Menurut
Soetjiningsih (1995), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Genetik
Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal yaitu saat janin berumur 4 bulan.
Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat dan kelenjar pituitary dan tiroid mulai
bekerja. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan
somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary.
Faktor yang berasal dari lingkungan dapat dikelompokkan menjadi faktor pranatal
(selama kehamilan), dan faktor post natal.
1. Gizi --- Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
atau lahir mati. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi,
abortus, dan sebagainya.
2. Toksin, zat kimia --- Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka
terhadap obat-obatan kimia karena dapat menyebabkan kelainan bawaan. Ibu
hamil yang perokok atau peminum alkohol akan melahirkan bayi yang cacat.
3. Infeksi --- Infeksi pada trimester pertama dan kedua kehamilan oleh TORCH
(Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, herpes Simplex), PMS (Penyakit
Menular Seksual), dan penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan
pada janin.
4. Kelainan imunologi --- Kelainan imunologi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin karena dapat menyebabkan terjadinya abortus, selain itu
juga kekurangan oksigen pada janin juga akan mempengaruhi gangguan dalam
plasenta yangdapat menyebabkan bayi berat lahir rendah.
5. Psikologi ibu --- Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi
tumbuh kembang janin yang terdapat di dalam kandungan karenajanin dapat ikut
merasakan apabila ibunya sedang sedih. Ibu hamil yang mengalami gangguan
psikologi, maka dia tidak akan memperhatikan kondisi kandungannya dan akan
berakibat pada kelahiran bayi yang tidak sehat.