p-ISSN: 2549-8231
Sarah Isnaeni1, Lailatul Fajriyah2, Evi Sri Risky3, Ratni Purwasih4, Wahyu Hidayat5
1,2,3,4,5Program Studi Pendidikan Matematika IKIP Siliwangi
ratnipurwasih61@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran dan kemandirian
belajar pada materi persamaan garis lurus siswa SMP. Metode penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP
Negeri 5 Cimahi pada kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2017-2018. Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Cimahi pada materi Persamaan
Garis Lurus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII E. Untuk memperoleh data
penelitian digunakan instrumen berupa tes soal uraian dan angket kemandirian belajar.
Hasil penelitian didapat kesimpulan: (1) tingkat kemampuan penalaran matematis siswa
dalam penyelesaian masih level rendah; (2) kesulitan siswa pada umunya belum
memahami soal dan prakonsep masih rendah; (3) siswa belum tertanam rasa belajar
secara mandiri.
ABSTRACT
This study aims to analyze the ability of reasoning and self-regulated learning on the
material of equations of straight lines of junior high school students. This research
method using qualitative descriptive method. This research is conducted in SMP Negeri
5 Cimahi in Grade VIII of academic year 2017-2018. The population of this study is the
students of class VIII SMP Negeri 5 Cimahi who have studied the material of the
equation of straight line. The subject of the research is the students of class VIII E. To
obtain the research data used the instrument in the form of test description and
questionnaire self-regulated learning. The results of the research concluded: (1) the
level of students' mathematical reasoning ability in the problem solving is still low
level; (2) students' difficulties in general have not understood the problem and the
preconception is still low; (3) students have not embedded the sense of learning
independently.
How to Cite: Isnaeni, R., Fajriyah, L., Risky, E. S., Purwasih, R., & Hidayat, W. (2018). Analisis
Kemampuan Penalaran Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP pada Materi Persamaan Garis
Lurus. Journal of Medives, 2 (1), 107-115.
108 | Journal of Medives, Volume 2, No. 1, 2018, pp. 107-115
belajar yang kurang. Hal ini berpengaruh yang memuat kegiatan menarik
terhadap hasil belajar yang diraih dan kesimpulan berdasarkan peristiwa yang
karakter yang tertanam jauh dari target ada. Kemampuan penalaran (mathema-
dan harapan. tical reasoning) berlangsung ketika
Persamaan garis lurus merupakan seseorang berpikir tentang suatu masalah
salah satu materi matematika pra syarat atau menyelesaikan masalah.
untuk konsep materi matematika Indikator penalaran yang
berikutnya. Dalam matematika, materi digunakan dalam penelitian ini yaitu
ini bisa membantu dalam menyelesaikan memberikan penjelasan dengan menggu-
soal-soal aljabar, terutama persamaan nakan model fakta, sifat-sifat, dan
linear. Berdasarkan hasil observasi di hubungan; mengikuti argumen logis;
kelas dalam mengerjakan soal penalaran menggunakan model fakta, sifat-sifat,
matematis pada materi persamaan garis dan hubungan; mengikuti argumen logis.
lurus, banyak siswa mengalami kesulitan Kemandirian belajar, dapat
dalam pengerjaannya, siswa masih disimpulkan bahwa indikator kemandi-
terlihat kebingungan dalam upaya rian belajar menurut Sumarmo
menyelesaikan soal-soal tersebut. Siswa (Purwasih, 2016) adalah: (1) berinisiatif
tidak dapat menyusun bukti dengan belajar dengan atau tanpa bantuan orang
lengkap dan runtut untuk menarik lain; (2) mendiagnosa kebutuhan belajar-
kesimpulan. Siswa juga berkesulitan nya sendiri; (3) merumuskan/memilih
dalam memeriksa kesahihan suatu tujuan/target belajar; (4) memilih dan
argumen. Kemampuan menduga siswa menggunakan sumber; (5) memilih
dalam menyelesaikan permasalahan strategi belajar, dan mengevaluasi hasil
matematika masih sangat kurang. Siswa belajarnya; (6) bekerjasama dengan
harus sering diarahkan dan dimotivasi, orang lain; (7) membangun makna; dan
serta nilai hasil pembelajarannya belum (8) mengontrol diri. Adapun indikator
memuaskan, masih banyak siswa yang yang akan digunakan dalam penelitian
belum bisa menjadi pembelajar mandiri. ini adalah indikator yang disampaikan
Oleh karena itu, perlu sebuah analisis oleh Sumarmo (2014).
untuk mengetahui kemampuan penalaran Menurut Hargis dan Kerlin
matematis dan kemandirian belajar (Sumarmo, 2014) mengemukakan bahwa
siswa. Analisis penalaran matematis dan kemandirian belajar (self regulated
kemandirian belajar ini mengacu pada learning) merupakan proses perancangan
jenis-jenis penyebab kesulitan kemam- dan pemantauan diri yang seksama
puan penalaran matematis dan terhadap proses kognitif dan afektif
kurangnya kemandirian belajar siswa dalam menyelesaikan suatu tugas akade-
SMP Negeri 5 Cimahi kelas VIII yang mik, serta siswa yang memiliki kemandi-
dikemukakan oleh peneliti. rian belajar yang tinggi cenderung lebih
Menurut Keraf (Sumarmo, 2014) baik dalam pengawasannya sendiri,
mendefinisikan istilah penalaran serupa mampu memantau, mengevaluasi, dan
dengan pengertian penalaran logis dalam mengatur belajarnya secara efektif;
tes Longeot yaitu sebagai proses berpikir menghemat waktu dalam menyelesaikan
110 | Journal of Medives, Volume 2, No. 1, 2018, pp. 107-115
tugasnya; dan mengatur belajar dan men penalaran matematis meliputi kisi-
waktu secara efisien. kisi soal, lembar kerja jawaban dan
Sesuai dengan latar belakang di penskoran, serta menyiapkan perangkat
atas, hal-hal yang ingin diuraikan yaitu: instrumen kemandirian belajar meliputi
1) mengapa siswa SMPN 5 Cimahi kelas kisi-kisi angket, bobot angket, dan
VIII masih sulit dalam penyelesaian soal penskoran. Selanjutnya pada tahap
penalaran matematis pada materi pelaksanaan siswa diberi tes penalaran
persamaan garis lurus? 2) apa penyebab matematis, setelah itu siswa mengisi
rendahnya kemandirian belajar siswa angket kemandirian belajar. Pada tahap
dalam menyelesaikan soal penalaran laporan, peneliti mengolah data yang
matematis pada materi persamaan garis diperoleh selama penelitian berlangsung
lurus? Fokus penelitian ini adalah untuk dan menyusun laporan.
melihat penyebab kesulitannya kemam- Instrumen utama dalam penelitian
puan penalaran matematis dan kurang- ini adalah tes uraian dan angket. Perang-
nya kemandirian belajar yang dilakukan kat tes yang digunakan untuk mengum-
siswa dalam proses penyelesaian soal pulkan data dalam penalaran matematis
penalaran matematis pada materi penelitian ini adalah 5 soal penalaran
persamaan garis lurus. matematis pada materi persamaan garis
lurus dan perangkat tes yang digunakan
METODE PENELITIAN untuk mengumpulkan data dalam
Tempat penelitian dilaksanakan di kemandirian belajar penelitian ini adalah
SMP Negri 5 Cimahi, Semester Ganjil 20 pernyataan negatif dan positif keman-
Tahun Akademik 2016-2017. Penelitian dirian belajar. Pengolahan data untuk
ini tergolong dalam penelitian deskriptif melihat adanya kemampuan penalaran
kualitatif yang berupaya untuk mendes- matematis dengan cara melihat jawaban
kripsikan analisis penalaran matematis siswa pada lembar jawaban, jawaban
dan kemadirian belajar siswa. siswa dibandingkan dengan jawaban
Metode yang digunakan pada yang seharusnya dan pengolahan data
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. untuk melihat kemandirian belajar siswa
Jenis ini dipilih karena bertujuan untuk dengan cara melihat bobot penskoran
menggambarkan kemampuan siswa angket yang telah diisi siswa. Sebelum
dalam menyelesaikan soal-soal penalar- tes ini diberikan, soal akan terlebih
an matematika secara mandiri. Subjek dahulu diuji untuk mengetahui validitas
dalam penelitian ini adalah VIII E. dan reliabilitas. Validitas dihitung
Subjek dipilih secara purposive dengan dengan rumus korelasi product.
meminta pendapat guru kelas yang
memahami kondisi kognitif dan afektif HASIL DAN PEMBAHASAN
siswa. Metode penelitian ini adalah
Tahap penelitian terbagi menjadi deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
tiga, yaitu perencanaan, pelaksanan dan dilaksanakan pada siswa kelas VIII
pelaporan. Pada tahap perencanaan semester 1 di SMP Negeri 5 Cimahi
peneliti menyiapkan perangkat instru- tahun ajaran 2016-2017. Jumlah siswa di
Ratni Purwasih, Sarah I., Lailatul F., Evi Sri R., Wahyu H. - Analisis Kemampuan Penalaran Matematis dan | 111
kelas tersebut adalah 34 orang. Peneliti lami kesulitan dalam menalar soal-soal.
memberikan 5 butir soal penalaran Siswa masih kurang dalam menduga-
dengan materi Persamaan Garis Lurus. duga untuk menyelesaikan masalah, dan
Setelah selesai, siswa diberikan angket ragu untuk mengerjakannya. Maka
untuk mengukur kemampuan afektif saat dibawah ini akan dideskripsikan hasil
pembelajaran di kelas, khususnya saat analisis postes kemampuan penalaran
mengerjakan soal-soal yang biasa guru matematis kelas disajikan pada Tabel 1.
berikan. Hasil dari postes, siswa menga-