OLEH
1. Ainun Najib (1120016074)
2. Muhammad Liwu (1120016068)
3. Siti Nurjanah Siska L (1120016096)
4. Muhammad Iqbal S (1120016025)
5. Sayyuti (1120016075)
6. Moh Ali Kurniawan (1120016093)
7. Alfiana Ramdhania (1120016053)
1. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui
demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan
salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita
harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin
tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi
(Depkes RI, 1998).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker
di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker
lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia
menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker
payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker nasofaring (Anaonim, 2004).
Saat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi faktor penyebab
utama penyakit kanker payudara. Sampai saat ini terjadinya kanker payudara
diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika,
lingkungan dan hormonal yaitu kadar hormon estrogen dalam tubuh yang
berlebihan. Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitif terhadap estrogen
maka wanita yang terpapar estrogen dalam waktu yang panjang akan memiliki
risiko yang besar terhadap kanker payudara (Anonim 2004).
Terjadinya pemaparan estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan
kontrasepsi hormonal yang mengandung kombinasi hormon yaitu estrogen dan
progesteron. Program keluarga berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak
tahun 1970 dengan dibentuknya Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN).
Program keluarga berencana dirancang berwawasan gender, artinya alat
kontrasepsi disediakan untuk perempuan maupun laki-laki. Namun dalam
pelaksanaannya pada tahun 1994 partisipasi perempuan secara nasional jumlahnya
lebih banyak daripada laki-laki yakni sebesar 52,1% dengan segala metode,
sedangkan laki-laki sebesar 0,9 % dengan metode kondom dan 0,7 % vasektomi.
Pada tahun 2000, partisipasi perempuan di Bali dalam menggunakan alat
kontrasepsi sebesar 82 % dengan segala metode dan partisipasi laki-laki sebesar
18% dengan metode kondom.Tingginya partisipasi perempuan dalam
menggunakan alat kontrasepsi berbanding lurus dengan penderitaan yang dialami
yang disebabkan oleh efek samping alat tersebut. Hal ini tercermin dari data
Kanwil Bali tahun 2000 tentang efek samping alat kontrasepsi yang dialami
perempuan dan laki-laki. Efek samping yang dialami perempuan sebanyak 161
kasus pengguna IUD, 43 kasus pengguna inplant, 1406 kasus pengguna suntikan,
333 kasus pengguna pil. Efek samping yang dialami laki-laki 15 kasus dari
pengguna kondom.Di Indonesia penggunaan hormon sebagai alat kontrasepsi
sudah populer dalam masyarakat.Pemakai kontrasepsi hormonal terbanyak adalah
jenis suntikan dan pil.Kontrasepsi oral (pil) yang paling banyak digunakan yaitu
kombinasi estrogen dan progestin (Anonim 2004).
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang KELUARGA
BERENCANA (KB) di Puskesmas Jagir Surabaya diharapkan
mengetahui tentang KELUARGA BERENCANA (KB)
2.2 Tujuan Khusus
1. Ibu mempunyai pengetahuan tentang pengertian KELUARGA
BERENCANA (KB)
2. Ibu mempunyai pengetahuan tentang tujuan KELUARGA
BERENCANA (KB)
3. Ibu mempunyai pengetahuan tentang Manfaat ASI EKSKLUSIF
4. Ibu mempunyai pengetahuan tentang macam – macam KB
3. Manfaat
3.1 Bagi Dosen
1. Mengaplikasikan teori yang sudah dikuasai agar bermanfaat bagi
kesehatan masyarakat
2. Mampu mengetahui pengetahuan masyarakat tentang KELUARGA
BERENCANA (KB)
3.2 Bagi Puskesmas
1. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam memberikan
pendidikan kesehatan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama tugas sebagai
pendidik.
3.3 Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KELUARGA
BERENCANA (KB)
5. Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang KELUARGA BERENCANA (KB)
6. Sasaran
Seluruh ibu atau keluarga yang berada Puskesmas Jagir Surabaya
7. Rencana Kegiatan
Di bawah ini rencana kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Tanggal Topik
1 Pembuatan SAP 12 Oktober 2016
2 Kontrak pelaksanaan 17 Oktober 2016 Penyuluhan kesehatan
kegiatan penyuluhan tentang KELUARGA
BERENCANA (KB)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
3. SASARAN
Ibu atau keluarga di Puskesmas Jagir Surabaya.
4. MATERI
a. Pengertian dari Keluarga Berencana (KB)
b. Tujuan dari Keluarga Berencana (KB)
c. Manfaat dari Keluarga Berencana (KB)
d. Macam – macam alat KB
5. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. MEDIA
a. Lembar balik
b. Leaflet tentang KB
7. SETTING
a. Setting waktu
No. Fase Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pra interaksi Menyiapkan satuan 5 menit
acara penyuluhan
dan bahan untuk
leaflet
Menentukan kontrak
waktu dan materi
2. Kerja Membuka kegiatan Menjawab 15 menit
dengan salam
mengucapkan salam
Memperkenalkan Mendengarkan
diri
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dari penyuluhan
Menyebutkan materi Memperhatikan
yang akan diberikan
Menggali Memperhatikan
pengetahuan peserta dan menjawab
mengenai KB
Membagi leaflet
tentang KB Menerima
Menjelaskan materi
tentang KB Memperhatikan
Memberi
kesempatan peserta Bertanya dan
untuk bertanya lalu menjawab
didiskusikan pertanyaan yang
bersama dan diajukan
menjawab
pertanyaan
3. Evaluasi Menanyakan kepada Menjawab 5 menit
peserta tentang pertanyaan
materi yang telah
diberikan
4. Terminasi Mengakhiri Mendengarkan 5 menit
pertemuan dan dan menjawab
mengucapkan terima salam
kasih atas partisipasi
peserta dan salam
penutup
b. Setting tempat
P
Op IN
N, M, Ob IN
IN
IN IN
Keterangan:
P : Penyaji
M : Moderator
N : Notulen
Obs : Observer
IN : Ibu
8. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Susunan kepanitiaan pada penyuluhan KB ini adalah:
a. Moderator : Muhammad Liwu
b. Notulis : Sayyuti
c. Penyaji : Muhammad Iqbal dan Ainun Nadjib
d. Operator : Siti Nurjanah Siska L
e. Observer : M. Ali Kurniawan, Alfiana Ramdhania
9. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
Kesiapan SAP dan materi, media (lembar balik, leaflet)
Kesiapan penyuluh
b. Evaluasi proses
Kesesuaian waktu
Respon peserta selama penyuluhan
Kelancaran kegiatan
Peran penyuluh sesuai pengorganisasian
c. Evaluasi hasil
Peserta dapat:
- Menjelaskan pengertian dari Keluarga Berencana (KB)
- Menjelaskan tujuan dari Keluarga Berencana (KB)
- Menjelaskan manfaat dari Keluarga Berencana (KB)
- Menyebutkan macam – macam alat KB
MATERI