net/publication/290920078
CITATIONS READS
0 1,443
1 author:
Syifaul Fuada
Bandung Institute of Technology
121 PUBLICATIONS 279 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Syifaul Fuada on 15 November 2016.
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
1. Alfian Rizki Romadhoni (110531302379/2011)
2. Syifaul Fuada (100534402715/2010)
3. Betha Alfiyan Murangin (110531302380/2011)
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
RINGKASAN.......................................................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................................1
Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan...........................................................3
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan.....................................................................4
Solusi yang Pernah Ditawarkan..............................................................................6
Gagasan yang diajukan..............................................................................................7
Pihak-pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan...................10
Langkah-langkah Strategis yang Harus Dilakukan untuk
Mengimplementasi Gagasan...................................................................................11
KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan.............................................................................................13
Teknik Implementasi yang Akan Dilaksanakan................................................14
Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
iii
RINGKASAN
Sampah yang identik dengan bau busuk tentu membawa dampak yang
negatif bagi lingkungan hidup. Misalnya bencana banjir, wabah penyakit dan
mengakibatkan polusi udara. Gas yang dihasilkan oleh sampah tersebut juga
berpotensi mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis.
Dari berbagai dampak negatif oleh sampah tersebut, ternyata terdapat sisi
positifnya. Sampah merupakan sebuah potensi biomassa yang dapat dikonversi
menjadi energi listrik. Fakta menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan sampah
kota untuk pembangkit listrik di Indonesia sangatlah besar, total secara nasional
sekitar 1.879,59MW (sumber:esdm.go.id). Sebagai contoh, potensi sampah
dengan penduduk yang padat yaitu berasal dari Jakarta dan sekitarnya dibuang
dan dikelola di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Tidak kurang dari 25 ribu meter kubik sampah kota atau setara dengan 6.000 Ton
per hari sampah kota atau dalam satuan tahun diproduksi 2.190.000 ton
(Hadisuwito, 2013).
Pemerintah seharusnya mengupayakan pengolahan sampah secara
berkelanjutan sehingga memiliki nilai tambah ekonomis. Kebijakan pemerintah
pusat dan daerah dalam hal pengelolaan sampah harus memiliki landasan yang
kuat. Hal tersebut dapat dilakukan meliputi (1) minimasi jumlah sampah, (2)
peningkatan daur ulang sampah, (3) meningkatkan sarana transportasi dan (4)
Mengubah sampah menjadi energi listrik yang berkelanjutan. Pemanfaatan
sampah sebagai renewable energy merupakan langkah strategis yang dilakukan
oleh pemerintah indonesia mengingat jumlah sampah yang dihasilkan oleh
aktivitas masyarakat kian hari kian meningkat.
Perlunya pembangunan teknologi pembangkit listrik tenaga sampah sangat
dibutuhkan dalam penghasilan listrik sebagai terobosan baru untuk mengurangi
dampak dari sampah yang telah mejalar di lingkungan. Karya tulis ini berupa
gagasan untuk merumuskan peta strategis bagaimana upaya meng-optimalkan
sampah menjadi energi terbarukan alternatif mutakhir di Indonesia. Melalui
gagasan ini diharapakan dapat memberikan dampak positif dan menangkal
dampak negatif. Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk saling
berpartisipasi untuk mewujudkan indonesia yang bersih bebas dari sampah.
Sehingga kesehatan dan kesejahteraan dapat dicapai.
Dalam implementasinya pemerintah perlu memantau setiap daerah dalam
pengolahan sampah sehingga timbul saling ketergantungan antara pemerintah
pusat dan daerah. Untuk menunjang keberhasilan program pengelolaan sampah
yang berdaya guna bagi Indonesia, perlu pendanaan dari pihak-pihak terkait.
Tentu saja dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
Untuk mendorong potensi-potensi yang telah ada pemerintah perlu menggali
juga potensi-potensi yang ada dikalangan mahasiswa/mahasiswi, para pengajar
dan siswa-siswi. Dorongan ini perlu dilakukan untuk memulai membangkitkan
semangat untuk membuat terobosan teknologi yang tepat guna. Keberhasilan dari
keseluruhan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa besar peran pemerintah
dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik sebagai renewable energy yang
potensial dan ramah lingkungan. Dengan demikian Pengembangan teknologi
sebagai alat untuk PLTSa harus diteliti dan dikaji ulang secepatnya agar manfaat
dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
iv
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pangsa energi fosil pada bauran energi Indonesia sangatlah besar yaitu
sebesar 95%, dimana 46,77% diantaranya merupakan minyak bumi, 24,19%
berasal dari gas bumi, dan 23,91% dari batu bara. Sedangkan pemanfaatan energi
baru terbarukan (EBT) baru sebesar 5,03%, padahal potensi EBT cukup besar
diantaranya bersumber dari Panas Bumi (Geothermal) sebesar 29GW, Biomassa
49GW, Tenaga Air 76GW, Energi Surya, dan Energi Angin yang ketersediaannya
menyebar diseluruh Indonesia (sumber: esdm.go.id).
Dengan demikian, paradigma pengelolaan energi di Indonesia kedepannya
harus diubah: (1) Kebutuhan energi harus efisien, (2) Meminimkan penggunaan
Energi Fosil, energi terbarukan dimaksmalkan sehingga menjadi supply energi
utama, (3) Memaksimalkan Energi terbarukan. Energi terbarukan yang
berkembang di Indonesia saat ini antara lain: (1)Wind Energy, (2) Solar Energy,
(3) Sea wav Energy, (4) Geothermal Energy, (5) Biomass Energy, dan (6)
microhidro.
Sampah yang identik dengan bau busuk tentu membawa dampak yang
negatif bagi lingkungan hidup. Misalnya bencana banjir, wabah penyakit dan
mengakibatkan polusi udara. Gas yang dihasilkan oleh sampah tersebut juga
berpotensi mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis. TPA (Tempat
Pembuangan Akhir sampah) yang disediakan oleh pemerintah di kota-kota besar,
belum cukup untuk mengatasi masalah sampah. Hal itu dikarenakan volume
sampah akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya Jumlah penduduk.
Dari berbagai dampak negatif oleh sampah tersebut, ternyata terdapat sisi
positifnya. Sampah merupakan sebuah potensi biomassa yang dapat dikonversi
menjadi energi listrik. Fakta menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan sampah
kota untuk pembangkit listrik di Indonesia sangatlah besar, total secara nasional
sekitar 1.879,59MW (sumber:esdm.go.id). Sebagai contoh, potensi sampah kota
yang memiliki daerah dengan penduduk yang padat yaitu berasal dari Jakarta dan
sekitarnya dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)
Bantar Gebang. Tidak kurang dari 25 ribu meter kubik sampah kota atau setara
dengan 6.000 Ton per hari sampah kota atau dalam satuan tahun diproduksi
2.190.000 ton (Hadisuwito, 2013).
Saat ini, dengan teknologi landfill gas, sampah kota di TPST Bantar Gebang
telah berhasil dikonversi menjadi pembagkit listrik dengan kapasitas 12,5MW.
Banyak sekali peran pemanfaatan sampah menjadi energi listrik di Indonesia ini,
diantaranya adalah:
1. Sebagai upaya pelestarian Lingkungan, Mengurangi polusi udara yang
dihasilkan oleh sampah dan mitigasi emisi Gas Rumah Kaca secara
signifikan gas methana (CH4) dan Karbon Dioksida (CO2) sehingga
dapat berkontribusi terhadap pemanasan global
2. Mereduksi resapan air lindi terhadap sumber air bersih
2
3. Dapat dikembangkan di seluruh wilayah tanah air
4. Berkontribusi dalam meningkatkan kebersihan dan kesehatan kota
5. Diversifikasi, PLTSa bersama energi terbarukan lainnya sebagai solusi
menghadapi krisis energi, manfaat lain adalah untuk menanggulangi
TPST yang over.
6. Berkontribusi sebagai upaya penghematan sumber daya energi
nasional.
Tujuan Penulisan
Dari latar latar belakang tersebut maka tujuan dari Karya Tulis ini adalah sebagai
berikut:
1. Menggambarkan kondisi sampah di Indonesia ini, terutama di kota-kota besar
2. Menyadarkan masyarakat untuk lebih ramah terhadap lingkungan, perilaku
masyarakat adalah varibel terpenting dalam menggapai keberhasilan
penanganan sampah. Sehingga perlu dukungan dari tingkat kesadaran
masyarakat.
3. Dengan diimplementasikan gagasan ini diharapkan membawa dampak yang
lebih baik dalam mengatasi permasalahan sampah yang melimpah di
Indonesia
4. Sebagai solusi untuk mengoptimalkan pengolahan sampah menjadi energi
listrik.
5. Untuk menjawab tantangan dalam pengembangan pengolahan sampah
menjadi energi listrik diantaranya 1) Adanya subsidi BBM, 2) Tumpang
tindih lahan beberapa jenis energi seperti permasalahan masyarakat karena
sering kali dekat dengan pemukiman warga, 3) Kesulitan Pendanaan, 4)
Harga jual listrik, 5) pengembangan SDM dalam pengeolaan TPA sampah
menjadi sumber energi.
Manfaat Penulisan
Manfaat yang akan diperoleh ketika menerapkan program ini.
a. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sampah, bahwa
sampah bukan hanya sebagai benda yang tidak berguna namun dapat
ditransformasikan menjadi energi listrik. Dengan pengetahuan tersebut
diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bila nantinya terdapat
permasalahan terkait tumpang tindih lahan.
b. Bagi Pemerintah
Program ini dapat membantu pemerintah sebagai solusi dalam mengatasi
bertambahnya jumlah sampah. Hal ini sejalan dengan UU sampah no 18
tahun 2008 tentang penanganan sampah dan UU tentang upaya minimalisasi
sampah. Selain itu juga dapat digunakan bahan masukkan, pertimbangan,
4
inspirasi pemerintah untuk mendukung pembangunan PLTSa sebagai salah
satu energi yang harus dimanfaatkan dan dikembangkan di indonesia.
Perlunya kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong pengembangan
teknologi dapat dimunculkan.
c. Bagi Lingkungan
Optimalisasi pengelolaan TPA sampah menjadi Energi di Indonesia membawa
dampak positif bagi lingkungan hidup, TPA sampah yang identik menggangu
lingkungan telah diubah menjadi material energi listrik yang tentunya
bermanfaat bagi masyarakat. Sistem pembakaran sampah dirancang
sedemikian rupa sehingga hasil buang pengolahan tidak menjadi polusi.
d. Bagi Mahasiswa
Program ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian mahasiswa untuk
mengembangkan penelitian tentang pemanfaatan sampah sebagai sumber
energi listrik lebih lanjut
e. Bagi Industri
Sebagai industri atau perusahaan dapat mengenal potensi-potensi yang
terdapat di Indonesia. Sebagai langkah awal dalam membangkitkan industri-
industri yang ada. Optimalisasi sampah sebagai sumber energi listrik sebagai
salah satu renewable energy dapat membantu pihak PLN sebagai pemasok
Energi listrik dalam skala nasional. Selain itu juga dapat mambantu
menanggulangi krisis energi listrik
f. Bagi Ekonomi Nasional.
Optimalisasi Pemanfaatan sampah sebagai penghasil energi listrik di
Indonesia ini juga bedampak pada ekonomi. Energi yang dihasilkan dari
sampah akan mampu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan
menghemat penggunaan BBM dalam skala Nasional, sehingga dapat
dijadikan sebagai upaya penghematan devisa negara.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Sampah yang identik dengan bau busuk tentu membawa dampak yang
negatif bagi lingkungan hidup. Misalnya bencana banjir, wabah penyakit dan
mengakibatkan polusi udara. Gas yang dihasilkan oleh sampah tersebut juga
berpotensi mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis. TPA (Tempat
Pembuangan Akhir sampah) / Landfill sanitary yang disediakan oleh pemerintah
di kota-kota besar, belum cukup untuk mengatasi masalah sampah. Hal itu
dikarenakan volume sampah akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya
Jumlah penduduk.
5
1. Pemilahan sampah
Sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur
ulang. Pemilahan sampah sesuai dengan kebutuhan PLTSa, sampah
kemudian disimpan didalam bunker yang menggunakan teknologi RDF
9
(Refused Derived Fuel). Teknologi RDF ini berguna dalam mengubah
limbah sampah menjadi padatan sehingga mempunyai nilai panas yang
lebih tinggi. Penyimpanan dilakukan hingga kadar air tinggal 45 % yang
kemudian dilanjutkan dengan pembakaran.
2. Pembakaran sampah
Setelah kadar air berkurang tinggal 45%, sampah akan dimasukan ke
dalam tungku pembakaran. Pembakaran sampah menggunakan teknologi
pembakaran yang memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi
lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam derajat pembakaran
yang tinggi. Asap yang keluar dari pembakaran juga dikendalikan untuk
dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang. Dari pembakaran
ini akan menghasilkan energi listrik dan memperkecil volume sampah.
Sisa pembakaran akan menjadi abu dan arang yang volumenya 5% dari
jumlah sampah sebelumnya. Abu sisa pembakaran ini dapat dimanfaatkan
untuk bahan baku bangunan atau membuat timbunan tanah.
3. Menghasilkan Energi Listrik
Hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat
dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan
digunakan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator.
Generator yang berputar akan menghasilkan tenaga listrik yang . Uap yang
melewati turbin akan kehilangan panas dan disalurkan ke boiler lagi untuk
dipanaskan , demikian seterusnya.
Mengimplementasikan Gagasan
Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan.
Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat dalam pengimplementasian gagasan seperti
yang telah diuraikan di atas, maka diperlukan langkah-langkah yang harus
dilakukan agar pengimplementasian gagasan tersebut dapat terwujud. Langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan ini adalah
sebagai berikut:
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dengan berbagai data yang ada menunjukkan bahwa sampah di Indonesia
memiliki potensi dan nilai jual yang tinggi bila bisa dimanfaatkan lagi. Perlunya
pembangunan teknologi pembangkit listrik tenaga sampah sangat dibutuhkan
dalam penghasilan listrik sebagai terobosan baru untuk mengurangi dampak dari
sampah yang telah mejalar di lingkungan. Pemerintah juga perlu memantau setiap
daerah dalam pengolahan sampah sehingga timbul saling ketergantungan antara
pemerintah pusat dan daerah. Banyaknya anggaran yang dibutuhkan untuk
menanggulangi sampah dan berbagai dampaknya hanya akan membuang-buang
14
biaya. Dengan cara memutar sampah menjadi bahan menjadi lebih berguna dapat
memaksimalkannya dalam bentuk energi listrik.
Teknik implementasi
Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk saling berpartisipasi
untuk mewujudkan indonesia yang bersih bebas dari sampah. Sehingga kesehatan
dan kesejahteraan dapat dicapai. Dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan program tersebut melibatkan dinas instansi terkait. Untuk menunjang
keberhasilan program pengelolaan sampah yang berdaya guna bagi Indonesia,
perlu pendanaan dari pihak-pihak terkait. Tentu saja dilakukan sesuai dengan
prosedur dan aturan yang berlaku.
Untuk mendorong potensi-potensi yang telah ada pemerintah perlu menggali
juga potensi-potensi yang ada dikalangan mahasiswa/mahasiswi, para pengajar
dan siswa-siswi. Dorongan ini perlu dilakukan untuk memulai membangkitkan
semangat untuk membuat terobosan teknologi yang tepat guna. Memberikan
pembelajaran kepada masyarakat tentang tata cara daur ulang, mengolah,
mengurangi sampah sangatlah penting. Hal itu dapat mengurangi tingkat
konsumtif masyarakat terhadap berbagai jenis sampah. Seperti plastik, botol,
kaleng.
Teknik terakhir yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan pada
karya tulis ini adalah dengan mengirim artikel tentang potensi pengolahan sampah
menjadi sumber energi listrik dan teknik optimalisasi ke berbagai media massa
dan internet seperti koran, majalah, koran online, forum diskusi, dll sehingga
masyarakat dapat dengan mudah mendapat informasi media tentang PLTSa. Hal
tersebut membuat masyarakat mempelajarinya lebih dalam dan tidak terprofokasi
terhadap berita-berita yang beredar.
Hendrawan, Parliza. 2012. Indonesia Hasilkan 625 Juta liter sampah sehari.
(http://www.tempo.co/read/news/2012/04/15/063397147/Indonesia-Hasilkan-625-
Juta-Liter-Sampah-Sehari), (diposkan pada 15 April 2012) (Diakses pada 24 Juni
2012: 11.00WIB)
Suprapto Hadi, Kurniawan Iwan. 2012. Dirut PLN : Indonesia Jual Listrik ke
Malaysia. (http://fokus.news.viva.co.id/news/read/315375--kami-bisa-sediakan-
listrik- tak-bersubsidi-), (diposkan 22 Mei 2012), (diakses pada 01 Maret 2013)