:
X{
Fakta Tembakau
Permasalahannya di Indoneda
,-"tffie
tL:ur$
Tobacco Control Support Center (TCSC)
lkatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (|AKMl)
SUSUNAN TIM UPDATE PROFILTEMBAKAU 2OO9:
Institusi Nama
Kata Pengantar
Bab 1 Konsumsi Rokok dan Prevalensi Merokok
1.1 Konsunsi Rokox Domestik 1
1,? Korrsumsi Rokok per Kaprit r per Hari rnenurut Karakterisrk Populasi 2
L3 Prevalensi Merokok 4
1.3.1 Prevaler-rsi Merokok Der,r'asa Menurut Jenis Kelamin 4
1.3.2 Plevalensi Merokok Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin 4
1.3.3 Prevalensi lr4erokok pada Remaja dan Anak Sekolah 6
1.3.-l Prevalensi Merokok pada Profesi Kesehatan 7
1.3.5 Prevalensi Merokok berdasarkan Prortinsi E
Bab 2 Risiko Sakit dan Belanja Kesehatan Perokok dan Bukan Perokok
2.1 Merokok clan Kerugian Ekonomis 21,
-S
',r
Bab 5 Peningkatan Cukai dan Harga Rokok
5.1 Dampak Peningkatan Cukai Tembakau
la
5.1.1 Darnpak Peningkatan Crrkai Tembakau terhadap Konsumsi Rokok dan
Penerimaan Negara
5.1.2 Dampak Peningkatan Cukai Ternbakau Terhadap Ju:nlah Perokok, Kematian
yang Terkait Dengan i(onsumsi Rokok dan Penerimaan Cukai Tembakau 80
5.1.3 Darnpak Peningkatan l{arga Rokok pada Kelompok Termiskin 81
5.1.4 Filosofi UU No. 39 Tal un 2007 Ter-rtans Cukai 82
5.2 Harga Rokok 82
5.2.1 Harga Jual Eceran Ver;us Harga Transaksi Pasar Rokok 82.
5.2.2 Perbandingan fingkat Cukai Rokok terhadap HJE di Beberapa Negara 83
5.2.3 Tir-rgkat Cr.kai Hasil Tembakau di Indonesia 85
5.2.1hnplikasi dari Sistem rlukai Hasil Tembakau 88
5.2.5 Keterjangkauan Rokok 88
5.3 Penerimaan Pemerintah dari Cukai Tembakau 89
5.3.1 Penerimaan Pemerintal-r dari Cukai Tembakau 89
5.3.? Penerimaan Petnerintah dari Cukar 90
5.3.3 Perbanclingan Penerimaan Pemerintah dari Cukai Ternbakau dan 97
Penerimaan lainnva
5.-l Rrta-rata Pengeluaran Rurnah Tangga untuk Tembakau 93
:-, 5.4.1 Pengeluaran Rurnah Tangga untuk Tembakau Meningkat 93
:., 5.4.2 Proporsi Pengeluaran Rumah Tangga Miskin untuk Tembakau 93
5.4.3 Proporsi Pengeiuaran Rumah Tangga untuk Tembakau 2007 94
5.5 Isu-isu yang Terkait dengan Cukai Tembakau 97
5.5.1 Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau 97
5.5.2 Paiak Rokok Daerah 93
8.6 Status Global Penerapan Kebijakan Peringatan Kesehatan Berbentuk CamL-rar 177
10.9 Pokok-pokok isi FCTC dan Persandingannva Dengar-r Status Indonesia Saat h-Li 131
a aa
10.10 Strategi MPOWER l.)J
pada tahun 2002 lndonesia menglconsumsi 182 milyar batang rokok, menduduki peringkat ke 5 konsumsi
rokok terbesarsetelah China (1 .697 milyar batang), Amerika Serikat (464 milyar batang), Rusia (375
n-rilyar batang) dan Jepang (299 milyar batang). Tobacco Atlas 2006 menunjukkan bahwa peringkat
indonesia pada tahun 2007 tetap pada pcsisinya yaitu peringkat ke 5
Grafik 1.1 a
5 Negara dengan Konsumsi Rokok Terbesar
***'**d*"--]
i 2000
j 1500
i w 2002
1000 m 2007
*-'-299r*c -
-*
w
- 3 7533 1-
ffi
500 q
&e#ffid
Cin a USA Rusia Jepang Indonesia
Darijurnlah perokok (WHO 2008) menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara ketiga dengan jumlah
oerokok terbesar di dunia setelah China dan India.
Grafik b l.l
10 Negara dengan Perokok Terbesar*
1n
75
20
15
10
.!,?"..-1.5..-.-}.A.'..'..n'd.''v'
'"" ^*1,8" '-L,7-""
5 fim 4*F L,9-
0
,W!. ..: W-:;:. :. W-*'*@'*:: &:::::@:;"
oo(o c't
LiVl o= -vl
tl xs F l-
C
c 0J- qJ
l
t -
t**
Sumber : WHO Report on Global Tobacco Epide-nic' 2008
* Jumlah perokok didurria mencapai i,3 milyar o' ang'
r-_
SelamakurunwaktulgT0-2000,konsumsirokokdilndonesiameningkatTkalilipatdarisekitar33
2000,hingga tahun 2002 terjadi penurunan
milyar menjadi Zll miiyar bltanq'. Selanjutnya, dari tahun
haiga riil rokok pada tahun 1998.
konsumsi rokok karenailr.i"Oi penlngkatan peningkatan cukai
Salah satu akibat penurunun konrunlsi
rokok,"Departernen Keuangan membekukan
untuk "*"nyehltkan industri"' Akan tetapi penurunan
tahunan selama tarrun ioo:-2004 dengan ttrjuan adanya rokok ilegal dan pemalsuan
tersebut sebenarnya semu karena Departemen
iituungun mendeteksi
data tahun 2005 menunjukkan konsumsi
rokok sebesar 220
cukai. Dampak dari kebijakan pembekuan ini, batang (grafik
milyar batang, meningkat tajam setelah p*r;;;;;da
tahun 200jsebesar 198
'rilya.
1.3).
Grafik 1'3
Konsumsi Rokok di Indonesia 2003-2005
(milyr'r batang)
270
2?0 i'
215 i',
i.."
J l0 'r'
205 |
l
i ./'
200 -r'
l.2KonsumsiRokokperKapitaperHarimenurutKara|rteristikPopulasi
jumlah konsumsi.rckok orang dewasa aclalah 10 batang
Data Riskesd as 200j menunjukkan rata-rata
perhari' Ilal ini menLtnjukkan adanYa penurunan
perhari, laki-laki 11 batang dun p.r.tpuon 7 butung i tahLrn 12004-
sebanyak I batang dalam kurun waktu
rata-ratajumlah t,onru*ri-.okok'orang dewasa
jumlah batang rokok yang dikonsr,rmsi seclikir rcbih banvak
il:l]ffiti,iutlr,. o, clarrah perdesaan laki-laki llaupun pada perernpuan.
dibandingkan daerah perl<otaan, baik pada pada
Menurut Pendapatan . Dari jtmlal'r rokok y""g iift*tums.i' tampak adanya seclikit perbedaan
jurnlah rokok makin ba'yak clikorrsumsi oleh
tingkat pendapatan. Tabel 1.1 rrenunjukkan bi'wa pada
kelompok pendapatan tinggi. Akan tetapi
ati'ruo,,ti" tiah pe'okolr'-prevalensi perokok lebih tinggi
dengan penclapatan tinggi (tabel 1'7)'
;;;;il;;; rendah cliuaniitgkan
paC'a tat<i-tatci' konsumsi rl-rt'otot ' tidak menunjukkan
pola tertentu' selrentara
Menurut Pendidikan. rokok.
tinggi pendidikan semakin banya'r kon:umsi
il;;;;;*ilan se-atin
p".xu*i,tJn". Perokok l"ki-i;ilt;; tid' k.menikah me'gkonsumsi
rokok lebih sedikit
Merurut Sutrs
terjadi sebrliknya'
Juri yong menikah. Sementara pada perempuan lebih
pekerjaan. perokok laki-laki dan perem,ruarl yang bekerja, mengkonsr-rmsi rokok
Menurut Status
iaki-laki adalah paling iendah pacla kelornpok L,nu1 1.'5-24 tahun clan
nHXifltffii.t#lr:f,"i.l:kok p";;.;;puai ada keienderungan semakin tinggi kelompok
kelompok umur 55 ,ofttn [" atas, tetapi
umur konsutnsi rokok merlurun'
ekitar 33
enurunan
Tabel 1.1
Rata-rata Konsumsi Rokok (Batang per hari) menurut Karakteristik
uan cukai Tahun 2004 dan2007
enurunan
emalsuan Tahun 2004 Tahun 2007
besar 220 Jenis Jenis
No. Variable
rg (grafik Kelamin Total I"clamin Total
I Lokasi
Kota il 1l ll 10,I 6,8 grg
Kelompok Pendapatar
K1 (terendah) 0 8 9 10,0 7,1 9,8
I<2 r0 a l0 10,2 7,7 10,0
K3 l1 1l II 10,5 7,4 10,2
K4 l2 t2 12 10,7 7,4 10,4
K5 (tertinggi) t2 IJ 13 11,2 7,7 11,0
J Tingkat Pendidikan
Dasar 1l t0 1l 10,7 7,2 10,3
Menengah ll 12 ll 10,2 8,2 10,1
Tinggi il 9 1l 10,7 8,2 10,6
Kondisi Lingkungan
Baik ll l1 ll
Buruk ll l0 n
Status Perkawinan
Kawin l0 10 10 10,9 7,3 10,6
l0 batang
Tidak Kawin ll il 11 8,8 9,2 8r8
)enurunan
un 12004- Status Pekerjaan
Tak Bekerja l0 l0 10 8,2 1,3 7,9
h banyak Bekerja lt 10 lr 10,8 '1,7 10,7
laan pada
rmsi oleh 7 Kelompok Umur
rnggi pada t5-24 i0 u 10 8,4 9,4 8,4
2s-34 11 t1 11 I 0,6 8,5 10,4
sementara 35-44 1l l0 11 11,2 7,7 11,1
rih sedikit
45-54 ll l1 11 I 1,5 7,l 11,1
55+ 10 8 10 10,3 6,9 9,7
rkok lebih ,7^
Total li l0 1l 10,5 10,2
tahun dan
kelompok
[.3 Prevalensi lvlerokok
Prevalensi merokok usia 15 tahun ke atas adalah sebesar 34,2 % (lebih dari 50 juta orang dewasa),
meningkat dari 31,5 o/otahun 200 l, dan tidak menunjukkan perbedaan dibandingkan tahun 2004 (graf,rk
1.4).
Prevalensi merokok pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada perempuan. prevalensi merokok pada
laki-laki meningkat dari tahun ke tahuu. Pada tahun 2007 prevalensi merokok laki-laki clewasa adalah
65,6oh, meningkat 3,4oh dari tahun 2001. Demikian juga prevalensi merokok pada perempuan dewasa
meningkat 3,9oh dibandingkan tahun 2001 dari 1,3Yo rnenjadi 5,2oA padatahun 2007 (grafik t.+).
Grafik 1.4.
Prevalensi merokol< umur > 15 tahun berdasarkan jenis kelamin, Indonesia
tahun 1995,2001,20A4. dan 2007
65.6
62.2 63.1
40
ffiKs?? Laki
30 ffi Perempuan
20
- -Total
10
2007
Sun.rber : Survei Srrsial Ekononri (Susenas) Tahun 1995.2U01.200,1 dan Riskesdas 2007
Berdasarkan kelornpok umur, hasil temuan 2007 menunjukkan prevalensi perokok meningkat dengan
bertambahnya umur, sampai kelompok umr-rr 55-59 tahun, kemudian menurun pada kelompok umur
berikutnya (tabel 1.2). Peni.rgkatan terlinggi terjadi pada kelornpok umur 1 5- l9 rahun. dari j .',% (1gg5)
menjadi 12,7% (2001), 1'7,3yo (2004) dan 19.9o/o (200'7) atau naik 12,8Y0 selama tahun t9g5 2001.
Prevalensi merokok meningkat dari tahun ke tahun berdasarkan kelompok umur. prevalensi pada
-
kelompok urnur I 0- I 4 tahun menin gkat 1 ,7o/o dari tahun I 995 ke tahun 2007. Hal serupa j uga terj adi pada
kelompok umur 15-24 tahun, kemudian cenderung menurun padr kelompok umur 60-64 tahun dan igak
meningkat lagi pada kelompok umur 70 tahun atau lebih.
Tabel 1.2
Prevalensi perokok berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin
Indonesia tahun 1995,2001, 2004 clan2007
10- 1,1 0.5 0.1 0.3 0.7 0 0.4 NA NA NA 3.5 0.5 2.0
l5-19 t3.1 0.3 7.1 'rA 1 0.2 12.7 32,8 lo 17,3 3',l.3 1.6 19.9
-- neda 20-24 42.6 20.3 60.1 0.6 288 63,6 4,1 30,6 67.6 z.) 32.8
r 3Jalah 29 51.3 27.4 69.9 0.6 33.7 69,9 A5 34,7 73.5 z.J 35.1
le\\'asa 64.4 t.2 31.5 70,5 0.9 35.3 68,9 3,8 73.3 2.1 35.6
30-34
3 5-39 61.3 1,7 35.6 '73.5 1.3 36.6 67,J 50 39,7 71.7 3.4 35.',|
40-14 6',7.3 2,3 34.2 14.3 1,9 39.6 66,9 4,9 40,1 71.6 4.6 36.6
45-49 68
1A A
2.2 41.3 6'7 g 5,8 41,0 72.5 5.9 38.1
50-54 66.8 J.+ 34.5 70.4 2.6 34.8 4,9 38,8 69.9 7.0 38.6
55-59 66.1 J.J 33.9 69.9 J 36.3 64,1 6./ 36,8 68.2 8.4 1q?
60-64 64.1 2.8 \7) 6s.6 2.8 32.6 60,0 6) 31,3 64.0 I 1.4 36.3
6s-69 64.i 3.8 34 64.1 2.1 \)) 58.7 4,4 30,9 60.5 l 3.5 35.7
't0-14 56.9 3.1 30.6 59.2 2.1 30 55 i 3,8 27,0 5 8.4 17.0 35.8
15-r s3.3 i.9 24.8 48.5 2.1 23.5 47,4 4l 24,9 5 5.5 18.0 34.9
Menurut.ienis kelamin, selama tahun 1995 -2007, prevalensi perokok meningkat tertinggi pada laki-laki
kelornpok umur l5-19 tahun (Grafik 1.5) hampir 3 kali dan pada perempuan meningkat 5 kali lipat.
Grafik 1.5
Prevalensi laki-laki pe 'okok berdasarkan kelompok umur, Indoncsia
Tahrn 1995, 2001, 2004, dan2007
6C
' j:noan
' - :. lllTlUI 50
:1 995)
,- 1007. 40
r:rs: pada cl
- .:Ji pada 30 sN
.-,..n agak
5
r i
Grafik 1.6
Prevalensi perempuan perokok berdasarkan kelompok umur di Indonesia
Tahun 1995. 2001, 2004, 2007
6 .-... -.
I
I
,
'"
i-
5 i-^-'-- ^
ffig
lo 1H
ffi
a )i,***"--^*-
ffi
t: ffi
I
-l -l--
5 ..--- ffi
I
J ffi
*&
ffi
w ffi
ffi
rw--'- ffi
ffi
ru
ffi
4 40-44 45-49
a 2007
Sumber: Survei Sosial Ekonorni Nasional (Susenas) Tr,hun (1995,2001.2004) dan Riskesdas 2007
Grafik 1.?.
Prevalensi merokok kelompok umur 15-19 tahun berdasarkan jenis kelamin, Indonesia
Tahun 1995, 2001, 2004, 2047
1-- --
I
35 I "........ 32.8
I
30
25
fl:'L-l'l-tf Laki
20
Effil Perempuan
-LJ
I Oral
10
0
1995 2001 2004 2007
t....
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun (1995,2001,2004) dan Riskesdas 200?
Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menunjukkan bahwa prevalensi remaja perokok di Jakatla tahun
2001 adalah 20,4o (laki-laki 36,70h; perempuan 4.4%), dan tahun 2004 sebesar 16,6% (laki-|aki28,40/o;
pererrpLrap 3,09'6). GYTS tahun 2006 yang digLrnakan sebagai angka nasional adelah sebesar 12,6% (laki-
laki 24,502i,; perempuan 2,3%) (tabel 1.3.).
Tiga dari scpuluh pelajar (30,9%) ditemr,rkan merokok pertama kali sebelum mereka mencapai usia 10
o/o telah kecanduan dengan indikator hal perlama yang
tahun. Di antara pelajar yang merokok, sebesar 3,2
diinginkan pada pagi hari adalah rokok.
Iabel 1.3
Prevalensi pelajar merokok umur 13-15 tahun, Indonesia
Tahun 2006
$l
H GYTS nasional Indonesia 2006 juga mernperiihatkan bahrva lebih dari 14,4oh pelaiar menyatakan pernah
H mendapat tawaran rokok "gratis" dari industri rokok, yaitu 21 ,6% laki-laki dan'l ,4o/o perempuan.
-:!
1.3.4 Kebiasaan merokok pada Profesi Kesehatan.
Untuk mendapat data pembanding yang terpercaya, WHO, US CDC Atlanta dan Canadian Public Health
Associatiort n-rengembangkan Global Tobacco Surveillance Sytem (GTSS). GTSS terdiri dari Global
I'otth Tobocco Stu've1t (GYTS) untuk anak sekolah (13-15 tahun), Globql School Personnel Survey
(GSPS) dan Global Health Professional Sttrvey (GHPS) untuk profesi kesehatan. Sampai tulisan ipi
l: ,. dan dibuar, Indonesia telah rnelakukan GYTS dan GHPS. Untuk GHPS menggunakan mahasiswa tahun
r. i -1aki ketiga di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Ilmu Keperawatan dan Fakultas Farmasi.
0.3% Tahun 2006 Indonesia melakukan GHPS dengan menggunakan mahasiswa kedokteran tingkat ketiga
sebagai responden dalam survei. Ir4ahasiswa kedokteran diharapkan akan berperan penting untuk
menurunkan kebiasaan merokok, sekaligus memberikan informasi dampak merokok terhadap kesehatan,
termasuk membantu berhenti merokok dan memberi contoh gaya hidup bebas rokok. Hampir setengah
(48,4%) dari mahasiswa kedokteran pernah merokok. GHPS 2006 mendapatkan prevalensi merokok
mahasisrva kedokteran adalah 9,3o/o, laki-laki 2l% dan perempuan 2,30/0. Sepertiganya (33%) sudah
merasa ingin rnerokok kurang dari 30 menit setelah bangun tidur di pagi hari, pada perernp\an39,4yo,
lebih tinggi dari laki-laki sebesar 31,9yo,lni menunjukkan tingkat kecanduan merokok yang tinggi (tabel
1'4)'
Taber r.4
Prevalensi Mahasiswa Kedokteran Merokok, Indonesia Tahun 2006
:a tahun
, )8,40/o;
T-
provinsi'
1.3.5 Prevalensi merokok berdasarkan
Grafik 1.9a
provinsi di lndonesia
Prevalensi perokok umur >15 tahun berdasarkan
Tahun 2007
oc c-: r;
o9
25
lndonesia
ki adalah 1995 2001
lsftinggi Provinsi
Laki- Perem- Lal , & Laki- Perem- Laki & Laki- Perem- Laki &
laki puan Perer, puan laki puan Perempuan laki puan Ferempuan
7A
4&
,{.tilxrl
60 @ 54. I
l.;1apPi
30i s
40
30
20
0 500
200 300
i00
dan Perdesaan)'
berdasarhan geografi (Perkotaan
1.3.6 Prevalensi merokoL
dengan perliotaan (31'2%)'
n (36,6oh)qilTdi,ngkan
prevalensi merokok lebih tinggi di perdesaa
Diperkotaanmengalamisedikitpenurunandaritahun2004(tabel1'5).
Tabel 1'5
PrevalensiMeiokokUmurll5Tahunberdas:irkanWi|ayahdanJenisKelanlin
lees' 20010 2004 dan 2007
di l"d;;;'i"-iJun
2004 2007
200 1
-.----.-..1----1
Lokasi
I 995
I P I lora L IP T*"t L r Total
I P Total 1
Total
--
)J.+ 1.7 26.9
31.5 63,1
\ jf"lru"?lgttloot ioo+l oin nitt.-t
nitt .'oas 200?
ffi(Susenas)
berdasarkan tingkat pendidikan'
1.3.7 Prevalensi merokok
makin menurun
prevalensi^tefiinggi pada
kelompok tamat SD dan
Berdasarkan tingkat pendidikan,
pola teisebut sama antara kelompok
raki-laki dan perempuan
dengan makin tinggid;i;;il';"iaioitun.
(tabel 1.6).
10
Tabel 1.6
Prevalensi merokok umur > 15 tahun berdasarkan tingkat pendidikan di Indonesia
Tahun 1995, 2001, 2004, dan 2007
l 995 200 I 2004 2007
Pendidikan I
Total
L P Total L P Total L P Total L P
Tdk sekolah/tdk tamat 6',7.3 2.8 29.3 13.0 2.4 31.1 4,8 31,2 12,3 10,1 35.4
Tamat SD 52.8 1.0 27.3 65.1 0.9 33.3 67,0 50 36,6 70,1 4,0 35.5
Tamat SMA 44.',7 0.8 26.1 57.'.l 0.8 J3.s 60,7 3,8 36,4 62,) 2,8 3s.0
prevalelsi perokok berdasarkan tingkat sosial ekonorni harnpir tidak rnenunjukkan adanya perbedaan,
demikian j uga pada perokok perernpuan t,dak menggambarkan pola tertentu' (tabel I '7).
.:': Asmat
Tabel 1.7
' rGrafik
Prevalensi perokoli urnu,' tahun berdasarhan kclompok pendap:rtan
-'-(Pnt2qe
=15 1995,2001' 200'{ dan 20C7
Indonesia. Tahun
':-:nasing
I 995 200 1 2004 2001
Status
Ilkononri L P Total L P Total L P Total L P Total
)1 t.1 30.0 63,0 4A 33,9 68,4 5R 35.8
liuintiI I 57.8 2.2 < 62.9
Kuintil 2 56.5 1.8 28.7 1.2 33.0 64,8 4,0 67,2 35.0
r 1.2%). ltq 4S l<? 66,0 54 34.1
Ku nttl J 55.0 t.7 28.3 61.0 l.J 64,4
Kuintil 4 51.6 1.4 26.s 61.2 1.3 31.8 4,8 34,5 64,5 s0 33.4
ituintrl 5 46.2 1.4 23.7 1.1 29.6 60, I 45 32,8 60,9 4,5 31.5
Total 5 3.4 1.1 26.9 62.2 r.3 31.5 45 34,4 65,6 5) 34.2
senas)-Tahun(l995,200l,2004)danRiskesdas2007
Hasil Susenas 2007 juga menr"rnjuxkan adanya penurunan proporsi pengeluaran tembakau dan sirih
pada
seluruh tingkat sosial ekonomi. Proporsi pcngeluaran rumah tangga untuk tembakau dan sirih pada
menurun dibandingkan pengeluaran
kelompok fiendapatan terendah (kuintil 1) sebesar 10% dan makin
grafik
kelompok pendapatan tertinggi (kuintil 5) untuk ternbakau dan sirih sebesar 9,4Vo (tabel 1.8 dan
i .1 1).
: IIenLlrun
- rrPrxnl I2t1
11
Tabel 1.8
Total
Proporsi Pengeluaran Bulanan Untuk Tembakau dan Sirih terhadap Pengeluaran
berdasarkan Kelompok Sosial Ekonomi' Indonesia
Tahun 1995,2001,2004' dan 2007
Grafik 1.11
Proporsi Pengeluaran Bulanan untuk Temhakau dan sirih terhadap Pengeluaran Total
berdasarkan kelompok Sosial Ekonomi di Indonesia
Tahun 1995, 2001, 2004 dan 2007
t2
10
*S* K1(terendah) :
-;: lOtdl !
2001
t2
Tabel 1.9
Rata-rata umur mulai merokok menurut kelompok umur, Indonesia,
Tahun 1995,2001, 2004, dan 2007
Perokok pada umumnya mulai merokok di usia muda sebelum mencapai usia 19 tahun. Tahun 2001
rnenunjukkan pada perokok umur 15 tahun ke atas, persentase tertinggi mulai merokok pada usia berkisar'
15-19 tahun adalah 51%o, walaupun nampak adanya penurunan. Seperti halnya tabel 1.9, tabel l.l0
menujukkan adanya peningkatan umur mulai rnerokok.
Tabel 1.10
Persentase perokok umur > 15 tahun berdasarkan umur mulai merokok di Indonesia
Tahun 1995,2001,2004, dan 2007
Surr;i Sosial llkonomi Nasional tahr-rn 1999 rnenunjukkan sebesar 57Vo rumahtangga mempunyai
anggota rurnah tangga yang merokok, sedangkan tahun 2004 rnenunjukkan llYo rumah tangga, dan
l.nenufut data susenas 2007 menunjukkan 68,7% rumah tanggeL. Hal ini berarti minimal terdapat 1 orang
anggota rurrah tangga yang mengkonsumsi tembakau.
t<
1.5.2 Prevalensi perohoh yang merohol< di rumah '
65.9 83.7
Laki-laki
62.1 78.7
Perempuan
64.2 81.0
Total
Source: Indonesia GYTS 2006
Tabel 1.11
Preva|ensipopulasiyangterkenaasaprokokoranglain(PerokokPasif)
di dalam rumah berdasarkan kelompok umur dan Jenis Kelamin' lndonesia
Tahun 2001, 2004 dan 2007
i ebelun] 25-29 6q1 6)'7 ; 4)q o4'1 6,1.26,674 658, I 03 5,288,081 5,946,184
1372 28.9
1114 Aceh Tamiang 29.5 K.Ota JOTOK
15
1406 KamPat'
1204 TaPanuli Tengah L t '+
140'l Rokan Hulu
25.0
iios rapanuli Utara 39 32.1
1
504
505 Muaro Jambi
27.1
titS Humbang Hasundutan ?l 1 506 Tanjung Jabung Timur
t;12 PakPakBhatat 3s'2
1
27.7
507 Taniung Jabung Barat
lzlJ Samosir
1
36'0 30.9
508 Tebo
iiit Serdang Bedagai 28'2 1
l 509 Bungo
29.8
6
liit Kota Sibolga 28"1
l57r Kota Jambi
S
1r:ri roturanjung Balai: 19 i
I
1i1l Kota Pen.ratang siantar ?' t-
1ii+ KotaTebitrg Tinggi ?8J-
1ns Kota Medan 25'5
! Sumatera Selatan
7o Perokok
Kepulauan Riau
29.3
34.1 2101 Karimun
Ogan Komering Ulu
L 1601
Ilir
2102 Bintan 28.7
S( 1602 Ogan Komerihg 29.6
27.7 2 103 Natuna
1603 Muara Enim 17.8
2104 Lingga
36.0
1604 Lahat 26.1
217 1 Kota Batam
32.5
1605 Musi Rawas 28.8
2172 Kota Tanjung Pinang
3r.4
1606 Musi BanYu Asin
30.2
DKI Jakarta
1607 Banyu Asin 28.s
3101 Kepulauan Seribu
35.0
160S Ogan Komering Ulu Selatan Kota Jakarta Selatan 25.9
31.0 I171
1609 Ogan Komering Ulu Timur 29.2
't1 4 )ttL Kota Jakarla Timur
1610 Ogan Ilir 2t).5
26.) J I. /J Kota Jakada Pusat
1611 Kota Palembang 28.0
317 4 Kota Jakarta Barat
27.4
1672 Kota Prabumulih 26 .8
31'7 5 Kota .lakarta Utara
1613 Kota Pagar Alam
30.2
Jarva Barat
1614 Kota Lulruk Linggau 32. I
38.7 3201 Bogot'
Bengkulu 3 5.0
31.4 3202 Sukaburni
1701 Bengkulu Selatan 's9.2
32.5 3203 Cianj ur
1102 Rejang Lebong 32.4
35.1 3204 Bandung
1703 Bengk;lu Utara 31.1
3 8.3 3205 Garut
t1D4 Kaur JJ.+
34.3 3206 TasikmalaYa
1705 Seiuma rO.4
34. I 3207 Ciamis
1706 Mukomuko
36.9 3208 Kuningan
1707 Lebong 28.1
'ld 5 3209 Cirebon
1708 Kepahiang 30.6
27.0 3210 Majalengka
t77I Kota Bengkqlu J+.O
38.2 3211 Sumedang
LamPung
IO
1801 LamPung Barat 37.6 3212 Indramayu JJ.+
17
I
;#; . "
32'4 Kara^rgasem 22s
5107
ffi;
s61r Kota rangerang 26'8 1199 P."ltT-t - - ::;t^
iiiit, K.r*iGpq.,l'.. . tJZ,q tttl .KotaDenpagr
-**?J3*
7o Perokok
7o Perokok
Kalimantan Tengah 34.7
33.8
Nusa Tenggara Barat
Kotawaringin Barat L+.O
28.4 6201
5201 Lombok Barat
Kotawaringin Timur 30.3
3!,02,.t'Lombok Tengah" .. JJ.L 6202
" 30.6 6203 Kapuas 25.1
5203 Lombok Timur
6204 Barito Selatan ?.9.9
30.4
5204 Sumbawa
Barito Utara 3.1.1
26.6 b205
5205 DomPu
6206 Sukanrara 35.7
29.5
5206 Bima
(207 Lamandau 34.9
3 1.5
5207 Sumbawa Barat
f.208 Seruyan 29.2
28.3
S27L Mataram
6209 Katingan 26.5
24.7
5?,72 Kota Bima
62t0 Pulang Pisau 28 I
Timur 34.8
Nusa Tenggara
Gunung Mas JJ.+
J."I 6211
5301 Sumba Barat
27.5
5302 Sumba Timur 30.3 ; 6212 Barito Timur
Murung RaYa 3 8.5
z/.,o t213
5303 KuPang
2r). I
a1 0 6271 Palangka RaYa
'+ n$or"Te selatan ' '
21
JI Kalimantan Selatan
5305 Timor Tengah Utara
6301 Tanah Laut 27.2
28.9
5306 Belu zJ.+
29.2 6302 Kota Baru
5307 Alor 25.8
26.6, 6303 Banjar
5308 Lembata 25.2
27.8 6304 Barito Kuala
5309 Flores Timur ZJ.J
2.6.9 6305 TaPin
5310 Sikka 2l.4
26.9 6306 Hulu Sungai Selatan
5311 Ende 24.4
JU,O 6307 Hulu Sungai Tengah
5312'Ngada 19.2
37.9 6308 Hulu Sungai Utara
5313 Manggarai 18.5
38 6309 Tabalong
5314 Rote Ndao
30.5 63 10 Tanah Bumbu zo,J
5315 Manggarai Barat
18
5371 Kota Kupang 17.2 63 I 1 Balangan ai
['erokok
7o Perokok %, Perokok
34.7
Sularzesi Utara 33.9 Sulawesi Tenggara 30.3
7l0l Bolaang Mengondorv 33.0 7401 Buton 18.9
7102 Minahasa ]0.7 7402 Muna 2,6',5
L9
817 I Kota Ambon 20.9
Barru 22.0
7310
,Bone: ' 27.9 Maluku Uthra
.|'il'l''.. ,
820I Halmahera Barat 29.1
22.5
13t2 Soppeng 31.9
8202 Halmahera Tengah
:?.fiA.,r; waio.' ,
27.4
8203 Kepulauan Sula 28.2
Sidenreng [taPPang 23.2
1314 30.3
22.2 8204 Halmahera Selatan
'''7.315rr' P;iniia,ng 28.8
)4'7 8205 Halmahera Utara
1316 Enrekang J)4
Halmahera Timur
,:xplv' ,iuwu.: : 26.0 8206
Ternate 30.6
29.3 827 1
7318 Tana Toraja
Tidore KePulauan J I,L
' ' IrgWu Utara 25.8 6Ll/.
iizz,
1\7\ Luwu Timur 27.2
'' isrt Makassar 22.1
1\11 Pare-pare 25.7
z+.J
TJxt Kota PaloPo,
, . ,,
o/o 7o Perokok
Perokok
Papua 32.0
,' Irian JaYa Barat
25.0 9401 Merauke
9101 Fak-fak
LL.)
gl02 Kaimana ?{? 940',t. Jayawijaya
9403 Jayapura 21.9
9103 Teluk Wondama z t.+
9404 Nabire, /.J,)
.;fi{i../i -Telgt nintilt-i1r' 32;9
ir:. r " 22.3
19.4 9408 Yapen WaroPen
9105 Manokwari 24.0
26.0 9409 BiakNumfor
9106 Sorong Selaiatr 20.3
l). I 9410 Paniai
9107 Sorong 10.5
33.0 9411 Puncak Jaya
9108 Raja AmPat 35.0
9412 Mimika
9l1l Kota Sorong 22.4
,.;, 9413 Boven Digoel 46.3
9419 Sarmi
9420 Keerom 31.1
LV