Makromolekul (Polimer)
Oleh:
Riasty Purwandari
K2512059
A. Pengelompokan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat
digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya
terhadap panas dan reaksi pembentukannya.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari
makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah
melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer
sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat
dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh
polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis
yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan
serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli
kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis
untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
1) Polimer adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi
pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang
bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak
jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan
dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal
(ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang
ikatan karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer
adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat
dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida,
teflon dan poliisoprena.
Cl Cl
d. Pembentukan polisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
CH3 CH3
2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara
kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya,
senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa
biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa
contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :
a) Pembentukan nilon
Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume
Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer nilon
dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat (HOOCCH2(CH2)3CH2NH2).
Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus
amino dari monomer tersebut.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya,
selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentuk polimer yang berikatan tunggal.
2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang
monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol
formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan
tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul
yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan
proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-
sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur
rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah
sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur
molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer
teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling
1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak
kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
2) Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang.
Contohnya melamin dan bakelit.
B. Polimer Buatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer
buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1) Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara proses akan bervariasi tergantung pada jenis produk akhir, ada
beberapa langkah dasar yang sama dalam pembuatan berbagai jenis barang
plastik. Untuk menjawab pertanyaan “bagaimana plastik dibuat”, penting untuk
mengetahui apa sebenarnya plastik itu sendiri. Plastik adalah salah satu bentuk
polimer yang terdiri dari rantai panjang atau rangkaian molekul yang lebih kecil
yang dikenal sebagai monomer.
Monomer tersusun dari atom yang biasanya diambil dari bahan alami atau
organik dan sering diklasifikasikan sebagai petrokimia. Segala macam monomer
dapat dimanfaatkan dalam pembuatan plastik. Minyak mentah dan gas alam
merupakan sumber pembuat monomer populer yang meliputi jenis stirena, vinil
klorida, dan vinil asetat.
FUNGSI PLASTIK
Bentuk plastik yang bersifat mewadahi, kedap
u d a r a , d a n m e l i n d u n g menjadikan plastik mempunyai banyak
kegunaan atau fungsi, diantaranya yaitu:
Memberi identitas pada makanan, seperti yang
t e r d a p a t d a l a m kemasan makanan atau minuman
s e b a g a i t a n d a m e r k / i d e n t i t a s makanan tersebut.
Menolong produsen dalam menjual produk, sebagai media promosi.
Efisien untuk mengemas produk-produk makanan dan minuman.
Digunakan untuk perabotan rumah tangga, seperti lemari, kursi.
Digunakan untuk peralatan dapur, seperti baskom,
p i r i n g , g e l a s , mangkuk.
Digunakan untuk peralatan kantor, seperti pensil, pulpen
1. Perawatan Plastik Panel : Plastik warna hitam / abu-abu tua pada sisi panel
meter cluster serta plastik-plastik pada bagian lain motor yang terkena sinar
matahari langsung berisiko mengalami degradasi lebih cepat karena radiasi sinar
ultraviolet, ditambah juga faktor air hujan. Untuk melindungi plastik-plastik
tersebut bisa kita berikan zat protectant seperti misalnya Autoglym Vinyl &
Rubber Care (logo kotak kuning) / Optimum Protectant Plus / Armor All / obat-
obat lain yang sekelas.
2. Perawatan Plastik Mika Bening pada Speedometer : Bisa diberikan juga sedikit
Protectant seperti poin no. 1, sedikit saja, kemudian lap sampai bening dengan lap
Micro Fibre (Apply Zat Protectant-nya dilap Micro Fibre).
Jika plastik mika bening tersebut mulai kusam atau ada baret, maka bisa gunakan
Meguiar Clear plastik Cleaner dan Meguiar Clear plastik Polish atau Meguiar
PlastX atau obat lain yang memiliki fungsi sama.
Hal ini termasuk jika Motor Anda menggunakan plastik mika bening sebagai
“Mini Windshield” yang biasa terpasang di atas lampu depan.
4. Perawatan Komponen Karet : Bisa gunakan protectant seperti pada poin no. 1.
5. Perawatan Pelek Tipe Metal Finish (warna logam asli) atau Chrome : Bisa
terapkan metode seperti pada poin no. 3.
6. Perawatan Cat : Perawatan cat motor sama halnya seperti perawatan cat mobil,
akan kami bahas di waktu mendatang.
Catatan penting : Tempat duduk / grip / handle kopling dan rem / injakan kaki
jangan diberi protectant karena akan membuatnya menjadi licin.
Heat Sink mesin (mesin Air Cooled) jangan diberi wax, karena permukaan sirip-
sirip Heat Sink harus ter-expose total terhadap udara, agar proses pertukaran
panas optimal.
Merek-merek obat Protectant atau pembersih yang kami sebut di atas bukanlah
untuk tujuan promosi, hal itu semata-mata demi memudahkan pengguna saja.
(http://solusisahabat.com/forum/archive/index.php/t-728.html)
2) Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-
ahli kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk
mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Jenis Karet
Karet Alam
Karet alam ialah jenis karet pertama yang ditemukan oleh manusia. setelah
penemuan proses vulkanisasi yang membuat sifat karet menjadi tidak terpengaruh
suhu, maka karet mulai degemari untuk digunakan, seperti sol sepatu, telapak ban,
dll. salah satu sifat karet alam yang sampai saat ini sulit disaingi oleh sintetik ialah
kepegasan pantul yang baik sekali, sehingga heat build up yang dihasilkan juga
rendah, dan sifat ini sangat diperlukan untuk barang jadi karet (vulkanisat) yang
kerjanya mengalami hentakan berulang-ulang, contok aplikasinya ialah ban truk
dan ban pesawat terbang. Tetapi karet alam mempunyai kelemahan yang
mengakibatkan mulai digemarinnya penggunaan keret sintetik, yaitu kurang tahan
terhadap panas dan minyak.
Karet Sintetik
Dimulai dari berakhirnya perang dunia kedua, karet sintetis berkembang
lebih pesat dengan lebih banyak jenis-jenisnya. saat ini telah ada belasan jenis
karet sintetik dengan berbagai karakteristiknya, dan terus bertambah.
Sebelum perang dunia kedua, hanya karet alam yang tersedia. sehingga boleh
dikata bahwa untuk keperluan teknik (engineering) tidak ada pilihan lain selain
menggunakan karet alam. Sejalan dengan digunakannya karet alam untuk
berbagai keperluan, maka mulai ditemukan kelemahan2 karet alam yang
menyebabkan para ilmuwan berusaha keras untuk menciptakan jenis-jenis karet
sintetik tertentu untuk menggantikan karet alam, antara lain
3) Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat
memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat,
sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis
dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar
banyak digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung
balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut
nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena
diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66
digunakan untuk serat kain.
4) Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini
merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran
wol, karpet, dan kaus kaki.
b) Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena
plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena
dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga
digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik
(insulator).
d) Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan
terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket),
pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
C. Kegunaan Polimer
Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
d) Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya
seperti pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh
Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan
asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak
cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan
panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.
e) Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR),
suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-
butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan
karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena
minyak atau bensin.
f) Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut.
Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik,
namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam
pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain
yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
g) Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling
banyak digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain
katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain
yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.
Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan dibersihkan. Setelah
tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh compounder.
Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan sifat2
tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah compounder meracik
resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan.
Pengalaman dan pengetahuan compounder pada tahap ini sangat krusial untuk
menghasilkan material yang berkualitas.
Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk lembaran dibentuk
lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan mudah diproses pada molding
nantinya. misalnya untuk O-Ring, material tersebut dibentuk menyerupai kabel
panjang.
Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir.
dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk akhir
yang sempurna.
Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat sisa-sisa
material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga
didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan.
Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat terjadi dengan
sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.
Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah sempurna, maka
produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin menempel pada
proses produksi sebelumnya.
Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan. sebaiknya
dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan luar.
Semua proses diatas ialah teoritis, yang mana pada saat dilapangan seringkali
prakteknya tidak sesederhana demikian.
Polimer sintetik sering ditunjuk sebagai plastik, seperti polyethylene dan nylon.
Namun, kebanyakan dapat dikelompokan dalam paling tidak tiga kategori utama:
thermoplastik, thermoset, dan elastomer.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Polimer_sintetik
http://oketips.com/14515/bahan-pembuat-plastik-bagaimana-cara-membuat-
plastik/
http://sumantry.com/artikel/pengetahuan-dasar/65-proses-pembuatan-karet-
sintetik
id.wikipedia.org/wiki/Polimer