PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
II.1 PENGERTIAN
Sinusitis merupakan suatu penyakit yang terjadi di daerah sinus pada rongga
hidung manusia. Sinusitis suatu proses peradangan pada mukrosa atau selaput lendir
sinus paranasal. Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-
tulang di wajah. Yang terdiri dari sinusa frontal (di daerah dahi), sinus etmoid
(pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoiddi belakang sinus
etmoid). Di dalam hidung kita terdapat empat pasang sinus yaitu:
Sinus Etmoidalis yang terletak di belakang jembatan hidung, di antara kedua
mata
Sinus Maksilaris adalah sinus pipi, sinus ini terletak di belakang tilang pipi,
meluas dari tempat di bawah mata hingga ke tepat di atas gigi atas. Akar gigi
di rahang atas sering menonjol ke dalam dasar sinus maksilaris, yang menjadi
penyebab mengapa banyak orang yang menderita infeksi sinus mengalami
sakit gigi. Sinus maksilaris biasanya adalah sinus yang pertama kali terbentuk
di dalam rahim. Sinus maksilaris biasanya berbentuk segitiga dan berukuran
seperti kenari besar.
Sinus frontalis adalah sinus dahi. Sinus ini terletak di dalam tulang frontal
dahi. Dinding belang sinus frontalis sebenarnya membentuk tulang yang
menutupi otak.
Sinus sfenoidalis dapat di anggap sebagai sinus dalam. Sinus ini terletak di
bagian hidung, jauh dari dalam tengkorak, terletak di bagian belakang hidung,
dan di lokasi dimana mata dan otak bertemu.
Didalam hidung kita juga mempunyai Kompleks Ostio Meatus (KOM) yang
berfingsi sebagai pintu pagar sempit daerah sempit di meatus medius, tempat
mengalirnya lendir dari sinus ke hidung tempat keluarnya masuknya lendir atau
udara ke dalam sinus. Karena di dalam sinus terdapat lendir silia dan kelenjar,
sehingga ketika sinus yang sehat tersumbat lendir akan mengalir balik dan pintu dari
sinus juga tersumbat dan silia berhenti bergerak secara efektif dan, drainase dari
sinus terhenti kemuadian hidung mulai merasa tersumbat, dan setelah beberapa hari
atau minggu mulai merasakan tekanan sinus di wajah atau dahi karena produksi
lendir yang seharusnya keluar melalui KOM tidak dapat keluar karena sinus
tersumbat. Penyebab timbulnya sinusitis dalam salah satu dari tiga kategori besar
anatomi misalnya patah tulang hidung, tumor dan lain-lain. Genetis misalnya
penyakit imunodefisi, asmatriad, dan lingkungan misalnya alergi asap rokok, flu,
polusi udara dan lain-lain.
Penyakit sinusitis dibedakan menjadi :
1) Sinusitis Akut
Gejala biasanya di dahului oleh infeksi salurin pernafasan atas (terutama pada
anak kecil), berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari tujuh hari. Gejala subyektif
terbagi atas gejala sistemamik yaitu demam dan rasa lesu. Serta gejala lokal yaitu
hidung tersumbat, cairan hidung mengental yang kadang berbau dan dan mengalir
ke naso faring (post nasal drip), halitosis, sakit kepala yang berlebih berat pada pagi
hari, nyeri di daerah sinus yang terkena bahkan nyeri di bagian tempat lain sekitas
sinus.
2) Sinus Kronis
1. Bawang putih
Bawang putih mengandung minyak atsiri yang sangat mudah menguap di udara
bebas. Minyak atsiri dari bawang putih diduga mempunyai kemampuan sebagai anti
bakteri dan antiseptic. Sementara itu, zat yang diduga berperan memberi aroma
bawang putih yang khas adalah alisin. Karena alisin mengandung sulfur dengan
struktur tidak jenuh dan salam beberapa detik saja terurai menjadi senyawa dialil-
disulfida. Didalam tubuh alisin merusak protein kuman penyakit sehingga kuman
penyakit tersebut mati. Alisin merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotic
cukup ampuh dibandingkan dengan penisilin. Disisi lain scordin meningkatkan
system kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan sel abnormal pada tubuh.
Regimen terapi:
Tidak ada data spesifik mengenai jumlah bawang putih yang disarankan
untuk pengobatan sinusitis. Namun dengan menelan 3-5 siung bawang putih
setiap hari sampai dengan10 hari dianggap aman-aman saja. Dalam
menggunakan bawang putih sebagai pengobatan sinusitis , bawang putih
dikonsumsi dalam bentuk mentah setelah kulitnya dikupas. Untuk
meningkatkan palatabilitas, seseorang dapat menghancurkan suing bawang
putih segar dan menambahkan beberapa tetes bawang putih segar dan
menjadi pasta atau juga dikonsumsi dengan makanan biasa. Hal ini akan
mempercepat waktu pemulihan dari infeksi sinusitis.
2. Daun Srigunggu
Daun ini banyak dimanfaatkan untuk merangsang pengeluaran lendir kotor dari
dalam tubuh sebagai penyebab sinusitis. Daun yang mengandung flavonoid ini
secara aktif dapat bekerja sebagai bahan obat herbal yang mampu mematikan
bakteri jahat penyebab sinusitis seperti staphylococcus aereus. Penghancuran
bakteri ini didukung dengan methanol yang memiliki kandungan antioksidan tinggi
sebagai penangkal radikal bebas.
Regimen terapi
Merebus daun srigunggu secukupnya hingga mendidih. Konsumsi ramuan
tersebut 3 x sehari sehingga sinusitis dapat disembuhkan dari dalam. Untuk
pengobatan luar, haluskan daun srigunggu dan ambilah air perasannya.
Kemudian teteskan air ekstrak daun srigunggu tersebut pada saluran hidung
secukupnya.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
III.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Purwaningsih.eko, - , Bawang Putih. Bekasi : ganeca-exact
Aji. 2011. Obat tradisional dan fitoterapi system pernafasan. Tersedia :
http://dokumen.tips/documents/obat-tradisional-dan-fitoterapi-sistem-
pernafasan.html