Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit sinusitis adalah penyakit yang berbahaya, terlebih jika menyerang usia anak
-anak. Penyakit sinusitis dapat diatasi dengan melakukan pengobatan alami. Cara mengobati
penyakit sinusitis dengan menggunakan bahan –bahan alami baik dibandingkan dengan
menggunakan obat-obatan kimia.
Pada penderita sinusitis biasanya akan mengalami sakit flu yang tidak sembuh-
sembuh walaupun ia sudah melakukan berbagai macam penyembuhan. Dan setelah
mengalami sakit flu yang tidak sembuh –sembuh, kemudian akan muncul benjolan di rongga
hidung pada bagian dalam. Sakit flu lama kelamaan akan semakin parah jika benjolan sudah
muncul yang biasanya ditandai dengan warna ingus yang agak kehijauan. Jika penyakit
sinusitis lama kelamaan semakin parah, maka ingus biasanya juga disertai dengan bercak
darah yang asalnya dari benjolan yang tumbuh.
Pada keadaan sinusitis, kelembaban sinus dihambat, biasanya oleh kongesti dan
udema pada mukosa. keadaan ini statis yang diikuti dengan infeksi bakteri. Rasa nyeri bukan
hanya disebabkan oleh tekanan yang rendah saja (karena pengaruh absobsi gas pada
peredaran darah) tetapi juga tekanan tinggi dari kongesti mukosal.Faktor penyebab sinusitis
kronik termasuk polusi, debu yang ada pada suatu pekerjaan, asap tembakau, adenoid, alergi
(khususnya pada anak), rhinitis, pilek, masalah gigi, trauma dan sedang terbang. Ahli herbal
juga percaya bahwa faktor makanan dapat menyebabkan pengeluaran mukus yang dapat
menjadi penyebab dan penopang penyakit tersebut. Terutama produk yang digunakan sehari-
hari seperti garam dan tepung. Statis dan kongesti dapat memperburuk keadaan jika
asupan cairan tidak mencukupi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sinusitis akut dan kronik ?


2. Apa saja tanda gejala sinusitis akut dan kronik ?
3. Bagaimana tujuan terapi untuk sinusitis akut dan kronik ?
4. Bagaimana fitoterapi untuk penyakit sinusitis akut dan kronik ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi sinusitis akut dan kronik


2. Mengetahui tanda gejala sinusitis akut dan kronik
3. Mengetahui tujuan terapi sinusitis akut dan kronik
4. Mengetahui fitoterapi untuk penyakit sinusitis akut dan kronik
BAB II
ISI

II.1 PENGERTIAN
Sinusitis merupakan suatu penyakit yang terjadi di daerah sinus pada rongga
hidung manusia. Sinusitis suatu proses peradangan pada mukrosa atau selaput lendir
sinus paranasal. Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-
tulang di wajah. Yang terdiri dari sinusa frontal (di daerah dahi), sinus etmoid
(pangkal hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoiddi belakang sinus
etmoid). Di dalam hidung kita terdapat empat pasang sinus yaitu:
 Sinus Etmoidalis yang terletak di belakang jembatan hidung, di antara kedua
mata
 Sinus Maksilaris adalah sinus pipi, sinus ini terletak di belakang tilang pipi,
meluas dari tempat di bawah mata hingga ke tepat di atas gigi atas. Akar gigi
di rahang atas sering menonjol ke dalam dasar sinus maksilaris, yang menjadi
penyebab mengapa banyak orang yang menderita infeksi sinus mengalami
sakit gigi. Sinus maksilaris biasanya adalah sinus yang pertama kali terbentuk
di dalam rahim. Sinus maksilaris biasanya berbentuk segitiga dan berukuran
seperti kenari besar.
 Sinus frontalis adalah sinus dahi. Sinus ini terletak di dalam tulang frontal
dahi. Dinding belang sinus frontalis sebenarnya membentuk tulang yang
menutupi otak.
 Sinus sfenoidalis dapat di anggap sebagai sinus dalam. Sinus ini terletak di
bagian hidung, jauh dari dalam tengkorak, terletak di bagian belakang hidung,
dan di lokasi dimana mata dan otak bertemu.

Didalam hidung kita juga mempunyai Kompleks Ostio Meatus (KOM) yang
berfingsi sebagai pintu pagar sempit daerah sempit di meatus medius, tempat
mengalirnya lendir dari sinus ke hidung tempat keluarnya masuknya lendir atau
udara ke dalam sinus. Karena di dalam sinus terdapat lendir silia dan kelenjar,
sehingga ketika sinus yang sehat tersumbat lendir akan mengalir balik dan pintu dari
sinus juga tersumbat dan silia berhenti bergerak secara efektif dan, drainase dari
sinus terhenti kemuadian hidung mulai merasa tersumbat, dan setelah beberapa hari
atau minggu mulai merasakan tekanan sinus di wajah atau dahi karena produksi
lendir yang seharusnya keluar melalui KOM tidak dapat keluar karena sinus
tersumbat. Penyebab timbulnya sinusitis dalam salah satu dari tiga kategori besar
anatomi misalnya patah tulang hidung, tumor dan lain-lain. Genetis misalnya
penyakit imunodefisi, asmatriad, dan lingkungan misalnya alergi asap rokok, flu,
polusi udara dan lain-lain.
Penyakit sinusitis dibedakan menjadi :

1) Sinusitis Akut

Gejala biasanya di dahului oleh infeksi salurin pernafasan atas (terutama pada
anak kecil), berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari tujuh hari. Gejala subyektif
terbagi atas gejala sistemamik yaitu demam dan rasa lesu. Serta gejala lokal yaitu
hidung tersumbat, cairan hidung mengental yang kadang berbau dan dan mengalir
ke naso faring (post nasal drip), halitosis, sakit kepala yang berlebih berat pada pagi
hari, nyeri di daerah sinus yang terkena bahkan nyeri di bagian tempat lain sekitas
sinus.

2) Sinus Kronis

Sinusitis kronis berbeda dengan dinusitis akut dalam berbagai aspek,


umumnya sukar disembuhkan dengan pengobatan medik saja. harus di cari
penyebab dan faktor predisposisinya (keadaan mudah terjangkit ileh penyakit).
Populasi bahan kimia dan polusi dapat menyebabkan silia rusak, sehingga terjadi
perubahan mukosa hidung. Perubahan tersebut juga dapat disebabkan oleh alergi,
sehingga mempermudah terjadinya infeksi, dan memudahkan infeksi itu menjadi
kronis apabila pengobatan sinusitis akut tidak sempurna. Adapun gejala yang
ditimbulkan di antaralnya hidung tersumbat, terasa tidak nyaman dan gatal di
daerah tenggorokan, pendengaran terganggu,nyeri atau sakit kepala, serta sering
batuk dahkan terjadi komplikasi bronkitis dan asma bronkhial.

II.2 Gejala sinusitis


Gejala sinusitis yang paling umum adalah sakit kepala, nyeri pada daerah
wajah, serta demam. Hampir 25% dari pasien sinusitis akan mengalami demam yang
berhubungan dengan sinusitis yang di derita. Gejala lainya berupa wajah pucat,
perubahan warna cairan hidung, hidung tersumbat, nyeri menelan, dan batuk.
Beberapa pasien akan merasakan sakit kepala bertambah hebat bila kepala di
tundukkan ke depan. Pada sinusitis karena alergi maka penderita juga akan
mengalami gejala lain yang berhubungan dengan alerginya seperti gatal pada mata,
dan bersin-bersin.selain gejala diatas sinusitis juga memiliki gejala lain diantaranya
nyeri gigi, gangguan membau, telinga terasa nyeri dan panas. Pada anak-anak
sinusitis ditandai dengan Flu atau penyakit pernafasan yang makin
memburuk,demam tinggi disertai dengan adanya lendir yang berwarna gelap.

II.3 TUJUAN TERAPI


1. Mempercepat penyembuhan.
2. Mencegah komplikasi.
3. Mencegah perubahan menjadi kronik
II.4 FITOTERAPI DENGAN TUMBUHAN INDONESIA

1. Bawang putih
Bawang putih mengandung minyak atsiri yang sangat mudah menguap di udara
bebas. Minyak atsiri dari bawang putih diduga mempunyai kemampuan sebagai anti
bakteri dan antiseptic. Sementara itu, zat yang diduga berperan memberi aroma
bawang putih yang khas adalah alisin. Karena alisin mengandung sulfur dengan
struktur tidak jenuh dan salam beberapa detik saja terurai menjadi senyawa dialil-
disulfida. Didalam tubuh alisin merusak protein kuman penyakit sehingga kuman
penyakit tersebut mati. Alisin merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotic
cukup ampuh dibandingkan dengan penisilin. Disisi lain scordin meningkatkan
system kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan sel abnormal pada tubuh.

 Regimen terapi:
Tidak ada data spesifik mengenai jumlah bawang putih yang disarankan
untuk pengobatan sinusitis. Namun dengan menelan 3-5 siung bawang putih
setiap hari sampai dengan10 hari dianggap aman-aman saja. Dalam
menggunakan bawang putih sebagai pengobatan sinusitis , bawang putih
dikonsumsi dalam bentuk mentah setelah kulitnya dikupas. Untuk
meningkatkan palatabilitas, seseorang dapat menghancurkan suing bawang
putih segar dan menambahkan beberapa tetes bawang putih segar dan
menjadi pasta atau juga dikonsumsi dengan makanan biasa. Hal ini akan
mempercepat waktu pemulihan dari infeksi sinusitis.

2. Daun Srigunggu
Daun ini banyak dimanfaatkan untuk merangsang pengeluaran lendir kotor dari
dalam tubuh sebagai penyebab sinusitis. Daun yang mengandung flavonoid ini
secara aktif dapat bekerja sebagai bahan obat herbal yang mampu mematikan
bakteri jahat penyebab sinusitis seperti staphylococcus aereus. Penghancuran
bakteri ini didukung dengan methanol yang memiliki kandungan antioksidan tinggi
sebagai penangkal radikal bebas.

 Regimen terapi
Merebus daun srigunggu secukupnya hingga mendidih. Konsumsi ramuan
tersebut 3 x sehari sehingga sinusitis dapat disembuhkan dari dalam. Untuk
pengobatan luar, haluskan daun srigunggu dan ambilah air perasannya.
Kemudian teteskan air ekstrak daun srigunggu tersebut pada saluran hidung
secukupnya.
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

III.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Purwaningsih.eko, - , Bawang Putih. Bekasi : ganeca-exact
Aji. 2011. Obat tradisional dan fitoterapi system pernafasan. Tersedia :
http://dokumen.tips/documents/obat-tradisional-dan-fitoterapi-sistem-
pernafasan.html

Anda mungkin juga menyukai