Konsep Dasar Proses Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Konsep dasar proses keperawatan

1. 1. KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN OLEH : Ns. ADE RAHMAN, S.Kep NUPN. 9910677110
2. 2. PENGERTIAN Proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk
mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Proses keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan
perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar. Proses adalah serangkaian tahapan atau komponen
yang mengarah pada pencapaian tujuan.
3. 3. Pengertian proses keperawatan menurut beberapa ahli • Pengertian Proses Keperawatan Menurut Yura Walsh (1978): Proses
keperawatan adalah langka-langkah sistematis untuk menentukan dan merencanakan penyelesaian masalah klien; lalu
mengimplementasikan dan mengevaluasi apakah rencana yang dibuat cukup efektif dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. •
Pengertian Proses Keperawatan Menurut Wolf, Weitzel, dan Fuerst (1979): Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan
atau tindakan penetapan, perencanaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk membantu klien dalam mencapai dan
memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. • Pengertian Proses Keperawatan Menurut Depkes RI dan JICA (1982): Proses
keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara pasien (klien)
sampai ke taraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematik untuk mengenal dan membantu pemenuhan kebutuhan
khusus klien.
4. 4. Cont.. • Pengertian Proses Keperawatan Menurut Yura Walsh (1983): Proses keperawatan adalah suatu tahapan desain
tindakan untuk memenuhi tujuan keperawatan. Tahapannya meliputi tindakan mempertahankan kesehatan klien dalam keadaan
optimal. • Pengertian Proses Keperawatan Menurut Gordon (1994): Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan
untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. • Pengertian Proses Keperawatan Menurut Potter dan Perry (1997): Proses
keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang membuat perawat dapat merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan. Tahapannya meliputi: pengkajian diagnosis keperawatan, perencanaan (termasuk identifikasi
hasil yang diperkirakan), implementasi, dan evaluasi. • Pengertian Proses Keperawatan Menurut Carpenito dan Moyet (2007):
Proses keperawatan adalah teknik pemecahan masalah yang meliputi: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
5. 5. Perkembangan proses keperawatan A. Sejarah • Proses keperawatan merupakan sebuah metode yang diterapkan dalam
praktek keperawatan. Ia juga merupakan sebuah konsep dengan pendekatan problem solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan
keterampilan interpersonal untuk memenuhi kebutuhan klien/keluarganya. • Proses keperawatan pertama kali dijelaskan oleh Hall
pada tahun 1955. Selanjutnya proses keperawatan ini mengalami perkembangan sebagai berikut:
6. 6. • Tahun 1960, proses keperawatan diperkenalkan secara internal dalam keperawatan • Wiedenbach (1963) mengenalkan
proses keperawatan dalam 3 Tahap : observasi, bantuan pertolongan dan validasi. • Yura & Walsh (1967) menjabarkan proses
keperawatan menjadi 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahun 1967, edisi pertama proses
keperawatan dipublikasikan. • Bloch (1974), Roy (1975) Mundinger & Jauron (1975) dan Aspinall (1976)menambahkan tahap
diagnosa, sehingga proses keperawatan menjadi 5 tahap : pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Proses ini dari analisis pikir : discover (menemukan), delve (mempelajari atau menganalisis), decide(memutuskan), do
(mengerjakan) dan discriminate (identik dengan evaluasi).
7. 7. • Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik keperawatan. ANA
(1973) menggunakan proses keperawatan sebagaisuatu pedoman dalam pengembangan Standart Praktik Keperawatan. • Tahun
1975 : diadakan konferensi nasional tentang klasifikasi diagnosis keperawatan setiap dua tahun di Universitas Sr. Louis.
Klasifikasi diagnosis keperawatan ini kemudian disebut dengan NANDA (North American Nursing Diagnoses Association)
8. 8. Seiring berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai dasar hukum praktek keperawatan dan telah
digunakan sebagai kerangka konsep kurikulum keperawatan. Bahkan saatini definisi dan tahapan keperawatan telah digunakan
sebagai dasar pengembangan praktek keperawatan, sebagai kriteria dalam program sertifikasi, danstandar aspek legal praktek
keperawatan.
9. 9. Proses keperawatan mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut pada
umumnya belum mengenal proses keperawatan karena kurikulum di pendidikan belum mengajarkan metode tersebut. Proses
keperawatan mulai dikenal di pendidikan keperawatan Indonesia yaitu dalam Katalog Pendidikan Diploma III Keperawatan yang
dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun
1984.Pada saat ini proses keperawatan telah berkembang dan diterapkan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia,
seperti rumah sakit, klinik-klinik, Puskesmas, perawatan keluarga, perawatan kesehatan masyarakat, dan perawatan pada
kelompok khusus.
10. 10. TUJUAN RPOSES KEPERAWATAN Tujuan dari penerapan proses keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan adalah:
a. Untuk mempraktekkan suatu metoda pemecahan masalah dalam praktek keperawatan. b. Sebagai standar untuk praktek
keperawatan. c. Untuk memperoleh suatu metoda yang baku, sistematis, rasional,serta ilmiah dalammemberikan asuhan
keperawatan. d. Untuk memperoleh suatu metoda dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapatdigunakan dalam segala
situasi sepanjang siklus kehidupan. e. Untuk memperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu
11. 11. KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN Kozier et al. (1995) menyebutkan bahwa proses keperawatan mempunyai
sembilan karakteristik,antara lain: a. Merupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang unik
dariklien, keluarga, kelompok dan komunitas. b. Bersifat siklik dan dinamis, karena semua tahap-tahap saling berhubungan dan
berkesinambungan. c. Berpusat pada klien, merupakan pendekatan individual dan spesifik untuk memenuhikebutuhan klien. d.
Bersifat interpersonal dan kolaborasi. e. Menggunakan perencanaan. f. Mempunyai tujuan. g. Memperbolehkan adanya
kreativitas antara perawat dengan klien dalam memikirkan jalan keluar menyelesaikan masalah keperawatan. h. Menekankan
pada umpan balik, dengan melakukan pengkajian ulang dari masalah ataumerevisi rencana keperawatan. i. Dapat diterapkan
secara luas. Proses keperawatan menggunakan kerangka kerja untuk semua jenis pelayanan kesehatan, klien dan kelompok.
12. 12. Demikian juga dengan Craven dan Hirnle (2000), menurutnya proses keperawatan sebagai pedoman untuk praktek
keperawatan profesional, mempunyai karakteristik: a. Merupakan kerangka kerja dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada individu,keluarga dan masyarakat. b. Teratur dan sistematis. c. Saling tergantung. d. Memberikan pelayanan yang spesifik
kepada individu, keluarga, dan masyarakat. e. Berpusat pada klien, menggunakan klien sebagai suatu kekuatan. f. Tepat untuk
diterapkan sepanjang jangka waktu kehidupan. g. Dapat dipergunakan dalam semua keadaan.
13. 13. Karekteristik Terdapat 6 karakteristik dari proses keperawatan itu, antara lain: (1) tujuan, (2) sistematik; (3) dinamik; (4)
interaktif; (5) Fleksibel; dan (6) Teoritis.
14. 14. Tujuan : memiliki tujuan jelas yaitu untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien Sistematik: menggunakan
pendekatan yang terorganisir dalam mencapai tujuan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta menghindari
terjadinya kesalahan Dinamik: proses keperawatan dilakukan secara berkesinambungan. Serta ditujukan untuk mengatasi
perubahan respon klien yang diidentikan melalui hubungan antara perawat dengan klien Interaktif: proses keperawatan memiliki
dasar hubungan yaitu hubungan timbal balik antara perawat, klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain. Fleksibel: fleksibilitas
proses keperawatan ini dapat dilihat dalam dua konteks, yaitu: a. Dapat diadopsi dalam praktek keperawatan dalam situasi
apapun, baik dalam kaitannya dengan individu, keluarga, atau masyarakat b. Tahapannya dapat dilakukan berurutan sesuai
dengan persetujuan kedua belah pihak.
15. 15. Teoritis : setiap langkah dalam keperawatan selalu berdasarkan pada konsep ilmu keperawatan. Berdasarka karakter teoritis
ini, maka asuhan keperawatan pada klien hendaknya menekankan pada tiga aspek penting, antara lain A. Humanistic :
memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia B. Holistic : intervensi keperawatan harus memenuhi kebutuhan dasar
manusia secara utuh, yakni bio-psiko-sosio-spiritual. c. Care: asuhan keperawatan yang diberikan hendaknya berlandaskan pada
standar praktek keperawatan dan kode etik keperawatan.
16. 16. KOMPONEN DALAM PROSES KEPERAWATAN ANALISIS EVALUASI PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI PERENCANAAN/ INTERVENSI
17. 17. NO KOMPONEN TUJUAN TAHAP 1. PENGKAJIAN Untuk mengumpulkan, memperjelas, dan mengkomunikasikan data
tentang klien sehingga terbentuk dasar data 1. Mengumpulkan riwayag kes kep 2. Melakukan pmrksaan fisik 3. Mengumpulkan
data lab 4. Memvalidasi data 5. Mengelompokkan data 6. Mencatat data 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Untuk mengidentifikasi
kebutuhan perawatan kesehatan, untuk merumuskan diagnosa keperawatan 1. Menganalisis dan menginterpretasi data 2.
Mengidentifikasi masalah pasien 3. Merumuskan diagnosa kep 4. Mendokumentasikan dx kep 3. PERENCANAAN Untuk
mengidentifikasi tujuan klien; menentukan prioritas asuhan, hasil yang diperkirakan, merancang strategi kep untuk mencapai
tujuan perawatan 1. Menhidentifikasi tujuan klien 2. Menetapkan hasil yang diperkirakan 3. Memilih tindakan kep 4.
Mendekegasikan tindakan 5. Menuliskan rencana askep 6. mengonsulkan
18. 18. 4. Implementasi Untuk melengkapi tindakan keperawatan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana asuhan 1. Mengkaji
kembali klien 2. Menelaah dan memodifikasi rencana perawatan yang sudah ada 3. Melakukan tindakan keperawatan 5. Evaluasi
Untuk menentukan seberapa jauh tujuan asuhan telah dicapai 1. Membandingkan respons klien dengan kriteria 2. Menganalisis
alasan untuk hasil dan konklusi 3. Memodifikasi rencana asuhan
19. 19. COBA SEBUTKAN WARNANYA : HIJAU BIRU KUNING PUTIH MERAH COKLAT
20. 20. PENGKAJIAN Gordon (1995) menguraikan bahwa : Pengkajian dan Diagnosa Intervensi, implementasi dan evaluasi
Komponen pemecahan masalah Komponen identifikasi masalah
21. 21. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang kliden dari berbagai sumber. Sifat dan besarnya data selalu
berubah, sehingga mengharuskan perawat untuk mengambil data dan membentuk pola yang bermakna Menurut Yura dan Walsh
(1988) pemecahan masalah klinis perawat kadang linier, kadang bercabang. Ketika masalah data dari masalah baru
teridentifikasi, dan dilain waktu bersiklus ketika perawat harus mengkaji dan memvalidasi informasi. Keakuratan penting sehingga
perawat membuat konklusi yangs esuai yang akan mengarahkan rencana perawatan
22. 22. DIAGNOSA KEPERAWATAN Perawat melakukan analisis terhadap data-data yang dikumpulkan selama pengkajian untuk
menegakan Diagnosa Keperawatan. Kriteria Proses: a. Proses diagnosa keperawatan terdiri dari: analisis, interpretasi data,
identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa keperawatan. b. Komponen diagnosa keperawatan terdiri dari: · P (Problem)
à masalah · E (Etiology) à penyebab · S (Symptom) à tanda dan gejala Akan tetapi terkadang hanya terdiri dari P dan E saja. c.
Validasi diagnosa dilakukan dengan cara bekerjasama dengan klien dan berusaha untuk dekat dengan klien atau petugas
kesehatan lain. d. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa keperawatan berdasarkan data terbaru.
23. 23. PERENCANAAN/ INTERVENSI Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan
meningkatkan kesehatan klien. Kriteria Proses: a. Perencanan terdiri dari penetapan: · Prioritas masalah · Tujuan · Rencana
tindakan b. Melibatkan klien dalam membuat perencanaan keperawatan c. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan klien saat itu d. Mendokumentasikan rencana keperawatan
24. 24. IMPLEMENTASI Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam asuhan keperawatan. Kriteria
Proses: a. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan b. Berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain
untuk meningkatkan kesehatan lain c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan klien d. Melakukan
supervisi terhadap tenaga pelaksana keperawatan dibawah tanggungjawabnya e. Menjadi coordinator pelayanan & advocator
bagi klien dalam mencapai tujuan perawatan f. Menginformasikan kepada klien tentang status kesehatan dan fasilitasi-fasilitasi
pelayanan kesehatan yang ada. g. Memberikan pendidikan pada klien & keluarga mengenai konsep keterampilan asuhan diri
serta membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakan h. Mengkaji ulang & merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan
berdasarkan respon klien.
25. 25. EVALUASI Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar serta
perencanaan. Kriteria Proses: a. Menyusun perencanaan evaluasi hasil terhadap intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan
terus menerus. b. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan ke arah pencapaian tujuan c.
Memvalidasi dan menganalisa data baru dengan teman sejawat dank lien d. Bekerjasama dengan klien dan keluarga untuk
memodifikasi rencana asuhan keperawatan e. Mendokumentasi hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan
26. 26. Si A memperkirakan nyeri tsb akibat dari makanan pedas yang dimakan (identifikasi masalah/diagnosa). mel's_dokep
Mahasiswa A merayakan hasil ujian semester dengan acara makan malam dgn makanan yg sgt pedas. Si A terbangun pada
malam hari dgn sensasi terbakar di dada bagian tengah (ulu hati). Si A masih muda, sehat dan tidak ada gejala lain (Pengkajian).
Pemecahan masalah: penggunaan proses keperawatan sehari-hari
27. 27. Dalam beberapa menit si A merasakan bahwa sensasi terbakar tsb hilang dan Si X kembali ke tempat tidur tanpa keluhan
lagi (Evaluasi). mel's_dokep Si A kemudian minum antasida cair (Implementasi).  Kemudian Si A menentukan bahwa dia perlu
untukmenghilangkan ketidaknyamanan tsb sebelum kembali tidur (Perencanaan). 
28. 28. Hal tsb di atas merupakan suatu proses yang biasa anda gunakan secara rutin untuk mengatasi masalah dalam kehidupan
anda yang dapat diterapkan dengan mudah pada situasi perawatn pasien. mel's_dokep

Anda mungkin juga menyukai