Anda di halaman 1dari 26

BAB I

LAPORAN KASUS

1.1 IDENTITAS PASIEN


Nama : Tn. E J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir (Umur) : 11-11-1969 (49 tahun)
Agama : Islam
Alamat : Jl. Galur no. 7
Status : Menikah
Pekerjaan : Satpam
Nomor Rekam Medis : 40-95-xx
Tanggal Masuk RSMC : 10 Juli 2018 (Pk 08.10) di IGD, Pk 13.20 di ICU

1.2 ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan dengan cara alloanamnesis dengan istri pasien pada Rabu, 10
Juli 2018 Pk. 15.00 di ICU RSMC dan autoanamnesis pada Senin, 16 Juli 2018 Pk
14.30.

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan pingsan tiba-tiba 1 jam SMRS

Keluhan Tambahan
Wajah pasien pucat, lemas, berbicara tidak nyambung, terdapat nyeri dada sebelah
kiri, mual, dan merasa sesak.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien pingsan tiba-tiba 1 jam SMRS (±Pk 07.00). Pasien pingsan selama 30 menit
dan wajahnya terlihat pucat. Saat sadar pasien sempat berbicara tidak nyambung
selama 15 menit pasien mengeluhkan nyeri dada, lemas, mual, mulas, dan sesak.
Pasien sampai di IGD RSMC Pk 08.10, pasien mulai nyambung saat diajak
berbicara namun hanya menjawab satu dua kata. Nyeri dada kiri dirasakan terus-
terusan terasa seperti ditekan dan menjalar sampai ke bagian lengan kiri dan
punggung kiri. Nyeri yang dirasakan berskala 7/10. Pasien merasa lemas seluruh
badan tiba-tiba, mual terus-terusan, pasien muntah ±5x selama di IGD. Pasien
merasa sesaknya terus-terusan, sesaknya lebih membaik dengan posisi duduk.

Pasien mengatakan keluhannya diawali dengan rasa berdebar-debar lalu nyeri dada
dan rasa mulas, pasien BAB 2x dengan konsistensi padat, pasien juga mengatakan
ia merasakan ada keringat dingin yang keluar. Pasien tidak ada demam, tidak ada
pusing, tidak ada sakit kepala, tidak ada keluhan BAK. Riwayat trauma disangkal.
Pasien sebelumnya sudah sarapan Pk 06.00 dan tidak melakukan aktivitas yang
berlebihan.

Riwayat Penyakit Dahulu


 Pasien terdiagnosa mempunyai penyakit kencing manis, darah tinggi dan
kolestrol sejak tahun 2005, tetapi pasien tidak kontrol ke dokter dan hanya
mengkonsumsi obat kencing manis metformin dan glimepirid (sulfoniurea)
kadang-kadang sampai saat ini.
 Pada tahun 2009, pasien dibawa ke IGD RS Fatmawati karena keluhan serupa.
Pasien mengalami nyeri dada kiri, tiba-tiba lemas, penurunan kesadaran,
muntah-muntah dan diare terus-terusan. Istri pasien mengatakan, pasien dirawat
di ICU selama 3 hari dan di bangsal selama 3 hari. Pasien mengatakan ia terkena
serangan jantung saat itu.
 Pada Juni 2016, pasien ke poli bedah RSMC karena kaki pasien semakin nyeri
sejak 1 tahun SMRS, terdapat luka terbuka pada jari ke-4 kaki kiri dan bengkak
sejak 1 minggu SMRS. Pasien didiagnosa gangrene dan nekrosis pedis digiti IV
sinistra. Pada tanggal 22 Juni 2016 dilakukan amputasi digiti IV pedis sinistra.
 Pasien tidak mempunyai riwayat asma sebelumnya
 Pasien tidak mempunyai riwayat alergi makanan, obat-obatan, dll
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak rutin mengkontrol penyakitnya. Pasien hanya kadang-kadang minum
obat untuk kencing manisnya yaitu metformin dan glimepirid (sulfoniurea).

Riwayat Penyakit Keluarga


 Tidak ada yang mempunyai keluhan serupa
 Tidak ada yang mempunyai penyakit darah tinggi, kolestrol atau penyakit
jantung
 Ayah pasien mempunyai penyakit Diabetes Mellitus

Riwayat Kebiasaan, Sosioekonomi dan Lingkungan


 Pasien merokok sejak SMA rata-rata 6 batang per hari sudah berhenti merokok
4 tahun yang lalu.
 Pasien tidak meminum alkohol
 Pasien jarang berolahraga
 Pola makan normal (2-3x/hari)
 Pasien suka meminum kopi manis 4 gelas/hari

1.3 PEMERIKSAAN FISIK 10 JULI 2018 (Hari-1)


Keadaan umum : Sakit berat
Kesadaran : GCS E3V4M5= 12 (Apatis)
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 60 kg
BMI : 23.43 (normal)

TTV
- Tekanan darah : 88/38 mmHg
- Denyut nadi : 68 kali/menit, regular, lemah
- Laju nafas : 31 kali/menit, regular, simetris, dalam
- Suhu : 36.5 o C
- SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule
- Akral : dingin

Status Generalis
 Kepala: Normocephal, bekas luka (-), massa (-)
 Wajah: Pucat (+), jaundice (-), wajah simetris
 Mata: Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung
dan tidak langsung (+/+), pupil (3mm/3mm)
 Telinga : Bentuk normal pada kedua telinga, deformitas (-/-), sekret (-/-)
 Hidung: Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), tidak ada deviasi septum
 Bibir: Sianosis (-)
 Mulut: Mukosa bibir kering, caries dentis (-), tonsil (T1/T1) tidak hiperemis,
faring hiperemis (-)
 Leher: Perbesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea(-), JVP
normal (5+2)
 Jantung
- Inspeksi: bentuk dada normal, tidak ada bekas luka, ictus cordis tidak
terlihat
- Palpasi :Ictus cordis teraba pada ICS 5 linea aksilaris anterior sinistra,
heaving (-), thrill (-)
- Perkusi :
o Batas jantung kanan= ICS 5 linea sternalis dextra
o Batas pinggang jantung= ICS 3 linea parasternalis sinistra
o Batas jantung kiri = ICS 5 linea midaxilla sinistra
- Auskultasi: S1 S2 regular, suara tambahan (-), murmur (-), gallop (-)
 Paru
- Inspeksi :
o Toraks secara statis normal
o Pergerakan dada kanan dan kiri simetris
o Pola napas tachypnea
o Massa (–), Scar (–), Spider navi (-)
o Retraksi interkostal (-), retraksi supraklavikular (-), retraksi
subcostal (+)
- Palpasi : Ekspansi kedua lapang dada simetris, tactile vocal fremitus
simetris pada paru kiri dan kanan
- Perkusi :
o Sonor pada kedua lapang paru
o Batas paru hati = ICS 6 line midclavicularis dextra
- Auskultasi : Vesikular (+/+), rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
 Abdomen
- Inspeksi: cembung (+) ukuran 88 cm, caput medusa(-), skar (-), massa(-),
striae(-)
- Auskultasi: Bising usus normal 5-30x/menit, metallic sound (-), bruit (–)
- Perkusi: Timpani pada seluruh regio abdomen, shifting dullness (+)
- Palpasi: Distensi (+), massa (–), nyeri tekan ( –), hepatomegaly (–),
splenomegaly (–)
 Ekstremitas: Akral dingin, pucat (+/+), sianosis (-/-), ikterik (-/-), pedis sinistra
tertutup perban post op amputasi digiti IV, deformitas(-/-), pitting edema (+/+),
clubbing finger (-/-), CRT >2detik

Status neurologis
 Tanda rangsang meningeal:
o Kaku kuduk (+)
o Brudzinski I (-/-)
o Tanda Laseque (>70 o / >70 o)
o Tanda Kerniq (>135 o / >135 o)
o Brudzinski II (-/-)
 Nervus Kranialis: semua dalam batas normal
 Motorik:

 Refeks fisiologis:

 Refleks patologis: -/-

1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG


EKG (10 Juli 2018)
Laboratorium (10 Juli 2018)
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hb 8,8 gr/dl L:13-17 // P:12-16
Ht 26 % 37-54
Leukosit 31.2 rb/ul 5-10
Trombosit 488 rb/ul 150-400
Kimia Darah
Glukosa sewaktu 357 mg/dl <200
(IGD)- Pk 08.30
Glukosa cito (ICU)- 388 mg/dl <200
Pk 13.30
Glukosa cito (ICU)- 130 mg/dl <200
Pk 22.00
Glukosa cito (ICU)- 103 mg/dl <200
Pk 23.30
Ureum 61 mg/dl 20-50
Creatinin 2,51 mg/dl 0.8-1.1
Astroup
pH 7.469 pH 7,35-7,45
PCO2 28 mmHg 35-45
PO2 146,5 mmHg 83-108
BE -1,7 mEg/L 0±2
TCO2 21,4 mmol/L 23-17
HCO3 20,5 mEg/L 21-28
O2 98,7 % 95 atau lebih
Elektrolit
Na 136 mEg/L 136-146
K 4,3 mEg/L 3,5-5,1
Cl 109 mmol/L 98-106
Enzim jantung
CK-MB 96,6 ng/ml 0,34-4,99

Foto Toraks AP (10 Juli 2018)

Cor: ukuran membesar (CTR: 55%), cephalisasi (+)


Paru: tidak tampak infiltrat di kedua lapang paru. Corakan bronkovaskular tampak
bertambah, hili normal
Sinuses dan diafragma baik
Tulang-tulang intak
Kesan:
Kardiomegali dengan bendungan paru
Tidak tampak proses spesifik paru aktif (TB atau pneumonia)
1.5 RESUME
Pasien pingsan tiba-tiba 1 jam SMRS (±Pk 07.00). Pasien pingsan selama 30 menit
dan wajahnya terlihat pucat. Saat sadar pasien sempat berbicara tidak nyambung
selama 15 menit pasien mengeluhkan lemas, mual, mulas, nyeri dada dan sesak.
Pasien sampai di IGD RSMC Pk 08.10, pasien mulai nyambung saat diajak berbicara
namun hanya menjawab satu dua kata. Nyeri dada kiri dirasakan terus-terusan terasa
seperti ditekan dan menjalar sampai ke bagian lengan kiri dan punggung kiri. Nyeri
yang dirasakan berskala 7/10. Pasien merasa lemas seluruh badan tiba-tiba, mual
terus-terusan, pasien muntah ±5x selama di IGD. Pasien merasa sesaknya terus-
terusan, sesaknya lebih membaik dengan posisi duduk. Pasien mengatakan
keluhannya diawali dengan rasa berdebar-debar lalu nyeri dada dan rasa mulas, pasien
juga mengatakan ia merasakan ada keringat dingin yang keluar.

Pasien mempunyai diabetes, hipertensi dan hiperkolestrolemia sejak tahun 2005,


tetapi pasien tidak kontrol ke dokter dan hanya mengkonsumsi obat kencing manis
metformin dan sulfoniurea kadang-kadang sampai saat ini. Pada tahun 2009, pasien
dibawa ke IGD RS Fatmawati karena keluhan serupa. Pada Juni 2016, pasien ke poli
bedah RSMC karena gangrene dan nekrosis pedis digiti IV sinistra. Pada tanggal 22
Juni 2016 dilakukan amputasi digiti IV pedis sinistra.Pasien merokok sejak SMA rata-
rata 6 batang per hari sudah berhenti merokok 4 tahun yang lalu, pasien jarang
berolahraga, pasien suka meminum kopi manis 4 gelas/hari.

Pada pemeriksaan fisik pasien terlihat sakit berat dengan GCS E3V4M5= 12 apatis.
TTV tidak stabil 88/38 mmHg, HR 68x /menit, regular, lemah, RR 31x/menit, regular,
simetris, dalam, 36.5 o C, SpO2 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule. Pemeriksaan
toraks ditemukan ictus cordis teraba pada ICS 5 linea aksilaris anterior sinistra, batas
jantung kanan ICS 5 linea sternalis dextra, batas pinggang jantung ICS 3 linea
parasternalis sinistra, batas jantung kiri ICS 5 linea midaxilla sinistra. Terdapat
retraksi subcostal dan ada suara rhonchi. Pada pemeriksaan abdomen terdapat ascites.
Pada ekstremitas akral dingin, pedis sinistra tertutup perban post op amputasi digiti
IV, pitting edema.

Pada EKG terdapat ST elevasi pada lead II, III, aVF, pemanjangan PR interval konstan
dan ST elevasi pada lead II, III, aVF, V3, V4, V5, V6 EKG kanan. Pada pemeriksaan
lab terdapat anemia (8,8), leukositosis (31,2), trombositosis (488), hiperglikemi (357),
respiratori alkalosis, uremia (61), peningkatan kreatinin (2,51) dan enzim jantung
meningkat (CK-MB 96,6). Pada foto toraks terdapat kardiomegali.

1.6 DIAGNOSIS
Diagnosis kerja:
STEMI inferior + right ventricular infarction
Blokade AV derajat 1
DM tipe II
Cardiogenic shock
Gangrene
Sepsis
CKD
Dispepsia

Diagnosis banding:
NSTEMI

1.7 PROGNOSIS
Quo ad vitam: Malam
Quo ad functional: Malam
Quo ad sanationam: Malam

1.8 TATALAKSANA IGD


Stabilisasi tanda-tanda vital
A = Airway pasien paten, lendir (-), benda asing (-), obstruksi jalan nafas (-)
B = Frekuensi nafas 31x/menit, bunyi nafas vesikuler, rhonchi, irama napas regular
dan dalam, memasang nasal cannule O2 3 liter per menit. SpO2 99%
C = Akral dingin, pucat (+), sianosis (-), CRT > 2s, frekuensi nadi 68x/menit, irama
reguler, lemah. Tekanan darah 88/38 mmHg. Memasang IV line, ambil sampel darah,
memasang kateter
D = Apatis (E3M5V4= 12), pupil isokor 3mm/3mm, reflex cahaya +/+.
E = Trauma (-), jejas (-)

Waktu Kondisi Tatalaksana


08.10- Sampai di IGD Assess ABCDE
09.05 GCS E3V4M5= 12 (Apatis) Nasal cannule O2 3 liter per
Tekanan darah : 88/38 mmHg menit. SpO2 99%
Denyut nadi: 68 kali/menit, regular, lemah Infus NaCl loading 200cc
Laju nafas: 31 kali/menit, regular, simetris, Cek GDS cito 357 mg/dl
dalam Pemeriksaan EKG
Suhu : 36.5 o C Pasang monitor
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule Pasang kateter no 16
Akral : dingin U/O 100cc

09.05- GCS E3V4M5= 12 (Apatis) Infus NaCl loading 300cc


10.08 Tekanan darah : 90/60 mmHg Konsul dokter spesialis
Denyut nadi: 100 kali/menit, regular, lemah jantung (dr. Samsul, Sp.JP)
Laju nafas: 24 kali/menit, regular, simetris, Pk 09.20:
dalam Inf. NaCl loading 500c
Suhu : 36.4o C loading dalam 30 menit
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule selanjutnya 14 tpm
Akral : dingin Aspilet 320 mg
Brilinta 2 tab
Inj. Arixtra 1 x 2,5 mg
Atorvastatin 1 x 20 mg
Laxadin syrup 0-0-2C
Alprazolam 1 x 0,5 mg
Rawat ICU
10.20 GCS E3V4M5= 12 (Apatis) Konsul dr. Rosalia, KIC Pk
Tekanan darah : 80/30 mmHg 10.20:
Denyut nadi: 42 kali/menit, regular, lemah Acc rawat ICU
Laju nafas: 24 kali/menit, regular, simetris, Konsul dr. Samsul, Sp.JP
dalam Pk. 10.26:
Suhu : 36.5o C Dopamin 5 mcg/kg/min
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule NaCl masuk 2000cc
Akral : dingin Konsul dr. Agus, Sp.Pd Pk
10.30:
Inj. Novorapid 3x 20 IU SC
Inj. Meropenem 3 x 1 gram
11.00 GCS E3V4M5= 12 (Apatis)
Tekanan darah : 90/40 mmHg
Denyut nadi: 59 kali/menit, regular, lemah
Laju nafas: 28 kali/menit, regular, simetris,
dalam
Suhu : 36.3o C
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule
Akral : dingin
11.30 GCS E4V4M5= 13 (Apatis) NaCl 0,9% drip 30tpm
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Denyut nadi: 61 kali/menit, regular, lemah
Laju nafas: 29 kali/menit, regular, simetris,
dalam
Suhu : 36.4o C
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule
Akral : dingin
12.00 GCS E4V4M5= 13 (Apatis)
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Denyut nadi: 64 kali/menit, regular, le mah
Laju nafas: 22 kali/menit, regular, simetris,
dalam
Suhu : 36.5o C
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule
Akral : dingin
12.30 GCS E4V5M6= 13 (CM)
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi: 70 kali/menit, regular, lemah
Laju nafas: 20 kali/menit, regular, simetris,
dalam
Suhu : 36.5o C
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule
Akral : dingin
13.20 GCS E4V5M6= 15 (CM) Pasien dipindah ke ICU
Tekanan darah : 133/74 mmHg Diet jantung II
Denyut nadi: 85 kali/menit, regular, lemah
Laju nafas: 31 kali/menit, regular, simetris,
dalam
Suhu : 36o C
SpO2 : 99% dengan O2 2 lpm nasal cannule
Akral : dingin
BAB 2
FOLLOW UP

10/7 ICU
S: Mual, sesak, lemas, nyeri dada
O:
Jam Kondisi P:
14 CM (GCS E4V5M6=15) Total cairan 2400cc/24 jam (NaCl 0,9% 30
TTV: 133/74, 85x, 360, 28, 99% tpm) – ↓1400cc/24 jam
eGFR: 29.19 mL/min/1.73m² Diet jantung II 1700 kcal
15 CM (GCS E4V5M6=15) Bed rest semi fowler position
TTV: 130/76, 88x, 36.10, 27, 99% Target MAP ≥ 65mmHg

Injeksi:
Arixtra 1x2,5 mg
Meropenem 3x1 gr/drip
Novorapid 3x 20 IU SC  Novorapid 3x4
IU SC
Lavemir 1x12 U SC
OMZ 1x 40 mg
Ondansetron 3x 4mg  Ondansetron 8
mg/IV (ekstra)
Inj. Meropenem 3 x 1 gram

Oral:
Brilinta 2 tab
Atorvastatin 1 x 20 mg
Laxadin syrup 0-0-2C
Alprazolam 1 x 0,5 mg
Aspilet 1x 80 mg
Prorenal 3x 2 tab

Infus:
Dopamin 5 mcg/kg/min  Dopamin 3
mcg/kg/min↓
16 CM (GCS E4V5M6=15) Insulin 4 IU/ j
TTV: 144/81, 99x, 360, 30, 100%
GDS: 388
17 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 121/78, 94x, 360, 28, 100%
18 CM (GCS E4V5M6=15) Lapor hasil GDS dr. Agus, SpPD:
TTV: 98/70, 80x, 360, 28, 99% Cek GDS per 2 jam
19 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 98/77, 78x, 36.10, 28, 100%
20 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 116/70, 88x, 36.20, 28,
100%
21 CM (GCS E4V5M6=15) Insulin 1 IU/ j ↓
TTV: 120/70, 78x, 360, 22, 99%
GDS: 130
22 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 135/70, 64x, 360, 25, 98%
23 CM (GCS E4V5M6=15) Infus insulin stop
TTV: 142/53, 73x, 360, 29, 100%
GDS: 103
24 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 112/50, 91x, 360, 29, 98%
1 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 120/53, 70x, 36.10, 34, 98%
2 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 112/64, 65x, 36.10, 31, 98%
GDS: 113
3 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 102/57, 63x, 36.10, 25, 99%
4 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 118/54, 80x, 36.20, 22, 99%
5 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 117/84, 90x, 36.10, 29, 99%
6 CM (GCS E4V5M6=15) Insulin 4 IU/ j
TTV: 108/70, 77x, 360, 29, 98% U/O = 1070CC
GDS: 226 Balans cairan = +636 cc

Status Generalis
 Kepala: Normocephal, bekas luka (-), massa (-)
 Wajah: Pucat (+), jaundice (-), wajah simetris
 Mata: Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung
dan tidak langsung (+/+), pupil (3mm/3mm)
 Telinga : Bentuk normal pada kedua telinga, deformitas (-/-), sekret (-/-)
 Hidung: Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-), tidak ada deviasi septum
 Bibir: Sianosis (-)
 Mulut: Mukosa bibir kering, caries dentis (-), tonsil (T1/T1) tidak hiperemis,
faring hiperemis (-)
 Leher: Perbesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea(-), JVP
normal (5+2)
 Jantung
- Inspeksi: bentuk dada normal, tidak ada bekas luka, ictus cordis tidak
terlihat
- Palpasi :Ictus cordis teraba pada ICS 5 linea aksilaris anterior sinistra,
heaving (-), thrill (-)
- Perkusi :
o Batas jantung kanan= ICS 5 linea sternalis dextra
o Batas pinggang jantung= ICS 3 linea parasternalis sinistra
o Batas jantung kiri = ICS 5 linea midaxilla sinistra
- Auskultasi: S1 S2 regular, suara tambahan (-), murmur (-), gallop (-)
 Paru
- Inspeksi :
o Toraks secara statis normal
o Pergerakan dada kanan dan kiri simetris
o Pola napas tachypnea
o Massa (–), Scar (–), Spider navi (-)
o Retraksi interkostal (-), retraksi supraklavikular (-), retraksi
subcostal (+)
- Palpasi : Ekspansi kedua lapang dada simetris, tactile vocal fremitus
simetris pada paru kiri dan kanan
- Perkusi :
o Sonor pada kedua lapang paru
o Batas paru hati = ICS 6 line midclavicularis dextra
- Auskultasi : Vesikular (+/+), rhonki (+/+), Wheezing (-/-)
 Abdomen
- Inspeksi: cembung (+) ukuran 88 cm, caput medusa(-), skar (-), massa(-),
striae(-)
- Auskultasi: Bising usus normal 5-30x/menit, metallic sound (-), bruit (–)
- Perkusi: Timpani pada seluruh regio abdomen, shifting dullness (+)
- Palpasi: Distensi (+), massa (–), nyeri tekan ( –), hepatomegaly (–),
splenomegaly (–)
 Ekstremitas: Akral dingin, pucat (+/+), sianosis (-/-), ikterik (-/-), pedis sinistra
tertutup perban post op amputasi digiti IV, deformitas(-/-), pitting edema (+/+),
clubbing finger (-/-), CRT <2detik
A:
STEMI inferior + right ventricular infarction
Blokade AV derajat 1
DM tipe II
Cardiogenic shock
Gangrene
Sepsis
CKD
Dispepsia
11/7 ICU
S: Mual, sesak, lemas, nyeri dada
O:
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hb 8,4 gr/dl L:13-17 // P:12-16
Ht 25 % 37-54
Leukosit 29,3 rb/ul 5-10
Trombosit 475 rb/ul 150-400

Glukosa sewaktu 209


Glukosa cito 108
Glukosa puasa 226
Glukosa 2 jam PP 198
Trigliserida 64
Cholestrol total 121
Cholestrol HDL 39
Cholestrol LDL 72
Glukosa cito 8,1
Jam Kondisi P:
7 CM (GCS E4V5M6=15) Total cairan 2400cc/24 jam (NaCl 0,9% 30
TTV: 102/59, 70x, 360, 24, 99% tpm) – ↓1400cc/24 jam
8 CM (GCS E4V5M6=15) Diet jantung II 1700 kcal
TTV: 111/61, 65x, 36.10, 30, 99% Bed rest semi fowler position
GDP: 226 Target MAP ≥ 65mmHg
G2JPP: 198
Injeksi:
Arixtra 1x2,5 mg
Meropenem 3x1 gr/drip
Novorapid 3x 20 IU SC
Lavemir 1x12 U SC
OMZ 1x 40 mg
Ondansetron 3x 4mg  Ondansetron 8
mg/IV (ekstra)
Inj. Meropenem 3 x 1 gram

Oral:
Brilinta 2 tab
Atorvastatin 1 x 20 mg
Laxadin syrup 0-0-2C
Alprazolam 1 x 0,5 mg
Aspilet 1x 80 mg
Prorenal 3x 2 tab

Infus:
Dopamin 5 mcg/kg/min  Dopamin 3
mcg/kg/min↓
9 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 126/69, 60x, 360, 28, 99%
10 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 124/57, 67x, 36.10, 24, 99%
11 CM (GCS E4V5M6=15) Lapor hasil GDS dr. Agus, SpPD:
TTV: 140/66, 84x, 36.50, 31, Novorapid 3x4 IU SC
100% Insulin 4 IU/ j
Cek GDS per 2 jam
12 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV:110/65, 83x, 36.80, 25, 99%
GDS: 152
13 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV:152/82, 82x, 370, 26, 99%
14 CM (GCS E4V5M6=15) Insulin 1 IU/ j ↓
TTV: 126/55, 80x, 370, 24, 99%
15 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 137/66, 87x, 37.10, 27, 99%
16 CM (GCS E4V5M6=15) Infus insulin stop
TTV: 144/77, 65x, 37.30, 32, 98%
17 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 147/79, 83x, 37.70, 30, 99%
GDS: 108
18 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 142/91, 90x, 37.50, 32, 99%
19 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 93/61, 61x, 37.20, 42, 98%
20 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 145/76, 83x, 37.10,30, 100%
21 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 124/65, 61x, 370, 34, 99%
22 CM (GCS E4V5M6=15)
TTV: 124/68, 68x, 36.70,28, 100%
23 CM (GCS E4V5M6=15) U/O = 1070CC
TTV: 138/76, 84x, 360, 38, 100% Balans cairan = +636 cc
24
1
2
3
4
5
6
A:
STEMI inferior + right ventricular infarction
Blokade AV derajat 1
DM tipe II
Cardiogenic shock
Gangrene
Sepsis
CKD
Dispepsia

Anda mungkin juga menyukai