1. IDENTITAS.
a. BIODATA KLIEN.
Nama : Choirul Anwar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Tanjungsari Gang II RT 7 RW 13 Turen Malang
2. RIWAYAT KESEHATAN.
a. Keluhan Utama
Nyeri karna luka bakar di tangan kiri
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Alasan Masuk Rumah Sakit.
Klien mengatakan pada tanggal 1 April 2017 pukul 15.00 mengalami kecelakaan
saat bekerja, dimana karyawan klien sedang bercanda di dekat wajan minyak
panas dan tidak sengaja karyawan klien menyenggol wajan berisi minyak panas
dan klien pun reflek menolong dengan tangan kiri kemudian akhirnya tangan kiri
klien tersiram minyak panas . Pada saat kejadian, klien sadar dan mengeluh nyeri
pada bagian tangan kiri yang mengalami luka. Klien di bawa ke alternatif di
daerah turen akan tetapi tidak ada hasil dan klien pun berobat ke Rs Bokor turen
akan tetapi di Rs tersebut merujuk ke RSUD Kepanjen dan di RSUD Kepanjen di
rujuk ke RS Saiful Anwar dan keesokan harinya Klien dibawa ke IGD RS Saiful
Anwar dan mendapatkan perawatan berupa pemberian infus Ns 2000 cc,
pemberian oksigen nasal canul 2-4 lpm dan selanjutnya klien dipindahkan ke
IRNA II di ruang 16 Combustio RSSA Malang pada Pkl. 17.00 WIB. Klien saat
ini mengeluh nyeri pada tangan kirinya dengan skala 4 dan klien tampak menahan
sakit saat dilakukan penekanan pada area luka bakarnya. Klien mengeluh tidak
dapat tidur karena merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
2. Keluhan Saat Di Data.
Klien mengatakan “masih merasakan nyeri dibagian luka bakar ( lengan kiri).
T : tidak menentu
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan
3. DATA PSIKOLOGIS.
a. Status Emosi.
Klien Nampak tenang, kooperatif, kliena mengatakan tidak merasa takut, cemas atau
hawatir dengan kondisi saat ini dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
b. Konsep Diri.
1. Body Image.
klien menyadari bahwa ada luka bakar pada tangan Pasien cukup tenang dengan
keadaannya yang sekarang yang sedang sakit dan pasien berusaha mengembalikan
semuanya kepada Allah SWT.
2. Self Ideal.
Pasien berusaha menerima semua keadaanya yang sekarang dan berusaha kembalikan
semua keadaannya kepada Allah dan mempercayakan kesembuhannya kepada perawat
yang telah merawatnya.
3. Self Eksteem.
Pasien tidak mampu melakukan fungsinya sebagai ayah bagi anaknya.
4. Role.
Pasien tidak mampu melakukan fungsinya sebagai ayah bagi anaknya.
5. Identity.
Pasien dapat menyebutkan identitas dirinya dan mengatakan yang terpenting bagi
dirinya adalah masih hidup dan dapat sembuh serta dapat melakukan aktivitas seperti
biasa.
4. DATA SOSIAL.
a. Pendidikan.
Pendidikan terahir pasien SMA
b. Sumber Penghasilan.
Sumber penghasilan didapat dari hasil berjualan kue.
c. Pola Komunikasi.
Komunikasi baik, kooperatif dan mudah berinteraksi dengan orang lain.
d. Peran Sosial.
Pasien bergaul dengan baik dengan tetangganya dan semua pembelinya, pasien termasuk
oaring yang mudah bergaul dengan semua orang.
5. DATA SPIRITUAL
Klien beragama islam, klien rajin melakukan ibadah sholat di saat dirumah sakit.
6. POLA AKTIVITAS
Mandiri
7. PEMERIKSAAN FISIK.
a. Keadaan Umum : Lemas
b. Kesadaran. : Composmentis , GCS : E;4, V;5, M;6
c. Keadaan Fisik
1. Tinggi Badan : 157 cm
2. Berat Badan : 52 kg
d. Tanda – Tanda Vital.
1. Tensi : 130/80 mmHg
2. Nadi : 82 x permenit
3. Suhu : 36,5 ºC
4. Respirasi : 20 x/ menit
e. Kepala
1. Wajah : Bentuk normocefal, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
3. Mata : Bentuk simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, mata tidak
cowong, kondisi bersih, pupil isokor, reflek terhadap cahaya( +) gerakan bola
mata normal, tidak menggunakan kacamata, tidak ada bejolan, tidak ada nyeri
tekan.
4. Hidung : bentuk simetrsi, kondisi bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak
5. Telinga : Bersih, bentuk simetris, tidak ada cairan, Nampak ada serumen, tidak ada
benjolan, tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak ada nyeri tekan.
6. Mulut : tidak ada perdarahan gusi, tidak ada benjolan, gigi dan lidah kotor, mukosa
benjolan, tidak ada distensi vena jugularis, terpasang CVP three way, tidak
Jantung
- Palpasi : nadi terba kuat dan teratur, ictus kordis teraba di ICS 5 midclavicula
sinistra.
- Perkusi : dullness
Paru
- Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada pengunaan otot bantu napas
- Palpasi : taktil fremitus normal
- Perkusi : resonan
- Auskultasi : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing
g. Abdomen
- Perkusi : timpani
- Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyei tekan, tidak terasa pembesaran hepar
h. Ekstremitas.
- Atas : akral hangat, ada nyeri tekan, turgor kulit kembali < 3 detik, terdapat luka bakar
pada lengan bawah hingga pergelangan tangan kiri dengan derajat II AB, terpasang
balutan luka kassa pada tangan kiri dan tidak ada rembesan. Tonus otot 6/2
- Bawah : akral hangat tidak ada hyeri tekan, turgor kulit kembali <3 detik, tonus otot
6/6
i. Genetalia : tidak ada kelainan pada area genitalia, tidak terpasang kateter, tidak ada luka
bakar.
j. Sistem neurologi
Neutrofil 79,4 % 51 – 67
Limfosit 12,1 % 25 – 33
Monosit 7,5 % 2-5
kiri.
TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/menit, S : 36,5 0C, RR :
20x/menit.
3. Resiko infeksi dengan factor resiko : luka bakar pada kulit, paparan lingkungan,
tindakan infasif.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien :Tn “C”
Umur : 45 tahun .
RM : 11385696
2 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor warna kulit dan adanya Kulit yang menghitang
b/d kerusakan kulit dan keperawatan selama 3x24 kematian jaringan diakibatkan kurangnya
kematian jaringan akibat jam jam diharapkan 2. Lakukan perawatan luka dengan suplai darah sehingga dapat
bahan kimia integritas kulit dapat teknik modern draising menyebabkan kematian sel.
membaik. indicator : 3. Pertahankan luka dengan kondis Proses granulasi terjadi jika
Luka dalam kondisi bersih kondisi luka bebas dari
bersih kuman dan factor infeksius
Tidak terjadi kematian Mengurangi terjadinya
jaringan tambahan infeksi.
Warna merah muda
3 Resiko infeksi dengan setelah diberikan tindakan 1. Monitor tanda-tanda infeksi Mengetahui adanya tanda
factor : keperawatan selama 3 x 24 2. Pertahankan lingkungan tetap infeksi
kerusakan pertahanan jam diharapkan tidak terjadi bersih Paparan lingkungan dapat
primer (kulit) infeksi, dengan indicator : 3. Menggunakan skort, sarung menularkan pathogen
penurunan HB, tidak terdapat tanda – tangan dan masker saat penyebab infeksi
leukosit dan monosit tanda infeksi (kolor, memberikan tindaka infasif Kontaminasi dari lingkungan
terpapar lingkungang rubor,dolor,tumor) 4. Pantau tanda vital luar dapat meningkatkan
tindakan infasif TTV dalam batas resiko infeksi
normal Rekasi inflamisi sebagai
Jumlah leukosit dalam pertahanan tubuh terhadap
batas normal adanya infeksi
Melaporkan tanda dan
gejala infeksi
Mengubah gaya hidup
untuk mengurangi
resiko
IMPELENTASI
Nama klien : TN ”F”
Umur : 45 tahun
RM : 11385696
NO Jam/tgl NO.DX IMPLEMENTASI Respon Hasil PARAF
1 I 1. mengkaji nyeri secara konferhensip dengan S : px mengatakan nyeri saat disentuh, bergerak
P,Q,R,S,T dan saat tidur.
2. memberikan posisi senyaman mungkin O:
3. membantu pasen mengalihkan rasa nyeri dengan - Nampak nyaman dan rileks dengan menarik
menarik nafas dalam nafas dalam
4. Pantau/ukur tekanan darah, nadi, dan suhu. - TD : 110/70 mmhg
5. Kolaborasi dalam pemberian analgesic RR : 20 x/menit
S : 36,2 x/m
N : 82 x/menit
NO Hari/tanggal/jam Evaluasi
DX
1 Rabu 17/04/2018 S : px mengatakan nyeri berkurang
O:
- Nampak nyaman dan rileks dengan menarik nafas dalam
- TD : 110/70 mmhg
RR : 20 x/menit
S : 36,2 x/m
N : 82 x/menit
Skala nyeri 3