Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, dengan berkat rahmat dan
petunjuknya Profil gizi Puskesmas Sungai Kunyit tahun 2015 ini dapat kami susun.
Data yang digunakan dalam proses penyusunan Profil gizi Puskesmas Sungai Kunyit ini
bersumber dari kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas serta data – data lain yang
menunjang.

Harapan kami semoga data yang tercantum dalam Profil Gizi ini tidak sekedar
merupakan gambaran dari keadaan Gizi di Puskesmas Sungai Kunyit, namun yang lebih
penting lagi adalah dapat dibahas dalam forum komunikasi baik lintas program maupun
lintas sektor guna merumuskan intervensi pemecahan masalah.

Sangat kami sadari bahwa dalam penyusunan Profil Gizi ini masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar – besarnya dan kami juga mohon
saran dari semua pihak demi perbaikan pada masa yang akan datang.

Sungai Kunyit, Januari 2016


Petugas Gizi

Nurlaila
Nip.19730725 199403 2002

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................... iii

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Tujuan Pembuatan Laporan.................................................. 1

C. Ruang Lingkup Laporan........................................................ 1

BAB II KEADAAN UMUM............................................................... 2

A. Sumber Daya Puskesmas..................................................... 3

B. Ketenagaan Puskesmas ........................................................ 5

C. Keadaan Ekonomi.................................................................. 6
BAB III KEGIATAN PROGRAM GIZI................................................ 7
A. Kegiatan Didalam Gedung..................................................... 7
B. Kegiatan Diluar Gedung......................................................... 7
BAB IV PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2015 9

A. Kegiatan Didalam Gedang..................................................... 9

B. Kegiatan Diluar Gedung......................................................... 10


BAB V MASALAH YANG DIHADAPI DAN FAKOR YANG
MEMPENGARUHI............................................................................. 18
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 19
A. Kesimpulan............................................................................. 19
B. Saran...................................................................................... 19

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sarana Pedukung Pelayanan Kesehatan


Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit..................... 3

Tabel 2. Peran Serta Masyarakat............................................... 4

Tabel 3. Alokasi Dana APBD Puskesmas Rawat Jalan


Sungai Kunyit Tahun 2014............................................ 5

Tabel 4. Alokasi Dana Kapitasi Puskesmas Rawat


Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014.................................. 5

Tabel 5. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


Puskesmas RJ Sungai Kunyit Tahun 2014................... 5

Tabel 6. Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Rawat


Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014.................................. 6

Tabel 7. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian


Tahun 2014.................................................................... 7

Tabel 8. Penimbangan Bayi Dan Balita Di Puskesmas


Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2016....................... 11

Tabel 9. Pencapaian Target Indikator D/S Di Puskesmas


Rawat Jalan Sungai Kunyit
Tahun 2014 – 2016....................................................... 12

Tabel 10. Pencapaian Target Indikator N/D Di Puskesmas


Rawat Jalan Sungai Kunyi Tahun 2014 – 2016............. 12

iii
Tabel 11. Pencapaian Target Cakupan Balita BGM Di
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun
2014 - 2016...................................................................... 14

Tabel 12. Pencapaian Target Pencegahan dan


Penanggulangan Kurang Vitamin A Di Puskesmas
Tahun 2014 - 2016............................................................ 15

Tabel 13. Pencapaian Target Pencegahan dan Penanggulangan


Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016..................................... 16

Tabel 14. Pencapaian Hasil Cakupan Persentase Pelacakan dan


Penanggulangan Kasus Gizi Buruk Di Puskesmas
Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016............ 16

Tabel 15. Pencapaian Hasil Persentase Pemantauan Status Gizi


Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun
2014 – 2016................................................................... 17

Tabel 16. Pencapaian Target Hasil Persentase ASI Exslusif


Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun
2014 – 2016................................................................... 18

iv
TINJAUAN PUSTAKA

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Masyarakat yang
terdiri dari keluarga yang menderita masalah gizi akan menghadapi masalah Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas rendah.

Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan tantangan berat dalam


menghadapi persaingan bebas di Era globalisasi. Untuk mencapai sasaran global dan
perkembangan gizi masyarakat perlu ditingkatkan daya tangkal dan daya juang
perkembangan melalui peningkatan kwalitas sumber daya manusia yang dilakukan secara
berkelanjutan.

Program perbaikan Gizi bertujuan menurunkan angkat penyakit Gizi kurang yang
umumnya banyak diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah ( pedesaan maupun
perkotaan ) terutama pada anak balita dan wanita.
Tujuan tersebut mendukung upaya penurunan angka kematian bayi, balita dan kematian
ibu. Program ini juga berusaha memperbaiki keadaan Gizi masyarakat pada umumnya
melalui perbaikan pada konsumsi pangan beraneka ragam seimbang dan bermutu Gizi.

v
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pelayanan Gizi Puskesmas adalah salah satu pelayanan kesehatan


perorangan maupun masyarakat yang merupakan salah satu upaya wajib
puskesmas. Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
pertama bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan klesehatan gizi. Pelayanan kesehatan gizi meliputi pelayanan
didalam gedung dan pelayanan diluar gedung.
Untuk memberikan pelayanan perbaikan gizi yang menyeluruh diperlukan
kerjasama lintas program maupun lintas sektor. Salah satu upaya untuk
meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah melalui UPGK yang sebagian
besar kegiatannya dilaksanakan diposyandu. Usaha perbaikan gizi dengan
menggunakan pesan-pesan gizi sederhana. Pelayanan gizi dan pemanfaatan
lahan pekarangan yang keseluruhan kegiatan tersebut dilaksanakan oleh
masyarakat itu sendiri.

2. Tujuan Pembuatan Laporan

Memberikan gambaran pelaksanaan program gizi di puskesmas Sungai


kunyit selama tahun 2015.
Sebagai alat monitoring keberhasilan program gizi puskesmas dalam
melaksanakan program perbaikan gizi untuk masyarakat selama tahun 2015.
Sebagai acuan dalam perencanaan program kegiatan perbaikan gizi
dipuskesmas tahun 2016.

3. Ruang Lingkup Laporan


Laporan tahunan ini meliputi semua kegiatan rutin program gizi maupun
kegiatan proyek perbaikan gizi.

1
BAB II
KEADAAN UMUM

Puskesmas Sungai Kunyit berada di kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten


Pontianak dengan luas wilayah 118,74 km2 dengan batas wilayah:

Utara : Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang


Selatan : Kecamatan Mempawah Hilir
Barat : Laut Natuna
Timur : Kecamatan Toho
Wilayah kerja Puskesmas Sungai Kunyit terdiri dari 8 (delapan) desa, jarak tempuh
puskesmas sungai kunyit ke ibu kota kabupaten ± 17 km,semua desa sudah
mempunyai polindes terkecuali desa sungai limau,puskesmas pembantu ada dua yaitu
di desa sungai kunyit hulu dan desa sungai duri II,semua desa sudah dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit

2
A. Sumber Daya Puskesmas
1. Sarana Kesehatan
Sesuai dengan fungsinya Puskesmas adalah sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan yang memberikan pelayanan pada masyarakat diwilayah binaannya,
untuk itu diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan cukup dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu untuk semua pihak,
serta tersedianya dana yang cukup memadai sebagai biaya operasional
puskesmas.
Tabel. 1
Sarana Pendukung Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014
No. Sarana Jumlah Keterangan

1. Rumah Dinas Dokter 1 unit Kondisi Baik


2. Rumah Dinas Paramedis 2 unit Kondisi Baik
3. Puskesmas 1 unit Bangunan Baru
4. Ruangan Ka.Puskesmas 1 unit
5. Ruang TU 1 unit
6. Ruang Gizi 1 unit (3 Program 1
Ruang
7. Ruang Promkes
8. Ruang Kesling
9. Ruang Vaksin 1 unit
10. Ruang BPJS 1 unit
11. Ruang Laboratorium 1 unit
12. Ruang Tunggu Pasien 1 unit
13 Loket 1 unit
14 Poli KIA 1 unit
15 Poli Gigi 1 unit
16 Apotik 1 unit
17 UGD 1 unit
18 Poli Umum 1 unit
19 Aula 1 unit
20 Toilet 3 unit
21 Gudang Obat 1 unit
22 R.Petugas Jaga 1 unit (Ruang Bidan)
23 Polindes 7 unit Kondisi Baik
24 Posyandu 18 unit Kondisi Baik
25 Puskesmas Pembantu 2 unit Kondisi Baik
26 Took obat 2 unit Kondisi Baik
27 Tempat praktek dokter perorangan 1 unit Kondisi Baik
28 Sepeda motor 7 unit 1 Rusak berat
29 Perangkat Komputer 2 unit Kondisi Baik
30 Laptop 2 unit Kondisi Baik
31 Infocus 1 Unit Kondisi Baik

3
2. Peran serta masyarakat (PSM)
memiliki andil yang cukup besar dalam upaya memperluas
jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas. Peran serta masyarakat
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
berupa :

Tabel. 2
Peran Serta Masyarakat (PSM)

No. Peran Serta Masyarakat Jumlah Keterangan


1. Posyandu 18 Aktif
2. Posyandu Usila 3 Aktif
3. Kader Posyandu 95 orang
4. Kader Usila 15 Orang 3 Posyandu
5. Kader Kesling 32 Org Aktif
6. Kader PHBS 20 Org 2 Desa
7. Kader Malaria 30 Org
8. Kader Juru Pemantau Jentik 24 Org
9. Dukun Bayi Terlatih 15 orang
10. PAUD 9
11. TK 3
12. Sekolah Dasar dengan UKS 16
13. SLTP/Mts dengan UKS 7 Negeri/Swasta
14. SMA/MA/SMK dengan UKS 6 Negeri/Swasta
15. Desa sayang Ibu 8
16. Desa Siaga 8
17. Guru UKS 28

3. Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan Kesehatan merupakan satu hal yang penting dalam

upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pembiayaan

kesehatan di Puskesmas Rawat jalan Sungai Kunyit ,bersumber dari

dana APBN Kabupaten Pontianak.

4
Tabel. 3
Alokasi Dana APBD Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
Tahun 2014
No Tahun Total Anggaran Realisasi %

1 2014 Rp 24.209.850,- 15.634.800,- 65

Tabel. 4
Alokasi Dana Kapitasi Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
Tahun 2014
No Tahun Total Anggaran Realisasi %

1 2014 Rp. 385.220.000 318.768.946 82.74

Tabel. 5
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas RJ
Sungai Kunyit Tahun 2014
No Tahun Total Anggaran Realisasi %
1 2014 Rp. 106.522.000,- Rp. 100
106.522.000,-

Pada tahun 2014 Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit mendapatkan

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari Pemerintah Pusat dengan anggaran

sebesar Rp. 106.522.000 Dana BOK yang tersedia di Puskesmas dapat di

manfaatkan untuk mendukung kegiatan Puskesmas dan jaringannya, termasuk

di posyandu dan Poskesdes. Dengan tujuan meningkatkan akses pelayanan dan

pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui promotif dan preventif

untuk mewujudkan pencapaian target MDGs pada tahun 2025.

5
4. Alat Transportasi
i. 1 (satu) unit kendaraan roda empat puskesmas keliling,
dalam keadaaan rusak berat.
ii. 7 (tujuh) unit kendaraan roda dua dapat difungsikan
dengan baik
5. Alat Pemeriksa Kesehatan
Sarana pemeriksaan kesehatan lengkap walaupun ada diantaranya
yang kurang memadai.

B. Ketenagaan Puskesmas
Tenaga kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang dimaksud adalah tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan sesuai
dengan paradigma sehat.
Tabel. 6
Jumlah Tenaga Kesehatan
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014
C.
No. Ketenagaan Pendidikan Jumlah Keterangan
1. Dokter Umum Dokter 1 orang PTT
2. Dokter Gigi Dokter 1 orang PTT
3. Bidan DI-Kebidanan/DIII 9 orang/ 7 Bidan polindes/ 4
-Kebidanan 2 Org Bidan Pusk (2 Magang)
4. Perawat Kesehatan SPK 2 orang 2 Perawat Pustu
DIII 2 orang/ 2 Perawat Puskesmas/
1 org 1 Magang
5. Perawat Gigi SPGR 3 orang PNS
6. Sarjana Kesehatan S1-KesMas 1 orang PNS
Masyarakat (SKM)
7. Higiene Sanitasi D III-Kesling 1 1 PNS/ 1 Magang
(DIII Kesling) orang/1
org
8. Pelaksana Gizi SPAG/DIII-Gizi 2 orang PNS
9. Analis laboratorium SMAK 1 orang PNS
10. Pekarya Kesehatan SMA 4 orang PNS
11. Tata Usaha SMA 1 orang PNS
Jumlah 32
orang

6
D. Keadaan Ekonomi

Tabel. 7
Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2014

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH %

1 PETANI 3250 53.65


2 NELAYAN 925 15.27
3 BURUH / SWASTA 478 7.89
4 PEGAWAI NEGERI SIPIL 320 5.28
5 TNI/ POLRI 30 0.49
6 PEDAGANG 400 6.6
7 LAIN-LAIN 654 10.79
JUMLAH 6057 100
Sumber : Data Kecamatan olahan Pusk.

Sebagian besar mata pencaharian penduduk Wilayah bina Puskesmas Rawat


Jalan Sungai Kunyit adalah Petani 53.65% dan Nelayan 15,27%. Sedangkan sisanya
sebagai pedagang, buruh/swata dan PNS. Mata pencaharian lainnya sebagai supir,
Montir, pengrajin, penjahit dengan persentase yang kecil dengan jumlah kumulatif
10.79%.

Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2014

7
Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan jumlah penduduk diwilayah kerja

Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit ini pekerjaan yang tertinggi yaitu 53.65%

dari jumlah penduduk 16.697 jiwa dan pekerjaan yang terkecil sebanyak 0,49%

sebagai TNI/POLRI.

8
BAB III
PROGRAM GIZI

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang


bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Segala upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas tidak lain
ditujukan agar derajat kesehatan seluruh lapisan masyarakat semakin meningkat
sehingga visi Indonesia Sehat yang telah dicanangkan pemerintah dapat tercapai.
Tenaga gizi dipuskesmas memiliki fungsi melaksanakan sebagian tugas
pokok puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dibidang gizi baik itu pelayanan didalam gedung maupun pelayanan diluar gedug.
Kegiatan Program Gizi :
A. Kegiatan didalam gedung
1. Penimbangan dipuskesmas
2. Konsultasi gizi
3. Rapat Bulanan
4. Pencatatan dan Pelaporan

B. Kegiatan Luar gedung


1. Posyandu
2. Pemantauan Status Gizi
3. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi kepada balita
4. Pemberian tablet besi pada ibu hamil dan buteki
5. Penyuluhan
6. Pelacakan dan penanggulangan gizi buruk
7. PMT Penyuluhan
8. Pemantauan Garam Beryodium
9. Pemberian MP ASI
10. ASI Eklusif
11. Koordinasi

9
TARGET PROGRAM GIZI (SPM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2016

N0 INDIKATOR TARGET

1 Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan 100%


2 Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) 60%
3 Bayi Usia Kurang 6 Bulan Mendapat Asi Ekslusif 50%
4 Rumah tangga yang Mengkonsumsi Garam Beryodium 95%
5 Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A 90%
6 Ibu Hamil Mendapat TTD Minimal 90 Tablet 85%
7 Ibu Hamil Mendapat Makanan Tambahan 60%
8 Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan 70%
9 Remaja Putri Mendapat TTD 15%
10 Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A 75%
11 Bayi Baru Lahir Medapat IMD 50%
12 Bayi dengan BBLR 15%
13 Balita Mempunyai Buku KIA/KMS (K/S) 80%
14 Balita Ditimbang yang Naik Berat Badanna (N) 70%
15 Balita Ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya (T) 30%
16 Balita Ditimbang ynag Tidak Nak Bbnya 2 Kali Berturut (2T) 20%
17 Balita BGM 15%
18 Ibu Hamil Anemia 40%

10
BAB IV
PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2015
A. Kegiatan didalam gedung
a. Penimbangan di Puskesmas
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap datang kepuskesmas
adapun jumlah bayi dan balita yang ditimbang dipuskesmas tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 8
Penimbangan Bayi Dan Balita
Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2015
No Bulan Jumlah Gizi Gizi Gizi Baik Gizi
Balita Buruk Kurang Lebih
Ditimbang
1 Januari 79 2 11 65 1
2 Pebruari 103 3 19 81 0
3 Maret 108 1 20 87 0
4 April 99 8 13 78 0
5 Mei 117 7 9 101 0
6 Juni 112 11 4 97 0
7 Juli 103 4 2 97 0
8 Agustus 130 11 8 111 0
9 September 130 14 22 93 1
10 Oktober 122 7 25 89 1
11 November 108 5 13 90 0
12 Desember 108 10 10 87 1
Jumlah 1319 83 156 1076 4
6,29 % 11,82 % 81,57 % 0,30 %

Besarnya persentase gizi buruk di puskesmas dikarenakan balita yang


datang dengan keadaan sakit dan tidak mau makan maka dari itu sehingga
dalam penimbangannya didapat berat badan yang rendah tetapi kalau hal ini
dibiarkan terus menerus akan menjadi kasus,sehingga akan berdampak dimasa
mendatang.

11
b. Konsultasi Gizi
Konsultasi Gizi dipuskesmas hanya dilakukan secara lisan dan terbatas
adapun pasien yang sering berkonsultasiyaitu balita gizi kurang / buruk,bumil
kek,buteki,dan pasien hipertensi,diabetes militus,asam urat.

B. Kegiatan diluar gedung


a. Pemantauan Pertumbuhan Posyandu
Pemantauan Pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama
program perbaikan gizi yang menitik beratkan pada upaya pencegahan dan
peningkatan keadaan gizi anak.
Gizi buruk pada balita tidak terjadi secara tiba –tiba tetapi diawali
dengan penurunan berat badan anak yang tidak cukup, karena itu perlu
penilaian anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan hasil
kegiatan penimbangan balita dipuskesmas sungai kunyit.

Tabel. 9
Pencapaian Target Indikator D/S Di Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Target Pencapaian
1 2014 80 % 39,91 %
2 2015 80 % 49,64 %
3 2016 60% 50,26 %

Tabel. 10
Pencapaian Target Indikator N/D Di Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Target Pencapaian
1 2014 76 % 69,89 %
2 2015 76 % 70,23 %
3 2016 70 % 65,35 %

12
Pemantauan pertumbuhan balita telah berjalan setiap bulan namun
demikian capaian sasaran kegiatan masih jauh dari target yang ditentukan
terutama tingkat partisipasi masyarakat. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat
kesadaran masyarakat yang memiliki balita masih rendah untuk memantau
pertumbuhan balitanya.Untuk itu perlu upaya lebih luas untuk memperluas
jangkauan pemantauan pertumbuhan balita dengan melibatkan banyak
sektor lainnya,walaupun untuk tahun 2016 persentase D/S mengalami
kenaikan.Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
dikarenakan masih kurang sadarnya masyarakat untuk membawa anaknya
keposyandu dikarenakan tidak adanya motivasi ibu untuk membawa
anaknya, Pengetahuan ibu tentang posyandu,Pekerjaan ibu,Jarak dari rumah
ke posyandu, tidak adanya kegiatan inovatif diposyandu,masyarakat masih
mengira posyandu hanya untuk imunisasi saja dan masih ada sebagian
masyarakat membawa tradisi pantangan didalam keluarga.
Keberhasilan penimbangan (N/D) merupakan indikator untuk menilai
kualitas dari pertumbuhan balita dari kegiatan pemantauan pertumbuhan
diposyandu. Meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga dan ketahan
pangan keluarga mempengaruhi ketersediaan pangan,hal ini disebabkan
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan serta motivasi orang tua dalam
memberikan makanan terbaik kepada anak balitanya,serta semakin baiknya
respon orang tua terhadap informasi gizi yang disampaikan oleh petugas
kesehatan dan ini berdampak positip kepada kesadaran para orang tua
dalam keluarga dan masyarakat dalam berprilaku sadar gizi.Hal ini tergambar
pada meningkatnya persentase N/D pada tahun 2016.

13
b. Cakupan Balita BGM

Tabel. 11
Pencapaian Target Cakupan Balita BGM Di Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016

No Tahun Target Pencapaian


1 2014 15 % 3,96 %
2 2015 15 % 3,27 %
3 2016 15 % 12,84 %

Pada tabel diatas untuk tahun 2016 balita BGM mengalami kenaikan
yang cukup siknifikan. Hal ini disebabkan karena pelacakan meningkat
dengan adanya bantuan dana dari bok. Peningkatan cakupan ini harus lebih
ditingkatkan lagi karena meskipun mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya namun masih belum mencapai target yang telah ditentukan.
Mengingat dampak dari kasus BGM ini dapat memperburuk status gizi
apabila tidak segera dilakukan penanggulangan contohnya memberikan
motivasi kepada ibu balita supaya agar lebih memperhatikan pola asuh
kepada anak terutama asupan gizi anak. Adapun kasus BGM dikarenakan
bertambahnya usia anak tidak disertai penambahan berat badan dan banyak
kasus BGM bisa disebabkan karena anak tersebut kekurangan zat gizi mikro
dan penyakit infeksi. Idealnya ketika anak bertambah umur bertambah juga
berat dan tingginya. Namun nutrisi yang tidak seimbang menyebabkan anak
tidak mengalami pertambahan berat badan yang ideal.

14
c. Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Vitamin A

Tabel. 12
Pencapaian Target Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Vitamin A
Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016

No Tahun Bayi Balita


Target Pencapaian Target Pencapaian
1 2014 - 91,9 % 88 % 83,2 %
2 2015 - 93,58 % - 89,0 %
3 2016 - 82,48 % 90 % 89,82 %

Men

Meningkatnya pencapaian persentase vitamin A pada anak balita


tahun 2016 dikarenakan tingkat kehadiran diposyandu tinggi, telah
diadakannya sweping vitamin A secara merata dan adanya kegiatan khusus
yang dilakukan untuk promosi / sosialisasi program suplementasi vitamin A.
Meskipun pencapaian vitamin A mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya tetapi masih belum mencapai target yang ditentukan. Mengingat
kurang vitamin A saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
meskipun kurang vitamin A tingkat berat (Xeroptahalmia) sudah jarang
ditemui tetapi KVA subklinis yaitu tingkat yang belum menampakan gejala
nyata masih menimpa masyarakat luas terutama kelompok balita.
Prinsip dasar untuk mencegah dan menaggulangi masalah KVA
adalah menyediakan Vitamin A yang cukup untuk tubuh,karena itu
diadakanlah pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan 1
kapsul,untuk bayi umur 6-11 bln diberikan kapsul vitamin A bewarna biru dan
untuk anak umur 1-5 tahun diberikan kapsul vitamin A bewarna merah.

d. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Pada Ibu Hamil


Tingginya prevalensi anemia dan meningkat dampak anemia yang
luas dan khususnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia maka
dilaksanakanlah kegiatan pencegahan dan penanggulangan anemi gizi pada
ibu hamil yang meliputi kegiatan peningkatan konsumsi zat besi dari sumber

15
alami melalui penyuluhan dan suplemintasi tablet Fe pada masa kehamilan
(bumil).

Tabel. 13
Pencapaian Target Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Fe I Fe 3
Target Pencapaian Target Pencapaian
1 2014 - 81,22 % 88% 75,13 %
2 2015 - 100 % 73,17 %
3 2016 - 85,82 % 85 % 73,71 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pencapaian tahun 2016
untuk pemberian tablet FeI mengalami penurunan, sedangkan naiknya
persentase Fe3 dikarenakan pasien yang hamil melakukan pemeriksaan
sebagian besar di wilayah Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Namun
perlu untuk dicermati terjadi kesenjangan antara cakupan FeI dan Fe3 yaitu
sebesar 12,11 % yang berarti terdapat kehilangan cakupan ibu hamil
mendapat Fe secara terus menerus atau ketidak patuhan ibu hamil agar
mendapatkan tablet Fe 90 tablet. Untuk itu perlu adanya peningkatan
promotif dan preventif kepada semua ibu hamil untuk mendapat tablet
tambah darah dan menurunkan angka kesenjangan antara FeI dan Fe3.

e. Pelacakan dan Penanggulangan Kasus Gizi Buruk

Tabel. 14
Pencapaian Hasil Cakupan Persentase Pelacakan dan Penanggulangan
Kasus Gizi Buruk Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
Tahun 2014 – 2016

No Tahun Cakupan
1 2014 2,24 %
2 2015 3,96 %
3 2016 3,27 %

16
Dari persentase kasus gizi buruk diatas mengalami penurunan yang
tidak seknipikan hal ini di sebabkan keadaan kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam waktu yang lama, hal ini
disebabkan karena ekonomi (kemiskinan) yang mengakibatkan kurangnya
ketersedian pangan didalam keluarga, penyakit infeksi dan menular,serta
pola asuh yang salah dalam keluarga dan masih banyak orang tua yang
tidak menyadari pentingnya memberikan nutrisi atau makanan yang diolah
secara higienis serta mengandung gizi yang memadai.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pelacakan gizi buruk ini adalah :
- Penimbangan bulanan diposyandu
- Adanya laporan dari kader dan masyarakat
- Anak yang datang kepuskesmas karena sakit atau sebab lain

f. PSG (Pemantauan Status Gizi)


Pemantauan status gizi dilaksanakan untuk dapat memberikan informasi
gizi dan memberikan gambaran status gizi tingkat kecamatan dan kabupaten.
Kegiatan PSG ini dilaksanakan bersamaan dengan survei kadarzi dengan
jumlah rumah tangga sebanyak 80 KK.

Tabel. 15
Pencapaian Hasil Persentase Pemantauan Status Gizi Indikator BB/TB
Di PuskesmasRawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Status gizi Jumlah Pencapaian
1 2014 Gemuk 2 2,30
Normal 83 95,40
Kurus 2 2,30
Sangat Kurus 0 0,00
2 2015 Gemuk 1 1,15
Normal 83 95,40
Kurus 3 3,45
Sangat Kurus 0 0,00
3 2016 Gemuk 3 2,50
Normal 114 95,00
Kurus 3 2,50
Sangat Kurus 2 1,67

17
Berdasarkan tabel diatas hasil indikator BB/TB tahun 2016 tergolong baik
dan normal yaitu 95,00 % dari 114 anak
Tabel 16
Pencapaian Hasil Persentase Pemantauan Status Gizi Indikator TB/U
Di PuskesmasRawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Status Gizi Jumlah Pencapaian
1 2014 Pendek 17 19,5
Normal 70 80,46
Tinggi 0 0,00
2 2015 Pendek 13 14,94
Normal 71 81,61
Tinggi 3 3,45
3 2016 Pendek 22 18,33
Normal 97 80,83
Tinggi 3 2,00

Tabel 17
Pencapaian Hasil Persentase Pemantauan Status Gizi Indikator B/U
Di PuskesmasRawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Status Gizi Jumlah Pencapaian
1 2014 Kurang 6 6,20
Buruk 4 4,4
Baik 77 88,51
Lebih 0 0,00
2 2015 Kurang 6 6,90
Buruk 2 2,30
Baik 79 90,80
Lebih 0 0,00
3 2016 Kurang 16 13,33
Buruk 1 0,83
Baik 102 85,00
Lebih 3 2,50

Dari hasil kegiatan data yang dicapai belum bisa dijadikan tolak ukur
dan gambaran keadaan status gizi karena sampel yang diukur hanya 87
balita.

18
ASI Eksusif
Salah satu indikator kegiatan program perbaikan gizi berikutnya adalah
cakupan pemberian ASI Eksklusif. ASI diperlukan oleh bayi sejak baru lahir
sebagai makanan yang paling tepat karena ASI merupakan makanan yang
sempurna bagi bayi. Banyak manfaat yang terkandung dalam ASI seperti zat
kekebalan/imunitas, DHA yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan
pertumbuhan sel otak bayi yang sangat berpengaruh pada keceradasan anak.
Proses menyusui bukan hanya makanan terbaik untuk bayi, tetapi membuat bayi
menerima rangsangan terus menerus yang mendukung pertumbuhan bayi
menjadi pintar pikiran dan jiwanya. ASI eksklusif diberikan sejak lahir hingga usia
bayi 6 bulan tanpa diberikan makanan pendamping lainnya. Indikator ini
menggambarkan perilaku gizi seorang ibu yaitu kepatuhan seorang ibu untuk
memberikan ASI pada bayinya selama 6 bulan tanpa diberikan makanan atau
minuman lainnya kecuali obat.
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna bersih dan sehat,
dengan pemberian ASI semua kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang
dengan normal sampai berusia 6 bulan dapat terpenuhi selain itu ASI juga dapat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi, ASI praktis karena mudah diberikan setiap
saat dan serta lebih erat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi.

Tabel.18
Pencapaian Target Hasil Persentase ASI Exslusif Di Puskesmas
Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016

No Tahun Target Pencapaian


1 2014 75 % 41,86 %
2 2015 75 % 57,14 %
3 2016 50 % 57,98 %

19
Pada tabel diatas pada tahun 2016 persentase Asi exlusif mengalami
kenaikkan dan sudah mencapai target yang ditentukan. Selain itu, untuk cakupan
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) tahun 2016 pada dicapai sebesar 89 % dari ibu
hamil yang melahirkan. IMD merupakn langkah awal bagi ibu untuk
membiasakan bayi agar menyusu secara eksklusif 0 s/d 6 bulan.

g. Pemantauan Garam Beryodium


Gangguan Akibat Kekurangan Garam Beryodium (GAKY) merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang serius karena dampaknya sangat besar terhadap
kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Agar tercapai konsumsi
iodium yang optimal bagi semua rumah tangga dan masyarakat, telah disepakati
penambahan iodium pada semua garam konsumsi sebagai cara yang aman,
efektif dan berkesinambungan.
Pemantauan garam beriodium secara berkala perlu dilakukan, tujuan dari
pemantauan adalah memberdayakan masyarakat dalam rangka mencapai
konsumsi garam beriodium untuk semua (KGBS), memperoleh gambaran
berkala tentang situasi dan masalah konsumsi garam beriodium yang memenuhi
syarat di rumah tangga, mampu menganalisa situasi dan masalah konsumsi
garam beriodium di rumah tangga.
Gangguan akibat kekurangan iyodium sampai saat ini masih merupakan salah
satu masalah gizi utama di indonesia. Masih beredarnya garam tidak beryodium
dipasaran dikhawatirkan masih digunakan masyarakat untuk dikonsumsi sehari –
hari. Kegiatan pemantauan garam beryodium untuk tahun 2016 diwilayah kerja
puskesmas sungai kunyit dilaksanakan dengan mengintegrasikan kegiatan
tersebut dengan kegiatan Pemantauan status gizi dan pengetesan di 8 sekolah
dasar, hal ini dilakukan karena ketersediaan dana dan efektifitas efisiendi
anggaran.

20
Hasil yang diperoleh dari pemantauan garam beriodium di wilayah kerja
puskesmas sungai kunyit tahun 2016 dapat dilihat pada table berikut :

No Desa Beryodium Tidak


Beryodium
1 Sungai Duri I 15 0
2 Bukit Batu 15 0
3 Sungai Bundung Laut 15 0
4 Sungai Kunyit Laut 15 0
5 Sungai kunyit Dalam 15 0
6 Sungai Limau 15 0
7 Sungai Duri II 15 0
8 Sungai Kunyit Hulu 15 0
Jumlah 120 0

Dari hasil survey garam yang dilakukan pengetesan dengan iyodium yang
dilaksanakan di delapan desa dan 8 sekolah dasar dengan masing – masing
sekolah 21 sampel ternyata hasilnya sangat baik,dikarenakan masyarakat
sudah menggunakan garam beriyodium,meskipun masih banyak yang belum
mengetahui bagaimana cara penyimpanan,penggunaan garam yang baik
sehingga iyodium yang didalam garam jadi berkurang dan menghilang.

h. Pemberian PMT Pemulihan


Menurunya daya beli yang disebabkan karena krisis ekonomi
mengakibatkan ketersedian pangan didalam keluarga terbatas. Kekurangan
makanan yang berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang lama
akan mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Kegiatan pemberian PMT
Pemulihan diberikan kepada balita gizi buruk dengan jumlah 12 orang balita
dikarenakan pendanaan yang terbatas.

21
No Desa Jumlah Jumlah Balita Jumlah Balita
Balita 2015 2016
2014
1 Bukit Batu 2 1 1
2 Sungai Bundung Laut 1 0 0
3 Sungai kunyit Dalam 1 1 1
4 Sungai kunyit Hulu 1 2 4
5 Sungai Limau 2 2 2
6 Sungai Duri II 2 2 2
7 Sungai Kunyit Laut 1 2 2
Jumlah 10 10 12

i. Koordinasi
Tantangan Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah
mencapai kesehatan bagi semua yakni terpenuhinya hak setiap orang untuk
hidup sehat hingga dapat meraih hidup yang produktif dan bahagia. Kondisi
ini tak mungkin dicapai oleh upaya jajaran kesehatan saja, tetapi diperlukan
koordinasi dengan lintas sektoral terkait serta dengan melibatkan tokoh
masyarakat setiap dapat mencapai sasaran secara keseluruhan demi untuk
meningatkan keadaan kesehatan dan status gizi masyarakat.

22
BAB V
MASALAH YANG DIHADAPI Serta FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Dari uraian kegiatan pada bab sebelumnya dapat dilihat adanya beberapa
permasalahan :
- Pemantauan pertumbuhan diposyandu belum bisa dimanfaatkan secara
optimal sebagai bahan informasi status gizi hal ini disebabkan karena
kesadaran keluarga untuk memantau status gizi terutama peran orang tua
dalam upaya peningkatan kesehatan dan gizi anak masih kurang dan
tidak optimal (tidak teratur tiap bulan) selain itu orang tua sibuk bekerja
sehingga mereka tidak sempat membawa anaknya keposyandu.

- Kurangnya partisipasi masyarakat terhadap posyandu yang disebabkan


karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat posyandu,
dan posyaandu bersifat rutin dan kurang menarik sehingga menimbulkan
kejenuhan.

- Banyaknya balita BGM dan Kasus Gizi Buruk Hal ini disebabkan karena
faktor ekonami, penyakit infeksi menular, rendahnya pendidikan dan pola
asuh anak yang kurang baik,lingkungan yang tidak sehat ditambah lagi
dengan jumlah anak yang terlalu banyak dan jarak kelahiran anak terlalu
rapat. dan banyak lagi faktor lain yang ikut mempengaruhi terjadinya
kasus gizi buruk.

- Masih banyak keluarga yang belum berprilaku gizi yang baik dengan kata
lain keluarga belum mampu mengenal,mencegah, dan mengatasi
masalah gizi setiap anggota keluarganya sehingga penurunan masalah
menjadi lamban.

- Masih banyak ibu-ibu yang tidak mau memberikan ASI eklusif walaupun
mereka sudah mendengar dan mendapat informasi dan pengetahuan
tentang ASI eklusif hal ini dikarenakan kebiasaan yang sudah mengakar
didalam keluarga.

23
- Aktivitas kader untuk menggerakan ke posyandu kurang dan kader
posyandu lebih banyak berperan sebagai pelaksana kegiatan saja bukan
sebagai pengelola posyandu yang mampu merencanakan dan mengatur
kegiatan posyandu.

- Kurangnya dukungan dan peran serta dari tokoh masyarakat dan lintas
sektoral.

24
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Masih banyaknya kasus gizi menunjukan bahwa asuhan gizi perlu
ditingkatkan lagi terhadap keluarga dan masyarakat yang belum memadai
karena itu diperlukan suatu usaha untuk merubah perilaku keluarga dan
masyarakat melalui pendidikan gizi yang sangat penting diketahui lebih
banyak oleh masyarakat secara terus menerus sehingga keluarga dan
masyarakat mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitanya.

B. Saran
Dengan permasalahan yang ada maka sebagai langkah peningkatan
dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Memberikan konseling yang diharapkan dapat memotivasi ibu –ibu untuk
membawa balitanya secara teratur keposyandu.
- Pemantauan terhadap kasus gizi buruk lebih dioptimalkan sehingga kasus –
kasus yang ditemukan dapat ditanggulangi sedini mungkin.
- Menyebarluaskan informasi gizi melalui pembinaan dan penggerakan tokoh
dan kelompok – kelompok masyarakat.
- Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program
- Pemberdayaan kader dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kader sehingga kader dapat meningkatkan kinerjanya untuk melayani
sasaran dan mengolah posyandu secara lebih efektif karena kaderlah yang
paling mengetahui kondisi wilayah setempat.
- Mengadakan program inovatif di posyandu.

25
NO TAHUN 2014 TARGET SPM PENCAPAIAN PENGUKURAN
1 Pemantauan N/D 69,86 %
2 BGM 3,96 %
3 D/S 39,91 %
4 Kapsul Vit A
a. Anak Balita 2x/Tahun 83,2 %
b. Bayi
a….1. Februari 97,1 %
a….2. Agustus 91,9 %
5 A. Fe 1 81,22 %
B. Fe 3 75,13 %
6 Pemberian makanan 100 %
Pendamping ASI bagi balita
BGM (6-24) dari keluarga
miskin
7 Balita gizi buruk mendapat 100 %
perawatan
8 Pemberian ASI Exklusif 41,86 %
9 Status Gizi
a. Gizi Buruk 5,75 %
b. Gizi Kurang 6,90 %
c. KEP 12,65 %
d. Gizi Baik 87,36 %
e. Gizi Lebih 0%
10 Kecamatan bebas Rawan
Gizi
11 Balita Gizi Buruk Meninggal 0
12 WUS LILA <23,5 cm
13 WUS Anemi 10 orang
14 Bumil KEK 49 orang
15 Konseling Gizi
16 Konsul Catin 22 orang
17 Vit A Bufas 75,97 %

Bayi Balita yang Mendapat PMT Pemulihan Tahun 2014

NO NAMA ORTU TTL DESA


1 Bunga Silah 04.04.2013 SD II
2 Wahid Nurila 07.08.2013 SD II
3 Alif Nengsih 03.04.2013 BB
4 Zahra Puspita LizaNazy 29.05.2012 BB
5 Rapel Dermawan Betriana 18.05.2013 SL
6 Dwi Agma Arini Mariana 14.05.2013 SL
7 A.Khairul Mubarak Abd Mutalib 07.01.2013 SKH
8 Hairul Badriah Dewi 07.01.2013 SBL
9 Kiran Ardika Rika 13.08.2011 SKD
10 Safira Putri Desi 28.10.2013 SKL

BAYI BALITA BGM TAHUN 2016


26
NO NAMA TANGGAL ORANG TUA DESA
LAHIR
1 Zahra Nuraisyah 04.07.2012 SKD
2 Aulia 46 Bln Efendi/Siti Erdawati SKD
3 Nabila 17.11.2013 Nalam / Ripah SKH
4 A.Mubarak 07.01.2013 Abdulmutalib SKH
5 Bilqis Aulia 07.08.2011 H.Hanapi/Farida SKH
6 Syakira Azahira 12.04.2015 Samiri / Halijah SDII
7 Wahit 07.08.2013 Budi / Nuria SDII
8 Norsofianun 13.01.2015 Irwan / Senja SDII
9 Nurainun 15.02.2015 Alpian / Ratinas SDII
10 Dulwa sapira 12.02.2013 Dahlan / Pilasari SKH
11 Abid Naphan 31.01.2014 Musiman / Fitriani SKD
12 Yuni Azzahra 02.06.2011 Ismet hadi SKL
13 Zaki 16.12.2014 Nurmala SDII
14 Purwati 27.09.2014 Julina BB
15 Elsabela 29.10.2015 Joni kartiman/Elsa SKD
16 Fatin Farhana 22.02.2012 Andi / Heni SKL
17 Maura 03.08.2011 Agus / Ria SL
18 Huria Ardian 01.04.2015 Dedi Ardian SBL
19 Najemah 08.07.2015 H.Suli SKH
20 Muhlis 13.03.2012 Maisah SKH
21 M.Bilal 9 bln M.Salihuddin/Maimurah SKH
22 Satria N 03.08.2011 Karnain/Dewi Sartika SKH
23 Alvin 12.02.2014 Taufik / Dayang SKL
24 Rafa 44 bln Egawati SL
25 Alhadi 02.08.2013 Mulyadi/Pilasari SL
26 Hafizi 28.10.2013 M.Nasim/Julita SKL
27 Perdi S 16.05.2013 SKL
28 Nurin Hasifah 25.09.2012 SL
29 M.Abiyu 05.03.2014 SL
30 Nazua 27 bln SL
31 M.Ajib Apip 21.06.2013 SKL

27
BUMIL ANAMIA TAHUN 2016

NO NAMA DESA UMUR HAMIL HB


(Thn) KE
1 Umi kalsum Sungai Kunyit Laut 24 1 6,8
2 Lusiana Sungai Kunyit Dalam 16 1 10
3 Junaideh Sungai Kunyit Hulu 30 2 7,8
4 Rusmila Sungai Kunyit Dalam 39 2 10,8
5 Megawati Sungai Kunyit Laut 30 2 10,8
6 Elli sriana Penibung 37 4 10
7 Fitrianti Sungai Duri I 27 10,8
8 Rosidah Sungai Kunyit Hulu 19 10,6
9 Wiwik Sungai Tanjung 31 3 10,8
10 Purnamasari Sungai Kunyit Laut 23 10,4
11 Siti juharieh Sungai Kunyit Hulu 26 1 10,8
12 Maryati Bukit Batu 24 3 10,4
13 Jumaideh Bukit Batu 30 3 10,1
14 Wahda Sungai Duri II 21 2 8,2
15 Lia Bukit Batu 29 3 9,5
16 Ridaini Sungai Kunyit Laut 32 4 10,6
17 Leni Marlina Sungai Limau 35 4 10,8
18 Veronika Sungai Bundung Laut 32 5 10,6
19 Hana Bukit Batu 32 2 9,9
20 Febriwati Bukit Batu 23 2 9,1
21 Khoirul Bukit Batu 29 3 9,1
22 Parina Bukit Batu 26 2 10,8
23 Nuraini Sungai Kunyit Laut 30 2 10
24 Vera Sungai Kunyit Laut 25 2 10
25 Devi Sungai Kunyit Laut 20 1 10,9
26 Ayu Lastari Sungai Kunyit Hulu 21 1 10,5
27 Salimah Sungai Kunyit Hulu 27 5 10,6
28 Halifah Sungai Bundung Laut 28 3 10,6
29 Mahpuzah Sungai Bundung Laut 29 3 10,6
30 Masnah Sungai Duri I 37 4 10,8
31 Nuraysyah Sungai Limau 28 3 10,8
32 Marpuah Sungai Kunyit Laut 33 4 10,6
33 Fatimah Sungai Duri I 24 1 10,8
34 Herlina Sungai Kunyit Laut 35 2 10,9
35 Hana Sungai Kunyit Laut 22 1 10,9
36 Nopi Sungai Kunyit Laut 20 1 9,7
37 Pani Sungai Kunyit Laut 35 4 10,2
38 Akim Sungai Kunyit Laut 40 5 10,3
39 Reci Sungai Kunyit Laut 27 2 10
40 Urai Piani Sungai Duri II 19 1 10,8
41 Mila Bukit Batu 30 2 9,8
42 Maulidia Bukit Batu 27 4 10
43 Rokmah Sungai Kunyit Hulu 19 1 10,2
44 Misriyeh Sungai Kunyit Hulu 17 1 10
45 Naspu Sungai Kunyit Laut 22 1 10,8

28
46 Nurhadijah Sungai Bundung Laut 27 1 10,8
47 Attika Bukit Batu 34 2 10,8
48 Nurjanah Bukit Batu 28 2 9,8
49 Anggi Sungai Kunyit Laut 25 10,8
50 Wulan Sungai Limau 26 10,8
51 Hamidah Sungai Bundung Laut 22 10,6
52 Siti Nurbaya Sungai Kunyit Laut 30 10,6
53 Nurmala Bukit Batu 30 5 10,8
54 Rohana Sungai Limau 32 1 9,2
55 Dyahsaryati Sungai Bundung Laut 18 1 10,4
56 Naska Sungai Bundung Laut 21 1 10,8
57 Kuriye Sungai Kunyit Hulu 32 3 10,8
58 Neti Sungai Kunyit Laut 33 5 10,9
59 Patonah Sungai Kunyit Hulu 29 1 10,6
60 Marlini Sungai Bundung Laut 35 2 10,8
61 Habibah Sungai Kunyit Hulu 21 2 10,8
62 Surya Sungai Kunyit Laut 22 10,7
63 Ima Santia Sungai Duri II 21 10,9
64 Siti Rahmah Sungai Duri I 24 10,8
65 Fitriani Sungai Duri I 17 9
66 Yeni Sungai Kunyit Laut 24 10,4
67 Dahlia Sungai Tanjung 25 10,8
68 Rafika Sungai Tanjung 17 10,6
69 Nurul Kamariah Sungai Bundung Laut 23 10,8
70 Vina Sungai Duri I 26 10,4
71 Devi Nuraysah Sungai Pangkalan 17 10,9

29

Anda mungkin juga menyukai