Anda di halaman 1dari 11

1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB MATERI


SISTEM PERNAPASAN KELAS XI IPA SMA AL-RIFA’IE
GONDANGLEGI-MALANG

Jamilatul Laili
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 Malang
E-mail: mielly36@gmail.com

Abstrak: Permasalahan yang timbul saat pembelajaran Biologi SMA Al-Rifa’ie


adalah siswa sulit memahami materi bersifat proses, seperti sistem pernapasan.
Permasalahan tersebut membuat siswa kurang tertarik saat pembelajaran Biologi.
Ketersediaan fasilitas internet belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
menunjang pembelajaran Biologi. Model pengembangan menggunakan model 4D
menurut Thiagarajan S., Semmel, D.S & Semmel, M.I (1974). Materi sistem
pernapasan ditampilkan dalam bentuk web page, powerpoint, dan video.
Berdasarkan hasil penilaian angket validasi oleh validator dan responden uji coba
menunjukkan bahwa produk bahan ajar berbasis web termasuk kriteria layak,
sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran Biologi .

Kata Kunci: bahan ajar, web, sistem pernapasan

Abstract: The problems that arose when learning Biology at Al-Rifa'ie high school
are students difficult to understand the material like process, such as the respiratory
system. Those problems made students less interested while learning Biology.
Internet facilities have not been fully utilized to support Biology learning.
Development model were using 4D models by S. Thiagarajan, Semmel, DS &
Semmel, MI (1974). Respiratory system material were presented in web page,
powerpoint, and video. Based on validation questionnaire assessment result by
validator and respondent were indicated that learning materials product based web
criteria were considered proper, so it can be used as an alternative instructional
Biology learning materials.

Key Word: teaching materials, web, respiratory system

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat mempengaruhi


penggunaan internet terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu pemanfaatan
teknologi dalam bidang pendidikan yang berkembang saat ini adalah e-learning.
E-learning diartikan sebagai pembelajaran yang mempresentasikan keseluruhan
kategori pembelajaran yang berbasis teknologi. Pembelajaran berbasis web adalah
bagian dari e-learning (Tasri, 2011).
Materi biologi yang dipelajari di kelas XI semester genap salah satunya
adalah sistem pernapasan. Sistem pernapasan merupakan suatu proses pertukaran
gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dari makhluk hidup (Campbell, N.A.,
dkk, 2010). Sub materi yang terdapat pada sistem pernapasan adalah alat
pernapasan, mekanisme pernapasan (inspirasi dan ekspirasi), volume pernapasan,
mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2, kelainan atau penyakit pada sistem
pernapasan manusia dan sistem pernapasan pada hewan.
Berdasarkan hasil wawancara siswa yang telah mempelajari materi sistem
pernapasan SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi pada tanggal 1 dan 2 Februari 2013,
siswa mengalami permasalahan dalam memahami mekanisme pertukaran gas O 2

1
2

dan CO2 pada manusia dan sistem pernapasan pada hewan. Siswa sulit menangkap
bagaimana mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2 yang terjadi di alveolus
maupun di sel-sel tubuh manusia. Siswa juga merasa sulit membedakan alat
pernapasan pada hewan avertebrata maupun vertebrata.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi pada tanggal 1
Februari 2013, masalah yang dihadapi saat pembelajaran materi sistem
pernapasan yaitu penyampaian materi secara nyata kepada siswa pada sub materi
sistem pernapasan hewan. Hal tersebut disebabkan karena guru merasa kesulitan
dalam mempersiapkan kegiatan praktikum. Guru harus mempersiapkan bahan
praktikum sendiri tanpa melibatkan siswa. Siswa tidak dapat dilibatkan dalam
persiapan bahan praktikum karena berada di lingkungan pondok yang memiliki
salah satu peraturan yaitu siswa tidak diperbolehkan keluar dari lingkungan
pondok tersebut.
Berdasarkan hasil observasi pada bulan Desember 2012 - Maret 2013,
masalah yang muncul disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya media yang
digunakan guru dalam pembelajaran cenderung terpacu pada buku paket. Metode
pembelajaran yang sering digunakan adalah ceramah dan diskusi kelompok,
sehingga membuat siswa yang duduk di baris paling belakang kurang
memperhatikan ketika dijelaskan tentang materi pelajaran. Hal tersebut membuat
siswa merasa kurang tertarik pada materi pelajaran biologi.
SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi didukung dengan fasilitas internet yang
dapat digunakan oleh siswa saat pembelajaran atau istirahat. Pemanfaatan fasilitas
internet sebenarnya juga dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi yang
menggunakan e-learning. Penggunaan e-learning bisa diterapkan dengan
mengambil salah satu bagian dari pembelajaran, seperti mengembangkan bahan
ajar berbasis web.
Pemanfaatan bahan ajar berbasis web dapat memberikan salah satu
alternatif untuk memahami materi yang bersifat proses, seperti mekanisme
pertukaran gas O2 dan CO2 karena siswa dapat mengunduh video yang
memperjelas mekanisme tersebut. Hal tersebut didukung oleh Tsauri, A.S.,
Nugroho E. & Wibisono, Y (2009) yang menyatakan bahwa kelebihan web adalah
memiliki aplikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi
penggunanya, seperti untuk berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi,
berkomunitas atau berkolaborasi satu sama lainnya.
Manfaat penggunaan web juga didukung oleh hasil penelitian sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baisa (2010) di SD Islam
Sabilillah Malang, penerapan media pembelajaran berbasis web dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan kognitif siswa. Hasil
penelitian yang dilakukan Hurna (2010) di SMKN 1 Pogalan Trenggalek
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar saat menggunakan media e-
learning berbasis web. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Batu (Ismawati, 2010).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian
dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Materi Sistem
Pernapasan untuk Kelas XI SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi” perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berbasis web pada
materi sistem pernapasan untuk siswa kelas XI SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi yang
3

memenuhi kriteria kelayakan. Materi disesuaikan berdasarkan Standar


Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sistem pernapasan.
METODE
Model pengembangan bahan ajar berbasis web yang dipakai adalah model
pengembangan Thiagarajan S., Semmel, D.S & Semmel, M.I (1974) 4D. Tahapan
dari model pengembangan ini antara lain: (1) define (pendefinisian); (2) design
(perancangan); (3) develop (pengembangan); dan (4) disseminate (penyebaran).
Tahap disseminate tidak dilakukan dalam pengembangan bahan ajar berbasis web
karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian.
Tahap define bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan
pengembangan yang digunakan. Langkah-langkah yang terdapat pada define
antara lain: (1) kegiatan front-end analysis dilakukan dengan observasi di kelas
dan wawancara kepada guru SMA Al-Ri’faie Gondanglegi; (2) learner analysis
adalah mempelajari karakteristik siswa untuk mengetahui kendala dalam
pembelajaran biologi materi sistem pernapasan; (3) task analysis adalah
mengidentifikasi dan menganalisis SK nomor 3 dan KD 3.4; (4) concept analysis
adalah menganalisis konsep utama materi sistem pernapasan; dan (5) specifying
instructional objectives adalah membandingkan tujuan pembelajaran dengan
kemampuan siswa yang dilihat dari nilai.
Tahap design bertujuan untuk merancang bahan-bahan dasar dari bahan
ajar yang dikembangkan. Langkah-langkah yang terdapat pada design antara lain:
(1) constructing criterion-referenced test adalah menyusun flowchart dan
storyboard; (2) media selection adalah penentuan media disesuaikan dengan
pembelajaran materi sistem pernapasan; (3) format selection adalah pemilihan
format disesuaikan dengan media yang akan digunakan; dan (4) initial design
adalah penyajian draf desain yang sudah jadi sebelum divalidasi.
Tahap develop bertujuan untuk membuat rancangan awal dari bahan yang
telah disusun dan merupakan langkah penyempurnaan dari langkah sebelumnya.
Langkah-langkah yang terdapat pada develop antara lain: (1) expert appraisal
merupakan teknik memvalidasi rancangan produk yang telah dirancang; (2)
developmental testing merupakan uji coba rancangan produk pada siswa.
Jenis data dalam pengembangan bahan ajar berbasis web menggunakan
data kuantitatif dan kualitatif dari validator dan responden uji coba. Data
kuantitatif berupa skor. Data kualitatif berupa kritik dan saran. Teknik analisis
menggunakan teknik persentase pada persamaan rumus I. Penentuan kesimpulan
kevalidan bahan ajar berbasis web menggunakan tingkat kelayakan pada Tabel 1.

…………………………………………. (I)

Keterangan:
ΣX = jumlah tanda centang pada setiap kolom
ΣXi = jumlah seluruh tanda centang per hal yang dinilai
100% = konstanta

Tabel 1. Kriteria Tingkat Kelayakan


Katagori Rentangan Kualifikasi Ekuivalen
Persentase
A 75% - 100% Valid Layak
4

B 50% - 74% Cukup Valid Cukup Layak


C 25% - 49% Kurang Valid Kurang Layak
D 0% - 24% Tidak Valid Tidak Layak
(Sumber: Arikunto, 1990)
HASIL
Uji coba produk bahan ajar berbasis web pada materi sistem pernapasan
kelas XI IPA SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi dilakukan oleh 3 validator dan
responden uji coba. Validator terdiri dari ahli materi, ahli media, dan praktisi
lapangan. Responden uji coba terdiri dari 30 siswa kelas XI IPA SMA Al-Rifa’ie
Gondanglegi yang sudah menempuh materi sistem pernapasan.
Penyajian Data Kuantitatif Hasil Uji Coba
Ahli materi bahan ajar berbasis web adalah salah satu Dosen Biologi
Universitas Negeri Malang yang memiliki keahlian dalam bidang fisiologi
manusia dan hewan. Hasil angket validasi ahli materi tersebut digunakan untuk
mengetahui kelanyakan produk dari segi isi materi yang disesuaikan dengan SK,
KD, dan indikator materi sistem pernapasan. Data hasil angket validasi materi
dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 2. seluruh
hal yang dinilai diperoleh sebesar 86%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa
secara keseluruhan materi bahan ajar berbasis web termasuk kategori A.
Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan.

Tabel 2. Hasil Angket Validasi Materi

No. Hal yang Dinilai ∑X Xi Persentase Keterangan


(%)
1. Kesesuaian Materi dengan SK dan KD 16 16 100 Valid
2. Materi Alat Pernapasan 18 20 90 Valid
3. Materi Mekanisme Pernapasan 19 24 79 Valid
4. Materi Volume Pernapasan 23 24 96 Valid
5. Materi Mekanisme Pertukaran Gas O2 20 24 83 Valid
dan CO2
6. Materi Kelainan/ Penyakit pada Sistem 12 12 100 Valid
Pernapasan Manusia
7. Materi Sistem Pernapasan Hewan 19 24 79 Valid
8. Bahasa dan Tata Tulis 8 12 67 Cukup valid
9. Evaluasi 10 12 83 Valid
Jumlah 145 168 86 Valid

Ahli media bahan ajar berbasis web adalah salah satu dosen Universitas
Negeri Malang yang memiliki keahlian dalam bidang pembelajaran online. Hasil
angket validasi ahli media tersebut digunakan untuk mengetahui kelanyakan
produk dari segi tampilan bahan ajar berbasis web. Data hasil angket validasi
media dapat dilihat pada Tabel 3.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 3. seluruh
hal yang dinilai diperoleh sebesar 81%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa
secara keseluruhan tampilan bahan ajar berbasis web termasuk kategori A.
Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan.
Praktisi lapangan bahan ajar berbasis web adalah guru Biolologi SMA Al-
Rifa’ie yang memiliki keahlian dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil angket
5

validasi ahli media tersebut digunakan untuk mengetahui kelanyakan produk dari
segi tampilan dan isi materi bahan ajar berbasis web dengan disesuaikan
pembelajaran di kelas. Data hasil angket validasi praktisi lapangan dapat dilihat
pada Tabel 4.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 4. seluruh
hal yang dinilai di-peroleh sebesar 95%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa
secara keseluruhan tampilan dan isi materi bahan ajar berbasis web termasuk
kategori A. Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan.

Tabel 3. Hasil Angket Validasi Media

No. Hal yang Dinilai ∑X Xi Persentase Keterangan


(%)
1. Desain Halaman Depan 24 28 86 Valid
2. Desain Halaman Kursus Bahan Ajar 29 36 81 Valid
Berbasis Web
3. Halaman Aktifitas 19 24 79 Valid
4. Halaman Menu Petunjuk Penggunaan 9 12 75 Valid
5. Halaman Menu My Profil Setting 10 12 83 Valid
Jumlah 91 112 81 Valid

Tabel 4. Hasil Angket Validasi Praktisi Lapangan

No. Hal yang Dinilai ∑X Xi Persentase Keterangan


(%)
1. Komponen Bahan Ajar Berbasis Web 17 20 85 Valid
2. Komponen Silabus 24 24 100 Valid
3. Komponen Rencana Pelaksanaan 30 32 94 Valid
Pembelajaran (RPP)
4. Kesesuaian Materi dengan SK dan KD 16 16 100 Valid
5. Materi Alat Pernapasan 19 20 95 Valid
6. Materi Mekanisme Pernapasan 24 24 100 Valid
7. Materi Volume Pernapasan 23 24 96 Valid
8. Materi Mekanisme Pertukaran Gas O2 23 24 96 Valid
dan CO2
9. Materi Kelainan/ Penyakit pada Sistem 12 12 100 Valid
Pernapasan Manusia
10. Materi Sistem Pernapasan Hewan 22 24 92 Valid
11. Ulangan Harian 11 12 92 Valid
Jumlah 221 232 95 Valid

Responden uji coba bahan ajar berbasis web adalah 30 siswa kelas XI IPA
SMA Al-Rifaie. Hasil validasi angket digunakan untuk mengetahui penilaian
siswa sebagai subjek sasaran penggunaan bahan ajar berbasis web materi sistem
pernapasan. Data hasil angket validasi responden uji coba dilihat pada Tabel 5.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 5 seluruh
hal yang dinilai diperoleh sebesar 88%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa
secara keseluruhan penggunaan bahan ajar berbasis web termasuk kategori A.
Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan.
Penyajian Data Kualitatif Hasil Uji Coba
6

Data kualitatif berupa kritik dan saran oleh 3 validator dan responden uji
coba. Data tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas produk bahan ajar
berbasis web. Data kualitatif angket validasi dijelaskan sebagai berikut.
Isi materi sistem pernapasan pada bahan ajar berbasis web menurut ahli
materi secara keseluruhan sudah bagus, tetapi ada beberapa hal yang harus
diperbaiki. Kritik dan saran yang diberikan untuk memperbaiki materi bahan ajar
berbasis web antara lain: (1) membuat operasional kata-kata petunjuk praktikum
mekanisme pernapasan pada bagian pengambilan data, sehingga lebih mudah
dimengerti siswa; (2) memperbaiki materi bentuk web page sistem pernapasan
pada serangga; (3) memperjelas tulisan pada keterangan gambar soal; (4)
memperbesar beberapa gambar soal; dan (5) membuat bahasa dan tata bahasa
yang konsisten terutama istilah Biologi, seperti keterangan pada gambar alat
pernapasan manusia.

Tabel 5. Hasil Angket Validasi Responden Uji Coba

No. Hal yang Dinilai ∑X Xi Persentase Keterangan


(%)
1. Kualitas Bahan Ajar Berbasis Web 420 480 87 Valid
2. Menu Bahan Ajar Berbasis Web 319 360 89 Valid
3. Materi Alat Pernapasan 418 480 87 Valid
4. Materi Mekanisme Pernapasan 535 600 89 Valid
5. Materi Volume Pernapasan 406 480 85 Valid
6. Materi Mekanisme Pertukaran Gas O2 526 600 88 Valid
dan CO2
7. Materi Kelainan/ Penyakit pada Sistem 208 240 87 Valid
Pernapasan Manusia
8. Materi Sistem Pernapasan Hewan 531 600 88 Valid
9. Ulangan Harian 211 240 88
10. Menu Aktifitas 444 480 92 Valid
Jumlah 4018 4560 88 Valid

Tampilan bahan ajar berbasis web menurut ahli media secara keseluruhan
sudah bagus, tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Kritik dan saran yang
diberikan untuk memperbaiki tampilan bahan ajar berbasis web antara lain: 1)
menuliskan langsung tampilan tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat
langsung membaca tujuan pembelajaran materi yang akan dipelajari; 2)
memperjelas petunjuk yang dapat dilakukan oleh siswa selama berada di bahan
ajar berbasis web; 3) menambahkan tugas pada page video yang berhubungan
dengan isi materi, sehingga guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam
menyimak pesan yang terdapat dalam video; 4) menambahkan link sumber
belajar internet yang relevan sehingga dapat menambah pemahaman siswa; dan
5) menambahkan forum diskusi pada setiap topik sebagai sarana bagi siswa untuk
bertanya dan menilai kemampuan siswa dalam memahami materi.
Tampilan dan isi materi sistem pernapasan pada bahan ajar berbasis web
menurut praktisi lapangan secara keseluruhan sudah bagus, tetapi ada beberapa
hal yang harus diperbaiki. Kritik dan saran yang diberikan untuk memperbaiki
tampilan dan isi materi bahan ajar berbasis web adalah menambahkan gambar
yang bergerak dan menyesuaikan waktu pada video mekanisme pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida, sehingga tidak terlalu lama.
7

Kritik dan saran siswa pada lembar angket validasi uji coba setelah
menggunakan bahan ajar berbasis web secara keseluruhan menyatakan sudah
bagus, pembelajaran menjadi lebih menarik karena adanya gambar, powerpoint,
dan video, serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan di dalam
kelas. Beberapa kritik dan saran responden uji coba setelah menggunakan bahan
ajar berbasis web antara lain: 1) membuat gambar beberapa materi lebih jelas/
detail; 2) memperjelas tulisan pada keterangan gambar; dan 3) menambahkan
waktu untuk mengerjakan kuis dan ulangan harian.
PEMBAHASAN
Produk akhir penelitian dan pengembangan adalah bahan ajar berbasis
web materi sistem pernapasan yang dilengkapi dengan petunjuk penggunaan
bahan ajar berbasis web. Pembuatan bahan ajar berbasis web didasarkan pada
permasalahan pemanfaatan akses internet yang kurang maksimal terhadap
pembelajaran Biologi di SMA Al-Rifa’ie. Bahan ajar berbasis web dibuat dengan
tujuan untuk menjadikan salah satu bahan ajar materi sistem pernapasan yang
dapat digunakan siswa untuk belajar dengan penggunaan fasilitas teknologi, yaitu
akses internet. Hal tersebut juga didukung oleh Chaerumen, U.A. (2008) yang
menyatakan bahwa siswa dapat terlibat aktif saat pembelajaran, sehingga menjadi
pembelajaran yang menarik dengan menggunakaan akses internet.
Penggunaan bahan ajar berbasis web dapat memanfaatkan fasilitas internet
yang ada di sekolah, sehingga dapat mengurangi penggunaan internet di luar
pembelajaran. Penggunaan internet juga dapat menghemat biaya karena tidak
perlu mengeluarkan dana untuk peralatan di kelas (Susanti, E. & Sholeh, M.,
2008). Guru pelajaran Biologi juga dapat memanfaatkan bahan ajar berbasis web
untuk memberikan pembelajaran yang bervariasi, karena terdapat kegiatan tatap
muka dan online. Bahan ajar berbasis web dapat membantu siswa untuk belajar
mandiri dan menambah pengetahuan siswa.
Produk bahan ajar berbasis web memiliki spesifikasi yang membedakan
dengan web yang lain, seperti blogger. Blogger hanya dapat menyajikan materi
saja. Bahan ajar berbasis web dijalankan dengan perangkat Learning
Management System (LMS) open source moodle versi 2.3 yang dapat diunduh
secara bebas di internet. Moodle memiliki beberapa aktifitas pendukung, seperti
forum diskusi, chat, kuis, dan assignment yang dapat digunakan saat
pembelajaran. Tampilan aktifitas pendukung dapat dilihat pada Gambar 1, 2, 3,
dan 4. Materi sistem pernapasan bahan ajar berbasis web dalam bentuk web page,
powerpoint, dan video, sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami
materi sistem pernapasan. Materi sistem pernapasan disusun dalam bentuk
course yang ditunjukkan pada Gambar 5, sehingga dapat digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Keunggulan dari course adalah penyampaian materi yang
berusaha mengikuti gaya pembelajaran di kelas (Setiawan, D. & Aji, P.W., 2008).
8

Menuliskan
Klik untuk pendapat
berpendapat

Gambar 1. Tampilan Halaman Forum Diskusi

Kotak
dialog
Tekan untuk
memulai Chat

Gambar 2. Tampilan Halaman Chat

Gambar 3. Tampilan Halaman Kuis


9

Gambar 4. Tampilan Halaman Assignment

Gambar 5. Tampilan Halaman Course Bahan Ajar Berbasis Web

Keunggulan produk bahan ajar berbasis web materi sistem pernapasan


antara lain: (1) membantu siswa belajar mandiri; (2) menambah pengalaman
siswa karena bahan ajar berbasis web dilengkapi dengan dengan materi yang di-
link-kan dengan alamat web yang lain, sehingga pengetahuan siswa semakin luas
dan tidak terbatas hanya pada bahan ajar berbasis web tersebut; (3) menggunakan
fitur chat dapat mempermudah interaksi siswa dengan guru atau siswa dengan
siswa karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja; (4) menggunakan fitur
forum diskusi dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat serta
mendapatkan informasi dari siswa yang lain; (5) memberikan pengalaman
pembelajaran yang baru dengan menggunakan teknologi; dan (6) memperjelas
materi sistem pernapasan dengan adanya materi dalam bentuk web page,
powerpoint, gambar, dan video, sehingga menjadi lebih menarik.
Kelemahan bahan ajar berbasis web materi sistem pernapasan antara lain:
(1) menyajikan materi hanya sebatas materi sistem pernapasan kelas XI IPA; (2)
membutuhkan waktu untuk membiasakan siswa belajar menggunakan bahan ajar
berbasis web; dan (3) menggunakan fasilitas internet di sekolah yang
10

kecepatannya kadang-kadang lambat, sehingga dapat mempengaruhi akses bahan


ajar berbasis web.
Hambatan pemanfaatan produk bahan ajar berbasis web adalah proses
pengolahan nilai siswa yang dilakukan oleh guru dan kebiasaan siswa dalam
menggunakan bahan ajar berbasis web. Cara untuk mengatasi permasalahan yang
pertama adalah guru mempelajari software moodle khususnya dalam menentukan
hasil perhitungan nilai siswa. Nilai siswa dapat dilihat secara otomatis dan
didapatkan umpan balik (Bateson, 2009). Permasalahan kedua dapat diatasi
dengan guru membimbing siswa untuk terbiasa belajar menggunakan bahan ajar
berbasis web.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan persentase skor angket validator dan responden uji coba dapat
disimpulkan bahwa produk bahan ajar berbasis web termasuk katagori A.
Kualifikasi produk adalah valid/ layak digunakan dengan revisi. Revisi produk
berdasarkan kritik dan saran, sehingga meningkatkan kualitas produk bahan ajar
berbasis web materi sistem pernapasan sebagai salah satu alternatif bahan ajar
pembelajaran Biologi. Bahan ajar berbasis web juga dapat membantu siswa untuk
belajar mandiri dan menambah pengetahuan siswa.
Saran
Berdasarkan hasil pengembangan yang telah dilakukan saran yang
diberikan terdiri atas saran pemanfaatan, saran diseminasi, dan saran
pengembangan produk lebih lanjut. Saran yang diberikan adalah sebagai berikut.
Saran pemanfaatan produk bahan ajar berbasis web diantaranya adalah
guru dan siswa sebaiknya memahami cara penggunaan bahan ajar berbasis web
berdasarkan penjelasan petunjuk penggunaan bahan ajar berbasis web tersebut.
Siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis web diharapkan dapat belajar
secara mandiri, karena bahan ajar berbasis web didesain dengan pembelajaran
mandiri yang dapat menambah pengetahuan. Guru dapat memberikan topik
bahasan yang menarik pada forum diskusi, sehingga siswa dapat tertarik untuk
mengeluarkan pendapat di luar pembelajaran di kelas.
Saran diseminasi pada produk bahan ajar berbasis web diantaranya adalah
pihak sekolah mengadakan pelatihan untuk memanfaatkan bahan ajar berbasis
web, sehingga guru dapat menggunakan saat pembelajaran. Guru juga diberi
kesempatan untuk belajar teknologi dengan menerapkan pembelajaran ICT. Pihak
sekolah juga menyediakan fasilitas akses internet yang dapat mempercepat proses
akses bahan ajar berbasis web.
Saran pengembangan produk bahan ajar berbasis web diantaranya adalah
pengembangan produk bahan ajar berbasis web selanjutnya ditambahkan dengan
materi Biologi yang lain. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui
keefektifan penggunaan bahan ajar berbasis web dengan melakukan penelitian quasi
eksperimen. Penelitian quasi eksperimen tersebut dapat memanfatkan fasilitas
akses intenet yang telah disediakan di sekolah dan dapat mengatasi permasalahan
pembelajaran di kelas.

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarata: Rineka Cipta.
11

Baisa, I.R. 2010. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Web terhadap Ke-
terampilan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas V SD
Islam Sabilillah Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM.
Bateson, G. 2009. Technically Speaking: Creating Adaptive Online Learning
Materials with The QuizPort Module for Moodle. The JALTCALL Journal,
5 (1): 91-99, (Online),
(http://www.jaltcall.org/journal/articles/5_1_Bateson.pdf), diakses tanggal 3
Januari 2013.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky,
P.V. & Jacson, R.B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarta:
Erlangga.
Chaerumen, U.A. 2008. Mendorong Penerapan E-Learning di Sekolah. Jurnal
Teknodik, (Online), 12 (1): 26-32, (http://www.digilib.ui.ac.id/file?
file=pdf/abstrak-118671.pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013.
Hurna, R. 2010. Implementasi E-Learning Sebagai Media yang Interaktif
Berbasis Website dengan Menggunakan Moodle pada Program Keahlian
Akutasi di SMKN 1 Pogalan Trenggalek. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
FE UM.
Ismawati, I. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar
terhadap Prestasi Belajar melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Batu Tahun Pelajaran 2010-2011. Skripsi tidak diterbitkan.
Malang: FE UM.
Setiawan, J. & Aji, P.W. 2008. Pengembangan Aplikasi E-Leraning dengan
Menggunakan PHP Framework Prado. Jurnal Informatika, (Online), 4 (1):
1-11,
(http://www.itmaranatha.org/jurnal/jurnal.informatika/Jurnal/Juni2008/artik
el/artikelpdf/jun08_1.pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013.
Susanti, E. & Sholeh, M. 2008. Rancang Bangun Aplikasi E-Learning. Jurnal
Teknologi, (Online), 1 (1): 53-57,
(http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/hal-53-57-sholeh-gabung-
ok.pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013.
Tasri, L. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek, 3 (2).
(Online),
(http://www.ftunm.net/medtek/Jurnal_MEDTEK_Vol.3_No.2_Oktober_201
1_pdf/Jurnal%20Lu'mu%20Tasri.pdf), diakses tanggal 18 Maret 2012.
Thiagarajan, S., Semmel, D.S. & Semmel, M.I. 1974. Instructional Development
for Training Teacher of Exceptional Children (a Sourcebook). Indiana:
Indiana University.
Tsauri, A.S., Nugroho E. & Wibisono, Y. 2009. Pengembangan Model Sistem E-
learning Komunitas dengan Pendekatan Personal Learning Enviroments.
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Komunikasi, (Online), 2 (2): 25-32,
(http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_TIK/Jurnal_Pend_TI
K_Vol_2_No_2/PENGEMBANGAN_MODEL_SISTEM_ELEARNING_K
OMUNITAS_DENGAN_PENDEKATAN_PERSONAL_LEARNING_EN
VIRONMENTS_(PLEs).pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013.

Anda mungkin juga menyukai