DINAS PENDIDIKAN
SMK AL-ILYAS MALANGBONG
KELOMPOK TEKNOLOGI
Jl. Raya Barat Malangbong Garut No. 1 Telp. (0262) 4636772
BUKU
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )
TAHUN PELAJARAN
2011EFEKTIF
PERHITUNGAN HARI BELAJAR / 2012 DAN HARI LIBUR SMK
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
SMK AL-ILYAS MALANGBONG
KELOMPOK TEKNOLOGI
Jl. Raya Barat Malangbong Garut No. 1 Telp. (0262) 4636772
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep materi dan perubahannya
II. Kompetensi Dasar
1. Mengelompokkan sifat materi
2. Mengelompokkan perubahan materi
III. Indikator
1. Mendefinisikan materi sebagai sesuatu yang memiliki massa, memiliki ruang, dan
dapat diraba dengan jelas.
2. Mengelompokan materi berdasarkan sifatnya dengan benar.
3. Mendeskripsikan pengertian perubahan materi dan pengelompokannya dengan jelas.
4. Mengamati perubahan fisika yang ditunjukkan oleh perubahan wujud tanpa terjadi
perubahan komposisi atau identitas zat dan dapat diukur dengan benar.
5. Mengamati perubahan kimia yang ditunjukkan oleh perubahan komposisi (perubahan
warna,terbentuknya endapan, atau gas) dengan benar.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. mendefinisikan materi sebagai sesuatu yang memiliki massa, memiliki ruang, dan
dapat diraba.
2. mengelompokan materi berdasarkan sifatnya .
3. mendeskripsikan pengertian perubahan materi dan pengelompokannya.
4. mengelompokkan perubahan fisika yang ditunjukkan oleh perubahan wujud tanpa
terjadi perubahan komposisi atau identitas zat.
5. mengelompokkan perubahan kimia yang ditunjukkan oleh perubahan komposisi
(perubahan warna,terbentuknya endapan, atau gas).
V. Analisis Materi Pelajaran
Pengenalan ilmu kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan, sifat, dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut.
Materi dan Wujudnya
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Wujud materi berupa padat, cair, dan gas.
Perubahan materi
Perubahan kimia adalah perubahan yang sifatnya tetap dan menghasilkan zat baru.
Contoh: kertas yang dibakar.
Perubahan fisika adalah perubahan yang sifatnya sementara dan tidak
menghasilkan zat baru. Contoh: air berubah menjadi es.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Model, Pendekatan, dan Metode
Model : Induktif
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah Bermakna dan Diskusi
B. Langkah pembelajaran
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru:
G: Anak-anak, ada yang pernah belajar kimia di SMP?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Apa yang dipelajari di kimia ya? Lalu manfaatnya apa kita belajar kimia?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Lalu ada yang masih ingat apa itu materi waktu belajar di SMP? Kira-kirab
apa saja ya contoh materi yang ada di sekitar kita? Nah, untuk
mengetahuinya akan kita pelajari hari ini.
KEGIATAN INTI: 75
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan membahas menit
tentang “Materi dan perubahannya” sambil menuliskannya di papan tulis.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pengertian ilmu kimia.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai manfaat belajar kimia.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi, sifat materi, dan
perubahan materi.
Siswa berdiskusi mengenai manfaat lain belajar kimia.
Siswa berdiskusi mengenai contoh-contoh materi yang ada di sekitarnya.
Siswa berdiskusi mengenai perubahan fisika dan perubahan kimia
Siswa diberikan kesempatan untuk menulis materi yang guru sampaikan.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjutnya mengenai klasifikasi
materi.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Sumber:
Erawati, Emi (2009). Kimia 1 untuk SMK Kelas X. Solo: Yudhistira.
Kusumayati, Atiek. (2004). Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Purba, Michael. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Media Pembelajaran:
White board
Spidol
VIII. Penilaian
Tujuan penilaian : Formatif
Jenis Tagihan : Tes lisan dan latihan
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Mengetahui
Kepala SMK Al-Ilyas Guru Mata pelajaran
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep materi dan perubahannya
II. Kompetensi Dasar
Mengklasifikasi materi
III. Indikator
1. Mendeskripsikan pengelompokan materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran
dengan benar.
2. Mendeskripsikan pengertian campuran sebagai gabungan beberapa unsur atau
senyawa dengan benar.
3. Mendeskripsikan pengelompokan campuran menjadi campuran homogen dan
heterogen dengan benar.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. mendeskripsikan pengelompokan materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
2. mendeskripsikan pengertian campuran sebagai gabungan beberapa unsur atau
senyawa.
3. mengelompokan campuran menjadi campuran homogen dan heterogen.
V. Analisis Materi Pelajaran
Klasifikasi materi
Materi
Zat
Campuran
Tunggal
Zat tunggal biasa disebut zat murni atau zat saja merupakan matrei yang seluruh
bagiannya mempunyai sifat dan komposisi (susunan) yang sama.
Unsur adalah materi atau zat tunggal yang secara fisika maupun kimia tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih dan dapat diuraikan menjadi zat
lain yang lebih sederhana.
Campuran merupakan gabungan dua atau lebih materi dengan komposisi tidak
tentu.
Campuran homogen (larutan) adalah campuran yang seluruh bagiannya mempunyai
sifat dan susunan yang sama,
Campuran heterogen adalah campuran yang bagian/komponennya berbeda.
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru:
G: Anak-anak minggu kemarin kita telah mengetahui apa itu materi dan
bagaimana materi tu berubah. Coba tolong ada yang bisa memberikan
contoh materi yang ada di sekitar kita sekarang?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Nah, dari contoh-contoh itu apakah semuanya termasuk jenis materi yang
sama?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Nah, untuk mengetahuinya akan kita pelajari hari ini.
KEGIATAN INTI: 75
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan membahas menit
tentang “Klasifikasi Materi” sambil menuliskannya di papan tulis.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pengklasifikasian materi.
Siswa berdiskusi mengenai perbedaan unsur, senyawa, campuran
Siswa berdiskusi mengenai contoh-contoh unsur, senyawa, campuran.
Siswa berdiskusi mengenai perbedaan campuran homogen dan heterogen.
Siswa diberikan kesempatan untuk menulis materi yang guru sampaikan.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjutnya mengenai pertikel
penyusun materi.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Sumber:
Erawati, Emi (2009). Kimia 1 untuk SMK Kelas X. Solo: Yudhistira.
Kusumayati, Atiek. (2004). Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Purba, Michael. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Media Pembelajaran:
White board
Spidol
VIII. Penilaian
Tujuan penilaian : Formatif
Jenis Tagihan : Tes lisan dan latihan
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Mengetahui
Kepala SMK Al-Ilyas Guru Mata pelajaran
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep materi dan perubahannya
II. Kompetensi Dasar
Mengklasifikasi materi
III. Indikator
Mendeskripsikan partikel penyusun materi dengan benar
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. mendeskripsikan atom, molekul, dan ion
2. menentukan partikel penyusun dari suatu materi
V. Analisis Materi Pelajaran
Partikel penyusun materi
Partikel adalah bagian terkecil yang menyusun suatu materi. Partikel terkecil penyusun
materi dapat berbentuk atom, molekul, atau ion.
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut.
Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih dengan perbandingan tertentu.
Ion adalah atom/kumpulan atom yang bermuatan listrik.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Model, Pendekatan, dan Metode
Model : Induktif
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah Bermakna dan Diskusi
B. Langkah pembelajaran
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa(absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru:
G: Anak-anak minggu kemarin kita telah membahas materi dan
pengklasifikasiannya? Ada yang masih ingat klasifikasi materi dibagi
menjadi apa saja?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Dari pengklasifikasian itu, penyusunnya ternyata berbeda. Nah, untuk
mengetahuinya akan kita pelajari hari ini.
KEGIATAN INTI: 75
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan membahas menit
tentang “Partikel Penyusun Materi” sambil menuliskannya di papan tulis.
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai partikel penyusun materi.
Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru mengenai partikel penyusun
beberapa materi.
Siswa diberikan kesempatan untuk menulis materi yang guru sampaikan.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk menghapalkan lambang unsur dalam sistem periodik
unsur.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Sumber:
Erawati, Emi (2009). Kimia 1 untuk SMK Kelas X. Solo: Yudhistira.
Kusumayati, Atiek. (2004). Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Purba, Michael. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Media Pembelajaran:
White board
Spidol
VIII. Penilaian
Tujuan penilaian : Formatif
Jenis Tagihan : Tes lisan dan latihan
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Mengetahui
Kepala SMK Al-Ilyas Guru Mata pelajaran
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi
I. Kompetensi Dasar
1. Memahami lambang unsur
2. Memahami rumus kimia
3. Menyetarakan persamaan reaksi
II. Indikator
Menjelaskan penulisan lambang unsur dengan benar.
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. menjelaskan penulisan lambang unsur dengan benar.
2. menuliskan lambang unsur dengan benar
IV. Analisis Materi Pelajaran
Lambang unsur merupakan singkatan dari nama unsur. Unsur-unsur dituliskan dengan
lambang berupa huruf awal dari nama Latin unsur tersebut dan dituliskan kapital. Jika
unsur lain memiliki huruf awal yang sama maka lambang unsur terdiri daru dua huruf,
huruf kapital diikuti huruf kecil.
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Model, Pendekatan, dan Metode
Model : Induktif
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah Bermakna dan Diskusi
B. Langkah pembelajaran
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru:
G: Anak-anak, ada yang tau simbol dari oksigen?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Lalu simbol dari alumunium yang banyak digunakan sehari-hari apa ya?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Nah, untuk mengetahuinya akan kita pelajari hari ini.
KEGIATAN INTI: 75
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan membahas menit
tentang “Lambang Unsur” sambil menuliskannya di papan tulis.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pengertian lambang unsur.
Siswa menuliskan beberapa nama dan lambang unsur.
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
Siswa menghapalkan beberapa nama dan lambang unsur.
Siswa diberikan kesempatan untuk menulis materi yang guru sampaikan.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjutnya mengenai rumus kimia.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Sumber:
Erawati, Emi (2009). Kimia 1 untuk SMK Kelas X. Solo: Yudhistira.
Kusumayati, Atiek. (2004). Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Purba, Michael. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Media Pembelajaran:
White board
Spidol
VII. Penilaian
Tujuan penilaian : Formatif
Jenis Tagihan : Tes lisan dan latihan
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Mengetahui
Kepala SMK Al-Ilyas Guru Mata pelajaran
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami lambang unsur
2. Memahami rumus kimia
3. Menyetarakan persamaan reaksi
III. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian rumus kimia/senyawa sebagai gabungan dari dua unsur atau
lebih yang sama atau berbeda dengan komposisi tertentu dengan benar.
2. Menuliskan rumus kimia berdasarkan lambang unsur dan jumlahnya dengan benar.
3. Pengertian rumus molekul dan rumus empiris dideskripsikan dengan benar.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. mendeskripsikan pengertian rumus kimia/senyawa sebagai gabungan dari dua unsur atau
lebih yang sama atau berbeda dengan komposisi tertentu dengan benar.
2. menuliskan rumus kimia berdasarkan lambang unsur dan jumlahnya dengan benar.
3. mendeskripsikan pengertian rumus molekul dan rumus empiris dengan benar.
4. menuliskan rumus molekul dan rumus empiris dengan benar.
V. Analisis Materi Pelajaran
Rumus kimia
Rumus kimia dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur
menunjukkan jenis unsur penyusun, sedangkan angka indeks menunjukkan jumlah unsur
penyusun. Contoh H2, H adalah lambang unsur sedangkan 2 adalah jumlah unsur
penyusun. Sementara itu rumus kimia ion monoatomik (atom tunggal yang bermuatan)
dan ion poliatomik (kumpulan atom yang bermuatan) penulisannya adalah lambang unsur
akan diikuti dengan superscript yang menunjukkan jenis dan jumlah muatannya. Contoh
Ca2+, Ca adalah lambang unsur, 2+ adalah jumlah dan jenis muatan penyusun.
Rumus kimia senyawa yang tersusun atas ion Xn+ dengan Ym- dituliskan dengan
menyilangkan muatannya sehingga menghasilkan senyawa XmYn. Jika dihitung total
muatan senyawa XmYn adalah nol. Dalam hal ini kation selalu dituliskan pertama kali.
Xn+ Ym- menjadi XmYn
Contoh: ion Al3+ dengan ion O2- ditulis menjadi Al2O3
Jika senyawa tersusun atas ion poliatomik maka ion tersebut dituliskan dalam tanda
kurung (). Nomor subscript menunjukkan jumlah ion poliatomik dalam senyawa tersebut.
Namun jika jumlah ion poliatomik hanya satu maka tidak perlu tanda kurung.
Contoh :
Ion Al3+ dan ion poliatomik SO42- ditulis menjadi Al2(SO4)3
Al3+ SO42- Al2(SO4)3
Pertemuan ke-1
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru:
G: Anak-anak, ada yang tau rumus kimia dari air?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Kenapa bisa terbentuk seperti itu ya?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Nah, untuk mengetahuinya akan kita pelajari hari ini.
KEGIATAN INTI: 75
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan membahas menit
tentang “Rumus Kimia” sambil menuliskannya di papan tulis.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai rumus kimia.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai rumus empiris
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
1. Tentukan rumus empiris senyawa-senyawa berikut
a. Vitamin C (C6H8O6)
b. Benzena (C6H6)
2. Lengkapi tabel berikut
Kation Anion Senyawa yang terbentuk
2+ 2-
Ca CO3 ….
2-
…. O Fe2O3
2+
Ba …. BaSO4
+ 2-
NH4 SO4 ….
+
NH4 ….. (NH4)3PO4
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru.
KEGIATAN INTI: 75
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru sebagai PR di papan tulis. menit
Siswa mendengarkan penjelasan guru untuk pengerjaan tugas yang belum tepat.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk mengerjakan tugas di rumah.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Sumber:
Erawati, Emi (2009). Kimia 1 untuk SMK Kelas X. Solo: Yudhistira.
Kusumayati, Atiek. (2004). Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Purba, Michael. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Media Pembelajaran:
White board
Spidol
VIII. Penilaian
Tujuan penilaian : Formatif
Jenis Tagihan : Tes lisan dan latihan
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Mengetahui
Kepala SMK Al-Ilyas Guru Mata pelajaran
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi
II. Kompetensi Dasar
1. Memahami lambang unsur
2. Memahami rumus kimia
3. Menyetarakan persamaan reaksi
III. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian persamaan reaksi kimia sebagai proses perubahan satu
atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang berbeda dengan benar.
2. Mendeskripsikan penggunaan simbol-simbol dalam reaksi kimia untuk menunjukkan
perubahan yang terjadi selama reaksi berlangsung dengan benar
3. Menyetarakan persamaan reaksi berdasarkan prinsip jumlah unsur di ruas kiri dan
kanan harus sama (sesuai Hukum Lavoisier) dilakukan dengan benar.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. mendeskripsikan pengertian persamaan reaksi
2. mendeskripsikan penggunaan simbol-simbol dalam reaksi kimia
3. menyetarakan persamaan reaksi.
V. Analisis Materi Pelajaran
Persamaan reaksi
Dalam ilmu kimia, peristiwa perubahan kimia (reaksi kimia) diamati dan dicatat
dengan cara tertentu yang harus memenuhi hukum-hukum dasar kimia, yaitu dengan
menggambarkannya dalam suatu persamaan reaksi kimia. Persamaan reaksi merupakan
gambaran singkat mengenai jenis zat, wujud serta perbandingan jumlah partikel zat
pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk).
Dalam persamaan reaksi zat-zat pereaksi/reaktan dituliska di sebelah kiri anak panah,
zat hasil pereaksi/produk ditulis di sebelah kanan anak panah dan harus dituliskan dengan
rumus kimia yang benar yaitu dengan menggunakan lambang unsur dan angka indeks.
Koefisien
reaksi
Pada tahun 1785 Lavoisier dari Prancis melakukan ekperimen yang menghasilkan
fakta bahwa pada reaksi kimia, zat-zat yang terlibat dalam reaksi tidak mengalami
perubahan massa, reaktan dan hasil reaksi mempunyai massa yang tetap. Dengan kata
lain, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (kekal).
Penyetaraan Persamaan Reaksi
Penyetaraan persamaan reaksi adalah menentukan nilai koefisien dari reaktan dan produk
dalam reaksi dengan menyetarakan jumlah atom-atom tiap unsur pada sebelum dan
sesudah reaksi. Langkah-langkah penyetaraan reaksi:
a. Tuliskan persamaan reaksi yang belum setara dari reaktan dan produk.
b. Periksa jumlah atom tiap unsur pada kedua sisi persamaan. Jika belum setara
lanjutkan ke langkah c.
c. Setarakan persamaan reaksi dengan menuliskan koefisien di depan rumus kimia zat
yang belum setara. Jika koefisien bernilai 1 maka tidak perlu dituliskan.
d. Untuk persamaan reaksi yang sederhana dapat digunakan cara “ping-pong”
prinsipnya adalah jika persamaan reaksi mengandung atom-atom selain H dan O,
maka setarakan dulu atom-atom selain H dan O itu. Setelah itu baru setarakan atom
H terakhir atom O.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Model, Pendekatan, dan Metode
Model : Induktif
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah Bermakna dan Diskusi
B. Langkah pembelajaran
Pertemuan ke-1
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru:
G: Anak-anak, ada yang tau berapa jumlah atom H dan atom O yang harus ada
supaya terbentuk H2O?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Nah, untuk mengetahuinya akan kita pelajari hari ini.
KEGIATAN INTI: 75
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan membahas menit
tentang “Persamaan Reaksi” sambil menuliskannya di papan tulis.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai persamaan reaksi.
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Siswa diberikan kesempatan untuk menulis materi yang guru sampaikan.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk mengerjakan penyetaraan persamaan reaksi di rumah.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ke-2
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru.
KEGIATAN INTI: 75
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru sebagai PR di papan tulis. menit
Siswa mendengarkan penjelasan guru untuk pengerjaan tugas yang belum tepat.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk mengerjakan tugas di rumah.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Sumber:
Erawati, Emi (2009). Kimia 1 untuk SMK Kelas X. Solo: Yudhistira.
Kusumayati, Atiek. (2004). Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Purba, Michael. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Media Pembelajaran:
White board
Spidol
VIII. Penilaian
Tujuan penilaian : Formatif
Jenis Tagihan : Tes lisan dan latihan
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Mengetahui
Kepala SMK Al-Ilyas Guru Mata pelajaran
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep mol
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan konsep mol
III. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian Ar dan Mr sebagai satuan massa terkecil dari suatu unsur
atau senyawa yang dibandingkan dengan 1/12 massa atom isotop 12C dengan benar.
2. Melakukan perhitungan Mr berdasarkan jumlah Ar dari unsur-unsur penyusunnya
dengan benar.
3.Mendeskripsikan pengertian konsep mol sebagai satuan zat dengan benar.
4.Mendeskripsikan pengertian konsep mol sebagai kumpulan partikel (atom atau molekul
atau ion) yang dibandingkan dengan 1/12 massa isotop 12C atau yang mengandung
partikel sebanyak bilangan Avogadro dengan benar
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. menghitung jumlah partikel suatu unsur atau senyawa
2. mengetahui bilangan avogadro
3. menghitung Mr suatu senyawa berdasarkan Ar unsur-unsur penyusunnya.
4. menghitung jumlah mol suatu unsur atau senyawa
V. Analisis Materi Pelajaran
PENGERTIAN MOL
Partikel materi dapat berupa atom, molekul, atau ion. Akan tetapi, dalam reaksi kimia
zat-zat yang terlibat dalam reaksi secara kuantitatif tidak dihitung dalam satuan atom, molekul,
atau ion. Sehingga digunakan mol sebagai satuan jumlah zat. Mol berasal dari kata latin moles
yang berarti timbunan. Satu mol zat menyatakan sejumlah zat yang mengandung partikel-partikel
zat itu sebanyak atom yang terkandung dalam 12 gram C-12. Hasil eksperimen menunjukkan
dalam 12 gram C-12 terkandung 6,02 x 1023 atom C-12. Bilangan 6,02 x 1023 ini disebut
tetapan Avogadro dan dinyatakan dengan lambang L.
Jadi:
1 mol zat = 6,02 x
1023
Hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dinyatakan sebagai berikut
atau
Jumlah partikel = jumlah mol x tetapan avogadro
sehingga
Jumlah mol =
MASSA ATOM RELATIF (Ar) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)
Pada perhitungan kimia umumnya tidak digunakan massa atom absolute melainkan
massa atom relatif (Ar) yaitu perbandingan massa atom antar unsur. Dalam penetapan massa
atom relatif, para ahli memilih isotop C-12 sebagai pembanding dengan definisi sebagai berikut:
Ar unsur X =
Ar unsur X =
Massa molekul relatif (Mr) adalah perbandingan antara massa rata-rata suatu molekul
dengan dari massa 1 atom C-12.
Mr =
Massa molekul relatif = jumlah massa atom relatif atom-atom penyusun molekul.
Mr = Ar
Pertemuan ke-1
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
KEGIATAN AWAL: 5 menit
Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa (absensi).
Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru:
G: Anak-anak, ada yang pernah menghitung kacang ijo? Atau membelinya
dalam butiran?
Beberapa orang siswa menjawab
G: Nah sama seperti hal nya kacang ijo yang tidak diukur dengan satuan butir
melainkan gram atau kilogram, satuan zat juga tidak diukur dengan atom,
molekul atau ion melainkan dengan satuan mol. Untuk mengetahuinya akan
kita pelajari hari ini.
KEGIATAN INTI: 75
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan membahas menit
tentang “Konsep Mol” sambil menuliskannya di papan tulis.
Alokasi
Langkah Pembelajaran
waktu
Siswa berkelompok dengan kelompoknya masing-masing
Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok (LKS terlampir)
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai konsep mol.
Siswa berdiskusi untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Siswa diberikan kesempatan untuk menulis materi yang guru sampaikan.
PENUTUP: 10
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang menit
belum dipahaminya.
Siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal konsep mol di rumah.
Guru mengakhiri jam pelajaran dengan mengucapkan salam.
Sumber:
Erawati, Emi (2009). Kimia 1 untuk SMK Kelas X. Solo: Yudhistira.
Kusumayati, Atiek. (2004). Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Purba, Michael. (2006). Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
Media Pembelajaran:
White board
Spidol
VIII. Penilaian
Tujuan penilaian : Formatif
Jenis Tagihan : Tes lisan dan latihan
Bentuk Instrumen : Uraian singkat
Mengetahui
Kepala SMK Al-Ilyas Guru Mata pelajaran
1. PENGERTIAN MOL
Partikel materi dapat berupa atom, molekul, atau ion. Akan tetapi, dalam reaksi kimia zat-zat
yang terlibat dalam reaksi secara kuantitatif tidak dihitung dalam satuan atom, molekul, atau ion.
Sehingga digunakan mol sebagai satuan jumlah zat. Mol berasal dari kata latin moles yang berarti
timbunan. Satu mol zat menyatakan sejumlah zat yang mengandung partikel-partikel zat itu sebanyak
atom yang terkandung dalam 12 gram C-12. Hasil eksperimen menunjukkan dalam 12 gram C-12
terkandung 6,02 x 1023 atom C-12. Bilangan 6,02 x 1023 ini disebut tetapan Avogadro dan dinyatakan
dengan lambang L.
Jadi: 1 mol zat = 6,02 x
1023
Hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dinyatakan sebagai berikut
atau
Jumlah partikel = jumlah mol x 6,02 x 1023
contoh soal:
1. Tentukan jumlah partikel yang terkandung dalam 0,1 mol besi (Fe).
2. Hitung jumlah mol zat yang mengandung sejumlah partikel 3,01 x 1023 atom seng (Zn).
Jawab
1. Jumlah partikel/atom Fe = 0,1 mol Fe x 6,02 x 1023 atom Fe = 6,02 x 1022 atom
Ar unsur X =
Ar unsur X =
Massa molekul relatif (Mr) adalah perbandingan antara massa rata-rata suatu molekul dengan
dari massa 1 atom C-12.
Mr =
Massa molekul relatif = jumlah massa atom relatif atom-atom penyusun molekul.
Mr = Ar
Contoh soal
Diketahui massa atom relatif (Ar) H = 1 dan O = 16. Berapa massa molekul relatif (Mr) dari H2O?
Jawab :
Mr = Ar
Mr H2O = Ar H + Ar O
Mr H2O = (2 x 1) + (1 x 16)
Mr H2O = 2 + 16
Mr H2O = 18
Berlatih soal
yuk!!!
PENYELESAIAN
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................