Company
OH
OH
LOGO PENDAHULUAN
HO O
OH
OH
Company Company
LOGO LOGO Aktivitas
● Komponen (bio)aktif
Komponen/senyawa yang dapat mempegaruhi suatu organisme Antibakteri Mempercepat gugur
Contoh: Antivirus daun
MAP 30: menghambat sel tumor
GAs : membantu perpanjangan batang Larvasida Antitumor
Vitamin E: menghambat penuaan Antifeedant Antioksidan
Atraktan dan repelen Antikoagulan
● Jenis/Golongan, sumber dan aktivitas komponen
Inhibitor enzim Antidiabetes
Sumber: Tumbuhan, mikroba, hewan, kapang, biota lautdsb
Inhibitor Hepatoprotektan
Jenis/Golongan: Alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid, protein, glukosida,
karbohidrat, asam organik perkecambahan Menunjang
pelangsing pertumbuhan
tanaman
Company Company
LOGO Gejala eksternal dan internal LOGO Gejala eksternal dan internal
Gejala eksternal dan internal memengaruhi Secara internal
komponen aktif
Gejala eksternal
Secara fisik tidak tampak dari luar
Secara fisik mudah diamati Mungkin tidak ada perubahan fisik secara
Pertumbuhan tinggi, lebar daun, panjang akar, bobot badan, eksternal dan internal
dsb
Gugur daun/bunga Aktivitas enzim: perubahan kadar
Mati senyawa tertentu seperti glukosa, fosfat,
Lumpuh
Menolak/menghindari
fenol, dll.
Tertarik
Proliferasi sel
1
2012/12/18
Company Company
LOGO Pendugaan aktivitas LOGO Berdasarkan penggunaan di masyarakat
Company Company
LOGO Berdasarkan pengamatan lingkungan LOGO Berdasar keinginan eksplorasi
Company Company
LOGO Uji aktivitas sebagai bagian dari analisis LOGO Tahapan analisis
Tahap Analisis • Pengambilan
Representatif
Bebas kontaminan
Saat uji dan tahap analisis contoh Waktu/saat pengambilan
• Penyiapan contoh Mengeringkan
Bahan dan organisme uji • Ekstraksi
Menggiling dan mengayak
Ukuran butiran/serbuk: mesh
Kontrol positif dan kontrol negatif komponen Penting: mencegah kerusakan
• Pemisahan komponen: suhu
Perhitungan Jumlah bahan dan organisme komponen Pemilihan pelarut
Pemilihan cara
uji • Identifikasi Penting: mencegah kerusakan
komponen komponen: suhu
2
2012/12/18
Company Company
LOGO Tahapan analisis LOGO Saat Uji dan tahap analisis
Contoh
Pengendapan
Ekstraksi (berbagai pengekstrak, atau bertahap)
• Pengambilan Komponen target
Ekstrak
Komponen pengganggu/pengotor
contoh Uji Aktivitas (berbagai ekstrak)
Ekstraksi pelarut-pelarut Ekstrak aktif
• Penyiapan
Kromatografi kolom/planar Fraksinasi ekstrak aktif
contoh
Reaksi spesifik
Fraksi n
• Ekstraksi Kromatografi planar
Fraksi 1 Fraksi 2 Fraksi 3 Fraksi 4
komponen HPLC/GC
Uji Aktivitas (berbagai fraksi)
Company Company
LOGO Bahan Uji dan Organisme Uji LOGO Kontrol dalam analisis
Bahan Uji: Kontrol positif
Bahan/zat yang diuji aktivitasnya
Ekstrak, fraksi, komponen yang telah diisolasi/diidentifikasi atau zat Bahan yang diketahui pasti memiliki aktivitas tertentu
murni sintetik
Misal: Lentrex (antirayap), streptomisin (antimikrobe)
Organisme uji
Guna: Menunjukkan efek yang pasti
Organisme (mikroba, larva, virus, tikus, tumbuhan, dll) yang menjadi
objek untuk pengujian bahan uji Pembanding aktivitas → kesetaraan
Organismenya langsung, inang organisme, produk organisme
Kontrol negatif
contoh
Bahan yang tidak diketahui aktivitasnya tetapi
Uji aktivitas anti TMV:
diharapkan tidak memiliki aktivitas
Bahan uji:
Organisme uji; virus TMV: pengamatan pada inang yaitu tembakau
Misal: pelarut yang digunakan untuk ekstraksi/ melarutkan zat
Guna: Menentukan aktivitas yang sebenarnya dari bahan uji
Uji aktivitas antifeedant:
Bahan uji:
Organisme uji: larva serangga/nyamuk
16
Company Company
LOGO Perhitungan Jumlah Bahan dan Organisme Uji
(termasuk media dan inang) LOGO Latihan
Dasar Pertimbangan: Contoh tumbuhan dianalisis komponen aktif antifeedantnya. Contoh
Menjamin ketersediaan bahan uji maupun organisme diekstraksi dengan 3 pelarut didapat 3 ekstrak yang ketika diuji
sampai analisis komponen aktif selesai aktivitasnya hanya 1 ekstrak aktif. Ekstrak aktif difraksinasi
menghasilkan 2 fraksi dan hanya 1 yang aktif. Fraksi aktifnya
Cara Perhitungan difraksinasi lanjut dan diperoleh 6 fraksi, dan dua yang aktif. Pada
fraksinasi lanjutan untuk fraksi aktif satu didapat 2 fraksi dan dari
1. Jumlah bahan (zat uji, kontrol positif, kontrol negatif, media) fraksi 2 didapat 4 fraksi, yang masing-masing diuji aktivitasnya.
untuk setiap kali pengujian setiap pengujian dilakukan 3 ulangan dan digunakan 15 larva, 2 g
2. Jumlah organisme uji (larva, inokulan virus, tikus, inang dsb) pakan dan 1 ml bahan uji dengan konsentrasi 100 ppm(ekstrak), 50
ppm (fraksi hasil tahap 1); 30 ppm (fraksi hasil tahap 2 dan 20 ppm
3. Jumlah pengujian (fraksi hasil tahap 4). Kadar air tumbuhan contoh 70%, rendemen
▪ Pada berapa tahap analisis 7,5% (ekstrak kasar) 5%(fraksi tahap 1), 5% (fraksi tahap 2) dan 5%
(fraksi tahap 3). Hitunglah
▪ jumlah ekstrak/fraksi pada setiap pengujian analisis a. jumlah larva yang diperlukan sampai pengujian hasil tahap 3
b. Jumlah contoh tumbuhan
c. Jumlah pakan
17
3
2012/12/18
Company Company
LOGO JAWABAN LOGO
b. Jumlah bahan uji pada uji aktivitas
serbuk
ekstraksi (4)= 2 Fr(A121+A122)x1 mLx20mg/L x3 =0,12 mg → 3ekx1mLx100mg/Lx3=0,9mg → (atau A=0,3mg) → A
A12=100/5x0,12=2,4 mg (yang difrakinasi) tapi
A B C
karena rendemen sama 5%, A12 yang difraksinasi total=Afr+Auji=21,560g+0,3mg=21,5603g → total ABC
Uji aktivitas (1)
=A15= 4,8mg(asumsi tidak ada fraksinasi lanjutan (karena rendemen sama)=3x21.5603g=64.6809g →
A pada A121 dst, hanya uji aktivitas)
fraksinasi
serbuk= 100/7.5x64,6809g=862.412g → Contoh
(4)= 4 Fr(A151-A154)x1 mLx20mg/L x3 =0,24 mg →
A15=100/5x0,24=4,8 mg(yang difraksinasi) tumbuhan = 100/(100-70)x862.412g=g = 2847.71g
A1 A2 (3)= 6 Fr(A11-A16)x1 mLx30mg/L x3 =0,54 mg
Uji aktivitas (2) → A1=100/5x0,54=11.8 mg Catatan: yang dihitung adalah kebutuhan minimal tanpa
A15(4)=4,8mg → total A11-A16 (karena rendemen
A1
fraksinasi sama 5%) = 6xA15=6x4.8mg = 28.8 mg → memperhitungkan kemungkinan berkurang karena
A11 A12 A13 A14 A15 A16
A1=100/5x26.8 = 536mg (untuk fraksinasi) menempel pada wadah dsb yang biasanya tidak dapat
(2)=2frx1mLx50mg/Lx3=0,3mg→
Uji aktivitas (3) A=100/5x0,3mg=6mg → dihindarkan, sehingga perlu tambahan 25-50% →Contoh
A12 A15 A1=A1uji+A1fr=3mg+536=539mg karena rendemen = 1,5x2847,71g= 4,31 kg
fraksinasi sama 5% → Total A1+A2=2x539=1078mg →
(
A=100/5x1078mg= 21560 mg= 21,560 g
A121 A122 A151 A152 A153 A154
Company Company
LOGO LOGO EKSTRAKSI KOMPONEN
Catatan:
Ekstraksi komponen:
Pengambilan komponen dari contoh asalnya (biasanya dengan
Perhitungan tersebut tanpa memperhitungkan pergantian pakan. Setiap
menggunakan pelarut tertentu dan cara tertentu)
pergantian pakan maka zat uji digunakan yang baru
Bila pergantian pakan 4 x, maka total zat uji jadi 5x
Faktor pertimbangan:
a. Jumlah pengujian (4 tahap pengujian): 3 BU(1) + 2BU(2) + 6 BU (3)+6BU(4) = ● Sifat komponen
17 x 3 ulangan = 51
▪ Kepolaran Pemilihan pelarut
c. Jumlah pakan uji: Jumlah larva = 51x 15=765
▪ Ketahanan terhadap suhu Pemilihan cara (tanpa atau
Jumlah pengujian (4 tahap pengujian):= 3 BU(1) + 2BU(2) + 6 BU (3)+6BU(4) = dengan pemanasan)
17 x 3 ulangan = 51 ● Sifat pelarut
JUmlah pakan pada awal= 51x2g=104g
▪ Kepolaran Komponen polar larut dalam pelarut polar
JUmlah pakan pengganti (setelah pengamatan, biasa pakan diganti, bila
pergantian 4x, maka pakan penggganti = 4x 51x2g=416g
▪ Titik didih suhu ekstraksi & waktu penguapan
Jumlah pakan total (awal + pengganti) = 520 g
▪ Daya melarutkan Dipilih yang tinggi
Company Company
LOGO Cara ekstraksi LOGO ▪ Maserasi
● Tanpa pemanasan
▪ Untuk komponen yang tidak tahan dan yann tahan terhadap suhu tinggi ampas
● Dengan pemanasan
▪ Untuk komponen yang tahan terhadap suhu tinggi ekstrak
4
2012/12/18
Company Company
LOGO ▪ Penggodogan (dengan refluks) LOGO ▪ Soksletasi
Sampel dibungkus Ditempatkan dalam
dengan kertas saring labu sokslet
dipanaskan
Sirkulasi (Uap pelarut naik dan kemudian
Air
masuk tetesan pelarut melarutkan komponen
dalam sampel, turun sebagai ekstrak
pelarut
Batu didih ( 1sirkulasi = 1 ulangan ekstraksi); 6
sampel
sirkulasi/jam
Company Company
Perbandingan metode ekstraksi
LOGO LOGO ▪ Pemekatan ekstrak
Sifat Cara maserasi Pendggodogan Penggodogan Soskletasi - Perlu dihindarkan rusaknya komponen → suhu tinggi dihindari
tanpa refluks dengan refluks - Cara: penguapan biasa; rotavapor
Suhu Suhu ruang T>T ruang T>Truang T>Truang Keuntungan penggunaan rotavapor dibanding penguapan biasa:
komponen Tahan panas & Tahan panas Tahan panas Tahan panas
tidak tahan panas - Suhu rendah (adaya pompa vakum, tekanan udara rendah, TD larutan
turun; pelarut menguap pada suhu << TD normal) kemungkinan
Kemungkinan Sangat kecil Mungkin ada Mungkin ada Mungkin ada rusaknya komponen kecil sekali
rusaknya
komponen
Penggunaan Boros (3 ulangan Lebih boros dari Sama dengan Paling hemat (12 - Penguapan cepat (labu didih berisi ekstrak berputar; luas permukaan
pelarut = 3v) maserasi(>>3v) maserasi (3v) ulangan, v) bertambah; penguapan lebih cepat)
Kepekatan encer Lebih pekat dari Lebih pekat dari Paling pekat - Pelarut relatif murni diperoleh kembali ( uap pelarut didinginkan di kondensor,
ekstrak kasar hasil maserasi hasil maserasi (ulangan banyak, mengembun, jatuh ke labu penampung)
pelarut sedikit)
Rendemen sedikit >maserasi > maserasi >>> maserasi
Perhatikan: saat pemekatan dengan rotavapor, labu ekstrak harus tetap
terendam dalam air pada wadah yang berthewrmostat.
Company Company
LOGO Uji Aktivitas terhadap Lava udang LOGO Aktivitas Antibakteri
▪ Memberikan gambaran tentang kemungkinan aktifnya suatu bahan
Antibakteri:
▪ LC50 <1000 ppm; kemungkinan berpotensi sebagai antitumor
Zat yang menghambatnpertumbuhan bakteri dan digunakan untuk
▪ Bahan uji: ekstrak, zat murni dsb
mengobati infeksi oleh bakteri
Organisme uji : larva udang (Artemia salina)
Media: air laut
pengamatan : jumlah larva yang mati; LC50 Cara kerja/efek antibakteri
5
2012/12/18
Company Company
LOGO Uji Aktivitas Antibakteri LOGO Metode gores.
●Cara/sistem kerja: aseptik steril, bebas dari kontaminan Pinggan petri berisi media yang dicampur bahan
uji/kontrol positif/kontrol negatif
▪ Peralatan, media , bahan uji: steril
▪ Cara sterilisasi:
Bakteri uji diinokulasikan dengan cara
Alat & media: autoclave, 127C, 20menit mnggoreskannya dengan ose
Bahan uji: disaring dengan filter 0,2µm
Mengapa bahan uji tidak disterilkan dengan autoclave? Inkubasi dalam inkubator selama 2x24 jam, suhu 37C, RH90%
● Diperlukan: bahan uji; kontrol positif, kontrol negatif, bakteri uji, media
a Goresan tetap ≈ bakteri tidak tumbuh →
● Metode Umum bahan uji aktif sebagai antibakteri
- Bahan uji dicampur media, kemudian bakteri diinokulasi b Goresan hilang & media menjadi keruh ≈
- Bakteri dicampur media, kemudian bahan diaplikasikan bakteri tumbuh → bahan uji tidak aktif
sebagai antibakteri
a b
● Jenis Metode
Company Company
LOGO Metode Cakram. LOGO
Petri dish berisi campuran media+ bakteri Pertanyaan:
2
1
3
Apakah kelemahan & keunggulan metode cakram dibanding metode
Bulatan kertas saring diolesi/dicelup kontrol positif (1), gores?
5 4
kontrol negatif (2), bahan uji (3,4 dan 5) Pengujian untuk perbandingan aktivitas :
▪ berbagai bahan uji:
Inkubasi dalam inkubator selama 2x24 jam,suhu 37C, RH 90% Konsentrasi setiap bahan uji dibuat sama, misalnya 20 ppm → perbedaan
Pengamatan: pembentukan zona bening ≈ bakteri tidak diameter zona bening disebabkan oleh perbedaan aktivitasnya
▪ kesetaraan aktivitas dengan kontrol positif:
tumbuh→ bahan uji aktif sebagai antibakteri
Konsentrasi standar (kontrol,positif) bervariasi, atau konsentrasi bahan uji
-Kontrol positif konsentrasi tertentu (1): zona bening = 3cm bervariasi → konsentrasi yang menghasilkan diameter zona bening yang
-Kontrol negatif (2): tidak ada zona bening sama merupakan konsentrasi kesetaraan.
-Bahan uji 1, konsentrasi tertentu (3): tidak ada zona bening ;
Konsentrasi Hambat Minimum
bahan tidak aktif
- Bahan uji 2, konsentrasi tertentu (1): zona bening = 3cm Konsentrasi bahan uji terendah yang masih menghasilkan zona
→ pada konsentrasi yang diujikan, aktivitasnya setara dengan bening
kontrol positif … ppm) Dilakukan pengenceran bertahap: 2x; 4X dst, sampai diperoleh
- Bahan uji 3; konsentrasi tertentu (5): zona being = 1,5cm zona bening terkecil.
→ aktivitas bahan uji 3 < aktivitas bahan uji 1
Company Company
LOGO Metode Sumur. LOGO
Perbandingan metode uji antibakteri
Petri dish berisi media agar + bakteri Parameter Metode gores Metode cakram Metode sumur
Sumur (dibuat dengan melubangi media tetapi tidak Bahan uji Banyak Lebih hemat >cakram
sampai ke dasar petri) yang kemudian diisi bahan
(kontrol positif, kontrol negatif, bahan uji) Organisme uji sedikit banyak banyak
Inkubasi 2x24 jam Diamati dan diukur diameter zona bening yang Bahan banyak sedikit sedikit
37 C, RH 90% terbentuk, seterusnya seperti pada metode penunjang
cakram Peralatan banyak sedikit sedkit
Jika semua yang diperlukan tersedia sehingga anda bisa Membandingkan sulit mudah mudah
menggunakan ketiga metode tersebut, metode apa yang akan aktivitas
anda pilih? Mengapa? Bila perlu, dengan perhitungannya. Pengerjaan mudah mudah Sedikit sulit
6
2012/12/18
Company Company
LOGO LOGO UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
ANTIOKSIDAN
● Zat yang menghambat/mencegah oksidasi
→ menghambat kerusakan lemak/minyak akibat oksidasi
Oksidasi Lemak: Inisiasi; propagasi; terminasi
Inisiasi : RH + I →R• + H + I(inisiator)
Propagasi : R• + O2 →ROO•
ROO• + RH → ROOH + R•
Terminasi: ROO• + ROO• →ROOR + O2
R• + R• → RR
ROO• + R•→ ROOR
38
Company Company
LOGO LOGO Teknik Uji Aktivitas Antioksidan
● Penggolongan: Metode Penangkapan Radikal DPPH
• Antioksidan primer: menghentikan reaksi berantai pembentukan DPPH (difinil pikrill hidrazil) :
radikal • radikal bebas yang stabil
• Antioksidan sekunder/antioksidan preventif: mencegah reaksi
oksidasi /mengurangi laju reaksi awal (mencegah kerja faktor- • berwarna ungu dalam larutan, λmaks 515-525 nm
faktor yang mempercepat oksidasi (misalnya Fe, Cu dsb) • dapat ditangkap oleh reduktor yang memberikan atom H →
bentuk terreduksi (difinil pikril hidrazin) yang tidak
● Mekanisme kerja antioksidan
berwarna, dengan reaksi:
- Melepaskan Hidrogen
- Melepaskan elektron
NO2 NO2
- Membentuk kompleks dengan lemak
• •
O2N N N + RH O2N H N + R
● Contoh antioksidan N
Company Company
LOGO Cara Uji LOGO Metode reduksi Cerium (IV)
Senyawa antioksidan bisa berperan sebagai pemindah elektron.
Bahan uji + → perusakan struktur oleh oksidator kuat seperti Ce(IV)sulfat
DPPH dalam metanol Inkubasi
A517 ? = A sampel
tidak terjadi, karena Ce(IV) menyerang antioksidan
30menit, 37oC
7
2012/12/18
Company Company
Cara Uji Metode pemucatan β-karoten (carotene
LOGO LOGO
bleaching)
Bahan Uji + Inkubasi Prinsip: meminimalkan kehilangan β-karoten dalam
A320
Ce(IV)sulfat 30 menit suhu ruang emulsi karena oksidasi asam linoleat yang
dalam H2SO4
menghasilkan radikal
Inkubasi
Ce(IV)sulfat A320
dalam H2SO4 30 menit suhu ruang oksidasi
sebagai blangko Asam linoleat Radikal
43 44
Company Company
LOGO Teknik UJi LOGO Pengujian
45 46
Company
Elzawary et al. 2006
Company Metode Tiosianat
LOGO LOGO
DPPH EC50 (mg/mL)
0.8 –
0.7-
0.6 - Prinsip: asam linoleat teroksidasi menghasilkan radikal bebas;
0.5 –
0.4- radikal bebas mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang
0.3-
0.2-
bereaksi dengan SCN membentuk Fe(SCN) 3 yang
0.7 –
0.1- berwarna merah→ A500 ?
1 2 3
DPPH EC50 bagian tanaman alpinia
Absorbansi
Gambar 1: Aktivitas antioksidan ekstrak etilasetat berbagai bagian - Ammonium tiosianant (NH4)SCN 30%
tanaman Alpinia & BHT diukur dengan metode pemucatan β-
karoten
1.BHT 2. daun segar c, rimpang 4. kontrol negatif
47 48
8
2012/12/18
Company Company
Penentuan Fraksi Aktif Antioksidan dengan
LOGO LOGO cara Bioautografi
4 mg sampel
4mL etanol 99.5% Sampel → diekstraksi → ekstrak difraksionasi→fraksi aktif?
Inkubasi Campuran A
4,1mL asam linoleat 2,51%
8 mL buffer fosfat 40oC, gelap Cara:
3,1 mL akuades
S1 S2 S3 S1 S2 S3
f f S1 S2 S3
f
0,1 mL campuran A
9,7 mL etanol 75% 3 menit A500
elusi Semprot DPPH
0,1 mL (NH4)SCN 30%
0,1 mL FeCl2 0,02M dalamHCl
s o o o s o
s
Company Company
UJI AKTIVITAS ANTITUMOR Cara Uji:
LOGO LOGO
Sel normal: berproliferasi (memperbanyak diri) Cara Kerja: aseptik
Tumor: sel yang berproliferasi tak terkendali 1. Subkultur sel tumor lestari
Zat Antitumor: menghambat pertumbuhan/proliferasi sel tumor
Sel lestari dari penyimpanan (-190C)
Untuk uji aktivitas diperlukan: bahan & alat setelah thawing ditumbuhkan pada media
Sel tumor lestari Antikapang (fungizon) Antibiotik (gentamisin) DMEM + FCS + gentamisin + fungison
Serum FCS Buffer (fosfat) Media (DMEM)dsb
Botol kultur multiwell plate Inkubator CO2 Botol kultur
Sentrifuge 103-104rpm mikroskop mikropipet, autoclave
Inkubasi CO2
& 0-30oC hemositometer alat gelas, neraca 80% konfluens panen
37C, , 2-5 hari
Sel lestari (Cell line): sel yang dikultur terus menerus melalui
puluhan subkumtur (passage, pasase), mempunyai sifat tertentu
Kultur ulang Sampai 5 x subkultur
Kultur sel:
Monolayer ; sel hidup melekat pada dinding wadah, sel mati tidak (HeLa) Sel stabil, siap untuk jadi sel uji
Multilayer: sel hidup dan sel mati tidak melekat pada dinding (K512)
51 52
Company Company
LOGO 2. Uji aktivitas zat LOGO Menghitung sel
Inkubasi CO2
37 C, 1-5 hari
Multiwell 24 lubang
Sel tumor 5x102/mL dalam DMEM + FCS
+gentamisin + fungison +/- bahan uji 80% konfluens
hemositometer
53 54
9
2012/12/18
Company Company
Perhitungan Sel hidup & sel mati % viabilitas, %
LOGO LOGO Eosin Y
proliferasi
Prinsip: pewarnaan/fluoresensi dsb, respon sel hidup bebeda - Sel hidup tidak meyerap (mengeksklusi) eosin, tetap bening
dengan sel mati, sehingga sel hidup dapat dibedakan - Sel mati menyerap eosin, berwarna merah
dari sel mati - Pengamatan : warna merah tidak setajam warna biru (dengan tripan
Pengamatan: dengan mikroskop blue)
- Kestabilan sel hidup: bisa bertahan 10 menit , batas pengujian
Zat pewarna lebih lama dari tripan blue
Tripan blue Nigrosin
Sel mati menyerap tripan blue→ sel berwarna biru - Sel hidup mengeksklusi nigrosin; bening
sel hidup mengeksklusi tripan blue→sel tetap bening - Sel mati menyerap nigrosin; coklat kehitaman
- Bila mikroskop kurang fokus, sel hidup n sel mati hampir tidak
Bila terlalu lama, sel hidup juga akan menyerap
dapat dibedakan; perlu keahlian menggunakan mikroskop
tripan blue, tidak bisa dibedakan dari sel mati
- Penyerapan zat ke sel, butuh waktu : 5-10 menit
Perhitungan harus selesai dalam 3 menit
- Stabilitas sel : lama (beberapa jam)
55 56
Company Company
LOGO LOGO Perhitungan % proliferasi dan % viabilitas
- Dihitung jumlah sel hidup, sel mati dan sel total pada masing2 ¼
Fluorescein diasetat bagian hemositometer (untuk semua perlakuan Kontrol, bahan uji)
- Diserap oleh sel hidup maupun sel mati, tetapi hanya dihidrolisis - Dihitung rerata jumlah sel hidup, sel mati dan sel total dari 4
dalam sel hidup sel hidup berfluoresensi hijau bagian hemositometer untuk semua perlakuan kontrol, bahan uji
- Penyerapan cukup lama, ditunggu 15 menit pada suhu kamar - Diperhatikan faktor pengenceran suspensi sel
sebelum dihitung/diamati dengan mikroskop fluorosensi
Jumlah sel total pada perlakuan
Akridina jingga – Ethidium bromida % proliferasi = ---------------------------------------- x 100%
- Sel hidup akridina jingga, dan sel mati menyerap ethidium bromida Jumlah sel total pada kontrol
- Sel hidup berfluoresensi hijau dan sel mati berfluoresensi jingga
- Akridina jingga dan ethidium bromida sangat mutagenik Jumlah sel hidup pada perlakuan/kontrol
% viabilitas = ---------------------------------------------------- x 100%
- Akridina jingga kurang stabil pada suhu kamar
Jumlah sel total pada perlakuan/kontrol
57 58
Company Company
LOGOUJI AKTIVITAS ANTIVIRUS TMV (Tobacco Mosaic Virus)
LOGO
Menyerang organisme lain ●Menyerang tanaman tembakau & beberapa
Virus: (manusia, hewan, tumbuhan) anggota Solanaceae
10
2012/12/18
Company Metode
Company setengah daun
LOGO Teknik uji aktivitas antiTMV LOGO
◊ Setiap helai daun dibagi 2 lokasi menurut tulang daunnya
● Organisme TMV (inokulan dibuat) ◊ Setengah bagian diolesi bahan uji (P), setengah bagian tidak (K)
uji: Pembuatan inokulan ◊ Inokulan diinokulasikan pada seluruh daun(setelah diampelas dsb)
◊ Tanaman sehat diinokulasi virus TMV ◊ dihitung jumlah lesio pada bagian P dan K
◊ setelah 5 hari tanaman diperas
◊ Perasan tanaman siap menjadi inokulan
untuk pengujian
● Inang: Tanaman tembakau sehat P
P
K
● Inokulasi virus pada tanaman inang 5 hari
Company Company
LOGO Uji cara kerja zat aktif antitmv
LOGO
Data hasil pengamatan uji aktivitas antivirus
Perlakuan Rerata jumlah lesio lokal pada ulangan* Kerja antitmv
1 2 3 4 5
Non sistemik: bekerja hanya pada lokasi aplikasi
Kontrol 79,3 75,2 80,4 80,1 78,8
Aplikasi harus pada bagian yang
Bahan UJi 9,6 9,2 10,6 9,7 10,1 diserang/akan dilindungi
*rerata dari 6 daun/tanaman; 1 tanaman = 1 ulangan
Sistemik: Bekerja tidak hanya pada lokasi aplikasi,
tapi juga pada tempat lainnya
% penghambatan pembentukan lesio:
Dapat dibawa oleh cairan tumbuhan
Ulangan 1= (79,3-9,6)x100%/79,3 = 87,89% Larut dalam air
Ulangan 2= (75,2-9,2)x100%/75,2 = 87,76%
Bisa diaplikasikan lewat perakaran
(tidak harus langsung pada tempat
Ulangan 5= (78,8-10,1)x100%/78,8 = 87,18% yang diserang/akan dilindungi)
Company Company
Teknik pengujian cara kerja
LOGO LOGO
Data hasil pengamatan uji cara kerja antitmv
Percobaan 2 C Atas 23,3 24,5 21,9 22,4 19,9 19,2 20,1 19,8 21,1 21,4
Bawah 25,6 25,2 22,3 22,4 20,2 18,9 20,9 20,1 21,3 21,6
• permukaan bawah 6 daun atas diampelas,dan
diberi inokulan tanpa bahan uji 1. Apakahzat uji A, B, dan C bekerja secara sistemik
• 6 daun bawah diampelas dan diberi bahan uji 2. JIka dibuat perlakuan kontrol (tanpa bahan uji),
dan inokulan berapakah rerata jumlah lesio lokalnya? Jelaskan.
Pengamatan
Jumlah lesio lokal pada 6 daun atas dan 6 daun
bawah untuk kedua percobaan
11