Anda di halaman 1dari 4

Cara Membuat Resume Buku

MEmBUAT RESUME BUKU

1. Menulis semua judul bab dan sub bab.


Ini untuk memudahkan dalam memahami isi dari bab atau sub bab tersebut. Kita juga akan
mempunyai gambaran, kira-kira pembahasannya akan seperti apa. Biasanya saya mulai dari yang isi
penjelasannya singkat-singkat dan mudah dimengerti. Ini juga sangat membantu kalo udah
deadline
2. Baca kalimat pertama tiap paragraf, lalu baca cepat kalimat berikutnya. Perhatikan kalimat
terakhir dari paragraf. Biasanya kalimat inti dari penulisan bahasa inggris berada di awal atau akhir
paragraf.
3. Lewati kalimat atau paragraf yang menjelaskan suatu contoh.
Contoh diberikan untuk mempermudah pembaca akan sesuatu yang disampaikan. Jika kita belum
paham apa yang dimaksud, membaca contoh yang diberikan akan sangat membantu. Contoh juga
tidak perlu kita tulis ulang di laporan kita.
4. Pahami yang kita baca, lalu tuliskan kembali dengan bahasa kita sendiri.
5. Ketika tidak mengerti satu kata dalam kalimat, artikan secara konteks kalimat. Ini untuk
menghemat waktu, kecuali jika kata tersebut adalah kata kerja utama (main verb) dalam suatu
kalimat. Gunakan alat bantu penerjemah dan pilih arti yang kira-kira sesuai konteks kalimat.
6. Google Translate (GT)
Jika bahasa Inggris kita pas-pasan, sebaiknya hindari menggunakan GT untuk mengartikan satu
kalimat atau lebih. Karena hasil terjemah GT sering kali tidak sesuai dengan seharusnya. Ini akan
membuat semakin bingung. Namun, jika kita sudah bisa membedakan hasil terjemahannya benar
atau salah, menggunakan GT cukup membantu. Walaupun susunannya kadang terbalik, namun
secara keseluruhan bisa kita pahami maksud dari paragraf tersebut.
Ingat, bahwa hasil terjemahan GT adalah untuk membantu kita memahami, bukan untuk di ‘copy-
paste‘ ke laporan kita.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Contoh:

RESUME BUKU
Judul : Perubahan Sosial
(Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia)
Pengarang : Agus Salim
Penerbit :Tiara Wacana Yogya
(Cetakan Pertama, Pebroari 2002)
Pengantar : Sudarno Wiryohandoyo, Ph. D.

BAB I
PRAWACANA

1. Di banyak negara berkembang dalam dokumentasi penelitian ilmu-ilmu


sosial ‘perubahan sosial” menjadi tema kajian utama yang hadir setiap
pembahasan masalah sosial.

1. Perubahan sosial merupakan realitas yang majemuk, bukan merupakan


realitas yang tunggal yang diakibatkan oleh dinamika masyarakat tertentu.
Perubahan sosial tidak dapat hanya dilihat sebagai serpihan atau kepingan dari
peristiwa sekelompok manusia.

1. Perubaha sosial merupakan pemikira yang akhirnya dapat beranfaat untuk


menilai kehidupan manusia dalam kaitannya dengan ligkunganya
1. Dengan demikian studi perubahan sosial memiliki perspektif fengan
memuat sejumlah beban untuk mengadakan integrasi sosial dalam arti yang luas.

1. Dalam paparan ini, studi perubahan sosial akan dirunut dari banyak
pendekatan. Secara historis, dan menggunakan teori pembangunan pengembangan
masyarakat, dengan model pengembangan yang komprehensif, menggunakan
banyak langkah serta beragam wawasan pengembangan paradigmatik.

BAB II
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
1. Pengantar
August Comte membagi dua konsep social change theory yaitu social static dan social
dynamics. Untuk memahami perubahan sosial secara globa perlunya dipahami bahawa
perubahan sosial akan tampak jelas dalam hubungan makro, yamng tercermin dalam
hubungan antar negara , wilayah regionalitas, dan tata masyarakat yang cukuo luas. Tiga
kelompok negara menurut kesepakatan Internasional yaitu : kelompok negara Dunia I
(blok barat0, kelompok negara Dunia II (negara sosialis dan komunis) dan kelompol
negara Dunia III (negara-negara di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin)
Bahan konseptual yang dijadikan konseptual oleh penulis tentang perubahan sosial
adalah meliputi : kelompok teori sosialogi klasik Karl Marx, Marx Weber, Emile
Durkheim), dikaitkan dengan fenomena yang mempengaruhi peribahan sosial masyarakat
Indonesia. Fenomena yang dimaksud adalah informasi komunikasi, birokraasi, ideologi,
modal, teknologi.

1.1 Arus Berpikir.

Pola perubahan sosial ada dua macam yaitu yang datang dari negara dan dari pasar
bebas. Dua sisi yang mempengaruhi bentuk pengelolaan ekonomi. Di Indonesia menganut
camputran antara keduanya.
Studi perubahan sosial bertolak dari lima pertanyaan (1) Jenis studiapa yang membahas
kerangka perubahan sosial ? (2) Bentuk-bentuk perubahan sosial apa yang terjadi di
masyarakat ? (3) Apa yang disebut hubungan sebab akibat dalam proses perubahan sosial
yang ada di masyarakat ? (4) Bagaimana membedakan bentuk-bentuk perubahan sosial
yang ada di masyarakat ? (5) Sampai diman perlu mempelajari kepribadian dan muturasi
orang dalam rangkaian proses perubahan sosial yang terjadi.

1.
1. Proses Perubahan Spsial
Proses perubahan sosial meliputi proses reproduksi (proses mengulang-ulang )
kebendaa,tehnologi, adat, norma, nilai dan yang kedua, proses transformasi (prose
penciptaan hal yang baru yang dihasilkan leh ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.3..Konsep Perubahan Sosial


Menurut teori klasik Karl Marx yang awal pemikirannya tentang perubahan sosial
dipengaruhi Emmanuel Kant yang menyatakan bahwa manusia berawal dari sebuah
kesempurnaan, kemudian masuk ke dunia yang penuh keterbatasan, kotor serta tidak suci.
Untuk memahami pemikiran Karl Marx perlu mencermati pandangannya tentang
idealisme, materialisme, sistem ekonomi, serta surplus value
Sedangkan pemikiran Weber yang berpengaruh pada teori perubahan sosial
adalah bentuk rasionalisme yang dimilikinya. Dalam pikirannya rasionalitas meliputi
empat macam model yang ada di masyarakat (1) Traditional rationality (2) Value oriented
rationality (3) Affective rationality (4) Purposive rationality. Konsep pemikiran Weber
yang sangatberpengaruh di Indonesia adalah tentang birokrasi dan organisasi.
Emile Durkheim peletak dasar teori kemasyarakatan yang menggunakan
pendekatan sistem. Cara kerja kehidupan masyarakat, menurut pandangannya dapat
dianalogikan sebagai suatu living organism. Durkheim dengan jelas menolak sikap politik
yang moderat, karena itulah ia mencoba untuk menjauhkan diri dari perrcekcokan,
konflik dan sosialisme revolusioner. Ia lebih suka mengkonsolidasikan diri terhadap segi
moralitas, sehingga perhatian utamanya adalah mendamaikan, mencocokkan,
pertumbuhan individualime-sekuler dengan tuntutan moral yang dihadapi oleh
pemeliharaan kesatuan di dalamsuatu masyarakat modern yang beraneka ragam.
Di akhir bab ini dibahas dua teori yaitu teori modenisasi dan teori ketergantungan.

BAB III:
KONSEP IMPERIS DALAM PERUBAHAN SOSIAL : FIVE CONTEMPORARY PRIME
MOVER

Ada lima aspek eksternal sebagai turbin penggerak perubahan sosial masalah –masalah
itu muncul dari berbaga topik tematik yang ada di berbagai lokasi daerah dan kegiatan
pembangunan masyarkat.
1. Komunikasi dan Industri Pers.
Ada dua asumsi yang diterapkan dalam pengembangan komunikasi . Pertama,
komunikasi dipandang sebagi tradisi yang mengutamakan proses dan transmisi pesan (the
process school). Kedua, komunimaasi dipandang sebagai aktivitas yang memproduksi
makna melalui pesan-pesan yang disampaikan.
1. Birokrasi
Dalam pandangan Marx irokrasi dipandang sebagai proses produksidn eksploitasi
sehingga keberadaan birokrasi hanya menguntungkan pemilik modal. Sedangkan Weber
melihat birokrasi sebagai masalah kebudayaan yang harus didukung oleh rationalitas.
1. Modal
Pengadaan modal di Indonesia yang mengikuti pola IMF, membawa akibat pada sukarnya
pola perubahan sosial yang datang dari kelompok masyarakat kecil di negeri ini.
1.
1. Inisiatif pembangunan dan perubahan sosial selalu daatang dari
negara.
2. Pembangunan masyarakat kecil sangat tergantung pada pemilikan
modal yang dibentuknya.
3. Lembaga perbankan belum menyusun kebjiakan makro secara
eksplisit bagi kepentingan pemodal kecil
4. Dalam bidang pendidikan , teori modal manusia menempatkan
pendidikan hanya bis dinikmati oleh kelomppok pemodal.

1. Teknologi
Pembaruan di bidang teknologi akan menimbulkan berbagaiimplikasinyang ada di
masyarakat,untuk itu dibutuhkan karakteristik teknologi yang memiliki relevansi tiggi
terhadap masalah-masalah yang ada di Indonesia.
5.. Ideologi dan Agama
Ideologi memiliki makna positif sebagai perangkat gagasan daasar yang memberi
landasan dan tuntunan hari depan bangsa yang lebih baik.

BAB IV
TEORI PERUBAHAN SOSIAL DI ASIA

Pemikiran Hans Dieter Evers yang mengungkapkan bahwa ada lima konsepm
utama mengenai teori dasar dinamika perubahan sosial di Asia yaitu : teori ganda
masyarakat, teori kemajemukan masyarakat, teori longgarnya struktur masyarakat, teori
evolusi, teori modernisasi dan industri.
Selain itu ada teori lain yang dikemukakan penulis yaitu; teori mentalitas, teori
involusinya Cliford Geertz dan pendekatan perubahan sosial di Indonesia secara historis,
serta pemaparan contoh kasus perubahan sosial di Indonesia.

BAB V
PENDEKATAN MIKRO DALAM PENELITIAN

Ada dua pendekatan mikro yang pernah digunakan di Indonesia yaitu :


1. Pendekatan studi strategi kebudayaan, yang pernah dilakukan oleh LIPI
untuk melihat dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat di beberapa daerah
di Indonesia.
2. Pendekatan sistem jenis pendekatan ini diupayakandengan merangkum
berbagai fenomena emperis yang ada di lapangan secara menyeluruh dan
mendekati kesan holistik.

BAB VI
PERUBAHAN SOSIAL DAN MODEL PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Pembanguna adalah merupakan suatu proses perencanaan sosial yang dilakukan oleh
birokrat perencana pembangunan, untuk membuat perubahan sosial yang akhirnya dapat
mendatangkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat
Lima unsur ukuran keberhasilan pembangunan :

1. Indikator pertumbuhan masyarakat cukup tinggi


2. Diicapainya pemerataan di suatau masyarakat dalam suatu negara
3. Pencapaian kualitas kehidupan yang tinggi
4. Adanya pertimbangan kerusakan lingkungan, dalam proses
pemproduksian.
5. Pembangunan harus dapt menciptakan keadilan sosial dan
kesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai