STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG secara langsung menyebabkan kesakitan dan
KESEHATAN DI PUSKESMAS kematian ibu maupun bayi;
2) Risti/Komplikasi kebidanan meliputi: Hb < 8 1. PELAYANAN KESEHATAN YANG gr %, Tekanan darah tinggi (Sistole > 140 WAJIB DILAKSANAKAN OLEH SEMUA mmHg, Diastole > 90 mmHg), Edema nyata, PUSKESMAS SEBAGAI UPTD Eklampsia, Perdarahan pervaginam, Ketuban KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA pecah dini, Letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, Letak sungsang pada primigradiva, Infeksi A. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN berat/Sepsis, Persalinan permarur. BAYI 3) Bumil Risti/Komplikasi yang dirujuk adalah Ibu hamil Risti/ Komplikasi yang ditemukan 1. Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-4 untuk mendapatkan pertolongan pertama dan a. Pengertian rujukan oleh tenaga kesehatan. 1) Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang b. Definisi Operasional mendapatkan pelayanan antenatal sesuai Ibu hamil Risiko tinggi yang dirujuk adalah ibu standar paling sedikit 4 (empat) kali, dengan hamil risiko tinggi/ komplikasi yang dirujuk di distribusi pemberian pelayanan minimal satu suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun kali pada triwulan waktu tertentu. pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. 4. Cakupan Kunjungan Neonatal 2) Pelayanan adalah pelayanan/pemeriksaan a. Pengertian kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar pada 1) Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) adalah masa kehamilan oleh tenaga kesehatan pelayanan kesehatan kepada bayi umur 0-28 terampil (Dokter, Bidan, dan Perawat). hari di Puskesmas maupun pelayanan melalui b. Definisi Operasional kunjungan rumah; Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah 2) Pelayanan tersebut meliputi pelayanan cakupan ibu hamil yang telah memperoleh kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pelayanan antenatal 4 (empat) kali sesuai pencegahan hipotermi, pemberian ASI dini dan dengan standar di satu wilayah kerja eksklusif, pencegahan infeksi berupa Puskesmas pada kurun waktu tertentu. perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi), pemberian 2. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh vitamin K, Manajemen Terpadu Bayi Muda Bidan atau Tenaga Kesehatan yang (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus memiliki Kompetensi Kebidanan di rumah menggunakan buku KIA; a. Pengertian 3) Setiap neonatus memeroleh pelayanan 1) Pertolongan persalinan adalah pertolongan kesehatan minimal 2 kali yaitu 1 kali pada ibu bersalin di suatu wilayah kerja Puskesmas umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari. dalam kurun waktu tertentu yang mendapatkan pelayanan pertolongan b. Definisi Operasional persalinan oleh tenaga kesehatan yang Cakupan Kunjungan Neonatus adalah kompeten; cakupan neonatus yang memperoleh 2) Kompetensi kebidanan adalah keterampilan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dalam oleh Dokter, Bidan, Perawat yang memiliki bidang pelayanan kebidanan (Dokter dan kompetensi klinis kesehatan neonatal, paling Bidan). sedikit 2 kali, di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. b. Definisi Operasional Cakupan pertolongan persalinan oleh 5. Cakupan Kunjungan Bayi Bidan atau Tenaga Kesehatan adalah cakupan a. Pengertian ibu bersalin yang mendapat pertolongan 1) Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kunjungan bayi umur 1-12 bulan di Puskesmas memiliki kompetensi kebidanan di suatu maupun di rumah, Posyandu, tempat penitipan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu anak, panti asuhan dan sebagainya, melalui tertentu. kunjungan petugas; 2) Pelayanan kesehatan tersebut meliputi deteksi dini kelainan tumbuh 3. Ibu hamil Risiko tinggi yang dirujuk kembang bayi (DDTK), stimulasi a. Pengertian perkembangan bayi, MTBM, Manajemen 1) Risiko tinggi (Risti)/Komplikasi adalah Terpadu Balita Sakit (MTBS), dan penyuluhan keadaan penyimpangan dari normal yang perawatan kesehatan bayi di rumah 1) Balita dan Anak Pra Sekolah adalah anak menggunakan buku KIA yang di berikan oleh umur 0 sampai dengan 5 tahun; dokter, bidan, dan perawat yang memiliki 2) Pelayanan DDTK Balita dan Pra Sekolah kompetensi klinis kesehatan bayi; meliputi kegiatan deteksi dini masalah 3) Setiap bayi memeroleh pelayanan kesehatan anak menggunakan MTBS, kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada monitoring pertumbuhan menggunakan buku umur 1-3 bulan, satu kali pada umur 3-6 KIA/KMS dan pemantauan bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan, dan satu perkembangan (motorik kasar, motorik halus, kali pada umur 9-12 bulan. bahasa, sosialisasi, dan kemandirian), penanganan penyakit sesuai MTBS, b. Definisi Operasional penanganan masalah pertumbuhan, stimulasi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi perkembangan Anak Balita dan yang memeoleh pelayanan kesehatan sesuai Pra Sekolah, pelayanan rujukan ke tingkat dengan standar oleh Dokter, Bidan, dan yang lebih mampu; Perawat yang memiliki konpetensi klinis 3) Setiap anak umur 0 sampai dengan 5 tahun kesehatan bayi, paling sedikit 4 kali, di satu memperoleh pelayanan DDTK minimal 2 kali wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu pertahun (setiap 6 bulan sekali). Pelayanan tertentu. DDTK diberikan di dalam gedung maupun di laur gedung (di 6. Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah/BBLR Posyandu, Taman Kanak-kanak, tempat yang di tangani penitipan anak, panti asuhan, dan sebagainya) a. Pengertian oleh Dokter, Bidan, dan Perawat yang memiliki 1) Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan kompetensi klinis kesehatan anak, DDTK, berat lahir kurang dari 2500 gram yang MTBM, dan MTBS. ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 b. Definisi Operasional jam pertama setelah lahir; Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang 2) Penanganan BBLR meliputi pelayanan (DDTK) Anak Balita dan Pra Sekolah adalah kesehatan neonatal dasar (tindakan cakupan anak umur 0-5 tahun yang dideteksi resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai ASI dini dan ekslusif, pencegaan infeksi dengan standar oleh Dokter, Bidan, dan berupa perawatan mata, tali pusat, Perawat, paling sedikit 2 kali per tahun, di satu kulit, dan pemberian imunisasi), pemberian wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu vitamin K, Manajemen Terpadu Bayi Muda tertentu. (MTBM), penanganan penyulit/komplikasi/ masalah pada BBLR dan penyuluhan 2. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa perawatan neonatus di rumah SD dan Setingkat oleh Tenaga Kesehatan menggunakan buku KIA; atau Tenaga Terlatih/Guru UKS/Dokter kecil 3) Setiap BBLR memeroleh pelayanan a. Pengertian kesehatan yang diberikan di sarana pelayanan 1) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah kesehatan maupun pelayanan melalui upaya terpadu lintas program dan lintas sektor kunjungan rumah oleh Dokter, Bidan, dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan Perawat yang memiliki kompetensi klinis serta membentuk perilaku hidup sehat anak kesehatan neonatal dan penanganan BBLR. usia sekolah yang berada di sekolah; b. Definisi Operasional 2) Pelayanan kesehatan pada UKS adalah Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi yang ditangani adalah cakupan BBLR yang di dan mulut siswa SD dan setingkat melalui tangani sesuai standar oleh Dokter, Bidan, dan penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Perawat yang memiliki kompetensi klinis Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang kesehatan neonatal dan penanganan BBLR, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil waktu tertentu secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan); B. PELAYANAN KESEHATAN ANAK 3) Tenaga kesehatan adalah tenaga medis, PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH keperawatan, atau petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga 1. Cakupan Deteksi Dini Tumbuh pelaksana UKS/UKGS; Kembang (DDTK) Anak Balita dan Pra 4) Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau Sekolah guru yang ditunjuk sebagai pembina a. Pengertian UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang a. Pengertian UKS/UKGS; 1) Peserta KB Aktif (Curent User/CU) adalah 5) Dokter kecil adalah kader kesehatan akseptor yang pada saat ini memakai sekolah yang biasanya berasal dari murid kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah atau yang mengakhiri kesuburan; mendapatkan pelatihan dokter kecil. 2) Cakupan Peserta KB Aktif adalah b. Definisi Operasional perbandingan antara jumlah peserta KB aktif Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD (CU) dengan Pasangan Usia Subur (PUS); dan setingkat adalah cakupan siswa kelas 1 3) Cakupan Peserta KB Aktif menunjukkan SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya tingkat pemanfaatan kontrasepsi diantara para oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih Pasangan Usia Subur (PUS). (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan b. Definisi Operasional kesehatan di satu wilayah kerja Puskesmas Cakupan Peserta KB Aktif adalah cakupan pada kurun waktu tertentu. peserta KB Aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja a. Pengertian 1) Pemeriksaan kesehatan remaja adalah D. PELAYANAN IMUNISASI pemeriksaan kesehatan siswa kelas 1 SLTP DESA/KELURAHAN (UNIVERSAL dan setingkat, kelas 1 SMA dan setingkat CHILD IMMUNIZATION/ UCI) melalui penjaringan kesehatan terhadap murid a. Pengertian kelas 1 SLTP dan Madrasah 1) Desa adalah kesatuan masyarakat hukum Tsanawiyah, kelas 1 SMA/SMK dan Madrasah yang memiliki kewenangan untuk mengatur Aliyah yang dilaksanakan oleh tenaga dan mengurus kepentingan masyarakat kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih setempat berdasarkan asal usul dan adat dan kader kesehatan remaja secara berjenjang istiadat setempat yang diakui dalam sistem (penjaringan awal oleh guru dan kader Pemerintaan Nasional dan berada di daerah kesehatan remaja, penjaringan lanjutan oleh Kabupaten; tenaga kesehatan); 2) Kelurahan adalah wilayah kerja lurah 2) Tenaga kesehatan adalah tenaga medis, sebagai perangkat daerah Kabupaten dan/atau tenaga keperawatan, atau tenaga Puskesmas daerah Kota dibawah Kecamatan (Undang- lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga undang No. 23 Tahun 2004 tentang pelaksana UKS; Pemerintahan Daerah); 3) Guru UKS adalah guru kelas atau guru 3) UCI (Universal Child Immunization) ialah yang ditunjuk sebagai pembina UKS di sekolah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap dan telah dilatih tentang UKS; pada bayi (0-11 bulan), Ibu hamil, Wanita Usia 4) Kader Kesehatan Remaja adalah kader Subur (WUS), dan anak sekolah tingkat dasar; kesehatan sekolah yang biasa nya berasal dari 4) Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: murid kelas 1 dan 2 SLTP dan setingkat, murid 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 kelas 1 dan 2 SMA/SMK dan setingkat yang dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak; Ibu hamil telah mendapatkan pelatihan Kader dan WUS meliputi 2 dosis TT. Anak sekolah Kesehatan Remaja. tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis b. Definisi Operasional Campak, 2 dosis TT. Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah b. Definisi Operasional cakupan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat, Desa atau Kelurahan UCI adalah SMA/SMK dan setingkat yang diperiksa Desa/Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau yang ada di Desa/Kelurahan tersebut sudah tenaga terlatih (guru UKS/ mendapat imunisasi dasar lengkap. kader kesehatan sekolah) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja Puskesmas E. PELAYANAN pada kurun watu tertentu. PENGOBATAN/PERAWATAN 1. Cakupan Rawat Jalan a. Pengertian 1) Rawat Jalan adalah pelayanan C. PELAYANAN KELUARGA keperawatan kesehatan perorangan yang BERENCANA (CAKUPAN PESERTA KB meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, AKTIF) rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap pada sarana kesehatan Puskesmas; 2) Cakupan rawat jalan adalah jumlah Dokter, Perawat, Bidan yang memiliki kunjungan kasus baru rawat jalan di sarana kompetensi kesehatan Puskesmas dalam kurun waktu satu teknis. tahun; b. Definisi Operasional 3) Kunjungan pasien baru adalah seseorang Pelayanan gangguan jiwa di sarana yang baru berkunjung ke sarana kesehatan kesehatan umum adalah kasus gangguan jiwa Puskesmas dengan kasus penyakit baru; yang dilayani di sarana pelayanan kesehatan 4) Sarana kesehatan Puskesmas adalah umum di satu wilayah kerja Puskesmas pada tempat pelayanan kesehatan meliputi kurun waktu tertentu. Puskesmas, Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP), Puskesmas Pembantu, G. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN Balai pengobatan pemerintah dan swasta, BALITA Praktik bersama dan perorangan. 1. Balita yang naik berat badannya b. Definisi Operasional a. Pengertian Cakupan rawat jalan adalah cakupan Balita yang naik berat badannya (N) adalah kunjungan rawat jalan baru di sarana Balita ditimbang 2 (dua) bulan berturut-turut kesehatan pemerintah dan swasta di satu naik berat badannya dan mengikuti garis wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu pertumbuhan pada KMS. tertentu. b. Definisi Operasional Balita yang naik berat badannya (N) adalah 2. Cakupan Rawat Inap Balita yang ditimbang (D) di Posyandu maupun a. Pengertian luar Posyandu yang berat badannya naik di 1) Rawat Inap adalah pelayanan kesehatan satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, waktu tertentu. pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada 2. Balita Bawah Baris Merah (BGM) sarana kesehatan Puskesmas Dengan Tempat a. Pengertian Perawatan, yang oleh karenapenyakitnya Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah penderita harus menginap; Balita yang ditimbang berat badannya berada 2) Penderita adalah seseorang yang pada garis merah atau di bawah garis merah mengalami/menderita sakit atau mengidap pada KMS. suatu penyakit; b. Definisi Operasional 3) Fasilitas pelayanan kesehatan adalah Balita Bawah garis Merah (BGM) adalah balita Puskesmas dengan tempat perawatan. BGM yang ditemukan di satu wilayah kerja b. Definisi Operasional Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas Dengan H. PELAYANAN GIZI Tempat Perawatan di satu wilayah kerja 1. Cakupan Balita Mendapat Kapsul Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Vitamin A 2 kali pertahun a. Pengertian F. PELAYANAN KESEHATAN JIWA 1) Balita yang dimaksud dalam program (PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI distribusi kapsul vitamin A adalah bayi yang SARANA PELAYANAN UMUM) berumur mulai 6-11 bulan dan anak umur 12- a. Pengertian 59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A 1) Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan dosis tinggi; pada pasien yang mengalami gangguan 2) Kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kejiwaan, yang meliputi gangguan pada kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis perasaan, proses pikir, dan perilaku, yang 100.000 S.I. yang diberikan kepada bayi umur menimbulkan penderitaan 6-11 bulan dan kapsul vitamin A berwarna pada individu dan/atau hambatan dalam merah dengan dosis 200.000 S.I yang melaksanakan peran sosialnya; diberikan kepada anak umur 12-59 bulan. 2) Pelayanan kesehatan jiwa meliputi b. Definisi Operasional pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A rehabilitatif pada gangguan mental emosional, adalah cakupan bayi 6-11 bulan mendapat psikosomatik, dan psikotik pada ibu hamil, ibu kapsul vitamin A satu kali dan anak umur 12- nifas, bayi, anak balita, 59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis pra-sekolah, anak usia sekolah, remaja, tinggi 2 kali per tahun di satu dewasa, dan usia lanjut, yang diberikan oleh wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. b) Pengukuran antropometri menggunakan 2. Cakupan Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe parameter BB dan TB; a. Pengertian c) Pemberian elektrolit dan multi-micronutrient 1) Ibu hamil adalah ibu yang mengandung serta memberikan makanan dalam bentuk, mulai trimester I s/d trimester III; jenis, dan jumlah yang sesuaikebutuhan, 2) Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk mengikuti fase stabilisasi, transisi, dan menaggulangi Anemia Gizi Besi yang rehabilitasi; diberikan kepada Ibu hamil. d) Diberikan pengobatan sesuai penyakit b. Definisi Operasional penyerta; Cakupan Ibu hamil mendapat tablet Fe adalah e) Ditimbang setiap minggu untuk memantau cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe peningkatan BB sampai mencapai Z score – selama periode kehamilannya di satu wilayah 1; kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. f) Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara pemberian anak 3. Cakupan Pemberian Makanan b. Definisi Operasional Pendamping ASI pada Bayi Bawah Garis Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah Merah dari Keluarga Miskin balita gizi buruk yang di tangani di sarana a. Pengertian pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi 1) Bayi Bawah Garis Merah (BGM) keluarga buruk di satu wilayah kerja Puskesmas pada miskin adalah bayi usia 6-11 bulan yang berat kurun waktu tertentu badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS; 2) Keluarga Miskin ( Gakin) adalah keluarga I. PELAYANAN KESEHATAN yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah RUJUKAN DAN PENUNJANG Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK) dengan melibatkan Tim Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Desa dalam Emergesi Dasar dan Komperhensif (PONED mengidentifikasi dan alamat Gakin secara dan PONEK) tepat, sesuai dengan kriteria Gakin yang disepakati; 1. Akses terhadap ketersediaan darah dan 3) MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim, komponen yang aman untuk menangani dan biskuit yang dapat dibuat dari campuran rujukan ibu hamil dan neonatus beras, dan/atau beras merah, a. Pengertian kacangkacangan, sumber protein 1) Akses ketersediaan darah dan komponen hewani/nabati, terigu, margarine, gula, yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil susu, lesitin kedelai, garam bikarbonat, dan dan neonatus adalah ibu hamil, post partum, diperkaya dengan vitamin dan mineral. dan neonatus komplikasi dirujuk yang b. Definisi Operasional memperoleh Cakupan pemberian makanan pendamping pelayanan transfusi darah sesuai kebutuan ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin dengan memanfaatkan persediaan darah serta adalah pemberian MP-ASI dengan porsi 100 komponen yang aman pada UTD PMI, UTD gram perhari selama 90 hari. RS, dan Bank Darah RS di satu wilayah kerja Puskesmas; 2) Ibu hamil adalah ibu yang mengandung sampai usia kehamilan 42 minggu; 2. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 3) Neonatus adalah bayi baru lahir dengan a. Pengertian usia 0-28 hari; 1) Balita adalah anak usia di bawah lima tahun 4) Darah dan komponen yang aman adalah (0 tahun sampai dengan 4 tahun 11 bulan), darah dan komponennya yang sudah melalui yang ada di wilayah kerja Puskesmas; uji saring darah donor terhadap IMLTD 2) Gizi buruk adalah status gizi menurut berat (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah), yaitu badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z VDRL ( Veneral score < - 3, dan/atau dengan tanda-tanda Disease Research Laboratory), HbsAg, dan klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus- anti HIV dengan proses uji silang serasi kwasiorkor); (crossmatching) antara darah donor dengan 3) Perawatan sesuai standar yaitu pelayanan darah resipien. yang diberikan mencakup : b. Definisi Operasional a) Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, Akses terhadap ketersediaan darah dan dehidrasi, hipoglikemia, dan hipotermia; komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus adalah ibu hamil, post partum, dan neonatus yang dirujuk kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan dan mendapatkan darah yang aman dan dan Rumah Sakit pemerintah/swasta. sesuai kebutuhannya di rumah sakit pemerintah dan swasta. J. PELAYANAN GAWAT DARURAT Sarana Kesehatan dengan Kemampuan 2. Ibu Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi yang Pelayanan Gawat Darurat yang dapat diakses tertangani Masyarakat a. Pengertian a. Pengertian 1) Ibu hamil Risti/Komplikasi adalah keadaan 1) Sarana Kesehatan adalah Rumah Bersalin penyimpangan dari normal, yang secara (RB), Puskesmas, dan Rumah Sakit; langsung menyebabkan kesakitan dan 2) Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat kematian ibu maupun bayi. Risti/Komplikasi adalah upaya cepat dan tepat untuk segera Kebidanan meliputi mengatasi puncak kegawatan yaitu henti Anemia (Hb < 8 gr %), Tekanan darah tinggi ( jantung dengan Resusitasi Jantung Paru Otak sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), (Cardio-Pulmanary-CerebralResucitation) agar Edema nyata, Eklampsia, Perdarahan kerusakan organ yang terjadi dapat pervaginam, Ketuban pecah dini, Letak Lintang dihindarkan atau ditekan sampai minimal pada usia kehamilan > 32 minggu, Letak dengan menggunkan Bantuan Hidup Dasar sungsang pada primigravida, Infeksi (Basic Life Support) dan Bantuan Hidup berat/Sepsis, dan Persalinan prematur. Lanjutan (ALS). 2) Ibu hamil Risti/Komplikasi yang tertangani b. Definisi Operasional adalah ibu hamil Risti yang mendapat Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang pelayanan gawat darurat yang dapat diakses terlatih. masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan b. Definisi Operasional yang telah mempunyai kemampuan untuk Ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai tertangani adalah ibu hamil risiko standar dan dapat diakses oleh masyarakat tinggi/komplikasi di satu wilayah kerja dalam kurun waktu Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang tertentu. ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan K. PENYELENGGARAAN dan Rumah Sakit pemerintah/swasta dengan PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN fasilitas PONED dan PONEK. PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DAN GIZI BURUK 3. Neonatus Risti/Komplikasi yang tertangani 1. Desa/Kelurahan mengalami KLB yang a. Pengertian ditangani < 24 jam 1) Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia a. Pengertian 28 hari; Desa/Kelurahan mengalami KLB bila terjadi 2) Neonatus Risti/komplikasi adalah neonatus peningkatan kesakitan atau kematian penyakit dengan penyimpangan dari normal yang dapat potensial KLB, penyakit karantina atau menyebabkan kesakitan dan kematian keracunan makanan. KLB adalah timbulnya neonatus, meliputi: Asfiksia, Tetanus atau meningkatnya kejadian kesakitan Neonatorum, Sepsis, Trauma Lahir, BBLR dan/atau kematian yang bermakna secara (Berat Badan Lahir < 2500 gram), Sindroma epidemiologi pada suatu desa/kelurahan gangguan pernafasan, dan kelainan dalam waktu tertentu. congenital. 1) Ditangani adalah mencakup penyelidikan 3) Neonatus Risti/komplikasi yang bertangani dan penanggulangn KLB; adalah neonatus Risti/ komplikasi yang 2) Pengertian < 24 jam adalah sejak laporan mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan W1 (Laporan Wabah) diterima sampai yang terlatih. penyelidikan dilakukan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga berupa faks atau telepon; b. Definisi Operasional 3) Penyelidikan KLB: Rangkaian kegiatan Neonatus Risti/komplikasi yang tertangani berdasarkan cara-cara epidemiologi untuk adalah cakupan neonatus risiko memastikan adanya suatu KLB, mengetahui tinggi/komplikasi di satu wilayah kerja gambaran penyebaran KLB dan mengetahui Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang sumber dan cara-cara ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga penanggulanganya; 4) Penanggulangan KLB: Upaya untuk klinis kwasiorkor, marasmus, marasmus- menemukan penderita atau tersangka kwasiorkor); penderita, penatalaksanaan penderita, 4) KLB Gizi buruk, bila ditemukan 1 kasus gizi pencegahan peningkatan, perluasan, dan buruk menurut BB/U dan dikonfirmasi dengan menghentikan suatu KLB. BB/TB, Z score < -3 dan/atau disertai dengan b. Definisi Operasional tanda-tanda klinis; Desa/Kelurahan mengalami KLB yang 5) Kecamatan bebas rawan gizi, bila ditangani adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) prevalensi gizi kurang dan gizi buruk < 15 %. yang ditangani < 24 jam pada suatu b. Definisi Operasional desa/kelurahan di satu wilayah kerja Kecamatan bebas rawan gizi adalah Puskesmas dalam kurun waktu tertentu. kecamatan dengan prevalensi gizi kurang dan c. Langkah Kegiatan gizi buruk pada balita < 15 % pada kurun 1) Pemastian KLB waktu tertentu. Untuk memastikan adanya KLB bisa melakukan komunikasi cepat dan dilakukan L. PENCEGAHAN DAN kunjungan lokasi yang diinformasikan adanya PEMBERANTASAN PENYAKIT KLB, dengan menyamakan kondisinya dengan POLIO;ACUTE FLACID PARALYSIS kriteria KLB. Atau melakukan hubungan (AFP) RATE PER 100.000 PENDUDUK < telepon dengan kontak person yang ada di 15 TAHUN lapangan dimana informasi KLB tadi didapat. a. Pengertian Apakah perlu dilakukan investigasi dari yang 1) Kasus AFP adalah penderita lumpuh layuh lebih atas atau tidak atau cukup oleh akut seperti gejala kelumpuhan pada polio Puskesmas setempat. Mengirim W1 dan yang terjadi pada anak di bawah umur 15 laporan sementara kondisi KLB. tahun; 2) Investigasi 2) Kasus AFP non-polio adalah penderita Investigasi ini diperlukan untuk memastikan lumpuh layuh pada anak usia di bawah 15 apakah betul telah terjadi KLB yang dimaksud. tahun yang dalam pemeriksaan tidak Sebelum investigasi dilakukan diperlukan ditemukan virus polio liar atau yang ditetapkan konfirmasi ke lokasi melalui hubungan cepat. oleh ahli dengan kriteria tertentu. 3) Penanggulangan b. Definisi Operasional Pada kegiatan penanggulangan diperlukan Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per dukungan semua pihak Pemda, teknis, dan 100.000 penduduk adalah jumlah kasus APF keahlian. Hal ini tujuannya agar KLB tidak non polio ynag ditemukan diantara 100.000 menjadi lebih berat atau korban lebih banyak penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja lagi dan KLB dapat dihentikan. Kegiatan yang Puskesmas pada kurun waktu tertentu. dilakukan mengidentifikasi semua; c. Langkah Kegiatan 4) faktor risiko terjadinya KLB tersebut. 1) Sosialisasi: Pemutusan mata rantai penularan Kegiatan ini Untuk mendapatkan dukungan/komitmen lintas untuk menghentikan KLB, dengan memutus program dan lintas sektor. mata 2) Pencarian kasus: Menjaring semua anak < rantau penularan misalnya kalau KLB DBD 15 tahun yang lumpuh layuh apapun dengan melakukan 3M. fogging, penyuluhan- penyebabnya untuk diambil spesimennya promosi kesehatan, dan sebagainya. sebagai langkah untuk memastikan apakah 5) Pengamanan pasca KLB polio atau bukan. Dengan memantau vektor atau kemungkinan 3) Pengambilan spesimen: Pengambilan kasus bertambah, pemantauan pasca KLB ini spesimen tinja 2 kali sebagai bahan biasanya dua periode masa inkubasi penyakit pemeriksaan dalam rangka memastikan yang bersangkutan. apakah ada virus polio atau apakah kasus polio atau bukan. 2. Kecamatan Bebas Rawan Gizi 4) Kunjungan ulang a. Pengertian Kunjungan ulang dilakukan setelah 60 hari dari 1) Kecamatan adalah wilayah kerja camat anak mulai sakit apakah masih lumpuh atau sebagai perangkat daerah Kabupaten dan/atau tidak sebagai pemastian apakah dia sebagai daerah Kota di bawah Kabupaten/Kota; kasus polio atau bukan. 2) Gizi kurang: Status gizi diukur berdasarkan berat badan menurut umur (Z score < -2 sampai dengan –3); 3) Gizi buruk: Status gizi yang diukur berdasarkan berat badan menurut umur (Z score terletak < -3), dan/atau disertai tanda M. PENCEGAHAN DAN c) Pelatihan Wasor TB Kabupaten/Kota. PEMBERANTASAN PENYAKIT TB 3) Pemantauan dan Penilaian: PARU KESEMBUHAN PENDERITA TBC a) Supervisi : BTA POSITIF (1) Supervisi dilaksanakan secara rutin, a. Pengertian teratur, dan terencana; 1) Kesembuhan adalah penderita yang minum (2) Supervisi ke UPK (misalnya Puskesmas, obat lengkap dan pemeriksaan sputum secara RS, BP4, termasuk Laboratorium) mikroskopis minimal 2 kali berturut-turut dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 bulan terakhir dengan hasil negatif; sekali; 2) Angka kesembuhan adalah angka yang (3) Supervisi ke Kabupaten/Kota dilaksanakan menunjukan persentase penderita TBC BTA sekurangkurangnya 6 bulan sekali. positif yang sembuh setelah selesai masa b) Pertemuan Pemantauan pengobatan, diantara penderiata TBC BTA Pertemuan Pemantauan dilaksanakan secara positif yang tercatat; berkala dan terus menerus untuk dapat segera 3) Angka penemuan penderita TBC BTA positif medeteksi bila ada masalah dalam atau Case Detection Rate (CDR) adalah pelaksanaan kegiatan yang telah persentase jumlah penderita baru BTA positif direncanakan, supaya dapat yang ditemukan dibandingkan jumlah dilakukan tindakan perbaikan segera. penderita baru BTA positif yang diperkirakan c) Penilaian ada dalam wilayah kerja Puskesmas; Penilaian dilakukan setelah suatu jarak waktu 4) Kasus Baru adalah penderita yang belum lebih lama, biasanya setiap 6 bulan sampai pernah diobati dengan OAT (Obat Anti dengan 1 tahun. Dengan penilaian dapat dinilai Tuberkulosis) atau sudah pernah menelan sejauhmana tujuan dan target yang telah OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian). ditetapkan b. Definisi Operasional sebelumnya dicapai. Kesembuhan penderita TBC BTA positif 4) Promosi adalah penderita baru TBC BTA positif yang a) Advokasi; sembuh diakhir pengobatan 85% di satu b) Kemitraan; wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu c) Penyuluhan tertentu. c. Langkah Kegiatan N. PENCEGAHAN DAN 1) Penatalaksanaan P2 TBC: PEMBERANTASAN PENYAKIT ISPA a) Penemuan penderita TB CAKUPAN BALITA DENGAN Penemuan penderita TB dilakukan secara PNEUMONIA YANG DITANGANI pasif, artinya penjaringan tersangka penderita a. Pengertian dilaksanakan pada mereka yang datang 1) Pneumonia adalah proses infeksi akut yang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan mengenai jaringan paruparu (alveoli) yang Puskesmas. Penemuan secara pasif tersebut ditandai dengan batuk disertai napas cepat didukung dengan penyuluhan-promosi secara dan/atau napas sesak; aktif, baik oleh petugas kesehatan maupun 2) Klasifikasi penyakit ISPA masyarakat, untuk meningkatkan cakupan Dalam penentuan klasifikasi penyakit penemuan tersangka penderita. Cara ini dibedakan atas dua kelompok, yaitu kelompok biasanya dikenal dengan passif promotive untuk umur 2 bulan sampai < 5 tahun dan case finding; kelompok untuk umur < 2 bulan. b) Pengobatan a) Untuk kelompok umur 2 bulan sampai < 5 Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi tahun klasifikasi di bagi atas: Pneumonia berat, dari beberapa jenis, dalam jumah cukup dan Pneumonia, dan bukan Pneumonia; dosis tepat selama 6-8 bulan supaya semua b) Untuk kelompok umur < 2 bulan klasifikasi kuman dapat dibunuh. Pengobatan TB dibagi atas: Pneumonia berat dan bukan diberikan dalam 2 tahap, Pneumonia. Dalam pendekatan Manajemen yaitu tahap intensif dan lanjutan; Terpadu Balita Sakit (MTBS) klasifikasi pada 2) Peningkatan SDM: kelompok umur < 2 bulan adalah infeksi Pelatihan diberikan kepada semua tenaga bakteri yang serius dan infeksi bakteri lokal; kesehatan yang terkait dengan program c) Klasifikasi Pneumonia berat didasarkan penanggulangan TBC, diantaranya: pada adanya batuk dan/atau kesukan a) Pelatihan Dokter dan paramedis UPK (RS, bernapas disertai napas sesak atau tarikan Puskesmas, BP4, RSTP, Poliklinik, dan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest sebagainya); indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai < 5 b) Pelatihan staf Dinas Kesehatan tahun. Untuk kelompok umur < 2 bulan Kabupaten/Kota; diagnosis Pneumonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat (fast breathing) yaitu a. Pengertian frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali per 1) AIDS adalah kumpulan gejala yang menit atau lebih, adanya tarikan yang kuat disebabkan oleh karena menurunnya sistem pada dinding dada bagian bawah ke dalam kekebalan tubuh; (severe chest indrawing); 2) HIV adalah virus yang menyerang sistem d) Klasifikasi Pneumonia didasarkan pada kekebalan tubuh yang lama-kelamaan akan adanya batuk dan/atau kesukaran bernapas mengakibatkan AIDS; disertai adanya frekuensi napas sesuai umur. 3) Penderita HIV/AIDS adalah penderita yang Batas napas cepat pada anak usia 2 bulan mempunyai gejala (untuk keperluan sampai < 1 tahun adalah 50 kali per menit dan survailans) sebagai berikut : 40 kali per menit untuk anak usia 1 sampai < 5 a) Dewasa (> 12 tahun), apabila : tahun; Test HIV (+) dan ditemukan 2 gejala mayor e) Klasifikasi bukan Pneumonia mencakup dan 1 gejala minor; Ditemukan Sarkoma kelompok penderita balita dengan batuk yang Kaposi atau Pneumonia pneumocystis carinii; tidak menunjukkan gejala peningkatan b) Anak-anak (< 12 tahun), apabila : frekuensi napas dan tidak menunjukkan Jika umur > 18 bulan, test HIV (+), dan adanya tarikan dinding ditemukan 2 gejala mayor dan 2 gejala minor; dada bagian bawah ke dalam. Dengan Jika umur < 18 bulan, test HIV (+), dan demikian klasifikasi bukan Pneumonia ditemukan 2 gejala mayor dan 2 gejala minor mencakup penyakit-penyakit ISPA lain di luar dengan ibu yang HIV (+) Pneumonia seperti batuk pilek, bukan 4) Tatalaksana HIV/AIDS dimaksud : Pneumonia (common cold, pharyngitis, a) Voluntary Counseling Testing (VCT) adalah tonsillitis, dan otitis); kegiatan test konseling secara sukarela; f) Pola tatalaksana ISPA hanya dimaksudkan b) Perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS; untuk tatalaksana penderita Pneumonia berat, c) Pengobatan Anti Retro Viral (ARV); Pneumonia, dan batuk bukan Pneumonia. d) Pengobatan Infeksi Oportunistik; Sedangkan penyakit ISPA lain seperti e) Rujukan kasus spesifik pharyngitis, tonsillitis, dan otitis sesuai SOP yang berlaku di Puskesmas. b. Definisi Operasional b. Definisi Operasional Klien yang mendapatkan penanganan Cakupan balita dengan Pneumonia yang HIV/AIDS adalah klien yang mendapat ditangani adalah cakupan balita dengan penanganan HIV/AIDS sesuai standar di satu Pneumonia yang ditangani sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu wilaya kerja Puskesmas pada kurun tertentu. waktu tertentu. c. Langkah Kegiatan c. Langkah Kegiatan 1) Penatalaksanaan kasus: 1) Pengobatan dan Perawatan ODHA: Penatalaksanaan kasus dilaksanakan di a) Advokasi kebijakan kepada stakeholder sarana kesehatan pertama mulai dari tentang ketersediaan obat ARV dan infeksi Polindes/Poskesdes, Posyandu, Pustu, dan Oportunistik; Puskesmas. Dimulai dari deteksi kasus, b) Pelatihan petugas kesehatan tentang melalui anamnesa, pemeriksaan tatalaksana serta konseling HIV/AIDS; (menggunakan alat bantu hitung napas/ARI c) Mengembangkan klinik VCT; Sound Timer) sampai dengan pengobatan d) Mengembangkan sentra-sentra pengobatan (Parasetamol, Kotrimoksasol, atau Amosisilin), dan laboratorium yang terintegrasi dengan di dalam pengobatan ini pasien setelah sistem pelayanan; diberikan obat antibiotik 2 hari, harus ditindak e) Memberikan pengobatan preventif kepada lanjuti (follow up) dengan kunjungan rumah ibu hamil dengan HIV untuk pencegahan untuk assessment untuk melihat penularan dari ibu ke bayi (PMTCT); perkembangan kasus, sekaligus petugas f) Menyediakan ARV dan infeksi Oportunistik. memeriksa adanya faktor risiko di lingkungan 2) Peningkatan Gaya Hidup Sehat; rumah. 2. Infeksi Menular Seksual yang diobati a. Pengertian O. PENCEGAHAN DAN Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa PEMBERANTASAN PENYAKIT disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang HIV/AIDS ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk PMS adalah Syphillis, Gonorhoe, 1. Klien yang mendapatkan Penanganan Bubo, Jengger ayam, HIV/AIDS Herpes, dan lain-lain termasuk HIV/AIDS. b. Definisi Operasional a) Penderita dengan tanda-tanda yang Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati memenuhi kriteria diagnosa klinis sebagai adalah kasus infeksi menular seksual yang berikut: ditemukan berdasarkan syndrome dan etiologi (1) Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab serta diobati sesuai standar di satu wilayah yang jelas; kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. (2) Tanda-tanda perdarahan dan/atau c. Langkah Kegiatan pembesaran hati; 1) Pengobatan IMS (3) Trombositopenia (Trombosit 100 000/µl a) Advokasi; atau kurang); b) Meningkatkan KIE pencegahan IMS, (4) Hemokonsentrasi (Hematokrit meningkat pemeriksaan dan pengobatan secara dini; 20% atau lebih). c) Pendidikan dan Pelatihan bagi petugas b) Tersangka penyakit DBD yang hasil kesehatan dalam tatalaksana IMS; pemeriksaan serologi (HI test atau ELISA) d) Mengembangkan Klinik IMS di positif. Lokasi/Lokalisasi penjaja seks (PS); 2) Tersangka penyakit DBD adalah penderita e) Pemeriksaan IMS berkala kepada para PS panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang dan pramuria di lokasi, lokalisasi, bar, karaoke, jelas disertai tanda-tanda perdarahan panti pijat. sekurangkurangnya uji tourniquet positif 2) Peningkatan Gaya Hidup Sehat: dan/atau trombositopenia (trombosit 100 a) Meningkatkan tingkat pendidikan dasar dari 000/µl atau kurang). anak, pemuda, dan remaja khususnya anak b. Definisi Operasional perempuan; Penderita DBD yang ditangani adalah b) KIE di sekolah dan tempat kerja termasuk penderita DBD yang penanganannya sesuai life skill education; standar di satu wilayah kerja Puskesmas pada c) Perlindungan dan KIE kepada keluarga dan kurun waktu tertentu. kelompok penduduk yang menghadapi c. Langkah Kegiatan masalah sosial; 1) Penegakan diagnosis, pengobatan, dan d) Kerjasama dan Koordinasi dengan media rujukan tersangka/penderita di Puskesmas, massa dan perusahaan advertensi untuk KIE Puskesmas Pembantu, Balai pada masyarakat umum; Pengobatan/Poliklinik atau Dokter praktek, e) KIE dan perlindungan anggota militer dan maka langkah-langkah kegiatannya meliputi: polisi; a) Anamnesis dan pemeriksaan fisik; f) KIE dan pelayanan kesehatan di Lapas. b) Uji tourniquet; 3) Promosi dan distribusi kondom: c) Pemeriksaan laboratorium atau rujukan a) Melakukan social marketing dan pemeriksaan laboratorium (trombosit dan meningkatkan akses kondom kepada WPS hematokrit); dan pelanggannya; d) Memberi pengobatan simptomatis; b) Meningkatkan ketersediaan kondom, e) Merujuk tersangka/penderita ke Rumah memperluas jaring distribusinya melalui Sakit; swasta, LSM, dan pemerintah; f) Melakukan pencatatan dan pelaporan (Form c) Meningkatkan KIE tentang manfaat So) dan disampaikan ke Dinkes penggunaan kondom; Kabupaten/Kota. d) Meningkatkan kualitas kondom. 2) Penanggulangan kasus, maka langkah 4) Promosi Perilaku Seksual Aman: kegiatan meliputi: Penyelidikan Epidemiologi a) Advokasi kepada pengambil keputusan; (PE) yaitu pencarian penderita/tersangka DBD b) Mengembangkan proyek-proyek panduan lainnya dan pemeriksaan jentik di rumah penggunaan kondom 100% penderita/tersangka c) Melaksanakan KIE secara sistematis dan dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter bijakasana tentang penggunaan kondom dan (di rumah penderita dan 20 rumah sekitarnya) hubungan seksual non-penetratif; serta tempat-tempat umum yang diperkirakan d) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan menjadi sumber penularan. pengobatan IMS kepada kelompok berisiko. Dari hasil PE, bila: a) Ditemukan penderita DBD lain atau ada jentik dan penderita panas tanpa sebab yang P. PENCEGAHAN DAN jelas ≥ 3 orang maka melakukan: penyuluhan PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM 3M Plus, Larvasidasi, dan BERDARAH DANGUE (DBD) Pengasapan/Fogging Fokus. Penderita DBD yang ditangani b) Tidak ditemukan, maka hanya melakukan a. Pengertian penyuluhan dengan kegiatan 3 M Plus. 1) Penderita penyakit DBD adalah: 3) Pemberantasan Vektor, maka langkah Kep Menkes 907/SK/VII/ 2002 dengan jumlah kegiatannya meliputi: sampel air yang diperiksa memenuhi a) Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam persyaratan bakteriologis 95 % dan tidak ada Berdarah Dangue (PSN DBD) dengan cara 3M parameter kimia yang berdampak langsung Plus; terhadap kesehatan; b) Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) tiap 3 4) Rumah Sakit/Puskesmas adalah sarana bulan sekali tiap desa/ kelurahan endemis pelayanan kesehatan yang effluentnya pada 100 rumah/bangunan dipilih secara acak memenuhi baku mutu limbah cair, mengelola (random sampling) yang merupakan evaluasi limbah padat dengan baik, tersedia air cukup hasil kegiatan PSN (kuantitas dan kualitas), higiene sanitasi DBD yang telah dilakukan masyarakat. makanan dan minuman, pengendalian vektor 4) Promosi Kesehatan, kegiatannya dilakukan serta binatang pengganggu; dalam bentuk penyuluhan tentang penyakit 5) Perkantoran/Sekolah adalah kantor yang DBD; mempunyai sarana pengolaan limbah cair, 5) Pemantauan dan Penilaian, dilakukan limbah padat dengan baik, tersedia air cukup secara aktif yaitu melalui supervisi dan lain- (kualitas dan kuantitas), higiene sanitasi lain, dan secara pasif melalui laporan hasil makanan dan minuman, penerangan, ventilasi, kegiatan. pengendalian vektor dan binatang pengganggu lainnya; 6) Tempat penampungan pengungsi adalah Q. PENCEGAHAN DAN lokasi penampungan pengungsi yang PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE memenuhi aspek kesehatan lingkungan Balita dengan diare yang ditangani (penyehatan air, pembuangan kotoran, a. Pengertian pengelolaan sampah, pengendalian vektor dan 1) Diare adalah buang air besar lembek/cair higiene sanitasi makanan minuman), termasuk bahkan dapat berupa air saja yang kondisi permukiman (padatan hunian, ventilasi, frekuensinya lebih sering dari biasanya pencahayaan, lantai). (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) dan b. Definisi Operasional berlangsung kurang dari 14 hari; Institusi yang dibina adalah institusi yang 2) Dehidrasi adalah kehilangan cairan yang dibina sesuai dengan standar kesehatan ditandai dengan timbulnya gejala diare dengan lingkungan di satu wilayah kerja Puskesmas perubaan keadaan umum gelisah, rewel, lesu, tertentu pada kurun waktu tertentu. lunglai, tidak sadar, aus, malas minum atau tidak bisa minum, dan turgor kulit kembali lambat sesuai derajat dehidrasi. b. Definisi Operasional S. PELAYANAN PENGENDALIAN Balita dengan diare yang ditangani adalah VEKTOR balita dengan diare yang ditangani sesuai Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk standar di satu wilayah kerja Puskesmas pada Aedes kurun waktu 1 tahun. a. Pengertian 1) Pengendalian vektor adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menekan kepadatan R. PELAYANAN KESEHATAN jentik nyamuk yang berperan sebagai vektor LINGKUNGAN penyakit di rumah atau bangunan yang Institusi yang dibina meliputi perumahan, a. Pengertian perkantoran, tempat umum, sekolah, gedung, 1) Institusi adalah unit kerja yang memberikan dan sebagainya; pelayanan/jasa kepada masyarakat atau 2) Jentik nyamuk penular (Vektor) adalah memproduksi barang; semua jentik nyamuk yang terdapat dalam 2) Institusi yang dibina adalah unit kerja yang tempat penampungan air di dalam maupun di dalam memberikan pelayanan/jasa potensial sekitar rumah/bangunan; menimbulkan risiko/dampak kesehatan; 3) Tempat Penampungan Air: bak mandi, mencakup RS, Puskesmas, Sekolah, Instalasi tempayan, dan plastik-plastik bekas, kaleng Pengolahan Air Minum, Perkantoran, Industri bekas, ban bekas, dan tempat air lainnya. rumah tangga dan industri kecil, serta Tempat b. Definisi Operasional penampungan pengungsi; Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 3) Instalasi Pengolaan Air Minum adalah adalah rumah/bangunan yang bebas jentik Instalasi yang telah melaksanakan nyamuk Aedes di satu wilayah kerja pengawasan internal dan eksternal (oleh Dinas Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Kesehatan Kabupaten/Kota) sesuai dengan 7) Tersedia Air Bersih T. PELAYANAN HIGIENE SANITASI DI Rumah tangga memiliki akses terhadap air TEMPAT UMUM bersih adalah rumah tangga yang memakai Tempat Umum yang Memenuhi Syarat sehari-hari kebutuhan air minum yang meliputi a. Pengertian air dalam kemasan, ledeng, pompa, sumur 1) Tempat-tempat Umum (TTU) adalah tempat terlindung, serta mata air terlindung yang yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum berjarak minimal 10 meter dari tempat seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, depot penampungan kotoran atau limbah. air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat 8) Tersedianya Jamban wisata, kolam renang, tempat ibadah, restoran, Adalah rumah tangga menggunakan jamban dan lain-lain; dengan septic tank atau lubang penampungan 2) Tempat umum yang memenuhi syarat sebagai pembuangan akhir. adalah terpenuhinya akses sanitasi dasar (air, 9) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah jamban, limbah, sampah), terlaksananya penghuni Adalah lantai rumah yang ditempati pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan dan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan minuman, pencahayaan dan ventilasi dibagi dengan jumlah penghuni rumah (2,5 m 2 sesuai dengan kriteria, persyaratan dan/atau /orang). standar kesehatan. 10) Lantai rumah bukan dari tanah b. Definisi Operasional Adalah bagian bawah/dasar/alas suatu Tempat Umum yang memenuhi syarat adalah ruangan terbuat dari semen, papan, dan ubin. tempat umum yang diawasi yang memenuhi Catatan khusus: persyaratan higiene sanitasi sesuai dengan Apabila dalam rumah tangga tersebut tidak standar di satu wilayah kerja Puskesmas pada ada ibu yang pernah melahirkan dan tidak ada kurun waktu tertentu. balita, maka pengertian rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 8 indikator. U. PENYULUHAN PERILAKU SEHAT b. Definisi Operasional 1. Rumah Tangga Sehat Rumah tangga sehat adalah proporsi rumah a. Pengertian tangga yang memenuhi 10 indikator, yaitu Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, yang memenuhi minimal 10 indikator, sebagai balita diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan berikut: pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, 1) Pertolongan Persalinan oleh tenaga melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan kesehatan sayur dan bua setiap hari, tersedia air bersih, Adalah tindakan yang dilakukan Bidan/Tenaga tersedia jamban, kesesuaian luas lantai kesehatan lainnya dalam proses lahirnya janin dengan jumlah penghuni, dan lantai rumah dari kandungan ke dunia luar dimulai dari bukan dari tanah. tanda-tanda lahirnya bayi, pemotongan tali pusat, dan keluarnya placenta. 2. Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif 2) Balita diberi ASI eksklusif a. Pengertian Adalah proporsi bayi usia 0-6 bulan yang ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir. diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 3) Mempunyai Jaminan Pemeliharaan bulan tanpa diberikan makanan dan minuman. Kesehatan Adalah penduduk semua umur b. Definisi Operasional yang tercakup berbagai jenis pembiayaan Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi praupaya seperti Askes, Jamsostek, Asuransi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir Perusahaan, Dana Sehat, Kartu Sehat, dan sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja lain-lain. Puskesmas pada satu kurun waktu tertentu. 4) Tidak merokok Adalah penduduk umur 10 tahun ke atas yang 3. Desa dengan Garam beryodium baik tidak merokok selama 1 bulan terakhir. a. Pengertian 5) Melakukan aktivitas fisik setiap hari 1) Desa adalah kesatuan masyarakat dapt Adalah penduduk umur 10 tahun ke atas yang memiliki kewenangan untuk mengatur dalam seminggu terakhir melakukan aktivitas dan mengurus kepentingan masyarakat fisik sedang atau berat minimal 30 menit setiap setempat berdasarkan asal usul dan dapt hari. istiadat setempat yang diakui dalam Sistem 6) Makan sayur dan buah setiap hari Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Adalah penduduk 10 tahun ke atas yang Kabupaten; mengkomsumsi minimal 2 porsi sayuran dan 2 porsi buah-buahan dalam seminggu terakhir. 2) Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah Kabupaten/Kota dengan kategori obat: Sangat- sebagai perangkat daerah kabupaten dan/atau sangat Esensial, Sangat Esensial, dan daerah kota di bawah kecamatan; Esensial 3) Garam Beryodium baik adalah garam yang 2. Definisi Operasional mempunyai kandungan yodium dengan kadar Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan adalah yang cukup (> 30 ppm kalium yodat). ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar b. Definisi Operasional di Unit Pengeloloa Obat dan Perbekalan Desa dengan garam beryodium baik adalah Kesehatan Kabupaten/Kota di satu wilayah desa/kelurahan dengan 21 sampel garam pada kurun waktu tertentu. konsumsi yang diperiksa hanya ditemukan tidak lebih dari 1 sampel garam konsumsi X. PELAYANAN PENGGUNAAN OBAT dengan kandungan yodium kurang dari 30 GENERIK ppm pada kurun waktu tertentu. Penulisan Resep obat Generik a. Pengertian 4. Posyandu Purnama Obat Generik adalah obat dengan nama resmi a. Pengertian yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia Posyandu Purnama adalah Posyandu yang untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. melaksanakan kegiatan hari buka dengan b. Definisi Operasional frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata Penulisan obat generik adalah penulisan resep jumlah kader yang bertugas 5 orang atau lebih, obat generik di fasilitas sarana kesehatan cakupan program utama (KIA, KB, Gizi, pemerintah. Imunisasi lebih dari 50 %), dan sudah ada 1 atau lebih program tambahan, serta cakupan Y. PENYELENGGARAAN PEMBIAYAAN dana sehat < 50 %. UNTUK PELAYANAN KESEHATAN b. Definisi Operasional PERORANGAN. Posyandu Purnama adalah jumlah Posyandu Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan purnama yang ada di satu wilayah kerja Pra Bayar Puskesmas pada kurun waktu tertentu a. Pengertian Jaminan Pemelihaan Kesehatan (JPK) V. PENYULUHAN PENCEGAHAN DAN Prabayar adalah suatu cara penyelenggaraan PENAGGULANGAN pemeliharaan kesehatan yang paripurna PENYALAHGUNAAN NARKOBA, berdasarkan azas usaha bersama dan PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF kekeluargaan, berkesinambungan, dengan (P3NAPZA) BERBASIS MASYARAKAT mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. b. Definisi Operasional Upaya Penyuluhan P3NAPZA oleh Petugas Cakupan JPK pra bayar adalah proporsi Kesehat penduduk terlindung JPK (PT Askes, PT a. Pengertian Jamsostek, Bapel JPKM, Kartu Sehat, Dana Upaya penyuluhan adalah semua usaha Sehat, dan Asuransi Komersial) di satu wilayah secara sadar dan berencana yang dilakukan kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan yakni pada tingkat sebelum sesorang menggunakan NAPZA. b. Definisi Operasional Upaya penyuluhan P3NAPZA adalah Upaya penyuluhan P3NAPZA oleh tenaga kesehatan tertentu
W. PELAYANAN PENYEDIAAN OBAT
DAN PERBEKALAN KESEHATAN Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan a. Pengertian 1) RKO adalah Rencana Kebutuhan Obat; 2) LPLPO adalah Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas/Pustu; 3) Kebutuhan Obat Nyata adalah Kebutuhan yang dihitung oleh tim rencana Obat terpadu Kabupaten/Kota; 4) Obat Pelayanan Kesehatan Dasar adalah obat yang disediakan oleh Dinas Kesehatan