Anda di halaman 1dari 11

STATUS ILMU JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA


SMF ILMU JIWA
Tanggal Presentasi Kasus :
PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA KEDOYA

Nama : Intan Jessica Pardosi Tanda Tangan:

NIM : 11 2015.072

Dr. Pembimbing : dr. Dan Hidayat ,Sp.KJ

I. IDENTITAS WBS :
Nama (inisial) : Tn. O
Umur : 30 tahun
Tanggal lahir : tidak ingat
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : kelas genap (6 SD)
Pekerjaan : pemulung
Status perkawinan : belum menikah
Alamat : Jembatan Gantung
Tanggal masuk panti : tidak tahu (1 bulan yang lalu)
Pernah dirawat di :-
Rujukan,datang sendiri,diantar keluarga : Satpol PP

II.RIWAYAT PSIKIATRIK

Autoanamnesis : 26 September 2015 Jam : 11.15


A. KELUHAN UTAMA
WBS dibawa ke Panti Sosial Bina Insan karena memulung di jalanan sejak 1 bulan yang
lalu.

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG


WBS di bawa masuk ke Panti Sosial Bina Insan oleh satpol PP karena wbs memulung
botol aqua dan barang rongsokan lainnya di kawasan tanah abang sejak 1 bulan yang
lalu. WBS dibawa ketika sedang merokok dan minum kopi saat jam istirahat. Ini
pertama kalinya wbs dibawa oleh satpol PP ke panti social ini. Saat dibawa wbs
menitipkan barang pulungannya ke warung tempat dia merokok dan minum kopi. WBS
mengatakan bahwa penangkapan ini dianggapnya sebagai penjambretan. Sekarang wbs
tidak peduli dimana barang-barangnya. WBS mengatakan akan kembali memulung lagi
setelah keluar dari panti.
WBS bekerja sebagai pemulung sudah lama, namun wbs tidak ingat sudah berapa lama
dia memulung. WBS mengatakan bahwa alasannya memulung karena dia pergi dari
rumah abangnya yang di Cilangkap. WBS mengatakan bahwa dirinya sering dimarahin
oleh abang dan istri abangnya ketika jaga warung. WBS merasa tertekan karena wbs
merasa serba salah dengan apa yang dikerjakannya. Sekarang dia menganggap bahwa
tempat tinggalnya adalah di Jembatan Gantung. WBS tidur di emperan ruko dengan
menggunakan alas koran dan karung untuk selimut. WBS mengaku merasa senang dan
nyaman dengan kehidupannya dan pekerjaannya ini karena wbs merasa bebas dan tidak
tertekan. WBS mengaku orang-orang sekitar dia bekerja adalah orang yang baik dan suka
memberi dia uang, makan, kopi, dan rokok. WBS tidak memiliki kegiatan lain selain
memulung, makan, merokok, minum kopi, dan tidur. Dari hasil pulungannya wbs
mendapatkan uang untuk makan. WBS jga mengaku bahwa dirinya tidak pernah merasa
putus asa dalam bekerja. WBS mengatakan bahwa dirinya sering merasa kesal dengan
temannya yang malas bekerja namun hanya meminta makan dan rokok darinya. WBS
hanya suka memberi kepada temannya yang tidak malas bekerja.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


a. Gangguan Psikatrik
Tidak dapat dikaji

b. Riwayat Gangguan Medik


WBS memberitahu bahwa dirinya pernah ditabrak motor dan mobil ketika sedang
berjalan kaki. WBS dibawa kerumah sakit dan wbs diantar pulang ke cilangkap. WBS
mengatakan saat itu dia tidak dapat berdiri dan berjalan. WBS tidak jelas mengatakan
kapan kejadian itu terjadi.

c. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


WBS memberitahu dia merokok. Tidak pernah mengambil syabu, ganja, narkoba dan
alkohol

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PERIBADI


1. Riwayat Perkembangan Fisik
Pasien lahir normal,cukup bulan,dalam kondisi baik di puskesmas,tanpa cacat bawaan
maupun gangguan saat masih dalam kandungan.Pasien juga tumbuh dan berkembang
sesuai dengan anak-anak seusianya,tidak memiliki riwayat kejang,kecelakaan
berat,operasi,ataupun dirawat dirumah sakit.
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian
- Masa kanak-kanak : pasien mengakui dirinya pada saat kanak-kanak merupakan
pribadi yang kurang aktif dan kurang mudah bergaul dengam teman-teman
sebayanya.
- Masa remaja : pasien tidak memiliki banyak teman disekolahnya baik seangkatan
maupun tidak.
- Masa dewasa sampai sekarang : pasien memiliki 1-3 teman dilingkungan rumah
dan kerjanya.Pasien mengatakan kurang mampu bersosialisasi dengan orang-
orang disekitarnya.
3. Riwayat Pendidikan
WBS memberitahu dia bersekolah hingga kelas 6 SD.WBS tidak mau menceritakan
tentang sekolahnya.
4. Riwayat Pekerjaan
WBS pernah juga bekerja sebagai penjaga warung abangnya dan tukang membuang
sampah setelah ia pergi dari tempat tinggal abangnya.
5. Kehidupan beragama
WBS menganut agama muslim dan tidak taat beribadah.
6. Kehidupan sosial dan perkahwinan
WBS mengaku belum menikah namun mengatakan memiliki anak 3 orang.
WBS sekarang tinggal bersama dengan teman-teman sesama pemulung di Jembatan
Gantung.
WBS mengatakan dirinya baik kepada orang yang baik dan tidak pada orang yang
malas.

E. RIWAYAT KELUARGA

WBS ialah anak ketiga dari lima saudara kandung. Hubungan adik beradik sangat baik
awalnya, tetapi menurut WBS kakaknya seorang yang suka memarahi dia. WBS
mengaku kedua orang tuanya masih hidup dan tinggal di cilangkap.

F. Situasi kehidupan sosial sekarang


WBS mengaku kurang nyaman dengan kehidupannya dipanti sekarang.Ia merasa tertekan
dan tidak bebas,dibangdingkan dengan dirinya saat menjadi pemulung di
jalanan.Interaksi antara dirinya dan orang-orang sekitar sangat kurang,ia lebih senang
menghabiskan waktunya sendiri.

III.STATUS MENTAL

A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang pria tidak nampak sesuai usia 30 tahun mengenakan kemeja perusahaan
yang sudah terlihat dekil dan kotor, celana panjang yang juga sudah tampak kotor.
Rambut tampak kering, kotor, dan tidak tertata dengan baik berwarna hitam.
Warna kulit sawo matang, terdapat beberapa bekas luka lecet di sekitar leher. Wbs
tampak kurus dan lemah.

2. Kesadaran
Kesadaran sensorium/neurologis : Compos mentis
Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Sebelum wawancara : WBS tampak bingung dan dalam kondisi tenang.
Selama wawancara : WBS duduk tenang, dan kooperatif sepanjang wawancara.
Sesudah wawancara : WBS meminta izin istirahat dan pergi ke baraknya dalam
tenang.

4. Sikap terhadap Pemeriksa


WBS baik dan kooperatif menjawab semua pertanyaan, namun wbs sering
mengalihkan pembicaraan bila berhubungan dengan masa lalu nya yang tidak
disenanginya.

5. Pembicaraan
a. Cara Berbicara : pasien berbicara kurang lancar,terputus-putus sebentar untuk
memahami apa yang orang lain bicara, intonasi kadang kurang jelas.
b. Gangguan Berbicara : tidak ada gangguan.

B. Alam Perasaan
1. Suasana perasaan (mood) : Eutim
2. Afek Ekspresi Afektif
Arus : Cepat
Stabilitas : Stabil
Kedalaman : Dalam
Skala Diferensiasi : Luas
Keserasian : Serasi
Ekspresi : wajar
Dramatisasi : tidak Nampak

C. Gangguan Persepsi
 Halusinasi : Tidak ada
 Ilusi : Tidak ada
 Depersonalisasi : Tidak ada
 Derealisasi : Tidak ada
D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)

1. Taraf Pendidikan : SD kelas 6


2. Pengetahuan Umum : Kurang
3. Kecerdasan : kurang
4. Konsentrasi : kurang
5. Orientasi
Waktu : kurang
Tempat : Kurang
Orang : Baik
6. Daya Ingat
Jangka Panjang : kurang (tidak ingat tanggal lahir namun ingat nama keluarga)
Jangka Pendek : kurang (kurang bisa mengingat apa saja yang dimakan sebelum
diwawancara)

7. Pikiran Abstraktif : Buruk


8. Visuospatial : sulit dinilai (pasien tidak bisa menggambar)
9. Bakat kreatif : Tidak ada
10. Kemampuan menolong diri sendiri: baik
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : pasien berpikir secara lambat dan berbicara
terbata-bata.
b. Kontinuitas Pikiran : pasien kurang bisa sesuai dengan pertanyaan yang
ditanyakan kepadanya, jawaban yang diberikan kadang tidak terarah
seingga menjadi tidak jelas/nyambung (asosiasi longgar)
c. Hendaya Berbahasa : Ada

2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham : Tidak ada
c. Obsesi : Tidak ada

F. Pengendalian Impuls
Baik

G. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial : Baik ( suka berbagi kepada teman yang sedang
kesusahan)
2. Uji Daya Nilai : kurang (wbs tidak tahu kenapa kakaknya memarahi dia)
3. Daya Nilai Reabilitas : sedikit terganggu

H. Tilikan
Derajat 1, pasien tidak merasa dirinya sakit.

I. Realibilitas
Kurang

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS INTERNISTIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan Darah : Tidak dilakukan
4. Nadi : 78 x/menit
5. Suhu : Tidak dilakukan
6. Pernafasan : 18 x/menit
7. Bentuk tubuh : kurus
8. Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
9. Sistem respiratorius : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
10. Sistem gastro-intestinal : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
11. Sistem muskulo-skeletal : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
Kesimpulan : Hasil Pemeriksan tanda-tanda vital dalam batas normal,serta tidak
terapat kelainan pada organ.

B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : tidak dilakukan
2. Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan
3. Mata : konjungtiva anemis (-) sclera icterus (-)
4. Pupil : isokor
5. Ofthalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : +5
7. Sensibilitas :+
8. Sistem saraf vegetative : tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : tidak dilakukan
10. Gangguan khusus : tidak ada
Kesimpulan : Hasil Pemeriksaan Neurologik dalam batas normal.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang wbs laki-laki tidak seusai dengan usianya 30 tahun., datang dibawa oleh
satpol PP karena bekerja sebagai pemulung. WBS mengaku sedang beristirahat dari
pekerjaannya dan sedang merokok sambil minum kopi di warung. Saat ini wbs
mengenakan kemeja yang sudah dekil dan kotor. WBS sendiri terlihat cuek dengan
penampilannya. WBS mengangapnya bahwa dirinya di jambret dan dibawa ke panti.
WBS tidak tahu mengapa dirinya dibawa ke panti.
WBS mengatakan bahwa dirinya menyukai pekerjaan ini sehingga wbs merasa
semangat untuk bekerja. WBS mengatakan bahwa uang hasil kerjanya dibuat makan,
minum kopi, dan merokok. WBS juga mengatakan bahwa orang-orang disekitar nya
berbaik hati suka memberinya uang dan membelikannya makan dan rokok. WBS juga
suka berbagi kepada teman sekerjanya bila ada yang kesusahan, namun wbs suka
merasa kesal dan marah bila ada teman yang malas.
WBS awalnya bekerja sebagai penjaga warung di rumah abangnya di Cilangkap.
WBS mengaku pergi dari rumah karena abangnya suka memarahi dia. WBS merasa
tertekan berada di rumah abang nya tersebut.

FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I :
Menurut PPDGJ-III, masalah wbs ini termasuk :

- F. 70 Retardasi mental

Aksis II : Kepribadian pasien tidak dapat dikaji karena latar belakang pendidikan
tidak jelas.

Aksis III : Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Aksis IV : Masalah dengan primary support group, masalah ekonomi, masalah


pekerjaan, masalah psikososial dan keluarga.
Aksis V : Global Assessment Functional 70-61
Global Assessment Functional 1tahun lalu 70-61

IV. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I : F70.0 Retardasi mental
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Suspek PPOK
Aksis IV : Masalah dengan primary support group, masalah ekonomi, masalah
pekerjaan, masalah psikososial dan keluarga
Aksis V : Global Assessment Functional 70-61
Global Assessment Functional 1tahun lalu 70-61

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
 Gangguan kepribadian dissosial
 Dementia

PROGNOSIS
Ad vitam :dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanatorium : Dubia ad malam

V. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologi: Tidak ada masalah
2. Psikiatri / psikologi:
 Ingatan jangka panjang berkurang
 Berusaha menghilangkan pikiran yang tidak menyenangkan di masa lalu
 Hilangnya minat untuk mengembangkan hidup
 Merasa hanya ingin bekerja dengan memulung
3. Sosial / keluarga: Masalah primary support group, masalah ekonomi, masalah
keluarga, masalah pekerjaan, masalah psikososial.
VI. TERAPI
Pada pasien ini dapat diberikan psikoterapi berupa psikoterapi suporatif, karena
psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi kelompok seperti
grouping, morning meeting. Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara:
 Ventilasi: memberi kesempatan kepada WBS untuk mengeluarkan isi hatinya.
 Sugesti: menanamkan kepada WBS bahwa permasalahnya dapat teratasi.
 Reassurance: meyakinkan kembali kemampuan WBS bahwa dia sanggup mengatasi
masalahnya.
 Bimbingan : memberikan bimbingan yang praktis yang berhubungan dengan apa
yang bisa WBS lakukan, untuk mengatasi masalahnya dari segi psikologi ataupun
sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai