NIM : 11 2015.072
I. IDENTITAS WBS :
Nama (inisial) : Tn. O
Umur : 30 tahun
Tanggal lahir : tidak ingat
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : kelas genap (6 SD)
Pekerjaan : pemulung
Status perkawinan : belum menikah
Alamat : Jembatan Gantung
Tanggal masuk panti : tidak tahu (1 bulan yang lalu)
Pernah dirawat di :-
Rujukan,datang sendiri,diantar keluarga : Satpol PP
II.RIWAYAT PSIKIATRIK
E. RIWAYAT KELUARGA
WBS ialah anak ketiga dari lima saudara kandung. Hubungan adik beradik sangat baik
awalnya, tetapi menurut WBS kakaknya seorang yang suka memarahi dia. WBS
mengaku kedua orang tuanya masih hidup dan tinggal di cilangkap.
III.STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang pria tidak nampak sesuai usia 30 tahun mengenakan kemeja perusahaan
yang sudah terlihat dekil dan kotor, celana panjang yang juga sudah tampak kotor.
Rambut tampak kering, kotor, dan tidak tertata dengan baik berwarna hitam.
Warna kulit sawo matang, terdapat beberapa bekas luka lecet di sekitar leher. Wbs
tampak kurus dan lemah.
2. Kesadaran
Kesadaran sensorium/neurologis : Compos mentis
Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara Berbicara : pasien berbicara kurang lancar,terputus-putus sebentar untuk
memahami apa yang orang lain bicara, intonasi kadang kurang jelas.
b. Gangguan Berbicara : tidak ada gangguan.
B. Alam Perasaan
1. Suasana perasaan (mood) : Eutim
2. Afek Ekspresi Afektif
Arus : Cepat
Stabilitas : Stabil
Kedalaman : Dalam
Skala Diferensiasi : Luas
Keserasian : Serasi
Ekspresi : wajar
Dramatisasi : tidak Nampak
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham : Tidak ada
c. Obsesi : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik
G. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial : Baik ( suka berbagi kepada teman yang sedang
kesusahan)
2. Uji Daya Nilai : kurang (wbs tidak tahu kenapa kakaknya memarahi dia)
3. Daya Nilai Reabilitas : sedikit terganggu
H. Tilikan
Derajat 1, pasien tidak merasa dirinya sakit.
I. Realibilitas
Kurang
A. STATUS INTERNISTIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan Darah : Tidak dilakukan
4. Nadi : 78 x/menit
5. Suhu : Tidak dilakukan
6. Pernafasan : 18 x/menit
7. Bentuk tubuh : kurus
8. Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
9. Sistem respiratorius : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
10. Sistem gastro-intestinal : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
11. Sistem muskulo-skeletal : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Tidak ada kelainan. Dalam batas normal
Kesimpulan : Hasil Pemeriksan tanda-tanda vital dalam batas normal,serta tidak
terapat kelainan pada organ.
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : tidak dilakukan
2. Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan
3. Mata : konjungtiva anemis (-) sclera icterus (-)
4. Pupil : isokor
5. Ofthalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : +5
7. Sensibilitas :+
8. Sistem saraf vegetative : tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : tidak dilakukan
10. Gangguan khusus : tidak ada
Kesimpulan : Hasil Pemeriksaan Neurologik dalam batas normal.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang wbs laki-laki tidak seusai dengan usianya 30 tahun., datang dibawa oleh
satpol PP karena bekerja sebagai pemulung. WBS mengaku sedang beristirahat dari
pekerjaannya dan sedang merokok sambil minum kopi di warung. Saat ini wbs
mengenakan kemeja yang sudah dekil dan kotor. WBS sendiri terlihat cuek dengan
penampilannya. WBS mengangapnya bahwa dirinya di jambret dan dibawa ke panti.
WBS tidak tahu mengapa dirinya dibawa ke panti.
WBS mengatakan bahwa dirinya menyukai pekerjaan ini sehingga wbs merasa
semangat untuk bekerja. WBS mengatakan bahwa uang hasil kerjanya dibuat makan,
minum kopi, dan merokok. WBS juga mengatakan bahwa orang-orang disekitar nya
berbaik hati suka memberinya uang dan membelikannya makan dan rokok. WBS juga
suka berbagi kepada teman sekerjanya bila ada yang kesusahan, namun wbs suka
merasa kesal dan marah bila ada teman yang malas.
WBS awalnya bekerja sebagai penjaga warung di rumah abangnya di Cilangkap.
WBS mengaku pergi dari rumah karena abangnya suka memarahi dia. WBS merasa
tertekan berada di rumah abang nya tersebut.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I :
Menurut PPDGJ-III, masalah wbs ini termasuk :
- F. 70 Retardasi mental
Aksis II : Kepribadian pasien tidak dapat dikaji karena latar belakang pendidikan
tidak jelas.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Gangguan kepribadian dissosial
Dementia
PROGNOSIS
Ad vitam :dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanatorium : Dubia ad malam
V. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologi: Tidak ada masalah
2. Psikiatri / psikologi:
Ingatan jangka panjang berkurang
Berusaha menghilangkan pikiran yang tidak menyenangkan di masa lalu
Hilangnya minat untuk mengembangkan hidup
Merasa hanya ingin bekerja dengan memulung
3. Sosial / keluarga: Masalah primary support group, masalah ekonomi, masalah
keluarga, masalah pekerjaan, masalah psikososial.
VI. TERAPI
Pada pasien ini dapat diberikan psikoterapi berupa psikoterapi suporatif, karena
psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi kelompok seperti
grouping, morning meeting. Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara:
Ventilasi: memberi kesempatan kepada WBS untuk mengeluarkan isi hatinya.
Sugesti: menanamkan kepada WBS bahwa permasalahnya dapat teratasi.
Reassurance: meyakinkan kembali kemampuan WBS bahwa dia sanggup mengatasi
masalahnya.
Bimbingan : memberikan bimbingan yang praktis yang berhubungan dengan apa
yang bisa WBS lakukan, untuk mengatasi masalahnya dari segi psikologi ataupun
sosialnya.