Anda di halaman 1dari 8

Tatalaksana Pembuatan Surat Kematian pada DOA

Pembimbing:

KOMPOL dr. M.Ihsan Wahyudi, Sp. F

Disusun oleh:
Azrin Agmalina 112015380
Gladys Juane Patulak 112016295
Patricia Renata 112016118
Fariska 112016328
Elisabeth Janice Rusli 112016163
Angela Mitchelle Nyangan 112016380
Sani Euodia Laelaem 112016264
Devi Melissa 112015031
Maria Kelo 112016228
Louis Ryandi 112017064

Fakultas Kedokteran UKRIDA

Kepaniteraan Klinik Ilmu Forensik

Periode 5 Februari 2018 s/d 3 Maret 2018

RS Bhayangkara Tingkat II Sartika Asih Bandung


Surat Keterangan Kematian

Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah
meninggal dunia. Surat keterangan kematian ini berisi identitas, saat kematian, dan sebab
kematian. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter yang telah
diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan praktik
kedokteran. Surat keterangan kematian merupakan suatu keterangan tentang kematian
yang dibuat oleh dokter. Hal ini penting sehingga dokter harus bertanggungjawab
sepenuhnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan surat keterangan kematian. 1,2

Surat keterangan kematian biasa/ alamiah ini penting dibuat untuk kepentingan
berbagai kalangan seperti pihak ahli waris (asuransi), statistic/ sensus penduduk dan
instansi tempat korban bekerja serta untuk penguburan. Pada waktu menuliskan surat
keterangan kematian, maka keadaan orang tersebut sebelum meninggal dapat diperoleh
dari keluarga yang meninggal sebelum jenazahnya dikuburkan atau dikremasi.2

Peran dokter dalam hal ini adalah:1


 Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti secara permanen: sirkulasi,
respirasi dan neurologi)
 Melengkapi surat keterangan kematian bagian medis (menuliskan sebab kematian,
jika diperlukan otopsi)
 Jika jenazah tidak dikenal, membantu identifikasi.

Kegunaan Surat Keterangan Kematian

Manusia hidup di dunia ini selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta
kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, manusia juga
seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan mengapa surat
keterangan kematian ini perlu untuk diterbitkan/dibuat yaitu diantaranya adalah :1
 Untuk kepentingan pemakaman jenazah
 Kepentingan pengurusan asuransi
 Kepentingan pengurusan warisan
 Pengurusan pensiunan janda/duda

2
 Persyaratan menikah lagi
 Pengurusan hutang piutang
 Untuk tujuan hukum, pengembangan kasus kematian tidak wajar
 Kepentingan statistik

Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting


dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan tren penyakit dan
tren penyebab kematian pada masyarakat. Hal ini perlu sebagai bagian dari system
surveillance guna menentukan tindakan dan intervensi apa yang bisa dilakukan. Selain itu,
data bisa juga dipakai sebagai upaya monitoring jalannya suatu program sekaligus sebagai
bahan evaluasi program yang telah berjalan. Dalam hal penelitian, data ini dapat menjadi
sumber data untuk penelitian biomedis maupun sosiomedis.1

Landasan Hukum Surat Keterangan Kematian

Peraturan bersama Mendagri dan Menkes No.15 tahun 2010, nomor


162/MENKES/PB/I/2010, tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian.3 Dasar
hukum surat keterangan kematian :
 Bab I pasal 7 KODEKI, ‘‘Setiap dokter hanya memberikan keterangan dan pendapat
yang telah diperiksa sendiri kebenarannya’’
 Bab II pasal 12 KODEKI, ‘’Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia’’
 Pasal 267 KUHP : Ancaman pidana untuk surat keterangan palsu
 Pasal 179 KUHAP: Wajib memberikan keterangan ahli demi pengadilan, keterangan
yang akan diberikan didahului dengan sumpah jabatan atau janji.

Macam-macam Surat Keterangan Kematian

Surat Keterangan Kematian ada 2 macam, yaitu:2


a. Surat Keterangan Kematian Biasa (Ordinary Death Certificate)
Surat ini mencatat kematian individu yang mati secara alamiah, yang tidak
berhubungan dengan suatu kekerasan, tetapi dibawah pengawasan dokter. Dimana
dokter harus mengawasi selama waktu tertentu sebelum mati dan telah mengadakan
kunjungan professional dalam waktu 24 jam di saat kritis penyakit penderita.

3
b. Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh dokter forensic (Medical
Examiner’s Death Certificate)
Jika dokter tidak dapat menentukan kematian ini disebabkan karena alamiah atau tidak
alamiah maka dapat disarankan sebelum memberi surat keterangan kematian dibuat
dapat menanyakan pada penyidik yang akan memberikan petunjuk yang terbaik untuk
diikuti.2

Syarat Surat Keterangan Kematian

Kematian sebaiknya dilaporkan kepada penyidik dengan benar. Dokter


dinasehatkan untuk memberikan keterangan kepada penyidik secepat mungkin pada kasus
kematian mendadak, kematian dengan abortus, kematian yang disebabkan oleh penyebab
tidak alamiah, kecelakaan yang fatal, alkoholisme, kematian yang disebabkan oleh
anastesi atau operasi atau obat-obatan. Keracunan yang fatal termasuk keracunan makan
juga harus dilaporkan dan kematian akibat pekerjaan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh
dokter maka dapat dibuatkan surat keterangan kematian.2
Surat keterangan kematian alamiah harus dihadiri oleh dokter sebelum surat
tersebut dikeluarkan. Pada surat keterangan kematian ini juga harus dicantumkan
penyebab kematian. Dokter yang membuat surat keterangan kematian tersebut harus yakin
bahwa orang tersebut benar-benar meninggal dan atautidak dalam mati suri serta yakin
penyebab kematian satu-satunya alamiah.2

Instruksi Pengisian Surat Keterangan Kematian

Dalam melengkapi surat keterangan kematian, perlu dilakukan sesuai guideline :1


 Menggunakan formulir ter-update yang diterbitkan pemerintah
 Isi semua item, ikuti petunjuk pengisian setiap item
 Buat surat dengan jelas dengan tinta hitam
 Jangan gunakan singkatan kecuali ada instruksi khusus pada pengisian item
 Konfirmasikan ejaan penulisan nama terutama nama yang homofon (beda ejaan
penulisan tapi sama pengucapannya) seperti : Edi, Edy, Eddie dsb
 Dapatkan semua tanda tangan yang diperlukan. Tidak boleh menggunakan tanda
tangan cap atau print
 Jangan mengubah formulir

4
 Jangan menduplikasi/membuat 2 surat keterangan kematian yang sama. Jika
diperlukan, bisa dicopy yang selanjutnya di sahkan bahwa hasil copy tersebut sesuai
dengan aslinya

Isi Surat Keterangan Kematian

Keterangan yang diberikan pada surat keterangan kematian adalah yang


berhubungan dengan kematian dan adanya keterangan dokter secara terperinci, yaitu
nama, umur, tempat, dan tanggal kematian. Bagian ini melaporkan tentang penyebab
kematian, yaitu:
 Sebab primer
 Immediate cause of death (Sebab kematian segera)
 Countributery cause of Death (sebab kematian tambahan)
 Surat kematian primer adalah sebab yang utama yang menyebabkan kematian. Sebab
kematian segera adalah komplikasi fatal yang dapat membunuh penderita yang berasal
dari sebab utama. Sedangkan Countributery cause of Death adalah proses yang tidak
ada hubungannya dengan sebab utama dan sebab segera dari kematian tetapi
mempunyai tambahan resiko menyebabkan kematian

Bagian terakhir dari surat keterangan kematian berisi tentang:


 Kehadiran dokter saat melihat kritis penyakit penderita
 Penyebab kematian tersebut ditulis dengan benar berdasarkan keyakinan dan
keilmuannya.3

Format Surat Keterangan Kematian


 Contoh surat keterangan kematian dari rumah sakit (terlampir)
 Contoh surat keterangan kematian dari kelurahan (terlampir)

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification.


2. Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik
3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kementrian Kesehatan Nomor 15 Tahun
2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010

6
Lampiran1

7
Lampiran2

Anda mungkin juga menyukai