PATOFISIOLOGI

HIV menginfasi&mengosongkan
Virus masuk sirkulasi Virus menempel pd reseptor CD4 isinya ke dlm CD4 DNA virus+DNA host CD4 bereplikasi

Resiko putus
Terbentuk provirus baru
obat
Peningkatan jml provirus dlm
Bersihan jalan Mycobacterium TBC Masuk jalan CD4
Kurang
nafas inefektif
pengetahuan : nafas dan tinggal di alveoli
kepatuhan terapi Diagnosis penyakit terminal

Batuk dengan Infeksi paru

sputum purulen immunocompromice Provirus menonjol
kronis
kadang disertai
hemoptisis

Peningkatan invasi Provirus terpotong-potong

Kerusakan membrane
alveolar kapiler CD4yg lain
Menurunkan nafsu Koping indinidu
makan Peningkatan jml virus inefektif : Depresi
bb menurun
Fibrosis (Timbul jaringan
ikat elastic dan tebal)
Gangguan pertukaran gas
Resiko
Nutrisi kurang dari Kecemasan
tinggi infeksi
kebutuhan
Alveolus tidak dapat
kembali saat ekspirasi
Infiltrasi ke pleura Nyeri akut
Resiko tinggi penularan penyakit Koping keluarga inefektif

Gas tidak dapat berdifusi

dengan baik
Isolasi sosial

Intoleransi aktifitas kelelahan Sesak

Harga diri rendah

pola nafas inefektif

 Penurunan jml CD4

Proses Virus HIV patofisiologi

1. Virus masuk sirkulasi
2. Virus menempel pd reseptor CD4
3. HIV menginvasi&mengosongkan isinya ke dlm CD4
4. RNA HIV menjadi DNA virus
5. DNA virus+DNA host
6. CD4 bereplikasi
7. Terbentuk provirus baru
8. Provirus terpotong-potong
9. pringkatan jumlah virus
10. Peningkatan invasi CD4yg lain

immunocompromice

syaraf Integument Genetalia Respirasi pengindraan muskuloskeletal gastrointestinal

Kompleks dimensia Lesi-lesi kulit stafilokokus(bullous Lesi – lesi pada organ Infeksi Lesi-lesi karena: Terjadi lipolisis karena Diare kronik
AIDS karena: impetigo, etkima, folikulitis), genetalia karena infeksi gangguan metabolisme Disfungsi biliari
Pneumocytis carinii, candida, herpes
serangan langsung lesi-lesi virus herpes simpleks (oral, sifilis, gonore, herpes dan penurunan intake Hepatitis penyakit
mycobacterium avium
HIV pada sel-sel fasial, anal dan vulvovaginal) simpleks, sarcoma serta dijumpai anorectal
intacelulare, candida ,
syaraf herpes zoster proteinuruia
Chlamydia, histoplasma kaposi’s; kutil
enselofati akut lesi-lesi miobakteri kronik timbul
capsulatum, toxoplasma
neuropati karena diatas nodus-noduls limfe atau papilomavirus oral,
gondii, coccidiodes
inflamasi sebagai ulserasi atau macula
immitis, Cryptococcus ginginitis peridontitis
demielinasi hemoragik
neoforms,
diakibatkan lesi lain berhubungan dengan infeksi HIV; leukoplakia oral
sitomegalovirus, virus-
serangan HIV pseudomonas aeruginosa, sarcoma kaposi’s pada
virus influenza,
langsung, reaksi molluscum contangiosum, candida konjugtiva atau kelopak
pneumococcus,
obat, lesi sarcoma albicans, cacing gelang, mata, retinis
strongyloides
kaposi’s Cryptococcus, sitomegalovirus
sporoticosis(dermatitis yang Mycobacterium otitis eksternal akut dan
disebabkan oleh xerosis reaksi tuberculosis, otitis media; kehilangan
obat trutama sulfa pendengaran yang
lesi dari parasit seperti scabies atau berhubungan dengan
tuma ; sarcoma kaposi’s, dekubitus, mielopati, meningitis,
dan kerusakan integritas kulit akibat sitomegalovirus dan
lamanya tekanan dan inkontinens reaksi-reaksi obat