PENDAHULUAN
dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemi merupakan salah satu tanda
khas penyakit diabetes melitus (DM), meskipun juga mungkin didapatkan pada
DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada
DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2035. Sedangkan International Diabetes
Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun 2035.1
komplikasi akut yang jarang terjadi tetapi dapat mengancam nyawa. Ketoasidosis
yang ditandai oleh trias hiperglikemi, asidosis dan ketosis, sedangkan SHH
defisiensi insulin absolut atau relatif serta peningkatan hormon kontra regulator
1
2
di US pada tahun 2009. Tingkat mortalitas SHH lebih tinggi dibandingkan KAD,
dimana mortalitas SHH mencapai 20% dari penderita sedangkan KAD hanya 0,5-
insidensi SHH per tahunnya kurang dari 1 per 1.000 populasi. Pada KAD,
Telah dilaporkan insidensi KAD 12,9 per 100.000 populasi di Denmark dan 26,3
SHH lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 2, akan tetapi telah
dengan KAD. Faktor pemicu SHH yang berpengaruh antara lain: terapi insulin
yang tidak adekuat serta penyakit yang mendasari seperti infeksi, iskemik, atau
kejadian SHH adalah penurunan asupan cairan, terutama pada lansia dengan
penurunan kemampuan fisik atau neurologis yang sulit mengakses air sehingga
kasus KAD terjadi pada penderita DM yang dalam keadaan stres berat, terutama
akibat infeksi seperti pneumonia atau ISK, juga iskemik miokardal atau penyakit
medis dan pembedahan lainnya. Terapi insulin yang inadekuat dan konsumsi
infeksi pneumonia yang terjadi saat perawatan di rumah sakit. Penderita DM lebih
yang dapat muncul seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan mikroangiopati
pulmonal. Penanganan terapi yang salah atau terapi yang gagal dapat