BAB II
Teknis Analisis Lingkungan Bisnis
Ada beberapa cara untuk memperoleh informasi, diantaranya :
1. Dengan pendengaran (informasi lisan ), yaitu informasi yang didapat melalui pendengaran,
baik secara formal atau informal sumber informasi lisan ini meliputi:
a. Media : Radio, TV, Harian, dll.
b. Karyawan perusahaan : rekan bawahan dan pengawas
c. Sumber luar perusahaan lainnya :
– Pelanggan
– Perantara
– Pemasok
– Perguruan tinggi
– Pesaing
– Eksekutif keuangan dan Konsultan
2. Informasi tertulis atau dokumentasi yang dapat diketahui dengan cara membaca informasi
yang disediakan oleh orang lain untuk berbagai tujuan.cara lain adalah merancang Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dengan cara menyusun jalur informasi secara teratur dan akurat.
Misalnya dari jurnal perdagangan, jurnal ekonomi, jurnal keuangan, dll.
3. Memata-matai (Spionase) berusaha memperoleh informasi dengan mendatangi pesaing yang
potensial atau sesungguhnya. Pekerjaan mata-mata ini dapat di lakukan oleh eksekutif puncak
atau menunjuk salah seorang yang dipercayai. Bahkan dapat juga merujuk lebih dalam lagi
dengan menggunakan orang dalam pesaing.
4. Peramalan formal : melakukan peramalan secara formal terhadap faktor-faktor lingkungan,
biasanya dilakukan oleh perencana strategi atau orang yang ditunjuknya.
5. Pengamatan langsung atau pendapat umum : secara langsung mengamati sikap masyarakat
terhadap produk / jasa perusahaan, dll.
Kalau kita perhatikan bagaimana eksekutif melakukan analisis lingkungan, maka disimpulkan,
yaitu :
a. Para eksekutif lebih cenderung memusatkan perhatiannya menganalisis lingkungan sektor
ekonomi ketimbang sektor-sektor lainnya walaupun pesaing tetap menjadi tumpuannya.
b. Para eksekutif lebih cenderunmg melakukan pendekatan secara lisan, kecuali dalam hal
tertentu (pada level bawah) pendekatannya lebih bersifat tertulis.
c. Lebih dari setengahnya waktu dipergunakan pada eksekutif untuk menganalisis lingkungan,
bahkan hamper 75%,dan sisanya untuk analisis internal perusahaan (keunggulan dan kelemahan
perusahaan).
d. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan alat yang berperan dalam menganalisis
lingkungan.
e. Baik eksekutif puncak maupun perencana strategi, melakukan analisis lingkungan secara
teratur (melalui lisan).
Karakteristik analisis lingkungan bisnis dalam menentukan seberapa jauh baiknya perencana
strategi menetapkan keputusannya, hal ini tergantung dari:
1. Pengalaman
Semakin berpengalaman dan semakin cerdas eksekutif maka semakin besar informasi yang dapat
di tanganinya dengan kualitas tinggi. Eksekutif yang lebih tua biasanya lebih lamban dalam
mengambil kjeputusan, akan tetapi lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaannya.
2. Motivasi dan tingkat aspirasi
Semakin tinggi tingkat aspirasi atau golongan eksekutif, semakin baik hasilnya. Faktor- faktor
yang mempengaruhi motivasi adalah :
a. Kebutuhan : kebutuhan keberhasilan, kebutuhab afiliasi, dan klebutuhan kekuasaan.
b. Imbalan atas pelaksanaan (ganjaran) : bentuk ganjaran yang didasarkan pada prestasi jangka
pendek dapat menimbulkan kebiasaan yang tidak menghasilkan pendapat yang baik, karena :
– inilah yang mereka pelajari sebagai manajer yunior
– kebiasaan diperkuat oleh umpan balik dan imbalan ataupun hukuman dalam seluruh perjalanan
karirnya.
c. Pandangan / tanggapan seseorang : amat tergantung pada watak mereka sehubungan dengan
informasi yang tidak menentu, hal ini tergantung pada:
– Orientasi resiko
Orang tidak suka menanggung resiko akan menganalisis secara konservatif, sedang orang yang
bersedia menanggung resiko akan cenderung pada sifat untung-untungan.
– Daya refleksi
Apabila orang mengambil kesimpulan secara implusif dan bertindak cepat, maka cara ini akan
lebih efektif.
– Dogmanisme
Mereka yang mempunyai sistem tertutup, dimana cara berpikirnya sudah tertempa akan
mengambil kesimpulan secara tepat berdasarkan informasi yang tidak cukup.
– Struktur konseptual abstrak.
Orang-orang konsep akan memproses banyak informasi dimensi dan menggunakan pendekatan
rumit untuk menyatukannya.
d. Iklim psikologis : Suasana psikologis sering mempengaruhi sikap seseorang dalam
menganalisis lingkungan. Misalnya kehidupan pribadi seseorang akan mempengaruhi sikap
optimis atau pesimisnya. Demikian pula sikap mereka menerima atau menolak terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi.