Anda di halaman 1dari 2

SKRINING GIZI DI INSTALASI RAWAT INAP DEWASA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT 1/2
BUDI KEMULIAAN
BATAM

Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur RS. Budi Kemuliaan Batam
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. M.Arsjad Effendy, MM
NIK.P.2016.04.08061953.1496
SKRINING GIZI DI INSTALASI RAWAT INAP DEWASA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT 1/2
BUDI KEMULIAAN
BATAM

Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur RS. Budi Kemuliaan Batam
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. M.Arsjad Effendy, MM
NIK.P.2016.04.08061953.1496
1. Menilai kondisi klinis pasien dan status gizi pasien awal
masuk di instalasi rawat inap
TUJUAN
2. Pengkajian / Assesment gizi lanjutan bagi pasien yang
berisiko malnutrisi
KEBIJAKAN
1. Pasien baru yang masuk dilakukan skrining Malnutrition
PROSEDUR Screening Tool (MST) oleh perawat dengan mengisi skor
pada format yang telah disiapkan.
2. Dietisien melakukan skrining gizi Subjektif Global
Assesment (SGA) kepada seluruh pasien di instalasi
rawat inap minimal 1 x 24 jam
3. Dietisien membaca hasil skor MST dan SGA dengan
membubuhkan nama jelas, tanda tangan, dan jam
pelaksanaannya
4. Bila hasil skrining gizi menunjukkan :
a. Pasien berisiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian
atau assesmen gizi yang dilanjutkan dengan langkah
– langkah proses asuhan gizi terstandar oleh dietisien.
b. Pasien dengan status gizi baik atau tidak berisiko
malnutrisi, dianjurkan dilakukan skrining ulang setelah
1 minggu. Jika hasil skrining ulang berisiko malnutrisi
maka dilakukan proses asuhan gizi terstandar.
1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Instalasi Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai