Brawijaya (2016)
1.
BAB VII
PEKERJAAN BAJA
1.1 Umum
Pemborong harus mempersiapkan semua tenaga, alat-alat dan perlengkapan
pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Selain itu
Pemberi Tugas akan mempersiapkan atau meminjamkan sebagian yang diperlukan
untuk pekerjaan tersebut seperti yang ditentukan dalam gambar ataupun ditentukan
pasal ini.
Baja propil maupun plat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja dari jenis BJ 34
yang diproduksi oleh pabrik-pabrik terkenal dan dijamin oleh sertifikat.
Baja konstruksi harus memenuhi syarat-syarat pengujian, pemilihan, pengukuran,
penimbangan, pengujian tarik dan pengujian lentur dalam keadaan dingin. Jika
dipandang perlu Direksi dapat memerintahkan untuk dilakukan pengujian terhadap baja
konstruksi tersebut sesuai dengan syarat pengujian yang berlaku.
1.2 Standard
Standard yang dipakai adalah menurut "Standard to the specification for Design,
Fabrication and Erection of Structural Steel for Building" oleh A.I.S.C.
II-1
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
C. Meluruskan
Plat harus diperiksa kerataannya. Dan semua batang harus diperiksa kelurusannya
sebelum pekerjaan-pekerjaan dilakukan, dan juga harus semua bagian tersebut
harus bebas dari puntiran dan kalau perlu diadakan tindakan-tindakan perbaikan
sehingga kalau plat itu tersusun akan terlihat rapat seluruhnya. Cara yang
digunakan untuk seperti tersebut diatas haruslah sedemikian rupa, sehingga tidak
merusak atau berbekas pada material.
D. Memotong
Kecuali diisyaratkan lain, pekerjaan baja dapat dipotong dengan cara menggunting,
menggergaji atau dengan las potong. Permukaan yang diperoleh dari hasil
pemotongan semacam itu harus diselesai kan siku terhadap bidang yang potong
(kecuali ditentukan memang miring), tepat dan rata menurut ukuran yang
diperlukan. Penyeles aian pada permukaan umumnya dilakukan dengan mesin atau
gerinda. Dalam hal memotong dengan las pemotong, maka hanya permukaan yang
kurang rata dapat digerinda seperlunya. Tidak diperkenankan untuk menggunting
plat utama, plat penguat, plat koppel utama kecuali pada arah yang tegak lurus
terhadap tegangan utama. Tapi plat-flens dari batang I tersusun, gelagar plat,
tepi dari plat penguat harus dipotong dengan mesin pemotong. Ujung dari plat
penguat harus dipotong dan diselesaikan agar rapat dengan flens dari gambar
ujung dan batang tekan, dan gelagar batang-batang lain yang disambung dengan
plat penyambung yang memakai paku keliling atau baut harus diratakan setelah
pabrikasi agar rapat seluruhnya. Dalam hal sambungan batang tekan maka
II-2
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
toleransi maksimum adalah 0,1 mm dan untuk sambungan batang tarik maksimum
0,2 mm untuk setiap titik sambungan.
II-3
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
G. Mengebor
Semua lobang harus di bor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan,
maka semua plat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama
untuk membuat lubang dan di bor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila
menggunakan baut-baut pada salah satu lubang, maka lubang ini di bor lebih kecil
dan baru kemudian diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya. Cara lain
adalah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan
mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan, plat-plat dan
sebagainya dapat dilepas bila perlu. Diameter lubang untuk paku keliling atau baut
pas adalah 1,5 mm lebih besar dari pada diameter yang tertera pada gambar
rencana.
II-4
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
Tingkat penyelesaian umumnya harus dalam mutu yang tinggi dan masih memenuhi
toleransi atau tingkat yang diinginkan.
I. Montase
Sebelum diangkat, pekerjaan baja termasuk setiap railing yang akan terpasang
langsung pada pekerjaan baja, harus dipasang sementara pada tempat tertentu
untuk diperiksa oleh Direksi mengenai alignemen serta tepatnya seluruh bagian
dari sambungan. Sambungan sementara harus berhubungan betul menyeluruh
dengan menggunakan cara yang disetujui seperti wartel, jack baut-baut yang
dilakukan pada saat montase hanyalah untuk membawa bagian-bagian itu pada
posisi yang dikehendaki dan bukanlah untuk memperbesar lubang atau merusak
material. Pemberitahuan harus diberikan kepada Direksi bila pekerjaan siap untuk
diperiksa itu harus disediakan oleh Pemborong. Montase pekerjaan tidak akan
dilepas dulu sebelum mendapat persetujuan tertulis dari Direksi dan setiap
bagian yang tidak cocok dengan gambar rencana dan syarat-syarat dapat ditolak.
J. Pemberian Tanda
Setelah Montase percobaan serta setelah mendapat persetujuan dari Direksi, tetapi
belum dilepas, setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan atau
cat). Cat dari warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian
yang sama. Dua copy dan gambar rencana yang menyatakan dengan tepat tanda-
tanda tersebut harus diberikan secara cuma-cuma kepada Direksi ataupun
pelaksana pemasangan dari bangunan tersebut pada saat pengiriman pekerjaan
baja itu.
II-5
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
dengan cara lain yang disetujui. Setelah semua permukaan dalam keadaan bersih
dan kering kemudian dicat dasar dengan satu lapisan menie, atau lapisan
pelindung yang lain kalau disyaratkan khusus pada pekerjaan tertentu. Pada
tempat-tempat dimana pada saatmontase percobaan digunakan paku keling,
permukaan dimana akan berhubungan permanen setelah montase maka
permukaan-permukaan semacam itu perlu diolah seperti tersebut diatas sebelum
II-6
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
dengan cermat sesuai dengan ukuran panjang batangnya yang tak berukir.
Diameter lubang cincin baut adalah 1.50 mm lebih besar dari diameter baut.
Baut stall baut hitam yang 1.50 mm lebih kecil dari diameter dimana digunakan.
Baut baja keras, mur dan cincin baut
Baut baja keras, mur dan cincin baut haruslah dengan ukuran-ukuran seperti
yang tertera pada gambar rencana dan harus memenuhi standard.
II-7
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
barang yang diterima tersebut dan akan segera menyampaikan secara tertulis
kepada Direksi setiap kerusakan atau cacat tanpa ditunda-tunda atau kalau tidak
demikian, dia harus memperbaiki setiap kerusakan, kehilangan, serta cacat yang
terjadi diluar dan sesudah penyerahan atas biaya sendiri.
II-8
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
II-9
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
sehingga selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan telah diperiksa
dan disetujui oleh Direksi atau wakilnya.
Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as
lubang. Bidang dibawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak
lurus terhadap as baut lebih dari 3.5 0. Memakai cincin baut yang miring (tarped)
dapat dilakukan hanya kalau dipandang perlu. Baut menonjol melalui mut tidak
kurang dari 1.5 mm dan tidak melebihi 4.5 mm, Baut stel yang digunakan untuk
membuat permulaan dapat seterusnya digunakan pada sambungan.
B. Mengencangkan Baut
Baut baja keras dapat dikencangkan dengan tangan atau dengan mesin. Kunci
pas mesin harus dari jenis yang telah disetujui dan rapat menunjukkan bila tercapai
torque yang disyaratkan. Kunci pas mesin harus dari jenis yang telah disetujui
yang akan slip bila tegangan atau tourque yang disyaratkan telah tercapai.
C. Galvanisasi
Dimana ditentukan ada pekerjaan galvanisasi maka yang dikehendaki adalah
galvanisasi celup panas.
II-10
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
Pengecatan dasar dari bahan yang sejenis dengan bahan cat di bengkel semua
bagian seperti yang disebutkan pada sub a.
Pemakaian cat akhir seperti disyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk seluruh
bidang terbuka pekerjaan besi itu.
1.5.2 Pembersihan
Semua permukaan dari pekerjaan baja, harus bersih dan dikupas dengan sand
blasting atau cara lain yang disetujui agar menjadi logam yang bersih, dengan
menyingkirkan seluruh gemuk, olie, lumpur atau lain-lain yang melengket padanya luas
permukaan yang dibersihkan haruslah sebelum terjadi oksidasi. Bila terjadi oksidasi
(karatan), permukaan harus dibersihkan kembali sebelum pengecatan dasar dilakukan.
II-11
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
permukaan baja, sekitar paku keling, baut-baut, pada setiap sudut, sambungan plat,
lekuk-lekuk dan sebagainya kemudian diratakan dengan baik. Setiap bagian yang
menampung air atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang tebal, atau bila
diperintahkan oleh Direksi dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain
yang disetujui sebelum penyelesaian cat dasar. Setiap lapisan yang telah selesai
harus tampak sama dan rata. Pemakaian yang rata adalah 12.5-15m 2 per liter untuk
cat dasar dan 15-20m2 per liter untuk lapisan berikutnya.
II-12
Perencanaan Sistem Penanganan Limbah Cair Universitas
Brawijaya (2016)
II-13