KONSEP DASAR
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Anemia timbul jika kadar hemoglobin kurang dari yang diharapkan bila usia
dan jenis kelamin dihitungkan kadar hemoglobin pada waktu lahir tinggi (20
g/dl) tetapi menurun pada kehidupan tiga bulan pertama sampai angka terendah
(10 g/dl) sebelum meningkat kembali menjadi nilai dewasa (> 12 g/dl pada
wanita dan > 13 g/dl pada pria) (Thomas W. Mackay, 1997: 249).
hemoglobin atau volume sel darah merah (packed red cell) dalam darah
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. (Brunner & Suddart,
2002 : 395 ).
Suatu tanda dengan hemoglobin kurang dari 12 gr%, eritrosit atau hematokrit
Seseorang baik pria maupun wanita dinyatakan menderita anemia apabila kadar
2.Etiologi
b. Sel darah merah premature atau npenghancuran sel darah merah yang
berlebihan
c. Kehilangan darah
d. Kekurangan nutrisi
e. Faktor keturunan
f. Penyakit kronis
3. Klasifikasi Anemia
- Hemoglobinuria
Majifestasi klifis :
Pemberian preparat Fe
dapat dimulai dengan dosis yang rendah dan dinaikkan terhadap pada
Fero glukonat 3 x 200 mg secara oral sehabis makan. Bila terdapat intoleransi
terhadap pemberian preparat Fe oral atau gangguan pencernaan sehingga tidak dapat
diberikan oral. Dapat diberikan secara parental dengan dosis 250 mg Fe (3 mg/
kgBB) untuk tiap 9% penurunan kadar Hb dibawah normal.
- Iron dekstran mengandung Fe 50 mg/ml, diberikan secara
Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropenik anemia with reticulo
terbanyak kedua setelah anemia defisiensi yang dapat ditemukan pada orang
Etiologi :
- Penyakit ini banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi seperti
Manifestasi klinis:
atau normokrom. Apabila disertai dengan penurunan kadar besi dalam serum
feritin dalam serum normal atau meningkat, leukosit dan hitung jenisnya
normal.
Penatalaksanaan:
mengancam nyawa, dapat diberikan tranfusi darah merah (packed red cell)
2. Anemia makrositik
Kekurangan vitamin B12 bisa disebabkan oleh faktor intrinsic dan faktor
lainnya. Kekurangan vitamin B12 karena faktor intrinsic ini tidak dijumpai
MANIFESTASI KLINIK
Didapatkan adanya anorexia, diare, dyspepsia, lidah yang licin, pucat dan
parestesia, lalu gangguan keseimbangan dan pada kasus yang berat terjadi
PENATALAKSANAAN
Pemberian vitamin B12 1.000 mg/ hari selama 5 sampai 7 hari, 1 kali tiap
bulan.
Asam folat terutama terdapat dalam daging, susu dan daun-daunan hijau.
asam folat.
MANIFESTASI KLINIK
Gejala dan tanda pada anemia defisiensi asam folat sama dengan anemia
PENATALAKSANAAN
a. Perdarahan akut
PENATALAKSANAAN
Mengatasi perdarahan
perinfus.
b. Perdarahan kronik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
saluran cerna akan memberi hasil positif pada test bensidin dari tinja.
ETIOLOGI
Intrinsik
noktural paroksismal
(G6PD)
Ektrinsik
- Gangguan sistem imun, seperti pada penyakit autoimun, penyakit
- Hipersplenisme
- Luka bakar
MANIFESTASI KLINIK
PENATALAKSANAAN
4. Anemia hemolitik
merupakan kelainan darah yang didapat, dimana auto anti bodi Ig6 yang
dibentuk terikat pada membran sel darah merah (SDM). Antibodi ini umumnya
berhadapan langsung dengan komponen dasar dari sistem Rh dan sebenarnya
MANIFESTASI KLINIS
Anemia ini bervariasi dari yang ringan sampai yang berat (mengancam jiwa).
Pasien mengelufatig dan keluhan ini dapat terlihat bersama dengan angina atau
PENATALAKSANAAN
dalam dosis terbagi ,jika terjadi anemia yang mengancam hidup tranfusi darah
dosis tinggi intra vena (500 mg/kg BB/hari selama 1-4 hari)mungkin
5.Anemia aplastik
darah .
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PENATALAKSANAAN
-Tranfusi darah
trombositopenia berat.
efek samping yang mungkin terjadi virilisasi retensi air dan garam perubahan
menjalani tranplantasi sum-sum tulang dan pada pasien yang telah mendapat
4.PATOFISIOGI
nutrisi ,pajanan toksis, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui,sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis
defect sel merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal
atau akibat beberapa faktor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi
sel darah merah lisis sel darah merah (disolusi)terjadi terutama pada sel
limfa.sebagian hasil samping proses ini bilirubin yang terbentuk dalam fagosit
sel darah merah abnormal pada pasien hemolisis yang dapat merupakan
apakah suatu anemia pada pasien tertentu disebabkan oleh penghancuran sel
darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperoleh dengan dasar :
-Derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sum-sum tulang dan cara
aktif dan mengikuti sampai bahan tersebut menhilang dari sirkulasi darah
Suddart,2000:357)
5.EVALUASI DIAGNOSA
indeks sel darah ,penelitian sel darah darah putih.Kadar besi serum pengukuran
kapasitas ikatan besi ,kadar folat vitamin B12 hitung trobosit.Waktu protumbin
6.PEMERIKSAAN PENUNJANG
indeks sel darah merah.Penelitian sel darah putih ,kadar besi serum
parsial.Aspirasi dan biopsy sum-sum tulang dapat di lakukan selain itu perlu
7.KOMPLIKASI
pada setiap tingkat anemia pasien dengan penyakit jantung cenderung lebih
besar kemungkinan mengalami angina atau segala gagal jantung kongestif dari
Suddart,2002:937)
8.PENATALAKSANAAN
a.Terapi umum
-Istirahat
tablet,anemia berat dan akut Hb rendah (< 7 gr%) sebaiknya diberi tranfusi
darah.
9.FOKUS INTERVENSI
mukosa kering kuku dan rambut rapuh ,ekstermitas dingin, penurunan haluran
INTERVENSI
memori,bingung.
g Catat keluhan rasa dingin ,pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat
sesuai indikasi.
h Hindari penggunaan bantalan penghangat atau botol air panas ,ukur suhu
INTERVENSI
c Awasi tekanan darah ,penafasan selama dan sesudah aktivitas catat respon
tidak direncanakan.
INTERVENSI
d Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering dan atau makan diantar
e Observasi dan catat kejadian mual/muntah flatus dan gejala lain yang
berhubungan.
f Berikan dan bantu hiegiene yang baik sebelum dan sesudah makan,gunakan
sikat gigi yang halus untuk penyikatan yang lembut,berikan pencuci mulut
sianocobalamin (vit B12) asam folat (flovite) asam askorbat (vit c),berikan
destran (IM / IV) tambahan besi oral ,misalnya vero sulfat (veosol)
sesuai indikasi.
INTERVENSI
ekskoriasi.
b Ubah posisi secara periodedan pijat permukaan tulang bila pasien tidak
indikasi.
cairan.
d Dorong masukan cairan 2500 – 3000 ml/ hari dalam toleransi jantung
f Kaji kondisi kulit perianal dengan sering catat perubahan dalam kondisi
terjadi diare.
INTERVENSI
a Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan dan pasien
b Pertahankan tehnik aseptic ketat pada prosedur / perawatan luka .
dalam .
k. Pantau suhu,catat adanya menggigil dan kaki kardia dengan atau tanpa
deman.
INTREVENSI
memperburuk anemia.
d. Tinjau perubahan diert yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan diet
- Encerkan preparat cair ( lebih baik dengan sari jeruk ) dan di berikan
dengan sedotan.