Anda di halaman 1dari 10

Akuntansi keuangan 2

AKUNTANSI KEUANGAN
II
EKUITAS DAN LABA PER SAHAM

NADYA MARSILIA
2009020022

0
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

MODAL DISETOR

A. UNSUR UTAMA MODAL PEMILIK PERSEROAN TERBATAS


1. Modal Disetor
Modal yang berasal dari setoran atau transaksi dengan pemilik
a. Modal Saham:
Nilai nominal/nilai yang dinyatakan untuk saham biasa dan saham prioritas yang beredar.
b. Tambahan Modal Disetor
Meliputi agio saham, hasil dari transaksi saham treasuri, dsb.

2. Saldo Laba/Laba Ditahan


a. Modal yang berasal dari hasil kegiatan operasi
perusahaan.
b. Unsur modal yang lain adalah: Modal Sumbangan,
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap, dsb.

B. HAK DASAR PEMEGANG SAHAM


1. Hak berpartisipasi dalam menentukan
arah dan tujuan perusahaan.
2. Hak atas laba perusahaan.
3. Hak atas pembagian aktiva dalam hal
perusahaan dilikuidasi.
4. Hak untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham para pemegang saham dapat
dipertahankan (hak preentif).

C. PENGGOLONGAN SAHAM BERDASARKAN HAK


PEMILIKAN
1. Saham Biasa
2. Saham Prioritas/Preferen;
Saham dengan hak yang berbeda dari saham biasa.
a. Kumulatif
b. Berpartisipasi
c. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa (konvertible)

D. AKUNTANSI PENJUALAN SAHAM


1. Dijual tunai
a. Saham bernilai nominal
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
Tambahan Modal Disetor ……..……..….. xx
(harga jual > nilai nominal)

Kas …………………………………….xx
Tambahan Modal Disetor………..….xx
Modal Saham ………………………….. xx
(harga jual < nilai nominal)

Contoh: Saham Dengan Nilai Nominal


PT KFC didirikan pada awal tahun 2002, dengan modal dasar sebesar Rp.1 milyar yang terdiri dari
100.000 lembar saham biasa sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 per saham. Pada tanggal 3 Maret
2002, 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.11.000.

1
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta hasil
penjualan saham sebanyak 25.000 lembar dengan nilai nominal Rp.250 juta tersebut adalah
sebagai berikut (ribuan rupiah).
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
3/3/02 Kas atau Bank 275.000
Modal Saham Biasa 250.000
Modal Disetor-Agio Saham 25.000
(Penjualan 25.000 saham @ Rp.10.000 dengan harga
Rp.275 juta)

b. Saham tidak bernilai nominal


1). Dicatat berdasarkan harga jual:
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx

2). Dicatat berdasarkan harga yang dinyatakan (stated value):


Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
Tambahan Modal Disetor ……….……….. xx
(harga jual > harga yang ditetapkan)

Contoh : Saham Tanpa Nilai Nominal


PT MNC didirikan pada awal tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan Saham Biasa
sebanyak 100.000 lembar tanpa nilai nominal dan tanpa nilai ditetapkan. Pada tanggal 1 April
2002, sebanyak 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.15.000 per saham.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta dari hasil
penjualan saham tanpa nilai nominal dan tanpa ditetapkan sebanyak 25.000 lembar, pada
tanggal 1 April 2002 adalah sebagai berikut (ribuan rupiah).
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
1/4/02 Kas atau Bank 275.000
Modal Saham Biasa 275.000
(Penjualan 25.000 saham biasa tanpa nilai nominal)

2. Dijual dengan pesanan


a. Rekening yang diperlukan:
1). Modal Saham Yang Dipesan : untuk mencatat nilai nominal saham yang dipesan.
Merupakan rekening modal dan disajikan dibawah rekening. Modal Saham.
2). Piutang kepada Pesanan Saham: untuk mencatat jumlah tagihan yang masih harus
dibayar oleh pemesan.
Penyajian di neraca:
a). sebagai elemen aktiva lancar bila akan dilunasi dalam waktu 1 tahun sejak tanggal
neraca
b). sebagai pengurangan Modal Saham Yang Dipesan di kelompok modal bila akan
dilunasi lebih dari satu tahun.

b. Pada saat dipesan


Kas …………………………………………..xx
Piutang kepada Pemesan Saham …….… xx
Tambahan Saham yang Dipesan ……………….... xx
Tambahan Modal Disetor ……………………………xx

b. Pada saat harga saham dilunasi dan saham diserahkan ke pemesan


Kas …………………………………………..xx
Modal Saham yang Dipesan …….……… xx
Piutang kepada Pemesan Saham …………..……. xx
Modal Saham …………………………………………xx

c. Pemesan gagal melunasi sisa tagihan


Kebijakan yang dapat ditentukan adalah:

2
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

1). Mengembalikan pembayaran yang sudah diterima


2). Mengembalikan jumlah pembayaran yang sudah diterima setelah dikurangi dengan
jumlah tertentu
3). Jumlah yang sudah diterima tidak dikembalikan ke pemesan melainkan diakui sebagai
unsure penambah modal dari pembatalan penjualan saham
4). Menyerahkan saham yang nilainya sesuai dengan pembayaran yang telah diterima

Contoh: Saham Diterbitkan Melalui Pesanan


PT JEC didirikan pada awal triwulan-4 tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan saham
biasa sebanyak 100.000 lembar nominal @ Rp.10.000. Berikut adalah ikhtisar transaksi yang
terjadi dalam hubungannya dengan penerbitan dan penjualan saham-saham tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2002.
(1) Tanggal 1 s/d 30 November, diterima pesanan saham sebanyak 50.000 lembar dengan
harga @ Rp.12.500 per saham. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, atas
pesanan saham tersebut diterima pembayaran uang muka 50%, sedang sisanya akan
dibayar dalam jangka waktu 60 hari.
(2) Tanggal 1 s/d 31 Desember, diterima pembayaran dari para pemesan saham sebagai
pelunasan atas saham yang dipesan sebanyak 25.000 lembar, dan sertifikat saham
diserahkan kepada pemesan.

Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi terkait dengan


penerbitan saham tersebut, dan efeknya terhadap saldo rekening-rekening eukitas atau hak-
hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut :
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
1-30/11/02 Kas atau Bank 312.500.000
Piutang Pemesan Saham 312.500.000
Modal Saham Biasa Dipesan 500.000.000
Modal Disetor-Agio 125.000.000
1-31/12/02 Kas atau Bank 156.250.000
Piutang Pemesan Saham 156.250.000
Modal Saham Biasa Dipesan 250.000.000
Modal Saham Biasa 250.000.000

EKUITAS
Modal Disetor:
Saham Biasa (100.000 lembar diotorisasi; 25.000 lembar beredar) 250.000.000
Dipesan sebanyak 25.000 lembar 250.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 125.000.000
Jumlah 625.000.000
Krg: Piutang Pemesan Saham 156.250.000
Jumlah Modal Disetor 468.750.000

Contoh: Pembatalan Pesanan Saham


Masih dalam kaitannya dengan kasus pemesanan saham PT JEC tersebut, diumpamakan sebagai
berikut. Seorang pemesan saham sebanyak 5.000 lembar tidak membayar sisa harga saham yang
telah dipesan sebesar seluruhnya Rp.31,25 juta (0,5 x 5.000 x Rp.12.500) yang jatuh tempo dalam
bulan Januari 2003, sehingga sesuai dengan ketentuan kontraktualnya pesanan saham dibatalkan.

Ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembatalan pesanan saham, pada masing-masing
alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan seperti dikemukakan tersebut di atas
adalah sebagai berikut :
(1) Seluruh pembayaran yang telah diterima dikembalikan kepada pemesan saham.
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
1-31/1/03 Modal Saham Biasa Dipesan 50.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 12.500.000
Piutang Pemesan Saham 31.250.000
Kas atau Bank 31.250.000
(Pembatalan pesanan saham, uang
dikembalikan)

(2) Uang muka pesanan saham yang dibatalkan minus penurunan harga atau biaya penjualan
saham dikembalikan kepada pemesan

3
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

Diumpamakan pesanan saham sebanyak 5.000 lembar yang dibatalkan dapat dijual kembali
dengan harga @ Rp11.250, sehingga terdapat penurunan harga sebesar Rp.1.250 per saham atau
sebesar seluruhnya Rp.6,25 juta (5.000 x Rp.1.250). Sebagai akibatnya, maka hanya uang muka
sebesar Rp.25 juta (Rp.31,25 juta – Rp.6,25 juta) dikembalikan kepada pemesan saham.

Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pembatalan pesanan dan penjualan
kembali saham tersebut adalah sebagai berikut :

Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit


1-31/03 Modal Saham Biasa Dipesan 50.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 12.500.000
Piutang Pemesan Saham 31.250.000
Utang Pemesan Saham 31.250.000
(Pembatalan pesanan saham)

Kas atau Bank 56.250.000


Utang Pemesan Saham 6.250.000
Modal Saham Biasa 50.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 12.500.000
(Penjualan kembali saham, penurunan
harga dibebankan kepada pemesan)

Utang Pemesan Saham 25.000.000


Kas atau Bank 25.000.000
(Pengembalian uang muka pesanan
saham yang dibatalkan)

(3) Uang muka pesanan saham yang dibatalkan tidak dikembalikan atau disita
Uang muka pesanan saham yang disita diakui sebagai Tambahan Modal Disetor-Uang
Muka Pesanan Saham Dibatalkan sebagai berikut :
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
1-31/03 Modal Saham Biasa Dipesan 50.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 12.500.000
Piutang Pemesan Saham 31.250.000
Modal Disetor-U/M Pesanan 31.250.000
Saham Dibatalkan
(Pembatalan pesanan saham, uang
muka pesanan disita)

(4) Sertifikat saham dalam jumlah yang ekuivalen dengan uang muka pesanan
diserahkan kepada pemesan.
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
1-31/03 Modal Saham Biasa Dipesan 50.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 6.250.000
Piutang Pemesan Saham 31.250.00
Modal Saham Biasa 25.000.000
(Pembatalan pesanan saham, saham yang
ekuivalen dengan uang muka, pesanan
diserahkan kepada pemesan saham)

3. Dijual secara lump-sum


Harga jual harus dialokasikan ke setiap jenis saham dengan metode:
a. Metode Proporsional : bila harga pasar setiap jenis saham
diketahui
b. Metode Inkrimental: bila tidak semua jenis saham
diketahui harga pasarnya

Contoh: Penerbitan Saham Dengan Harga Tergabung


Untuk membiayai kegiatan ekspansinya, pada tanggal 1 April 2003, PT MSC menerbitkan dan menjual tunai
beberapa jenis sekuritas saham tersebut di bawah ini dengan harga seluruhnya sebesar Rp.1.575 juta.
Nilai Harga Jumlah
Sekuritas Saham Jumlah Saham
Nominal Pasar Harga Pasar
10% Saham Preferen 50.000 lembar 10.000 12.500 625.000.000
Saham Biasa-Klas A 100.000 lembar 5.000 7.500 750.000.000
Saham Biasa-Klas B 150.000 lembar 1.000 2.500 375.000.000

4
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

Jumlah 1.750.000.000
Dengan metode jumlah relatif harga pasar, penerimaan kas sebesar Rp.1.575 juta
diakolasikan kepada setiap jenis sekuritas saham sebagai berikut (dalam ribuah rupiah).
Nilai
Sekuritas Saham Kalkulasi Harga Jual Agio Saham
Nominal
10% Saham Preferen 0,90 x Rp.625 jt 562.500 500.000 62.500
Saham Biasa-Klas A 0,90 x Rp.750 jt 675.000 500.000 175.000
Saham Biasa-Klas B 0,90 x Rp.375 jt 337.500 150.000 187.500
0,90 x Rp.1.750jt 1.575.000 1.150.000 425.000

Berdasar hasil alokasi harga jual kepada setiap jenis sekuritas saham tersebut di atas, maka ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi penjualan saham dengan harga tergabung pada
tanggal 1 Apri 2003 adalah sebagai berikut (rupiah dalam ribuan).

Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit


1/4/02 Kas atau Bank 1.575.000
Modal Saham Preferen 500.000
Modal Saham Biasa-Klas A 500.000
Modal Saham Bisaa-Klas B 150.000
Modal Disetor-Agio Saham Preferen 62.500
Tambahan Modal Disetor-Agio S. B.Klas A 175.000
Tambahan Modal Disetor-Agio S.B.Klas B 187.500

4. Ditukar dengan aktiva non-kas


Dasar pencatatan:
a. Harga pasar saham yang ditukarkan, atau
b. Harga pasar aktiva yang diterima, mana yang dapat
ditentukan secara lebih andal

Contoh: Pertukaran Saham dengan Aktiva Nonkas


PT KFC menukarkan 2.000 lembar sahamnya sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 dengan
sebidang tanah pada tanggal 1 April 2004. Harga pasar saham biasa perusahaan pada saat itu
adalah Rp.12.500 per saham.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran saham dengan tanah,
pada tanggal 1 April 2004 tersebut sebagai berikut:
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
1/4/04 Tanah 25.000.000
Modal Saham Biasa 20.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 5.000.000
(Pertukaran saham dengan sebidang tanah)

Akan tetapi, apabila harga pasar tanah dapat ditentukan sebesar Rp.22,5 juta, sedang saham
perusahaan tidak ada harga pasarnya, maka harga pasar tanah harus dipakai sebagai dasar
pengukuran dan pencatatan transaksi pertukaran saham dengan tanah tersebut sebagai berikut:

Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit


1/4/04 Tanah 25.000.000
Modal Saham Biasa 20.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 5.000.000
(Pertukaran saham dengan sebidang tanah)

5. Biaya Pengeluaran Saham


Terdapat dua alternatif pengakuan:
a. Sebagai pengurang hasil penjualan saham sehingga
mengurangi rekening Tambahan Modal Disetor
b. Sebagai aktiva tak berwujud yaitu Biaya Organisasi dan
diamortisir menjadi biaya untuk periode maksimum 20 tahun

5
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

E. PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG SUDAH


BEREDAR
1. Saham Treasuri: saham sendiri yang
sudah beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Saham ini dimaksudkan akan
dihentikan sementara untuk kemudian dijual lagi atau dihentikan selamanya
2. Saham treasuri bukan merupakan elemen
aktiva bagi perusahaan. Penyajiannya di neraca adalah sebagai pengurang modal pemilik
3. Tidak ada laba/rugi yang boleh diakui dari
transaksi saham treasuri. Rekening Laba Ditahan dapat dikurangi, tetapi tidak akan
bertambah karena transaksi saham ini

4. Akuntansi Saham
Treasuri
Metode pencatatan yang bisa dipakai:
a. Metode Biaya Perolehan
b. Metode Nilai Nominal

a. Metode Biaya Perolehan


1). Pada saat dibeli kembali:
Saham treasuri dicatat sebesar biaya perolehannya.
Saham Treasuri ……………………………. xx
Kas ………………………………………………. Xx

2). Pada saat dijual lagi:


a). Harga jual = biaya perolehan
Kas ……………………………… xx
Saham Treasuri ……………………….xx
b). Harga jual > biaya perolehan
Kas ……………………………… xx
Saham Treasuri ……………………….xx
TMD Saham Treasuri ……………….. xx
c). Harga jual < biaya perolehan
Kas …………………………......… xx
TMD Saham Treasuri …………… xx
Laba Ditahan …………………….. xx
Saham Treasuri ……………………….xx

Rekening Laba Ditahan di debit bila selisih harga jual dibawah biaya perolehan
lebih besar dari saldo rekening Tambahan Modal Disetor-Saham Treasuri

3). Saat dihentikan untuk selamanya


a). Biaya perolehannya = harga jual mula-mula
Modal Saham .……………………………… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
Saham Treasuri ……….....………..……….xx

b). Biaya perolehannya > harga jual mula-mula


Modal Saham ………………………….…… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
Laba Ditahan ………………………….……. xx
Saham Treasuri …………….......………….xx

c). Biaya perolehannya < harga jual mula-mula


Modal Saham ……………………….……… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
Saham Treasuri ……………………….…..xx
TMD Penghentian Saham ………………..xx

6
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

b. Metode Nilai Nominal/Nilai Pari


1). Pada saat dibeli
Saham Treasuri dicatat sebesar nilai nominalnya
a). Biaya perolehan > harga jual mula-mula
Saham Treasuri ……………………………… xx
Tambahan Modal Disetor …….………….… xx
TMD Saham Treasuri ……………………..… xx
Laba Ditahan ……………………………...…. xx
Kas …….............................................…….xx
b). Biaya perolehan < harga jual mula-mula
Saham Treasuri ……………………………….. xx
Tambahan Modal Disetor ……………………. xx
Kas ………………………………………….xx
TMD Saham Treasuri ……………...……..xx

2). Pada saat dijual lagi


a). Harga jual > nilai nominal
Kas ……………………………….. xx
Saham Treasuri…………………...……… xx
Tambahan Modal Disetor………………… xx

b). Harga jual < nilai nominal


Kas ……………………………….. xx
TMD Saham Treasuri …..………. xx
Laba Ditahan ………………………xx
Saham Treasuri………………….xx
3). Dihentikan untuk selamanya
Modal Saham ………………………xx
Saham Treasuri………………….xx

Contoh: Transaksi Saham Treasuri – Metode Kos


PT BIC didirikan dan memulai usaha komersialnya pada awal tahun 2002. Berikut adalah
ikhtisar hak-hak pemegang sahamnya pada tanggal 31 Desember 2003.
PT BIC
Neraca Parsial (dalam ribuah rupiah)
Ekuitas (Catatan-1)
Saham Preferen (7 % kumulatif: 10.000 saham dalam peredaran) 100.000
Saham Biasa, nom.@ Rp.5.000 (30.000 saham dalam peredaran) 150.000
Modal Disetor-Agio Saham Biasa 7.500
Laba Ditahan 425.000
Jumlah hak-hak pemegang saham 682.500
Catatan-1: Saham Preferen dijual dengan harga sama dengan nilai pari dan callable
berdasar kurs 103
Berikut adalah ikhtisar transaksi saham treasuri yang terjadi dalam tahun 2004.
10/3/04 Ditarik kembali dari peredaran sebagai saham treasuri sebanyak
7.500 lembar saham biasa dengan harga @ Tp.7.000 per saham
10/4/04 Saham treasuri sebanyak 1.500 lembar dijual kembali dengan
harga @ Rp.7.500 per saham
10/5/04 Saham treasuri sebanyak 1.000 lembar dijual kembali dengan
harga @ Rp.6.000 per saham
10/6/04 Saham treasuri sebanyak 2.500 lembar dinyatakan sebagai
pelunasai secara formal.
Akuntansi Saham Treasuri – Metode Kos
Berdasar informasi tersebut, maka ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat
transaksi terkati saham treasuri menurut metode kos adalah sebagai berikut:
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
10/3/04 Saham Treasuri 52.500.000
Kas atau Bank 52.500.000
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)

7
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

10/4/04 Kas atau Bank 11.250.000


Saham Treasuri 10.500.000
Modal Disetor-Transaksi
Saham Treasuri 750.000
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
10/5/04 Kas atau Bank 6.000.000
Modal Disetor-Transaksi Saham Treasuri 750.000
Laba Ditahan 250.000
Saham Treasuri 7.000.000
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
10/6/04 Modal Saham Biasa 12.500.000
Modal Disetor-Agio Saham Biasa 625.000
Lab Ditahan 4.375.000
Saham Treasuri 17.500.000
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)

Pembukuan ayat-ayat jurnal transaksi tersebut membuat jumlah saham treasuri masih tersisa pada
akhir Juni 2004 berjumlah 2.500 lembar atau sebesar Rp.17,5 juta (2.500 x Rp.7.000). Di dalam
neraca pada akhir Juni 2004, Saham Treasuri disajikan sebagai berikut:
PT BIC
Neraca Parsial (dalam ribuah rupiah)
Ekuitas (Catatan-1)
Saham Preferen nom (7 % kumulatif: 10.000 saham dalam peredaran) 100.000
Saham Biasa, nom.@ Rp.5.000 (27.500 saham beredar; 2.500
dalam treasuri) 137.500
Modal Disetor-Agio Saham Biasa (Rp.7,5 juta – 0,625 juta) 6.875
Laba Ditahan (Rp.425 juta – Rp.4,625 juta) 420.375
Krg: Saham Treasuri (2.500 saham @ Rp.7.000) (17.500)
Jumlah hak-hak pemegang saham 647.250

Akuntansi Saham Treasuri – Metode Nilai Pari


(Harnanto, 2003 : 205)
Dengan metode nilai pari, ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi terkait
dengan saham treasuri pada kasus PT BIC tersebut akan tampak sebagai berikut:
Tgl Rekening dan Deskripsi Debit Kredit
10/3/04 Saham Treasuri 37.500.000
Modal Disetor-Agio Saham 1.875.000
Laba Ditahan 13.125.000
Kas atau Bank 52.500.000
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)
10/4/04 Kas atau Bank 11.250.000
Saham Treasuri 7.500.000
Modal Disetor-Agio Saham 3.750.000
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
10/5/04 Kas atau Bank 6.000.000
Saham Treasuri 5.000.000
Modal Disetor-Agio Saham 1.000.000
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
10/6/04 Modal Saham Biasa 12.500.000
Saham Treasuri 12.500.000
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)

Dengan metode nilai pari, saham treasuri dicatat berdasar nilai nominal sahamnya (7.500 @
Rp.5.000 atau Rp.37,5 juta). Selisih antara kos atau nilai perolehan saham treasuri (Rp.52,5 juta)
dengan nilai nominal sahamnya diperlakukan sebagai pengurang terhadap Modal Disetor-Agio
Saham secara proporsional (Rp.1,875 juta); sedang selebihnya (Rp.13,125 juta = Rp.52,5 juta –
Rp.39,375 juta) diperlakukan sebagai pengurang atau dibebankan kepada Laba Ditahan.

5. Penyajian Saham Treasuri Di Neraca


a. Metode Biaya Perolehan
Sebagai pengurang total modal
b. Metode Nilai Nominal

8
Nadya Marsilia 2009020022
Akuntansi keuangan 2

Sebagai pengurang nilai nominal Modal Saham yang sejenis

9
Nadya Marsilia 2009020022

Anda mungkin juga menyukai