Anda di halaman 1dari 18

BAB I

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
NAMA : Ny. N
UMUR : 56 tahun
JENIS KELAMIN : Perempuan
PEKERJAAN : IRT
MASUK TANGGAL : 8 April 2012

II. ANAMNESIS
 Keluhan utama :
Timbul benjolan dari anus yang tidak dapat dimasukkan kembali sejak 5 hari
SMRS
 Riwayat penyakit sekarang:
± 5 Hari SMRS os mengeluh timbul benjolan yang keluar dari anusnya, benjolan
tersebut tidak dapat dimasukkan kembali, dulunya sekitar 15 tahun yang lalu
benjolan tersebut kecil keluar dari anusnya saat os BAB dan mengedan kuat,
namun benjolan tersebut dapat masuk dengan sendirinya, sekitar 5 tahun terakhir
benjolan tersebut keluar dari anus saat BAB dan masih dapat di masukkan
dengan jari agar dapat masuk kembali. Benjolan tersebut tidak pernah hilang. Os
mengaku sering timbul BAB berdarah, darah warna merah segar. Os mengaku
sering nyeri saat BAB walaupun BAB os lunak. Os juga tidak mengeluhkan
bahwa anusnya masih terasa penuh walaupun sudah BAB, duduk tidak terasa
sakit. Os juga mengaku tidak ada perubahan pola BAB seperti sering diare
ataupun BAB tidak lunak. BABnya juga tidak kecil seperti tai kambing. Keluhan
perut kembung dan berat badan menurun (-). Os juga mengaku kurang menyukai
sayuran. BAK normal. Demam (-). Mual (-), muntah (-).batuk (+) sejak 7 hari
yang lalu, berdahak (-), berkeringat pada malam hari (-), nafsu makan menurun
(-), badan terasa lemas (+), riwayat kontak (-). Sakit kepala (+). Os mengaku
membiarkan benjolan tersebut dan tidak pernah dibawanya berobat.

1
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Os memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, makan obat
antihipertensi tidak teratur
DM disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Tanggal 9 April 2012

A. Status generalis
Keadaan umun : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Vital sign : TD : 140/100 mmHg

Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,60C

Kepala : conjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), reflek cahaya +/+. Isokor ka=ki
 Hidung : tidak ada perdarahan
 Mulut : bibir tidak kering, faring tidak hiperemis, tonsil tidak membesar
Leher : tidak ada benjolan, tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada pembesaran
kelenjar limfonodi, tidak ada tanda peradangan
Thorax :
Paru
 inspeksi : simetris, tidak retraksi, tidak ketinggalan gerak,
 Auskultasi : suara dasar paru vesikuler, tidak ada ronkhi, wheezing (-)
 Palpasi : tidak ada benjolan, vokal fremitus sama kiri-kanan
 Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Jantung
 inspeksi : iktus cordis tidak tampak

2
V. DIAGNOSIS KERJA
Hemorroid interna grade IV + anemia + hipertensi grade I

VI DIAGNOSIS BANDING
CA Rectum + anemia + hipertensi grade I

VII. PENATALAKSANAAN
1. Medika Mentosa
 Infus RL 30gtt/mnt
 Ranitidin iv 2x50 mg
 Asam traneksamat 2x500 mg
 Captopril 3x12,5 mg
 Amlodipin 1x10 mg
 Transfusi PRC 600 cc (± 3 kolf)
2. Rencana operasi
Hemoroidektomi

VIII PROGNOSIS
 Quo ad Vitam : Ad bonam
 Quo Ad Funcionam : Ad bonam
 Quo Ad Sanationam : Ad bonam

4
FOLLOW UP

13/4/2012
Tanggal 11/4/2012 12/4/2012 14/4/2012 16/4/2012 17/4/2012
10/4/2012

Keluhan Keluar darah dari Keluar darah dari Tidak bab, sakit Batuk berkurang, Tidak dapat bab BAB (+) tdk Bab (+), sakit
anus,rasa anus,rasa kepala (-), batuk tidak dapat tidur, Rasa mengganjal berdarah, Sakit kepala(+), tidak
mengganjal mengganjal dianus, berkurang , rasa bab berdarah (-), di anus, sakit kepala (+) dapat tidur
dianus, pusing. Nyeri saat mengganjal di rasa mengganjal di kepala (+)
pusing.batuk bab. Nyeri kepala (- anus (+) anus berkurang
), batuk (+)

Vital Sign :

- TD 150/70mmHg 160/80mmHg 120/70mmHg 140/90 mmHg 140/80 mmHg 140/90 mmHg 140/70 mmHg

- Nadi 80 x/menit 88 x/menit 90 x/menit 80 x/menit 86 x/menit 77 x/menit 73 x/menit

- RR 20 x/menit 22 x/menit 21 x/menit 20 x/menit 22 x/menit 22 x/menit 22 x/menit


0
- Suhu 36,50 C 36,80 C 370 C 36,60 C 36,70 C 36,7 C 36,70 C

Pemeriksaan Benjolan seperti Benjolan seperti Benjolan seperti Benjolan seperti Benjolan seperti Benjolan Benjolan seperti
kembang kol, kembang kol, kembang kol, kembang kol, kembang kol, seperti kembang kol,
fisik
warna warna warna warna warna kembang kol, warna
Status Lokalis
kbiruan,diameter kebiruan,diameter kebiruan,diamete kebiruan,diameter kebiruan,diamete warna kebiruan,diamete
Perianal ± 2,5cm ± 2cm ,Konsistensi r ± 1,5cm , ± 1,5cm r ± 1,5cm kebiruan,diame r ± 1,5cm
,Konsistensi kenyal, berbatas Konsistensi ,Konsistensi ,Konsistensi ter ± 1,5cm ,Konsistensi
kenyal, berbatas tegas, Nyeri tekan kenyal, berbatas kenyal, berbatas kenyal, berbatas ,Konsistensi kenyal, berbatas
tegas, Nyeri (-), Darah (+) tegas, mobilitas tegas, Nyeri tekan tegas, Nyeri kenyal, tegas, Nyeri
tekan (-), Darah (+), Nyeri tekan (-), Darah (-) tekan (-), Darah berbatas tegas, tekan (-), Darah
(+) (-), Darah (+) (-) Nyeri tekan (-), (-)
Darah (-)

Pemeriksaan Koncul Foto rotgen torak: Cek darah rutin HB : 10,3 gr % (-) (-) (-)
dr.Spesialis Cor dan Pulmo ulang
penunjang
bedah : persiapan dalam batas
operasi dan normal.
rencana operasi
hemoroidektomi.

Penatalaksan Infus RL Infus RL 20gtt/mnt Infus RL Infus RL 20gtt/mnt Infus RL Infus RL Infus RL
30gtt/mnt Ranitidin iv 2x50 20gtt/mnt Ranitidin iv 2x50 20gtt/mnt 20gtt/mnt 20gtt/mnt
aan :
Ranitidin iv 2x50 mg Ranitidin iv 2x50 mg Ranitidin iv 2x50 Ranitidin iv Ranitidin iv
mg Asam traneksamat mg Asam traneksamat mg 2x50 mg 2x50 mg
Asam 2x500 mg Asam 2x500 mg Asam Asam Asam
traneksamat Captopril 3x12,5 traneksamat Captopril 3x12,5 traneksamat traneksamat traneksamat

5
2.3 FAKTOR RESIKO
Faktor resiko hemoroid antara lain :
a. Keturunan.
Dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis.
b. Anantomik.
Vena didaerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus hemoroidalis kurang
mendapat sokongan otot dan fasia sekitarnya.
c. Pekerjaan.
Orang yang baru berdiri atau duduk lama, atau harus mengangkat berat-berat
d. Umur.
Pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga otot sfingter
menjadi tipis dan atonis.
e. Endokrin.
Misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan anus (sekresi
hormon relaksin).
f. Mekanis.
Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan yang meninggi dalam
rongga perut, misalnya penderita hipertropi prostat.
g. Fisiologis.
Bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada penderita dekompensasi
kordis atau sirosis hepatis.

8
lebih lanjut hemoroid interna ini perlu didorong kembali setelah defekasi agar masuk
kedalam anus. Akhirnya hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami
prolaps menetap dan tidak dapat didorong masuk lagi. Keluarnya mucus dan terdapatnya
feces pada pakaian dalam merupakan cirri hemoroid yang mengalami prolaps menetap.
Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal sebagai pruritus anus dan
ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan rangsangan mucus. Nyeri hanya
timbul apabila terdapat trombosis yang luas dengan edem dan radang.(1,2,4,5)

2.6 PEMERIKSAAN
Apabila hemoroid mengalami prolaps, lapisan epitel penutup bagian yang
menonjol keluar ini mengeluarkan mucus yang dapat dilihat apabila penderita diminta
mengedan.

Pemeriksaan colok dubur


Pada pemriksaan colok dubur hemoroid interna tidak dapat diraba sebab tekanan
vena didalamnya tidak cukup tinggi, dan biasanya tidak nyeri. Colok dubur diperlukan
untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.

Pemeriksaan Anuskopi
Penilaian dengan anuskopi diperlukan untuk melihat hemoroid interna yang tidak
menonjol keluar. Anuskopi dimasukkan dan diputar untuk mengamati keempat kuadran.
Hemoroid interna terlihat sehingga struktur vaskuler yang menonjol kedalam lumen.
Apabila penderita diminta mengedan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan
penonjolan atau prolaps akan lebih nyata.

Proktosigmoidoskopi
Perlu dikerjakan untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses
radang atau proses keganasan ditingkat yang lebih tinggi, karena hemoroid merupakan
keadaan fisiologis saja atau tanda yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya
darah samar.

11
2.9 KOMPLIKASI
Komplikasi penyakit ini adalah perdarahan hebat, abses, fistula paraanal, Untuk
hemoroid eksterna, pengobatan selalu operatif. Tergantung keadaan, dapat dilakukan
eksisi atau insisi thrombus serta pengeluaran thrombus. Komplikasi jangka panjang
adalah striktura ani karena eksisi yang berlebihan.(2,9)

2.10 PROGNOSIS
Dengan terapi yang tepat keluhan pasien dengan hemoroid dapat dihilangkan.
Pendekatan konservatif harus dilakukan pada hampir setiap kasus. Hasil dari
hemoroidektomi cukup memuaskan. Untuk terapi lanjutan, mengedan harus dikurangi
untuk mencegah kekambuhan.(2,9)

BAB III

ANALISIS KASUS

14
yang mempunyai peran penting dalam pengaturan tekanan darah
arteri. ACEI memblok pengubahan angiostensin I menjadi
angiostensin II, yang merupakan vasokonstriktor dan agen
penstimulasi sekresi aldosteron. ACEI juga memblok degradasi
bradikinin (vasodilator) dan menstimulasi sintesis senyawa
vasodilator lainnya seperti prostaglandin E2 dan prostasiklin.
Transfusi PRC 600 cc HB pasien ini 6,8 gr %, transfusi PRC bertujuan untuk
menangulangi anemia pada pasien ini, kebutuhan PRC dihitung
berdasarkan berat badan pasien yang diperkirakan 50 kg agar
mencapai kadar HB sekitar 10 maka diperlukan sekitar 600 cc atau
sekitar 3 kolf
Rencana Hemoroid pada pasien ini sudah menetap dan menimbulkan
komplikasi anemia sehingga diperlukan tindakan invasif untuk
Hemoroidektomi
terapi hemoroid pada pasien ini. Namun pasien meminta pulang atas
permintaan sendiri sebelum sempat dilakukan operasi

Different diagnosis dari penyakit ini yaitu kanker rectum, kanker rectum dapat
disingkirkan dengan anamnesis bahwa os tidak merasa nyeri saat bab, walaupun bab os
tidak lunak. Os juga tidak mengeluhkan bahwa anusnya masih terasa penuh walaupun
sudah bab, duduk tidak terasa sakit. Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah
pada feses, baik itu darah segar maupun yang berwarna hitam. Os juga mengaku tidak
ada perubahan pola bab seperti sering diare ataupun BAB tidak lunak. BABnya juga tidak
kecil seperti tai kambing.keluhan perut kembung dan berat badan menurun (-)

DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai