01
RUMAH SAKIT TK IV 01.07.02
1
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GIZI DAN DAPUR
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.02 BINJAI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penatalaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan sebuah pedoman
sebagai acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan
pasien, memperpendek lama hari rawat, dan menghemat biaya perawatan, sehingga
diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pelayanan gizi sesuai dengan indikator yang
diharapkan.
Instalasi Gizi dan Dapur Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02 harus dipimpin oleh dietisien,
yaitu tenaga gizi dengan pendidikan sarjana muda gizi / D3 Gizi / Poltekkes Gizi. Kepala
Instalasi gizi adalah penanggung jawab umum organisasi Instalasi gizi dan dapur yang telah
ditetapkkan oleh pimpinan rumah sakit berdasarkan ketentuan dan peraturan kepegawaian
yang berlaku dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit). Pertemuan-pertemuan
rutin perlu dilakukan secara teratur dan terus-menerus untuk mendapatkan identifikasi
masalah yang timbul dilapangan dan evaluasi pelayanan Instalasi Gizi dan Dapur secara
berkala.
Instalasi Gizi dan Dapur merupakan suatu Instalasi di rumah sakit yang memili tim
kerja dengan kemampuan khusus untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada
pasien dan karyawan, disamping itu Instalasi Gizi dan Dapur melayani permintaan dari tiap-
tiap Instalasi yang berhubungan dengan makanan.
Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan rumah sakit yang
saling menunjang dan tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan gizi
merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM
suatu Negara yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan
tingkat pendidikan.
Kebijakan dan prosedur yang tertulis berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta metode yang muktahir dibutuhkan untuk menjamin perawatan pasien yang optimal.
Perencanaan pengembangan staf dan program-program pendidikan dan pelatihan
(pendidikan berkelanjutan, orientasi bagi pegawai baru dan pelatihan internal dan eksternal)
harus diterapkan bagi semua tenaga pelaksana yang terlibat dalam pelayanan gizi .
Penyelenggaraan makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan agar penderita
yang dirawat dapat memperoleh makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya dan dapat
mempercepat penyembuhan penyakitnya. Biaya yang telah disiapkan untuk
penyelenggaraan makanan rumah sakit dapat digunakan setepat-tepatnya sehingga
diperoleh daya guna dan hasil guna yang maksimal. Penyelenggaraan makanan rumah sakit
juga sebagai salah satu sarana penunjang dalam pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan pasien terhadap gizi seimbang. Keberhasilan suatu penyelenggaraan
makanan rumah sakit dapat dipakai sebagai indikator untuk mengevalusi kegiatan
penyelenggaraan makan rumah sakit.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam proses penyelenggaraan
makanan rumah sakit antara lain Perencanaan menu, Pengorganisasian pelayanan
makanan, Hygiene makanan dan peralatan yang merupakan satu kesatuan bentuk
pelayanan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
2
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Buku pedoman ini disusun guna menjaga mutu pelayanan gizi yang baik
sehingga pelayanan Instalasi gizi dan dapur tetap terjaga.
b. Tujuan
Tujuan umum pelayanan gizi rumah sakit adalah terciptanya sistem pelaya nan
gizi di rumah sakit dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit, serta
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan
dan mengembangkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit.
3. RUANG LINGKUP
a. BAB I : Pendahuluan
b. BAB II : Gambaran umum Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02 Binjai
c. BAB III : Visi, Misi, Motto dan Peran Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02 Binjai.
d. BAB IV : Struktur Organisasi Rumah Sakit
e. BAB V : Standar Pelayanan Gizi
f. BAB VI : Struktur Organisasi Instalasi Gizi dan Dapur
g. BAB VII : Uraian Jabatan Instalasi Gizi dan Dapur
h. BAB VIII : Tata Hubungan Kerja Instalasi Gizi dan Dapur dengan Instalasi
a. BAB IX : Penutup
4. DASAR HUKUM
a. Undang –undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan
b. Undang –undang No. 8 tahun 1999 tentang pertimbangan konsumen
c. Undang –undang No. 7 tahun 1996 tentang pangan
d. Undang –undang No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1333 tahun tentang standar pelayanan
Rumah Sakit
f. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 329/menkes/per/X /1976
tentang produksi dan peredaran makanan
g. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 712/menkes/per/IX /1986
tentang persyaratan kesehatan, kesehatan jasa boga dan Permenkes
No.362/menkes/per/IV/1998
h. Permenkes No.180/menkes/per/VI/1988 tentang bahan tambahan makanan
i. Permenkes No.180/menkes/per/VI/1985 tentang makanan kadaluarsa
j. Keputusan Menkes No. 635/menkes/per/VII/1998 tentang penunjukan
laboratorium dan tata cara pemeriksaan contoh makanan dan spesimen jasa boga.
k. Peraturan menteri kesehatan No. 986/menkes/per/XI/1992 tentang persyaratan
kesehatan lingkungan Rumah Sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.02 BINJAI
Rumah sakit Tk IV 01.02.07 Binjai adalah salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan serta memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan bagi personel TNI, PNS dan keluarganya serta masyarakat disekitarnya yang
berada di wilayah Kodim - 0203/ Langkat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk
3
memberikan pelayanan yang bermutu yaitu dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan
rumah sakit dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Tugas dibidang fungsi utama yaitu urusan medis dijabarkan pada penyelenggaraan
perumah sakitan meliputi kesehatan militer, kesehatan preventif, kuratif dan rehabilitatif
didukung dengan penyelenggaraan administrasi kesehatan dan Materil kesehatan yang lebih
baik. Sedangkan tugas dibidang fungsi organik meliputi urusan tata usaha pembinaan
pengamanan, personel, logistik, serta anggaran dalam rangka mendukung pelaksanaan
fungsi utama.
Rumah Sakit Tk. IV 01.07.02 Binjai didalam operasionalnya telah lulus Akreditasi
Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Kementerian Kesehatan RI dengan
status akreditasi lulus tingkat dasar. Kondisi Rumah Sakit saat ini dihadapkan pada
Permenkes Nomor 56 Tahun 2015 tanggal 28 Agustus 2014 tentang Klasifikasi dan perizinan
Rumah Sakit masih belum sesuai atau masih banyak yang harus dipenuhi.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, dan PERAN RUMAH SAKIT TK IV 01.07.02 BINJAI
VISI
“ Menjadi Rumah sakit pilihan utama di kota Binjai yanng memberikan pelayanan prima
dengan berorientasi pada kebutuhan pelanggan”.
MISI
1. Mewujudkan Rumah Sakit TNI-AD sebagai Rumah Sakit pelayanan umum yang
bermutu dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
2. Mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
3. Memberikan kontribusi positif kepada TNI-AD melalui pengelolaan usaha Rumah Sakit
yang mandiri dan profesional.
MOTTO
Kesembuhan anda adalah prioritas kami.
PERAN
1. Menyelenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Medik.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medik.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
5. Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi dan Keuangan Rumah Sakit.
6. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TK IV 01.07.02 BINJAI
KARUMKIT
WAKARUMKIT
Unsur Pimpinan
URYANMED URTUUD
Unsur Pelayanan
Unsur Pelaksana
BAB V
STANDAR PELAYANAN GIZI
2) Tujuan
Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi
konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi.
3) Langkah – langkah
a) Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen tahun
sebelumnya
b) Tetapkan macam dan jumlah konsumen/pasien
c) Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar dengan
melakukan survey pasar, harga rekanan Tahun sebelumnya kemudian
tentukan harga rata-rata bahan makanan
d) Buat standar kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat kotor
e) Hitung indeks harga makanan perorangan perhari sesuai dengan
konsumen yang mendapat makanan
f) Hitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-masing
pasien perkelas perawatan
g) Buat RBA semua bahan yang diperlukan oleh Instalasi gizi
h) Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada bagian bina
program untuk di gabung dengan Instalasi yang lain, kemudian
diserahkan kebagian keuangan
i) Rencana anggaran diusulkan secara resmi melalui jalur
administrative.
c. Perencanaan Menu
1) Pengertian
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan
diolah untuk memenuhi selera konsumen/pasien dan kebutuhan zat gizi yang
memenuhi prinsip gizi seimbang.
2) Tujuan :
Tersedianya siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di
6
rumah sakit (misalnya 10 hari/seminggu sekali)
3) Langkah-langkah
a) Kumpulkan tanggapan-tanggapan menu yang lalu
b) Catat jumlah pemasak, alat dapur yang tersedia
c) Buat rincian dan jumlah konsumen
d) Lihat peraturan pemberian makanan di rumah sakit
e) Tetapkan suatu siklus menu
f) Tetapkan besar porsi untuk setiap hidangan menu
g) Membuat menu khusus hari raya atau hari tertentu
h) Susun menu yang diinginkan
2) Tujuan :
Tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan untuk
pasien dalam satu Tahun anggaran.
2) Tujuan :
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai standar atau
spesifikasi yang ditetapkan.
7
a) Pengertian
Suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan
dan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas makanan yang
diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang ditetapkan.
b) Tujuan
Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan.
b) Tujuan :
Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat sesuai dengan pesanan
8
2) Tujuan. Tersedianya bahan makanan serta bumbu-bumbu sesuai
standar resep
2) Tujuan :
a) Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
b) Meningkatkan nilai cerna
c) Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan
dan penampilan makanan
d) Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.
i. Pendistribusian Makanan
1) Pengertian
Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus).
9
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI DAN DAPUR
RUMAH SAKIT TK IV 01.07.02 BINJAI
10
BAB VII
URAIAN JABATAN INSTALASI GIZI DAN DAPUR
b. Uraian Tugas
1) Membuat usulan tentang jadwal dinas bulanan dan cuti karyawan
selama setahun.
2) Membuat usulan tentang peningkatan citarasa makanan dan pergantian
menu makanan setiap 3 bulan sekali.
3) Mengorganisir, menmgkoordinir dan mensupervisi seluruh SDM sesuai
dengan rencana kerjanya dalam mewujudkan tujuan Instalasi kerjanya.
4) Memotivasi dan membina karyawannya agar berhasil mewujudkan
tujuan Instalasi kerjanya.
5) Membina kerjasama dengan semua pihak.
6) Mengalokasikan sumber daya Instalasi kerjanya secara tepat waktu,
tepat guna dan efisien.
7) Meningkatkan produktifitas kerja, efisiensi dan loyalitas karyawan.
8) Menindak tegas karyawannya yang melanggar peraturan dan memberi
penghargaan yang berprestasi.
9) Bersama kasie SDM menandatangani surat peringatan kepada
karyawannya yang melanggar peraturan.
10) Mengawasi dan memonitor serta mengevaluasi hasil kerja, pelaksanaan
kegiatan kerja karyawan, kecocokan jumlah stok barang yang ada, kewajaran
pemakaian telephone, listrik, air, gas dan mengevaluasi tingkat kepuasan
pasien atas kelezatan dan kecukupan gizinya.
11) Membuat laporan bulanan hasil kegiatan.
12) Mengikuti rapat pimpinan mingguan, rapat bulanan manajemen, rapat
lainnya sesuai kebutuhan serta rapat mingguan Instalasi kerjanya.
13) Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan
atasan.
11
3) Mengontrol dan mengawasi jalannya penyajian makanan.
4) Ikut dalam jalannya distribusi makanan.
5) Mengecek kebersihan rutin dan Pengarahan kepada penyaji, distribusi
dan cook.
6) Mengontrol buah yang diperlukan setiap harinya.
7) Mengontrol proses pemasakan.
8) Membantu menyajikan makanan sesuai dengan kelas dan dietnya.
9) Mengecek kecukupan standart makanan pasien.
10) Memberikan pengarahan kepada tiap-tiap bagian apabila terdapat
kesalahan.
11) Mengontol daftar dinas maupun semua kegiatan untuk keesokan
harinya.
12) Memberikan laporan kepada Kasie Gizi dan hambatan serta masalah
yang ada.
13) Membuat laporan bulanan dan tahunan gizi.
3. Tenaga Pengolah
Juru masak yaitu tenaga pengolah bahan makanan yang bertugas mulai dari
persiapan bahan makanan sampai pendistribusian.
b. Uraian Tugas
1) Membaca serta memahami menu hari itu.
2) Membaca laporan serta permintaan khusus makanan pasien di luar
menu.
3) Mempersiapkan alat-alat untuk memasak.
4) Meracik bahan lauk yang sudak ada.
5) Membuat dan memanggang lauk untuk yang harus dipanggang dan
memasak lauk yang memerlukan waktu lama.
6) Membuat lauk untuk pasien yang diet.
b. Uraian Tugas
1) Mengantar makanan pasien ke ruangan/lantai.
2) Membersihkan ruangan dapur dan membuang sampah.
3) Mencuci semua peralatan makan pasien.
4) Memasak dan mencetak nasi, bubur untuk pasien.
12
5) Menyiapkan nampan dan peralatan makan pasien.
6) Menyiapkan puding, buah dan minuman.
7) Mengantar makanan dan snack dokter
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GIZI DAN DAPUR
DENGAN INSTALASI LAIN
Karumkit
Keterangan :
1. Melayani permintaan pengadaan barang rumah tangga yang dibutuhkan Instalasi gizi
dan dapur sesuai dengan bon permintaan barang.
2. Melayani permintaan printout identitas pasien dalam bentuk sticker sesuai dengan no
ruang rawat inap dan nomor rekam medis ke Instalasi gizi dan dapur
3. Memberikan informasi kepada Instalasi gizi dan dapur tentang jumlah dokter yang
praktek pada poliklinik rawat jalan dan karyawan serta pasien yang perlu mendapatkan
makanan atau snack.
4. Memberikan informasi kepada Instalasi gizi dan dapur tentang jumlah pasien rawat
inap yang memerlukan pemberian makanan dan juga pasien yang berdiet khusus.
5. Menentukan besarnya dana untuk pengadaan bahan makanan kering Instalasi gizi
dan dapur dan melakukan pengendalian belanja bahan makanan kering.
13
BAB IX
PENUTUP
Binjai,
Kepala Rumkit Tk IV 01.07.02,
14