Anda di halaman 1dari 9

SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

SPESIFIKASI TEKNIS

JENIS PEKERJAAN

 Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :


PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG dengan jenis pekerjaan sesuai
dengan Volume yang tertera dalam dokumen Surat Perjanjian Kerja
(SPK).

PENGGUNAAN SYARAT- SYARAT DAN TEKNIS

 Penggunaan Syarat-syarat dan Teknis ini adalah :


1. Jika terdapat perbedaan antara yang tertera dalam dokumen
pengadaan/kontrak kerja dengan Gambar Kerja, maka yang berlaku adalah
ketentuan yang ada dalam dokumen Surat Perjanjian Kerja (SPK) dengan
persetujuan Direksi / Pengawas Lapangan.
2. Jika ada perbedaan pada gambar-gambar atau ukuran-ukuran maka gambar
dalam skala besar yang harus diikuti, atau ada kemungkinan lain suatu
pengecualian dengan Persetujuan Direksi.
3. Gambar Detail dan gambar penjelasan lainnya yang memungkinkan diperlukan
pada pelaksanaan pekerjaan ini harus dibuat oleh Kontraktor.
4. Untuk hal-hal yang menyangkut masalah Teknis yang belum jelas, Kontraktor
diwajibkan berkonsultasi dengan pihak Direksi dan tidak diperkenangkan
mengambil keputusan tanpa persetujuan Direksi.

SYARAT-SYARAT UMUM

 Peraturan-peraturan yang dinyatakan berlaku dalam pekerjaan ini adalah :


1. Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB) tahun 1956
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
3. Peraturan-peraturan Pemerintah setempat menyangkut pekerjaan ini.
 Jika terdapat ketidak cocokan antara peraturan-peraturan tersebut dalam pasal “3
point a” dengan Rencana Kerja dan Syarat serta tidak terdapat dalam Penawaran,
maka harus di konsultasikan dengan Direksi untuk mengambil Keputusan.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

1. Pembersihan lokasi
Kontraktor harus membersihkan lokasi dan Penebangan Pohon Sawit dan
dibuang keluar dari lokasi pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor .

2. Papan Nama Kegiatan.


Kontraktor wajib memasang papan nama Kegiatan, ukuran serta model
tulisannya akan ditentukan kemudian, biaya pembuatan papan nama Kegiatan
menjadi tanggung jawab Kontraktor .

3. P3K
Penyedia barang/jasa diwajibkan menyediakan kotak P3K termasuk isinya
menurut persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Kotak P3K dipasang pada
tempat yang strategis dan mudah dicari.

4. Gambar-gambar.
a. Kontraktor yang telah ditunjuk akan diberikan photo copy gambar kerja
b. Kontraktor harus membuat perubahan-perubahan gambar (revisi) bila mana
pada saat pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan-perubahan untuk
dimintakan persetujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan.
c. Segala akibat kelalaian Kontraktor dalam ketelitian ukuran ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

5. Ukuran-ukuran.
a. Kontraktor harus memeriksa dan meneliti ulang ukuran-ukuran satu sama lain
yang tertera dalam gambar serta penyesuaian dengan keadaan dilapangan.
b. Kontraktor harus memberitahukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Bengkulu Selatan, bilamana terdapat ukuran – ukuran yang tidak cocok, untuk
dimintakan persetujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan.
c. Segala akibat dari kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan ketelitian ukuran
ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

6. Ukuran Pokok.
a. Ukuran tinggi ditentukan dalam gambar dan Kontraktor wajib memeriksa
kembali ukuran-ukuran tersebut. Didalam semua hal, bila terjadi pengambilan
ukuran-ukuran yang keliru , Kontraktor harus bertanggung jawab
sepenuhnya.
b. Apabila tidak terdapat kecocokan ukuran menurut gambar, Kontraktor segera
memberitahukan untuk dapat persetujuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Bengkulu Selatan, demikian juga dari penyimpangan terhadap perubahan-
perubahan ukurannya. Dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu
Selatan akan memberitahukan suatu ukuran yang telah disesuaikan untuk
pedoman pelaksanaan.
c. Segala akibat dari kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan ketelitian ukuran
ini menjadi tanggung jawab Kontraktor .

2
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

7. Peil/Titik Duga.
a. Sebagai peil atau titik duga (0,00) akan ditentukan kemudian pada waktu
pelaksanaan. Ukuran tinggi dan ukuran-ukuran dalam akan ditentukan dari
ukuran pokok ini.
b. Pengukuran bangunan harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran
menurut gambar atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.

PEKERJAAN TANAH PASIR

1. Uraian Umum
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan pelaksanaannya :
a. Sebelum memulai kerja, Kontraktor harus mengadakan pengukuran guna
menentukan Cut and Fill dari tanah dan bangunan, agar sesuai dengan
gambar.
b. Jika dari ukuran tidak sesuai / tidak cocok dengan keadaan lapangan,
Kontraktor harus melapor secara tertulis kepada Direksi / Pemberi Tugas yang
selanjutnya akan dipertimbangkan secara bersama.

2. Lingkup Pekerjaan
a. Rumput dan tanaman liar lainnya beserta akar-akarnya harus dibuang keluar
lokasi pekerjaan.
b. Penggalian tanah dilaksanakan untuk pondasi, pembuatan saluran, septitank
dan pada pekerjaan lain yang ditentukan dalam gambar.

3. Galian dan Perataan Tanah


a. Dalam hal ini tanah yang tinggi atau yang melebihi Peil yang telah ditentukan
dalam gambar, harus digali / dikupas sesuai dengan gambar.
b. Tanah bekas galian yang bersih dapat digunakan untuk timbunan pada daerah
yang rendah.

4. Timbunan dan Pemadatan Tanah


a. Pekerjaan timbunan, tanah yang dipakai harus yang bersih dari segala macam
kotoran.
b. Untuk daerah yang ada hubungan dengan pekerjaan selanjutnya, timbunan
tersebut harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu
jalannya pekerjaannya.
c. Urugan yang dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal setiap padat
maximum 20 cm dengan menggunakan alat pemadat.

5. Galian Tanah
a. Sebelum penggalian lokasi / areal bangunan harus dibersihkan terlebih dahulu
dari segala macam kotoran dan dibuang keluar lokasi.
b. Peil pondasi bangunan ditentukan / disesuaikan dengan gambar.
c. Dasar penggalian pondasi harus betul-betul rata, tidak boleh bergelombang,
sehingga diperoleh ketinggian ukuran pondasi yang sama.
d. Untuk menghindari genangan air dalam galian maka Kontraktor wajib
menyediakan pompa air yang cukup kapasitasnya.
3
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

PEKERJAAN BATU/PASANGAN

1. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan, pelaksanaan pekerjaan,


perapihan dan pekerjaan pasangan batu kali untuk tempat duduk..
2. Persyaratan bahan
Pondasi bangunan yang dipakai adalah Pondasi Batu Kali untuk tempat duduk
sesuai gambar.

 Pondasi Batu Kali, terdiri dari :


a. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 15 cm, ditimbris dan
disiram air sampai kepadatan maksimum.
b. Material batu kali yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak.
c. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi dan berapen adalah 1pc :
4ps. Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia
yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
d. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran
organik dan bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir
yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter
lubang sebesar 10 mm.
e. Penggalian pondasi lajur batu kali dilakukan dengan terlebih dahulu
menetapkan lay out, titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti
sesuai gambar dan disetujui Direksi.
f. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran
penempatannya, kedalaman, besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian.
Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari Direksi mengenai hal
tersebut harus didapat secara tertulis.
g. Pemilik Kegiatan harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek
tulangan ke sloof dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
h. Karena adanya cut and fill, Pemilik Kegiatan harus memperhatikan
kedalaman pondasi terhadap tanah dasar/keras.

 Batu bata. :
a. Batu bata yang akan digunakan harus baru, terbuat dari tanah yang baik.
b. Batu bata harus matang, bila direndam air akan tetap utuh, tidak pecah
atau hancur
c. Batu bata yang pecah/retak tidak dibenarkan digunakan untuk dipasang,
kecuali untuk melengkapi, misalnya sudut.
d. Sebelum dipasang batu bata. harus direndam air hingga jenuh air.
e. Ukuran-ukuran bata harus seragam dan dapat disesuaikan berdasarkan
tebal dinding akhir yang disyaratkan dalam gambar kerja.

 Portland Cement

4
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

a. Mutu/kwalitas harus sama dengan PC yang digunakan untuk konstruksi


beton, tidak keras, tidak mengandung butiran dan tidak adanya
gejala- gejala membatu.
b. Pemakaian semen di dalam satu adukan tidak dibenarkan lebih dari satu
merk.
c. Untuk bahan bangunan ramuan adukan menggunakan semen (berdasarkan
kwalitas yang ditetapkan dalam SKSNI-1991).
d. Semen yang datang di tempat pekerjaan/lapangan harus disimpan dalam
gudang yang lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari
permukaan tanah sekitarnya.

 Pasir Pasang
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran, baik
dari bahan organis dan alkalis maupun lumpur, tanah karang, garam./basa
dan sebagainya sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971.

 Jenis Adukan
a. Adukan untuk pasangan kedap air adalah 1 bagian semen pc dan 2
bagian pasir pasang (trasram)
b. Adukan untuk pasangan dinding biasa (di atas trasram) adalah 1
bagian semen pc dan 4 bagian pasir pasang.

A. Pelaksanaan Pembuatan Adukan


a. Adukan dibuat dengan menggunakan tenaga pekerja (manual) sesuai
kapasitas yang dibutuhkan, semen dan pasir harus dicampur dalam keadaan
kering, yang kemudian diberi air sesuai persyaratan sampai didapat campuran
yang baik.
b. Adukan vang sudah mengering/kering tidak boleh dicampur dengan adukan
yang baru.

B. Pelaksanaan
Pasangan batu bata yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya
diukur tepat dengan tiang lot, setiap pemasangan tidak boleh lebih dari 1,00 m
baru boleh dilanjutkan setelah betul-betul mengeras. Sebelum dipasang batu
bata harus direndam dalam air/direndam terlebih dahului. Pada proses
pemasangan dinding bata agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas yang harus
tertanam didalam pasangan batu bata. Rangka penguat berupa, kolom praktis
dan ringbalk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimun 6 m 2 dan
sesuai persyaratan pabrik pembuat batu bata atau yang disetujui Direksi.

C. Perlindungan
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus
ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Direksi. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam
keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan
persyaratan.

PEKERJAAN BETON
5
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

1. Uraian Umum
Ini meliputi pengadaan bahan, tenaga dan peralatan lain yang diperlukan pada
pekerjaan dimaksud :
a. Semua Pekerjaan Beton Bertulang baik ukuran, bentuk dan penetapatannya
harus sesuai dengan gambar.
b. Semua pelaksanaan Beton Bertulang harus diawasi langsung oleh Pelaksana
dengan didampingi oleh Tenaga Ahli yang telah berpengalaman dipekerjaan
ini.
c. Bila terdapat kesulitan dalam pelaksanaan, sehingga diinginkan perubahan-
perubahan yang menyangkut segi Perencana, Pelaksana Lapangan wajib
memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi.
d. Direksi berhak merubah / membatalkan pekerjaan, bila palaksanaannya tidak
sesuai dengan Gambar dan spesifikasi teknis.
e. Pemakaian bahan-bahan harus mempengaruhi syarat-syarat kwalitas baik,
seperti semen dan air kerja yang dipakai.
f. Direksi berhak meneliti ukuran maupun mutu dari bahan, seperti koral, pasir,
besi beton dan lain-lainnya, juga berhak untuk, menolak penggunaan bahan
tersebut, bila dianggap tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
PBI 1971.

g. Pengecoran dapat dilakukan setelah semua persiapan yang dibutuhkan baik


material maupun sarana pendukung kelancaran pengecoran sudah sesuai
memenuhi syarat.

2. Beton Tak Bertulang / Rabat


Beton Tak Bertulang dengan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl, pada takaran yang
sama dilaksanakan pada lantai kerja untuk pondasi plat, beton tumbuk dibawah
lantai keramik atau disesuaikan dengan gambar kerja.

3. Beton Bertulang
Beton Bertulang adukan 1 pc : 2 psr : 3 krl, pada takaran yang sama
dilaksanakan untuk pondasi plat beton setempat, sloof, kolom konstruksi, kolom
praktis, ring balok, balok latei, Beton Lantai dan pada pekerjaan lainnya yang
ditentukan dalam gambar dan mutu beton K 175.

4. Bahan-bahan
a. Besi beton yang dipergunakan harus berkwalitas baik tidak cacat, bebas dari
karat dan retak gelombang.
b. Besi beton diameter 10 dan 8.
c. Batu pecah untuk semua pekerjaan beton bertulang dipakai ukuran 1 s/d 3
cm, bersih dari segala kotoran dan debu, tanah, garam dan kropos.
d. Pasir cor harus khusus untuk beton, bersih dari segala kotoran dan tidak boleh
tercampur dengan bahan-bahan lain, pasir tersebut berbutir tajam.
e. Air untuk pekerjaan beton dipakai air bersih bebas dari kotoran lumpur, tanah
garam.
f. Ukuran-ukuran konstruksi beton bertulang harus sesuai dengan bestek dan
gambar.
6
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

5. Pedoman Pelaksanaan
a. Penetapan / pemasangan bekisting harus ditimbang dahulu dengan selang,
sehingga mendapatkan pekerjaan yang vertikal dan horizontal seperti
disyaratkan.
b. Semua pekerjaan pembersihan harus dikerjakan pada tempat pekerjaan,
ukuran besi maupun teknis pemasangan harus sesuai dengan gambar dengan
petunjuk direksi, kecuali kalau memang tidak bisa dikerjakan ditempat
pekerjaan, hal ini dikerjakan ditempat lain yang tidak jauh dari lokasi
pekerjaan.
c. Waktu pemasangan besi tulangan, Kontraktor harus minta petunjuk direksi.
d. Pengecoran dapat dilakukan, bila bekisting / steger sudah siap, sisa kawat
beton dan kotoran-kotoran lainnya sudah dibersihkan dan telah mendapat
persetujuan Direksi.

6. Bekisting Beton
a. Untuk bekisting tiang kolom, pondasi plat beton, sloof, ring balok, digunakan
dari kayu kelas IV ( Empat ), yang dirancang sedemikian rupa sehingga kuat
dan kokoh.
b. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan cukup dapat memikul beban-beban sementara,
selama pembetonan berlangsung.

Hasil beton yang kurang baik, seperti sarang-sarang koral, permukaan beton tidak
mengikuti bentuk, munculnya pembesian / tulang pada permukaan beton dan lain-
lain yang tidak memenuhi syarat-syarat harus dibongkar dan kemudian diperbaiki
atas beban Kontraktor.

PEKERJAAN BATU BATA

1. Pasangan batu bata 1 pc : 4 psr


Pasangan batu bata 1 pc : 4 psr, dilaksanakan pada seluruh dinding pembatas
ruangan dan saluran air.
a. Untuk semua sisi tegak yang berhubungan dengan kolom beton harus
dipasang angker besi Ø 10 mm. Panjang angker minimal 30 cm dan dipasang
dengan jarak 50 cm.
b. Pasangan batu bata harus dikerjakan waterpass lapis demi lapis. Setiap
pertemuan sudut harus membentuk sudut siku ( 90 o ).
c. Semua pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas harus memenuhi persyaratan
dari masing-masing pekerjaan atau menurut petunjuk Direksi.

PEKERJAAN PLESTERAN

7
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

1. Plesteran dengan adukan 1 pc : 4 psr, dilaksanakan pada plesteran semua


dinding bangunan.
2. Semua plesteran harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga rata, datar dan
licin. Semua plesteran harus rata-rata tebal tidak boleh lebih dari 2 cm.
3. Pertemuan sudut plesteran dibuat sudut siku dengan adukan 1 pc : 2 psr, semua
bidang yang akan diplester harus disiram air secukupnya sehingga gelembung
udara berada dalam pori-pori batu bata atau adukan dapat keluar seluruhnya.

PEKERJAAN PENGECATAN

Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan lainnya yang
dibutuhkan lainnya yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini antara lain :
1. Syarat Teknis
a. Bidang kayu atau tembok yang akan dicat harus dalam keadaan kering, bersih
dari segala kotoran dan tidak berminyak.
b. Kayu harus dilindungi dari kerusakan akibat rayap, kayu yang tua dan kering
harus dilindungi dari kemungkinan rebesan air maupun getah (resin) yang
terkandung dalam kayu.
c. Pori-pori pada bidang plesteran atau kayu harus ditutup dengan plamur,
penggunaan plamur diusahakan stipis mungkin.
d. Bidang kayu dan plesteran sebelum dicat akhir harus diamplas terlebih dahulu
dan dibersihkan dari debu-debu.
e. Pengecatan kayu kosen, sebaiknya dilakukan setelah daun pintu dan jendela
terpasang.
f. Dalam pelaksanan pengecatan, setiap urutan atau tahapan pekerjaan harus
dipenuhi dan tahapan berikutnya.

2. Pengecatan Tembok
a. Bidang plesteran dicat terlebih dahulu menggunakan bahan yang berkwalitas
baik.
b. Untuk meratakan, menutup pori-pori plesteran harus diplamuur terlebih
dahulu. Bidang tersebut dibiarkan kering selama ± 1 minggu sebelum
diamplas.
c. Lapisan cat akhir dikehendaki warna yang rata dan kuat. Cat akhir digunakan
cat yang mutunya bagus atau yang setaraf dengan pengecatan 2 x. Sebelum
lapisan berikutnya dilakukan, bagian plesteran yang belum rata didempul
kembali sampai bagian tersebut rata.

PEKERJAAN HALAMAN/ KEBERSIHAN

halaman bekas pekerjaan harus diurug bila keadaan memerlukan, demikian pula
harus diratakan dan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran bekas bongkaran atau
sisa-sisa dari bahan bangunan setelah pekerjaan selesai.

KETENTUAN TAMBAHAN

8
SPESIFIKASI TEKNIS PENATAAN LAPANGAN SEKUNDANG 2 01 8

 Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, semua ketentuan Administrasi,


Pemeriksaan Bahan dan Mutu Pelaksanaan serta Ketentuan Lain dari
pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pula
sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi danditaati.
 Semua bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Direksi dengan
terlebih dahulu menunjukkan contohnya atau menggunakan Surat Keterangan
Persetujuan terutama bahanbahan Produksi Industri yang mempunyai banyak
jenis Merk.
 Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan yang keliru, menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Bengkulu, April 2018

Dibuat Oleh:
CV. SINTHIA KONSTRUKSI

RISWAN EFENDI
Wakil Direktur

Anda mungkin juga menyukai