Anda di halaman 1dari 6

Statement of Authorship

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas


terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang
lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas
pada mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menyatakan menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan/atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.

Nama : Redi Sunarta

NPM : 1606888216

Mata ajaran : Pengantar Kombis & Teknis Penulisan Ilmiah

Kelas : Comm Skill - B

Judul tugas : Sepak Bola : Lebih Baik Inggris atau Indonesia

Dosen : Annisa M.Sc.

Depok, 14 Oktober 2017

Redi Sunarta

1|Page
Sepak Bola : Lebih Baik Inggris atau Indonesia
Penelitian yang dilakukan Worldatlas menunjukkan sepak bola merupakan
olahraga paling populer di dunia dengan estimasi penggemar sebanyak empat miliar
orang, termasuk di Inggris dan Indonesia. Tetapi, terjadi perbedaan, terutama dalam segi
kualitas terhadap persepakbolaan di Inggris dan Indonesia. Para pecinta sepak bola di
Indonesia selalu berharap sepak bola Indonesia seperti layaknya sepak bola di Inggris
yang sejarah, kualitas, dan manajemennya sangat baik. Pertanyaannya, mengapa hal ini
dapat terjadi. Jika dilihat sekilas, sepak bola Inggris memang lebih unggul dibandingkan
sepak bola Indonesia karena memiliki sejarah lebih panjang yang berimplikasi kepada
budaya lebih mengakar dan manajemen lebih modern yang menghasilkan output
ekonomi lebih besar.

Sejarah pertama tentang sepak bola di Inggris berasal dari catatan penjelajah
bernama William Fitzstephen tertanggal tahun 1170 tentang kunjungannya ke London.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1365, Raja Edward III melarang permainan
olahraga ini karena menimbulkan banyak kekerasan. Olahraga ini tumbuh kembali
beberapa tahun berikutnya hingga akhirnya orang-orang Inggris bekerja sebagai
pedagang, penjelajah, dan penjajah, dan membawa permainan ini ke penjuru dunia lain,
terutama ke negara-negara yang dijajah Inggris–sembilan puluh persen negara di dunia
pernah dijajah Inggris. Pada tahun 1863, para petinggi klub dari beragam kelompok
berkumpul di Freemason Tavern, dan dari sana dihasilkan keputusan untuk membentuk
asosiasi sepak bola resmi di Inggris bernama Footbal Association (FA). Asosiasi ini
sekaligus menjadi asosiasi sepak bola tertua di dunia. Disusul tahun 1872, FA
mengadakan kompetisi sepak bola tingkat nasional pertama yaitu piala FA dalam
bentuk kompetisi cup yang hanya diikuti tujuh belas klub.
Sementara itu, sepak bola dibawa ke Indonesia pada masa kolonial Belanda abad
ke-19. Gymnastiek Vereniging adalah klub pertama yang berdiri di Kota Medan tahun
1887, yang sekarang bernama PSMS Medan. Kompetisi sepak bola tertua yang tercatat
bernama ANIVB/OJVB, yang diselenggarakan pada tahun 1902 di Surabaya dan hanya
untuk orang-orang Belanda. Kemudian, orang-orang Belanda di Hindia Belanda
membentuk Nederlandsch-Indische Voetbal Bond sebagai asosiasi sepak bola tingkat
nasional pertama di Indonesia dan baru diangkat menjadi anggota resmi FIFA pada 24
Mei 1924. Akhirnya, pada tahun 1930 dengan inisiasi Ir. Soeratin Sosrosoegondo,
terbentuklah Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) di Jogjakarta, yang
kemudian menjadi organisasi sepak bola nasional pertama untuk orang pribumi, dan
Soeratin juga terpilih sebagai ketua umum pertama PSSI. Tahun 1938, Tim Nasional
Indonesia yang saat itu bernama Dutch East Indies pernah mengikuti kompetisi Piala
Dunia FIFA di Prancis, yang mana saat itu menjadi negara Asia pertama yang lolos
sampai babak pertama setelah melewati babak kualifikasi benua. Setelah penampilan
perdana tersebut, Indonesia tidak pernah lagi masuk babak pertama Piala Dunia FIFA.

2|Page
Berdasarkan sisi budaya, setidaknya terdapat tiga perbedaan kentara dari kedua
negara, sebagai berikut:

1. Suporter
Mantan pemain Liga Primer Inggris, Peter Odemwingie yang kini
bermain di Madura United menyebutkan di Inggris supporter memang bernyanyi
dengan keras. Akan tetapi, mereka tidak menggunakan alat musik seperti di
Indonesia. Selain itu, para suporter Indonesia juga menyanyikan lagu lebih lama
dibandingkan suporter Inggris.
2. Gaya permainan
Inggris terkenal dengan gaya permainan kick and rush, yaitu strategi
yang mengandalkan kecepatan dan daya tahan fisik. Gaya tersebut menjadi
populer di tahun 1966 saat Inggris berhasil menjadi juara dunia. Sedangkan,
berdasarkan rata - rata fisik pemain yang pendek dan budaya setempat,
Indonesia mengadopsi Total Footbal sebagai pilihan terbaik karena tingkat
keberhasilan ditentukan dari serangan atau pertahanan secara serentak
melibatkan sebanyak mungkin pemain. Hal tersebut,Timnas tampilkan sangat
baik saat Piala AFF tahun 2010 di Jakarta.
3. Pelatihan usia dini
Pelatihan usia dini merupakan faktor terpenting dalam prestasi sebuah
negara. Di Inggris, anak yang ingin menjadi pemain sepak bola berlatih setiap
hari setelah pulang sekolah dan sportivitas menjadi penekanan terpenting saat
proses pelatihan. Di sisi lain, sekolah sepak bola di Indonesia, rata-rata hanya
membuka jadwal berlatih tiga kali dalam satu minggu. Mereka dilatih hanya
untuk bagaimana menang pertandingan. Perbedaan pelatihan tersebut akan
sangat berpengaruh terhadap mental pemain ketika sudah menjadi profesional.
Perbandingan terakhir dari sisi ekonomi, dimana bisa terlihat lebih jelas mana
yang lebih baik. Untuk itu, dapat dibandingkan dari liga tertinggi kedua negara, EPL
(Inggris) dan ISC (Indonesia). Liga domestik Inggris, EPL, adalah salah satu liga
olahraga paling populer dan terkaya di dunia. EPL dikelola secara profesional layaknya
sebuah perusahaan, bahkan hampir semua klub yang mengikuti kompetisi sudah
melakukan IPO di bursa saham. Musim 2013/2014, EPL menyumbang tambahan PDB
Inggris sebesar 3,4 miliar poundsterling dan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak lebih
dari seratus ribu orang, sepanjang musim berjalan. Sedangkan, klub sepak bola di
Indonesia dikelola secara semiprofesional, sumber pendanaan klub berasal dari sponsor,
tiket penonton, dan yang menjadi sumber utama dari dana pemilik–mayoritas klub
dimiliki oleh pemerintah daerah setempat. Dampak ekonomi setengah musim kompetisi
Indonesia Soccer Championship (ISC) tahun 2016 mencapai angka Rp1,7 triliun dan
mampu membuka lapangan kerja sebanyak tujuh belas ribu lapangan pekerjaan.

3|Page
Setelah kita bandingkan sepak bola Inggris dengan di Indonesia dari sisi sejarah,
budaya, dan ekonomi, kita bisa menjawab pertanyaan awal mengapa para pecinta sepak
bola di Indonesia berharap memiliki persepakbolaan seperti di Inggris. Diantara
jawaban tersebut karena Inggris memiliki sejarah lebih panjang, pelatihan usia dini yang
menekankan sportivitas, dan manajemen klub yang efisien menghasilkan sumbangan
terhadap PDB lebih besar dari pada di sepak bola Indonesia. Tulisan ini ingin saya
akhiri dengan satu pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara sepak bola Indonesia bisa
mengejar ketertinggal dari sepak bola Inggris.

4|Page
Daftar Referensi

- Bagusthira, Evan Pratama. “Odem wingie Takjub dengan Supporter di


Indonesia.” Sindonews 14 April, 2017. 21 September, 2017.
<https://soccer.sindonews.com/read/1198444/58/odemwingie-takjub-dengan-
suporter-di-indonesia-1492586988>

- Ernst & Young LLP. EY - The Economic Impact of the Premier League. Mei
2015. 21 September 2017. <http://www.ey.com/Publication/vwLUAssets/EY_-
_The_economic_impact_of_the_Premier_League/$FILE/EY-The-economic-
impact-of-the-Premier-League.pdf>

- Football Association (FA). History of the FA. Maret 2004. 21 September 2017.
<http://www.thefa.com/TheFA/TheOrganisation/Postings/2004/03/HISTORY_
OF_THE_FA.html>

- “Een historische voetbalreis.” Geplaatst. 12 Maret 2012. Java Post. 21


September 2017. <https://javapost.nl/2012/03/23/een-historische-voetbalreis/>

- Hanifan, Aqwam Fiazmi. “Sejarah pssi Bagian 4 : Kisah Konflik Uni dan
Pembubaran Federasi”. Detik.com 23 Maret 2013. September 21, 2017.
<https://sport.detik.com/aboutthegame/pandit/d-2219776/sejarah-pssi-bagian-4-
kisah-konflik-uni-dan-pembubaran-federasi>

- “Membangun Tata Kelola Kesebelasan di Indonesia.” Hasan, Fakhrurroji.


November 2015. Pandit Football Indonesia. September 20, 2017..
<www.panditfootball.com/pandit-sharing/188753/PSH/151114/membangun-
tata-kelola-kesebelasan-sepakbola-di-indonesia>

- Karel, Stokkermans . “A short history of football in the Dutch East Indies .” 31


Agustus 2017. Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. September 21, 2017.
<http://www.rsssf.com/tablesi/indiechamp.>

- Kuncahyo, Bayu. “Dampak ekonomi kompetisi ISC tembus Rp1,7 triliun.”


Antaranews 31 Agustus 2016. 21 September 2017.
<http://www.antaranews.com/berita/581881/dampak-ekonomi-kompetisi-isc-
tembus-rp17-triliun>

- PSSI-football.Sejarah PSSI. 2004. September 22, 2017. <http://www.pssi-


football.com/id/view.php?page=pssi>

- “Inilah 7 Gaya Permainan Sepakbola Terpopuler di Dunia.” Suparjan, Dedy.


Februari, 2016. Satujam.com. September 21, 2017.
<https://www.satujam.com/gaya-permainan/>

5|Page
- Tyler, Martin; Soar, Phil. Encyclopaedia of British Football. 21 September
1987. HarperCollinsWillow. 21 September 2017.
<http://staging.elementalwellnesscenter.com/file/Encyclopaedia%20Of%20Briti
sh%20Football.pdf >

- “3 changes economics English premier league.” Walton, Justin. 17 April 2016.


Investopedia. 21 September 2017.
<http://www.investopedia.com/articles/investing/041716/3-changes-economics-
english-premier-league.asp>

6|Page

Anda mungkin juga menyukai