PENDAHULUAN
1.5 Sistematika
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Sistematika
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PUSKESMAS
2.2 Fungsi dari PUSKESMAS
2.3 Tugas dari PUSKESMAS
2.4 Sarana dan Prasarana dari PUSKESMAS
2.5 Struktur organisasi dari PUSKESMAS
BAB III. PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya
perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan
kesehatan dewasa ini, diantaranya:
a. Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok.
b. Departemen Kesehatan RI (1981)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha
kesehatan pokok
c. Departemen Kesehatan RI (1987)
Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk
kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya
Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan
upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat
secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyrakat di wilayah kerjanya.
d. Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Dalam
Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3
desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai
10.000 orang (di perkotaan Jawa dan Bali).
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan lain
perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di
wilayah kerjanya.
Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari
puskesmas. Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling
adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang
tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari
dalam 1 minggu
2. Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
3. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan
bagi kasusu gawat darurat
4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual
Fungsi Puskesmas Rawat Inap sebagai tempat rujukan pertama bagi kasus
tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa fungsi pokok, antara lain :
Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan
ditempatkan seorang bidan yang bertempat tiggal di desa tersebut dan
bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan
tersebut adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang, dengan
tugas utamanya adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan
posyandu yang membina pimpinan kelompok persepuluhan, selain memberikan
pelayanan aangsung di posyandu dan pertolongan persalinan di rumah-rumah.
Disamping itu juga menerima rujukan anggota keluarga persepuluhan untuk diberi
pelayanan seperlunya atau ditunjuk lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas
kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara tradisional.
3.2 Saran
Melihat dari sisi pelayanan kesehatan masyarakat utamanya dalam pelayanan
di pustu penulis menyarankan agar peningkatan mutu pelayanan kesehatan
khususnya tenaga medis agar dapat menyeluruh ke pelosok daerah yang terpencil,
sehingga pelayanan kesehatan masyarakat merata. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi teman-teman maupun pembaca
DAFTAR PUSTAKA