Anda di halaman 1dari 1

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, MOTIVASI, DAN SUPERVISI

DENGAN KUALITAS DOKUMENTASI PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

Mutu asuhan keperawatan tergambar dari dokumentasi keperawatan. (Gillies, 1994).


Dokumentasi dalam keperawatan memegang peranan penting terhadap segala macam tuntutan
masyarakat yang semakin kritis. Pendokumentasian yang tidak dilakukan dengan lengkapdapat
menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak dapat mengidentifikasi sejauh mana
tingkat keberhasilan asuhan keperatawan yang telah diberikan. Kualitas suatu dokumentasi
keperawatan bergantung pada faktor sumber daya perawatnya. Ada beberapa faktor yang
memengaruhi mutu dokumentasi proses asuhan keperawatan, yaitu umur perawat yang
menunjukkan kurangnya rasa tanggung jawab, kurang disiplin, sering berpindah-pindah
pekerjaan, dan belum mampu berpikir rasional bagi perawat usia muda, jenis kelamin, tingkat
pendidikan yang masih perlu ditingkatkan karena sebagian besar tingkat pendidikan perawat
adalah DIII Keperawatan. Masa kerja perawat yang belum lama akan menyebabkan pemenuhan
kebutuhan masih kurang. Pelatihan merupakan suatu fungsi manajemen yang perlu dilaksanakan
terus menerus dan sangat penting dalam peningkatan kualitas dokumentasi keperawatan.
Motivasi juga memengaruhi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Motivasi merupakan
kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan kerja. Motivasi yang buruk dalam pendokumentasian
keperawatan akan membuat timbulnya dorongan yang lemah untuk melakukan pekerjaan sebaik
mungkin. Supervisi yang baik juga berpengaruh terhadap mutu pendokumentasian keperawatan
menjadi baik. Supervisi harus bersifat empati, lues, selalu memberi dukungan dan mendidik guna
usaha penjaminan mutu. Kualitas dokumentasi proses asuhan keperawatan yang kurang baik
disebabkan oleh pengetahuan dan pemahaman perawat yang kurang, perawat lebih
memprioritaskan tindakan langsung dan kekurangan tenaga keperawatan menyebabkan mutu
pendokumentasian keperawatan rendah. Sehingga, motivasi perawat yang tidak baik cenderung
kualitas dokumentasi juga tidak baik. Supervise mempunyai hubungan yang signifikan dalam
meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai