BELL'S PALSY "Bell's palsy' harus didefinisikan sebagai berikut.
Kelumpuhan fasialis perifir
akibat proses non-supuratif, non-neoplasmatik, on-degeneratif pri mer namun sangat mungkin akibat edema jinak pada bagian nervus fasialis di foramen stilomastoideus atau sedikit proksimal dari foramen tersebut, yang mulainya akut dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dalam definisi tersebut, penekanan diadakan pada kejinakan penyakit dan pada proses ede ma bagian nervus fasialis di sekitar foramen stilomastoideus. Mungkin sekali edema tersebut merupakan gejala reaksi terhadap proses yang disebut masuk angin' (catch cold', 'exposed to chill', oleh karena pada kebanyakan pen derita dapat diperoleh data bahwa paresis fasialis timbul setelah duduk di mobil dengan jendela terbuka, 'Bell's palsy" hampir selalu unilateral. Penulis pernah menjumpai Bell's palsy' bilateral dengan 1 minggu selisih waktu dalam mulatimbulnya. Pada kebanyakan penderita, yang pertama kali mengetahui paresis fasialisnya, ialah teman sekantor atau orang sekeluarganya. Kelumpuhan otot wajah terjadi pada sisi dimana beberapa hari sebelumnya daerah leher sekitar mastoid berasa pegal/linu/capek. Kelumpuhan fasialis melibatkan semua otot wajah sesi dan dengan test-test yang tersebut di bawah ini mudah dibuktikan. Bila dahi dikerutkan lipatan kulit dahi hanya tampak pada sisi yang sehat saja. Bila orangsakit disuruh memejamkan kedua pada yang tidak pak mata tidak dapat menutupi bola mata dan berputarnya bola mata ke atas dapat disaksikan. Fenomen tersebut dikenal sebagai tanda Bela Pada observa si sudah dapat disaksikan juga bahwa gerakan kelopak mata yang tidak sehat lebih lambat jika dibanding dengan gerakan kelopak mata yang sehat. Feno- ke- men tersebut dikenal sebagai lagoftalmos Lipatan nasolabial pada si si lumpuhan mendatar. Dalam mengembungkan pipi terlihat bahwa pada yang lumpuh tidak mengembung. bibir tersebut menyimpang ke sisi yang tidak sehat. Bila orangsakit disuruh untuk memperlihatkan gigi atau disuruh meringis, sudut mulut sisi yang lumpuh tidak sehingga mulut tampaknya mencong ke arah yang sehat. Selain kelumpuhan seluruh otot wajah sesisi tidak didapati gangguan ain yang mengiringnya bila paresisnya benar-benar bersifat Bell's palsy Tetapi 2 hal harus disebut sehubung dengan ini. Pertama, air mata yang kelu. secara berlebihan di sis kelumpuhan dan pengecapan pada dua per tiga i kelumpuhan kurang tajam. Gejala yang tersebut pertama timbul karena konyungtiva bulbi dak dapat penuh ditutupi kelopak mata yang umpuh, sehingga mudah mendapat iritasi angin, debu dsb. Soal berkurang- a ketajaman pengecapan, mungkin sekali edema nervus fasialis di tingkat us meluas sampai bagian nervus fasialis, dimana khorda padanya. timpani menggabungkan