PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
UNDIKSHA merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Bali yang mencetak tenaga-
tenaga pendidik dan staf-staf tertentu sesuai disiplin ilmu jurusan yang ada. Sebagai perguruan
tinggi UNDIKSHA mengemban tugas penting yakni menciptakan insan yang terdidik baik secara
akademis maupun non akademis. Hal ini tercermin dalam VISI dan MISI dari UNDIKSHA yakni
VISI undiksha adalah “Sebuah Lembaga Pendidikan
Tinggi berkualitas yang dikembangkan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang dasar 1945,
yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, menghasilkan Tenaga Kependidikan dan Tenaga Non-
Kependidikan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemampuan akademis-
profesional yang tinggi, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga mampu
menghadapi masa depan serta memenuhi kebutuhan masyarakat”.
Untuk mencapai MISI di atas UNDIKSHA juga memiliki VISI yakni, menyelenggarakan
Tridarma Perguruan Tinggi secara efektif dan efisien, di tingkat S0 Kependidikan dan Non-
Kependidikan, S1 dan Pasca Sarjana secara berkualitas, bermoral Pancasila, agar hasilnya
memiliki daya saing tinggi dan diterima masyarakat global. Secara rinci misi tersebut dijabarkan
sebagai berikut:
1. Menghasilkan sumber daya manusia suberdaya manusia berkemampuan akademik dan
profesioanal yang memenuhi keperluan pembangunan bangsa dan negara, baik dilihat dari segi
kuantitas, kualitas, maupun jenis dan moralitasnya.
2. Mewadahi pengkajian, pemahaman, penerapan, dan pengembangan sains dan teknologi, baik oleh
warga masyarakat yang dilatih dan dididik di lingkungan kampus maupun oleh kalangan industri
dan praktisi di luar kampus.
3. Mewadahi pengkajian, pemahaman, penerapan, dan pengembangan ilmu pendidikan ilmu-ilmu
soaial dan humaniora bagi warga masyarakat yang dididik dan dilatih li lingkungan kampus di
samping untuk memajukan budaya dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
4. Mengembangkan sebuah subkultur dengan ciri inovatif, efektif, dan efisien, baik secara internal
maupun eksternal.
5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pra dan dalam jabatan bagi warga masyarakat yang
memerlukan pada berbagai bidang keahlian dan keterampilan yang diperlukan, baik oleh pasar
kerja maupun pembangunan bangsa dan negara.
6. Menghasilkan dan mempublikasikan berbagai temuan dan inovasi dibidang sains dan teknologi
kependidikan dan non kependidikan yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
Menciptakan dan mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai
perguruan tinggi, dunia usaha dan industri, baik di dalam maupun di luar negeri, di samping dengan
instansi pemerintah terkait
(http://undiksha.ac.id/index.php?c=Visi%20Dan%20Misi&md=mn&kid=10).
Mengacu Pada MISI tersebut UNDIKSHA sebagai sebuah perguruan tinggi harus
menjalankan Tridarma perguruan tinggi yakni;
1. Pendidikan
2. Penelitian dan Pengembangan
3. Pengabdian pada Masyarakat
Mengacu pada Tridarma perguruan tinggi yakni Pengabdian kepada masyarakat (P2M) yang
dapat berbentuk pendidikan, pelatihan, dan pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan ilmu
dan teknologi. UNDIKSHA melibatkan mahasiswanya dengan memberi pengalaman belajar yang
optimal pada mahasiswa untuk hidup di masyarakat yang dapat dilakukan melalui inovasi-inovasi
dari UNDIKSHA kepada masyarakat. Untuk mengembang tugas tersebut maka Undiksha melatih
dan memberdayakan mahasiswanya agar nantinya dapat melakukan inovasi-inovasi baru yang
dilakukan dalam PKM, Karya tulis mahasiswa, Skripsi, PPL Real, KKN dan lain-lain. KKN
merupakan wujud nyata dari pemerdayaan mahasiswa di masyarakat. KKN bertujuan untuk:
1. Memperoleh pengalaman belajar berharga bagi mahasiswa melalui keterlibatan dalam kegiatan
dimasyarakat.
2. Mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni yang dimiliki mahasiswa dalam
mempersiapkan kader pembangunan dimasyarakat.
3. Meningkatkan kedewasaan dan kepribadian serta memperluas wawasan mahasiswa.
4. Mengasilkan lulusan yang menguasai IPTEKS yang dapat diterapkan dalam kehidupan
masyarakat.
5. Memelihara hubungan kerjasama antara Undiksha dengan pemerintah dan masyarakatMembantu
pemberdayaan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat terutama
masyarakat miskin.
Salah satu wujud nyata dari KKN adalah program Keaksaraan Fungsional (dasar) dan
Keaksaraan Usaha Mandiri dalam kedua program tersebut juga diadakan Program keluarga asuh
sebagai wujud nyata dalam pengadianya secara mikro terhadap masyarakat di lokasi KKN.
Lokasi KKN di desa Gunungsari, Kecamatan Seririt. Letak Astronomis Desa Gunungsari
adalah 08015’01” LS sampai dengan 08015’55” LS dan 114058’37” BT sampai dengan115000’45”
BT. Luas wilayah desa Gunungsari adalah 372 Hektar. Kondisi geografis, berada di ketinggian
antara 500-600 meter di atas permukaan air laut. Batas- batas wilayahnya, sebelah Utara
berbatasan dengan desa Banyuseri, sebelah Timur berbatasan dengan desa Kayuputih, sebelah
Selatan berbatasan dengan desa Pelapuan, dan sebelah Barat berbatasan dengan desa Mayong
(Kominfo, 2011). Melihat kondisi geografis seperti ini di desa Gunungsari memiliki potensi alam
yang dominan berupa perkebunan cengkeh, coklat, durian, dan ada juga persawahan yang dialiri
air yang berasal dari daerah Ideran dan desa Munduk yang memiliki air terjun Melanting yang
debit airnya cukup besar .
Di samping memiliki potensi alam desa Gunungsari memiliki sejarah yang unik, Sejarah desa
Gunungsari dimulai dari Kerajaan Gelgel yang berkuasa di Bali, di Desa ini ada 15 KK datang
membuka hutan yang sangat lebat dengan pohon gelagah dijadikan perurnahan Desa dan
kehidupan menjadi satu kelompok, daerah ini dinamakan Gelagah Tebel yaitu Tempek
Umengandang sekarang. Ditempat inilah ke 15 keluarga hidup dengan membuka lahan pertanian
persawahan, tahun demi tahun penduduk ini berkembang menjadi lebih banyak. Pada suatu saat
penduduk Desa Gelagah Tebel, banyak rumah rumah penduduk kebanyakan dimasuki oleh semut
secara terus menerus sehingga penduduk Desa ini bingung akibat serangan semut tersebut.
Akhirnya penduduk Desa ini sepakat untuk pindah tempat dari Gelagah Tebel turun menuju
keutara yaitu tempat Desa sekarang, kemudian penduduk penduduk Desa membuat Pura
Khayangan Desa, didepan Pura Desa itu ada mata air kolarn berisi tunjung karena kesepakatan
tokoh masyarakat diberi narna Desa Tunju yang diambil dari kata “turun menuju” dan kata
“tunjung”.Desa Tunju penduduknya berkembang menjadi ratusan kepala keluarga, pada setiap
melaksanakan piodalan di Pura Desa selalu ada pewus Ida Bhatara yang menyatakan bahwa
panjak/masyarakat desa Gunungsari bukan menyatakan panjak/masyarakat Tunju. Karena berkali
kali ada pewus Ida Bhatara begitu maka prajuru Desa Adat Tunju dan Staf Perbekel Desa Tunju
serta Tokoh - tokoh masyarakat mengadakan rapat untuk mengubah nama Tunju menjadi Desa
Gunungsari yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Buleleng Tanggal, I Januari 1975 Nomor :
113/Perb.1/IV/3348. Sampai sekarang bernama Desa Gunungsari (Kominfo, 2011).
Dusun Puspajati salah satu dusun yang ada di Desa Gunungsari merupakan salah satu
daerah yang fokuskan sebagai tempat Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dan Keluarga Asuh.
Keluarga Asuh merupakan pencerminan dari pengabdian diri mahasiswa untuk masyarakat desa
baik secara kelompok maupun individu dalam memecahkan permasalahan yang muncul. Salah
satu permasalahan yang muncul di desa Gunungsari yakni anak-anak warga belajar yang kurang
paham dan kurang menyukai mengenai pembelajaran IPS yang didapatkan di SD.
Maka dari itu dalam kegiatan Keluarga Asuh diadakan bimbingan belajar (BIMBEL)
terhadap anak-anak warga belajar. Bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses
belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal
untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan
pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya (Anonim ,
2008).
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah prosedur dalam pelaksanaan bimbingan belajar (BIMBEL) IPS terhadap anak
warga belajar?
1.2.2. Apasajakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan bimbingan belajar (BIMBEL) IPS
terhadap anak warga belajar?
1.2.3. Apasajakah solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut?
1.3.Tujuan Penulisan
1.3.1. Mengetahui prosedur dalam pelaksanaan bimbingan belajar (BIMBEL) IPS terhadap anak warga
belajar.
1.3.2. Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan bimbingan belajar (BIMBEL) IPS
terhadap anak warga belajar.
1.3.3. Mengetahui solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1.4.Cara mencapai Tujuan
Untuk mencapat tujuan tersebut ada berapa cara yang dapat dilaksanakan yaitu:
1.4.1. Kunsultasi
Konsultasi adalah sebuah teknik membicarakan sebuah permasalahan dengan adanya pertemuan
antara clayen dan konsultan dalam membicarakan sebuah permasalahan yang dihadapi.
1.4.2. Koordinasi
Koordinasi adalah sebuah teknik kerjasama yang dilakukan dari seorang ke perorangan dalam
menyelesaikan sebuah permasalahan.
1.4.3. Kerjasama
Kerjasama merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari dua orang dengan tujuan tertentu.
1.4.4. Melakukan pendekatan individual
Pendekatan yang dimaksud disini adalah pendekatan untuk mendekati anak asuh/peserta didik agar
mau belajar. Pada saat pendekatan, tutor menggunakan beberapa metode yaitu: a) metode
wawancara, metode wawancara dimaksukan untuk mencari informasi awal apa saja masalah-
masalah yang dialami oleh anak asuh, terutama di bidang pendidikan. Wawancara dilakukan
beberapa kali terutama kepada orang tua anak, saudara anak asuh, teman-teman anak asuh, dan
anak asuh sendiri. b) Metode Observasi dan pengamatan, metode ini digunakan untuk
mengobservasi serta mengamati perubahan yang dialami oleh anak asuh sebelum dan sesudah
mendapatkan program bimbingan belajar. Kemampuan anak dibandingkan ketika sebelum
mendapatkan program bimbingan belajar dan sesudah mendapatkan program BIMBEL. Apakah
ada peningkatan prestasi belajar atau tidak. Selain itu, anak asuh juga diberikan beberapa tugas-
tugas terkait dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolahnya masing-masing.
Biasanya sebelum tutor memberikan materi bahan ajar, pada pertemuan sebelum-belumnya, tutor
sudah memberikan beberapa tugas yang harus dipelajari dan dijawab oleh anak asuh. Kalau tugas
yang diberikan belum dapat dijawab dengan baik oleh anak asuh, pada pertemuan berikutnya inilah
yang akan dijelaskan kembali oleh tutor.
1.4.5. Menggunakan strategi mengajar/bimbel yang relevan
Strategi bimbingan yang relevan yang dimaksud disini adalah strategi mengajar yang benar-benar
dekat dengan kehidupan siswa (konstektual). Banyak pendidik yang kurang mampu membentuk
karakter anak didiknya. Hal ini dikeranakan oleh terbatasnya kemampuan guru dalam
memanipulasi benda-benda di sekitar siswa menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Strategi
mengajar merupakan suatu cara yang harus dimiliki oleh setiap pendidik sebelum memberikan
materi ajar kepada anak didiknya. Berhasil atau tidaknya anak dalam menguasai materi
pembelajaran, sangat bergantung pada strategi mengajar yang diterapkan oleh seorang pendidik.
BAB II
KEGIATAN
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dari beberapa pembahasan yang di paparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
3.1.1. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahapan, yakni tahap awal (persiapan dan pengenalan), tahap
pelaksanaan, dan tahap penilaian.
3.1.2. Beberapa hambatan yang ditemui dalam kegiatan ini adalah berupa hambatan teknis yakni
kurangnya pengetahuan warga asuh terhadap atlas dan peta dan hambatan non teknis berupa
hambatan dalam bidang dana dan waktu.
3.1.3. Beberapa solusi yang ditawarkan antara lain, pemberian buku atlas kepada tiga anak BIMBEL
untuk dipelajari secara mandiri diluar kegiatan BIMBEL, dana yang dikeluarkan sebelum uang
dicairkan oleh lembaga, dilakukan dengan cara, tutor mengumpulkan sejumlah uang sendiri dari
masing-masing tutor dalam kelompok, dan uang saku tutor sendiri. Masalah wktu ini disesuaikan
dengan kesiapan dari masing-masing anak BIMBEL.
3.2 SARAN
Kegiatan keluarga asuh ini disisipkan serangkaian dengan program KKN keaksaraan
dasar dan usaha mandiri dilakukan dan tentu saja program ini memiliki tujuan yang sangat baik.
Sehingga sebaiknya kegiatan ini dapat dirancang dan dilaksanakan tanpa membebani tutor dengan
berbagai kegiatan kampus yang sifatnya bersamaan yang menyebabkan kegiatan ini kurang
optimal. Kegiatan ini juga nantinya dapat dilanjutkan dan dilaksanakan kembali saat lanjutan KKN
berikutnya sehingga kemampuan dari warga asuh terus berkembang. Dari berbagai saran tersebut
mudah-mudahan dapat dipertimbangkan dan segala sesautu dari kegiatan KKN ini baik yang
program KUM maupun keluarga asuhnya jika terjadi perubahan mohon pemberitahuannya tidak
bersifat mendadak atau insedental sehingga tidak memberatkan mahasiswa sebagai tutor dalam
kegiatan ini dan nantinya bisa menghambat program-program tersebut yang sudah dirancang jauh-
jauh hari.
DAFTAR PUSTAKA