Anda di halaman 1dari 117

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KELAS

DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN di SD/MI


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kompetensi Guru ...................................................................... 8
a. Pengertian Kompetensi Guru.............................................. 8
4. b. ...................................................
Aspek- Aspek Kompetensi ................................................. 10
c. Macam-macam Kompetensi Guru ...................................... 12
2. Komponen-komponen Kompetensi......................................... 18
3. Pengertian Guru Kelas............................................................. 32
a. Pengertian Guru .................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 46
B. Latar Penelitian ............................................................................. 46
C. Metode Penelitian ......................................................................... 47
D. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ...................... 48
1. Pengumpulan Data .................................................................. 48
2. Pengolahan Data ...................................................................... 49
E. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 50
F. Analisis Data ................................................................................. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data Hasil Angket ................................................................... 53
2. Data Hasil Observasi ...............................................................
vi 61
3. Data Hasil Wawancara ............................................................ 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 75
B. Saran ............................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Klasifikasi Tingkat Kecerdasan

Tabel 2 Standar Kompetensi Pedagogik Guru SD/MI

Tabel 3 Pedoman Wawancara

Tabel 4 Klasifikasi Skor Angket

Tabel 5 Pemahaman Terhadap Peserta Didik

Tabel 6 Perencanaan pembelajaran

Tabel 7 Pelaksanaan pembelajaran

Tabel 8 Evaluasi hasil belajar

Tabel 9 Pengembangan Potensi Peserta Didik

Tabel 10 Hasil Angket Kompetensi Pedagogik Guru Kelas SD/MI


Tabel 11 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Terkait
Kompetensi Pedagogik Guru Kelas SD/MI

Tabel 12 Hasil Observasi SD/MI

Tabel 13 Hasil Angket SD/MI


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 5. Instrumen Angket

Lampiran 6. Instrumen Observasi

Lampiran 7. Instrumen Wawancara

Lampiran 8. Hasil Angket

Lampiran 9. Hasil Observasi

Lampiran 10. Hasil Wawancara

Lampiran 11. Photo-photo

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut E. Mulyasa dalam bukunya mengemukakan bahwa “Semua orang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan manusia yang harus
1 dipenuhi dalam rangka mencerdaskan
suatu bangsa dan menbentuk manusia-manusia yang terampil. Melalui
pendidikan manusia juga dapat mempelajari bagaimana cara meningkatkan
dan mengembangkan potensi. Potensi-potensi tersebut berupa intelektual,
mental, sosial, emosional, dan kemandirian sehingga menghasilkan manusia
yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman.

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun


2003 pasal 1 yang berbunyi: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat bangsa dan
negara”.1

Kegagalan dan keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam mencapai


tujuan pendidikan yang diharapkan, tidak terlepas dari peran guru di
dalamnya. Hal ini terbukti karena guru merupakan kunci keberhasilan dalam
proses belajar mengajar di kelas.
2

optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh


peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru”.2
Namun sebagaimana yang telah di kemukakan di atas bahwa guru sangat
berperan penting dalam dunia pendidikan. Guru merupakan manajer kelas
yang berfungsi mempromosikan fasilitas pembelajaran yang kondusif bagi
peserta didik untuk belajar secara aktif dan untuk mengaktualkan kemampuan
yang dimilikinya.

Seorang guru harus memiliki kepekaan dan tanggap terhadap perubahan-


perubahan, pembaharuan serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
maju sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman seperti
sekarang ini. Disinilah tugas guru untuk senantiasa meningkatkan
pengetahuan, kualitas pendidikan, dan metode yang digunakan harus
bervariasi sehinga apa yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan zaman.

Guru diharapkan senantiasa meningkatkan peranan dan kompetensinya


dalam proses belajar mengajar karena hasil belajar peserta didik sebagian
besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten
akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan kondusif
sehingga hasil belajar peserta didik akan lebih optimal. Di dalam Undang-
Undang RI no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa:
“kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan”.3

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS. Purdaminta) dalam


buku Menjadi Guru Profesional dikatakan bahwa “kompetensi berati
kewenangan, kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.
Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau

2
E. Mulyasa, Menjadi Guru yang Professional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009).h.35.
3
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), h.. 25.
3

kecakapan”.4 Artinya berupa kemahiran untuk menentukan atau memutuskan


sesuatu untuk dilakukan kepada setiap peserta didik. Kompetensi juga berati
suatu hal yang menggambarkan kemampuan seseorang.

Sahertian dan Sahertian dalam buku profesi keguruan mengemukakan


bahwa, “Ada 10 (sepuluh) kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru, yakni kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan,
kemampuan mengelolah program belajar mengajar, kemampuan
mengelola kelas, kemampuan dalam menggunakan media atau sumber
belajar, kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan,
kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar kemampuan menilai
prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran, kemampuan mengenal
fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, kemampuan
mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan dan kemampuan
memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna
keperluan mengajar”.5
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
merupakan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugas-tugas
kependidikannya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah no.19 tahun 2005
pasal 28 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang guru dan dosen yaitu
“Kompetensi guru meliputi, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial”.6

Sebagaimana yang dikutip oleh E. Mulyasa dalam standar nasional


pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a bahwa “Kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar dan pengembangan
peserta didik untuk mengatualisasikan potensi yang dimiliki”.7

4
Abu Bakar, dkk, Profesi Keguruan, (Surabaya: Lapis PGMI, 2009), h. 4.7,
5
Ibid, h. 4.10.
6
.Undang-undnag no.19 tahun 2005, Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Fokus Media,
2009), h. 77.
7
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), h. 75.
4

Kompetensi pedagogik guru kelas akan terlihat baik apabila guru tersebut
mengikuti dan melaksanakan standar kompetensi guru, khususnya
kompetensi pedagogik sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan
tercapai dengan baik. Namun kompetensi guru kelas yang ada di SD/MI
belum memenuhi standar kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik.

Umumnya para guru yang mengajar di sekolah SD/MI Jakarta Barat,


dalam pemahaman terhadap peserta didik, guru kalau mengajar tidak
memperhatikan karakteristik perkembangan dari masing-masing peserta didik
sehingga pembelajaran berlangsung sangat monoton. Dalam perencanaan
pembelajaran, guru kurang merencanakan dengan baik kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan, mereka jarang menyusun RPP sehingga kegiatan
pembelajaran yang berlangsung terkesan mendadak dan tidak terencana
dengan baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran, metode yang digunakan guru
kurang bervariasi sehingga membuat siswa terlihat jenuh dan kurang
bersemangat dalam belajar, sarana prasarana yang memadai kurang
dimanfaatkan oleh guru sehingga pembelajaran yang berlangsung kurang
berkesan bagi siswa, dan masih terkesan konvensional. Dalam evaluasi hasil
belajar, guru tidak menyusun proses dan hasil evaluasi berdasarkan standar
penilaian dan indikator. Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta
didik, guru tidak melakukan pengayaan terhadap peserta didik yang pintar
atau remedial terhadap peserta didik yang kesulitan belajar.

Hampir semua guru di sekolah tempat peneliti melaksanakan penelitian,


RPP tidak dipersiapkan dengan baik. Bahkan ada beberapa guru yang
mendownload RPP dari internet sehingga guru tersebut kurang mengerti
kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru


dikatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru
dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
5

terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi


hasil belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.

Pemahaman terhadap peserta didik, dalam pembelajaran di kelas guru


menjelaskan materi yang akan disampaikan dengan menyesuaikan kecerdasan
dan karakteristik dari masing-masing peserta didik. Perencanaan
Berdasarkanguru
pembelajaran, latarjarang
belakang masalah
membuat di atas,
rencana penulis tertarik
pembelajaran untuk
dan ketika
mengkaji
membuat laporan penelitian
rencana yang berjudul
pelaksanaan “Analisis (RPP)
pembelajaran Kompetensi Pedagogik
dengan cara
Guru Kelas Dalam
mendownload dari Pelaksanaan Pembelajaran
internet. Pelaksanaan di SD/MI Jakarta
pembelajaran, guru Barat”.
kurang
bervariasi dalam penggunaan metode, dalam penggunaan media pembelajaran
guru masih menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikannya atau
kurang dalam penggunaan media pembelajaran. Evaluasi hasil belajar, guru
melaksanakan penilaian dalam pembelajaran di akhir pelajaran dengan
menanyakan materi yang telah disampaikan guru dan guru memberikan
pekerjaan rumah kepada peserta didik. Mengembangkan potensi yang
dimiliki peserta didik dengan cara, peserta didik ikut serta dalam pelaksanaan
pembelajaran dan mengikuti ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah.

Peneliti mengambil judul penelitian ini dikarenakan masih banyaknya


guru di wilayah Jakarta khususnya Jakarta Barat kurang mengoptimalkan
kompetensi pedagogik yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik merupakan
kompetensi penting dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah untuk
mecapai tujuan yang diharapkan. Banyak dari para guru di sekolah tersebut
belum memahami yang dimaksud kompetensi pedagogik. Hal inilah yang
menjadi pertimbangan peneliti untuk mengambil kompetensi pedagogik
sebagai judul penelitian.
6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan


masalah-masalah sebagai berikut:

1. Kurang optimalnya kompetensi pedagogik guru kelas di SD/MI Jakarta


Barat, seperti pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan
pengembangan potensi terhadap peserta didik.
2. Guru kurang memanfaatkan teknologi dan informasi pembelajaran dalam
menyampaikan materi.
3. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan
oleh guru.
4. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi.
5. Guru kurang terampil dalam menggunakan media pembelajaran.
6. Peserta didik kurang aktif di dalam kelas.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, untuk lebih mudah


dan lebih terarah, maka peneliti membatasi permasalahan pada kurang
optimalnya kompetensi pedagogik guru kelas dalam pelaksanaan
pembelajaran di SD/MI Jakarta Barat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah


bahwa bagaimana kompetensi pedagogik guru kelas dalam pelaksanaan
pembelajaran di SD/MI Jakarta Barat?
7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah


untuk menganalisis kompetensi pedagogik guru kelas dalam pelaksanaan
pembelajaran di MI/SD Jakarta Barat.

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi peneliti: penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai


kompetensi pedagogik guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran di
SD/MI.

2. Bagi guru: dapat memperbaiki dan meningkatkan kompetensi pedagogik


guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga
permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun guru dapat teratasi dengan
baik.

3. Bagi sekolah: hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik
bagi sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik guru
kelas dalam pelaksanaan pembelajaran.
BAB II KAJIAN

TEORI

A. Kajian Teori
Menurut Jejen Musfah dalam bukunya, kompetensi merupakan kemampuan
1. Kompetensi Guru
seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat
a. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru
diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS. Purdaminta) dalam buku
1 menjadi
Abu Bakar, dkk, guru
Profesiprofesional, kompetensi
Keguruan, (Surabaya: berati 2009),
Lapis PGMI, kewenangan,
h. 4-7, kekuasaan untuk
2
Moh Uzer Usman, Menjadi
menentukan atauGuru Profesional, (Bandung:
memutuskan PT. Pengertian
suatu hal. Remaja Rosdakarya,
dasar1997), h. 14.
kompetensi
(competency) yakni kemampuan atau kecakapan.1 Artinya berupa kemahiran
8
untuk menentukan atau memutuskan sesuatu untuk dilakukan kepada setiap
peserta didik. Kompetensi juga berarti suatu hal yang menggambarkan
kemampuan seseorang.

Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan berperan dalam


pembentukan sumber daya manusia yang potensional. Secara definisi
kompetensi guru menurut Moh Uzer Usman mengutip Charles E. Johnson)
“Competency as a performance wich satisfatorily meets the objective for a
desired condition”.2Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk
mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan. Berarti guru yang berkompeten adalah seorang guru yang
memiliki prilaku yang rasional dalam pengajaran sesuai dengan tujuan
pendidikan umumnya dan tujuan lembaga pendidikan khususnya.
lingkungannya. Ketiga aspek kemampuan ini saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain.3Kompetensi merupakan kemampuan
seseorang dengan memiliki ilmu yang luas,maka akan timbul dengan mudah
jiwa terampil dan merujuk pada sikap atau prilaku seseorang.

Kompetensi adalah seperangkat tindakan intilegen penuh tanggungjawab


yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.4Kompetensi
merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan dan
keterampilan untukdapat melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan
tertentu dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap apa yang dikerjakannya.

Menurut Kunandar dalam bukunya, kompetensi guru adalah seperangkat


penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat
mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.Kompetensi guru tersebut
meliputi, kompetensi intelektual, fisik, pribadi dan sosial.5Keempat
kompetensi guru tersebut satu sama lain saling terkait, untuk itu guru harus
mempunyai kemampuan dalam mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,


keilmuan, teknologi, sosial, spiritual yang secara kaffah membentuk
kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,
pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalisme.6

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwakompetensi guru


adalah kemampuan seorang guru yang mempunyai standar kompetensi guru

3
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori
dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h.29
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.5.
5
Kunandar, Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 55
6
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), h. 26.
untuk melaksanaan tugas kependidikannya. Kompetensi yang dimiliki oleh
setiap guru akan menunjukan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi
tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan
profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan
saja harus pintar tapi juga pandai mentransfer ilmunya kepada peserta
didiknya.

b. Aspek-aspek kompetensi

Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya strategi pembelajaran


berorientasi standar proses pendidikan, bahwa ada beberapa aspek dalam
kompetensi sebagai berikut:

1) Pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan dalam bidang kognitif.


Misalnya, seorang guru sekolah dasar mengetahui teknik-teknik
mengidentifikasi kebutuhan siswa dan menentukan strategi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan siswa.
2) Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman pengetahuan yang
dimiliki oleh setiap individu. Misalnya, guru sekolah dasar bukan
hanya sekedar tahu tentang teknik mengidentifikasi siswa tapi juga
memahami langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam proses
mengidentifikasi tersebut.
3) Kemahiran (skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan
secara praktik tentang tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Misalnya, kemahiran guru dalam menggunakan media dan
sumber pembelajaran dalam proses belajar mengajar di dalam kelas,
dan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
4) Nilai (value), yaitu norma-norma yang dianggap baik oleh setiap
individu. Nilai inilah yang selanjutnya akan menuntut setiap individu
dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Misalnya, nilai kejujuran,
kesederhanaan, keterbukaan dan sebagainya.
5) Sikap ( attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu. Misalnya,
senang-tidak senang, suka-tidak suka dan lain sebagainya. Sikap erat
kaitannya dengan nilai yang dimiliki individu, artinya mengapa
individu bersikap demikian? Itu disebabkan nilai yang dimilikinya.
6) Minat (interest), yaitu kecenderungan individu untuk melakukan
sesuatu perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat menentukan
motivasi seseorang melakukan aktivitas tertentu.7

Dari keenam aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi diatas,


jika ditelaah secara mendalam mencakup empat bidang kompetensi yang
pokok bagi seorang guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, dari keempat
jenis kompetensi tersebut harus sepenuhnya dikuasai oleh guru. Guru yang
memiliki kompetensi pedagogik akan dapat mengelola pembelajaran dengan
lebih baik, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Pedagogik berasal dari kata Yunani “paedos”, yang berarti anak laki-laki,
dan “agogos” artinya mengantar, membimbing.Jadi pedagogic secara
harfiah berari pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani kuno, yang
pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah.Kemudian secara
kiasan pedagogik adalah seorang ahli, yang membimbing anak kearah
tujuan hidup tertentu. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) pedagogic
adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan
tertentu, yaitu supaya ia kelak “mampu secara mandiri menyelesaikan tugas
hidupnya”. Jadi pedagogic adalah ilmu pendidikan anak.8

Gunning dalam buku Etika dan Profesi Kependidikan, pernah


membedakan pedagogis sepbagai ilmu mendidik dan pedagogi sebagai

pendidikan. Pedagogis atau ilmu mendidik merupakan suatu ilmu yang


bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui keadaan atau hakikat suatu
objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya harus bertindak.9
pedagogik menurut Abd. Rahman Abor adalah “interaksi satu pergaulan
yang bersifat mendidik antara pendidik yang bermaksud dan berusaha untuk
mempengaruhi terdidik, demi perkembangan dan kedewasaan peserta didik.
al ini menjelaskan bahwa pedagogik merupakan kemampuan pengajar dalam
berinteraksi dengan peserta didik dalam memberikan ilmu pengetahuan
dengan tujuan mengembangkan kepribadian dan kedewasaan berepikir bagi
peserta didik.

Sedangkan pedagogik menurutNana Syaodih adalah “penguasaan


kemampuan melakukan proses belajar mengajar atau kemampuan dalam
mengajar.11 Definisi ini menyatakan bahwa setiap tenaga pengajar sudah
pasti memiliki kemampuan dasar yaitu kemampuan melakukan pengajaran
dengan segala ruang lingkupnya yang meluputi interaksi dengan peserta
didik, pemahaman psikologi peserta didik, perancangan pelaksanaan, serta
evaluasi pembelajaran bahkan pengembangan potensi peserta didik

c. Macam-macam Kompetensi Guru

Dalam undang-undang guru dan dosen dan Peraturan Pemerintah no.19


tahun 2005 pasal 28 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa
Kompetensi guru meliputi, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial.12
E. Mulyasa mengutip dalam Standar Nasional Pendidikan, menjelasan pasal
28 ayat 3 berikut ini penjelasan mengenai kompetensi guru yang telah
disebutkan di atas antara lain yaitu:

1) Kompetensi pedagogik: Dalam Standar Nasional Pendidikan,


penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a, bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, mengevaluasi
hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan
potensi yang dimiliki”.13
Menurut Sudarwan Danim dalam bukunya, bahwa kompetensi
pedagogik terdiri atas lima subkompetensi, yaitu memahami peserta
didik secara mendalam, merancang pembelajaran, termasuk memahami
landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
dan mengembangkan peserta didik untuk mengatualisasikan berbagai
potensinya.14Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam
mengelola pembelajaran terhadap peserta didik yang meliputi
memahami pemahaman peserta didik, merancang perencanaan
pembelajaran, melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar
dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
2) Kompetensi kepribadian: Dalam Standar Nasional Pendidikan,
penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b, bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik
dan berakhlak mulia.15
3) Kompetensi profesional: Dalam Standar Nasional Pendidikan,
penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c, bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.16
4) Kompetensi sosial: Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan
pasal 28 ayat 3 butir d, bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar17

Moh. Uzer Usman mengemukakan dalam bukunya menjadi guru profesional


membagi ke dalam tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang guru
yaitu:18

1) Kompetensi pribadi yang meliputi:


a) Mengembangkan kepribadian seperti bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjadi warga negara yang berjiwa pancasila dan
mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan
guru.
b) Berinteraksi dan berkomunikasi dengan sejawat maupun dengan
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan profesional.
2) Kompetensi profesional yang meliputi:
a) Menguasai landasan pendidikan
b) Menguasai bahan pengajaran
c) Menyusun program pengajaran
d) Melaksanakan program pengajaran
e) Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
3) Kompetensi akademik yang meliputi:
a) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
b) Melaksanakan administrasi sekolah

Sedangkan menurut Sahertian dan Sahertian tedapat sepuluh kompetensi


guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas yaitu:

1) Menguasai bahan pelajaran yang disampaikan


2) Mengelolah program belajar mengajar
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media atau sumber belajar
5) Menguasai landasan-landasan pendidikan
6) Mengelola interaksi belajar mengajar
7) Menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran
8) Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan
10) Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna
keperluan mengajar”.19

Adapun penjelasan dari kesepuluh kemampuan dasar guru tersebut adalah


sebagai berikut:

1) Guru mampu menguasai bahan pelajaran yang disampaikan

Guru dalam mendidik peserta didiknya adalah membantu dalam


mengembangkan ilmu pengetahuannya dan membantu menguasai dalam

kecakapan kerja tertentu. Oleh karna itu, kualitas pendidikan dalam


penguasaan bahan pelajaran dari seorang guru sangat menentukan
keberhasilan pengajaran.

2) Guru mampu mengelolah program belajar mengajar


Guru harus memiliki kemampuan dalam merumuskan tujuan
pembelajaran, mengenal dan menggunakan metode mengajar, memilih dan
melaksanakan belajar mengajar, mengenal kemampuan peserta didik serta
merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial.

3) Guru mampu mengelola kelas

Pengelolaan kelas adalah usaha untuk menciptakan ruang kelas yang


kondusif untuk belajar, karena itu seorang guru diharapkan mampu dalam
mengelola kelas yang memadai untuk pengajaran dan menciptakan
suasana belajar mengajar yang nyaman.

4) Guru mampu menggunakan media atau sumber belajar

Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam menyalurkan pesan


dalam belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kemampuan seorang guru dalam mengenal, memilih, menggunakan
media, membuat alat-alat bantu pengajaran sederhana, menggunakan
perpustakaan dalam proses belajar mengajar sangatlah penting dalam
upaya meningkatkan mutu pengajaran.

5) Guru mampu menguasai landasan-landasan pendidikan

Landasan pendidikan adalah sejumlah disiplin ilmu yang wajib dialami


calon guru yang mendasari asas-asas dan kebijakan pendidikan baik di
dalam sekolah maupun di luar sekolah. Guru sebagai bagian dari unsur
pendidikan harus memahami hahl-hal yang berkaitan dengan sejumlah
disiplin ilmu pendidikan.

6) Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar

Interaksi belajar mengajar merupakan adanya interaksi antar guru dengan


peserta didik, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan peserta
didik dalam proses belajar mengajar. Oleh kerena itu, guru harus mampu
berperan sebagai motivator, inspirator, fasilitator, dan evaluator, dapat
membantu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

7) Guru mampu menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran

Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam mengevaluasi hasil


belajar peserta didik, dengan adanya evaluasi guru bisa mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses dan hasil
pembelajaran.

8) Guru mampu mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan


penyuluhan

Inti profesional seorang guru yaitu mampu menjadi partisipan yang baik
dalam pelayanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Funsi bimbingan
dan penyuluhan adalah membantu peserta didik untuk mengenali dan
menerima beserta potensi yang dimilikinya.

9) Guru mampu mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan

Secara operasional peran guru dalam kegiatan administrasi sekolah


berperan secara efektif dalam tugasnya dan dituntut untuk mampu
bekerjasama secara teroganisasi dalam pengelolaan sekolah.

10) Guru mampu memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil


penelitian guna keperluan mengajar

Dari pendapat para ahli yang telah penulis kemukakan di atas ternyata
antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lainnya tidak jauh
2. Komponen-KomponenKompetensi Pedagogik
Ada beberapa komponen kompetensi pedagogik yang merupakan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekurang-kurangnya
adalah:
a. Pemahaman Terhadap Peserta Didik

Pemahaman peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik


yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus
dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas,
kondisi fisik dan perkembangan kognitif.20

1) Tingkat kecerdasan

Tingkat kecerdasan seseorang berbeda-beda, Till mengemukakan


dalam buku standar kompetensi dan sertifikasi guru. Ada beberapa
golongan IQ antara lain. Golongan yang terendah adalah mereka yang IQ
nya 0-50. Diantara mereka (0-20 atau 25) tergolong tak dapat dididik
atau dilatih. Mereka yang tergolong IQ antara 25 -50 bisa dididik untuk
mengurus kegiatan rutin yang sederhana atau untuk mengurus kebutuhan
jasmaniah. Tergolong idiot yang ber-IQ antara 50-70 dikenal dengan
golongan moron. Mereka yang ber-IQ 70-90 disebut sebagai "anak
lambat” yang sebutan agak kasarnya bodoh. Golongan menengah 90-110
bagian yang paling besar jumlahnya, sekitar 45 -50 persen. Mereka bisa
belajar secara normal. Golongan di atas rata-rata 110-130 peserta didik
yang cepat mengerti dan superior. IQ 140 ke atas disebut “genius”,
mereka mampu belajar lebih cepat dari golongan lainnya.21Sebagaimana
dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel. 1
Klasifikasi Tingkat Kecerdasan

No Klasifikasi Ciri-ciri
1. 140 ke Genius a. Belajar dengan cepat dan mudah
atas b. Mempertahankan (menyimpan) apa yang
dipelajari

c. Menujukan rasa ingin tahu


d. Memiliki perbendaharaan kata yang
baik, mampu membaca dengan baik, dan
menyenangi kegiatan tersebut
e. Memiliki kemampuan berpikir logis,
membuat generalisasi, dan melihat
hubungan-hubungan
f. Lebih sehat dan lebih mampu
menyesuaikan diri dari pada anak-anak
kelompok normal
g. Mencari teman yang lebih tua
2. 110 - Superior Mampu belajar dengan cepat
130
3. 90-110 Normal Mampu belajar secara normal
4. 70-90 Lambat Belajarsangat lambat
5. 50-70 Moron a. Hanya mampu belajar membaca,
menulis, berhitung sederhana
b. Memerlukan perlakuan khusus
6. 25 -50 Idiot Hanya mengurus kebutuhan sederhana yang
7. 0-25 - sifatnya
tidak jasmaniah
dapat dididik atau dilatih

Perkembangan intelegensi dapat dipengaruhi oleh lingkungandan


pengalaman dari sekolah (pendidikan). Pengaruh keduanya sangat besar.
Lingkungan merupakan sumber belajar bagi seseorang. Semakin luas
lingkungan seseorang, maka semakin baik tingkat intelegensi orang
tersebut. Peranan pengalaman dari sekolah juga menyumbang secara
positif terhadap peningkatan intelegensi.
2) Kreativitas

Kreativitas merupakan seorang yang mampu menciptakan dan melakukan


sesuatu hal yang baru. Kreativitas bisa dikembangkan dengan menciptakan
proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat
mengembangkan kreativitasnya.Banyak resep untuk menciptakan suasana
belajar yang kondusif. Pembelajaran yang dapat mengembangkan aktivitas
dan kreativitas belajar secara optimal, sesuai dengan kemampuan masing-
masing peserta didik. Gibbs dalam buku Standar Kompetensi dan
SertifikasiGuru, mengungkapkan bahwa kreativitas dapat dikembangkan
melalui tindakan-tindakan berikut:22

a) Dikembangkan rasa percaya, dan tidak ada perasaan takut


b) Diberikan kesempatan untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan
terarah
c) Dilibatkan dalam menentukan tujuan dan evaluasi belajar
d) Diberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter
e) Dilibatkan secara aktifdan kreatifdalam proses pembejalaran secara
keseluruhan

Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa kreativitas peserta didik


dalam belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam
mengembangkan KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
serta menciptakan suasana belajar yang kondusif.

3) Kondisi fisik

Kondisi fisik antara lain berkaitan dengan penglihatan, pendengaran,


kemampuan bicara, pincang (kaki) dan lumpuh karena kerusakan otak.
Terhadap peserta didik yang memiliki kelainan fisik diperlukan sikap dan
layanan yang berbeda dalam rangka membantu perkembangan pribadi
mereka.Misalnya guru harus bersikap lebih sabar, dan telaten, tetapi
dilakukan secara wajar sehingga tidak menimbulkan kesan negatif.
Perbedaan layanan mereka (jika mereka bercampur dengan anak yang
normal) antara lain dalam bentuk jenis media pendidikan yang digunakan,
serta membantu dan mengatur posisi duduk.23

4) Perkembangankognitif

Empat tahap pokok perkembangan mental yang dikemukakan oleh Piaget


adalah sebagai berikut.24

a) Tahap sensorimotorik (sejak lahir hingga usia dua tahun)

Anak mengalami kemajuan dalam operasi-operasi reflek dan belum


mampu membedakan apa yang ada disekitarnya hingga ke aktifitas
sensorimotorik yang kompleks, sehingga terjadi formulasi baru terhadap
organisasi pola-pola lingkungan. Individu mulai menyadari bahwa benda-
benda disekitarnya mempunyai keberadaan, dapat ditemukan kembali dan
mulai mampu membuat hubungan-hubungan sederhana antara benda-
benda yang mempunyai persamaan.

b) Tahap praoperasional (2-7 tahun)

Anak menyadari bahwa kemampuannya untuk belajar tentang konsep-


konsep yang lebih kompleks meningkat bila dia diberi contoh-contoh yang
nyata atau yang familiar (telah dikenal). Dengan contoh-contoh itu anak
memperoleh suatu kriteria yang digunakan untuk “mendifinisikan” konsep
itu (misalnya kursi dan pensil)

c) Tahap operasi nyata (7-11 tahun)

Anak mulai mengatur data ke dalam hubungan-hubungan logis dan


mendapatkan kemudahan dalam memanipulasi data dalam situasi
pemecahan masalah.Operasi-operasi depmikian bisa terjadi jika objek-
objek nyata memang ada, atau pengalaman-pengalaman lampau yang
aktual bisa disusun. Anak mampu membuat keputusan tentang hubungan-
hubungan timbal balik dan yang berkebalikan, misalnya kiri dan kanan
adalah hubungan dalam hal posisi atau tempat, serta “menjadi orang asing”
suatu proses timbal balik.

d) Tahap operasi formal (usia 11dan seterusnya)

Tahap ini ditandai oleh perkembangan kegiatan-kegiatan (operasi)


berpikir formal dan abstrak. Individu mampu menganalisis ide-ide
memahami tentang ruang dan hubungan-hubungan yang bersifat
sementara.Mampu berepikir logis tentang data yang abstrak. Mampu
menilai data menurut kriteria yang diterima. Mampu menyusun hipotesis
dan mencari akibat-akibat yang mungkin bisa terjadi dari hipotesis
tersebut. Mampu membangun teori- teori dan memperoleh simpulan logis
tanpa pernah memiliki pengalaman langsung.

Jika memperhatikan tahapan di atas, maka peserta didik SD/MI sedang


dalam tahapan operasi nyata dan tahapan operasi formal. Pada tahapan
operasi nyata, anak mulai mengatur data ke dalam hubungan-hubungan
logis dan mendapatkan kemudahan dalam memanipulasi data dalam situasi
pemecahan masalah. Sedangkan Pada tahapan operasiformalditandai oleh
perkembangan kegiatan-kegiatan (operasi) berpikir formal dan
abstrak.Guru dapat membimbing dan membantu peserta didik dalam
menghadapi dan melewatimasa-masa sulit dalam usia yang dialami anak
pada setiap priode. Guru memiliki pengetahuan dan pemahamanterhadap
latarbelakang pribadipeserta didik, sehingga dapat mengidentifikasi
problem-problem yang dihadapi peserta didikserta menentukan solusi dan
pendekatan yang tepat.

b. Pengembangan Kurikulum/Silabus

Hubungan kurikulum dengan pengajaran dalam bentuk lain adalah


dokumen kurikulum yang biasanya disebut silabus yang sifatnya lebih
terbatas dari pada pedoman kurikulum, sebagaimana dikemukakan bahwa
dalam silabi hanya tercakup bidang studi atau mata pelajaran yang harus
diajarkan selama waktu setahun atau semester.25

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalampengembangan pembelajaran,


seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran danpengembangan sistem penilaian. Silabus
merupakansumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran,baik
rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensimaupun satu
kompetensi dasar. Silabus juga bermanfaatsebagai pedoman untuk
merencanakan pengelolaankegiatan pengajaran secara klasikal, kelompok
kecil atausecara individual.26

Secara umum proses pengembangan silabusberbasis kompetensi terdiri


atas tujuh langkah utamasebagaimana tercantum dalam Buku Pedoman
UmumPengembangan Silabus (Depdiknas, 2004) yaitu : (1)penulisan
identitas mata pelajaran, (2) perumusan standarkompetensi,(3) penentuan
kompetensi dasar, (4)penentuan materi pokok danuraianannya, (5)
penentuanpengalaman belajar, (6) penentuan alokasi waktu dan
(7)penentuan sumber bahan.27

Guru menempati kedudukan sentral, sebabperanannya sangat menentukan,


ia harus mampumenterjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai yangterdapat
dalam kurikulum, kemudian mentransformasikannilai-nilai tersebut kepada
siswa melalui prosespengajaran di sekolah. Guru tidak membuat
ataumenyusun kurikulum, tapi ia menggunakan
kurikulum,menjabarkannya, serta melaksanakannya melalui suatuproses
pengajaran. Kurikulum di peruntukkan bagi siswa,melalui guru yang
secara nyata memberikan pengaruhkepada siswa pada saat terjadinya
proses pengajaran.28
Dengan adanya kurikulum, sudah tentu tugas guruatau pendidik sebagai
pengajar dan pendidik lebih terarah.Pendidikan juga merupakan salah satu
faktor yang sangatmenentukan dan sangat penting dalam proses
pendidikandan merupakan salah satu komponen yang berinteraksisecara
aktif dengan anak didik dalam pendidikan.29

c. Menguasai teori belajar dan pelaksanaanpembelajaran yang mendidik

Perancangan teori pembelajaran merupakan salahsatu kompetensi


pedagogik yang harus dimiliki setiapguru, yang bermuara pada
pelaksanaan pembelajaran,perancangan pembelajaran sedikitnya
mencakup tigakegiatan, yaitu :

1) Identifikasi Kebutuhan

Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhiuntuk mencapai tujuan.


Pada tahap ini bagusnya gurumelibatkan peserta didik. Pelibatan peserta
didikperlu disesuaikan dengan tingkat kematangan dankemampuan, serta
mungkin hanya bisa dilakukan untuk kelas-kelas tertentu yang sudah bisa
dilibatkan.30

2) Identifikasi Kompetensi

Kompetensi merupakan sesuatu yang ingindimiliki oleh peserta didik,


dan merupakankomponen utama yang harus dirumuskan
dalampembelajaran, yang memiliki peran penting danmenentukan arah
pembelajaran. Kompetensi yangjelasakan memberi petunjuk yang jelas
pula terhadapmateri yang harus dipelajari, penetapan metode danmedia
pembelajaran, serta memberi petunjukterhadap penilaian. Oleh karena
itu, setiapkompetensi harus merupakan perpaduan daripengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yangdirefleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak(thinking skill).31

Kompetensi yang harus dipelajari dan dimilikipeserta didik perlu


dijelaskan sedemikian rupa agardapat dinilai sebagai wujud dari hasil
belajar yangmengacu pada pengalaman langsung.

3) Penyusunan Program Pembelajaran

Penyusunan program pembelajaran akanbermuara pada Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai produk program pembelajaran
jangkapendek, yang mencakup komponen program kegiatanbelajar dan
proses pelaksanaan program. Komponenprogram mencakup kompetensi
dasar, materi standar,metode dan teknik, media dan sumber belajar,
waktubelajar dan daya dukung lainnya.32

Pengembangan program pengajaran dimaksudadalah rumusan-rumusan


tentang apa yang dilakukanguru dan peserta didik dalam proses
pembelajaranuntuk mencapai tujuan, sebelum kegiatan belajarmengajar
sesungguhnya dilaksanakan.

Pengembangan program ini merupakan suatusistem yang menjelaskan


adanya analisis atas semuakomponen yang benar-benar harus saling
terkaitsecara fungsional untuk mencapai tujuan.33

4) Pelaksanaan Pembelajaranyang Mendidik dan Dialogis

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik


dengan lingkungan, sehinggaterjadi perubahan perilaku kearah yang lebih
baik.34 Dalam interaksi tersebut terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi, baik dari faktor internal peserta didik maupun eksternal
yang datang dari lingkungan. Sehingga guru harus bisa memahami peserta
didik dengan baik untuk menciptakan indikator pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik, dialogis dan menyenangkan.

Tugas utama guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah


mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadi perubahan perilaku
dan pembentukan kompetensi peserta didik. Umumnya pelaksanaan
pembelajaran mencakup tiga hal: pre tes, proses, dan pos tes, sebagai
berikut.35

1) Pre tes

Pre tes memegang peranan yang cukup penting dalam pembelajaran,


yang berfungsi antara lain sebagai berikut.36

a) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena


dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal
yang harus mereka jawab/kerjakan.
b) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan, dengan cara
membandingkan hasil pre tesdenganpos tes.
c) Untukmengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta
didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam
proses pembelajaran.
d) Untukmengetahuidarimana seharusnya proses pembelajaran
dimulai, kompetensi dasar mana yang telah dimiliki peserta didik,
dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan
perhatian khusus.
2) Proses

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, seharusnya guru dapat memikat


peserta didik dari awal pembelajaran sampai akhir. Guru harus
menciptakan lingkungan yang kondusif dan suasana yang
menyenangkan.

Kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik


dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Darisegi proses,
pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar
(75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun
sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukan gairah
belajar yang tinggi, nafsu belajar yang besar, dan tumbuhnya rasa
percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, pembelajaran dan
pembentukan kompetensi dikatakan berhasil apabila terjadi
perubahan kompetensi dan prilaku yang positif pada diripeserta
didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Lebih
lanjut proses pembelajarandan pembentukan kompetensi dikatakan
berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan
output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan. 37
3) Pos tes

Pos tes dilaksanakan diakhir pembelajaran. Pos tes memiliki banyak


kegunaan sebagaimana pre tes, terutama untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran. Fungsi pos tes antara lain dikemukakan sebagai berikut.38

a) Untukmengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap


kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun
kelomepok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan hasil
pre tes dan pos tes.
b) Untukmengetahuikompetensi dasardan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dasar dan tujuan-
tujuan yang belum dikuasainya. Sehubung dengan kompetensi
dasardan tujuan yangbelum dikuasai, apabila sebagian besar belum
menguasainyamaka perlu dilakukan pembelajaran kembali
(remedial teaching).
c) Untukmengetahuipeserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk
mengetahui tingkat kesulitan belajar.
d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap proses
pembelajaran dan pembentukan kompetensipeserta didik yang telah
dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun
evaluasi.
5) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik
Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi proses hasil belajar. Guru menjalin hubungan dengan
peserta didik dilandasi dengan rasa kasih sayang dan menghindarkan diri
dari tindak kekerasan fisik yang diluar batas kaidah pendidikan.39
Pertanyaan peserta didik dalam kelas ataupun di luar kelas sebaiknya
didengarkan dan direspon dengan baik oleh guru kelas, sebagai pendekatan
emosional antara guru dan murid, dan adanya sikap saling menghargai.
f. Evaluasi Hasil Belajar
Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan
keputusan.40 Evaluasi merupakan penilaian terhadap suatu nilai yang
diputuskan berdasarkan pertimbangan.

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,


berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminana,
dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai
komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu,
sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan
pembelajaran.41 Evaluasi hasil belajar merupakan suatu penilaian terhadap
peserta didik dalam rangka ingin mengetahui sudah sejauh mana proses
dan hasil pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik.

Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan prilaku dan


pembentukan kompetensi peserta didik yang dapat dilakukan dengan
penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan
dan sertifikasi serta penilaian progam.42

1) Penilaian kelas

Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum,


dan ujian akhir. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses
pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan
umum dilaksanakan setiap akhir semester. Ujian akhir dilakukan pada
akhir program pendidikan.
Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan dalam rangka
memperbaiki program pembelajaran (program remedi). Tes kemampuan
dasar dilakukan pada setiap tahun akhir kelas III.

3) Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran di selenggarakan


kegiatan penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan
menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan
waktu teterntu.Untuk keperluan sertifikasi kinerja dan hasil belajar yang
dicantumkan dalam surat tanda tamat belajar tidak semata-mata
didasarkan atas hasil penilaian pada akhir jenjang sekolah.

4) penilaian progam

Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan


Dinas Pendidikan secara berkesinambungan. Penilaian dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian kurikulum dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan
nasional, serta kesesuaian tuntutan perkembangan masyarakat dan
kemajuan zaman.

g. Pengembangan Potensi Peserta Didik yang Dimilikinya

Untuk mengembangan potensi yang dimiliki peserta didik dapat dilakukan


oleh guru melalui berbagai cara, antara lain melalui kegiatan
ekstrakurikuler (ekskul), pengayaan dan remedial, serta bimbingan dan
konseling (BK).43

1) Kegiatan ekstrakurikuler (ekskul)

Kegiatan ekstrakurikuler yang sering disebut ekskul merupakan kegiatan


tambahan disuatu lembaga pendidikan, yang dilaksanakan diluar kegiatan
kurikuler. Kegiatan eskul ini banyak ragam dan kegiatannya antara lain
panduan suara, paskibra, pramuka, olahraga, kesenian, panjat tebing,
pencinta alam dan masih banyak kegiatan yang dikembangkan oleh
setiap lembaga pendidikan sesuai dengan kondisi sekolah dan lingkungan
masing-masing. Meskiepun kegiatan ini sifatnya ekstra, namun tidak
sedikit yang berhasil mengembangkan bakat peserta didik, bahkan dalam
ekskul inilah peserta didik mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya atau bakat-bakat yang terependam.

2) Pengayaan dan remedial

Program ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari progam


mingguan dan harian. Pada program ini digunakan sebagai bahan tindak
lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program ini juga
mengidentifikasi materi yang perlu diulang, peserta didik yang wajib
mengikuti remedial, dan yang mengikuti program pengayaan.

Sekolah perlu memberikan perlakuan khusus terhadap peserta didik


yang mendapat kesulitan belajar melalui kegiatan remedial. peserta
didik yang cemerlang diberikan kesemepatan untuk tetap
mempertahankan kecepatan belajarnya melalui kegiatan pengayaan.
Kedua program itu dilakukan oleph sekolah karena lepbih mengetahui
dan memahaami kemajuan belajar setiap peserta didik.

3) Bimbingan dan konseling

Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling


kepada peserta didik yang menyangkut pibadi, sosial, belajar, dan
karier. Selain guru pembimbing, guru mata pelajaran yang memenuhi
kriteria diperkenankan memfungsikan diri sebagai guru pembimbing.
3. Pengertian Guru Kelas
a. Pengertian Guru
Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian
khusus. Guru berati seorang yang memiliki keahlian khusus dalam tiap
bidang kependidikannya.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
keterampilan memberikan saran, mengarahkan pemikiran kelas dan
didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan
memberikan penjelasan. Keenam, guru sebagai ekspeditur perlu memiliki
dasar dan menengah.44
keteranpilan menyelidiki sumber-sumber masyarakat yang akan digunakan.
Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam masyarakat, bahkan guru
pada hakikatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran yang
penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa.45Guru merupakan
seorang yang mengajar di kelas, akan tetapi guru memiliki banyak peran dan
tugasnya sebagai guru.

b. Peran Guru

Menuru Hamalik dalam buku Guru Profesional Implementasi Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru,
menyatakan bahwa paling tidak terdapat 13 peranan guru di dalam kelas
(dalam situasi belajar mengajar), yakni: Pertama, guru sebagai pengajar
menyampaikan ilmu pengetahuan. Kedua, guru sebagai pemimpin kelas
perlu memiliki keterampilan memimpin kelompok-kelompok peserta didik.
Ketiga, guru sebagai pembimbing perlu memiliki keterampilanmengarahkan
dan mendorong kegiatan belajar peserta didik. Keempat, ebagai pengatur
lingkungan perlu memiliki keterampilan mempersiapkan dan menyediakan
alat dan bahan pelajaran. Kelima, guru sebagai partisipan perlu memiliki
Ketujuh, guru sebagai perencana perlu memiliki keterampilan cara memilih,
meramu bahan pelajaran secara profesional. Kedelapan, guru sebagai
supervisor perlu memiliki keterampilan mengawasi kegiatan anak dan
keterlibatan di kelas. Kesembilan, guru sebagai motivator perlu memiliki
keterampilan memotivasi belajar peserta didik. Kesepuluh, guru sebagai
penanya perlu memiliki keterampilan cara bertanya yang merangsang
peserta didik berpikir dan memecahkan masalah. Kesebelas, guru sebagai
pengajar perlu keterampilan cara memberikan ganjaran terhadap peserta
didik yang berprestasi. Kedua belas, guru sebagai evaluator perlu memiliki
keterampilan cara menilai siswa secara objektif, kontinu dan komprehensif.
Ketiga belas, guru sebagai konsuler perlu memiliki keterampilan cara
membantu siswa yang mengalami kesulitan tertentu.46

c. Standar Kompetensi Pada Guru kelasSD/MI

Dalam Permendiknas no.16 tahun 2007 telah ditetapkan standar kompetensi


pedagogik guru.Standar kompetensi pedagogik guru merupakan
kemampuan seorang guru dalam mengelola pelaksanaan
pembelajarandengan baik agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Standar kompetensi pedagogik guru mencakup kompetensi inti
guru yang dikembangkan menjadi kompetensiguru kelas SD/MI sebagai
berikut:47

Tabel 2
Standar Kompetensi Pedagogik Guru SD/MI
No Kompetensi inti guru Kompetensi guru kelas SD/MI
1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta
peserta didik dari aspek didik usia sekolah dasar yang
fisik, moral, sosial, berkaitan dengan aspek fisik,
kultural, emosional, dan intelektual, sosial-emosional, moral,
intelektual. spiritual, dan latar belakang sosial-
budaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta
didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.
1.3 Mengidentifikasi kemampuan
awal peserta didik usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan
peserta belajar usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
2. Menguasai teori belajar 2.1 Memahami berbagai teori belajar
dan prinsip-prinsip dan prinsip-prinsip pembelajaran
pembelajaran yang yang mendidik terkait dengan lima
mendidik mata pelajaran SD/MI.
2.2 Menerapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
2.3 Menerapkan pendekatan
pembelajaran tematis, khususnya di
kelas-kelas awal SD/MI.
3. Mengembangkan 3.1 Memahami prinsip-prinsip
kurikulum yang terkait pengembangan kurikulum.
dengan mata 3.2 Menentukan tujuan lima mata
pelajaran/bidang pelajaran SD/MI.
pengembangan yang 3.3 Menentukan pengalaman belajar
diampu. yang sesuai untuk mencapai tujuan
lima mata pelajaran SD/MI.
3.4 Memilih materi lima mata
pelajaran SD/MI yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran
secara benar sesuai dengan
pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik usia
SD/MI.
3.6 Mengembangkan indikator dan
instrumen penilaian.
4. Menyelenggarakan 4.1 Memahami prinsip-prinsip
pembelajaran yang perancangan pembelajaran yang
mendidik mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-
komponen rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik
untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang
mendidik di kelas, di laboratorium,
dan di lapangan.
4. 5 Menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan lima
mata pelajaran SD/MI untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara
utuh.
4.6 Mengambil keputusan
transaksional dalam lima mata
pelajaran SD/MI sesuai dengan
situasi yang berkembang.
5. Memanfaatkan 5.1 Memanfaatkan teknologi
teknologi informasi dan informasi dan komunikasi dalam
komunikasi untuk pembelajaran.
kepentingan
pembelajaran.
6. Memfasilitasi 6.1 Menyediakan berbagai kegiatan
pengembangan potensi pembelajaran untuk mendorong
peserta didik untuk peserta didik mencapai prestasi
mengaktualisasikan belajar secara optimal.
berbagai potensi yang 6.2 Menyediakan berbagai kegiatan
dimiliki. pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta
didik, termasuk kreativitasnya.
7. Berkomunikasi secara 7.1 Memahami berbagai strategi
efektif, empatik, dan berkomunikasi yang efektif, empatik
santun dengan peserta dan santun, baik secara lisan maupun
didik. tulisan.
7.2 Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan peserta
didik dengan bahasa yang khas dalam
interaksi pembelajaran yang
terbangun secara siklikal dari (a)
penyiapan kondisi psikologis peserta
didik, (b) memberikan pertanyaan
atau tugas sebagai undangan kepada
peserta didik untuk merespons, (c)
respons peserta didik, (d) reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan
seterusnya.
8. Menyelenggarakan 8.1 Memahami prinsip-prinsip
penilaian dan evaluasi penilaian dan evaluasi proses dan
proses dan hasil belajar. hasil belajar sesuai dengan
karakteristik lima mata pelajaran
SD/MI.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses
dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik lima mata pelajaran
SD/MI.
8.3 Menentukan prosedur penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen
penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian
proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan
mengunakan berbagai instrumen.
8.6 Menganalisis hasil penilaian
proses dan hasil belajar untuk
berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan
hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil 9.1 Menggunakan informasi hasil
penilaian dan evaluasi penilaian dan evaluasi untuk
untuk kepentingan menentukan ketuntasan belajar.
pembelajaran. 9.2 Menggunakan informasi hasil
penilaian dan evaluasi untuk
merancang program remedial dan
pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil
penilaian dan evaluasi kepada
pemangku kepentingan.
pembelajaran 9.4 Memanfaatkan informasi hasil
penilaian dan evaluasi pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
10. Melakukan tindakan 10.1 Melakukan refleksi terhadap
reflektif untuk pembelajaran yang telah
peningkatan kualitas dilaksanakan.
pembelajaran. 10.2 Memanfaatkan hasil refleksi
untuk perbaikan dan pengembangan
lima mata pelajaran SD/MI.
10.3 Melakukan penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran lima mata pelajaran
SD/MI.

4. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu program.Ciri suatu program adalah sistematik,


sistemik dan terencana.Sistematik artinya keteraturan, dalam hal ini
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara berbagai unsur yang
terlibat dalam aktivitas pembelajaran, unsur-unsur yang terlibat pada
intinya adalah siswa dengan lingkungan belajarnya. 49 Pembelajaran
merupakan suatu interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru
dan siswa dengan siswa dan mengikuti langkah-langkah yang telah
direncanakan.

Pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan konsep


belajar.Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni
kepada penumbuhan aktivitas subjek didik.Konsep tersebut dapat
dipandang sebagai suatu sistem.Sehingga dalam system belajar ini terdapat
komponen, yaitu siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan
prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan.50 Pembelajaran
adalah proses belajar mengajar antara interaksi guru dengan siswa dan
siswa dengan guru dalam membentuk perubahan perilaku siswa dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dan bertujuan untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan.

b. Proses Pembelajaran

Dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan


pembelajaran yang melipuli kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan
penutup.51

1) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:


a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
b) Mengajukan pertanya-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.
c) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
d) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas.
2) Kegiatan inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang


dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik


peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi,
menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait


dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang
dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan,
museum, dan sebagainya.Sebelum menggunakannya peserta didik harus
tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.Berikutnya adalah
contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning event).
a) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi


kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas


kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan
objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang
bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari


guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan
sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan
secara mandiri.

Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan.Melalui kegiatan


bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.Semakin terlatih
dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena
atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.Dari
kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.Informasi tersebut
menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

d) Mengkomunikasikan hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang


ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh
guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik
tersebut.

3) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, gurubersama-sama dengan peserta didik dan/atau


sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram,memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling, dan / atau
memberikan tugasbaik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

B. Hasil Penelitian yang Relavan


Hasanah, Kompetensi Pedagogik Guru MTS Al-Khairiyah Jakata Selatan, dari
hasil penelitian yang dilakukan mengenai kompetensi pedagogik guru MTS
Al-Khairiyah JakataSelatan dapat disimpulkan bahwa, secara umum
kompetensi pedagogik guru sudah cukup baik, ini terlihat pada perhitungan
rata- rata skor penelitian sebesar 70,53% , yang meliputi: pemahaman
terhadap peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar dan pengembangan potensi peserta didik.
Kompetensi pedagogik guru MTS Al-Khairiyah Jakata Selatan menunjukan
bahwa guru senantiasa berusaha memahami karakteristik dan perberdaan
peserta didik, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan aktif. Selain itu
guru juga membuat RPP sebagai acuan dalam mengajar. Dengan RPP tersebut
guru bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik, sehingga kesulitan belajar
dapat diketahui dan ditindak lanjuti agar tercapai tujuan pembelajaran.52
Rosyidah, Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pelaksanaan Pembelajaran
di SD 2 mei Ciputat,hasil penelitian dan pembahasan mengenai kompetensi
pedagogik guru dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaan di SD 2
mei Ciputat dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahulua

Kegiatan pendahuluan yang dilaksanakan di SD 2 mei Ciputat pada pelajaran


PAI dapat dikatakan cukup baik, sebab sebagian besar dari indikator dan
kriteria pelaksanaan pembelajaan pada kegiatan pendahuluan dapat terlaksana
dengan baik.

2. Kegiatan inti

Kegiatan inti yang dilaksanakan di SD 2 mei Ciputat pada pelajaran PAI


dapat dikatakan cukup baik dan gurunya sudah terlihat kompeten, sebab
sebagian besar dari indikator dan kriteria pelaksanaan pembelajaan pada
kegiatan inti dapat terlaksana dengan baik.
3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup yang dilaksanakan di SD 2 mei Ciputat pada pelajaran


PAI dapat dikatakan cukup baik, sebab sebagian besar dari indikator pada
kegiatan penutup dapat terlaksana dengan baik. 53

Muhajar, Kompetensi Pedagogik Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah Rayon


Jakarta Barat, dari hasil penelitian dalam kegiatan observasi yang dilakukan
peneliti yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proses
pembelajaran serta penilaian hasil pembelajaran, terdapat 5 (lima) guru yang
masih perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran, sedangkan melalui
kompetensi guru yang dilakukan melalui penyebaran instrumen terdapat
4(empat) guru yang kurang memiliki kompetensi, sehingga kompetensi guru
baru mencapai 65% .54

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini, bahwa


perberbedaannya pada kompetensi guruyang diteliti. Penelitian ini meneliti 10
aspek kompetensi pedagogik guru di dalam Permendiknas No.16 tahun 2007
telah ditetapkan standar kompetensi pedagogik guru. Standar kompetensi
pedagogik guru merupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki guru
dalam menyelenggarakan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual enguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, menguasai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki,
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, berkomunikasi secara


efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di 2 sekolah yang berbeda di SDN Kebon
Jeruk 11 Pagi dan MI Al-Hasyimiyah Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada
bulan Nopember. SDN Kebon Jeruk 11 Pagi berlokasi di Jl. Raya Kebon Jeruk
Rt. 003/013 Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat dan MI Al-Hasyimiyah
yang berlokasi di Jl. KH. Hasyim Pondok Cabe Kembangan Utara Rt. 005/01
No. 21 Jakarta Barat. Adapun rincian kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Bulan
1. Pengajuan judul Februari 2014
2. Konsultasi dengan pembimbing September 2014 – Februari
2015
3. Survei awal ke SDN Kebon Jeruk September 2014
11 Pagi dan MI Al-Hasyimiyah
4. Ijin penelitian ke jurusan Nopember 2014
5. Pengumpulan data Nopember 2014
6. Pengolahan dan analisis data Desember 2014- Januari 2015

B. Latar Penelitian (Setting)


46

diteliti disini adalah kompetensi pedagogik guru kelas dan pelaksanaan


pembelajaran. Adapun yang berperan dalam penelitian ini, meliputi peneliti
sendiri dan semua guru kelas SDN Kebon Jeruk 11 Pagi dan MI Al-
Hasyimiyah Jakarta Barat.

C. Metode Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam penggunaaan data, fakta dan informasi
dalam penelitian tentang kompetensi pedagogik guru kelas di SDN Kebon
Jeruk 11 Pagi dan MI Al-hasyimiyah Jakarta Barat. Maka peneliti
menggunakan metode deskriptif kualitatif, metode yang bersifat
menggambarkan, mendeskripsikan atau melukiskan kalimat-kalimat yang
menjelaskan keadaan atau kejadian. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wina
Sanjaya dalam buku penelitian pendidikan,
“Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan
untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial
dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek
penelitian sehingga tergambar ciri, karakter, sifat dan model dari fenomena
tersebut”.1

Penelitian deskriptif biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesa,


melainkan untuk mencari informasi dari penelitian kemudian mengambil
kesimpulan. Berdasarkan proses sifat dan analisi datanya, penelitian ini
bersifat eksploratif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau
kejadian yang nyata. Karena penelitian ini mendeskripsikan gejala nyata yang
ada di lapangan.
47
D. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

untuk memperoleh data yang diperlukan. Pada penelitian ini peneliti akan
menggunakan teknik observasi, interview, angket dan dokumentasi.
1. Pengumpulan Data
a. Pengumpulan data melalui teknik observasi langsung adalah cara
pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
2
standar lain (handycamp, camera) untuk keperluan tersebut. Tujuan
menggunakan metode ini untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara
sebagai bagian dari kompetensi pedagogik guru di SD/MI. Adapun
lembar observasi yang peneliti gunakan lihat pada lampiran.

b. Teknik pengumpulan data melalui wawancara (interview) adalah


percakapan dengan maksud tertentu. percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertannyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu.3 Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadakan wawancara dengan
guru sebagai bentuk konfirmasi terhadap data hasil observasi. Wawancara
ini dilakukan pra penelitian atau sebelum penelitian dilakukan. Metode
wawancara ini digunakan untuk melengkapi data angket dan observasi.
Adapun pedoman wawancara yang digunakan peneliti lihat pada
lampiran.

c. Angket atau kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara
48

tentang diri responden atau informasi tentang orang lain.4 Tujuan


menggunakan angket untuk mengetahui pemahaman kompetensi
pedagogik guru kelas. Angket ini peneliti susun sesuai dengan kisi-kisi
instrument penelitian yang telah dibuat dan disebarkan kepada para guru
kelas di SDN 11 Pagi Kebon Jeruk dan MI Al-Hasyimiyah Jakarta Barat.
Adapun angket yang peneliti gunakan lihat pada lampiran. Adapun
klasifikasi persentasi tingkat kualitas kompetensi pedagogik guru lihat
pada tabel berikut ini:

Tabel 3
Klasifikasi Persentasi Tingkat Kualitas
Klasifikasi Keterangan Jumlah Skor Jawaban
> 50% Tinggi kualitas kompetensi
< 50% Rendah kualitas kompetensi

2. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih
bermakna.5 Setelah data-data yang diperoleh dikumpulkan, maka data
tersebut harus diolah dan dianalisis agar dapat diberi arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Pada penelitian ini
digunakan pengolahan data dengan proses editing, skoring dan tabulating.

a. Editing
Editing merupakan memperlajari kembali berkas-berkas data yang
telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkasnya dapat di proses dengan
proses editing. Setelah angket diisi oleh reseponden dan dikembalikan oleh
penulis, penulis segera meneliti kelengkapan dalam pengisian angket bila
ada jawaban yang tidak dijawab dapat menghubungi kembali reseponden
49

yang bersangkutan untuk disempurnakan agar jawaban angket tersebut


sah.
b. Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir soal


pernyataan yang terdapat dalam angket dan setiap pernyataan angket
terdapat empat butir jawaban yang harus dipilih responden. Dalam
E. Pengecekan Keabsahan Data
menentukan skoring hasil penelitian untuk masing-masing jawaban diberi
Untuk mengecek keabsahan data, penelitian menggunakan pengecekan
nilai sebagai berikut:
keabsahan data dengan menggunakan triangulasi. Adapun triangulasi yang

Tabulating merupakan usaha penyajian data, terutama pengolahan


data pengolahan data yang akan menjurus ke analisis kuantitatif, biasanya
menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang. 6
Langkah selanjutnya adalah perhitungan data yang sudah diberikan skor.
Maka rumus yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

P=F/N X 100%
Keterangan:
P: Prosentase
F: Frekuensi (jumlah jawaban reseponden)
N: number of cases (jumlah reseponden)
50

digunakan peneliti adalah triangulasi dengan sumber data dan triangulasi


dengan teori. Berikut ini penjelasannya.
1. Triangulasi dengan sumber data

Triangulasi sumber yaitu yang dilakukan dengan membandingkan dan


mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh.7 Dalam hal
ini peneliti membandingkan data hasil angket, observasi dan wawancara.

2. Triangulasi dengan teori

Triangulasi teori yaitu menguji data dengan membandingkan data dengan


pengecekan referensi pendukung untuk lebih mengangkat derajat kepercayaan.
Dalam hal ini peneliti membandingkan dari data hasil angket, observasi dan
wawancara yang hasilnya diperkuat dengan adanya penjelasan dari teori tersebut.

F. Analisis Data
Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan trankripsi
wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan
untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut dan untuk
memungkinkan menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada orang lain.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara redukasi data,
model data (data display), penarikan/verifikasi kesimpulan.
1. Redukasi data merujuk pada merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
51

Peneliti sudah mengetahui data apa saja yang dibutuhkan terkait


penelitiannya tentang kompetensi pedagogik guru kelas SD/MI.
2. Langkah kedua dari kegiatan analisis data adalah penyajian data/ model
data. Kita mendefinisikan “model” sebagai suatu kumpulan informasi yang
tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan
tindakan.9 Model data disini dengan mengumpulkan informasi melalui
angket, observasi, wawancara.
3. Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi
kesimpulan.10 Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara meninjau hasil
penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat
yang diperoleh dari lapangan dengan analisa kualitatif secara deskriptif.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Data Hasil Angket

Data hasil angket ini terkait erat dengan pengumpulan data kompetensi
pedagogik guru kelas SD/MI yang diperoleh dari 19 guru kelas, yang terdiri 14
guru kelas SDN Kebon Jeruk 11 Pagi dan 5 guru kelas MI Al-Hasyimiyah..
Total pernyataan adalah sebanyak 38 item.

Adapun data tabel frekuensi peneliti paparkan sebagai berikut:

Tabel 4
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
1, 2, 3, 4 Selalu 42 55,26%
Sering 27 35,52%
Kadang-kadang 7 9,21%
Tidak pernah 0 0

Jumlah 76 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
mengetahui pemahaman terhadap peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu 55,26%, sering 35,52%, kadang-
kadang 9,21% dan 0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi dan prosentase
diperoleh dari empat pernyataan pemahaman peserta didik. Dalam empat
pernyataan pemahaman terhadap peserta didik dapat dipaparkan sebagai

53
54

berikut, ada 89,47% guru yang memahami karakteristik peserta didik usia
sekolah dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial, moral, dan
spritual. Ada 36,84% guru yang mengidentifikasi potensi peserta didik usia
sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI. Ada 47,36% guru yang
mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI. dan 47,36% guru yang mengidentifikasi kesulitan
peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI. Secara
keseluruhan pada aspek pemahaman terhadap peserta didik, ternyata guru itu
lebih unggul pada aspek memahami karakteristik peserta didik usia sekolah
dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial, moral, dan spritual,
berarti di sekolah itu tinggi kualitas kompetensi guru dalam aspek memahami
karakteristik peserta didik usia sekolah dasar. Sementara itu yang paling rendah
di sekolah itu adalah pada aspek mengidentifikasi potensi peserta didik usia
sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI, berarti guru rendah
kualitasnya dalam kompetensi ini.

Tabel 5
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
5, 6, 7, Selalu 36 63,15%
Sering 18 31,57%
Kadang-kadang 3 5,26%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 57 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Hal
ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu 63,15%,
sering 31,57%, kadang-kadang 5,26% dan 0% tidak pernah. nilai dari frekuensi
dan prosentase diperoleh dari tiga pernyataan menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Dalam tiga pernyataan menguasai
55

teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dapat dipaparkan


sebagai berikut, ada 63,15% guru yang memahami berbagai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran
SD/MI. Ada 31,5% guru yang menerapkan berbagai pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima
mata pelajaran SD/MI dan ada 5,26% guru yang menerapkan pendekatan
pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal SD/MI.

Tabel 6
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
8, 9, 10, 11, Selalu 60 52,63%
12, 13 Sering 40 35,08%
Kadang-kadang 14 12,28%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 114 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
yang menyatakan selalu 52,63%, sering 35,08%, kadang-kadang 12,28% dan
0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi dan prosentase diperoleh dari enam
pernyataan mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Dalam enam pernyataan
mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu dapat dipaparkan sebagai berikut, ada 73,68%
guru yang memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Ada 84,21%
guru yang menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI. Ada 10,52% guru
yang menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima
56

mata pelajaran SD/MI. Ada 73,68% guru yang memilih materi lima mata
pelajaran SD/MI yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran. Ada 42,10% guru yang menata materi pembelajaran secara
benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik
usia SD/MI. Ada 31,57% guru yang mengembangkan indikator dan instrumen
penilaian.
untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan. Ada 57,89%
Tabel 7
guru yang melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
laboratorium, dan di lapangan. Ada 47,36% guru yang menggunakan media
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran
14, 15, 16, Selalu 59 51,75%
SD/MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Ada 31,57% guru
17, 18, 19 Sering 48 42,10%
Kadang-kadang 7 6,14%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 114 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu 51,75%, sering 42,10%, kadang-
kadang 6,14% dan 0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi dan prosentase
diperoleh dari enam pernyataan menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik. Dalam enam pernyataan menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik dapat dipaparkan sebagai berikut, ada 47,36% guru yang memahami
prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik. Ada 63,15% guru
yang mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran. Ada
63,15% guru yang menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik
57

yang mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI


sesuai dengan situasi yang berkembang.

Tabel 8
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
20 Selalu 11 57,89%
Sering 8 42,10%
Kadang-kadang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 19 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Hal
ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu 57,89%,
sering 42,10%, kadang-kadang 0% dan 0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi
dan prosentase diperoleh dari satu pernyataan.

Tabel 9
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
21, 22 Selalu 18 47,36%
Sering 15 39,47%
Kadang-kadang 5 13,15%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 38 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
melaksanakan pengembangan potensi peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan selalu 47,36%, sering 39,47%, kadang-
58

kadang 13,15% dan 0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi dan prosentase
diperoleh dari dua pernyataan pengembangan potensi peserta didik. Dalam dua
pernyataan pengembangan potensi peserta didik dapat dipaparkan sebagai
berikut, ada 47,36% guru yang menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal dan
ada 47,36% guru yang menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.

Tabel 10
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
23, 24 Selalu 29 76,31%
Sering 6 15,78%
Kadang-kadang 3 7,89%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 38 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu 76,31%, sering
15,78%, kadang-kadang 7,89% dan 0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi dan
prosentase diperoleh dari dua pernyataan. Dalam dua pernyataan
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.dapat
dipaparkan sebagai berikut, ada 47,36% guru yang memahami berbagai strategi
berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun
tulisan dan ada 47,36% guru yang berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi
pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi
psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai
undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d)
reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
59

Tabel 11
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase

25, 26, 27, 28, Selalu 70 52,63%


29, 30, 31 Sering 56 42,10%
Kadang-kadang 7 5,26%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 133 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
melaksanakan evaluasi hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
responden yang menyatakan selalu 52,63%, sering 42,10%, kadang-kadang
5,26% dan 0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi dan prosentase diperoleh dari
tujuh pernyataan evaluasi hasil belajar. Dalam tujuh pernyataan evaluasi hasil
belajar dapat dipaparkan sebagai berikut, ada 47,36% guru yang memahami
prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan
karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. Ada 63,15% guru yang menentukan
aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi
sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. Ada 63,15% guru yang
menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Ada
47,36% guru yang mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar. Ada 57,89% guru yang mengadministrasikan penilaian proses
dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai
instrument. Ada 31,57% guru yang menganalisis hasil penilaian proses dan
hasil belajar untuk berbagai tujuan dan ada 57,89% guru yang melakukan
evaluasi proses dan hasil belajar.
60

Tabel 12
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
No. Item Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase
32, 33, 34, 35 Selalu 70 52,63%
Sering 56 42,10%
Tabel 13
Kadang-kadang 7 5,26%
Melakukan tindakan reflektif
Tidak pernahuntuk peningkatan0 kualitas pembelajaran
0
No. Item Alternatif jawaban
Jumlah Frekuensi
133 Prosentase
100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran..
Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu 52,63%,
sering 42,10%, kadang-kadang 5,26% dan 0% tidak pernah. Nilai dari
frekuensi dan prosentase diperoleh dari empat pernyataan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Dalam empat
pernyataan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran dapat dipaparkan sebagai berikut, ada 47,36% guru yang
menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar. Ada 63,15% guru yang menggunakan informasi hasil
penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Ada
63,15% guru yang mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada
pemangku kepentingan. Ada 47,36% guru yang memanfaatkan informasi hasil
penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
61

36, 37, 38 Selalu 28 49,12%


Sering 24 42,10%
Kadang-kadang 5 8,77%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 57 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan selalu 49,12%, sering
42,10%, kadang-kadang 8,77% dan 0% tidak pernah. Nilai dari frekuensi dan
prosentase diperoleh dari tiga pernyataan melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam tujuh pernyataan melakukan
tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran dapat dipaparkan
sebagai berikut, Ada 57,89% guru yang melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Ada 31,57% guru yang memanfaatkan
hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran SD/MI
dan ada 57,89% guru yang melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.

2. Data Hasil Observasi

Data hasil observasi ini terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan


cara memperhatikan proses pembelajaran di kelas. Adapun hasil yang
diperoleh peneliti saat melakukan observasi adalah sebagai berikut:

Tabel 14
Hasil Observasi Kompetensi Pedagogik Guru Kelas SD/MI
NO Aspek yang diamati Skor
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, 54
moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip 21
pembelajaran yang mendidik
62

3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik 72


4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik 58
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi 2
untuk kepentingan pembelajaran
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik 24
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun 26
dengan peserta didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan 77
hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk 47
kepentingan pembelajaran
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas 30
pembelajaran

Hasil observasi kompetensi pedagogik guru kelas SD/MI. Menjelaskan


bahwa dalam menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual enguasai karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, guru SD/MI
memperoleh 71% bahwa dari 19 guru SD/MI ada 16 guru yang tinggi kualitas
kompetensinya dan ada 3 guru yang rendah kualitas kompetensinya. Dalam
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, guru
SD/MI memperoleh 37% bahwa dari 19 guru SD/MI ada 13 guru yang tinggi
kualitas kompetensinya dan ada 6 guru yang rendah kualitas kompetensinya.
Dalam menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, guru SD/MI
memperoleh 63% bahwa dari 19 guru SD/MI ada 15 guru yang tinggi kualitas
kompetensinya dan ada 4 guru yang rendah kualitas kompetensinya. Dalam
63

memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan


berbagai potensi yang dimiliki, guru SD/MI memperoleh 51% bahwa dari 19
guru SD/MI ada 14 guru yang tinggi kualitas kompetensinya dan ada 5 guru
yang rendah kualitas kompetensinya. Dalam memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, guru SD/MI
memperoleh 11% bahwa dari 19 guru SD/MI ada 2 guru yang tinggi kualitas
kompetensinya dan ada 17 guru yang rendah kualitas kompetensinya. Dalam
No Inisial Penguasaan Penerapan Pemanfaatan Pelibatan
memfasilitasi
respondenpengembangan
Materi potensi peserta didik
Strategi untuk mengaktualisasikan
Sumber Peserta Didik
Pelajaran Pembelajaran Belajar/Media
berbagai potensi yang dimiliki, guru SD/MI memperoleh 63% bahwa dalamdari 19
yang dalam Pembelajaran
guru SD/MI ada 15 guru yang Mendidik
tinggi kualitas Pembelajaran
dan ada 4 guru yang rendah
1.kualitas
ASH kompetensinya.4 Dalam berkomunikasi
4 secara 3efektif, empatik,
5 dan

santun dengan peserta didik, guru SD/MI memperoleh 68% bahwa dari 19 guru
SD/MI ada 14 guru yang tinggi kualitas kompetensinya dan ada 5 guru yang
rendah kualitas kompetensinya. Dalam menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar, guru SD/MI memperoleh 58% bahwa dari 19
guru SD/MI ada 15 guru yang tinggi kualitas kompetensinya dan ada 4 guru
yang rendah kualitas kompetensinya. Dalam memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, guru SD/MI memperoleh 62%
bahwa dari 19 guru SD/MI ada 15 guru yang tinggi kualitas kompetensinya dan
ada 4 guru yang rendah kualitas kompetensinya. Dalam melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran, guru SD/MI memperoleh
53% bahwa dari 19 guru SD/MI ada 14 guru yang tinggi kualitas
kompetensinya dan ada 5 guru yang rendah kualitas kompetensinya.

Tabel 15
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Terkait Kompetensi Pedagogik
Guru Kelas SD/MI
64

2. F 4 4 3 5
3. AM 4 3 3 4
4. TD 4 5 3 4
5. A 4 5 3 5
6. M 3 4 0 3
7. AS 3 4 0 3
8. MP 4 6 5 5
9. H 4 6 5 5
10. S 3 3 0 1
11. AH 4 5 5 5
12. Y 4 6 5 5
13. SLV 4 6 5 5
14. MR 4 6 3 5
15. R 3 3 0 1
16. RML 4 5 4 4
17. N 4 3 4 5
18. SN 2 3 0 2
19. Y 2 3 0 2
Jumlah 68 89 56 79

Keterangan Jawaban
Alternatif jawaban peneliti atau jawaban observasi
Jawaban Skor
Ya 1
Tidak 0
Berdasarkan hasil tabel di atas, kompetensi pedagogik guru kelas SD/MI
dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari empat pernyataan penguasaan
materi pelajaran, enam pernyataan penerapan strategi pembelajaran yang
mendidik, lima pernyataan pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran, lima pernyataan pelibatan peserta didik dalam pembelajaran.

Hasil observasi kompetensi pedagogik guru kelas SD/MI dalam


pelaksanaan pembelajaran. Menjelaskan bahwa pada penguasaan materi
65

kompetensinya dalam penerapan strategi pembelajaran yang mendidik dan ada


2 guru yang rendah kualitas kompetensinya dalam penerapan strategi
pembelajaran yang mendidik. Pada pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran, guru SD/MI memperoleh 59% bahwa dari 19 guru SD/MI ada
15 guru yang tinggi kualitas kompetensinya dalam pemanfaatan sumber
belajar/media dalam pembelajaran dan ada 4 guru yang rendah kualitas
kompetensinya pada pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran.
Pada pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, guru SD/MI memperoleh
83% bahwa dari 19 guru SD/MI ada 17 guru yang tinggi kualitas
kompetensinya pada pelibatan peserta didik dalam pembelajaran dan ada 2
guru yang rendah kualitas kompetensinya pada pelibatan peserta didik dalam
pembelajaran.

3. Data Hasil Wawancara


Data hasil wawacara ini terkait dengan kompetensi pedagogik guru kelas
SD/MI. Yaitu SDN Kebon Jeruk 11 Pagi dan MI Al-Hasyimiyah adalah.
Menurut ibu Hj. Selfianti, S. Pd. SD guru kelas 6 SDN Kebon Jeruk
11 Pagi.1 Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan guru dalam
mengelola kelas yang meliputi pemahaman peserta didik, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pandangan
secara keseluruhan terhadap guru kelas SDN Kebon Jeruk 11 Pagi tentang
kompetensi pedagogik guru. Dalam pemahaman terhadap peserta didik,
pada pelaksanaan pembelajaran di kelas guru menjelaskan materi yang
akan disampaikan dengan menyesuaikan kecerdasan dan karakteristik dari
masing-masing peserta didik. Perencanaan pembelajaran, guru jarang
membuat rencana pembelajaran dan ketika membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan cara mendownload dari internet. Pelaksanaan
pembelajaran, guru kurang bervariasi dalam penggunaan metode, dalam
penggunaan media pembelajaran guru masih menyesuaikan dengan materi
yang akan disampaikannya atau kurang dalam penggunaan media
pembelajaran. Evaluasi hasil belajar, guru melaksanakan penilaian dalam
66

peserta didik ikut serta dalam pelaksanaan pembelajaran dan mengikuti


ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah.
Berbeda dengan hasil wawacara menurut peserta didik di SD/MI.
Guru dalam pemahaman terhadap peserta didik, kalau ada yang sakit
dalam pembelajaran di kelas guru ada yang tahu tapi ada juga yang tidak.
Terus kalau tidak paham materi pelajaran atau soal yang dipelajari,
gurunya ada yang menjelaskan kembali ada yang tidak, soal yang
diberikan guru pun ada yang dijelaskan ada yang tidak. Perencanaan
pembelajaran, guru ada yang menyusun RPP dan ada yang tidak.
Pelaksanaan pembelajaran, guru kalau menjelaskan hanya menjelaskan
saja, jarang menggunakan alat peraga/media pembelajaran, guru kurang
memanfaatkan teknologi informasi. Evaluasi hasil belajar, guru
memberikan soal yang di buku paket dan LKS, di akhir pelajaran guru
menanyakan materi yang tadi dipelajari dan guru memberikan pekerjaan
rumah/PR. Mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dengan
cara, di sekolah ada eskul/ekstrakurikuler seperti pramuka, dokter kecil,
seni kaya musik dan lukis, olahraga dan lain-lain.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


1. Kompetensi Pedagogik Guru Kelas SD/MI
Jika melihat hasil temuan dari keseluruhan data yang diperoleh peneliti di
atas dapat diketahui bahwa guru kelas di SDN Kebon Jeruk 11 Pagi dan MI Al-
Hasyimiyah Jakarta Barat mempunyai kompetensi pedagogik.
Terkait dengan kompetensi pedagogik guru kelas SD/MI yang meliputi:
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
mengetahui pemahaman terhadap peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang memperoleh 55,26% guru kelas SD/MI yang
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual dengan kualitas yang tinggi. Dari empat pernyataan
pemahaman terhadap peserta didik ada yang memperoleh persentasi tertinggi
yaitu 89,47% guru yang memahami karakteristik peserta didik usia sekolah
dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial, moral, dan spritual
dengan tingkat kualitas kompetensi yang tinggi. Hal ini diperoleh berdasarkan
angket yang persentasinya >50%. Adapun dari data hasil observasi
67

memperoleh 71% guru kelas SD/MI yang menguasai karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual dengan
kualitas yang tinggi. Hal ini menegaskan bahwa pemahaman terhadap peserta
didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru.
Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya,
yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, kondisi fisik dan perkembangan kognitif,
hal ini sesuai dengan pemahaman terhadap peserta didik menurut E. Mulyasa
dalam bukunya Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (2012).2

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang


mendidik

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI . Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan 63% guru kelas SD/MI
dengan kualitas yang tinggi. Dari tiga pernyataan ada yang memperoleh
persentasi tertinggi yaitu 78,94% guru yang menerapkan pendekatan
pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal SD/MI dengan tingkat
kualitas kompetensi yang tinggi. Hal ini diperoleh berdasarkan angket yang
persentasinya >50%. Adapun ketimpangan data dari data hasil observasi
memperoleh 37% guru kelas SD/MI yang menerapkan pendekatan
pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal SD/MI dengan tingkat
kualitas kompetensi yang rendah. Hal ini menegaskan bahwa perancangan teori
pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki
setiap guru, yang bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, perancangan
pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu : identifikasi
kebutuhan, identifikasi kompetensi dan penyusunan program pembelajaran.3
68

c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata


pelajaran/bidang pengembangan yang diampu

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
yang menyatakan 52,63% guru kelas SD/MI mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Dari enam
pernyataan ada yang memperoleh persentasi tertinggi yaitu 84,21% guru yang
menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI dengan tingkat kualitas
kompetensi yang tinggi. Hal ini diperoleh berdasarkan angket yang
persentasinya >50%. Adapun dari data hasil observasi memperoleh 63% guru
kelas SD/MI yang menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di
kelas-kelas awal SD/MI dengan tingkat kualitas kompetensi yang tinggi. Hal
ini menegaskan bahwa secara umum proses pengembangan silabus berbasis
kompetensi terdiri atas tujuh langkah utama sebagaimana tercantum dalam
Buku Pedoman Umum Pengembangan Silabus (Depdiknas, 2004) yaitu : (1)
penulisan identitas mata pelajaran, (2) perumusan standar kompetensi,(3)
penentuan kompetensi dasar, (4) penentuan materi pokok danuraianannya, (5)
penentuan pengalaman belajar, (6) penentuan alokasi waktu dan (7) penentuan
sumber bahan.4

d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban responden yang menyatakan 51,75% guru kelas SD/MI
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik dengan kualitas yang tinggi.
Dari enam pernyataan ada yang memperoleh persentasi tertinggi yaitu 63,15%
guru yang mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran dan
menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
69

kelas, laboratorium, maupun lapangan dengan tingkat kualitas kompetensi yang


tinggi. Hal ini diperoleh berdasarkan angket yang persentasinya >50%, dan
berdasarkan hasil observasi kompetensi pedagogik guru kelas dalam
pelaksanaan pembelajaran ada yang memperoleh persentasi tertinggi yaitu 51%
guru yang menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik dengan tingkat
kualitas kompetensi yang tinggi. Hal ini menegaskan bahwa pembelajaran pada
hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan,
sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.5 Dalam interaksi
tersebut terdapat banyak faktor yang mempengaruhi, baik dari faktor internal
peserta didik maupun eksternal yang datang dari lingkungan. Sehingga guru
harus bisa memahami peserta didik dengan baik untuk menciptakan indikator
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, dialogis dan menyenangkan.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk


kepentingan pembelajaran

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan
57,89% guru kelas SD/MI memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini diperoleh berdasarkan angket yang
persentasinya >50%. Adapun ketimpangan data dari data hasil observasi
memperoleh 11% guru kelas SD/MI yang memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran dengan tingkat kualitas
kompetensi yang rendah.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk


mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
70

berbagai potensi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden
yang menyatakan 47,36% guru kelas SD/MI mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Dari dua
pernyataan sama-sama memperoleh persentasi rendah yaitu 47,36% guru yang
menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal dan menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk
kreativitasnyaenentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI dengan tingkat
,.kualitas kompetensi yang tinggi. Hal ini diperoleh berdasarkan angket yang
persentasinya <50%. Adapun dari data hasil observasi memperoleh 63% guru
kelas SD/MI yang menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di
kelas-kelas awal SD/MI dengan tingkat kualitas kompetensi yang tinggi. Hal
ini menegaskan bahwa untuk mengembangan potensi yang dimiliki peserta
didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain melalui
kegiatan ekstrakurikuler (ekskul), pengayaan dan remedial, serta bimbingan
dan konseling (BK).6

g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta


didik

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan 76,31% guru kelas
SD/MI berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
Dari enam pernyataan ada yang memperoleh persentasi tertinggi yaitu 89,47%
guru yang memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik
dan santun, baik secara lisan maupun tulisan dengan tingkat kualitas
71

i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan


pembelajaran

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan 55,26% guru
kelas SD/MI memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. Dari empat pernyataan ada yang memperoleh persentasi
tertinggi yaitu 63,15% guru yang menggunakan informasi hasil penilaian dan
evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan dan
engkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan
dengan tingkat kualitas kompetensi yang tinggi. Hal ini diperoleh berdasarkan
angket yang persentasinya >50%. Adapun dari data hasil observasi
memperoleh 62% guru kelas SD/MI yang memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran dengan tingkat kualitas kompetensi
yang tinggi.

j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas


pembelajaran

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI selalu
melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan 49,10% guru kelas
SD/MI melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Dari tiga pernyataan ada yang memperoleh persentasi tertinggi yaitu 57,89%
guru yang dengan tingkat kualitas kompetensi yang tinggi. Hal ini diperoleh
berdasarkan angket yang persentasinya >50%. Adapun dari data hasil observasi
memperoleh 53% guru kelas SD/MI yang melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran dengan tingkat kualitas kompetensi yang
tinggi.
72

2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Penguasaan Materi Pelajaran

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI dalam
pelaksanaan pembelajaran pada aspek penguasaan materi pelajaran dari hasil
persentasi keseluruhan yang terdiri dari 19 guru kelas SD/MI memperoleh 89%
yang meliputi kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.
Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan iptek, dan kehidupan nyata. Menyajikan pembahasan materi
pembelajaran dengan tepat. Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak).

b. Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI dalam
pelaksanaan pembelajaran pada aspek penerapan strategi pembelajaran yang
mendidik dari hasil persentasi keseluruhan yang terdiri dari 19 guru kelas
SD/MI memperoleh memperoleh 78% yang meliputi melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Melaksanakan
pembelajaran secara runtut. Menguasai kelas. Melaksanakan pembelajaran
yang bersifat kontekstual. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

c. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI dalam
pelaksanaan pembelajaran pada aspek pemanfaatan sumber belajar/media
dalam pembelajaran dari hasil persentasi keseluruhan yang terdiri dari 19 guru
kelas SD/MI memperoleh 59% yang meliputi menunjukkan keterampilan
dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. Menunjukkan keterampilan
dalam penggunaan media pembelajaran. Menghasilkan pesan yang menarik.
73

Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.


Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

d. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

Dari data hasil di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas SD/MI dalam
pelaksanaan pembelajaran pada aspek pelibatan peserta didik dalam
pembelajaran dari hasil persentasi keseluruhan yang terdiri dari 19 guru kelas
SD/MI memperoleh 83% yang meliputi menumbuhkan partisipasi aktif peserta
didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. Merespon positif
partisipasi peserta didik. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta
didik. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. Menumbuhkan
keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Pada aspek pelibatan
peserta didik dalam pembelajaran tingkat kualitasnya lebih tinggi di SD
daripada di MI. Hal ini menegaskan bahwa, untuk menciptakan lingkungan
yang kondusif dan suasana yang menyenangkan, dari segi proses pembelajaran
dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat
secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, di
samping menunjukan gairah belajar yang tinggi, nafsu belajar yang besar, dan
tumbuhnya rasa percaya diri, menurut E. Mulyasa dalam bukunya Standar
Kompetensi dan Sertifikasi Guru (2012).
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
.
kompetensi pedagogik guru kelas SD/MI dalam pelaksanaan pembelajaran
memiliki kualitas pedagogik yang tinggi yaitu 56% guru kelas memiliki
kompetensi pada aspek penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi
pembelajaran yang mendidik, pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran dan pelibatan peserta didik dalam pembelajaran.
Pencapaian kualitas pedagogik
75 guru kelas dalam pelaksanaan
pembelajaran di atas, didukung dengan kemampuan pedagogik guru kelas
secara utuh, bahwa dalam penyebaran angket memperoleh 56% sedangkan
dalam observasi memperoleh 53% guru kelas di SDN Kebon Jeruk 11 Pagi
dan MI Al-Hasyimiyah memiliki kualitas kompetensi pedagogik pada aspek
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual enguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, menguasai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki,
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, menyelenggarakan
76

B. Saran
Dari penelitian ini terdapat saran yang dapat disampaikan yaitu:
1. Bagi peneliti: penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai
kompetensi pedagogik guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran di
SD/MI
2. Bagi guru: dapat memperbaiki dan meningkatkan kompetensi pedagogik
guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga
permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun guru dapat teratasi
dengan baik.
3. Bagi sekolah: hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik
bagi sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik guru
kelas dalam pelaksanaan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta: Rineka


Cipta, 2010
Arifin Zainal. Evaluasi Pembelajaran:Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT.
Remaja rosdakarya, 2011
Bakar Abu, dkk. Profesi Keguruan. Surabaya: Lapis PGMI, 2009
Barnawi dan Arifin Mohammad, Etika dan Profesi Kependidikan. Jogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012
B. Uno Hamzah, perencanaan pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara, 2010
Bugin Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2007
Danim Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta, 2013
Daryanto, Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media, 2013
Emzir. Metodologi Penelitian kualitatif:Analisis Data. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011
Hasanah, “Kompetensi Pedagogik Guru MTS Al-Khairiyah Jakarta Selatan”, Skripsi
pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 2012
Idi Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-
RuzzMedia, 2007
Kunandar. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007
Mulyasa E. Menjadi Guru Yang Professional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif
Musfah Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar
Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana, 2011
Muhajar, “Kompetensi Pedagogik Guru kelas Madrasah Ibtidaiyah Rayon Jakarta
Barat”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 2014
Moleong Lexy J. Metodologi Penelitian. Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010
Nazir Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia, 2009
PGMI VB thn ajaran 2010/2011. Kumpulan Makalah Perencanaan Pembelajaran
MI/SD. Jakarta:Prodi PGMI, 2012
Rahman Abor Abd, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya,
1993
Rosyidah, “Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pelaksanaan Pembelajaran di SD
2 mei Ciputat”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta,
2012
Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain System Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
2010
Sanjaya Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2006
Sanjaya Wina, Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grop, 2013
Syaodih Sukmadinata Nana, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2005
Saudagar Fachruddin dan Idrus Ali. Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta:
GP Press, 2011
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2012
Sukirman Dadang dan Jumhana Nana, Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI
Press, 2006

Sudjana Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru


Algensindo,2005
Usman Moh Uzer. menjadi guru professional. Bandung:PT Remaja Rosdakarya,1997
Undang-undnag no.19 tahun 2005, Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus
Media, 2009), h. 77.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus
Media, 2009
Website:
Luk staff, Permen 16 thn 2007 Komepetensi Guru, ugm.ac.id, 2014
Sudrajad Akhmad. Permendikbud no.81 a 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
2014
http://cp-artikel.blogspot.com/2014/03/konsep-dasar-pedagogik.html
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kompetensi Pedagogik Guru Kelas SD/MI

Dimensi Indikator Butir mlah


Ju
soal Butir
soal
Menguasai 1. Memahami karakteristik peserta didik 1 1
karakteristik peserta usia sekolah dasar yang berkaitan
didik dari aspek fisik, dengan aspek fisik, intelektual, sosial,
moral, sosial, kultural, moral, dan spritual.
emosional, dan 2. Mengidentifikasi potensi peserta didik 2 1
intelektual. usia sekolah dasar dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
3. Mengidentifikasi kemampuan awal 3 1
peserta didik usia sekolah dasar dalam
lima mata pelajaran SD/MI.
4. Mengidentifikasi kesulitan peserta 4 1
belajar usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.

Menguasai teori 1. Memahami berbagai teori belajar dan 5 1


belajar dan prinsip- prinsip-prinsip pembelajaran yang
prinsip pembelajaran mendidik terkait dengan lima mata
yang mendidik pelajaran SD/MI.
2. Menerapkan berbagai pendekatan, 6 1
strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam lima mata pelajaran
SD/MI.
3. Menerapkan pendekatan pembelajaran 7 1
tematis, khususnya di kelas-kelas awal
SD/MI.

Mengembangkan 1. Memahami prinsip-prinsip 8 1

kurikulum yang pengembangan kurikulum.


1
terkait dengan mata 2. Menentukan tujuan lima mata pelajaran 9
pelajaran/bidang SD/MI.
1
pengembangan yang 3. Menentukan pengalaman belajar yang 10
diampu. sesuai untuk mencapai tujuan lima
mata pelajaran SD/MI.
1
4. Memilih materi lima mata pelajaran 11
SD/MI yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
1
5. Menata materi pembelajaran secara 12
benar sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta didik
usia SD/MI.
1
6. Mengembangkan indikator dan 13
instrumen penilaian.
1
Menyelenggarakan 1. Memahami prinsip-prinsip 14
pembelajaran yang perancangan pembelajaran yang
mendidik mendidik.
1
2. Mengembangkan komponen- 15
komponen rancangan pembelajaran.
3. Menyusun rancangan pembelajaran 16 1
yang lengkap, baik untuk kegiatan di
dalam kelas, laboratorium, maupun
lapangan.
4. Melaksanakan pembelajaran yang 17 1
mendidik di kelas, di laboratorium, dan
di lapangan.
5. Menggunakan media pembelajaran 18 1
sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan lima mata pelajaran SD/MI
untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara utuh.
6. Mengambil keputusan transaksional 19 1
dalam lima mata pelajaran SD/MI
sesuai dengan situasi yang
berkembang.
Memanfaatkan 1. Memanfaatkan teknologi informasi dan 20 1
teknologi informasi komunikasi dalam pembelajaran.
dan komunikasi untuk
kepentingan
pembelajaran.
Memfasilitasi 1. Menyediakan berbagai kegiatan 21 1
pengembangan pembelajaran untuk mendorong peserta
potensi peserta didik didik mencapai prestasi belajar secara
untuk optimal.
mengaktualisasikan 2. Menyediakan berbagai kegiatan 22 1
berbagai potensi yang pembelajaran untuk
dimiliki. mengaktualisasikan potensi peserta
didik, termasuk kreativitasnya.
Berkomunikasi secara 1. Memahami berbagai strategi 23 1
efektif, empatik, dan berkomunikasi yang efektif, empatik
santun dengan peserta dan santun, baik secara lisan maupun
didik. tulisan.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, 24 1
dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam
interaksi pembelajaran yang terbangun
secara siklikal dari (a) penyiapan
kondisi psikologis peserta didik, (b)
memberikan pertanyaan atau tugas
sebagai undangan kepada peserta didik
untuk merespons, (c) respons peserta
didik, (d) reaksi guru terhadap respons
peserta didik, dan seterusnya.
Menyelenggarakan 1. Memahami prinsip-prinsip penilaian 25 1
penilaian dan evaluasi dan evaluasi proses dan hasil belajar
proses dan hasil sesuai dengan karakteristik lima mata
belajar. pelajaran SD/MI.
2. Menentukan aspek-aspek proses dan 26 1
hasil belajar yang penting untuk dinilai
dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik lima mata pelajaran
SD/MI.
3. Menentukan prosedur penilaian dan 27 1
evaluasi proses dan hasil belajar.
4. Mengembangkan instrumen penilaian 28 1
dan evaluasi proses dan hasil belajar.
5. Mengadministrasikan penilaian proses 29 1
dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan
mengunakan berbagai instrumen.
6. Menganalisis hasil penilaian proses dan 30 1
hasil belajar untuk berbagai tujuan.
7. Melakukan evaluasi proses dan hasil 31 1
belajar.
Memanfaatkan hasil 1. Menggunakan informasi hasil penilaian 32 1
penilaian dan evaluasi dan evaluasi untuk menentukan
untuk kepentingan ketuntasan belajar.
pembelajaran. 2. Menggunakan informasi hasil penilaian 33 1

dan evaluasi untuk merancang program


remedial dan pengayaan.
1
3. Mengkomunikasikan hasil penilaian 34
dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan.
1
4. Memanfaatkan informasi hasil 35
penilaian dan evaluasi pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
1
Melakukan tindakan 1. Melakukan refleksi terhadap 36
reflektif untuk pembelajaran yang telah dilaksanakan.
1
peningkatan kualitas 2. Memanfaatkan hasil refleksi untuk 37
pembelajaran perbaikan dan pengembangan lima
mata pelajaran SD/MI.
1
3. Melakukan penelitian tindakan kelas 38
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran lima mata pelajaran
SD/MI.
8
Jumlah 3
ANGKET

Kompetensi Pedagogik Guru Kelas MI/SD

Petunjuk pengisian:
1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan di bawah ini.
2. Berilah tanda ceklis (√) pada alternatif jawaban sesuai dengan bapak/ibu guru
rasakan.
3. Keterangan: SL: selalu SR: sering KD: kadang-kadang TP: tidak pernah.
4. Tidak ada jawaban yang bernilai benar dan salah, tetapi yang ada kondisi
bapak/ibu guru rasakan.

Hari/tanggal :
Inisial responden :
Guru kelas/sekolah :

No Pernyataan SL SR KD TP
1. Saya memahami karakteristik peserta didik
usia sekolah dasar yang berkaitan dengan
aspek fisik, intelektual, sosial, moral, dan
spritual.
2. Saya mengidentifikasi potensi peserta didik
usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran
SD/MI.
3. Saya mengidentifikasi kemampuan awal
peserta didik usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran SD/MI.
4. Saya mengidentifikasi kesulitan peserta
belajar usia sekolah dasar dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
5. Saya memahami berbagai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.
6. Saya menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
7. Saya menerapkan pendekatan pembelajaran
tematis, khususnya di kelas-kelas awal
SD/MI.
8. Saya memahami prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum.
9. Saya. menentukan tujuan lima mata pelajaran
SD/MI.
10. Saya menentukan pengalaman belajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan lima mata
pelajaran SD/MI.
11. Saya. memilih materi lima mata pelajaran
SD/MI yang terkait dengan pengalaman

belajar dan tujuan pembelajaran.


12. Saya menata materi pembelajaran secara
benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.
13. Saya mengembangkan indikator dan
instrumen penilaian.
14. Saya memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran yang mendidik.
15. Saya mengembangkan komponen-komponen
rancangan pembelajaran
16. Saya menyusun rancangan pembelajaran yang
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun lapangan.
17. Saya melaksanakan pembelajaran yang
mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan
18. Saya menggunakan media pembelajaran
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
lima mata pelajaran SD/MI untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara utuh..
19. Saya mengambil keputusan transaksional
dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai
dengan situasi yang berkembang
20. Saya memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran
21. Saya menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal.
22. Saya menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
23. Saya memahami berbagai strategi
berkomunikasi yang efektif, empatik dan
santun, baik secara lisan maupun tulisan.
24. Saya berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi
pembelajaran yang terbangun secara siklikal
dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta
didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas
z sebagai undangan kepada peserta didik untuk
merespons, (c) respons peserta didik, (d)
reaksi guru terhadap respons peserta didik,
dan seterusnya.
25. Saya memahami prinsip-prinsip penilaian dan
evaluasi
dengan proses danlima
karakteristik hasilmata
belajar sesuai
pelajaran
SD/MI.
26. Saya menentukan aspek-aspek proses dan
hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima
mata pelajaran SD/MI.
27. Saya menentukan prosedur penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
28. Saya mengembangkan instrumen penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar.
29. Saya mengadministrasikan penilaian proses
dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan mengunakan berbagai instrumen.
30. Saya menganalisis hasil penilaian proses dan
hasil belajar untuk berbagai tujuan.
31. Saya melakukan evaluasi proses dan hasil
belajar.
32. Saya menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan
belajar.
33. Saya menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan.
34. Saya mengkomunikasikan hasil penilaian dan
evaluasi kepada pemangku kepentingan.
35. Saya memanfaatkan informasi hasil penilaian
dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
36. Saya melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

37. Saya memanfaatkan hasil refleksi untuk


perbaikan dan pengembangan lima mata
pelajaran SD/MI.
38. Saya melakukan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
lima mata pelajaran SD/MI
LEMBAR OBSERVASI GURU

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KELAS MI/SD

Hari/tanggal :
Inisial responden :
Kelas/Sekolah :
Latar belakang pendidikan :

Petunjuk pengisian:
Berilah tanda ceklis (√) pada alternatif jawaban di bawah ini sesuai dengan
aktivitas yang diamati dengan kriteria sebagai berikut:

 Ya: 1, apabila sesuai pernyataan

 Tidak: 0, apabila tidak sesuai pernyataan

No Aspek yang diamati Ya Tidak


1. Guru memahami karakteristik peserta didik usia sekolah
dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial,
moral, dan spritual.
2. Guru mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekolah
dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.
3. Guru mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia
sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.
4. Guru mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia
sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.
5. Guru memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata
pelajaran SD/MI.
6. Guru menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
7. Guru menerapkan pendekatan pembelajaran tematis,
khususnya di kelas-kelas awal SD/MI.
8. Guru memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
9. Guru menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.
10. Guru menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk
mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MI.
11. Guru memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang
terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
12. Guru menata materi pembelajaran secara benar sesuai
dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta
didik usia SD/MI.
13. Guru mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.
14. Guru memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran
yang mendidik.
15. Guru mengembangkan komponen-komponen rancangan
pembelajaran
16. Guru menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun
lapangan.
17. Guru melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas,
di laboratorium, dan di lapangan
18. Guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/MI
untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh..
19. Guru mengambil keputusan transaksional dalam lima mata
pelajaran SD/MI sesuai dengan situasi yang berkembang
20. Guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran
21. Guru menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara
optimal.
22. Guru menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk
kreativitasnya.
23. Guru memahami berbagai strategi berkomunikasi yang
efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun
tulisan.
24. Guru berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam
interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari
(a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b)
memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan

kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta


didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan
seterusnya.
25. Guru memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik lima
mata pelajaran SD/MI.
26. Guru menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar
yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.
27. Guru menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar.
28. Guru mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar.
29. Guru mengadministrasikan penilaian proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan
berbagai instrumen.
30. Guru menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar
untuk berbagai tujuan.
31. Guru melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
32. Guru menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi
untuk menentukan ketuntasan belajar.
33. Guru menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi
untuk merancang program remedial dan pengayaan.
34. Guru mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi
kepada pemangku kepentingan.
35. Guru memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
36. Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
37. Guru memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan
pengembangan lima mata pelajaran SD/MI.
38. Guru melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran lima mata pelajaran
SD/MI
PEDOMAN WAWACARA

WAWACARA PRA PENELITIAN

1. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang kompetensi pedagogik guru?

2. Menurut bapak/ ibu pemahaman peserta didik di sekolah ini bagaimana?

3. Apakah guru di sekolah ini membuat perencanaan pembelajaran?

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini?

5. Bagaimana evaluasi hasil belajar di sekolah ini?

6. Bagaimana caranya guru mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta


didik?
HASIL WAWACARA

1. Bagaimana menurut ibu tentang kompetensi pedagogik guru?

Jawaban: menurut saya, kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan guru


dalam mengelola kelas yang meliputi pemahaman peserta didik, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

2. Menurut ibu pemahaman peserta didik di sekolah ini bagaimana?

Jawaban: Pemahaman terhadap peserta didik, dalam pembelajaran di kelas


guru menjelaskan materi yang akan disampaikan dengan menyesuaikan
kecerdasan dan karakteristik dari masing-masing peserta didik.

3. Apakah guru di sekolah ini membuat perencanaan pembelajaran?

Jawaban: Perencanaan pembelajaran, guru jarang membuat rencana


pembelajaran dan ketika membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan cara mendownload dari internet.

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini?

Jawaban: Pelaksanaan pembelajaran, guru kurang bervariasi dalam


penggunaan metode, dalam penggunaan media pembelajaran guru masih
menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikannya atau kurang dalam
penggunaan media pembelajaran.

5. Bagaimana evaluasi hasil belajar di sekolah ini?

Jawaban: Evaluasi hasil belajar, guru melaksanakan penilaian dalam


pembelajaran di akhir pelajaran dengan menanyakan materi yang telah
disampaikan guru dan guru memberikan pekerjaan rumah kepada peserta
didik.
PEDOMAN WAWACARA

WAWACARA DENGAN PESERTA DIDIK

7. Menurut kamu (peserta didik SD/MI) guru dalam mengetahui pemahaman


peserta didik di sekolah ini bagaimana, terkait dengan kondisi fisik dan dan
kesulitan peserta didik dalam belajar?

8. Apakah guru di sekolah ini membuat perencanaan pembelajaran/menyusun


RPP?

9. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas?

10. Bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik?

11. Bagaimana caranya guru mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta
didik?
Hasil Wawancara di SD

6. Menurut kamu (peserta didik SD/MI) guru dalam pemahaman peserta didik di
sekolah ini bagaimana, terkait dengan kondisi fisik dan kesulitan peserta didik
dalam belajar?

paket dan Pemahaman


Jawaban: LKS, di akhir pelajaran
terhadap guru
peserta menanyakan
didik, kalo ada materi yangdalam
yang sakit tadi
dipelajari dan guru
pembelajaran kasihguru
di kelas pekerjaan rumah/PR.
kadang ada yang tau tapi kebanyakan jarang,
karena enggak tau kan gurunya. Terus kalo aku enggak paham materi
10. Bagaimana caranya guru mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta
pelajaran atau soal yang dipelajari. Gurunya ada yang ngejelasin lagi ada yang
didik?
enggak, kalo soal yang dikasih guru enggak ngerti ada yang dijelasin ada yang
Jawaban:
enggak.

7. Apakah guru di sekolah ini membuat perencanaan pembelajaran/ menyusun


RPP?

Jawaban: Perencanaan pembelajaran, guru jarang membuat rencana


pembelajaran, ada yang membuat ada yang enggak deh kayanya kak.

8. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di di kelas?


Jawaban: Pelaksanaan pembelajaran, guru kalo ngejelasin itu ya gitu
ngejelasin ajah, jelas sih. Kalo belajar jarang menggunakan alat peraga gitu.
Kalo di sekolah aku enggak semua guru pake layar di depan yang
disambungkan ke komputer/leptop, paling 2-3 guru ajah yang pake itu.

9. Bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik?

Jawaban: Evaluasi hasil belajar, aku ngerjain soal yang dikasih sama guru,
kalo aku kurang nilainya aku diremedial. Kadang guru kasih soal yg di buku
Hasil Wawancara di MI

1. Menurut kamu (peserta didik SD/MI) guru dalam pemahaman peserta didik di
sekolah ini bagaimana, terkait dengan kondisi fisik dan kesulitan peserta didik
dalam belajar?

Jawaban: Pemahaman terhadap peserta didik, kalo ada yang sakit dalam
5. Bagaimana caranya guru mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta
pembelajaran di kelas guru kadang tau kadang enggak tergantung gurunya.
didik?
Terus kalo ngejelasin aku sebel enggak paham materi yang dijelasin guru tapi
Jawaban:
gurunya enggak mau ngejelasin lagi jadi aku dan temen-temen aku ada yang
ngerti ada yang enggak.

2. Apakah guru di sekolah ini membuat perencanaan pembelajaran/ menyusun


RPP?

Jawaban: Perencanaan pembelajaran, enggak tau aku mah, soalnya kalo aku
liat guru cuma bawa buku ajah kalo udah masuk kelas.

3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di di kelas?

Jawaban: Pelaksanaan pembelajaran, guru kalo lagi ngjelasin pelajaran kurang


jelas. Kalo di sekolah aku enggak pernah pake layar kalo ngajar, enggak ada
juga di kelas.

4. Bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik?

Jawaban: Evaluasi hasil belajar, guru kasih soal yg di buku paket dan LKS,
biasanya guru kasih pekerjaan rumah/PR pake LKS, kalo nilainya kurang
diremedial.
Tabel Hasil Angket Kompetensi Pedagogik Guru Kelas MI/SD
No Inisial Item Pernyataan
responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1. ASH 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
2. F 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3. AM 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4. TD 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
5. A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6. M 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4
7. AS 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3
8. MP 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4
9. H 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3
10. S 2 3 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3
11. AH 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
12. Y 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 2 2 3 2 2 4 4
13. SLV 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4
14. MR 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3
15. R 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3
16. RML 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17. N 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4
18. SN 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 2 4 2
19. Y 4 4 4 2 2 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2
No Item Pernyataan
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3
7 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4
8 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
10 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
12 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 2 4 2 3
13 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3
14 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
15 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4
18 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 4
19 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
Hasil Observasi Kompetensi Pedagogik Guru Kelas MI/SD
No Item Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1. 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
2. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
3. 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
4. 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0
5. 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
6. 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
7. 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
8. 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
9. 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
10. 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
11. 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0
12. 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
13. 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
14. 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
15. 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
16. 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
17. 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
18. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
19. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
No Item Aspek yang Diamati
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
2 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
4 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
6 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
7 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
10 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
11 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1
14 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
15 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
16 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
17 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
18 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
19 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Terkait Kompetensi Pedagogik Guru Kelas SD/MI
No Inisial Item Aspek yang Diamati
responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
1. ASH 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
2. F 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14
3. AM 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
4. TD 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 16
5. A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17
6. M 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 10
7. AS 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 10
8. MP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
9. H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
10. S 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
11. AH 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
12. Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
13. SLV 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
14. MR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18
15. R 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
16. RML 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
17. N 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
18. SN 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 7
19. Y 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 7
Jumlah 19 13 19 17 19 16 5 15 15 19 12 13 14 7 10 16 16 17 14 16
Photo Kegiatan Belajar di SDN Kebon Jeruk 11 Pagi
Photo Kegiatan Belajar di SDN Kebon Jeruk 11 Pagi

Photo Bersama Dewan Guru SDN Kebon Jeruk 11 Pagi


Pada Saat Ulang Tahun PGRI
Photo Kegiatan Belajar di MI Al-Hasyimiyah
Photo Kegiatan Belajar di MI Al-Hasyimiyah
UJI REFERENSI
Nama : Najiatul A'maliyah

Nim : 1110018300065

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul skripsi : Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kelas Dalam


Pelaksanaan Pembelajaran di SD/MI Jakarta Barat

No Judul Buku dan Nama Pengarang Paraf


. BABI
'
'

1. Undang-undang Nornor 20 tahun 2003.Sistem Pendidikan


Nasional (Bandung: Fokus Media, 2009), h. 2. I
2. E. Mulyasa, Menjadi Guru Yang Professional: Menciptakan
Pembelajaran Kreatifdan Menyenangkan (Bandung: PT Remaja
I
- v-
Rosdakarya, 2009).h.35. <""
3. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru,
(Bandung: PT Rernaia Rosdakarya, 2012), h.. 25.
4. Abu Bakar,, dkk, Profesi Keguruan, (Surabaya: Lapis PGMI,
2009), h. 4.7 J
5. Ibid, h. 4.10. l ....
6. Undang-undnag no.19 tahun 2005, Sistem Pendidikan Nasional
(Bandung: Fokus Media, 2009), h. 77.
<,
7. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru,
(Bandung: PT Remaia Rosdakarya, 2012), h. 75.
BABU
8. Abu Bakar,, dkk, Profesi Keguruan, (Surabaya: Lapis PGMI,
2009), h. 4-7, A

9. Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. �


<,
Remaia Rosdakarya, 1997), h. 14.
10. Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan /,.
dan Sumber Be/ajar Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011),
h.29 �'
11. Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, \
2006), h.5. '
12. Kunandar, Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, {__""'
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 55
13. E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 26.
14. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar I
Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 70-71 ,...� ----
15. Undang-undnag no.19 tahun 2005, Sistem Pendidikan Nasional
(Bandung: Fokus Media, 2009), h. 77.
\
16. E. Mulyasa. op, cit, h. 75.
17. Sudarwan Danim, profesionalisasi dan etika profesi guru, ....
(Bandung: Alfabeta, 2013), h.22

< -
18. E. Mulyasa. op, cit, h. 117
·� I

19. ibid., h. 135 �I


20. ibid.,h. 173
-,
- /
t,..i----

21. Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. .)

Remaia Rosdakarya, 1997), h. 16-17 (


-,
22. Abu Bakar,, dkk, Profesi Keguruan, (Surabaya: Lapis PGMI,
2009), h, 4.10. u-
23. E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 79 'f
- 24. E. Mulyasa, Ibid, h. 81-82
- ('
25. E. Mulyasa, Ibid, h. 88 \
26. E. Mulyasa, Ibid, h. 94-95 --
i----

27. E. Mulyasa, Ibid, h. 97-98 (


28. H. Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta: Bumi
aksara, 2010). h.2. \
29. Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan
\.
30.
Standar Kompetensi Guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006). h. 16.
Akhmad Sudrajad, Permendikbud no.81 a 2013 Tentang
lmplementasi Kurikulum, 2014, h. 7-8, wordpress com
1j
-
31. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain System Pembelajaran
(Jakarta: Kencana, 2010).h. 33-34 ( I

32.
(Bandung: PT Remaia Rosdakarya, 2012), h. 103
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, -, I
.,, -
33. E. Mulyasa, Ibid,. h. 103
-
- (
34. E. Mulyasa, Ibid; h. 104 ' -
35. E. Mulyasa, Ibid; h. 105 I
36. E. Mulyasa, Ibid,. h. 106
37. Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran:Prinsip, Teknik; Prosedur (
(bandung: PT. Remaja rosdakarya, 2011 ), h.5. N
38. Zainal Arifin, Ibid. h.9-10.
39. E Mulyasa, Op.cit, h. 108-111
/ --
40. E Mulyasa, Ibid, h. 111-113.
\
41. Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Pengembangan
Profesionalitas Guru, (Jakarta: GP Press, 2011 ), h. 6
42. Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1997),. h.7. ' I
43. Kunandar, Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru,
(Jakarta: PT. Raia Grafindo Persada, 2007), h. 58-59 )
44. Luk staff, Permen 16 thn 2007 Komepetensi Guru, ugm.ac.id, "-...,
2014, h. 11-13 k
45.

46.
Zainal Arifin,

Dadang
Evaluasi Pembelajaran:Prinsip, Teknik;
Prosedur, (bandung: PT. Remaja rosdakarya, 2011).h.10.
Sukirman dan Nana Jumhana, Perencanaan
c
Pembelaiaran, (Bandung: UPI Press, 2006), h. 10 (
47. PGMI VB thn ajaran 2010/2011. kumpulan makalah
perencanaan pembe/ajaran Ml/SD, ( Jakarta:prodi PGMI, 1.,,..--
2012).. h. 21.
! I
48. Akhmad Sudrajad, Permendikbud no.Bl a 2013 Tentang

49.
Implementasi Kurikulum, 2014, h. 12-14, wordpress com
Hasanah, "Kornpetensi Pedagogik Guru MTS Al-Khairiyah
\
---
Jakata Selatan", Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, \
Jakarta, 2012, h. 59, tidakdipublikasikan
50. Rosyidah, "Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pelaksanaan
Pembelajaran di SD 2 mei Ciputat", Skripsi pada UIN Syarif �
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, h. 52, tidak dipublikasikan c.-

I
<;
5 l. Muhajar, "Kompetensi Pedagogik Guru kelas Madrasah
lbtidaiyah Rayon Jakarta Barat", Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, h. 78-79, tidak
dipublikasikan � -
BAB III \
52. Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: Kencana
Prenada Media Grop, 2013), Cet. 1, h. 47. (
53. Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Galia Indonesia, 2009 \
\
cet.7), h.175. /
54. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian. kualitatif, (Bandung: <,
'-
PT Remaja Rosdakarya, 2010) h. 186. A

55. S.Magono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka


Cipta, 2013), h. 167-168
� \
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
56.
Pratik ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 53-54 (
<;
(

2014 -.
64. E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 75
65. E. Mulyasa, Ibid, h. 79
I

66. Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan


Standar Kompetensi Guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, \ .--,.
2006). h. 16. /

67. E. Mulyasa, Op.cit,. h. 104. x


I

68. E. Mulyasa, Ibid,. h. 108-111 "- rt-


69. E Mulyasa, Ibid, h. 111-113. I c
I I
I
Jakarta, 9 Februari 2015

Mengetahui,

Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai