Anda di halaman 1dari 13

1

II. Intervensi (Rencana Tindakan Keperawatan)

Diagnosa
Tujuan Strategi Kegiatan Standar
Keperawatan
Peningkatan Setelah dilakukan  Pembelajaran Kunjungan ke warga Skabies adalah penyakit kulit
penyebaran penyakit kunjungan pada kepada warga Sekolah Dasar A: yang disebabkan oleh infestisasi
 Penyuluhan tentang
scabies di Sekolah warga Sekolah Sekolah Dasar dan sensitisasi terhadap sarcoptes
scabies.
Dasar A berhubungan Dasar A selama 3 A scabiei varian hominis dan
 Mengajarkan
 Penyebaran
dengan adanya siswa kali kunjungan, produknya. Sinonim dari penyakit
pencegahan yang
informasi
yang menderita diharapkan tidak ini adalah kudis, the itch, gudikan,
dapat dilakukan agar
scabies. terjadi penyebaran budukan, dan gatal agogo,
tidak terjadi
penyakit scabies penyakit ampere. Scabies dapat
penularan scabies
disebabkan oleh kutu atau kuman
sercoptes scabei varian hominis.
Adapun tanda dan gejala dari
scabies adalah sebagai berikut:
pruritus nokturna (gatal pada
malam hari), umumnya ditemukan
pada sekelompok manusia,
misalnya mengenai seluruh

1
2

anggota keluarga, Adanya


terowongan (kunikulus),
menemukan tungau. Komplikasi
yang dapat ditimbulkan dari
scabies adalah sebagai berikut:
dermatitis akibat garukan, erupsi
dapat berbentuk impetigo, ektima,
selulitis, limpangitis, folikulitis,
dan furunkel.
Pencegahan yang dapat dilakukan
pada penyakit scabies adalah
sebagai berikut:
1. Pencegahan Primer
a. Memberikan
penyuluhan/penkes tentang
penyakit scabies meliputi
definisi, penyebab, tanda
dan gejala, serta cara
penularannya.
b. Menjaga kebersihan diri

2
3

dengan mandi secara


teratur setiap hari, semua
pakaian, seprei dan handuk
yang telah digunakan harus
dicuci secara teratur dan
bila direndam dengan air
panas serta menghindari
terjadinya kontak langsung
dengan penderita.
c. Menjaga lingkungan di
dalam rumah agar tetap
mendapat sinar matahari
yang cukup, tidak lembab,
dan selalu dalam keadaan
bersih.
2. Pencegahan Sekunder
a. Jelaskan cara pemakaian
obat yang benar. Karena
cara pemakaian obat yang
salah dapat menyebabkan

3
4

kegagalan pengobatan,
b. Beberapa macam obat
yang dapat dipakai pada
pengobatan scabies yaitu :
1) Gama benzen
heksaklorida
Insektisida ini
merupakan obat
pilihan untuk scabies
karena dapat
membunuh tungau
dan telur. Cara
pemakaianya adalah
dengan mengoleskan
salep atau lasio dalam
konsentrasi 1%
keseluruh badan dari
leher ke bawah lalu
dibersihkan setelah 12
jam. Pemakaian

4
5

cukup sekali dan


dapat diulang
seminggu kemudian
untuk membasmi
larva yang baru
menetas dari telur
yang tersisa.
2) Permetrin
Adalah insektisida
yang termasuk
piretroid sintetik.
Untuk pengobatan
scabies, permetrin
digunakan dalam
bentuk krim 5% yang
dioleskan keseluruh
tubuh mulai dari leher
hingga ke jari kaki
selama 8 sampai 12
jam. Perhatian harus
5
6

diberikan pada area


intertriginosa
termasuk lipatan
intergluteal, ibu jari
kaki dan subungual.
Bila krim terhapus
sebelum waktunya,
maka harus dioleskan
lagi.
3) Sulfur
Sulfur konsentrasi 5-
10% dalam vaselin
telah lama digunakan
sebagai scabisida.
Sulfur hanya
membunuh larva dan
tungau tetapi tidak
membunuh telur
sehingga harus
dipakai selama tiga
6
7

hari berturut-turut dan


diulangi seminggu
kemudian.
4) Benzil benzoate
Dipakai dalam bentuk
emulsi atau losio
dengan konsentrasi
20-35%. Obat tersebut
cukup efektif, tetapi
sering mengakibatkan
iritasi dan menambah
rasa gatal.
5) Krotamitan
Krotamitan
konsentrasi 10%
dalam krim atau losio,
merupakan scabisida
yang cukup efektif.
Cara pemakaiannya
adalah dengan

7
8

mengoleskan preparat
tersebut dari leher ke
bawah, lalu diulang
24 jam kemudian.
6) Kortikosteroid dan
preparat ter
Pada nodus persisten,
dapat dipakai preparat
ter dan kortikosteroid
intralesi.
c. Kegagalan dapat terjadi
karena penetrasi obat
terganggu seperti pada
lesi yang berkrusta atau
dengan infeksi sekunder.
Pada keadaan ini
penderita perlu diberi
antibiotika.
d. Isolasi penderita yang
terinfeksi dilarang masuk

8
9

ke dalam kelas sampai


dilakukan pengobatan.
Penderita yang dirawat di
Rumah Sakit diisolasi
sampai dengan 24 jam
setelah dilakukan
pengobatan yang efektif.
e. Disinfeksi serentak yaitu
pakaian dalam dan sprei
yang digunakan oleh
penderita dalam 48 jam
pertama sebelum
pengobatan dicuci dengan
menggunakan sistem
pemanasan pada proses
pencucian dan
pengeringan, hal ini
membunuh kutu dan
telur.
3. Pencegahan Tersier
9
10

a. Berikan pengobatan dan


penyuluhan kepada
penderita dan orang yang
berisiko.
Kadangkala diperlukan
kerjasama masyarakat
dengan otoritas militer.
b. Pengobatan dilakukan
secara massal.
c. Penemuan kasus
dilakukan secara serentak
baik didalam keluarga, di
dalam unit atau institusi
militer, jika
memungkinkan penderita
dipindahkan.
d. Sediakan sabun, sarana
pemandian, dan
pencucian umum. Sabun
Tetmosol jika ada sangat

10
11

membantu dalam
pencegahan infeksi.

Kurangnya Setelah dilakukan  Pembelajara Kunjungan ke warga Usaha kesehatan sekolah disingkat
optimalisasi UKS kunjungan pada n kepada guru Sekolah Dasar B: UKS adalah suatu usaha yang
 Mengajarkan
berhubungan dengan warga Sekolah Sekolah Dasar dilakukan sekolah untuk menolong
kepada guru Sekolah
tidak ada pembinaan Dasar B selama 3 B murid dan juga warga sekolah
Dasar B cara
kesehatan sejak dini. kali kunjungan, yang sakit di kawasan lingkungan
mengoptimalkan
Ditandai dengan: diharapkan tingkat sekolah. Ada tiga program pokok
UKS.
Data Subjektif: pengetahuan guru UKS yang sering disebut trias
Sebagian siswa meningkat dan UKS, yaitu pendidikan kesehatan,
Sekolah Dasar B UKS berjalan pelayanan kesehatan. Cara yang
mengatakan bahwa dengan optimal. dilakukan untuk mengoptimalkan
disekolahnya terdapat UKS adalah dilakukan upaya
UKS, namun UKS peningkatan kemampuan
tidak berfungsi profesionalisme guru dan tenaga
sebagaimana pendidik melalui berbagai
mestinya dikarenakan pelatihan, bimbingan dan
pihak sekolah kurang penyuluhan, serta upaya-upaya

11
12

memperhatikan. sosialisasi dan implementasi di


Data objektif: bidang UKS, pendidikan
Sekolah Dasar B tidak kesehatan, pendidikan kecakapan
berfungsi. Ditandai hidup, pendidikan jasmani dan
dengan UKS yang kebugaran jasmani.
terlihat kotor seperti Mengefektifkan pengkajian dan
yang tidak pernah pengembangan pendidikan antara
dirawat. lain dengan lebih memfokuskan
upaya pengkajian dalam rangka
meningkatkan kemampuan hidup
sehat, melaksanakan evaluasi yang
sesuai dengan upaya peningkatan
kualitas jasmani dan
pengembangan sekolah sehat atan,
dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat. Pendidikan
kesehatan dilakukan secara intra
kurikuler dan ekstra kurikuler.

12
13

13

Anda mungkin juga menyukai