Anda di halaman 1dari 10

INFEKSI SALURAN KEMIH

Disusun Oleh :
Dadam
Dede Nur Faridah
Deden Irfan
Dimas
Mia Septiani
Siti Halimah
Welly puji astuti
Yuli purnamasari
pengertian
 Infeksi saluran kemih ( ISK ) adalah istilah
umum yang ditujukan pada infeksi bakteri
pada saluran kemih ( Engram, 1998 ).
 Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang
terjadi disepanjang saluran kemih, termasuk
ginjal itu sendiri, akibat proliferasi suatu
mikroorganisme.
 Infeksi saluran kemih ( ISK ) adalah
ditemukanya bakteri pada urin di kandung
kemih, yang umumnya steril, Istilah ini dipakai
secara bergantian dengan istilah infeksi urin.
Termasuk pula berbagai infeksi saluran kemih
yang tidak hanya mengenai kandung kemih.
Etiologi
 BAKTERI (yang sering jenis bakteri aerob)
 Lemahnya pertahanan tubuh
{menyebabkan bakteri dari vagina,
perineum (daerah sekitar vagina), rektum
(dubur) atau dari pasangan (akibat
hubungan seksual), masuk ke dalam
saluran kemih. Bakteri itu kemudian
berkembang biak di saluran kemih
sampai ke kandung kemih, bahkan bisa
sampai ke ginjal}
Macam-macam ISK
 Cystisis
A. Cystitis primer
B. Cystitis sekunder
 Pielonefritis
Manifestasi Klinis
 Gejala yang sering ditemukan ialah disuria, frekuensi miksi yang
bertambah, dan nyeri suprapubik adalah gejala iritasi kandung kemih.
Beberapa pasien mengeluh bau yang tidak menyenangkan atau keruh,
dan mungkin hematuria. Gejala lain yang menyertai ISK selain nyeri
suprapubik dan daerah pelvis antara lain :
A. Polakisuria
B. Stranguria
C. Tenesmus
D. Nokturia
E. Enuresis Nokturnal Sekunder
F. Protastismus
G. Nyeri uretra, ureter dan ginjal
H. Bakteriuria
I. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih (sistisis)
J. Hematuria
K. Nyeri punggung
L. Demam
M. Menggigil, nyeri ketika berkemih
N. Terdesak kencing(urgency), disuria
Patofisiologi
 Infeksi tractus urinarius terutama berasal dari
mikroorganisme pada faeces yang naik dari perineum
ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada
permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri
harus mencapai kandung kemih, melekat pada dan
mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk
menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme
pertahan penjamu dan cetusan inflamasi.
 Inflamasi, abrasi mukosa uretral, pengosongan
kandung kemih yang tidak lengkap, gangguan status
metabolisme (diabetes, kehamilan, gout) dan
imunosupresi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih
dengan cara mengganggu mekanisme normal. Infeksi
saluran kemih dapat dibagi menjadi sistisis dan
pielonefritis.
Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien memperlihatkan
tidak adanya tanda-tanda infeksi.
Kriteria Hasil :
Tanda vital dalam batas normal
Nilai kultur urine negative
Urine berwarna bening dan tidak bau
Intervensi Rasional
Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika Tanda vital menandakan adanya perubahan di
suhu diatas 38,50 C dalam tubuh
Catat karakteristik urine Untuk mengetahui/mengidentifikasi indikasi kemajuan
atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter jika tidak ada Untuk mencegah stasis urine
kontra indikasi
Monitor pemeriksaan ulang urine kultur dan Mengetahui seberapa jauh efek pengobatan
sensivitas untuk menentukan respon terapi terhadap keadaan penderita
Anjurkan pasien untuk mengosongkan Untuk mencegah adanya distensi kandung kemih
kandung kemih secara komplit setiap kali
kemih
Berikan perawatan perineal, pertahankan agar Untuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri
tetap bersih dan kering. yang membuat infeksi uretra
Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi dan atau nokturia) yang berhubunganm dengan
ISK.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat mempertahankan pola
eliminasi secara adekuat.

Kriteria :
Klien dapat berkemih setiap 3 jam
Klien tidak kesulitan pada saat berkemih
Klien dapat bak dengan berkemih
Intervensi Rasional
Ukur dan catat urine setiap kali berkemih Untuk mengetahui adanya perubahan warna
dan untuk mengetahui input/out put

Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam Untuk mencegah terjadinya penumpukan


urine dalam vesika urinaria.

Palpasi kandung kemih tiap 4 jam Untuk mengetahui adanya distensi kandung
kemih.

Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal Untuk memudahkan klien di dalam
berkemih.
Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.
nyaman
Nyeri yang berhubungan dengan ISK

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasa nyaman
dan nyerinya berkurang.

Kriteria Hasil :
Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih.
Kandung kemih tidak tegang
Pasien nampak tenang
Ekspresi wajah tenang

Rasional Intervensi

Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi
atau meringankan nyeri.

Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat
aktivitas yang dapat di toleran merilekskan otot-otot

Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra Untuk membantu klien dalam berkemih
indikasi

Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi Analgetik memblok lintasan nyeri
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit,
metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda


gelisah.

Kriteria hasil :
Klien tidak gelisah
Klien tenang

Rasional Intervensi

Kaji tingkat kecemasan Untuk mengetahui berat ringannya


kecemasan klien

Beri kesempatan klien untuk Agar klien mempunyai semangat dan mau
mengungkapkan perasaannya empati terhadap perawatan dan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai