Anda di halaman 1dari 10

MATERI PRAKTIKUM I

SIMULASI INVITRO MODEL FARMAKOKINETIKA

Tujuan umum: Memahami konsep farmakokinetika suatu obat

Tujuan khusus:
o Mempelajari konsep farmakokinetika suatu obat dengan menggunakanan simulasi invitro
o Membedakan profil farmakokinetika suatu obat dengan dosis, rute pemakaian, klirens dan
volume distribusi yang berbeda
o Menerapkan analisis farmakokinetika dalam perhitungan parameter farmakokinetika

Bahan:
o Rhodamin
o Air suling

Alat:
o Spektrofotometer
o Magnetic stirrer
o Tabung reaksi
o Pipet ukur
o Beker gelas 1L / 2L
o Pipet volume 25ml / 30ml

Prosedur:
Macam percobaan
Percobaan simulasi ini dilakukan dengan 6 model farmakokinetika obat. Masing-masing
kelompok praktikan melakukan satu macam percobaan sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut:
Rute pemakaian
Intravaskuler Ekstravaskuler
I II III I II III
Dosis (mg) 5 2,5 5 5 2,5 5
Klirens (ml/menit) 200 100 200 200 100 200
Vol. dist (L) 0,9 0,9 1,8 0,9 0,9 1,8
Dosis (Do) = Jumlah Rhodamin B yang ditambahkan dalam beker glass
Klirens = Volume larutan Rhodamin B yang dibersihkan tiap waktu
Volume distribusi(Vd) = Volume air yang ada dalam beker gelas
Tahapan Percobaan
1. Pembuatan lrutan baku kerja rhodamin B
a. Buatlah larutan baku induk 100 mcg / ml dari 10 mg rhodamin B diarutkan dalam 100
ml air suling
b. Buatlah larutan baku kerja rhodamin b dengan cara mengencerkan larutan baku induk
dengan air suling sampai didapat larutan dengan kadar 0,25; 0,5; 1; 2; 3; 5 mcg/ml

2. Penentuan panjang gelombang maksimum


Tentukan panjang gelombang maksimum dengan menggunakan larutan baku kerja 2 dan
5 mcg/ml. Amati nilai serapan pada panjang gelombang antara 530-570 nm. Buatlah
kurva serapan terhadap panjang glombang dari larutan baku kerja 2 dan 5 mcg/ml pada
kertas grafik berskala sama. Tentukan λ maksimum!

3. Pembuatan Kurva Baku


Lakukan pengamatan serapan dari larutan baku kerja pada 1 pada panjang gelombang
maksimum yang telah didapat dari 2.
Buatlah tabel hasil pengamatan dan buat kurva kadar larutan baku kerja terhadap serapan
pada kertas grafik berskala sama. Hitung koefisien korelasinya, dan buat persamaan
garisnya.

4. Simulasi Model Farmokokinetik In Vitro


Rute intravaskuler, kompartemen satu terbuka:
o Isi beker gelas dengan air suling secara kuantitatif, sesuai dengan nilai Vd. Jalankan
stirrer
o Tambahkan rhodamin B ke dalam beker gelas sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan sebelumnya (rhodamin B yang ditambahkan diambil dari larutan baku
induk yang disesuaikan volumenya).
o Ambil sampel dari beker gelas larutan rhodamin B berkali-kali sebesar nilai Cl dan
segera gantikan volume yang diambil tersebut dengan air suling
o Ukur serapan sampel pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh,
gunakan air suling sebagai blanko.
o Hitung parameter farmakokinetika

Rute intravaskuler, kompartemen satu terbuka:


Pada percobaan ini dianggap kadar puncak dicapai pada pemberian ke 4-5 sehingga
percobaan dilakukan dengan pemasukan obat 4-5 kali, tiap kali 1/5 – 1/4 dosis yang
digunakan. Cara percobaan sebagai berikut:
o Isi beker gelas dengan air suling secara kuantitatif, sesuai dengan nilai Vd. Jalankan
stirrer
o Tambahkan rhodamin B 1/5 – ¼ dosis ke dalam beker gelas sesuai dengan dosis
yang telah ditentukan sebelumnya (rhodamin B yang ditambahkan diambil dari
larutan baku induk yang disesuaikan volumenya). Homogenkan, ambil sampel
larutan rhodamin B sebesar nilai Cl-nya dan segera ganti volume tersebut dengan air
suling.
o Lakukan prosedur tersebut secara berulang sampai semua dosis rhodamin B masuk.
o Lanjutkan pengambilan sampel larutan rhodamin B sebesar nilai Cl nya dan segera
ganti volume tersebut dengan air suling.
o Ukur serapan sampel pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh,
gunakan air suling sebagai blanko.
o Hitung parameter farmakokinetika
Skema kerja :

1. Pembuatan larutan baku kerja rhodamin B

10 mg rhodamin B yang dilarutkan dalam 100 ml air suling

Membuat larutan baku kerja rhodamin B

Mengencerkan larutan baku induk dengan air suling samapi didapat


larutan dengan kadar 0,25 ; 0,5 ; 1 ; 2 ; 3 ; 5 mcg/ml

Menentukan panjang gelombang maksimum dengan menggunakan


larutan baku kerja 2 dan 5 mcg/ml

2. Penentuan panjang gelombang maksimun

Mengamati nilai serapan pada panjang gelombang antara 530-570 nm

Membuat kurva serapan terhadap panjang gelombang dari larutan


baku kerja 2 dan 5 mcg/ml pada kertas grafik berskala sama

Menetukan lamda (panjang gelombang) maksimum


3. Pembuatan kurva baku

Melakukan pengamatan serpan dari larutan baku kerja pada 1 pada panjang
gelombang maksimum yang telah didapat dari 2

Membuat tabel hasil pengamatan dan membuat kurva kadar larutan baku kerja
terhadap serapan pada kertas grafik berskala sama

Menghitung koefisien korelasinya dan membuat persamaan garisnya

4. Simulasi Model Farmakokinetik In Vitro


Rute Intravaskuler Kompartemen Satu Terbuka

Mengisi beaker glass deng air suling secara kuantitatif

Jalankan stirer (alat yang digunakan untuk pengadukan cairan kimia sehingga
dapat membantu proses homogenasi)

Menambahkan rhodamin B kedalam beaker glass sesuai dengan dosis yang


telah ditentukan sebelumnya

Mengambil sampel dari beaker glass larutan rhodamin B berkali-kali sebesar nilai
Cl dan menggantikan volume yang diambil tersebut dengan air suling

Mengukur serapan sampel pada panjang gelombang maksimum (gunakan air


suling sebagai blanko)

Menghitung parameter farmakokinetika


Rute Ekstraseluler Kompartemen 1 Terbuka :

Mengisi beaker glass dengan air suling secara kuantitatif

Jalankan stirer

Menambahkan rhodamin B 1/5-1/4 dosis kedalam beaker glass sesuai dengan


dosis, aduk hingga homogen

Ambil sampel larutan rhodamin B sebesar nilai Cl-nya dan segera ganti volume
tersebut dengan air suling

Lakukan prosedur tersebut secara berulang sampai semua dosis rhodamin B


masuk

Ambil sampel larutan rhodamin B berkali-kali sebesar nilai Cl dan mengganti


volume yang diambil tersebut dengan air suling

Mengukur serapan sampel pada panjang gelombang maksimum yang telah


diperoleh (gunakan air suling sebagai blanko)

Menghitung parameter farmakokinetik


Data dan analisis

1. Penimbangan rhodamin B
Berat wadah dan rhodamin B
Berat wadah
Berat rhodamin B

2. Tabel nilai serapan rhodamin B pada berbagai panjang gelombang untu k penetuan
lamda maks
Serapan
Panjang gelombang (nm) C1 C2
( mcg/ml) ( mcg/ml)

Panjang gelombang = nm

3. Tabel nilai serapan rhodamin B pada berbagai kadar untuk pembuatan kurva baku
Kadar (µg/ml) Serapan
Blanko Sampel Sampel-blanko

Persamaan kurva baku

Y =...................................

r=.....................................

Gambarkan kurva serapan rhodamin B pada berbagai kadar untuk penentuan kurva baku !
4. Kadar rhodamin B dalam sampel tiap waktu
Waktu Kadar rhodamin B
sampling Intravaskular ekstravaskuler
I II III I II III

Gambarkan kurva log kadar rhodamin B vs t dari rute intravaskuler !


Gambarkan kurva log kadar rhodamin B vs t dari rute ekstravaskuler !

5. Perhitungan area bawah kurva (AUC)


Ruta intravaskuler :
 Percobaan I :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

 Percobaan II :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

 Percobaan III :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Rute ekstravaskuler :
Waktu AUC rute ekstravaskuler
sampling Percobaan I Percobaan II Percobaan III
AUCt AUC0-t AUCt AUC0-t AUCt AUC0-t
6. Perhitungan K, t ½ dan Ka
Perhitungan K :
Dari kurva log kadar rhodamin vs t ditentukan titik fase elimnasi, kemudian tentukan
persamaan garis regresinya
Harga slop garis = -K/2,303
Harga t ½ = 0,693/K
Perjitungan Ka :
Dari slop fase eliminasi, tarik garis ekstrapolasi hingga memotong sumbu Y.
Tentukan beberapa titik di bagian atas !
Hitung harga C residual dengan mengurangkan harga C sebenarnya terhadap harga C
ekstrapolasi yang bersesuaian !
Hitung persamaan garis C residual vs t, hitung harga Ka dari harga slop garis yang
diperoleh !
Slop = -Ka/2,303

Anda mungkin juga menyukai