Anda di halaman 1dari 9

1

LAMPIRAN
KEPUTUSAN BUPATI SERUYAN
NOMOR 188.45/ /2021
TANGGAL 2021
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN BUPATI SERUYAN
NOMOR .......... TAHUN 2021 TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 9 TAHUN


2021 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI APARATUR SIPIL
NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

I. PARAMETER DAN BESARAN PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN


PEGAWAI

Pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara (TPP ASN)


Tahun Anggaran 2021 sebagaimana Peraturan Bupati Seruyan Nomor ..........
Tahun 2021 Tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan dapat dibayarkan dengan
mekanisme sebagai berikut :

A. Sesuai ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Bupati Seruyan Nomor .......
Tahun 2021 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan, dinyatakan
bahwa Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) diberikan berdasarkan :
1. TPP berdasarkan beban kerja;

2. TPP berdasarkan prestasi kerja;


3. TPP berdasarkan tempat bertugas;
4. TPP berdasarkan kondisi kerja;
5. TPP berdasarkan kelangkaan profesi; dan/atau
6. TPP berdasarkan pertimbangan obyektif lainnya.

B. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di Lingkungan Pemerintah


Kabupaten Seruyan diberikan kepada Pegawai ASN sesuai jabatan dan
kelas jabatan dengan kemampuan keuangan Daerah dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. TPP bagi Pegawai ASN dengan Jabatan Tenaga Kesehatan dibayarkan
sebesar 100% (seratus per seratus) dari TPP yang diperoleh masing-
masing ASN setiap bulannya;
2. TPP bagi Calon Pegawai ASN akan dibayarkan sebesar 80 % (delapan
puluh per seratus) dari TPP yang diperoleh masing-masing ASN setiap
bulannya;
3. Pembayaran TPP sebagaimana dimaksud poin 1 dan poin 2
dibayarkan sesuai kemampuan keuangan daerah.

II. PENETAPAN PEGAWAI ASN DALAM JABATAN DAN KELAS JABATAN

A. Berdasarkan Pasal 12 Peraturan Bupati Seruyan Nomor ....... Tahun


2021 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan, TPP diberikan kepada
2

seluruh ASN yang terdiri dari Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,


Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional.
1. Jabatan Administrasi terdiri dari:
a. Jabatan administrator;
b. Jabatan pengawas;dan
c. Jabatan pelaksana
2. Jabatan Fungsional terdiri dari:
a. Jabatan fungsional keahlian; dan
b. Jabatan fungsional keterampilan

B. Penetapan jabatan Pelaksana agar memperhatikan Pertauran Menteri


PAN dan RB Nomor 41 Tahun 2018 Tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah

C. Pembayaran TPP bagi pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten


Seruyan ditetapkan berdasarkan Kelas Jabatan antara lain :

KELAS
NO NAMA JABATAN
JABATAN
1 2 3
1. Sekretaris Daerah 15
Asisten, Sekretaris Dewan, Inspektur, Kepala Badan,
2. 14
Kepala Dinas, Dokter Utama, Dokter Gigi Utama
3. Staf Ahli Bupati 13
Kabag pada Sekda, Kabag pada Setwan, Camat,
Sekretaris Inspektorat, Sekretaris Badan, Sekretaris
4. Dinas, Direktur RSUD Kuala Pembuang, Dokter 12
Madya, Dokter Gigi Madya, Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa Madya
Inspektur Pembantu, Kepala Bidang, Direktur RSUD
5. Hanau, Kabag pada RSUD Kuala Pembuang, 11
Sekretaris Camat, JFT Madya
Dokter Muda, Dokter Gigi Muda, Pengelola
6. 10
Pengadaan Barang/Jasa Muda
Kasubbag, Kasubbid, Ka. Seksi, Ka. UPT, Lurah, JFT
7. 9
Muda, Dokter Pertama, Dokter Gigi Pertama
Kasubbag Kecamatan, Kasubbag TU UPT, Sekretaris
8. Lurah, Ka. Seksi Kelurahan, JFT Pertama, JFT 8
Penyelia
Analis, Penyusun, Penelaah, Perencana, Penyuluh,
Bendahara, Perancang, Pengawas, Pemeriksa,
9. Investigator, Penyidik, Fasilitator, Pemeriksa, 7
Petugas Standarisasi dan Sertifikasi, Konservator,
Juru Gambar, JFT Pelaksana Lanjutan/Mahir
Pengelola, Pengolah, Pranata Acara, Penyiap,
Verifikator, Notulis Rapat, Pranata, Ajudan, Jurnalis,
10 Penata Liputan, Pengamat Operasi dan Pemeliharaan
6
. Sumber Daya Air, Operator Sandi dan
Telekomunikasi, Operator Komputer Grafis, JFT
Pelaksana/Terampil
3

Pengadministrasi, Teknisi, Petugas Protokol,


Komandan, Pranata Perlindungan Masyarakat,
11
Montir, Pemandu Wisata, Operator, Juru Informasi 5
.
dan Komunikasi, Juru Sita Kekayaan Negara,
Akupunturis
12
Pengemudi Ambulan 4
.
13 Petugas Keamanan, Pemulasaran Jenazah, Juru
3
. Pungut
14
Petugas Penggandaan, Binatu Rumah Sakit 2
.
15
Pramu Kebersihan, Pramu Taman 1
.

D. Memperhatikan kondisi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan


untuk menetapkan ASN dalam jabatan Pelaksana dapat disesuaikan dari
Pendidikan dan/atau Pangkat/Gol. Ruang;
Contoh penetapan Pegawai ASN dalam Jabatan dan Kelas Jabatan antara
lain :

1. Sdr Akmal Ibrahim Asy’ari Pendidikan Terakhir SLTA Sederajat


mempunyai Pangkat/Gol. Ruang Pengatur Muda (II/a) atau Pengatur
Muda Tingkat I (II/b) dapat di tetapkan dalam Jabatan yang kelas
Jabatan 5.
2. Sdr Akram Syakir Pendidikan Terakhir SLTA Sederajat mempunyai
Pangkat/Gol. Ruang Pengatur (II/c) atau Pengatur Tingkat I (II/d)
dapat di tetapkan dalam Jabatan yang kelas Jabatan 6.
3. Sdr Arkan Said Ramadhan Pendidikan Terakhir SLTA Sederajat
mempunyai Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda (III/a) atau lebih tinggi
dapat di tetapkan dalam Jabatan yang kelas Jabatan 7.

III. PENGGUNAAN PRESENSI ELEKTRONIK DAN PENGISIAN AKTIVITAS


HARIAN PADA APLIKASI E-KINERJA
A. ABSENSI ELEKTRONIK DAN KEHADIRAN :
1. Setiap ASN wajib mentaati ketentuan jam kerja yang telah ditetapkan
pemerintah yaitu 6 ½ jam sehari pada hari kerja;
2. Ketentuan presensi elektronik :
a. Presentasi Pagi dilakukan mulai 06.30 s/d 07.00 WIB
b. Presensi pulang sore dilakukan mulai 14.00 s/d 14.30 WIB;
c. Khusus tenaga Kesehatan yang melaksanakan tugas yang bersifat
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dalam bentuk
tugas jaga/piket/shift persensi elektroniknya dengan ketentuan :
1) Piket Pagi masuk dilakukan mulai jam 06.30 s/d 07.00 WIB
2) Piket Pagi pulang dilakukan mulai jam 14.00 s/d 14.30 WIB
3) Piket Siang masuk dilakukan mulai jam 13.30 s/d 14.00 WIB
4) Piket Siang pulang dilakukan mulai jam 20.00 s/d 20.30 WIB
5) Piket Malam masuk dilakukan mulai jam 19.30 s/d 20.00 WIB
6) Piket Malam pulang mulai jam 07.00 s/d 07.30 WIB
7) Dst. Silahkan dilanjutkan isiannya
3. Ketentuan jam kerja pada bulan Ramadhan menyesuaikan jam kerja
yang ditetapkan pemerintah;
4

4. PNS yang tidak dapat melakukan presensi elektronik karena ada


kepentingan dinas dapat diabsenkan oleh Admin absensi Perangkat
Daerah jika didukung bukti berupa surat tugas, disposisi kepala
Perangkat Daerah;
5. PNS yang tidak melakukan presensi elektronik karena memiliki
kepentingan mendesak dapat diabsenkan oleh Admin absensi
Perangkat Daerah dengan menyertakan surat keterangan kepala
Perangkat Daerah;
6. PNS yang lupa melakukan presensi elektronik dapat diabsenkan oleh
Admin absensi Perangkat Daerah disertai foto CCTV atau surat
keterangan kepala Perangkat Daerah;
7. PNS yang melaksanakan perjalanan dinas dianggap masuk kerja dan
pulang tepat waktu, diabsenkan oleh Admin absensi Perangkat
Daerah melampirkan Surat Tugas (ST) serta Surat Perjalanan Dinas
(SPD);
8. Ketentuan Cuti PNS berpedoman pada Peraturan Badan Kepegawaian
Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS,
sebagai berikut :
a. Cuti Tahunan diberikan paling banyak 12 hari kerja dan paling
sedikit 1 hari kerja;
b. Cuti Alasan Penting diberikan paling lama 1 bulan dengan
peruntukan jelas;
c. Cuti Sakit dengan Surat Keterangan Dokter maksimal diberikan
untuk 14 hari kalender, sesuai dengan ketentuan yang berlaku (di
atas), jika lebih dari 14 hari, maka PNS harus mengajukan
permintaan cuti sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter
pemerintah;
d. Cuti Besar diberikan paling lama 3 bulan dengan peruntukan jelas;
e. Cuti Melahirkan diberikan paling lama 3 bulan.
9. Surat Keterangan Cuti dapat digunakan sebagai dokumen pengganti
kehadiran sehingga tidak mengurangi presensi kehadiran.

B. PENGISIAN AKTIVITAS HARIAN


1. Aktivitas Harian Yang Dapat Dimasukkan Dalam Aplikasi E-
Kinerja :
a. Aktivitas ASN pada Seluruh Perangkat Daerah:
Aktivitas Waktu (maksimal Dokumen
/dalam menit) Pendukung
5

2. Aktivitas Harian Yang Tidak Boleh Dimasukkan Dalam Aplikasi E-


Kinerja :
a. Menginput aktivitas yang bersifat pribadi seperti : menginput
aktivitas E-kinerja milik pribadi atau atasan, membayar pajak
apapun milik pribadi, mengurus data kependudukan,
mengantar/mendampingi keluarga berobat, mengantar, menjemput
dan menghadiri rapat wali murid di sekolah serta aktivitas-aktivitas
lainnya yang tidak sesuai dengan tupoksi dan tugas kedinasan.
b. Menginput aktivitas ibadah dalam bentuk apapun.
c. Menginput aktivitas berupa membaca koran, membaca kitab suci,
merapikan atau membersihkan meja kerja, menyalakan atau
mematikan perangkat komputer/barang elektronik dan kalimat
sejenisnya serta kalimat-kalimat lain yang tidak mempunyai output
kinerja.
d. Menuliskan kalimat "menunggu perintah atasan",
"memantau/mengawasi staf atau bawahan bekerja" dan kalimat
sejenisnya.
e. Menginput aktivitas harian terkait dengan tugas pokok dan fungsi
kepala desa bagi ASN yang ditugaskan sebagai Penjabat kepala
desa.
f. Dts silahkan dilanjutkan isiannya

C. PERJALANAN DINAS :
1. Kegiatan perjalanan dinas baik dalam daerah maupun luar daerah
dapat dimasukkan kedalam aplikasi e-kinerja mulai dari
keberangkatan, aktivitas ketika sedang berurusan di tempat tujuan
hingga kepulangan. Waktu keberangkatan dan kepulangan perjalanan
dinas luar daerah diberikan selama 1 hari kerja ( 7,5 jam ) .
2. Untuk perjalanan dinas dalam rangka Bimtek & Diklat, isian aktivitas
selama mengikuti kegiatan harus disesuaikan dengan lampiran Jadwal
Bimtek (jadwal bimtek dilampirkan pada aplikasi e-kinerja untuk
memudahkan verifikator dalam pemeriksaan aktivitas harian).
3. Perjalanan dinas yang sifatnya mendadak/tidak terencana, dimana
seorang PNS telah melakukan presensi pada pagi hari dan melakukan
aktivitas yang telah diinput ke dalam aplikasi E-kinerja, namun pada
siang atau sore harinya ditugaskan untuk melaksanakan Perjalanan
Dinas, maka PNS yang bersangkutan harus menghapus inputan
aktivitas dalam aplikasi E-kinerja pada hari itu dan untuk presensi
pagi yang telah terekam dirubah menjadi DL/DD oleh admin Perangkat
Daerah masing-masing.
4. Kegiatan perjalanan dinas bagi PNS yang menjabat sebagai Penjabat
Kepala Desa yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDes) tidak dapat dimasukkan ke dalam aplikasi
e-kinerja karena bukan merupakan tugas dan fungsi jabatan definitif
pada Perangkat Daerah asal.

D. KINERJA
6

1. Dalam hal Sistem lnformasi Monitoring Kinerja (SIM-K) telah


diterapkan, maka PNS wajib mengisi target kinerja sesuai perjanjian
kerja pada awal tahun dan perjanjian kerja perubahan.
2. Realisasi kinerja dimasukkan kedalam aplikasi e-kinerja setiap
bulan, dengan melampirkan daftar hasil kinerja yang disetujui oleh
atasan langsung
IV. MEKANISME PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
A. ASN YANG BERSANGKUTAN
1. ASN melakukan pelaporan kinerja melalui aplikasi e-kinerja
selambat-lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya;
2. Bagi ASN yang melaksanakan pelaporan kinerja melebihi batas
waktu sebagaimana poin 1 TPP yang bersangkutan tidak dapat
dibayarkan.
3. Dikecualikan untuk pelaporan kinerja bulan desember akhir
pelaporan dilakukan pada tanggal 20 Desember.
B. ATASAN LANGSUNG
1. Atasan langsung Wajib:
a. Memantau aktivitas harian bawahannya.
b. Memeriksa isian aktivitas harian dan kinerja bawahannya, serta
menyetujui atau menolak melalui aplikasi E-kinerja selambat-
lambatnya 2 hari setelah batas batas waktu penyampaian laporan
kinerja.
2. Atasan langsung bertanggung jawab terhadap isian aktivitas
harian dan kinerja bawahan yang telah disetujui.
3. Atasan langsung yang berdasarkan hasil pemeriksaan APIP terbukti
memberikan penilaian kinerja yang tidak sesuai dengan bukti kinerja
pegawai dan menyebabkan kerugian daerah, pembebanan kerugian
daerah dibebankan pada ASN yang bersangkutan sebesar 75% dan
atasan langsung sebesar 25% dari total kerugian daerah.
4. Pembebanan Kerugian daerah sebagaimana poin 3 yang disebabkan
oleh kepala perangkat daerah menjadi tanggung jawab kepala
perangkat daerah bersangkutan.
C. ADMIN E-KINERJA
1. Admin E-Kinerja ditetapkan dengan surat keputusan kepala
Dinas Kesehatan
2. Kewajiban Admin E-Kinerja Perangkat daerah :
a) Mencetak rekapitulasi presensi kehadiran.
b) Menyampaikan asli rekapitulasi presensi dan fotocopy berkas
pendukung masing masing PNS dari tanggal 1 s/d 31 antara
lain : sakit dengan keterangan dokter, cuti, Surat Perjalanan
Dinas (SPD), Surat Tugas (ST) kepada Kepala Perangkat Daerah
paling lambat tanggal 2 bulan berikutnya, namun apabila
tanggal 2 bertepatan dengan hari libur, maka berkas dapat
disampaikan pada hari kerja tanggal berikutnya. Berkas
pendukung masing masing PNS disusun menjadi 1 (satu)
berkas dan kemudian diurutkan sesuai Daftar Urut
Kepangkatan (DUK).
c) PNS yang melaksanakan perjalanan dinas dan mendapatkan Surat
Perjalanan Dinas (SPD), maka dalam aplikasi presensi diinput DD/DL
7

serta wajib melampirkan fotocopy Surat Perjalanan Dinas (SPD) sebagai


bahan verifikasi absensi. Tata cara penulisan dalam aplikasi :
a. DD = Dinas dalam kota Seruyan;
b. DL = Dinas luar kota Seruyan.
d) PNS yang melaksanakan perjalanan dinas namun tidak mendapatkan
Surat Perjalanan Dinas (SPD), admin Perangkat Daerah melakukan
absensi secara manual terhadap yang bersangkutan dengan dasar
Surat Tugas (ST).
e) PNS yang tidak memungkinkan melakukan absensi elektronik
pagi/sore karena kepentingan dinas dapat diabsenkan oleh admin
Perangkat Daerah dengan dasar melampirkan fotocopy Surat Tugas
(ST) atau disposisi pimpinan.
f) Menyampaikan Surat Keputusan/ daftar nama PNS di lingkungan
Perangkat Daerah yang mendapatkan honorarium baik bersumber
APBD maupun APBN (berikut daftar tanda terima Honorarium jika
sudah dibayarkan) sebagai bahan tim verifikasi dalam memeriksa
inputan aktivitas di dalam aplikasi E-kinerja.
g) Menyampaikan kepada PNS dilingkup Perangkat Daerah terkait masa
sanggah hasil verifikasi E Kinerja, yaitu 1 hari setelah kinerja selesai
diverifikasi oleh tim verifikator, apabila tidak terdapat sanggahan, maka
admin Perangkat Daerah dapat melanjutkan proses pencairan TPP.
a. Apabila dalam tahun berjalan terdapat PNS yang
diberhentikan dengan hormat maupun tidak dengan hormat,
pensiun, meninggal dunia, pindah Perangkat Daerah, dan
masa persiapan pensiun (MPP), maka wajib segera
menyampaikan data PNS ·yang bersangkutan kepada Kepala
Sadan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan dan Kepala
Dinas Komunikasi, lnformatika, Statistik dan Persandian
untuk dilakukan penyesuaian.

V. PENUNDAAN DAN PEMOTONGAN PEMBAYARAN TPP


A. PENUNDAAN PEMBAYARAN TPP
1. Penundaan Pembayaran TPP dalam hal pelaporan LHKPN antara lain
:
a. Bagi ASN yang di dimuat dalam Surat Keputusan Bupati Seruyan
sebagai Wajib Lapor LHKPN diwajibkan untuk melaporkan LHKPN
mulai Bulan Januari sampai dengan Bulan April Tahun 2022.
b. Apabila wajib lapor LHKPN sebagaiman poin 1 belum membuat
laporan LHKPN pada waktu yang ditetapkan maka ASN tersebut
ditunda pembayaran TPPnya.
c. Adapun wajib lapor LHKPN yang membuat laporan LHKPN
melebihi batas waktu sebagaimana poin 1 wajib mendapat
rekomendasi pembayaran TPP dari Inspektorat daerah
Kabupaten.
8

2. Penundaan Pembayaran TPP dalam hal keterlambatan penyampaian


laporan keuangan antara lain :
a. Penundaan Pembayaran TPP pada Perangkat Daerah dilakukan
apabila penyampaian laporan keuangan bulanan, semesteran dan
tahun melewati batas waktu yang telah ditentukan.
b. mekanisme penyampaian laporan keuangan sebagaimana poin 1
diatur dalam surat edaran Bupati Seruyan.

B. PEMOTONGAN PEMBAYARAN TPP


1. Pemotongan Pembayaran TPP atas tuntutan kerugian Daerah
anatara lain :
a. besaran pemotongan berdasarkan SKTJM dan/atau SK
Pembebanan ganti rugi melalui mekanisme pemindah bukuan
dari rekening Pegawai Negeri Sipil ke rekening Kas Daerah dengan
dilampirkan surat kuasa pemotongan.
b. Pemotongan sebagaimana huruf 1 berlaku untuk Pegawai Negeri
Sipil atas Tuntutan kerugian Daerah yang ditetapkan sesuai
SKTJM, SKP2KS dan/atau SKP2K sebelum ketentuan ini berlaku.

2. Pemotongan pembayaran TPP karena tidak masuk kerja antara lain :


a. Pemotongan TPP alasan tidak masuk kerja tanpa keterangan
maka akan dikurangi pembayaran TPP berdasarkan Beban Kerja
Contoh :
Sdr. Raihan tidak masuk kerja tanpa keterangan 2 hari dari 22
hari kerja pada bulan berjalan, maka TPP sdr. Raihan dibayarkan
dengan rumusan :

Kehadiran x 100%
Hari Kerja
20 x 100%
22
(91% -6%) x (Basic TPP X 40% )

(85%) x (Basic TPP X 40% )

b. Pemotongan TPP alasan tidak masuk kerja karena cuti maka


akan dikurangi pembayaran TPP berdasarkan Beban Kerja
Contoh :
Sdr.(i) Indri tidak masuk kerja karena Cuti Tahunan selama 2
hari dari 22 hari kerja pada bulan berjalan, maka TPP sdr.(i) Indri
dibayarkan dengan rumusan :

Kehadiran x 100%
Hari Kerja
22 x 100%
22
(100% - 6%) x (Basic TPP X 40% )
9

(94%) x (Basic TPP X 40% )

V. LAIN-LAIN
1. Mekanisme Pembayaran TPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Penjelasan terhadap hal-hal yang belum diatur di dalam petunjuk
teknis ini dapat dikonsultasikan dan/atau dikoordinasikan dengan
Tim Monitoring dan Evaluasi Tambahan Penghasilan Pegawai
Negeri Sipil Kabupaten Seruyan

Anda mungkin juga menyukai