Anda di halaman 1dari 104

MEHTERIKESEHATAN

REPUBLJK INDONESIA

MENTERl KESEHA TAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


REPUBLIK INDONESIA

KEPUTtTSAN ftlENTERI KESEHA TAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


NOMOR: 66/Menkes-Kesos/SK/1/2001
TENT ANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH


KESEHATAN MASYARAKAT DAN ANGKA KREDITNYA

MENTER! KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Mcnimbang: a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Negara


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
58/Kcp/M.PAN/8/2000. telah ditetapkan jabatan
fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Anglea
Kreditnya serta telah ditindak lanjuti dengan Keputusan
Bersama Menteri Kes clan Kesos dan Kepala Badan
Kepcgawaian Negara Nomor 181 IIM:enkes-Kesos/SKB
/XII I 2000 dan nomor l 64A tahun 2000 tentang Petunjuk
Pclaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dan Anglea Krcditnya.

b. bebwa dalam rangka tertib administrasikepegawaian, dan


kelancaran kegiatan teknis di bidang penyuluh kcsehatan
masyarakat, scrta untuk mendukung pengembangan karier
Penyuluh kesehatan perlu adanya Pctunjuk Teknts
Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
dan Angka Kreditnya.

t. bahwa atas dasar hal-hal tersebut di atas, perlu menctapkan


Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat dan Anglea Kreditnya ;

Mc.•ngingat : 1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok -


pokok Kcpegawaian sebagaimana telah diubah dengan
Undang - Undang Nomor 43 Tahur; 1999 ;
--

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

2. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan

3. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1977 tentang


Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan ..Peraturan Pcmerinrah
Nomor 6 Tahun 1997;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun i994 tcntang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

6. Peraturan Pemerintah Nornor 32 Tahun 1996 tentang


tenaga Kesehatan;

7. Pcraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2900 tentang


Kewenangan Pemerintah dan K.ewenangan Provinsi
sebagai daerah Otonomi;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang


WBWENANG Pcngangkata.n, Pemindahan, dan
Pcmberhentian Pegawai Negeri Sipil ;

9. Pcraturan Pemerintah Nomor 99. Tahun 2000 tentang


Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil;

10. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1996 tentang


Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Presiden Nomor 147Tahun 1999;

11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang


Rum.pun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

12. Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 1999 tentang Badan


Kepegawaian Negara;
MENTERIKESEHATAN
REPUBUK INDONESIA

13. Keputusan ~-'!~=i!:r! Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


58/KEP/M.PAN/8/2000 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Kcschatan Masyarakat dan Anglea Kreditnya;

14. Kcputusan Mcnteri Kesehatan R1 nomor : 130 tahun 2000


tentang Organisasi dan Tata Kcrja Departemen Kesehatan;

15. Keputusan Bersama Menteri Kes dan Kesos dan Kepala


Badan Kcpcgawaian Negara Nomor 1_811/Menkes•
Kesos/SKBIXII/2000 dan nomor 164A tahun 2000, tentang
Petunjuk Pelalcsanaan Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya.
MEMUTUSKAN :
Mcnetapkan
PERT AMA Petunjuk Tcknis Pclaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyaralcat dan Anglea Kreditnya sebagaimana
tcrcantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KE DUA Kcputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

SALINAN Keputusan ini di .,;,


sam t".,9
1. Menteri Dalam Negeri dan Otonmtt~!eHih
2. Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia
3. · Mcr.teri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
4. Kcpala Badan Kepcgawaian Negara
5. Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I Lingkup Dcpartemen Kesehatan dan Kesos
6. Para Kepala Kantor Wilayah Departcman Kcschatan scluruh Indonesia
7. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
KA TA SAMBUTAN

Sebagai tindak lanjut dari keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara


No. 58/KEP/8/2000 tanggal 4 Agustus 2000 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Surat Keputusan Bersama Menteri
Kesehatan denqan Kepala Sadan kepegawaian Negara No. 1811/Menkes•
Kesos/SKB/Xill.2000 dan No. 164A tahun 2000 tanggal 26 Desember 2000, untuk
rnernberikankejelasan dalam melaksanakan kegiatan dan penilaian angka kredit
Penyuluh Kesehatan Masyarakat perlu ditetapkan petunjuk teknis oleh Menteri
Kesehatan dan Kesos RI.

Dengan diterbitkannya buku Petunjuk teknis ini, diharapkan pelaksanaan Jabatan


Penyuluh Kesehatan Masyarakat dapat berjalan dengan baik dan dapat
rnernbantu setiap Pimpinan dalam penerapan pola pengembangan karier
pegawai.

Kepada semua pihak yang telah berperan serta memberikan bantuan pemikiran
saran dan pendapat demi terwujudnva buku Petunjuk Teknis ini, kami ucapkan
terima kasih.

Jakarta, 29 Januari 2001


"Kepala Biro Kepegawaian
Depart en Kesehatan dan Kesos RI/-

Drg. Kuswartini Suhel

NIP. 140 048 613

Julen is Jafung P KM . 1'


<::
KATA PENGANTAR

Oengan mengucapkan syukur kepada Allah swr atas ridho dan rahmatNya
kegiatan Penyusunan Petunjuk Teknis Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat
telah selesai sesuai dengan rencana tanpa menemui hambatan yang berarti.
Adapun tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk memberikan kejelasan kepada
pejabat yang berkepentingan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang sudah
bekerja pada Jabatan PKM atau tena9a kesehatan masyarakat yang berminat
terutama Pf\lS.
Dalam perjalanan ke depan diharapkan penerapannyatidak terlalu kaku, tapi
ada keluwesan untuk dikembangkan sehingga petunjuk ini akan tetap
memberikan kemudahan pemanfaatannya bagi pengguna (Penyuluh
KesehatanMasyarakat).
Kami rnenyadari bahwa petunjuk ini belurn dapat mengakomodasi seluruh
- ,. kebutuhan dan masih jauh dari sempurna, untuk ltu masukari darl Bapak/Ibu·
sanqat kami hargai dan harapkan.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan petunjuk ini, semoga Allah SWT membalas
atas kebaikannya.
Selamat memanfaatkan petunjuk tehnis ini dengan
baik.

Jakarta, 29 Januari 2001


4)DirekturPromosi Kesehatan
Ditjen KesehatanMasyarakat

NIP. 140 025 019

Juknis Jafung P KM 2
DAFTAR ISi
I

SK MENKES-KESOS NO 66/MENKES-KESOS/SK/1/2001

KATA SAMBUTAN .

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISi

SABI :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...... . .. ... .. . ... ... ...... .... . . ... ... . .. ... ... . .. ... .. . 3
..8. Tujuan 3
C. Ruang Lingkup .. . .. . .. . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . . . .. . . .. . .. .. .. .. . .. . .. .. . .. . 4
. Pengertian ... . .. ... ... ... .. . . .. . .. .. .
D. . .. ...... 4
E. Sistematika Penyajian .. . . 10

BAB II : PENYULUH KESEHATAN f.1ASYARAKAT _


A. Tugas Pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat . . . .. . .. .. . . . .. .. . 1r
-
B. Jenjang Kepangkatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat .. ... 11
C. Tata Cara Laksana Pengelolaan Jabatan Fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
1. Penyesuaian Kedalam Jabatan PKM ... . ..... ... . .. .. . . . .... . 14
2. Pengangkatan Kcdalam Jabatan Fungsional PKM . . .. . . .. 15
3. Kenaikan Pangkat Dalam Jabatan Fungsional PKM . . . . . . 16
.d Pembebasan Sementara Jabatan Fungsional PKM . . . . . . . 18
5. Pengangkatan Kembali kedalam Jabatan Fungsional 21
PKM.....
6. Pemberhentian Dalam Jabatan Fungsional PKM . . . . . . . . . . 23
BAB Ill
: TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN
MASYARAKAT
A. Tugas Pokok Tim Penilai . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . . .. .
24
B. Tim Penilai Jabatan Fungsional PKM . . . . . . . . . .. .. .. . . .. .. .. . . . . . ..
25
C. Mekanisme Penilaian Angka Kredit PKM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
D. Waktu Penilaian 28
BABIV E. Masa Kerja Tim Penilai ' _.......... 29
F. laporan : . . . . . . . . . . . . . .. .. 29

: PEROLEHAN ANGKA KREDIT


A. Pengumpulan Angka Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
30
BABV 8. Penghitungan Angka Kredit... ... ... ...... ...... ... ...... ... ... ... ..... 31
C. Mekanisme Pengajuan Penetapan Angka Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . .
31
D. Perincian Angi<a Kredit Jabatan PKM dan Bukti yang Dibutuhkan 32

: PENGEMBANGAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT


A. Pengertian . 56
B. Prinsip Dasar Pengembangan PKM .. 56
C. Pengembangan Karier PKM . 58

BABVI : PENUTUP . 61
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan upaya pembinaankarier, kepangkatanjabatan


dan peningkatan profesionalisme tPri~~a kesehatan( Penyuluh Kesehatan
Masyarakat ) telah didukung dengan adanya Surat Keputusan Menteri
Negara PendayagunaanAparatur Negara No. 58/Kep/M.PAN/8/2000
tentang Jabatan FungsionalPenyuluhKesehatanMasyarakatdan Angka
Kreditnya.

Surat Keputusantersebut merupakantindak lanjut dari Peraturan


Pemerintah No. 16 th 1994 tentang jabatan PNS dan KeppresNo 87 tahun
1999 tentang RumpunJabatan PNS.

Meskipun Surat Keputusan tersebut sudah dikeluarkanMenPAN yang


disusul dengan SKB antara Depkes-Kesosdengan BKN, belum keseluruhan
tenaga kesehatan memahami tentang isi SK terutama mengenai
penjelasan pelaksanaannya. Hal tersebut disebabkan antara lain
belum adanya aruan/rujukan berupa petunjuk operasionalyang bersifat
teknis pelaksar.aan jabatan PenyuluhKesehatanMasyarakat.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka perlu disusun petunjuk teknis


pelaksanaanjabatan PenyuluhKesehatanMasyarakadt an angka kreditnya.

B. TUJUAN
Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk memberipet1Jnjuk bagi pejabat dan yang
berkepentingan agar ada kesatuan bahasa dan · pengertian dalam
melaksanakan cara penilaian penetapan angka kredit,.. pengangkatan,
kenaikan pangkat, penyesuaian, pembebasan sementara, pengangkatan
kembali dan pemberhentian Penyuluh KesehatanMasyarakatsesuai dengan
Keputusan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Surat
Keputusan Bersama Menkes dan Kepala BKN tentang Angka kredit bagi
jabatan Penyuluh KesehatanMasyarakat(PKM).

3
C. RUANG LINGKUP.
Petunjuk Teknis ini memberikan pedoman acuan kepada pejabat yang
berkepentingan dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat tentang
pelaksanaan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara No.
58/Kep/M.Pan/8/2000tentang Jabatan PenyuluhKesehatan Masyarakat dan
Angka Kreditnya.
Petunjuk Teknis ini berlaku unt•.•"' t~ncga kesehatan (Penyuluh Kesehatan
Masyarakat)yang berstatus PNS.
Lingkup pembahasan dimulai dari penjelasan Penyuluh Keset=itan
Masyarakat, penyesuaian pengangkatan ke dalam jabatan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, tim penilai, perolehan angka kredit dan
PengembanganJabatanPenyuluhKesehatanMasyarakat.

D. PENGERTIAN

Dalampentunjuk teknis ini yang dimaksuddengan:

1. Penyuluh KesehatanMasyarakat( PKM ) adalah Pegawai Negeri Sipil


yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatanmasyarakat/promosi kesehatan;
2. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil adalah Jabatan Penyuluh
Kesehatan masyarakat yang pelaksanaantugasnya meliputi kegiatan
teknis operasional yang bersifat ketrampilan di bidang penyuluhan
kesehatanmasyarakat/promosikesehatan;
3. Pen~,uluh Kesehatan Masyarakat Ahli adalah Jabatan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat yang pe!aksanaan tugasnya meliputi kegiatan
yang berkaitan dengan pe:-gembanganpengetahuan,penerapan
konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan
proses pembelajaran dengan cara yang sistematis dibidang
·penyuluhan kesehatanrnasyarakat/prornoski esehatan;·
4. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat/ promosi kesehatan adalah suatu
upaya untuk memberikanpengalamanbelajar atau
menciptakankondisi bagi peroranqan, kelompok dan
masyarakatdalam berbagai tatanan, dengan membuka jaiur
komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasl, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan cara
melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat
mengenali, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatannya;
c Pengumpulan dai:=3, pengolahan , analisa dan mterpretasi serta
penvebarluasan lnformasi kesehatan merupakan salah satu metoda

C.u/Prom-Ka 4
untuk mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pencegahan
serta peningkatankesehatan;
6. Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian
atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dalam mengerjakan butir kegiatan dan digunakan sebagai
salah satu syarat untuk pengangkatandan kenaikan jabatan/pangkat
PenyuluhKesehatanMasyarakat;
7. Data Usulan Penetapan Ar.;~G !".:-edit (DUPAK) adalah blanko yang
berisi keterangan perorangan PenyuluhKesehatanMasyarakatdan butir
kegiatan yang dinilai dan harus diisi oleh Penyuluh Kesehatcn
Masyarakatdalam rangka penetapanangka kredit;
8. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah blanko yang berisi keterangan
perorangan PenyuluhKesehatanMasyarakatdan satuan nilai dari hasil
penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan
yang t~l~h dicapai oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah
· ditetapkah oleh PejabatPenetapAngkaKredit;
9. nm Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. dalam rangka untuk
membantu penetapanangka kredit PenyuluhKesehatanMasyarakat;
10. Pejabat Penetap Angka Kredit adalah pejabat yang berwenanq
menetapkanangka kredit Penyuluh
KesehatanMasyarakat;
11. Pejabat Pengusul adalah pejabat · yang berwenang mengusulkan
penetapan angka kredit
PenyuluhKesehatanMasyarakat;
12. nm penilai pusat adalah tim penilai yang dibentuk oleh Sekretaris
Jenderal Departemen Kesehatandan Kesos untuk membantu
Sekretaris Jenderal dalam menetapkan angka· kredit bagi pejabat
Penyuluh KesehatanMasyarakatMadyayang beradadi
lingkunganDepkes-Kesos.
13. Tim Penilai Instansi adalah tim yang dibentuk oleh Direktur Promosi
kesehatan untuk membantu Direktur Promosi kesehatan dalam
menetapkan angka ~edit PKM Pelaksana dan Penyelia, serta PKM
pertarna dan Muda;
14. Tim Penilai Provinsi adalah tim yang dibentuk oleh Kepala· Kantor
Departemen Kesehatan dan Kesos atau Kadinkes Provinsi untuk
membantu Kepala Kantor Wilayah dalarn menetapkanangka kredit
bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana Lanjutan sampai
dengan Penyuluh Kesehat.an Penyeliadan Penyuluh
KesehatanPertama sampai dengan PenyuluhKesehatanMuda yang
satuan administrasi Pangkatnya beradadi KantorDinas
KesehatanProvinsi;
l 5. Tim renilai Kabupaten/ Kota adalah tim yang dibentuk oleh Kadinkes
Kabupaten / Kota untuk membantu Kadinkes Kabupaten /Kota dalam
menetapkan angka kredit bagl penyuluh Kesehatan Masyarakat
Pelaksanasampai dengan PenyuluhKesehatanMasyarakatPenyelia dan
Penyuluh Kesehalan Masyarakat Pertama sa.npal d~ngan Penyu!uh
Kesehatan Masyarakat Muda yang administrasi pangkatnya berada

C.JI/Prom-Ka 5
dilingkungan Dinkes Kabupaten/Kota atau di balai Informasi dan
PenyuluhKesehatan Masyarakat;
16. Sekretariat Tim Penilai adalah Sekretariat yang dibentuk untuk
membantu Tim Penilai Pusat,Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Provinsi,
dan Tim Penilai Kabupaten I Kota dalam melakukan penilaian angka
kredit PenyuluhKesehatanMasyarakat. -- '
17. Pendidikandan Pelatihan kedinasan di bidang penyuluhan
kesehatan masyarakat adalah pendidika.. / pelatihan teknis dan
fungsional Penvuluh Kesehatan Masyarakat;
18. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan di bidang penyuluhan
kesehatan masayarakat adalah Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan yang diperoleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat karena
mengikuti pendidikandan pelatihan fungsional;
19. ProgramPenyuluhanKesehatanMasyarakat/promosi kesehatan adalah
rencana kerja tentang kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan untuk menimbulkan kesadaran, kemauan dan kemampuan,
serta dengan mengembangkan iklim yarig mendukung kemandirian
tersebut. penyuluhan kesehatan yang memadukan aspirasi petani,
nelayan dan masyarakat kesehatan dengan potensi wilayah dan
program pembangunan kesehatan, yang menggambarkan keadaan
sekarang, tujuan yang ingin dicapai , masalah-masalahdan altematif
pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang disusun secara
partisipatif, sistematisdan tertulis setiap tahun;
20. Rencana kerja PenyuluhKesehatan Masyarakatadalah jadwal kegiatan
yang disusun oleh para Penyuluh Kesehatan Masyarakat
berdasarkan programpenyuluhankesehatan/ promosi
kesehatansetempat;
21. Materi PenyuluhanKesehatanMasyarakatadalah bahan yang disiapkan
oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat dalam rangka pelaksanaan
penyuluhan;
22. Karb.J Kilat (Flash cards ) adalah materi PenyuluhanKesehatanberupa
karb.J-kartu yang berisikan gambar at.au foto-foto tentang proses
kegiatanyang berurutandi bidang kesehatan;
23. Aip Chart/Peta Singkap adalah materi penyuluhan kesehatan
berupa lembaran - lembaran kertas yang disusun secara berurutan
atau berangkaiberisi petunjuk /informasi dibidang kesehatan;
24. Leaflet/Folder adalah materi penyuluhan kesehatan berupa cetakan
dalam bentuk lembaran / lipatan kertas yang berisi tulisan dengan
kalimat-kalimat yang slngkat, padat , mudah dimengerti dengan atau
tanpa gambar-gambar;
25. Brosur adalah materi penyuluhan kesehatan berupa cetakan dalam
bentuk buku kecil dengan jumlah 5 - 15 halaman, berisi tulisan
dengan kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan berisi
gambar-gambaryang sederhana;

OdJ/Prom-Kes 6
26. Selebaran adalah materi penyuluhan kesehatanberupa cetakan
dalam bentuk lembaran kertas yang berisi tulisan dengankalirnat-
kalimat yang singkat, padat , mudah dirnengerti denganatau tanpa
gambar - garnbar untuk disebar luaskan kepadarnasyarakat;
27. Poster adalah rnateri penyuluhan kesehatan berupa cetakan dalarn
bentuk sehelai .. kertas atau selembar papan yang bensikan gambar•
gambar denqan sedikit kata yang jelas artinya, tepat pesannya dan
dapat dengan mudah dibac~ ~c'd=J jarak kurang dari 3 meter,
ditempatkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui
orang . Gambar dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun atau photo;
28. TransparancySheet adalah materi penyuluhankesehatanberupa lembar
transparan yang digunakan pada OHP, berisi petunjuk/ informasi di
bidang kesehatan yang dibuat secara manual atau menggunakan
komputer, disajikan sebagai alat bantu dalam ceramah, pelatihan atau
kegiatan penyuluhan lainnya;
29. Seri Photo adalah materi penyuluhan kesehatan berupa rangkaian
photo-photo yang disusun secara berurutan sehingga rneojadl suatu
kesatuancerita/gagasan kegiatandi bidang kesehatan;
30. Slide Suara ( Sound Slide ) adalah materi penyuluhan kesehatan
berupa seri slide (film positif), merupakan kumpulan slide yang
berurutan menjadi suatu cerita , kegiatanatau kejadian disertai denqan
komentar ( suara ) dan atau tulisan/teks dalam rekaman , yang
pembuatannya dapat diprogram dengan komputer dan dapat diputar
melalui satu atau beberapaslide proyektor;
31. Rlm/Kaset Video/Video Compact Disc adalah materi penyuluhan
kesehatanyang berisi rangkaiancerita yang dibuat dalam pita film (
16 mm atau lainnya ) dan diputar dengan proyektor film atau pada
pita
video t:atridge yang diputar pada video player atau pada video
Compact
Disc( VCD ) yang diputar pada VCO
Player;
32. Naskah Radio {TV/Seni Budaya/!>ertunjukanadalah materi
penyuluhan kesehatan berupa suatu tulisan / naskah atau skenario
yang akan dibacakan atau diperagakan dalam siaran radio/lV /seni
budaya I · pertunjukan;
33. Metode Penyuluhan Kesehatan adalah cara atau tehnik penyampaian
materi (isi pesan ) penyuluhan kesehatan oleh Penyuluh Kesehatan
Masyarakat kepada individu dan keluarganya baik secara
langsung maupun tidak langsung agar mereka mengerti, mau dan
mampu menerapkan inovasi baru;
34. Kunjungan tatap muka / anjang sana pada masyarakat adalah
metode penyuluhan kesehatan langsung dengan mendatangi
kelompok masyarakat dalam rangka membantumasyarakat
mengidentifikasidan atau pemecahan permasalahan usaha kesehat.an
masyarakat;
35. Uji c.oba /pretesting adalah metode penyuiu.lan kesehatan untJk
mencoba suatu teknologi/media kesehat.an pada kelompok sasaran

Ctdl/Prom-Ka 7
untuk memperoleh masukan mengenai kejelasan dan efektifitas
pesan/teknologiyang dipergunakan;
36. Demonstrasicara adalah metode penyuluhan kesehatanberupa
kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara penerapan
teknologi kesehatanyang telat, terbukti menguntungkanbagi
masyarakat; .
37. Temu Teknis/ Temu Tugas adalah metode penyuluhan kesehatan
berupa kegiatan pertemuan berkala antara Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dengan Penyuluh <esebatan Masyarakat atau antara
Penvu'uh Kesehatan Masyarakat, Peneliti, Aparat Pengaturan dan
F-elayanan untuk meningkatkan profesionalismedan pelavanankepada
kelompokmasyarakat;
38. Temu wicara adalah metode penyuluhan kesehatan berupa kegiatan
pertemuan antara masyarakat dengan pernerintah , untuk bertukar
infonnasi mengenai kebijakan pemerintah dalam pembangunan
. kesehatan.. ~ serta --partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pembangunankesehatan;
39. Temu i<arya adalah metode penvutuhan kesehatan berupa kegiatan
pertemuan antar masyarakat, untuk bertukar pikiran dan
pengalaman,
saling belajar, sating mengajarkan ketrampilan dan
pengetahuanuntuk diterapkanoleh masyarakat;
40. Widya Karya/ Karya Wisata adalah metode penyuluhankesehatanyang
berupa kegiatan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok
masyarakat untuk mempraktekkan hasil suatu pengajaran at.au
melakukansuatu karya bermanfaatdi tempat yang dituju;
41. Mimbar sarasehan adalah metode penyuluhan kesehatan berupa
kegiatan pertemuan sebagai forum konsultasi antara kelompok
dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara- periodik
dan berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan
dan menyepakati pemecahan berbagai pennasalahan
pembangunan kesehatan;
42. Pameran adalah metode penyuluhan kesehatanberupa kegiatan untuk
mempenihatkanafau mempertunjukkan model, COOtOh I, barang, peta,
grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainyasecara sistematis
pada suatu tempat tertentu, dalam rangka promosikesehatan;
43. Pengkajian adalah metode pcnyuluhan kesehatan dengan
melakukan kegiatan pengembangan penelitian untuk
mengidentifikasi
penmasalahan kesehatan yang paling menonjol pada sekelompok
masyarakat, menyusun rencana kegiatan, serta melaksanakantindak
lanjut pemecahan masalahnya;
44. Pengembanganprofesi adalah kegiatan penyuluhan kesehatan dalam
rangka pengembangan diri melalui ilmu pengetahuan, teknologi dan
ketrampllan untuk meningkatkan mutu penyuluhan kesehatan dan
profcsionalisme penyuluhan kesehatan serte menghas:lkar. suetu
inovesi/terobosan yang bermanfaat bagi pembangunankesehat.an;

8
45. PengembanganSwadaya dan Swakarya Masyarakat adalah kegiatan
yang dilakukan Penyuluh Kesehatan Masyarakatuntuk
menumbuhkan, rnengerahkan dan mendorong kernampuan
masyarakat agar dapat rnemecahkanmasalahyang
merekahadapisecara mandiri;
46. Karya ilmiah adalah kar.ya yang disusunoleh perorangan atau kelompok
yang. membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan
gagasan tersebut secara sistematis melalui identifikasi, deskripsi dan
analisa pennasalahan,kesimpuland;m =ran-saran pemecahannya;
47. Karya Tulis Ilrniah hasil penelitian /pengkajian /survei / evaluasi
adalah suatu karya tulis yang membahas tentang suatu pokok
bahasan yang merupakan hasil penelitian/ survai/ evaluasi di
bidang penyuluhan kesehatan;
48. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah adalah suatu karya tulis
yang berdasarkan kaidah ilmu disusun oleh seseorangyang
membahas
suatu pokok persoalanberdasarkankaidah-kaidahilmu
kesehatan;
49. Pertemuan ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan untuk
memoahas suatu masalahyang didasarkanpada ilmu pengetahuandan
teknologi;
SO. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkantulisan orang lain
yang telah diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondi~i yang
ber1aku tanpa menghilangkanatau merubahgagasanpenulis asli;
51. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang lain yang
dialih bahasakanke dalam
bahasalain;
52. Penulis utama adalah seseorangyang memprakarsaipenulisan
pemilik ide tentang hal-hal yang akan ditulis, pembuat pokok-pokok
tulisan, pembuat outline, penyusunan konsep serta pembuatan
konsep akhir dari tulisan tersebut,· sehingga nama yang
bersangkutantertera pada urutan pertama atau dinyatakansecarajelas
sebagaipenulisutama;
53. Penulis pembantu adalah seseoranq yang memberil<an bantuan kepada
penufis utama misainya dalam hal mengumpulkandata, mengolah
data,
menganalisa d~~' menyempurnakankonsep/ penambahanmateri
dan penunjang;
54. Advokasi /Pendukung penyuluhan kesehatan . adalah kegiatan
penyuluhan kesehatan yang dapat menunjang
penyelenggaraantugas,
wewenangdan tanggung jawab PenyuluhKesehatan
Masyarakat;
55. Membimbing Penyuluhan Kesehatan adalah kegiatan yang bersifat
memberi contoh, memberi dorongan, dan memberi petunjuk kepada
Penyuluh Kesehat.an Masyarakat yang menduduki jabatan/
pangkat/golonganyang lebih rendah;
9
56. Seminar adalah suatu bentuk pertemuan ilmiah untuk membahas
masalah tertentu dalam bidang penyuluhan Kesehatan untuk
mernperolehsuatu keslmpulanberdasarkansuatupendapatbersama;

9
57. Lokakarya adalah salah satu bentuk pertemuan untuk membahas
masalah tertentu dalam bidang kesehatan untuk memperoleh hasil
tertentu yang perlu ditindaklanjuti;
58. Penghargaan adalah kehormatan yang diberikan oleh pemerintah
Republik Indonesia/Gubernur/Bupati/_ Walikota/ Organisasi. Jlmiah
. Nasional / Internasional yang mempunyai reputasi baik di kalangan
masvarakatilmiah;
59. Organisasi Profesi adalah organisasi vang dalam pelaksanaantugasnya
didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan di bidang penyuluhan
kesehatan masyarakat/ promosi kesehatan dan etika profesi di
bidang penyuluhankesehatan/promosi. kesehatan;

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Petunjuk teknis.Jni .. t~r._qiri dari 6 (enam) Bab, secara rind adalah sebagai
0

berikut:
Bab I ( Pendahuluan) secara rinci dikemukakan latar belakang,
tujuan, ruang lingkup, pengertianserta sistematikapenyajian.
Bab II (Penyuluh Kesehatan Masyarakat) tentang tugas
pokok,jenjang kepangkatan,tata
laksanapengelolaanPenyuluhKesehatanMasyarakat.
Bab III Tim Penilai Jabatan PKM tentang tugas pokok, keanggotaan,
mekanisme penilaian angka kredit PKM, waktu penilaian, masa kerja tim
penilai serta laporantim penilai.
Bab IV Peroleh Angka Kredit tentang pengumpulan dan penghitungan
angka kredit, mekanismepengajuan penetapan angka kredit, rincian angka
kredit JabatanPKM dan bukti yang dibakukan.
Bab V Pengembangan Jabatan Pl{M dijelaskan tentang pengertian,
prinslp dasar pengembanganPKM dan pengembangankarier PKM
Bab VI Penutup. · ...

C«lWrolft-Ka 10
BAB II
PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

A. TUGAS ~OKOK PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT.

Tugas pokok Penyuluh Kesehatan ;-~asyai·dkat adalah melaksanakan kegiatan


advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat,
melakukan penyebarluasan intorrnas', membuat rancangan media, melakukan
pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan
kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan
perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.
Secara rind pada lampiran 1 dij~l~skan tentang rincian kegiatan Penyuluh
Kesehatari Masyarakat: · · · .

B. JENJANG KEPANGKATAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT.


1. Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan
kenaikan jabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil

No NAMA PANGKAT ANGKA KREOIT


JABATAN GO KUMU KENAIKAN PANGKAT
LONGAN LATIF UTAMA80% PENUNJANG 20%
1 PKM Penoatur Muda Tk.I 11/b 40 32 8
Pelaksana Penoatur 11/c 60 48 12
Pengatur Tk I II/d · 80 64 16
2 PKM Penata Muda III/a 100 80 20
Pelaksana Penata Muda Tk.I III/b 150 120 30
Lani utan
3 PKM Penata III/c 200 160 40
Perivelia PenataTk. I III/d 300 240 60

11
2. Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan
jabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

No NAMA PANGKAT ANGKA KREDIT


-
JABATAN GOLONGAN KUMU KENAIKAN PANGKAT

L A TIF UTAMA80% PENUNJANG20 %


- -
1 PKM Penata Muda 111/a 100 80 20
Pertama
Penata Muda 11<.I III/b 150 120 30
2 PKM Muda Penata III/c 200 160 40
Penata 11<. I lll/d 300 240 60
3 PKM Madya Pembina IV/a -~ ... 400 320 80
..
Pembina 11<. I IV/tJ 550 440 110
Pembina Utama Muda 700 560 140
IV/c

3. Jumlah angka kredit kumulatif untuk penyesuaian bagi jabatan Penyuluh


Kesehatan Masyarakat Terampil.

No
GOLONGAN STIB/UAZAH ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN
ATAUYANG <1 THN 1 THN 2THN 3 TttN 4THN
RUANG
SETINGKAT
1 11/b SMA/ DI 40 45 50 SS 60
S RJANA MUDA /
..Q_llLQ.. III 40
- -------- SJ-ITAID I 60
46
65
52
70
58
75
65
80
2 iu« SARJANA_MUOA./
O II ID III 60 66 72 78 86
SMTA/ D I 80 83 87 91 95
3 Il/d SARJANA
MUOA/ D II 80 85 90 95 100 I
SMTA/ D I 100 110 120 130 140
4 III/a SARJANA MUOA
I 100 111 122 133 145

5 111/b SMTA/ 0 I 150 160 170 180 190


SARJANAMUOA I
D II IO III 150 161 172 183 195

12


GOLONGAN STIB/DAZAH ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN
No
ATAU YANG <1 lliN 1 THN 2THN 3THN 411-iN<
RUANG
SETINGKAT

-
6 111/c . SMTA ID I 200 222 244 266 288
SARJANA MUDA /
O II IO III 223 247 271 195
SMTA ID I s/d
-
7 SARJANA MUDA I 200 300 300 300 300
III/d - -
D II ID III
I
4. Jumlah angka kredit kumulatif untuk penyesuaianbagi jabatan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Ah1i. ·· · ·

GOLONGAN STTB/DAZAH ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN


No
RUANG
ATAU YANG < 1 THN 1 THN 2THN 3THN 4THN
SETINGKAT

1 III/a SARJANA I D IV 100 112 124 137 150


PASCA. SARJANA
100 116 132 148 155

2 111/b SARJANA I D IV 150 162 174 187 200


PASC.A SARJANA
150. 163 in 191 205
OOKTOR
150 165 180 195 210

3 111/c SARJANA I D IV 200 225 250 275 300


" PASCA SARJANA · .,.~ 200 226 252 278 305
OOKTOR
200 227 254 282 310
4
III/d SARJANA I D IV 300 325 350 375 400
PASC.A SARJANA
300 326 352 378 405
OOKTOR 300 327 354 382 410

13

1 ,,
GOLONGAN STTB/UAZAH ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN
No
ATAU YANG
RU ANG SETINGKAT
< 1 THN 1 THN 2THN 3THN 4 lliN

5 IV/a SARJANA I D IV 400 437 474 512 550


PASCA SARJANA
400 438 477 516 555
DOKTOR
4UU 440 480 520 560

6 IV/b SARJANA ID IV 550 587 624 662 690


PASCA SARJANA
550 588 626 665 695
DOKTOR
550 588 630 670 700
.. .....
. ·- .

7 IV/c SARJANA s/d 700 700 700 700 700


DOKTOR

C. TATA LAKSANA PENGELOLAAN JABATAN PENYULUH KESEHATAN


MASYARAKAT.

1. Penyesuaian ke dalam jabatan PKM.


Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan keputusan ini telah
melaksanakan tugas penyuluhan kesehatan masyarakat berdasarkan
keputusan pejabat yang berwenang, dapat diangkat dalam jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat melalui penyesuaian /inpassing dengan
ketentuan sebagai berikut : ·
a. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil harus memenuhi
syarat:
1) Berijazah serendah-rendahnya Sekolah lanjutan Tingkat
Atas/Diploma I;
2) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I golongan
ruang 11/b; dan
3) Setiap unsur penilai pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang•
kurangnya bemilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
b. Untuk Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli harus memenuhi syarat :
1) Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV;
2) Pangkat serendah-rendahnya Penata MuC:a golongan ruang III/a;
dan

14
l
3) Setiap unsur penilai pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang•
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2. Pengangkatan ke dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
Untuk dapat diangkat dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat
seorang Pegawai Negeri Sipil harus memenuhi angka kredit kumulatif
minimal yang ditentukan dan didasarkan pada formasi jabatan yang telah
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang
Pendayagunaan Aparatur Negara.
a. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
1) Berijazah serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas/Diploma I sesuai denqan kualifikasi yang ditentukan;
2) Pangkat serendat;-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I golongan
ruang 11/b;
3) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dibidang
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dan memperoleh sertifikat;
4) Setiap unsur penilai pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang•
kurangnya bemilai baik dalam 1 (satu) t.ahun terakhir.
b. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pert.ama kali dalam jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1) Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan;
2) Pangkat serendah-rendahnya Penat.a Muda golongan ruang III/a;
3) Tetah mengikuti pendldikan dan _ pelatihan fungsional dibidang
Penyuluhan Kesehatan·Masyarakat dan rnemperoleh sertifikat;
4) Setiap unsur penilal pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang•
kurangnya bemilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

15
3. Kenaikan pangkat dalam jabatan PKM
a. Kenaikan pangkat.
1). Persyaratan Umurn
Sernua persvaratan untuk 'kenaikan panqkat yang berlaku bagi PNS
sebagairnana diatur dalarn PP No.3 tahun 1980 juga berlaku bagi
jabatan PKM.
2) Persyaratan Khusus.
a) Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalarn pangkat tera~hir.
b) Telah rnernenuhi angka krec:lit minimal seperti yang telah
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari
pangkat yang yang telah dimiliki denqan .ketentuan 80% unsur
utarna dan 20% unsur periunjang.
c) Bagi PKM yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan
pangkat berikutnya pada tahun pertama dalam jenjang
pangkat/jabatan yang bersangkutan diharuskan mengumpulkan
20% angka kredit bagi unsur penyuluhan kesehatan masyarakat,
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat dan
pengembangan profesi angkatan berikutnya
d) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-
3 sekurang-kurangnya bemilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
3). Data kepegawaian yang dipertukan sebagai bahan pertimbangan :
a). Foto copy Kartu Pegawai (KARPEG);
b ). Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir;
c), Surat Keputusan Jabat.an PKM;
d). Daftar Riwayat Hidup lengka_p (SE,BAKN No.1 tahun 1979);
e). DP3 2 tahun terakhir;
f). Asli dan salinan syah Penetapan Angka Krec:lit (PAK).
4). Tata laksana pengusulan.
a) Usul kenaikan pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana
Pangkat Pengatur Muda Tk I golongan ruang 11/b sarnpai dengan
Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d disampaikan kepada
Kepala BKN atau Kepala BKD dengan menggunakan formulir yang
telah ditetapkan.
b) Keputusan kenaikan pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat,
ditetapkan secara langsung oleh Kepala BKN atau Kepala Bl<'D

16
secara kolektif untuk disampaikan kepada pejabat yang
berkepentingan dan petikannya disampaikan kepada :
a. Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan.
b. Kepala Kantor Perbendaharaen dan Kas Negara.
. c. Kepala BKN atau Kepala BKD yang bersangkutan.
c). Kenaikan pangkat.
( 1) Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial mengusulkan kenaikan pangkat
kepada Kepala BKN dengan menggunakan formulir yang
telah ditetapkan bagi :
(a) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana pangkat
Pengatur_ Tingkat I qolonqan ruang ·II/d untuk menjadi
Penata Muc1a golongan ruang III/a sampai dengan
Penata Tingkat I golongan ruang III/d; dan
(b) Penyutuh Kesehatan Masyarakat Pertama Pangkat
Penata Muda golongan ruang III/a untuk menjadi Penata
Muda Tingkat I golongan IIl/b sampai dengan
Per.yuluh Kesehatan Masyarakat Madya pangkat
pembina golonganruang IV/a.
SUrat Keputusan kenaikan pangkat ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang setelah mendapat
persetujuan Kepala BKN/BKD.
(2) Sekretaris Jenderal. Departemen Kesehatan dan
KesejahteraanSosial mengusulkankenaikanpangkat
kepada Menteri Kesehatandan Kesos
denganmenggunakanformulir yang telah ditetapkan bagi
PenyuluhKesehatanMasyarakat Madya pangkat
Pembina.golong~. ruang"IV/a untuk menjadi
Pembinallngkat I golongan ruang IV/b. Sedangkanuntuk
kenaikan pangkat menjadi Pembina Utama Muda golongan
ruang IV/c diusulkan Menteri kepada Presiden, Surat
keputusan kena!kan pangkat ditetapkan dengan Keputusan
Presldensetelahmendapatpertimbanganteknis KepalaBKN.
(3) Penyutuh Kesehatan Masyarakatyang menduduki pangkat
Pengatur Tingkat I golongan ruang 11/d kebawah yang
memperoleh ijazah Sarjana /Diploma IV, dapat
dipertimbangkan kenaikan pangkatnyasebagai
penyesuaian ijazah dalam jabatan Penyuluh
KesehatanMasyarakatAhli, dengan ketentuan :
(a) Pendidikan/ijazah/SuratTandaTamat Belajarharus
sesuai dengantugas pokoknva; ·

17
(b) Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat
terakhir;
(c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir; dan · .· '
(d) Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang
ditentukan untuk Penata Muda.
4. Pernbebasan sementara dari jabatan PKM.
a. Pembebasan sementara karena tidak dapat mengumpulkan angka
kredit minimal yang ditentukan .
1). Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Madya dibebaskan sementara dari
jabatannya, apabila · ··· ·-·· · ·
(a) Oalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam
jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat dari jenjang jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Pelaksana pangkat Pengatur Muda llc.I golongan ruang Il/b
sarnpai dengan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia
pangkat Penata golongan ruang III/c dan jenjang jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Madya pangkat Pembina llngkat I golongan IV/b,
atau
(b) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam
pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya :
(1) 10 (sepuluh) bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Penyelia
pangkat Penata llngkat I golongan ruang III/d dan
(2) 20 ( dua puluh) bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya
pangkat Pembina Utarna golongan ruang IV /c.
2). Angka Kredit minimal yang harus dikumpulkan adalah :
(a) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sebanyak 40 angka
kredit untuk golongan II/b, 60 angka kredit untuk golongan II/c
dan 80 angka kredit untuk golongan II/d.
(b) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana Lanjut.an sebanyak
100 angka kredit untuk golongan III/a dan 150 angka kredit
untuk golongan 111/b.

18
(c) Penyuluh Kesehatan MasyarakatPenyelia sebanyak 200 angka
kredit untuk golongan IIl/c dan 300 angka kredit untuk
golongan III/d.
(d) Penyuluh Kesehatan MasyarakatPertama sebanyak 100
angka kredit untek golongan III/a dan 150 angka kredit
untuk golongan III/b.
(e) Penyuluh Kesehatan Mc1syarakat Muda sebanyak 200 angka
krt"1it untuk golongan III/c dan 300 angka kredit untuk
golongan III/d.
(f) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya sebanyak 400
angka kredit untuk golongan IV /a, 550 angka kredit untuk
golongan IV/b dan 700 angka kredit untuk golonganIV/c.
b. Pembebasansementaralainnya.
1) Selain dari alasan tersebut di atas pembebasansementara dapat
dilakukan bagi Penyuluh KesehatanMasyarakatyang
bersangkutan apabila:
(a) Ditugaskandi luar jabatan
PenyuluhKesehatanMasyarokc\tdalam jangka waktu 6 bulan
atau lebih.
(b) Sedangmenjalankantugas belajar lebihdari 6 bulan.
(c) Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat
hukuman disiplin sedang, atau tingkat hukuman disiplin berat
berupa penurunan pangkat berdasarkanPeraturan Pemerintah
Nomor 30 tahun 1980.
(d) Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil
berdasarkanPeraturanPemerintahNomor4 Tahun 1966.
(e) Sedang menjalani cuti di luar tanggungannegara, kecuali
untuk persalinankeempatdan seterusnva.' --:.
.
(f) Ditugaskandalamjabatan struktural.
(g) Ditugaskanke dalamjabatan lain.
2) Bagi Penyutuh KesehatanMasyarakatyang dibebaskan
sementara karena tugas beiajar lebih dari 6 (enam) bulan, selama
pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan
pangkatnya secara reguler sesuai dengan peraturan perundang-
undanganyang berlaku apabila :
(a) Belum mencapai pangkat tertinggi/puncak berdasarkan ijazah
terakhir yang dimiliki, dan

19

\.

H
(b) Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap
unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang•
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, atau
(c) Telah 5 (lima) tahun dalam pangkat yang telah dimiflki dan
setiap unsur penilaian - pelaksanaan - pekerjaan dalam DP-3
sekurang-kurangnya bernilai cukup dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
3) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara
karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa
penurunan pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30
tahun 1980 dan selama masa hukuman disiplin tetap melaksanakan
tugas pokoknya, maka kegiatan tersebut tidak diberi angka kredit.
4) Apabila terjadi pembebasan se_mentara peja_b_at Penyuluh Kesehatan
Masyarakat denqan alasan sebagaimana dimaksud di atas, maka
pejabat yang berwenang mengeluarkan Surat Keputusan
Pembebasan sementara adalah Sekretaris Jenderal Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.
5) Asli Surat Keputusar, Pembebasan sementara dari jabatan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat disampaikan kepada pejabat Penyuluh
Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan dengan tembusan antara
lain disampaikan kepada :
(a) BKN dalam rangkap 2 (dua) untuk:
(1) Deputi Mutasi Kepegawaian.
(2) Deputi Tata Usaha Kepegawaian
(b) Kepala Lembaga Administrasi Negara.
(c) Direktur Promosl kesehatan, Ditjen. Kesmas,
(d) It Jeo. Depkes-Kesos cJan Kessos Rt· .,,;,·

c. Tata laksana pengusulan pembebasan sementara.


1) Pembebasan sementara karena tidak dapat mengumpulkan Angka
Kredit:
(a) Pimpinan lnstansi memberikan peringatan tertulis kepada
Penyuluh Kesehatan Masyarakat apabila dalam 1 (satu) tahun
tidal< dapat mengumpulkan angka kredit yang diperlukan;
(b) Apabila setelah 1 (satu) tahun dari peringatan tertulis Penyuluh
Kesehatan Masyarakat belum juga dapat mengumpulkan angka
kredlt, Pimpinan - Instansi menqesulkan kepada pejabat yang

20
berwenang untuk menerbitkan Surat Keputusan Pembebasan
Sementara.
2) Pembebasan sementara lainnya.
(a) Pimpinan Instansi menqusolkan pembebasan sementara
kepada pejabat yang berwenanq,
(b) Pejabat yang berwenang menerbitkan SK pembebasan
sementara untuk g::;!~r.;,Jr.II/c dan II/d;
(c) Pejabat yang terwenang mengusulkan pembebasan sementara
kepada Sekretaris Jenderal cq. Biro Kepegawaiar, Depkes-Kesos
dan Kessos RI untuk golongan III/a ke atas.
(d) Sekretaris Jenderal Depkes-Kesos dan Kessos RI cq.Biro
Kepegawaian segera menerbitkan SK pembebasan sementara
untuk golongan III/a ke atas. · · · ·
5. Pengal"lgkatankembali ke dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
(a) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara dari
jabatm Penyuluh Kesehatan Masyarakat karena tidak dapat
mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan, dapat ciangkai:
kembali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat, apabila telah
dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang diperlukan untuk
kenaikan dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat setingkat
lebih tinggi.
(b) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang ditugaskan di luar jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat dapat diangkat kembali dalam
jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat, apabila telah selesai
melaksanakan tugas di luar jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat
tersebut. Tetapi apabila dalam masa penugasan di luar jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat telah mencapai usia pensiun Pegawai
Negeri Sipil, maka dalam masa pernbebasan sernentara' diberhentikan
dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapatkan
hak-hak kepegawaiannya.
(c) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah selesai menjalankan tugas
belajar lebih dari 6 (enam) bulan diangkat kembali dalam jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
(d) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah selesai menjalani cuti di
luar tanggungan negara dan telah kernbali pada Ir,stansi sernula
dapat diangkat kernbali dalam jabatan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat.
(e) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dijatuhi hukurn:m disiplin
tingkat sedang dapat diangkat kernbali ke dalam jabatannya, apabila
masa berlakunya hukurnan disipliil tersebut telah berakhir.

.;
l...~ 21

it

l (

(f) Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dibebaskan sementara karena


diberhentikan sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4
tahun 1966, dapat diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, apabila berdasarkan keputusan pengadilan
~ .~ .. yang telah mempunyai kekuat:an hukurn tetap, .. dinyatakan tidak
bersalah atau dijatuhi pldana percobaan,
(g) Penyuluh Kesehat:an Masyarakat yang telah selesai menjalankan
Jabatan Struktural dapat uia11ykc1t kernbali ke dalarn jabatan Penyuluh
Kesehatan Masyaral<at apabila yan~ bersangkutan belum mencapai
batas usia pensiun.
(h) Tata laksana pengangkatan kembali ke dalam jabatan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat.
(1) Pimpinan lnstansi mengajukan usul pengangkatan kembali
.......
Penyuluh Kesehat:an Masyaral<at yang dibebaskan sementara dari
jabatannya kepada Pejabat yang berwenang apabila yang
bersangkut:an telah dapat memenuhi angka kredit minimal ke
dalam pangkat setingkat leblh tinggi.
(2) Pejabat yang berwenang mempertimbangl<an usulan
pengangkat:an kembali Penyuluh Kesehatan Masy~rakat yang
dibebaskan sementara dan selanjutnya :
(a) Menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan kembali ke
dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat bagi
Penyuluh Kesehat:an Masyarakat gol 11/c dan 11/d.
(b) Mengajukan usul pengangkatan kembali bagi Penyuluh
Kesehatan Masyarakat golongan Ill/a ke atas kepada
Sekretaris Jenderal cq. Kepala Biro Kepegawa_ian Depkes•
Kesos untuk menerbltkan Surat Keputusannya.
(c) Kepala Biro Kepegawaian menyelesaikan penerbitan Surat
I
1· Keputusan pengangkatan kembali bagi · Penyuluh Kesehatan
Masyarakat golongan Ill/a ke atas sesuai ketentuan yang
I berlaku.

22
6. Pernbertientian dalam jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
a. Ketentuan Umurn
Penyuluh Kesehatan Masyarakat diberhentikan dari jabatannya apabila :
:• ...
1) Tidak dapat rnenqurnpulkan angka -kredit yang telah ditentukan
setelah 1 (satu) tahun dibebaskan dari jabatan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
2) Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Neger Sipil dengan tingkat
hukurnan berat dan telah rnempunyai kekuatan hukurn tetap,
kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat.
b. Tata laksana pemberhentian dalam jabatan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat.
1) Pimpinan lnstansi mengusulkan pembertientian kepada pejabat yang
.... - ·-· berwenang sesuai dengan ketentuan yang bertaku.
2) Pejabat yang berwenang menerbitkan SK pembertientian.
c. Pejabat yang berwenang menerbitkan Surat Keputusan pembebasan
sementara, Surat Keputusan pengangkatan kembali dan Surat Keputusan
pembertientian untuk :
1) Golongan 11/c dan 11/d adalah Direktur Promosi kesehatan.
2) Golongan III/a dan 111/d adalah Kepala Biro Kepegawaian Depkes•
§}ian Kessos RI.
3) Golongan IV/a sampai dengan IV/c adalah Sekretaris Jenderal Depkes-
:Keso~f~an Kessos RI. .
"-·- - ....
BAB III
TIM PENILAI JABATAN PENYULUH
KESEHATAN MASYARAKAT

A. Tugas Pokok Tim Penilai


Tugas pokok tim penilai jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat dibagi 4
( empat) sesuai dengan keberadaan jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat
tersebut.
1. Tugas Pokok Tim Penilai Pusat
adalah:
a. membantu Sekretaris Jenderal Oeparternen .. Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial dalam menetapkan angka kredit Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Madya yang berada di lingkung3n Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, dan instansi lainnya;
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial yang bernubungan
denga!l penetapan angka kredit jabatan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Madya.
2. Tugas Pokok Tim Penilai Instansi adalah :
. a. membantu Pimpinan lnstansi yang bersangkutan dalam menetapkan
angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil yaitu Penyuluh
Kesehat.an Masyarakat Pelaksana, Penyuluhan Kesehat.an Masyarakat
Peluksana L.anjutan dan Penyuluh Kesehat.an Masyarakat Penyelia
serta Penyuluh Kesehat.an Masyarakat Ahli yaitu Penyuluh Kesehat.an
Masyarai<cit Pertama, Panyulch Kesehat.an Masyarakat Muda dan
Penyuluh Kesehat.an Masyarakat Madya yang bekerja pada institusi
pelayanan penyuluhan kesehat.an masyarakat dan promosi kesehatan
lnstansi masing-masing; .
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pimµinan Instansi
bersangkut.an yang berhubungan dengan penet.apan angka kredit
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil (Pelaksana, Pelaksana
L.anjutan dan Penyelia) dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli
(Pert.ama, Muda dan Madya) yang bekerja pada Institusi pelayanan
penyuluhan kesehatan masyarakat/promost kesehat.an instansi masing•
masing.
3. Tugas Pokok Tim Penilai Provinsi adalah :
. a. membantu Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan/i<epala
Dinas Kesehatan Provinsi dalam menetapkan angka kredit Penyuluh

CclJIProm-Ka 24
Kesehat:an Masyarakat Terampil (Pelaksana, Pelaksana L.anjut:an dan
Penyelia) dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli (Pertama, Muda
dan Madya) yang bekerja pada institusi pelayanan penyuluhan
kesehat:an masyarakat/promosi kesehatan tingkat provinsi;
b. melaksanakan tuqas-tuqas lain, y~ng, diberikan oleh Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan / Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Te~:!~;J:~ (Pelaksana, Pelaksana Lanjutan dan
Penyelia) dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli (Pertama, Muda
dan Madya) yang bekerja pada institusi pelayanan penvuluhzn
kesehatan masyarakat/promosi kesehatan tingkat provinsi;
4. Tugas Pokok Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah:
a. membantu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang
bersangkutan dalam menetapkan angka i<redit Penyuluh Kesehatan ..
Masyarakat Terampil (Pelaksana, Pelaksana L.anjutan dan Penyelia)
dan Peny'Jluh Kesehatan Masyarakat Ahli (Pertama, Muda dan Madya)
yang bekerja pada instilusi pelayanan penyuluhan kesehatan
masyarakat/promosi kesehatan tingkat Kabupaten/Kota.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bersangkutan yang berhubungan
dengan penetapan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Terampil (Pelaksana, Pelaksana L.anjutan dan Penyelia) dan Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Ahli (Pertama, Muda dan Madya) yang bekerja
pada institusi pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi
kesehatan tingkat Kabupaten/Kota.

B. Tim Penilai labatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat


1. Syarat-syarat pengangkatan untuk menjadi anggota l}m Penilai.
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Sekurang-kurangnya menduduki jabatan/pangkat setingkat dengan
jabatan/pangkat Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang dinilai.
c. Mempunyai keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja
Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
d. Dapat aktif melakukan penilaian.
2. Keanggotaan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Instansi, Tim Penilai
Direktorat, Tim Penilai Provinsi dan lim Penilai Kabupaten/Kota terdiri dari
PNS dengan susunan sebagai berikut :
a. Seorang Ketud merangkap anggota

25
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota
d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota
3. Pembentukan dan susunan anggota . Tim Pe.nilai Pusat, Tim Penilai
Instansi, Tim Penilai Direktorat, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh :
a. Sekretaris Jenderal untuk T;,r, ?enilai Pusat.
b. Pimpinan instansi ycSng bersangkutan untuk Tim Penilai Instansi.
c. Direktur Promosi kesehatan untuk Tim Penilai Direktorat.
d. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi.
e. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai
Kabupaten/Kota.
4. Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya dibentuk
Sekretariat Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris. Sekretaris
Tim Penilai secara fungsional dijabat oleh pejabat dibidang kepegawaian
dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan
SK Menpan No.58/KEP/M.PAN/8/2000 Pasal 15 ayat 2.

26
c. Mekanisme Penilaian Angka Kredit labatan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat

PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT MADYA

Kepala BKN atau


Kantor regional
BKN

PKM Madya
Pusat/Dep.

TI Per. lai
Teknis

27
PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT PELAKSANA S/0 MUDA

Kepala BKN atau


Kantor Regional
BKN
u a PKM
Pertama PKM
Penyelia PKM Kepala
Pelaksa, ia Kerja PKM Unit
Lanjut.an Daerah
PKM Pelaksana
Daerah

Tim Penilai
Teknis

Kepala BKN

Kepala U
PKM Pertama
Kerja De
PKM Penyelia
PKM Pelaksana nit
p.
Lanjut.an
PKM P~laksana
['ep/Pus;;st

Ketua lim
Penilai PKM
Dit.Promkes

Tim Penilai
Teknis

28
D. Waktu Penilaian
Waktu yang diperlukan untuk memproses PAK jabatan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat adalah 14 - 21 hari terhitung mulai diterima oleh Tim Penilai.
Apabila dalam waktu tersebut penilaian belum selesai, maka angka kredit
yang diajukan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat tersebut dinyatakan telah
disetujui.

E. Masa Jabatan Tim Penilai


Masa jabatan Tim Penilai Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah 1 (satu )
tahun sesuai dengan tahun anggaran, dan dapat diperpanjang sampai
dengan selesainya masa jabatan Tim Penilai Penyuluh Kesehatan Masyarakat
yaitu 5 ( lima ) tahun.
Keanggotaan Tim akan gugur apabila yang bersangkut.an pindah tuqas at.au
pensiun at.au meninggal dunia at.au diberhentikan berdasarkan alasan yang
sah, Apabila dalam penilaian terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai,
maka ketua Tim Penilai dapat mengangkat pengganti anggota Tim Penilai
tersebut.

F. LAPORAN
Setiap 6 (enam) bulan Tim Penilai melaporkan hasil kegiatan penilaiannya
pada rapat Tim Penilai. Adapun periodenya adalah Juni dan Nopember. '

29
BAB IV
PEROLEHAN ANGKA KREDIT JABATAN PENYULUH
KESEHATAN MASYARAKAT

A. Pengumpulan angka kredit


1. Angka Kredit adalah suatu ~;19~ yang diberikan berdasarkan penilaian
atas prestasi yang sudah dicapai seorang Penyuluh Kesehatan Masyarakat
dalam mengerjakan butir-butir rincian kegiatan yang digunakan sebagai
salah satu syarat pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
2. Pengumpulan Angka Kredit diperoleh dari unsur utarna sekurang-kurang
nva 80% dan da-ri unsur penunjang sebanyak-banyaknya 20%.
3. Angka Kredit untuk pendidikan formal merupakan Angka Kredit Kumulatif.
Apabila Penyuluh Kesehatan Masyarakat memperolah pendidikan formal
yang lebih tinggi daripada pendidikan formal yang dimiliki sebelumnya,
maka nilai kredit yang dibcrikan adalah selisih angka kredit pendidikan
formal terakhir dengan angka kredit pendidikan yang dimiliki sebelumnya.
4. Pemberian angka kredit untuk masing-masing unsur kegiatan harus
berpedoman pada lampiran I dan II Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: 58/KEP/M.PAN/8/2000 tentang
Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
5. Beberapa unsur kegiatan yang bukan merupakan kegiatan pokok jabatan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat boleh dilakukan oleh semua Penyuluh
Kesehatan Masyarakat dan perolehan angka kreditnya sesuai dengan
ketentuan.
6. Penilaian hanya dapat dilakukan apabila usul penetapan Angka Kredit
serta berkas-berkas yang dianjur1<an dengan salinan bukti-bukti yang syah
dan lampiran-lampiran yang dipersyaratkan.
7. Angka Kredit dikiriml<an l(satu) tahun 2(dua) k.ali, yaitu pada minggu
pertama bulan 'Juli' untuk perolehan Angka Kredit bula Januari s/d bulan
Juni. Pada mlnggu pertama bulan Januari untuk perolehan Angka Kredit
bulan Juli s/d Desember. tahun sebelurnnva:
8. Bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang tidak mengirimkanAngka
Kredit dalam setiap periode sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
akan diberikan surat pemberitahuan teguran sesuai dengan ketentuan•
ketentuan yang berlaku.

30
B. Penghitungan angka kredit
1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang melaksanakan tugas penyuluhan
kesehatan di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sebesar 80% dari angka kredit setiap butir kegiatan yang
dilakukan.
2. Penvuluh Kesehatan Masyarakat yang melaksanakan tugas penyuluhan
kesehatan di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sama dengan anqka i<redit dari setiap butir kegiatan yang
dilakukan.
3. Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang secara bersama-sama rnembuat
karya tulis/karya ilrniah di bidang penyuluhan dan kesehatan, mernperoleh
angka kredit 60% bagi penulis utama dan 40% bagi semua penulis
pembantu.
..
Contoh: · A, B, C dan D bersama-sama membuat karya tulis ilrniah hasil
penelitian di bidang kesehatan dan telah dipublikasikan di
majalah yang memiliki ISSN.A edalah penulis Utama sedangkan
B, C dan D · adalah penulis pembantu. Penghitungan angka kredit
masing-masing adalah sebagai berikut:
a. A adalah 60°/o x 6 Angka Kredit = 3,6 Angka Kredit
b. B adalah 400/o I 3 X 6 Angka Kredit = 0,8 Angka Kredit
c. C adalah 40% / 3 X 6 Angka Kredit = 0,8 Angka Kredit
d. D adalah 40% I 3 X 6 Angka Kredit = 0,8 Angka Kredit

C. Mekanisme pengajuan penetapan Angka Kredit


1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang akan dinilai wajib menyampaikan
bukti-bukti yang diper1ukan sesuai dengan unsur-unsur kegiat:an yang
telah diselesalkan kemudian melakukan penilaian sendlrt terhadap unsur
kegiat:an tersebut dengan berpedoman pada Keputusan MenPAN nomor
58/KEP/M.PAN/8/2000.
2. Hasil penilaian tersebut diisikan pada Daftar Usulan Penilaian Angka Krecit
(DUPAK) disertal dengan pengisian dengan keterangan-keterangan yang
diper1ukan.
3. DUPAK disertai bukti-bukti syah }'ang diperlukan sebelum disampaikan
kepada kepala unit kerja harus diteliti terlebih dahulu kelengkapan dan
kebenarannya.
4. DUPAK yang telah diteliti kebenaran dan kelengkapannya diajukan kepada
kepala unit kerja untuk diusulkan kepada- Pejabat vang berwenang
menetapkan angka kredit Penyuluh Kesehatan Masyarakat.

31
5. Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit Penyuluh Kesehatan
Masyarakat menyerahkan berkas DUPAK kepada llm Penilai Angka Kredit
Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat untuk dinilai. Dalam hal-hal
khusus Tim Penilai Angka Kredit dibantu oleh nm Penilai Teknis.
6. OUPAK Penyuluh Kesehatan Masyarakat Madya diajukan oleh Pimpinan
Instansinya kepada Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan dan Kesos
untuk dinilai dan ditetapkan Angka Kreditnya.
7. DUPAK Penyuluh Kesehatan Masyarakat- Pelaksana sampai dengan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda diajukan untuk dinilai dan
ditetapkan Angka Kreditnya oleh Pimpinan Instansi masing-masing.
8. DUPAK Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda dilingkungan Depkes-Kesos dan
Kesos Pusat diajukan oleh pimpinan instansinya kepada Direktur Promosi
kesehatarruntnk dinilai dan ditetapkan Angka Kreditnya.
9. DUPAK Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda dilingkungan Pemerintah Oaerah
Otonom Provinsi diajukan oleh pimpinan instansinya kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi untuk dinilai dan ditetapkan Angka Kreditnya
10. DUPAK Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pelaksana sampai dengan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda di lingkungan Pemerintah Oaerah
Otonom Kabupaten/Kota diajukan oleh pimpinan instansinya kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk dinilai dan ditetapkan
Angka Kreditnya.
11. Asli Angka Kredit yang sudah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
dikirimkan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara, dengan tembusan
disampaikan kepada Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang bersangkutan,
Pimplnan Instansi, Sekretariat Tim Penllai, dan Pejabat yang rnenetepkan
Angka Kredit
.• J'-c

32
D, Perindan Angka Kredit Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan bukti yang
dibutuhkan

······ ., .

33
-c
..
C l ~ g,ggggg .
.
z

....
.. . . . ....... . ... .. . ..
. ...
E

. .. . .. .
.. .. .

..
< c •cccc"cc • •1~1.!!.
Cl)

·• c
::,
~ CII)
E • ., I> .. • ., ...
t:

:5w Cl)
:, :,:,;j!::,:,:::,
e,
Q.
0
E
E
E E E E E
. . ..........
N,-.COC
ciq~.-.
:,.::
a.. .. . .
N .•
G O

Cl) u, Cl) Cl) Cl) Cl) Cl)


, .,
II )

N _
0
"' "' 000 0 00

"M.; 'vic.;
..
c::
0 .)
c
:,
......
:,
:,.. Cl
-c0 c c:: e
.. .. .. 22
. ~c::
e
Z<
<
ii:
.. . .. . .. .i -;;
.. . . I:

..
. I:
::, !..:.,. .,, M M
:,.:: .CJ u
.5 .E
<l)-en
C •
:=- :.:;;:""

...
. ....
c::
x
a
..g
c:: c

..."' E E

.e. a -i
c
. .. Cl 2 2
.; -;.
.ES

.
~
0
z a.
...
<
a <
<3
w
:.:: .....
z
<
~
::, .c::
s:
:::,
::,
a:
Cl)
'3 -

Q, "'
~-=.. !!

z
::,
m
::,
en
~e
~ ~
.!! c
£~
....
s:E.,
Q,
~~
< <
.. . ... . ... • . .. . .
. .
...
...
..
, : :
E
,::
:,"t>
..
, ::
E " t>
•>•
.. "t>
.....
,::
a..I> :i:
. .. . .. .
Q. Q. a.. :i: :i: n.
::i :i
::.::E ::i
::.::, : :
::i :i
::.::E ::.:: ::i ::i
::.::
Q. Q. Q. a.. a.. ::.:: ,:: ~
a..
::.::
Q. ~
0.. >• Q.
a..
..., ..,..... ...,
Q.
,.. . i::.::
- ..... ..,
)
II) U)
0 o_.: o . <'l U)
0
cs a.. N
0
II)
ci


c::i

..
c::i c::i 0 < 'l

, : :
0 0 o .

~ ...
:!? :~ ~ :~ii ~
ii
OI ci ~ E 8'
.! ! c, 0 OI • .!! Q.
-s .!! .!! s:
.!! "cit .5

..
'o :,

. ..
'a .;
.. .
s : ,5 I >
.x
~
s
.. . ..
.c
]!... ~
-
...
.. ~
r !
:
. ~::, .
O...I ~ . ... Cl
l0 Q
... ..
... . ..
>•
c
...>• >• c u ..
.i
0z:::"
! s OI
8:
OI a: ~- c
. >,..., . a:u t!
....,
I>
. .., &....., . x

-
c
.... a..

c c c c ...gi c . .. c c
g•
c
... •go ...
c
. .
s
s:
"&
nc .ti e°cc '
f0 f

. ..
Q QI
cc
... ."..,' .Q...,
8.
.•..,
~ c c
o g
c cOI

.. QI ....x
a: • ~ •a: a: a:: a:
...~ z
a: 1 a: c• ;}_
c a:
..
a:
... ...

z
.-.c<..
g
:.::
z
<
~
:::)

a:
:::)
U)
z
:::)
en
::,
U)

0
z
<z "' ... ... "'

. ..
ti)
E .. E .. >, ">', . ..
.-g. .. .. .
>,

. .. ... .. . ~
E . .E.. ... ...
< "O "O

. . .. .. . .
"O
"
".
"O
"
:.:: c c c c

.
""c c "O 'O "O c " O

c "' O '
.. " O

.' .
:, :::E :,
...
:,

j :::E :, :, :,

0. :::E 0. 0. :::E Q.. :::E 0. ::;E :::E 0. ~ ~ ~
~ 0. 0.
w
Q. :i
:.:: ~
:.::
~
:.:: :i
:.::
~
:i,::
~
:.:: :i
:.:: :i
:.:: :i
:.::
~
:.:: :i
:.::
~
:.:: :i :.::~
)::
~
)::
~
:.::
~
:.::
~
)::
:i
:.::
a. a. a. a. 0. Q.. a. a. a. 0. "•'
ll. 0.. 0.. ll. 0.. 0. 0. 0. ll.

(!) ~
co =, - '° C D • • .., - - c
• -
.•.,
N
<O
0
Ill
..,
,..;
-
" '
..'

ci

- o °

-
OI

~ !:: (71
0
..,
ci
..,
0
ci 0
0
N

ci -- Ill .., .., N Ill

z a: . ci ..., ..,_
<:.:: 0
ci ci
0
ci N
ci ci ci ci ci ci 0

z c"'
< ·c5
... "
:.:: J:
::::, ::::,
a.
'iii
a. !
CD t-
...!. :J co ...
E

. . " ..'
... ttl
E E
:J E
:.::

-co>- -
Ill
. .
'O "O
- -"O
. .. " .
... -·-·
.a .; "O

- Q.

Z<
~E .,, ...
s:
...
s: s:
"'
..
s:
...
s:
...
s:
...
s:
. .. .. . . .. . .. . . .. ..
s: s: s: .c .c s: s: .c s: s: .c
c:
~

.. ... . ...
.. ".".' ".".' ".".' ".".' .. .. . ".".' ... ..
. . z.
c
sc x ... x
x
x
x x
-" x
""'
... ..J
z .z z z z z z z z z z z z z szc z z
x
... . .. ......
< -ti)
t i)
< a: ......
...
.....
J: :J

..,
U)

......
:::,
Ill ....
:J
U)
.....
z
.<<..
..
wa
:.::
z
::!
~
::::,
t'J a:::

0
2: I
<
z "
-c "
. . .. "E '
..
(IJ
x: E'
j E' 'C
w "
' C 'C
CL
'
Cl.
"'
Cl.
:.:: Cl.
Cl.
i:.:: ~
:.:: .. .
(I)

~ CD
. .,
C D C D U)
Cl. Ill 0 ,
Q.. II> N - N 0
0 ~ ~8~ 0
0, 0, 0
c;;·· 000 C
.. ci
.
0 D
,
0
ci
Il l
..
0

.. ...c - " "'


D
0
0 "...' " :,'
c

..
z ::i -" a.
.!! ...
....x:<::c:.::
..
.,£ I> D

::>::,
.2 ~8 Ill
a:, ::, 'o
a;i I-:
....
CD

"'~ :t s ~ s:
. ..
'O · :;
.. .
..
.0
:,
m "" (,I)
2 - E :,

x:: - "' "'


8
E""
.a
. .
";;; ~ 8
::, 0 oi -"
' s• 'O ii
8" ...0
' ;;
m Cl
'5''E 0,
:, ·-cc >
>- c ..
"' a.
-
~~
:, "' ' -0.
',:. ...
:,

~B~:,
(, l )CQ .!! 0
,,c;
. .c.
....
..0 0 'O : ::
:.:: (,I)
-~·

iL ..g,
c c
!!
c c
• • •
c
0,
c
c
c
:, c
.8888&
Z<
&88.
0
c
8. !!0 < ~
~E
..
t'l l!0
•• • • •c •
8.
a ~CII
... .. ..
I-
..I .,, ...J . ..J .
c, -( a . .I

-u .
. .I
• "'

.
- "' 0 . cc c c c

..
. . .I
c
.I
I J
e
I

a. .;2 Iii • .. • ..
::c ...J
0:: l! ...J ..I ...J ..I ...J
£
:.::

z
s-e
5
w
x:
z
<
~
::,

0::
::,
U)
z::,
CQ
::,
U)

0::
::,
U)
z::,
0
z
-c
z
-c
...
E.. ...
"':5:s: "O
~
"'
:,
...
t=
"O

~
:,

w
0.. :E:.::: 0..
i:.:::
Q.
~
:.:::
Q.

...,,
Q.
Cl ... . . a,
.. ,
-
CD
e n a ,
..,
0 0 CD
0 0 0
ci .....:: ;..
0 0
0 en
.. 0 ci

.
0
ci

.
E
"O

-
~E
....
~
...
!!
e
-'•
!!
c
cz<
. c
c
c c
c

c
a
<-
_..,. ...
...
. ..
.
0 ..
.
.. 0

a.
!!
!
lt'I
I- .J
•., && _ ,
8. !..,
0
. ., a.

0
C"'
c-)l _,
: -' -'
x:

.
. 00
M
"

.
, .
.
· i
ir
.
.;
J
...
.
(
a:
Jo:
:::,
0
.
..,
I
)
z
:
:
.
J

s
:
"
i
i
:
:
l
!
:
J
o
:
c
o

a:
:::,
,/)
z :::,
1'1

. ..
c
en
:
: ..
o :

en ...
-e
z . ..E
.. E
. E. E
.. .
t: t:: ,::

.i.~ .•.
<
Cl)
:.:: co t Q.
: Q. Q.
j a.
UJ
Q. ~
:.:: i~
Q. Q. )I!~
'..°......... co
.. .. -e
. .. .. ~ Q. a.
M
ci - cici
,.... --
C >
-
ci ......
ci
a,
0
ci
.....
N
ci 0
ci

c c c c c c c c c

Z
<
a:
...~~~
c
...
c
. c .e
8 .
c cc .
8 .
...
8.
~
0 . . .. ...§I§
0 0 0 i
:! ~ !!

. .
<l/) C-.., :! t! :! :!
• 8. 8. 8. ·8.
..... .... .... .•... ..... ~ ....8 . ....
a.
: ::>
~ l)
c...J.
........ ...J .... ~ ...J ...J .....

-c-
:c

c
.. .
. c!!
0,

a:
::, ..
c,
c,
{/)
:z c
::, 8..;;
c~ -~c
m
::,
~ ~
....
(I)

.. c,
~.. c:>
"ii~
:E "Cl

0
:z:
"E' "E ~ Ill
"E' E"
.. • •
... ;.
..'. .
' ,
Ill
"' ?; •• •
.. .
m
t: ~
>-
"'

~i it Ill

>-

0.. C " a
.
.
0
:E
. :, g
.
~ Ill
. 0
. c
.. c

.. .. ... .. .
Q
~ c 0..

.
ii .c E E c
c c c
'D :: Ill
c

~·.
c

.. .. ..
0,

e " " E
'D

-g
-;;
E
e
E :E
. ..
ir::
E
:,,: :, ,: :,,:
~
x
: t:,,: :,,: : ,,: c

"E'
i •E
.c
. . E

.
~ =!= =!
.. -c
:-:: = =!= E I!
~
=!=
:E
:E ::
'g 0
.
. ...
E ::E
~ ~ c
. . 8
..
;i

.
:,,: :,, 8.
: :,,: "
...
0 & & g 8 & 8. g
~ 0

:::: :s ... e &


ir::
0,
&
... ... 0

~
-
ir::

'D
x 0 0 2 s a.
0
=! ;;
= I!
0
:
Ill
;;

...
.. . - .

.. . .
.
Ill
- .. . .
. ..
:
E s ~
0
..
...
..
:,
,:
... :I:
'D -
0.

:, .J :I: .J
a.
-
,:
:
E
'D
~ -'
~ 0.. 0.. .!:
.!:
E
:lo
Cl. ::: c · ~
a l
o
..! ·'
.ir: .0
.:
0..
:
: 0. !
. .,;
0. c 0
Cl .
0.
. . c .5
0.
.
C
l. ·c .s
C
l. c
c
0.
. ..
C
l.
0.
.
0.
.
C
l.
s;i uc
0.
.
u i,

~ .... ~ ,0
~
...,N

- s..,-
,. 0, a, "' ~
.... ..,
".-..',
.., - 0~
0


c:i

- ~
0

c:i 0 -.
0

c c c
:i :i :
c
:i
0
0
i

c
- er
:::,
I ll
0 z
0 : :::,
. a. m
c i , :::,
Ill
:i .
0
0 -
0

c ·-
5 .
c
0 . .
c
c :
: E
5 :
,
-· a
.
:
.
a
.
:
:
,
..!!
.-
• >, g,

c
0
z

I
z-c
-c
.. .. ...E
Cl]
:.::
E... E .. ..
j
II)
t::
ll
Q.
.t:: .
t.:,
w
0.. ::i:
:.::
ll
0..
:
0..
0.. :i
:.:: ~
:.::
N
0
...0 0..
...
0
Q_
...
0
<O
0
...
0
...
0
N 0 N
0 0
0 0
0 0

. O>
.a

...c.
. ...
c
... ll
E
c
... ...
....t::
. c
O>

.,
:,

0.
E
'O
0
'O .a
E
E
., ~ E
., :::J ti ..,
'O
8. 0. "' .a "O
ll0.
s:
iii
... ...
:C :, E -
iii ..
:.:":'c
.x
... E ... E;;; c
.x ...
0
. ~
c
. ... c
...
. c-
z<
c
~E ...
I - ..I
in
u 'O .•. a,• - CI] ~
c :
E..., E z
..
~ E
0 0
:
~
0..
'2
a.
'O
ll
"O
:

Q.
..
ll Q.
0.

"'
.,
c:
...
Q.

. c
. .,
a. 0.

"'c
0
~ :.::: :.::0
~

.
.
OI
E
cD c

l
~ l
C Q
s: a l
.
.

::: c
: .
,
C
8
z l) .c
: >
.c
:
,
a
l
:
~ .
: ,
, _:
C
l)
c
a
.

"
'
. .
. ,
'
. :
:
- C
c D
e
r::
,
Cl
]
z
::
,

0
;;
: =
E E• .c..
-c
.. . .. ...

<z
.. .. .. ..
CD
...
0

(I)
,
g
c c
.. . . >,
c ·c
"E'

.
"E'

.. >,

c c
'
:.:: :

.
«>
,::
~

'C
.. .
.
'

.
!
!
.
.
.
!
!
.
.
.£ .s, ~
iw
:i : :i : :,
.!!. :i , :,
:,
:,
E

.. ..
:,

. . .. .. .. .. .
:,
I
> E E
E E
..
(I)
E
.. ... ... E
I>

j : .£
:
::E ~ , ~ .!!
: .£
Cl) (/)
. ..
(I) I>
::.:: ::.:: ::.0 .a.c
... .c
CL VJ VJ
:: :.:: ::.:: ::.::Q. Q.
.. s: .; >

Q. Q. Q. "- .. .
.. . "'
VJ
«> C
~6
. ..........
~
a,
,_ "' .,,
.
"'·
"'
.... :
... ...
C) wt-,. ::,
0 «>
a, 0 0
~ ~ 0

"' o


z ci - .- "'
Cl
... ·-
a ~
: - N
E
< c,O
:.
:: ~ OJ:l
-
--
u
~
·.;;
E
"' -~
.
Cl ~
E
;;; II) e 0

:i :,
... ~ ~ ,
,
z <
..
,c
..
>
s; .,<
.
-
e
c >,

-c
. . ..
.
.•
> t .
: c
. -
.
< .
,
<
.
:
. t
:
: ~
: ~a. :
: . .2 >, c I>
0
. 2 ~ .::
:
:
: g ..
.c

I
:
>,
..
:,
E
:
:
!: a.
. .. . .c.
:
>
.5
c
. x. "ii' c
~~

: g 1l c ni
:
, >, ...
..
Ill
c x .
II)
..
. c :,

.,,
n
..
. . .i
..
. .. ii
.. c ... 'C : . ,!!:
:.::
.
j5
!. :~ -' .
::

,
c
. .. 'o
..
c i
m
~..
..
' :.:: -
° ..J

- .
t- m
: .:: a
... u
:, :,

. "8
..
.,<

-~
,: m :a..; ~
...; ,i
.0.I . .0
:J
. •
•1- ....
c : 0
.
c
l
: .0
~
.. -
'
i:" ., .. 'C

..
;;; O c
u ...
a: : c ::, E .;;
..
. "z:::', ..., ~ :
li ~

..
m c ....

"' E .. ::,
::, ... c
n"'
I>
.
c
0, :,
.2
:,

c
,>
... I
>

.
:, c
...
Z< .x
• ~
:a 8.
0

0
.. ~...
ex:
.x
e ::,
N .... fl)
:z:
e- :::,

:z: . ii
.. .. 0 ....

~ -c c
. .
Ill

E c .
.
c
-0c
0
,
.
n
.
.
.
.. .
:,
: ::,

. ...
g
~
. x
a
l m :.::
o ::::i:
gu
.
< .
....
.;
-
..
J
(I)
(

c-
I )
:I:
:.:: ::.::
c
-c
g ,
...
g g go ° ...cc
I

... .- g., .g...g.>


z
I ... ' . .. c.
OI
C
~
.. ...
.. .
c !

.
g> :
.. . Q ,

w E E

..
(
E /
( (I) )
I
)

i
i
""
:
:
:..
.
·- .
(
<
-

a:
:::)
(/)
z :::,
m
:::,
Cl)

0 0 c( al

a:
:::)

"' z
:::)

0
z
-c gg g g, ..,c
g, ..,g g g, g, g, g g,
z
...
0,

< "' "' .!!. .!!. .!!. .!!. •


"' • .!!.
(/)
~ . .. c c c c c c c 'c c c c

.. .. .. .. . .. .. .. . .. .. . ." '
. . .. • .. .
:,

:, :, :, :, : :, :, :: :, :, :,

":,' . ::,
,

.. ,.!!. .!!. .!!. .!!. .!!. .!!. ,.!!. .!!. . ! ! . .!!.


..,
a)

j • "' • ..,
E E E E E E E E E EE E E
w (/) (/) (/) (/) (/) (/) (/) (/) (/) (/) (/) (/) (/)
0..

", '
< ... N
-. . .
w "' "' " '
~
o 0, ...-
N "' ~ ~ ~
- <
a ::
z a::
-
0
IC)
0 0 <
<~ - ---~
z
a::
-c o
a: ...
<< "O
(!) a:
w< .,•
z n.
-<
a:: z
w<
..
a":':
...> •
... < a ::
z
w:::,
~ o
<
->•
c
a
z
w
0..

c::, c::,

..•.c....•

c
...
•...c
...
.....
c
...... ...
· c

a:
:::,
(/)
z::,
...
.c
0,
c
e>
.. .
'ii
-"'

-... ...- ....,


OI
a>
:::,
~ .!!
.c
0
(/) Q.

"O
c "O ..
...
8.E ..~
.. c
::i:~
.. .s
::i: .!!
0 Y.

N
0
z -
I
<z .~cg,. g, ft
gig
" .. gig g
.. •
g
Cl • • • • •
ici
c c
.!! .!!

. ...
<
..e . ~~
Cl) C ·c cc cc c ...: 1...:
c
:.:: -.., -..,~-.,. -,-C,>-, C> ..
j
.
...... 0.. 0..
:::, :,:,:,:,:,:::, ::E ::E •
:,
w !I<: !I<:
0. 0.. Q. ' ii

Cl)
Cl) (/) Cl) (/) Cl) Cl) Cl)
" ii

e. e. e e ::E ::i:

,
,n , .,~E.,e OI -
0
,n ,n
.., ...
N
00
0
ci o -

"' 00

zc(
i= :¥:
:¥: ::c
::, ::::,
(Q .-
• ::::, CD
- (Q
!;;: 0
::::, <.,
(Q z
<
>

Z<ce-s

.-
CL

e ...J . ..
s:

s:
c c •c

c
!!
c . ...
.g . &&&8
c c c

,n

..
N
.....• • & .......
-c
::x:
.

'O

ex:
::::,

..,
(/)
• ::::,
N
m
::::,
Cl)

0::
::::,
z -c z
(/) ~ . •
z 0 -c ~
:r <
::::,
0 ~ ~
:z 5
::::,
:I:<
w >w>
u.
z
l \J
C
wl) "
<'
0.. ~ ~
•c •c • •
<z • •
.c. . c .!!
..
ti
< •
.·.:..
.." . . . .a<•...
c i
.. .a<

........
Cl)
::.::: "ii
Q. a.
j
w =~ =t ..'. ."ii "ii Q..
:i
:le:
~
::.:::
a.. .!! ! c c
""i'
Q..
:i
:i ::.::
Q. Q.

e, ll. ll. c, ::.::: ,._ ... ...


< t:
"0 ..
Q..
ia.
:le: 0 :i :i :i :i
::.::: ::.::: ~::.::
Q.. N
G) N

:i
0 0
Cl w ,._ G) 0
0 0
0
z-c 0::
x
Q. Q. Q. Q.
::.:: 8 '.
.,~...,«) Q.
0
;
..
8 0 ° ,._ 0 .
o o 0
0
.
.0 . 0 ; c
"
o o
°c ::,
'O

...
:s
... . E '
'
c 0
... ." !

.. ..
T'
O :
'
... c E
·;; . ..c -

.. ..
"
:2 :,
:i E
D
!!
:
f"
"Q
= '
...
.
c
~
s:
c

0
~
.
.

a
.
.
..
::, Z c a g
s:
c c < -c• t! •
c . a
..
!! ..
& :::E . .
.. .., .
. .
s= "' "' i z
. ~
• 5
w
..
:
., :
.
z
<
za
a
.
z
~
~
:
:
:

0::
::,
Cl)
::,
m
::::,
"'

0
:
:
:
N
:(
I
I
z
:
:
,
0

z
z<
.! •c

..< "ic . .". .'
""
I - " '
C l'I
~ C)
.;

.
Cl.
j Cl.
~
w
Q. ~
Cl.
"'
"ii
~
Cl.
Cl.

N
.. ,
C l )
N ~
Cl.
- -
c- ci
I")
en
.,.,
0
ci
,._
0
ci
l)
Cl)

0
ci
0 N
ci ci N
0 i
ci

.
.. "...
Q.
. c ...
c c c c

.." • ff• ..
Z< s s
• s""• :
.t::.

( I) ~E .
go c,,
c
OI
c gt OI
c •
. . ~. .
c s- ": -"'
...Cl)
< -
..J.,.,
g, :ic i z' "
:
:c :
""" z
.
c
~ . .. e ""
c.
z
'
.. z z
-c
:c a:: a• a:: a: a: a::
::

z
~
-c
5
w
~
z
<
z
<a
~
sz
~
::,

a::
::,
C l'I
::,z (')

m
::,
"'

a::
::,
(I) N
z
::,
-zc .. 'S ... s c
. '5
< c .. -~

. c

c c c c c ."c..' c

.
c "c'
(I)
...., ~ ~
~ ,.._. ... "' ... ...
"' "'
.,,
j .. .. "' .. ... .
. - "'
.!! . .!!

.. . .,,
.,,
i J.
.,
... ... .. ...
a.
~ ~ .,
ii
w ,;;
iii ... ... J. J. l
i
.!!!

1ii m
.. .
-"
Qi m
ii
15
iii
m ii
iii
1ii m Qi "il c c c
a. a. a. a.4>
QI
a. a. a. a. a. a. a. a. a. a. a.
~::E ::E :,,:~ )<. ~ :.:: ~ :.::::E ::E ::E ::E :.::::E :.::::E :.::::E
:::!!: :::!!: :::!!:'
~
a. a. :.::
a. a. ~ :.:: a. a. a. a. :.:: :.:: :.::
a. a. a. a. a. a. a.
N I()8 C"l I() co
,.._
~6
ow co8
• .., .... •0 ~ • g co
0 "' ~ 0
8
z "'
0
a: 0 0 0 0
<!Ii:
0 ci ci ci 0 ci c;; ci c;; c;; c;; ci
0 0 c:i

z<
ii:
ii s: s:
JC JC JC JC JC JC c JC c cJC
. s
... ..
... ... go
i i
g,
~E "'
Ill Ill
"' "' "' ~ "'

I()
i -" -" -" -" -" -" -" -"
~=
-"
.,~
z I X X rd II XI
e·-
:::r::
I ·5
z z z z z z z c
z
XI
I
• a:
a: a:: a:
I I a I
z z

ii j 1 .I 1 i I1 .!! .!! ! i Ii l i
~

~
~1

H i i 11I ~ s i
' I ' i i i •

§]
~I
z :::>

§~ ::,
c ..

1 t l
~ti ii~i I
:::, 'O

1
5
~ ~ '5 i i
h I
Iiii
< j~
&Jl
51ii

ii j
ii
l
r iii1·
w

i~
JC

i !
11 ii
f1 i1 !
11
I !

~ Ii ! ! _,5i

~ II !
~
§i
tiIi ·iti uj 1i1 i
z
li
5•
C • Ii
§
li (. (!
Ii

i1 ii ii iiiiii
l'O 1111
::::, Ii Ii sisi l!!.

5 §1i1
i1 iii1 I? I H IIII Ii
ii-
§ 1i

Ii
°' s:
- - ~ - E
c
lo Q. Cl)
:I~.
D u 'O

11>
a::
::::,
(I)
z::,
(XI
::,
C"l

a::
::,
11> ('II
z
::,

s ....
c
"'
...c
-c
z
s
·c s
c
<0) _"'C'
,..._ C'O ....s ... ...c ...c
:s ... ...
c
C'O
.!!!
.x
.C'Ox ... ...
l .. i ~ .,
cu
i l i l
C'O
w
0.

s
""C'O''
s "' J.,: -i
ii ti i
ij1 i i 'ii 'ii 'ii
Q. a .. o, a.. a. Q. a . 0.. . 0..
Q. ~ :i i ~ ~
~
)C
:i:.:: :i
)C
:i
~ :i
~ i
~ ~ )C :.:: :.:: )C
Q. a.. a.. 0.. a. J.. a. 0.. a. Q. 0..

< U) e-, N
~ <O U') ..,. ~
a.....
C.,W <O .. ,. 8 .....
<")
0
co U')
.....
..... s 0 ..... N 0 0
z d 0 0 0 00 ci 0
a: 0 0 ci d
~
<~
c
"::'
ii: c: c: c c c:, c:
z<
:t. .. . . .. c c

" "'
...
.........
~E
U')

.J C'O ~ j ! Ill

~
i
! ~i .a
~
..:- -" -;;
~
0) ~ -=
=
) C
u!f ti

r:, f-
...
m is

s'S ~
t; ~ -l
i§S?ii
"'
j l
~ ... 1
fii :, c "' lii
c ~
fi .!!
-0 ~- f
-j
z

ii
lS

iiiliiii s
Ii • •
i· Gi

t 11
& 'I li

!
..... ,I hjhi
'5-fi '5'1 Ii
11
!I Ii, iJo
·j
<
i=s-§ 1
-g

t!;
-
Is (':i ij
0
w
.c ~~

h -0

-0
l ~
iffi
~ • .!!
fl
~J
:!i

IJ IJ nlf
z ilf hi
ibHI
Ii u iiJ uud
i'ei
fll~ i.e ii !
I~ j-s

II II H !Hld11 iii lliili Jt!i


:,

Hli jJ ifii
Ill n 0 Cl iii " ., 1-
!
a,
. - ! !! • ,~
-... ...:!.
0
...

a:
:,
(I)
:, (")

co
:,
V,

:,
Cl) N
:,

:z: .....
I
c(
z
c(
U)
!I:: ,.._ ... .,,
j : ... ·-
... , ... ' c

l l
.!!!
f
"
l)

'
w
0..
iii
"ii
Q.
~
Q. Q.
-"'
Q i
Q.
"'
~
..
a.
!I:: ~
~ ~
~ ~
)(:
~
~
Q. Q. Q. Q. a.

CO
0
ci
N
....
ci
~
0
s
....
ci ci

c i s :
.. .
j ! ""'-··
zrd

LI
C! C!

!.I I.
J
!
i
I

1 I
§!§~1
D U ,:,
J!l!i,!i!i
..- N

a:
:::,
U)
$ ...,
a,
:::,
"'

m
z<
<
. '5
. '5
c
..
'5
c
...'5 ..c
'5
·c ·c c c
. .. . . ..
·~
e-, ... ... ...
~
Cl)
j . ~ ~ .. ..... ~ .
...
. .. . . . . .. .. .!! . . .. . fi -r-
w i;j -"'
. ". .
- "'
.. -"'
J. -"' -" ' 'i i

-"'
..
c c
j c c c c c c

"' l "' l
c "ll
Q.
m s m"' s "' Ill "
' Ii "ii

ii &i '
a. a. a. a. a. m l.i 'Ii ti
Q.
l.i a. Q. Q. Q. Q. Q. Q.
~ i ~ i ~ i i i i i i ~ i
:.:: Q. 0. Q. 0. 0.. Q. Q. a. Q. Q. 0..

~s
Cl l&I
z a:
U)
....,.
0
0 0
co
.,....
...,,
0
0 0
s Ill
0
0
.,....
0
co
C)
0
C)
II)
N
0
ci
0
C)
.,....
Ill
co
8
0
CD
0N
C)
is
C)
§
C)
< ~

ii:'
.. .
~E
i
IQ IQ

! CII

!
I l·· i
z< c c c c c c c c c c
CII

~=
II>
! ! -~ ~
! ~
!
(I)~
..J ~ ~
:c

cg> c Ill
~
.3

i i~
" ' ~1 u

ti I ~-fi ~-
lil
I
g'
l•5
- Ill
"5 ta c., ..c 1ii "ii

i i! Ii
"ii

I ~~
i .. I i

11 ?I I
'Q c..C .>( c

Ii .!

f i-
i!
:i :! iii
Ii
Ii li l! li
I Ii
H1
1
... ll1'
i.
'II~ ii
•ii .s

-s ~ •
i) iJ V).

z i ~I §)
-c jj
~

l§d ~1 II1.J Ji
11a 1J i)
H
~ 1h1
dJ u 'Ii
fl IIi

1
0
w

~ i,J 1 rl
ii 1 11
z

""'I

u
ii~ !
3 ! - "'

ii Ii
§iii
ll:: ....

::>

it. h if! hi
1l IIII
.;!ii
!.
11 11 Ii
ti
l
.D i. .D
(')

.... .....
i
N (')

..c CJ 'Q
• - CII s:
c
..
-c"o'

a:
::>
U)
z
::>
c
s:
.2
..
m
:, ~~
(I)
I!
-i ~ ~
Jg!
0
a:
: ,
(IJ N
:,

0 .....
z
C V. CII
c c
CV CII

i'ii i
"ii
a. a.
~ j
:.:::
a.
:.:::
a..

8c:i
Cl)

0
c:i

a: ~i
:> ~ tii
II)
.., ~ii
z:> .a n
Ill ~ .>C
:> GI g'
II) .>< CII
1ii :2
E~
Ii
-c

~ t- o~

U s~- z
a:
:>
e n
:z :

v,i
N WU)
:> e'ZO~
z w 0:::
~~~ Q. Q.
.....
= ~
<(
z<(

.,
Cl)
:: ,._ ~ 2' "'

i1~
:s g s
UJ
j ..,i
Cl 2' 2'
~
... a,
j "'
"' ... "'
i"
... .i... r •• .
"E

!
~ ! Ii i
11. l j .I!..
i2 ~~ i
Ii !
::,
V) V) (/) V) V) ((.I V) V) V) V)

~5w ,._ ,._ ....


C J
z o :: .., '° ... N
IO
N
IO
. . M~

U) .;
<( :,::

-
~e
s:

11.. i
m ili m fj rd ::, m ii
~
...
"' .... ~ i ii
~ ::, ii
~i j
... ~ ~
.. = .~ lii iii iii
m
O'l <(
IO
,(.,
::::i: ::::i: z :t ::::i:
x

s , It . ca,

rf i . .
.c
= .. 5 [j}
!li ijl
sm: itii

i
i~. ~

iJji
~j
..
~ ii~i i rli
-I :8 i
,h jfi r1i !l, Ii"'
~!
::,

}i
~~ [
1~11 iJj i ~t !i
~I

ii! i!U~ ~i
~ II

!if ill
w
~ ... llj_e
z
~
~ 11-· :e '6
.!!
~

1i
:::,
fii[ Ii
i
u JI! [
H i'i t l i~ fh1 I'!
i ~ [ [
!.l 1.1!~ )! iaJ'ri
lji
l;U1 jH JmfJ!
~&i im

:If
~frn:
N M
1: .01-J~
... IO
I-.! • I.a 1-!j • Ji
(')

. '
.... N

f"l
c
t'O
0::
:,
Cl)
:z;
ic i

pt
:, M -c~ c
al
:,
Cl)
Ii i
s :

,:, 2'

m
I~
a:
:,
i:, ('I

~ .....
< -;

z<
~
Cl)
x:
,..._

., r t ~
.,
~
g, ti~. ~

I- .i
., ., ...

.i
...'
... ...
j .., . ..

ii
w
Q. ~ ',i- i i 'i
... .., ,-
• •
1
:, :, -:, :, :, :, :, :, :, :,

i iii
(/) (/) Cl)
ii i ii ii
~5
Cl) (/) Cl) Cl) (/) Cl) Cl) 1/)
.

- -
(/)

ow C'l N
(0
'°. '0° .., "'? N~

-
z
ci
II)
;!;
<~a:
N

- .. .
~e
c c

_"!i;... .
0 ..

·Ji I
m

~~
a, ~
in
:w::
ii
ll:: ll:: :w::
.. 'i 1ii
ll:: ll:: {!
1ii 'ii .E
~
Ji ~

C'4 c

II
•.

'

et:
::::,
(/)

~ C')
ID
::::,
(I)

0 a
< CD

.~ . .... ._ .&....--.=.., _....


<
z <
< n ::
,.._ -c
~ C)
(I)
D.
~

i
g>
i~ ~ I~ I~ .. ,
~
' -~ z

. i. ~ i . . .., "'
..,
.
~~
w
n::
n::

.,
w
] ·i .i i 'ii Ii I
·- W<
I~ ! O
ii
Cl) Cl) Cl) Cl) Cl) Cl) Cl) Cl) w
<< Ill
< t- n:: ~
~o ..,
-
:::>
C) w CD .... I I)
,. . _ .
II) II)
z-
D. z
z n:: n ::
<
6a

(')

wz w
<!
<
i
<~
wZ
~ C)
:::>
n::
"-
ci Oo - "!
<
-D.

fr. ·~··
CJ)
>-

~
w

. . '"j ,)
z< lil lil z
~E .. c
:::, :::, sc "Ii }:
( l) i
-c - .... I- I- ....
t - -' ==

Iii
"ii
111 "O
It)
iiit
~~ s: 1
D.
-
1ij '

J-
< •
t -

z
:!
- :::,

iii
~
0
w .. ~ I~
I

I
z

1--~
~ ~
z 11
[ --
-c 111

:,

~ .6il
Iii
i
lit IJ11 -t'e j i
-t
II
f:A !.A
....
Ji: lj Sij-

N
:R .... N N

z
0:::
:,
e n

:,
m
i.!!
Iii
G'

lS
iiIi
1i
J..
.,
&
UPH H
t - -

du
(I)
("I
i
::i
ii
f
's-
h
w u; c;

0:::
:,
en
z
:,
N
I
g ....
BABV.
PENGEMBANGAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

Peogembangan Penyuluh Kesehatan Masyarakat atau PKM mengarah pada suatu


kebijaksanaan pengembangan yang meliputi kuantitas/jumlah dan kualitas/rriutu
dalam rangka tersedianya tenaga PKM untuk menunjang pengembangan
organisasi dan tata laksana Prnrn0si Kesehatan serta mampu menunjang
program pembangunan pada umumnya maupun pembangunan kesehatan secara
khusus.

Pembangunan PKM dapat dilakukan melalui :

1. Magang,
2. Diktat, --
3. Pendidikan formal
4. Pengembangan PKM untuk mengant!sipasi pasar bebas regional maupun
intemasional di masa depan,
5. Pengalaman kerja.

Yang secara keseluruhan bennuara pada pengembangan karier PKM.


'
A. Pengertian.

Profesi PKM dapat dilkelompokkan dalam 2(dua) kelompok antara lain:

1. PKM adalah Pegawai Negeri Sipil atau PNS yang diberi tugas
melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebar1uasan infonnasi,
membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitlan perftaku
masyarakat ·yaog berhubunqan denqen kesehatan, serta merencanakan
intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang
mendukung kesehatan,

2. PKM Luar Biasa adalah PNS/pensiunan atau seseorang yang ahli dalam
bidangnya yang diberi tugas sesuai dengan profesi PKM.

B. Prinsip dasar Pengembangan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

PKM sebagai tenaga profeslonal perlu menguasal ilmu pengetahuan, senl dan
teknologl serta berbagai metodologi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat secara lebih efektif dan efisien.
BAB V.
PENGEMBANGAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

PengembanganPenyuluh KesehatanMasyarakatatau PKM mengarah pada suatu


kebijaksanaanpengembanganyang meliputi kuantitas/jumlah dan kualitas/mutu
dalam rangka tersedianya tenaga PKM untuk menunjang pengembangan
organisasi dan tata laksane ~ra~osi Kesehatan serta mampu menunjang
program pembangunan pada umumnyc
maupunpembangunankesehatansecara khusus.

PembangunanPKM dapat dilakukan melalui :

1. Magang,
2. Diklat, . ·-
3. Pendidikanformal
4. Pengembangan PKM untuk mengantisipasi pasar bebas regional maupun
intemasionaldi masa depan,
5. Pengalamankerja.

Yangsecarakeseluruhan bennuara pada pengembangankarier PKM.

A. Pengertian.

ProfesiPKM dapat dilkelompokkandalam 2(dua) kelompok antara


lain :

1. PKM adalah Pegawai Negeri Sipil atau PNS yang diberi tugas
melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi,
meml>uat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku
masyarakaf yang 'bemubungan dengan kesehatan, serta
merencanakan lntervensl c1alam rangka mengembangkan perilaku
masyarakat yang mendukung kesehatan,

2. PKM Luar Biasa adalah PNS/pensiunanatau seseorang yang ahli


dalam bldangnyayang diberi tugas sesuaidenganprofesi PKM.

B. Prinsip dasar Pengembangan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

PKM sebagal tenaga profesionalperlu menguasaillmu pengetahuan,seni dan


teknologi serta berbagal metodologi yang diper1ukan untuk
mencapaltujuan perilakuhldup bersih dan sehat masyarakatsecaralebih
efektlf dan eftSien.

56
a. Seseorang dapat disebut profesional kalau :

a. Memiliki kompetensi yang menunjang untuk keahlian dan kewenagan


yang .. diberikan/ditugaskan-.-.
b. Berpendidikan dan lulus dari suatu pendidikan, pelatihan tertentu yang
diakui secara resmi (termasuk organisasi profesi),

c. Mempunyai etika yaitu suatu nilai yang patut dan layak untuk
mendukung keberadaannya/eksistensinya.

d. Dapat dituntut jika melakukan rnal-praktek di luar kewenangannya


sehingga merugikan orang dan institusi lain.

2. Syarat minimal bagi seseorang PKM untuk melakukan tugasnya secara


profesional adalah :

a. Memiliki keahlian dan ketrampilan dala:n bidang ilmu pengetahuan, seni


dan tehnologi, serta metode pendidikan, pelatihan dan penelitihan.

b. Menguasai secara mendalam salah satu at:au beberapa rnaten substansi


yang berkait:an dengan ilmu pendidikan kesehat:an dan ilmu perilaku
serta promosi kesehat:an.

c. Memiliki keahlian dan kemampuan· dalam mempergunakan berbagai


metode pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, penyuluhan kesehatan,
KIE, pemasaran sosial, mobilisasi sosial, prinsipnya semua yang terkait
dengan promosi kesehatan.

d. Pemah mengikuti dan lulus Diktat Profesional:


·-
PKM dasar/terampil
• Magang
• Training Of the Trainers (rOT), Management Of Training (MOT).
• PKM Keahllan.

e. Dalam mengembangkan dirinya sebagai seorang PKM :

• Selafu berusaha menjadi agen perubahan sosio kultural,


• Selalu berusaha mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan
Tehnologl Seni dan Komunikasi pada tingkat lokal, nasional, regional,
globaVu:ilversal dengan cara membaca, menulis, meneliti,
mengembangkan dan berinteraksi sert:a berc..lialc,g atas dasar ilmiah.

57
• Sesama PKM saling menghormati, saling asah, sating asih dan
sating asuh dalam proses pertumbuhan, perubahan serta
perkembangan sebagai PKM dalam bidang ilmu, seni dan tehnologi.
• Dalam prosesdalam menjalankantugas dan profesinya akan
bertindak
sebagai Jasilitato_r, akselerator, mediator, motivator, dalam
memproses,membimbing,merubah,menumbuhkan,mengembangkan
peri akal (kognitif), peri rasa (afektif) dan peri laku (psikomotor)
dengan pendekatar..ti.~~ra~ogi,
• Jujur, memiliki integritas diri yan~ kuat, tepat waktu, sopan, rarnah
tamah, suka menolongorang lain, terbuka terhadap kritik-kritik,
sabar, dapat mengendalikan emosi serta responsif terhadap
perubahan• perubahan situasidan kondisi serta selalu
mengembangkankerjasama yang harmonis dengan individu,
kelompok dan institusi dalam suatu dinamika kelompokyang
harmonis.

f. Selalu berpedoman pada prinsip etika (kode etik) bahwa sebagai


seorang PKM profesional

• Akan menunjukkan secara saksama kemampuan, pendidikan,


pelatihan dan pengalaman, dan akan bertindak dalsm batas-batas
kecakapanyang profesional,
• Akan mempertahankan kecakapanpada tingkatan tertinggi melalui
belajar, pelatihan,dan penelitihansecaraberkesinambungan,
• Akan melaporkan penemuan hasil penelitian dan kegiatan praktek
secarajujur dan tanpa penyimpangan,
• Akan tidak membeda-bedakanindividu berdasarkan ras, wama
kulit, bangsa, agama, usia, jenis kelamin atau status sosial ekonomi
dalam menyumbangkan pelayanan, pekerjaan, pelatihan,
atau merripromosikanorang lain,
• Menghargaikebebasanindividu (privac), martabat (dignity), dan
harga diri setiap individu,dan aken menggunakanketrampilan yang di
dasari dengan nilai-nilaitersebut di atassecarakonsisten,
• Akan mematuhi prinsip· dari "informed consent" dengan
penghargaan kepadaindividu dan kelompokyang dilayani,
• Akan membantu perubahan berdasarkan pilihan, bukan karena
paksaan,
• Akan membantu perkembangansuatu lingkungan pendidikan yang
mengasuh/ memeliharapertumbuhandan
perkembanganindividu,
• Apabila terlibat melakukan praktek yang tak beretika (mal-praktek),
maka akan bertanggung jawab untuk menerima tindakan/hukuman
selayaknyasesuaidenganpertimbanganmal-praktek yang dilakukan.
Jadi pada orinsipnya PKM harus dapat menggugah hati orang untuk
dapat menerimaperubahandalaminteraksie::tukatifyang dinamik.

58
g. Pengembangan profesi tenaga PKM akan terus dipacu sampai semua
PKM benar-benar menjadi tenaga inti di bidang pendidikan kesehatan
dan ilmu perilaku, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemasaran sosial,
mobilisasi sosial, KIE umumnya dan secara khusus mampu menghadapi
perubahan diwaktu-waktu yang-..,.· mendatang · di bidang Promosi
Kesehatan.

C. Pengembangankarier P~!i;·:.i!uhKesehatan Masyarakat.

1. Peran PKM meliputi:

a. Sebagai tenaga PKM


b. Pengembangan metode Promosi Kesehatan
c. Konsultan/konselor,
d. Peneliti ilmiah dan terapan -
e. Management strategi promosi kesehatan.

2. Jalur pengembangan karier PKM :

a. Jabatan fungsional PKM ke jabatan struktural :


b. Untuk mendudukJ jabat.an struktural, seorang PKM harus mengikuti
diktat jabat.an struktural yang dipersyaratkan.
c. Jabatan fungsional PKM ke jabatan fungsional lainnya :
Untuk mendudukJ jabatan fungsional lainnya, seorang PKM harus
mengikuti diklat jabatan fungsional yang dipersyaratkan.
d, Jabatan fungsional ke jenjang karier yang lebih tinggi :
Untuk menduduki jenjang jabatan fungsional PKM yang lebih tinggi,
seorang PKM harus memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan serta
diklat yang harus diikuti,
e. Jabatan fungsional bebas;"fre-lancer" (pengamat, pemerhati, ahli,
konsulen) yang dapat berada dan beri<arya dt tiap t.at.anan.

3. Pengembangan karier PKM- didasarkan atas program pelatihan tenaga


kesehatan dalam pola diklat.

a. Jalur pendldlken yang dapat dilalui oleh PKM adalah :

• Diklat,
• Magang,
• Pendldikan formal,

59
b. Tata cara mendapatkan tugas belajar bagi PKM :

• Pusat Diklat Pegawai Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial


memberikan informasi pendidikan lanjutan kepada unit kerja di mana
tenaga PKM bertyga.§, ··- .....
• Usulan dari Kepala Unit yang bersangkutan kepada Kepala Pusdiklat
dengan ternbusan Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Dinas Kesehatan
(propinsi dan kabupaten/kota) Departernen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial.
• Pusdiklat Pegawai Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
rnernpertimbangkan persyaratan-persyaratan tugas belajar yang
ditetapkan antara lain :
==> Umur,
==> Peminatan,
==> Pendidikan akhir, ·
==> Kemampuan berbahasa Inggris,
==> Dan lain-lain (untuk lebih jelasova lihat pedoman tugas belajar bagi
PKM).

60
BAB VI.
PENUTUP

Petunjuk Teknis Jabatan Penyulun"Kesebaten Masyarakat ini merupakan acuan


bagi tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan pejabat yang terkait dan
diharapkan dapat diterapkan dengan rancar dan tepat.

Sesuai dengan perkembangan IPTEK dan era global serta pelaksanaan otonomi
daerah tentu masih banyak hal-hal yang belum dapat diantisipasi, untuk itu
diharapkan para pengguna Petunjuk Teknis ini merujuk ketentuan-ketentuan
yang terka it. .. . . .

Pada saat ini petunjuk teknis jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat hanya
diperuntukan bagi tenaga kesehatan yang sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Selanjutnya diharapkan dapat berkembang serta per1u pemikiran yang positif
sehingga dapat diber1akukan, bukan hanya di Depkes-Kesos saja, tetapi juga di
institusi non Depkes-Kesos dan sarana kesehatan lainnya.

61
Lampiran 1 : RINOAN errna
KEGIATAN YANG DI NILAI
DAN DIBERIKAN ANGKA KREDIT

PENYULUH/\N KESEHATAN MASYARAKAT TERAMPIL

~I JABATAN·
,... , ·~~
. RINCIAN KEGIATAN

I a. I· Penyuluhan 1. Me'1gumpulkan data untuk rnenyusun rencana tribulanan ;

II Kesehatan
Masyarak.at
Pelaksana
2.
13.
't.
Mengolah data untuk menvusun rencana tribulanan ;
Mengumpulkan data untuk rnenyusun rencana bulanan ;
~engolah data untuk menyusun rencana butanan ;
~· Mengu:npulkan data primer dengan cara wawancara biasa ,
I dalam rangka identifikzsi potensi wilayah ;
6. Mengumpulkan data primer dalam rangka identifikasi potensi
wilayafl deogan. cara observasi atau peogamatan sesaat ;
7. Mengumpulkan data primer dengan cara menggunakan angket
secara langsung ;
8. Mengumpu!kan data sekunder dari satu sumber dalam rangka
mengldentifikasi potensi wilayah ;
9. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi yang
menggunakan satu lnstrumen ;
10. Me.nyusun rencana kerja/usulan kegiatan tingkat kecamatan :
11. Menyusun · materi penyuluhan untuk media luar ruangan dalam
bentuk spanduk ;
12. Menyusun materi penyuluhan untuk bentuk ceramah :
13. Menyusun materi penyuluhan unnrk media cetak datam bentuk I
poster; .
14. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk I
transparan
15. Menyusun materi ;>enyuluhari untuk media cetak dalambentuk
I
~mk; I
16. Menyusur. rnateri peO'fl!luhan
-.a
untuk·, - rnedi~ cetak dalam bentck II
sti1<er;
17. Menyusu11 materi penyutuhan dalam bentuk alat peraga
penyuluhan : ·
18. Membuatrancangan media penyuluhan untuk rnedia cetak ; I
19. MelalOJkan tabulasl dan pen~olahan data hasll evaluasl media I
penyu!uhan secara manual dengan variabel kurang dari 10 ;
20. Melakuk.an pendekatan nclivi<Au/kelompok terhadap masyarakat
umum;
21. MelalOJk.an pendekatan individu/kelompok pada tokoh
masyarakat ;

l.nmnirvrn 1
i
i PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT TERAMPIL
t-~-,-~~~~~;~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~-~~~ ;
Ii . I 22. kecam.itan
i
Melakl:kan
;
perternuan lintas - . prngran,/sektor di tingkat

II j 23.
I
Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat
kecamatan ;
I 2.:t. Melalcukan identifikasi sasaran sekunder tidlam rangka .
j penggalangan dukungan seasana.
25. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara massal
1
!
I dengan pemutaran film ; !
I 26. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara massal I

I melalu! ceramah tanpa alat bantu ; _ • .


27. Melaksanakan - kegiatan penyuluhan langsung pada kelompok !
j

I
tanpa atat bantu ; :
28. Melaksanakan keglatan penyuluhan lndMdu dengan metode
cerarnan tanpa alat bantu ;
1
29. Melaksanakan tuqas sebagai pramuwicara pada pameran ·
tingk.at lokal ;
30. Memberikan pelaynanan kooseling kepada masyaraki\t dengan
dasar pendidikan dibawah SMU/SMK ; i
31. Membimbing dan membantu masyarakat merencmakan Survei ]
Mawas Diri (SMD) .
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKATTERAMPIL
! !
NO I JABATAN RINCIAN KEGIATAN -l I

b. Penyuluhan 1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana tahunan : j


Kesehatan 12. Mengok·h data untuk menyusun rencana tahunan ;
I
I.
1
Masyarakat 3 Me~~J...,~L'.1":i:'n data primer dalam rangka identifikasi pot<:>"'51
I Pelaksana wilayah dengan cara menggc:iakan angket dengan alat caotc :
I Lanjutan 4. Metakukan analisa hasil tatxnasi data potensi wilayah secara
!I 1-o. aMe· skriptif ; t . I h . t k
enyusun rancangan stra eg1 pen}'U u an t1ngka ecamatan
untu~tu jeois program ;
I 6. ~~~i:r::~eri ~yuluhan u-~tuk media radio dalam bentuk

I
I
7. Menyusun materi penyuluhan untuk media luar ruangan, dalam
beotuk Umbul-umbul ;
8. Menyusun mated penyulunan · untuK media k.Jar dalam bentuk
bilboard;
9. Menyusun materi penyuluhan untuk media tatap muka dalam
bentuk diskusi kelompok ;
10. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk
book1et;
11. Menyusun materi penyutuhan untuk media pameran ;
12. Membuat instrumen uji coba bersifat terbuka dalam rangka
persiapan uji coba media penyuluhan ;
I
13. Menyusun instrumen evatuasi yang bersifat tertoka dengan
kurang atau sama dengan 10 variabel dalam rangka persiapan
evaluasi media penyuluhan ;
14. Menyusun perencanaan untuk peiaksanaan advokasi di tingkat
kabupaten/kota ;
15. Melaksanakari aovokast di ti:-.gi<at kecamatarvdesa ;
16. Merancang cara untuk Inend3paJkan dukungan sosial di tingkat I
kecamatanfdesa ; I
17. Melaksanak:an kegiatan penggalangan dukungan sosial di ·
tingi<at kecamatan/desa ;
16. Melakukan pengembangan untuk ke:giatan dukung::m .;oslal di
masyarak:at melalui konsultasi ;
19. Melaksanakan kegiatan penyuluhan massal melalci c.eramah
dengan satu alat bantu ;
I
20. Melaksanak:an kegiatan penyuluhan kelompok dengan metode
ceramah deogan satu elat bantulFJCrage ;
21. Melaksanakan kegiatan penyuluhan lndividu melalui ceramah
derQan satu alat bantu/peraga ;
22. Mengk:aji bahan-bahan untuk pameran dan hunting lokasi ;
I 23. Menyaleksl dan rnernbuat materi/r.,edia untuk kcgiatan

i__l_ _ pameran:
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT TERAMPIL
NO JABATAN RINCIAN KEGIATAN
!
I
c. Penyuluhan 1. Mengumpulkan data untu~ menyusun rencana lima tahunan ;
Kesehatan 2. .Mengolah data untuk mer yusun rencana lima tahunan ;

I Masyarakat
Penyelia
3. Menganalisa dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana
trihulanan; .
4. Memv.=::::c::;:,i~c.:n rencana untuk menyusun rencana tribulanan ;

II
5. Menganalisa dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana
bulanan;
6. Mempersiapkan rencana untuk menyusun rencana bulanan ;

I
7. Melakukan pengolahan data dan tabulasi secara manual dalam
rangl<:a identifikasi potensi wilayah ;
8. Menyusun rancangan strategis penyuluhan tingkat
kab~paten/kota untuk satu jenis program ;
9. Menyusun rancangan strategis penyuluhan tingkat propinsi
untuk satu jeois program ;
i
I
10. Melaksanakan uji ccba rancangan strategi penyuluhan di
I tingkat kabupaten/kc:ta ;

I
I
11. Menyusun rencana kerja/usulan kegiatan tingkat
kabupaten/kota ;
II 12. Menyusun materi penyuluhan untuk media radio
datarn bentuk
I fragmen/obrotan ;
l 13. Menyusun matert penyuluhan untuk media cetak dalarn bentuk
I
I lembar balik ;
14. Meny\JSUr. materi penyu:uhan untuk media cetak dalarn

I bentuk kartu susun (flash card} ;


15. Membuat rancangan media penyuluhan untuk media
elektronika ;
I
I
16. Membuat rancangan media penyuluhan untuk parneran ;
17. Membuat rancangan media peoyuluhan untuk media k.Jar
II ruanga,,;
I 18. Melaksanakar. persiapan uji eoba dengan membuat kerangka

II acuan untuk satu wilayah ;


19. Melak'sanakan persiapan uji coba dengan membuat instrumen
uji coba yang bersifat tertutup ;
I 20. Melaksanakan persiapan uji coba media audiovisual de,gan
I durasi ku_rang dari 1 menit ;

I· 21. Melaksanakan uji coba media cetak ciengan jumlah halaman


satu lembar ;
I

22. Melakukan persiapan evaluasi media dengan membuat


kerangka acoan untuk satu wilayah ;

lomoirar 1
NO JABATAN RINCIAN KEGIATAN

~("';::. Melakukan persiapan evaluasi dengan menyusun ir.strumen


evaluasi yang bersifat terbuka dan jumlahnya kurang dari 10
variabel': ·
L~. Melakukan pengolahan dan tabotas: data hasil evaluasi media
penyuluhan dengan komputer secara variasi tunggal :
I
L-:. Melakuk~!"" ~r.dekatan individu/kelompoktermcap pimpinan I
institusi pemerintah/swasta dala,, 1 rangka memprakondisika,1 1
kegiatan penyuluhan kesehatan ;
Lf.,. Melaksanakan kegiatan advokasi di tingkat desa dan
kecamatan;
27. Melaksanakan kegiatan advokasi di tingkal kilbupatenlkota;
: 28. Melaksanakan identifikasi peluang untuk menjaring kemitraan ;
I
i
; 29. Merancang cara unb:Jk·mendapatkandukungan
; kabupatenlkota ;
sosial di tingkat

i : 30. Melaksanakan kegiatan penggalangan untuk mendapatkan


I
I '. d~an sosial tingkat kabupatenlkota :
I
I ; 31. Melaksanakan kegiatan secara massal mela:ui kegiatan

I
I ceramah dengan beberapa alat bantutperaga ;
132. Melakukan kegiatan penyuluhan individu denga:-, beberapa alat
I I
1. bantulperaga; ·

i
i
33. Melakukan kegiatan penyuluhan indMdu dengan beberapa alat
bantu'peraga :
I
! 34. Menyelia kesenian tradisional lKltuk kegiatan penyuluhan
j
I
I I kesehatan; .
I
PENYULUHAN KESEHATAN MA5YARAKAT AHU

NO JABATAN RINCIAN KEGIATAN


i l
.
!
I
I
a. Penyuluhan
Kesehatan
i 1. Membuat kerangka acuan
j 2.
untuk menyusun rencana tahunan;
Menganali~is <Ian mengevaluasi data untuk menyusun rencana !
;

i
Masyarakat !
Pertarna
tahunan;
I 3. Mempersiapkan renc:ana dalam menyusun renc:ana tahunan;
l 4. Menyusun kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi .
I
I witayah; ;
I S. Melakukan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi
I potenst wilayah dengan cara wawancara mendalam
I
j
6. Melalo.Jkan pengumpulan· -oata - primer -dengan cara dlskusl
kek\fflpok te.rarah; 1
I
7. Pengumpuli2n data primer dengan cara observes! yang berslfat
ber1celanjutan;
8. Mengumpulk.an data sekunder dalam rangk.a identifikasi potensi
wUayah yang berasal dar1 beberapa sumber;
9. MelalaJkan analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk
ideotffikasl potenst wi1ayah;
10. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identlfikasl potensl

.
wilayah yang memakai satu instr.unen;
11. Menyusun rencanqan strategi penyuh.Jhan kesehatan tingkat I
I kecamatar, untuk. program terpadu;
12. Menyusun strategi penyuluhan kesehatan tingl<at
rancangan
k.abupaten untuk program terpadu;
13. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio
da!am bentuk spot radio;
14. Menyusun mater; ptnyuluhan kEsehat.dn untuk media radio
1 dalam bentuk oeramah; .
15. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisl
dalam bentuk spot;
16. Menyusun materi penyuk.Jhan kesehatan untuk media t.elevisi
dalam bentuk filler, .
17. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untllk media televisl
dalam bentuk drama senl;
18. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media luar
ruang dalam bentuk Megatron;
19. Menyusun mater1 penyuluhan kesehatan untuk media tatap
muka dalam bentuk konselinq;
'!:20. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk I
l 1~flcl I
21. Menyusun meteri penyuluhan untuk media tradisional; I
22. Melaksanakan uji cooa media audio visual dengan durasi lebih II
1, dari 1 rnenit;
i 23. Melaksa_naka~ ~ji coba media cetakdeoqan jumlah halamar. j
lebih dari 1 lem.x1r:
1
24. Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media cetak; !
25. Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media cetak, i
26. Menyusun iaporan hasil uji coba dengan menggunakan satu !
jenis instrumen: j
27. Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak;
28. Melakukan evaluasl atas proses dan hasil penyuluhan media i
luar ruang; i
I
29. Melakukan tabulasi dan peogolahan data hasil evafuasi media I
penyuluhan secar:a manuaJ _<:Se_f'IQ~n_l~bih d.~ri 10 -~ria~I;.
30. Melakukan pertemuan hn1as · sektor/program d1 tngkat
kabupateo dalam rangka memprakonsikan kegiatan
1 t>enyuluhan kesehatan;
3i. Melakukan identifikasi untuk sasaran tertier dalam rangka
pelaksanaan advokasi kesehatan;
I
I
32. Menyusun perencanaan untuk .advokasi kesehatan tingkat
propinsi;
33. Melaksanakan advokasi tingkat propiosi;
34. Melaksanakan i<egiatan penggalangan dukungan sosial
I
pada j
tingkat propinsi; l
35. Mengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa I
pemantauan; I
, 36. Menyusun laporan hasil kegiatan penggalangan duk1Jngan I
sosial secara deskriftif;
37. Metaksanakan penyuluhan secara langS11ng pada kelompok
dengan demonstrasilpraktek;
38. Melaksanakan penyuluhan secara langStJng pada individu
dengan damons!rasi/praktek;
39. Mela~nal2n penyutuhan tidak tangsung melalui pelayanan
I
surat meoyurat; .
40. Melaksanakan tugas sebagai pram..r.vicara dalam pameran !
yang bersifat naslonal; I
41. Memberikan layanan konseling untuk sasaran dengan I
pendidikan
sama atau lebih dari tingkat seko!ah menengah; . I

Lrunptran J
42. Menyusun konseo pedoman/panduan/juknis pengembangan I
pedoman penyuluhan kesehatan masyarakat untuk satu
I
program;
43. Menyusun konsep pedoman/panduanfJUknis sebaqai penyaji I
dalam rangka pcngembangan pedoman penyultJhan;
44. Menyusun konsep pedoman/panduanljuknis sebagai pe, nbahas
untuk satu program dalam rangka rengembangan p....>.
I
doman penyuluhan; I
45. Menyusur. !-:~:3:1gka acuan dalam rangka penyempumaan !
kebijakan pengembangan penyuluhan yang sudah ada; •1

46. Menyiapkan bahan, data, informasi dala:n rangka merumuskan


kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat
yang sudah ada; !
47. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempumaan
kebijakan pengembangan penyuluhan ,_yang bersifat
pembaharuan; ·- · ' · ·· · -'
48. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan
kebiJakan pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat I
pembaa"laruan;
49. Menyiapkan dan mer,golah bahan/data/informasi untuk
merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat
penyempumaan;
50. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk
merumuskan peogembangan metode penyuluhan yang bersifat
pembaharuan;

Lampt=an I
b Penyuluhan 1. Membuat keranglra acuan dalam rangka menyusun rencana ,1
l
Kesehatan lima lahunan; ,
Masyarakat 2. Menganalisis can mengevaluasi data dalarn rangka menyusun !
Mud a rencana lima tahunan: !
3. Mempersiapkan reocana dalam rangka mE:flj'.,U~~un_r_€!ncanalima !
tanuoen; , ·· I
4. Menyusun instrumen untuk identifikasi pote 1Si wilayah yang I
terbuka jenisoya; I
5. Melakukan tabulasi dan pengolahan data densan komQuter; :
6. Menyusun taporan hasil pelaksanaa= identifikasi potensi
wilayah dengan :neoggunakan beberapa in~rumen; I
I
7. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan I

I
masyarakat di tingkat propinsi untuk program terpadu;
8. Menyusun rancangan strategi penyuluhan
masyarakat di tingkat nasional untuk satu program;
kesehatan
I

9. Menyusun rencana kerja atau usulan.kegiatan tingkat propinsi;


. • I 10. Menyusun materi penyull.t\an kesehatan untuk media radio
dalarn bentuk wawancara/diatog; I
11. Menyusun materi penyuluhan kesenatan untuk meota televisi
dalam beotuk oorolan pragmen;
12. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi
dalam bentuk sinetron;
13. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media komputer
.• dalam bentuk software penyuluhan;
14. Menyusun mater! penyufuhan kesehaton untuk media komputer :
datam bentuk interactive screen:
15. Menyusun maten penyuluhan kesehatan dalam bentuk slide
I
sni;
16. Membuat rancangan media untuk program-program
I
I
penyuk.Jhan melalui komputer,
17. Membuat kerangka acoan uji coba media penyuluhan untuk
pelaksanaan di beberapa wilayah; ·
I
18. Mengo(ah hasil ufi cooa media aud1o visual; 1
19. Membuat laporan hasil uji coba media dengan menggunakan I
1 beberapa jeois instrumen;
20. Menyusun kerangka acuan evaluasi untuk reoerapa wilayah

I
Idalam rangka persopan evaluasi media penyuluhan;
21. Menyusun i'lstn.men untuk evaluasi yang bersifat tertutup vang
kurang dari 10 variabel;
22. Melakukan evaluasi ates proses dan hasil dari media
peoyuluhan audio visual; ,
I
I
23. Melakukan evaluasi _ media penyuluhan melalui media
tradisional;
24. Melaksanakan tabulasi dan pengolahan data hasil evatuasi I
media penyuluhan
bivariate/multivariate;
dengan komputer yang bersifat •
I
25. MetaklJkan an~lr.;a ha~il pef'gofa~an dan tabulasi data
petaksanaan evaluasi media penyuluhan dengan metode I
,.._~-'-~~~~-J..~-"d-e's-'<-r-i '-if_- ._~~~

Lamotran J
26. r-tenvusun laporan hasll r,elaksanaan evaluesl media
penyuluhan yang bersltat deskriptif;
27. MelaloJkanpertemuan lint.as sektor/program di tingkat propinsi I
dalam rangka memprakondisik.an kegiatan penyuluhan ,
I kesehatan masvarakat:
2.8. Melak.ukan identifikasi data strategis untuk pendekatan I
pimpinan dalam rangka pelaksanaanadvokasi k.esehatan; I
29. Mt:::laksanakankegiatan advokasipada tingkat nasional;

30. Melaksanakanevaluasi hasil advok.asldi tingkat propinsi; :


31. Menyusun taporan '1?:;1! pelaksanaan advokasi secara I
1 deskriptif; i
32. Merancang cara untuk mendapatkan dukungan .;osial di tingkat
propinsi datam rangka menyusun perencanaan untuk
melaksanakan penggalangan dukungan sostat di tlngl<at
II. propinsi; .-··· . . - -· · -- -- ·· · .

i
33. Melaksanak.an kegiatan penggalangan dukungan sosial pada
tingkat nasional;
I
34. Melaksanak.anper.yuluhantidak langsung melalul radio
I

I dengan
I
metooe satu arah;
35. Melaks.lnakan peCl'fUluhan tidak langsung melak.Ji surat IGIMr,
I majalah dan jumal;
I
I
36."Metaksanak.anpenycluhan tldak langsung melalul komputer
internet;
37. M~buat rencana rancangan pameran dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pameran;
38.. Membuat konsep pedoman pemantauan dalam rangk.a
melal<l.Jkan pemantauan den evaluasl program penyuluhan
kesehatan masyarakat.;
39. Membuat instrumen untuk perrentauan program penyuluhan;
40. Melaksanak.an pemantauan program dalam . rangka
pelaksanaan pemantauan dan evaluasf program peny11luhan
kesehatan masyarakat;
41. Menyusun konsep pedoman/juknts untul< program terpadu
dalam rangka melaksanabn pengembangan pedoman
penyuluhan;
42. B&tkldak sebagai penyaji dalam rangka membahas ko1.sep
juknis program terpadu dalam rangka menyusun pedoman/
juknis penyuluhan kesehatanmasyarakat;
43. Bertindak sebagai pembahas dalam rangka membahas konsep
Juknis program terpadu dalam rangka menyusJn pedoman/
juknis penyuluhan kesehatan rr.asyarakat;
44. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan
l<ebfjakan pengembangan program penyuluhan k.esehatan
masvarakat n sudah ada·

Lamptran1
r~~.--~~~~r-~~~~,------,-~~~~-,--~-,--,--~~-:-~~~~~--.

II I 45. Merumuskan
,1 dalam
konsep
rangka
penyuluhan;
pedoman/juknis
melaksanakan
untuk
pengembangan
satu program
pedoman

! I 46. Merumuskan konsep pedoman/juknis untuk pr~ram terpadu


i dalam rangka 'melaksanakan penqernbanqan pedoman
I penyuluhan;
j 47. Mengolah dan mengkaji data/infonnasi dalam rangka

I,
r merumuskan l<ehlJakan pengembangan penyuluhan kesehatan

I
48. Mengolah
yang sudah ada;
:r.asyarakat dan
mengkaji data/informasi
rangk.a
dalarn
merumuskan kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan
I
yang bersjfat pembaharuan;I'
49. Menyusun kerangka acuan dalam rangka merurnuskan
kebijakan pengembangan program penyuluhan kesehatan
masyarakat yang bersifat pembaharuanj" .. . . . II
so. Menytisun kerangka acuan dalam rangka pengembangan
metode penyufuhan k.esehatan masyarakat yang bersifat
penyempumaan;
I
51. Menyusun kerangka acuan dalam rangka ~ngembang3n
metode penyufuhan kesehatan masyarakat yang bersifat
pembaharuan;

Lampiran I
c. ! Penyuluh 1. Melaksanakan evaluasi penyusunan rencana dalam rangka
I Kesehatan menyusun renc:ana lima tahunan;
! Masyarakat I, 2. Melaksanakan evalusi penyusunan rencana daiam rangka
!
!
Madya j menyusun rencana tahunan;
1
3. Menyusun ~trumen tertutup dalam rangk.a mengidentifik.asi
I potensi wilayah;
4. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan
masyarakat di tin~kat nasional untuk program terpadu;
I
I S. Menyusun rancangan strategi
masyarakat di tingkat mternaslonat;
penyuluhan kesehatan

I 6. Melakuk.an uji coba rancangan strategi penyuluhan kesehatan


masyarakat tingkat nasional;
7. Menyusun rencana kerja/usulan keglatan ttngkat naslonal;
8. Menyusun rencana kerja/usulan tingkat regional dan
internaslooal;
9. Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk
televisi dalam bentuk ceramah;
10. Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat cntuk
media komputer berupa Web Page;
11. Menyusun materi penyuluhan kesehatan masyarakat untuk
media film dokumenter,
12. Membuat rancangan media penyuluhan untuk film
dokumenter,
13. Melakukan penyempumaan hasil uji coba media penyuluhan
, audio visual;
I 14. Menyusun lnstrumen evaluasl yang berslfat tertutup dan leblh
dari 10 variabel dalam rangka persiapan evaluasl media;
15. Melakukan evaluasi media penyu1uhan melaluf komputer;
16. Melakuk.an evaluasi media penyuluhan untuk pameran;
17. Melalo.Jlcan anatsa hasil pengolahan dan tabulasi data
petaksanaan evaluasi media penyuluhan daigan metode
analitik;
18. Menyusun laporan basil pelaksanaan evaluasl media
penyuluhan ydng bersffat analltlk;
19. Melakukan perte.muan rntas progranvsektor di tinga<at nasional
untuk mendptakan prakondisl kegiatan ~yuluhan;
20. Menyusun perencenaan untuk pelaksanaan advol<asi di tingkat
nas!onal;
21. Menyusun perencanaan untuk petaksanaan advokasl di tlngkat
intemasional;
22. Melaksanakan kegiatan advokasl pada tilgkat iltemasional;
23. Melakukan evaluasl hasll advokasl cil tJngl<at naslonal;
24. Melakukan evaluasl hasH advokasl di tingkat lntemasfonal;
I 25. Merancang cara untuk mendapatk.an dukungan sosial tingkat
i naslonal dalam rangka pe:19~alan1an rlw.ungan sosiai;

I
26. Merc:ncang cara untuk mendapatk.an duka.,ngc1n soslal pada
!!!!gkat 1i:1temaslonal; -------

Lamptran I
27. Melaksanakan keglatan penggalangan dukunqan soslal di
tingkat lntemasional;
28. Metaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui radio yang
bersifat dua arah;
29. Melaksanakan penyuk.Jhan tidak langsung melalui televisi baik
yang bersifat satu a rah rnaupun dua arah; .
30. Bertindak sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersrfat
intemasional;
! 31. Memf\l.•~t ~~nsep pedoman untuk evaluasi dalam rangka

Ij
'
.
pelaksar.aan pemantauan dan _evaluasi program penyuluhan 1,
kesehatan rnasyarakat;
32. Membuat ilstrumen evaluasi program penyuluhan kesehatan
masyarakat;
33. Melaksanakan evaluasl program penyuluha:1 dalam rangka I
pelaksanaan pemantauan dan evaluasl program penyuluhan I
kesehatan masyarakat; -- '
34. Merumuskan konsep pedomar\fjul<nis dalam rangka
pengembangan program penyuluhan kesehatan masyarakat
I sebagai nara sumber untuk saw program;
: 35. M'?rufTIUskan konsep pedomarJJul<r.is dalam ranqka f
pengf'fflbangan program penyuluhan kesehatan masyarakat
sebagal nara sumber untuk program terpadu;
36. Menuruskan konse.p kebijakan dalam rangka perumusan

I.
kebljakan pengembangan pe:nyuluhan kesehatan masyarak:at
yang sudah ada;
·,· 37. Merumuskan konsep kebijakan dalam rangka perumusan
I
keb~akan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat
yang bersfat pembaharuan;
I
38. Menganalisis data dan informasl serta merumuskan konsep
kebijakan dalam rangka kebijakan pengembangan metode
penyuluhan kesehatan yang bersifat penyempumaan;

Lamptran t
Bae-n I: Prowdur Palgusu!&n d.ui Penetapon Angb Kredi1 PKM

~------- - ·1 _l'· - I -- -------.~ ·"' ---.,·· ... ,


I I

ICci... Tin, Pa.ilai


Keterangan: Scbc1oNC Tun Pceilei
Dua Usulu 1'1:--r-,, AacJc• JC,,cdic(DUPAIC}.
dui PKM b:peda l'eiabal ~ A.ocl:a !Cn,dil

Ti• ........
r..,-;t.iTcbis

.
~

Kcterangan:
_.....,..u...:...... , 1 1: . . . ,. . . . . .
P a r) 1 ti & 11
la i & J c a4'

- ~T-...._SKl_..i"'
B~n J: Prosodur P~1an Pauma bli PKM

I I

:;.r. -

~fflpift.1111

Unic Kc,ja . rj l
Unic L <t ai
I •-•T c r
.
I
I
I
I
I

·----------------------------- I
Keterangan:
Doi& u ~ Aftcb K-'1 (OUl'AJC).
- 4ui PICM Pq.a... ""-taf,Alcb ICrodic
-- ... ~SK~ .... b-
- ~ r-i...-.. sK Pcnt..,.uta..

tr": I
I

•I

,--'--
••

::),(
.

•I

I
I

Keterangan:
- u...... K.ce,,ibt, Jab....
- ......,._,,.._ SK K.cnaiba J..t.ca,,
- ~-T-...._SKJ.b..t.aa
.----------------------------------------
• •
• I

•I·. -,
I
• •

v.
I
I I
I
I

I
I

,, ••
ii I
I
,,
::•• '
- '-i
tLi f'ICM bopode ~obol
------------------------------------~- T..t:.i1

Keterangan: t -----------------------' '


o.:.u...a.. .K.cutu ....,st-,,&.
--+
......,._.,.... SIC s:-.;kA. ,_.1:.ot
,-,........... T_..._ SIC t:.,,..;a:- l'""lbt

,--------------·- I
l


I

II


L_..

rzz::
~

Keterangan:
- u.... ,-,bd.-.-...-.
- ....., peie sic~- .....
- Pa), mpeie . T_...._ SIC,.._ ... ..._ Sca,a,t,n


., B~n 7: Prosed..- ~laa Kcmbeli PKM

•,----------------------
.
•I
I

•I
,------------ I

•I
K..cpo-
p-.iu r...p..."
Unil Kaja
l'l(M

•I
.
·---------~-------~~~------I
Keterangan:
- U...,_ ......,...,.l:a_ K_W rKM
- '"' mpai•SK,.,..._"-Krmb.li
- ,....,._re,., y..,.i...- SK~cna"-a Kc,,d,oli

,;;:;;;;-r
~

-
Keternngan;
.. . . ., . .. . .. ; ., , : : .....
0 - - P a a . . .~_ . . .
- Pa) =pe,i•T-...._, SK Paa~

Anda mungkin juga menyukai