Anda di halaman 1dari 44

Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Latar Belakang
Kondisi Nyata
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan
Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3)
memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke-21.
Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, undang-undang tentang sistem pendidikan nasional telah mengalami beberapa
kali perubahan.
Kondisi Ideal
Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna
manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh
karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama
dalam pembangunan bangsa dan karakter.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi


penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.
Potensi dan Karakteristik SMK
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah
satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis
kompetensi merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi
Dasar (KD).
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
d. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran
ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran.
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based
curriculum” atau “content-based curriculum”.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
g. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat
yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana
pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan.


Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. Penilaian
hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan (Ketuntasan Belajar/KB dapat dijadikan
tingkat memuaskan).
Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar, agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari
di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

2. Dasar Hukum yang Relevan


Landasan hukum terkait pengembangan KTSP, termasuk PP No. 13 tahun 2015 dan
PP No. 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan berikut Permendikbud yang mengiringinya, dan Peraturan
Daerah untuk Mulok.
 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 3


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.


 PP No 19 thn 2005 yang direvisi I dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan revisi II
dengan PP No 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 tentang
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 Ekstra
Kurikuler Wajib Pramuka.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti.
 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 18
Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian.
 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan Dan
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah.
 Keputusan Direktur Jenderal Pendidlkan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidlkan dan Kebudayaan Nomor : 4678/D/Kep/Mk/2016 Tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 4


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

 Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor :


330/D.D5/KEP/KR/2017 Tentang KI KD mapel muatan nasional (A), muatan
kewilayahan (B), dasar bidang keahlian (C1), dasar program keahlian (C2), dan
kompetensi keahlian (C3).
 Keputusan Direkturjenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor :
130/D/Kep/Kr/2017 Tanggal : 10 Februari 2017 Tentang Struktur Kurikulum
Pendidikan Menengah Kejuruan.
3. Landasan Hukum untuk Mulok untuk Provinsi Jawa Tengah
 Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan
Aksara Jawa.
 Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perda No. 9 tahun 2012.
 Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl 23 Juli
2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada Kurikulum 2013.
 Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995
tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Jawa untuk
jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA, dan
SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah.
B. Visi SMK Negeri Jumantono
Menciptakan tenaga kerja tingkat menengah yang profesional, berakhlak mulia dan
berwawasan lingkungan.
C. Misi SMK Negeri Jumantono.
1. Mendidik dan melatih peserta didik yang berkarakter, berakhlak mulia dan peduli
lingkungan
2. Mendidik dan melatih peserta didik sesuai kebutuhan dunia kerja.
3. Mendidik dan melatih peserta didik agar memiliki karakter enterpreuner.
4. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan hijau.
5. Mewujudkan sekolah sebagai wadah pengembangan daya kreatif dan inovatif untuk
pengembangan teknologi ramah lingkungan
6. Memberikan pelayanan prima pada pelanggan.

D. Tujuan Sekolah
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri Jumantono adalah :

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 5


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

1. Menyiapkan peserta didik yang cakap, mampu memahami dan menerapkan budi
pekerti luhur.
2. Menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap
profesional.
3. Menyiapkan peserta didik mampu memilih karier, berkompetisi dan mengembangkan
sikap mandiri.
4. Menyiapkan tenaga kerja untuk mengisi kebutuhan dunia usaha / industri bersikap.
5. Menyiapkan peserta didik agar mampu bersaing untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
6. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan rekayasa teknologi.
7. Menyiapkan dan melaksanakan komponen-komponen persyaratan sekolah berstandar
internasional.
8. Merumuskan dan melaksanakan kebutuhan dan harapan pelanggan.
9. Menjadikan tempat praktek bersama dengan SMK lain.
10. Menjadikan tempat pelatihan kerja, memberikan pelatihan keterampilan bagi
masyarakat setempat.
11. Memiliki mitra dengan industri lokal, nasional dan internasional.
12. Menyelenggarakan program pendidikan karakter bangsa.
13. Menyelenggarakan praktek kewirausahaan, teaching facroty/business center dan
bermitra dengan industri.
14. Mewujudkan sarana prasarana minimal sesuai dengan standar.
E. Profil Lulusan yang akan dihasilkan SMKN Jumantono

1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;


2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.

F. Diskripsi KKNI dan Skema Sertifikasi

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 6


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Penyusunan KTSP SMK/MAK mencakup pengembangan program pembelajaran program


pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun sesuai spektrum pendidikan menengah
kejuruan.

Penyusunan KTSP SMK/MAK memperhatikan jenjang KKNI minimal kualifikasi 2 untuk


kompetensi keahlian 3 tahun dan minimal kualifikasi 3 untuk kompetensi keahlian 4 tahun.

Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 KKNI:

1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu
yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya;
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang
spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang
lazim timbul;
3. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain.
Deskripsi Jenjang Kualifikasi 3 KKNI:

1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan informasi


dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian
merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung;
2. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum
yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan
berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai;
3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan baik dalam lingkup
kerjanya;
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil
kerja orang lain.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 7


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 8


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMKN JUMANTONO

A. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumuskan SKL PMK
dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut.

1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;


2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.
Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu dimensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 tahun
dan SMK/MAK program pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap
sebagaimana pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

Tabel 1. SKL PMK Dimensi Sikap

Kompetensi Lulusan
Berperilaku yang mencerminkan sikap:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
2. Jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang hayat;
3. Bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya nasional;
4. Memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;
5. Berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama, berkomunikasi, dan bertanggung jawab
pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lainsesuai
bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa,
negara, dan industri lingkup lokal, nasional, regional, dan internasional.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 9


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Tabel 2. SKL PMK Dimensi Pengetahuan

Kompetensi Lulusan
Berfikir secara faktual, konseptual, operasional dasar, prinsip, dan metakognitif sesuai
denganbidang dan lingkup kerjapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan:
1. Ilmu pengetahuan,
2. Teknologi,
3. Seni,
4. Budaya, dan
5. Humaniora
Dalamkonteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.

Tabel 3. SKL PMK Dimensi Keterampilan

Kompetensi lulusan
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:

1. Melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja, dan
2. Menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan berdasarkan kuantitas
dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, dan dapat diberi tugas membimbing
orang lain.
Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik
mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah
menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan
pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek
spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat yaitu
kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut KI-2,
kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan disebut KI-4.

Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun pada SMK/MAK


disajikan dalam Tabel 4 se bagai berikut:

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 10


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK


KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-1)
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
(KI-2) royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
(KI-3) faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
(KI-4) kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidangkerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Struktur Kurikulum SMKN Jumantono

Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan Dirjen


Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Kejuruan berisi Muatan Umum yang terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan
Kewilayahan yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan
Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian.

Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1) Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia;
(4) Matematika; (5) Sejarah Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya.
Muatan Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2) Pendidikan

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 11


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas tiga
subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3)
Kompetensi Keahlian. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016
tentang Spektrum Keahlian PMK menetapkan 9 (Sembilan) Bidang Keahlian dan 48
Program Keahlian sebagaimana pada Tabel 5 berikut. Struktur lengkap Bidang Keahlian,
Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian silahkan lihat Spektrum PMK 2016.

Tabel 5. Struktur Bidang dan Program Keahlian


Spektrum Keahlian PMK Tahun 2016

No. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN


1. Teknologi dan Rekayasa 1. Teknik Otomotif
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Teknik Komputer dan Informatika
3. Bisnis dan Manajemen 1. Akuntansi dan Keuangan

Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP SMK/MAK dari masing-masing


Kompetensi Keahlian dapat dilihat dalam Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor
130/D/KEP/KR/2017. Struktur Mata Pelajaran KTSP SMK/MAK dapat dilihat dalam
Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. STRUKTURKURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen


Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
KELAS
NO MATA PELAJARAN X XI XII TOTAL
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 3 3 - - - -
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 - - - -
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 - - - -
4 Matematika 4 4 - - - -
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 - - - -
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 - - - -
3 Mulok (Bahasa Jawa) 2 2 - - - -
Jumlah A dan B 26 26
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 12


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

1 Simulasi dan Komunikasi Digital - - - -


3 3
2 Ekonomi Bisnis - - - -
2 2
3 Administrasi Umum - - - -
2 2
4 IPA - - - -
2 2
C2. Dasar Program Keahlian
1 Etika Profesi 2 2 - - - -
2 Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 3 3 - - - -
3 Akuntansi Dasar 5 5 - - - -
4 Perbankan Dasar 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa,
Dagang dan manufaktur - - - - - -

2 Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi


Pemerintah - - - - - -

3 Akuntansi Keuangan - - - - - -
4 Komputer Akuntansi - - - - - -
5 Administrasi Pajak - - - - - -
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - - - - -
Jumlah 22 22

Jumlah Jam Tatap Muka Per Minggu 48 48

C. Kompetensi Mata Pelajaran


1) Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang harus dimiliki seorang peserta didik SMK/MAK pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi
horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat
dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran
yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 13


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.


Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMK/MAK dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Tabel 1: Kompetensi Inti SMK/MAK
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong, kerjasama,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, damai), toleran, damai), santun,
damai), santun, responsif santun, responsif dan responsif dan proaktif dan
dan proaktif dan proaktif dan menunjukan menunjukan sikap sebagai
menunjukan sikap sebagai sikap sebagai bagian dari bagian dari solusi atas
bagian dari solusi atas solusi atas berbagai berbagai permasalahan
berbagai permasalahan permasalahan dalam dalam berinteraksi secara
dalam berinteraksi secara berinteraksi secara efektif efektif dengan lingkungan
efektif dengan lingkungan dengan lingkungan sosial sosial dan alam serta dalam
sosial dan alam serta dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
dalam menempatkan diri menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
sebagai cerminan bangsa cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
dalam pergaulan dunia. pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan 3. Memahami, menerapkan, 3. Memahami, menerapkan,
dan menganalisis dan menganalisis menganalisis, dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi pengetahuan
konseptual, dan konseptual, prosedural, faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan dan metakognitif prosedural, dan
rasa ingin tahunya tentang berdasarkan rasa ingin metakognitif dalam ilmu
ilmu pengetahuan, tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
teknologi, seni, budaya, pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
dan humaniora dalam seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, humaniora dalam wawasan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, kemanusiaan, kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan terkait penyebab fenomena penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang dan kejadian dalam bidang kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk kerja yang spesifik untuk kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah. memecahkan masalah. memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
terkait dengan terkait dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari yang pengembangan dari yang dengan pengembangan dari

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 14


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah yang dipelajarinya di


secara mandiri, dan secara mandiri, bertindak sekolah secara mandiri,
mampu melaksanakan secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
pengawasan langsung.

2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMK/MAK terdiri atas mata pelajaran muatan nasional,
mata pelajaran muatan kewilayahan, dan mata pelajaran peminatan kejuruan
kelompok C. Mata pelajaran peminatan kejuruan kelompok C dikelompokan atas
mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian (kelompok C1), mata pelajaran Dasar
Program Keahlian (kelompok C2), dan mata pelajaran Kompetensi Keahlian
(kelompok C3). SMK dan MAK dapat terdiri atas 3 (tiga) tingkatan kelas, sesuai
dengan tuntutan dunia kerja.
Muatan kurikulum pada tingkat nasional dikembangkan oleh pemerintah pusat,
terdiri atas kelompok mata pelajaran muatan nasional, kelompok mata pelajaran
muatan kewilayahan, dan kelompok mata pelajaran peminatan kejuruan (C 1, C2 dan
C3), termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan. Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam KTSP
adalah sebagaimana yang diatur dalam ketentuan, untuk SMK mengacu pada
Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK/MAK; yang diperbaharui dengan Permendikbud Nomor 60 Tahun
2014 tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK, diperbaharui lagi pada Keputusan
Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Kurikulum SMK wajib memuat:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
3. Bahasa Indonesia;
4. Matematika;
5. Sejarah Indonesia;
6. Bahasa Inggris dan bahasa Asing Lainnya;
7. Seni Budaya;
8. Pendidikan Jasmasi, Olahraga dan Kesehatan;
9. Muatan Peminatan Kejuruan, serta
10. Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada kurikulum SMK terdiri atas
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 15


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Bahasa, Matematika, Sejarah Indonesia, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga


dan Kesehatan, Peminatan Kejuruan serta Muatan Lokal Mata pelajaran ini bertujuan
untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Kelompok C ( Kejuruan ) terdiri dari Dasar Bidang Keahlian,
Dasar Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian, dikembangkan mengacu pada
Standar Kompetensi Kerja (SKK) melalui proses analisis.
Jika standar kompetensi mata pelajaran Kelompok C ( Kejuruan ) tidak
dijumpai pada SKK, maka Kompetensi Dasar (KD) dapat dirumuskan melalui analisis
kompetensi kejuruan melalui langkah-langkah :
1. Mendata Kompetensi Dasar yang terdapat pada SKK;
2. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar yang sifatnya mendasar dan melandasi prinsip-
prinsip keilmuan, dan kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi
kejuruan;
Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator kompetensi kejuruan.
D. Program Muatan Lokal
Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah (Muatan lokal) yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah provinsi Jawa Tengah atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian
terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya yang menjadi:
a) Bagian mata pelajaran muatan kewilayahan; dan/atau
b) Mata pelajaran yang berdiri sendiri pada mata pelajaran muatan kewilayahan sebagai
mata pelajaran muatan lokal dalam hal pengintegrasian tidak dapat dilakukan.
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri atas
sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan
oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal didasarkan pada keunggulan dan
kearifan serta kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun
kabupaten/kota, bahkan satuan pendidikan.

 Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan
peraturan gubernur, kemudian disiapkan Kurikulumnya (KD dan Silabus dengan
mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
kurikulum 2013.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 16


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

 Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetap-kan dengan
peraturan bupati/walikota, kemudian disiapkan Kurikulumnya (KD dan Silabus dengan
mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
kurikulum 2013.

 Muatan lokal yang berlaku hanya untuk satuan pendidikan (mulok sekolah) ditetapkan
oleh Yayasan atau kepala sekolah (bagi sekolah swasta). Mulok yang diselenggarakan
oleh Tingkat Kabupaten/Kota maupun sekolah dilaporkan ke Dinas Pendidikan
Provinsi.

Bahasa Jawa sebagai muatan lokal provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Daerah
Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun
2013 sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri terpisah dan dimasukan dalam struktur
kurikulum satuan pendidikan dengan alokasi waktu 2 jam per minggu untuk semua kelas
(kelas X, XI dan XII) semester 1 dan 2.

Tujuan pelaksanaan muatan lokal adalah untuk mengembangkan potensi daerah.

Pengembangan muatan lokal meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, KI, KD dan
arah pengembangan mata pelajaran dilaksanakan melalui kegiatan :

1. Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek sosial, ekonomi,
budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia yang ada di daerah, serta prioritas
pembangunan daerah di berbagai sektor yang selaras dengan Kompetensi Keahlian
dan perkembangan usia peserta didik. \

2. Mengembangkan KI dan KD muatan lokal. Pengembangan KI dan KD muatan lokal


sama seperti pada SKK Kompetensi Keahlian, diawali dengan mengidentifikasi
bidang, lingkup dan tugas-tugas pekerjaan. Contoh : Bidang pekerjaan adalah
“Pengolahan makanan”, lingkup “makanan pembuka”, uraian tugas misalnya
“menyiapkan makanan pembuka”. Selanjutnya diuraikan Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar dan indikator yang diperlukan untuk menyiapkan makanan
pembuka yang perumusannya mengacu pada rambu-rambu yang telah dijelaskan.

3. Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan prioritas bahan kajian
muatan lokal yang akan dilaksanakan.

4. Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.

a. Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas :

1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 17


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

 Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu


yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial
ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.

 Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh


masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan
peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan
dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang
bersangkutan

2) Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasa


Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat,
dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta
hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah dan selaras dengan kompetensi
keahliannya. Secara skematis langkah-langkah pengembangannya
digambarkan dalam diagram alur berikut:

Mengidentfikasi potensi dan kebijakan daerah

Mengembangkan KI-KD dan indikator mata pelajaran muatan lokal

Menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal

Kompetensi Int Kompetensi Dasar


1. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarakan pengumuman
memahami serta menanggapi 1.2 Mendengarkan cerita
berbagai bentuk wacana lisan non 1.3 Mendengarkan cerita pengalaman yang
sastra berupa pengumuman berita disampaikan secara langsung atau melalui
dan cerita rekaman.
2. Mampu mengungkapkan pikiran, 1.1 Bercerita
pendapat, gagasan dan perasaan 1.2 Menelepon
secara lisan melalui berbicara, 1.3 Berdialog
bertelepon dan berdialog dalam 1.4 Menyampaikan informasi dari berbagai
rangka Bahasa Jawa dengan unggah – sumber.
ungguh bahasa yang sesuai.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 18


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Kompetensi Int Kompetensi Dasar

3. Mampu mengungkapkan pikiran, 1.1 Membahas dan atau mendiskusikan isi


pendapat, gagasan dan perasaan cerkak / cerita rakyat / novel.
dalam bentuk berbagai wacana lisan
sastra melalui membahas atau
mendiskusikan isi cerkak/ cerita
rakyat/novel
4. Mampu mengapresiasi karya sastra. 1.1 Mengapresiasi cerkak
1.2 Membaca ekstensif teks non sastra dari
berbagai sumber
1.3 Membaca dan memahami bacaan sederhana
berhuruf Jawa 20 kalimat (paragraf)
5. Mampu menuliskan ungkapan 1.1 Menulis wacana narasi tentang budaya
gagasan dalam bentuk wacana narasi, Jawa
deskripsi, eksposisi, argumentasi dan 1.2 Menulis deskripsi tentang budaya Jawa
persuasi 1.3 Menulis eksposisi tentang budaya Jawa
1.4 Menulis artgumentasi tentan budaya Jawa
1.5 Meringkas teks tentang budaya Jawa
6. Mampu mendengarkan dan 1.1 Mendengarkan cerkak
memahami serta menanggapi 1.2 Mendengarkan cerita
berbagai bentuk wacana lisan sastra 1.3 Mengapresiasi geguritan
berupa cerkak dancerita rakyat
7. Mampu menulis geguritan 1.1 Menulis geguritan

E. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik dan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karier. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran.
Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

a. Pengembangan kreativitas

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 19


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara


lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya siswa, lomba
karya ilmiah siswa (LKS), dan pentas seni.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakururikuler di SMK Negeri Jumantono mengacu pada
Permendikbud No 62 tahun 2014.
1) Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung
pencapaian tujuan pendidikan nasional yang terdiri atas ekstrakurikuler wajib
dan ekstrakurikuler pilihan.
2) Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan satuan pendidikan, dapat
berupa: Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya; Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan
Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan
akademik, penelitian, dan lainnya; Latihan olah-bakat latihan olah-minat,
misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam,
jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis alquran,
retreat; atau Bentuk kegiatan lainnya.
Kegiatan Kepramukaan
dilaksanakan melalui tiga kegiatan, yaitu:
a. Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan berpedoman pada Permendikbud
Nomor 63 Tahun 2014.
b. Kegaitan Blok dilaksanakan melalui perkemahan (wajib untuk semua peserta
didik) dapat dilakukan pada saat MOPDB atau pada libur semester 36 jp per
tahun.
c. Aktualisasi Mata Pelajaran (wajib untuk semua peserta didik); kegiatan-kegiatan
sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran
untuk dilaksanakan kepada pembina pramuka dan dilaksanakan pada kegiatan
kepramukaan, wajib 120 menit perminggu.
d. Gugus Depan (untuk peserta didik yang berminat, lihat pedoman/peraturan
pelaksanaan ekstrakurikuler dan Kepramukaan)
Pendidikan Kewirausahaan

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 20


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

a. Menjelaskan bagaimana bentuk pendidikan kewirausahaan dikembangkan


di sekolah, (dapat dilakukan dengan penanaman nilai-nilai kewirausahaan
melalui integrasi berbagai kegiatan sekolah, maupun kegiatan riil praktik wira
usaha.
b. Sekolah melakukan analisis internal sekolah dan dukungan lingkungan
(eksternal sekolah) untuk memperoleh jenis kewirausahaan yang sesuai untuk
dilaksanakan.
c. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dipadukan pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan, dengan mengambil Kompetensi Dasar pada
Kewirausahaan yang sesuai dengan hasil analisis.
Dapat diwujudkan dalam kegiatan, misalnya Pameran seni dan unit produksi
masing-masing kompetensi keahlian

b. Pengembangan karir.
Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi
lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi,
pengenalan serta pengembangan kepribadian.

Kompetensi Dasar Materi


1. Tata Upacara  Menguasai cara baris-berbaris yang benar
 Menguasai cara penghormatan yang benar
 Menguasai tata cara pengibaran bendera
2. Palang Merah Remaja  Mampu melakukan penilaian
(Pertolongan Pertama)  Menangani cedera berat

3. Mengenali dan  Mampu menemutunjukkan dan memahami kekuatan


memahami dirinya yang ada di dalam dirinya
 Mampu menemutunjukkan dan memahami kelemahan
yang ada di dalam dirinya
 Mampu menemutunjukkan dan memahami bakat yang
dimilikinya, baik positif maupun negatif
 Mampu menemutunjukkan dan memahami minat
pribadinya terhadap sesuatu atau beberapa hal, baik
positif maupun negatif
 Mampu menyalurkan dan mengembangkan kekuatan
dan bakat positif yang dimiliki
 Mampu menyalurkan minat positif yang dimiliki

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 21


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Kompetensi Dasar Materi


4. Mengenal dan memahami  Mampu menemutunjukkan dan memahami sistem nilai
lingkungan yang dianutnya
 Mampu menemutunjukkan dan memahami sistem nilai
yang berlaku di sekolah
 Mampu menemutunjukkan dan memahami sistem nilai
yang berlaku di rumah
 Mampu menemutunjukkan dan memahami sistem nilai
yang berlaku di tempat kerja/industri
 Mampu menemutunjukkan dan memahami sistem nilai
yang berlaku di masyarakat
5. Kematangan sikap dalam  Menguasai cara berkomunikasi yang efektif, baik lisan
berhubungan sosial maupun tertulis
 Menguasai cara memberikan tanggapan (feed back)
yang tepat terhadap lawan bicaranya, baik secara lisan
maupun tertulis
 Memiliki kemampuan beradaptasi secara positif pada
setiap lingkungan/situasi di mana ia berada

F. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dinyatakan


dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, dan XII
adalah 48 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil 18 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
Setiap satuan pendidikan SMK/MAK boleh menambah jam belajar per minggu
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
a. Beban belajar dalam KTSP jenjang SMK diatur dalam bentuk Paket atau Sistem Kredit
Semester (SKS).
b. Ketentuan tentang Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri untuk sistem Paket dan Sistem Kredit Semester disesuaikan dengan ketentuan
masing-masing

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 22


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

c. Beban belajar tambahan disesuaikan dengan hasil analisis kondisi riil sekolah yang
menjadi tanggungjawab sekolah masing-masing.
d. Pengaturan pola belajar harus memperhatikan 14 prinsip pembelajaran sesuai
Lampiran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 halaman 1 – 2 yang mencakup domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
e. Pengaturan beban belajar juga mengacu kepada Permendikbud 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aloyah Kejuruan
f. Proses pembelajaran mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
(untuk kelas X) ditambah dengan metakognitif (untuk kelas XI dan XII) sebagaimana
ditetapkan dalam Kompetensi Inti (KI) kelas X, XI dan XII serta kelas XIII dengan
menggunakan pendekatan saintifik (Scientific Approach ) mengacu permendikbud No.
103 tahun 2014 dan penilaian autentik ( authenticassessment ) dengan mengacu
Permendikbud Nomor 53 tahun 2015.
g. Perlu diperhatikan pula permendikbud Nomor 60 tahun 2014 dan Permendikbud Nomor
61 tahun 2014 Jumlah minggu efektif dan alokasi waktu jam tatap muka yang
digunakan.
h. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap
muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di
DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri
(Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Paket Keahlian. Dua jam
pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran kegiatan praktik
di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada
struktur kurikulum.
i. Beban belajar untuk SMK diatur dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester.
1. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun
ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Satu jam tatap muka 45 menit. Beban
belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% untuk
SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 23


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

a) Beban belajar di SMK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu seluruh kelas adalah minimal 48 jam pelajaran (nasional)
sedangkan di Jawa Tengah ditambah 2 jam pelajaran untuk Mulok Bahasa Jawa,
sehingga jumlah seluruhnya minimal menjadi 50 jam per minggu. (alokasi waktu
belajar 50 jam/minggu ini tidak boleh dikurangi baik secara keseluruhan maupun
masing-masing mata pelajaran sebagaimana yang tercantum dalam
Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 dan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
1464/D3.3/KEP/KP/2014, tanggal 16 Juni 2014 tentang Spektrum Keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan, dan boleh ditambah sesuai kebutuhan satuan
pendidikan)
b) Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu.
c) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu.
d) Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu.
2. Sistem Kredit Semester
Sistem Kredit Semester (SKS) dapat diselenggarakan pada SMP/MTs,
SMK/MA, dan SMK/MAK yang terakreditasi A dari BAN S/M. Beban belajar setiap
mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar
kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan
yang menggunakan SKS mengikuti aturan sebagai berikut : Pada
SMA/MA/SMK/MAK 1 (satu) sks terdiri atas: 45 menit kegiatan tatap muka, 45 menit
kegiatan terstruktur, dan 45 menit kegiatan mandiri. Khusus bagi siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan prestasi yang tinggi dengan ditunjukkan indek prestasi tertentu
maka kegiatan tatap muka dapat dilakukan minimal 30 menit, sedangkan sekolah kami
belum menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS).
3. Praktik Kerja Lapangan (Prakerin)
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan
karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang
berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 24


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

bermasyarakat pada umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup


umat manusia.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap satuan
pendidikan melakukan penyusunan program pembelajaran. Program pembelajaran dapat
berlangsung di sekolah, di lingkungan keluarga, dan di masyarakat. Program
pembelajaran yang diprogramkan secara khusus untuk diselenggarakan di masyarakat
antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program PKL disusun bersama antara
sekolah dan masyarakat (Institusi Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi
kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja
(DU/DI) terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK.
Konsep di atas berdasarkan landasan hukum Permendikbud No 60 tahun 2014 lampiran
1 a.III.B ( point i sampai dengan l )
 Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok selama
setengah semester (sekitar 3 bulan); dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam
seminggu, setiap hari 8 jam selama 1 semester.
 Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat dilakukan di
satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan)
dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian.
 SMK/MAK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bersama
dengan institusi pasangan, yang memadukan secara sistematis dan sistemik
program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui bekerja langsung di institusi pasangan, terarah untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
 Penilaian PKL diberikan oleh dunia usaha/industri tempat siswa praktik. Hasil
penilaian PKL dimasukkan dalam rapor berbentuk deskripsi, yang mencantumkan
kinerja siswa secara keseluruhan yang disampaikan melalui jurnal PKL maupun
sertifikat atau surat keterangan PKL dari industri.
G. Ketuntasan Belajar
Penetapan KKM berpedoman pada Permendikbud Nomor 53 tahun 2015, dan
Panduan Penilaian oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud
tahun 2015 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. KKM ditentukan oleh satuan pendidikan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dengan mempertimbankan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan. Penentuan KKM

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 25


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan : 1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik); 2) Kompleksitas (mengidentifikasi
indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar); 3) Kemampuan daya dukung
(berorientai pada sumber belajar).

KELAS
NO MATA PELAJARAN X XI XII
KKM KKM KKM
A. Muatan Nasional
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 70 - -
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 - -
3 Bahasa Indonesia 70 - -
4 Matematika 70 - -
5 Sejarah Indonesia 70 - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 70 - -
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 70 - -
2 Pend. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70 - -
3 Mulok (Bahasa Jawa) 70 - -
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital/KKPI 70 - -
2 Ekonomi Bisnis 70 - -
3 Administrasi Umum 70 - -
4 IPA 70 - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Etika Profesi 70 - -
2 Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 70 - -
3 Akuntansi Dasar 70 - -
4 Perbankan Dasar 70 - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa,
- - -
Dagang dan manufaktur
2 Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi
- - -
Pemerintah
3 Akuntansi Keuangan - - -
4 Komputer Akuntansi - - -
5 Administrasi Pajak - - -
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - -

H. Mekanisme Penilaian
Penilaian pada kurikulum 2013 adalah mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013, yang telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 tahun 2014 dan diperbaharui lagi dengan

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 26


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015, dan Panduan
Penilaian oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud tahun
2015 untuk Sekolah Menengah Kejuruan, serta mengacu kepada Permendikbud nomor 23
tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, menetapkan
program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan
memperbaiki proses pembelajaran.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria. Acuan kriteria
merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian
indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Bagi yang belum
berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial yang
dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian baik secara individual, kelompok, maupun
kelas. Bagi peserta didik yang berhasil dapat diberikan program pengayaan sesuai
dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun kelompok. Program
pengayaan merupakan pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
3. Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah pengetahuan dan ranah keterampilan
menggunakan skala penilaian 0 - 100, sedangkan skala penilaian untuk ranah sikap
menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang
(K). Penilaian ranah sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan oleh wali kelas, guru
BK, guru Pendidikan Agama dan Budi pekerti serta guru PPKn. Sedangkan penilaian
sikap spiritual dan sosial oleh guru mata pelajaran lainnya, merupakan bahan
masukan bagi wali kelas untuk menentukan deskripsi akhir.
4. Penilaian Ranah Sikap
Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter peserta didik (attitude)
terkait dengan pengembangan karaker bangsa, yang dilaksanakan selama kegiatan
proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi
yang dicatat dalam buku jurnal, mencakup catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertentu (incidental record) dan informasi lain yang valid dan relevan.
Catatan jurnal hanya diberikan kepada siswa yang memperlihatkan sikap sangat baik
dan kurang baik, bagi siswa yang tidak tercatat dalam jurnal, berarti sikapnya baik.
Penilaian sikap oleh guru mata pelajaran (Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
PPKn) diperkuat dengan penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian diri dan
penilaian antar teman yang dilakukan oleh siswa sebagai penunjang yang sifatnya

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 27


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

untuk konfirmasi terhadap penilaian guru mata pelajaran. Hasil penilaian sikap oleh
guru mata pelajaran, guru BK dan atau penilaian diri dan antar teman diserahkan ke
wali kelas, yang selanjutnya diolah menjadi deskripsi sikap yang dituliskan dalam
raport.
a. Penilaian oleh Pendidik

Penilaian oleh pendidik merupakan bagian yang tidak terpisahkan/tidak terlepas


dari pembelajaran. Pembelajaran di SMK menggunakan pendekatan ilmiah
(scientific approach) yang melibatkan kegiatan mengamati – menanya –
mencoba – mengasosiasi - dan mengomunikasikan. Langkah-langkah
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Penilaian dilakukan oleh pendidik selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran
untuk menilai kesiapan, proses, dan hasil belajar peserta didik yang
mengarah pada ketercapaian kompetensi yang meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Penilaian oleh pendidik dapat berupa tes dan non-tes yang dilakukan melalui
penilaian dan penugasan. Perencanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik
dicantumkan dalam silabus dan dijabarkan di dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).

Penilaian dapat diberikan oleh pendidik sebagai tugas secara mandiri (individual)
atau berkelompok dalam bentuk pekerjaan rumah, proyek, dan portofolio.

 Proyek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi


kegiatan perancangan.

 Portofolio adalah kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang


tertentu.

b. Penilaian oleh Satuan Pendidikan

Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) dilakukan oleh satuan pendidikan dan bekerja
sama dengan institusi pasangan. Satuan pendidikan mengoordinasikan penilaian
yang berupa penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester, dan ujian
sekolah. Kisi-kisi yang dikembangkan merupakan pengembangan dari skema
kompetensi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan merujuk kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 28


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), atau SKN (Standar


Kualifikasi Nasional). Untuk UTK, penilaian dilakukan oleh asesor kompetensi
sesuai persyaratan yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah. Metode
penilaian ini merupakan bagian dari proses sertifikasi kompetensi siswa
disesuaikan dengan skema kompetensi yang nantinya akan diampu oleh lulusan
SMK secara gradual dan terintegrasi. Hasil ujian tingkat kompetensi ini adalah
sebagai skill passport siswa terhadap klaster atau kualifikasi tertentu. Hasil
penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan
deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah. Bagi orang
tua menjadikan hasil penilaian ini sebagai pembinaan kepada peserta didik untuk
lebih bersemangat lagi untuk belajar.

c. Penilaian oleh Pemerintah dan/atau Lembaga Mandiri


Penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
(UMTK) berupa ujian nasional (UN) dan uji kompetensi keahlian (UKK). Ujian
nasional dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS). Khusus
UKK, pemerintah akan memfasilitasi SMK yang telah terlisensi sebagai LSP-P1
atau memenuhi kriteria yang ditetapkan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi) sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK), dimana sertifikat kompetensi
yang dikeluarkan diakui secara nasional dan internasional. Kompetensi yang
diujikan merujuk pada kualifikasi jenjang 2 atau 3. Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI). Hasil Uji Tingkat Kompetensi (UTK) di atas
dijadikan portofolio atau skill passport sebagai bukti siswa tersebut telah
kompeten pada kualifikasi lulusan SMK.
Penilaian terhadap hasil pembelajaran selain dilakukan untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik dan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar, juga dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui
pembelajaran remedial dan pengayaan.
A. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaaran remedial dan pengayaan dilakukan sebagai konsekuensi dari
pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk setiap individu. Dalam proses
pembelajaran berbasis kompetensi setiap siswa harus menguasai secara tuntas
seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Sehingga pada dasarnya

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 29


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

siswa harus mencapai ketuntasan belajar yaitu tingkat minimal pencapaian


kompetensi terutama untuk pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial
diberikan kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, sementara
pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau melampaui
ketuntasan belajar.
1. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa.
b. Pemberian bimbingan secara perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan
tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya.
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai ketuntasan belajar.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas
akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.
2. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah;
b. Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan sendiri/individual;
c. Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui siswa.
Dengan demikian tersedia waktu bagi siswa untuk memperoleh kompetensi/materi
baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kemampuan
masing-masing
3. Hasil Penilaian Remedial dan Pengayaan
Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.
b. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan
mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil
remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 30


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

c. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai
optimal KD
d. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio.
I. Kriteria Kenaikan Kelas
a. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan
Pendidikan Dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah
b. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa (penilaian harian, penilaian
tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian kenaikan kelas), sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 beserta Juknis yang dikeluarkan oleh Dirjen
Dikdasmen dan Direktorat PSMK.
c. Kriteria kenaikan kelas adalah sebagai berikut:
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester.
 Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK
 Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK,
 tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/ atau semester genap, nilai
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama
pada tahun pelajaran tersebut
J. Kriteria Kelulusan
Berisi tentang kriteria kelulusan, serta strategi penanganan peserta didik yang tidak
naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah, dengan memperhatikan ketentuan
kenaikan kelas dan kelulusan melalui uji pencapain kompetensi mengacu kepada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Permendikbud No 57
tahun 2015 (regulasi ini tiap tahun ada perubahan karena Menteri selalu mengeluarkan
ketika akan ujian) Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua
atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan.
Kriteria kelulusan pada KTSP tahun berjalan mengacu pada Permendikbud tentang
Kelulusan Tahun sebelumnya, dan apabila ada perubahan akan mengikuti ketentuan
kelulusan tahun yang terbaru.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 31


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian Sekolah dengan nilai minimal ujian sekolah 70 dengan nilai rata-rata seluruh
mapel 70.
d. Telah mengikuti Ujian Nasional
Uraian Rencana Kegiatan US dan UN Tahun Pelajaran 2018/2019
Penanggung
No Kegiatan Tanggal Keterangan
Jawab
1 Sosialisasi UN, MKKS 15 Jan 2019
US, USBN, UKK
2 Verifikasi Pengawas 22 Jan s.d. 06 Feb 2019 Berpedoman pada Juknis
Kelayakan Tempat PSMK dan POS UN
Uji
3 Penerbitan SK Kepala Sekolah 16 Januari 2019 Berdasar hasil rapat
penyelenggara UN koordinasi
dan US
4 Pelaksanaan UKK K3 19 Feb s.d. 19 Maret 2019 Berpedoman pada Juknis
5 Ujian Sekolah Kepala Sekolah Utama Kisi kisi disusun MGMP
18 – 22 Maret 2019 Soal disusun Satuan
Susulan Pendidikan
23 Maret – 02 April 2019
6 Entry nilai US Wa.Ka. 29 s/d 31 Maret 2019 Menggunakan BIO
Kurikulum system
7 UN Kepala Sekolah Utama Penyelenggara SP
02 s/d. 05 April 2019 diawasi PT
Susulan Penyelenggaraan sesuai
09 s/d 10 April 2019 POS
Pengawas silang
ditetapkan MKKS
Soal digandakan Pusat
8 Uji Teori Kejuruan Kepala Sekolah Utama Soal disusun BNSP
Nasional 05 April 2019 Penggandaan Provinsi
Susulan Pengawasan Silang murni
12 April 2019 ditetapkan MKKS
9 Pengumuman UN Satuan 2 Mei 2019
Pendidikan

K. Peminatan
Peminatan pada SMK/MAK memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan
dalam bidang Kejuruan, program Kejuruan, dan paket Kejuruan. Secara lebi rinci tentang
peminatan SMK diatur sebagai berikut :
a. Peminatan pada SMK/MAK dilaksanakan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam
Permendikbud 64 Tahun 2014 tentang peminatan pada Pendidikan Menengah.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 32


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

b. Spektrum Kejuruan mencakup:


1. Dasar Bidang Keahlian;
2. Dasar Program Keahlian; dan
3. Kompetensi Keahlian.
c. Dasar Bidang Keahlian merupakan pengelompokan sejumlah Program Kejuruan yang
memiliki karateristik kejuruan serumpun.
d. Dasar Program Keahlian merupakan bagian dari Dasar Bidang Keahlian dalam bentuk
satu atau lebih Kompetensi Kejuruan serumpun.
e. Kompetensi Keahlian merupakan kemasan kejuruan spesifik dalam lingkup Program
Kejuruan.
f. Spektrum Kejuruan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.
g. Peminatan Bidang Kejuruan terdiri atas:
 Peminatan Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa;
 Peminatan Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi;
 Peminatan Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen;
h. Peminatan Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa berisi kelompok mata pelajaran
Dasar Bidang Keahlian yang meliputi: 1) Fisika; 2) Kimia; dan 3) Simulasi dan
Komunikasi Digital.
i. Peminatan Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi berisi kelompok
mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian yang meliputi: 1) Fisika dan Kimia; 2) Sistem
Komputer; dan 3) Simulasi dan Komunikasi Digital.
j. Peminatan Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen berisi kelompok mata pelajaran
Dasar Bidang Keahlian yang meliputi: 1) Ekonomi Bisnis; 2) Administrasi Umum; 3)
IPA; dan 4) Simulasi dan Komunikasi Digital.
 Pemilihan peminatan pada SMK/MAK dilakukan untuk: 1. Program Keahlian;
dan 2. Kompetensi Keahlian.
 Pemilihan peminatan Program Keahlian dilakukan peserta didik pada saat
mendaftar.
 Penetapan peminatan Program Keahlian didasarkan atas: 1. nilai Rapor SMP/MTs
Kelas X atau yang sederajat; 2. nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang
sederajat; dan 3. rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di
SMP/MTs atau yang sederajat.
 Pemilihan peminatan Kompetensi Keahlian dilakukan peserta didik pada akhir
semester 2 (dua).
 Penetapan peminatan Kompetensi Keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
didasarkan atas:

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 33


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

 nilai Rapor semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) Kelas X; dan


 rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
 Pilihan lintas minat atau pendalaman minat di SMK/MAK dapat dilakukan sesuai
dengan sumber daya pendidikan.
 Lintas minat dapat dilakukan pada Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian.
 Pilihan lintas minat Program Keahlian dapat dilakukan dengan mengambil mata
pelajaran di luar Program Keahlian yang sudah dipilih, dalam Bidang Keahlian
yang sama.
 Pilihan lintas minat Program Keahlian dilaksanakan di Kelas X dengan beban
paling banyak 4 jam pelajaran per minggu.
 Pilihan lintas minat Kompetensi Keahlian dapat dilakukan dengan mengambil
mata pelajaran di luar Kompetensi Keahlian yang sudah dipilih, dalam Program
Keahlian yang sama.
 Pilihan lintas minat Kompetensi Keahlian dilaksanakan di Kelas XI dan Kelas XII
dengan beban paling banyak 4 jam pelajaran per minggu.
 Pilihan pendalaman minat dapat dilakukan dengan memperdalam mata pelajaran
pada Kompetensi Keahlian yang sudah dipilih.
 Mata pelajaran lintas minat yang diambil oleh peserta didik pada kelas X, kelas
XI, kelas XII masing-masing sejumlah satu atau lebih mata pelajaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
 Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat yang diambil oleh peserta
didik pada kelas XII sejumlah satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
 Pendalaman minat diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama
dengan dunia usaha dan dunia industri atau perguruan tinggi.
 Mutasi/Pindah Peminatan :
 Peserta didik SMA/MA dan SMK/MAK dapat pindah antarkelompok
peminatan akademik ke kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya,
paling lambat pada akhir semester 1 (satu).
 Perpindahan kelompok peminatan akademik ke kelompok peminatan
kejuruan atau sebaliknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan
pada hasil pembelajaran pada semester berjalan dan rekomendasi guru
Bimbingan dan Konseling/Konselor.
Peserta didik yang pindah ke kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya harus
mengikuti program matrikulasi.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 34


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

L. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan


Global
Berisi tentang bagaimana penerapan pendidikan kecakapan hidup yang
dilaksanakan di sekolah. Dapat berupa implementasi dari mata pelajaran pada domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, atau pembiasaan yang dilakukan di sekolah.
Dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 26 ayat 3 menyatakan bahwa “pendidikan kecakapan hidup (life skill)
adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
intelektual, dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri” (Depdiknas,
2003: 59). Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup
merupakan pendidikan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta
didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Sesuai dengan
Kementrian Pendidikan Nasional, di SMK Negeri Jumantono mambagi life skills
(kecakapan hidup) menjadi empat jenis, yaitu: (a) Kecakapan personal (personal skill)
yang mencakup kecakapan mengenal diri (self awarenes) dan kecakapan berpikir rasional
(thinking skill), (b) Kecakapan sosial (social skill), (c) Kecakapan akademik (academic
skill), dan (d) Kecakapan vokasional (vocational skill).
Pendidikan berbasis keunggulan lokal, keragaman Potensi dan Karakteristik
Daerah serta Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,
dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat hal tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkunganya, yang dituangkan dalam
pengembangan KTSP.
Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan
desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan
bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional.
Pada pendidikan berbasis Global, Kurikulum dikembangkan untuk
meningkatkan kemandirian, baik pada secara individu, masyarakat maupun bangsa
dan Negara. Kemandirian sangat penting di era globalisasi. Hubungan antar bangsa yang
tidak lagi mengenal batas wilayah, persaingan dalam pelaksanaan pasar bebas, menuntut
kemandirian dan ketangguhan daya saing, oleh karena itu perlu dipersiapkan generasi

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 35


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

yang siap menghadapi persaingan dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain,
yang mendasari pengembangan KTSP.
M. Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi
1. Program Penguatan Karakter (PPK)
a. Santun dalam berbicara dan berperilaku;
b. Berpakaian sopan dan sesuai aturan sekolah;
c. Mengucapkan salam saat masuk kelas;
d. Membaca doa sebelum dan sesudah belajar sesuai dengan keyakinan yang dianut
dipimpin siswa secara bergiliran di bawah bimbingan guru;
e. Guru menyisipkan pesan moral yang konkret dalam doa bersama sesuai
pemahaman peserta didik;
f. Warga sekolah menunaikan ibadah bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
g. Melaksanakan upacara bendera setiap Senin
2. Program Literasi SMK Negeri Jumantono
a. Budaya membaca Al Quran 15 menit pertama sebelum dimulai KBM
b. Karya peserta didik dipajang di sepanjang lingkungan sekolah, termasuk koridor
dan kantor (kepala sekolah, guru, administrasi, bimbingan konseling).
c. Karya peserta didik dirotasi secara berkala untuk memberi kesempatan yang
seimbang kepada semua peserta didik.
d. Buku dan materi bacaan lain tersedia di pojok-pojok baca di semua ruang kelas.
e. Buku dan materi bacaan lain tersedia juga untuk peserta didik dan orang
tua/pengunjung di kantor dan ruangan selain ruang kelas.
f. Kantor kepala sekolah memajang karya peserta didik dan buku bacaan untuk
anak.
g. Kantor kepala sekolah mudah diakses oleh warga sekolah

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 36


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

BAB III
KALENDER PENDIDIKAN

A. Pengertian Kalender Pendidikan.


Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
B. Dasar Hukum Kalender Pendidikan yang berlaku pada tahun pelajaran berjalan.
Berisi tentang kalender pendidikan dan rencana time schedule kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik kegiatan sekolah,
serta kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan aturan kalender
pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi. Kalender pendidikan yang
digunakan di SMK Negeri Jumantono berdasarkan pada Peraturan kepala dinas pendidikan
provinsi jawa tengah nomor : 354/So/V/2018 tentang pedoman penyusunan kalender
pendidikan tahun pelajaran 2018/2019.
C. Rencana Kegiatan atau jadwal memuat antara lain; kegiatan awal tahun, minggu efektif
(Proses Pembelajaran, Ujian, Ulangan, hari libur, PPDB, MOPDB , dll)
D. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan (Contoh kalender pendidikan terlampir). Kurikulum
satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti
kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
E. Permulaan Tahun Ajaran Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan Waktu
Pelajaran yaitu dimulai pada setiap awal tahun pelajaran, dengan kegiatan Masa Orientasi
Peserta Didik Baru (MOPDB) bagi kelas X.
F. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
Pengaturan jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal dan pengembangan diri.
G. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
ajaran pada setiap satuan pendidikan,

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 37


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

H. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang
pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
I. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang
hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif
belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel ini. Tabel 1: Alokasi Waktu
pada Kalender Pendidikan dan Tabel Uraian Kalender Pendidikan
SMKN Jumantono Tahun Pelajaran 2018/2019.
J. Kalender Kegiatan Sekolah (terlampir)
Tabel 1. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minimum
Minggu efektif 34 minggu dan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran
1.
belajar maksimum efektif pada setiap satuan pendidikan
38 minggu
Jeda tengah Maksimum
2. Satu minggu setiap semester
semester 2 minggu
Jeda Maksimum
3. Antara semester I dan II
antarsemester 2 minggu
Libur akhir tahun Maksimum Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
4.
pelajaran 3 minggu administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
Daerah khusus yang memerlukan libur
Hari libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya
5. 2 – 4 minggu
keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Hari libur Maksimum
6. Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
umum/nasional 2 minggu
Maksimum Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
7. Hari libur khusus
1 minggu kekhususan masing-masing
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan
Kegiatan khusus Maksimum secara khusus oleh sekolah madrasah tanpa
8.
sekolah/madrasah 3 minggu mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 38


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Uraian Kalender Pendidikan


SMKN JUMANTONO
Tahun Pelajaran 2018/2019
Tanggal, Bulan,
No Uraian Kegiatan
Tahun
1. 16 Juli 2018 Hari Pertama Masuk Sekolah
2. 16 - 18 Juli 2018 Kegiatan MPLS
3. 17 Agust 2018 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
4. 22 Agust 2018 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha 1439H)
5. 11 Sept 2018 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1440 H)
6. 17 - 25 Sept 2018 Penilaian/Ulangan Tengah Semester Gasal
7. 26 - 29 Sept 2018 Kegiatan Jeda Semester Gasal
8. 1 Okt 2018 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila
9. 28 Okt 2018 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
10. 10 Nov 2018 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
11. 20 Nov 2018 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi SAW 1439 H)
12. 28 Nov – 8 Des 2018 Ulangan Akhir Semester Gasal SMA dan SMK
Ulangan Susulan dan Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil
13. 10 - 13 Des2018
Belajar Semester Gasal
14. 14 Des 2018 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar (BLHP) Semester Gasal
15. 17 - 31 Des 2018 Libur Akhir Semester
17 Des 2018 – 16
16. Kelas XI Kegiatan Prakerin
Mar 2019
17. 24 Des 2018 Cuti Bersama Libur Umum (Hari Raya Natal)
18. 25 Des 2018 Libur Umum (Hari Raya Natal)
19. 1 Jan 2019 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2019)
20. 2 Jan 2019 Hari Pertama Masuk Semester Genap
21. 5 Feb 2019 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2569).
22. 4 – 11 Mar 2019 Ulangan Tengah Semester Genap
23. 7 Mar 2019 Libur Umum (Hari Raya Nyepi).
24. 12 -14 Mar 2019 Kegiatan Jeda Semester Genap
25. 18 Mar - 27 Apr USBN dan Uji Kompetensi Keahlian SMK
26. 2019
3Apr 2019 Libur Umum (Isro’ Mi’raj).
27. 8 - 11 Apr 2019 Perkiraan UN SMK
28. 19 Apr 2019 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih/Jumat Agung)
29. 21 April 2019 Peringatan Hari Kartini
30. 1 Mei 2019 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)
31. 2 Mei 2019 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
32. 7 - 8 Mei 2019 Perkiraan Libur Awal Puasa Ramadlan 1440 H
33. 19 Mei 2019 Libur Umum (Hari Raya Waisak)

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 39


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

34. 20 Mei 2019 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional


35. 22 - 31 Mei 2019 Ulangan akhir Semester Genap
36. 30 Mei 2019 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
37. 1 Jun 2019 Libur Umum (Hari Lahirnya Pancasila)
38. 3 - 4 Jun 2019 Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440H
39. 5 - 6 Jun 2019 Libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H (1 Syawal 1440 H)
40. 7 - 8 Jun 2019 Cuti bersama setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H
41. 10 - 12 Jun 2019 Libur Setelah Hari Raya Idul Fitri 1440H
Ulangan Susulan dan Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil
42. 13 - 20 Jun 2019
Belajar Semester Genap
43. 21 Jun 2019 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
44. 24 Jun - 13 Jul 2019 Libur Akhir semester Genap/Libur Akhir Tahun Pelajaran 2018/2019
45. 1 - 13 Jul 2019 Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2019/2020
46. 15 Jul 2019 Permulaan Tahun Pelajaran 2019/2020

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 40


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 41


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 42


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

BAB IV
PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2018 SMK Negeri Jumantono merupakan


kurikulum implementatif dari Kurikulum 2013 dan merupakan penyesuaian dari kurikulum yang
pernah diberlakukan di Indonesia.
Mengingat hal tersebut, dan sekaligus untuk bahan pertimbangan pada masa yang akan datang
maka dirasakan perlu hal – hal sebagai berikut :
1. Tidak ada satupun kurikulum yang berlaku sepanjang jaman, karena itu secara periodik
kurikulum harus ditinjau ulang tentang :
a. Standar kompetensi kelulusan yang sudah ditetapkan perlu dikaji ulang jika sudah
tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat pengguna.
b. Kesesuaian antara mata pelajaran / kompetensi keahlian dengan tuntutan masyarakat
pengguna jasa pendidikan yang diselenggarakan SMK Negeri Jumantono.
c. Kesesuaian antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dengan tuntutan dunia
usaha / dunia industri.
d. Penyesuaian perencanaan proses kegiatan pembelajaran dengan situasi dan kondisi
yang ada pada saat itu.
e. Penyesuaian pola pendekatan kegiatan pemelajaran dengan tren yang berlaku di dunia
pendidikan saat itu.
f. Penyesuaian “mind set” atau paradigma para penentu kebijakan terkait dengan proses
pendidikan yang berlaku di SMK Negeri Jumantono.
g. Penyesuaian struktur kurikulum yang digunakan harus tetap mendasarkan pada sumber
daya yang ada di SMK Negeri Jumantono.
h. Penyesuaian harus diikuti perbaikan berkelanjutan agar kelak kemudian hari
implementasinya tetap berakar pada Visi dan Misi yang diemban SMK Negeri
Jumantono..
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2018 SMK Negeri Jumantono harus disusun dan
dikembangkan dengan sifat – sifat :
a. Flexible, kurikulum harus bersifat luwes, mudah disesuaikan; luwes dalam
perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, perbaikan dan tindak lanjut.
b. Responsive, kurikulum harus dapat merespon berbagai perkembangan yang
melingkupi proses pendidikan yang sedang diselenggarakan.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 43


Kurikulum SMK Negeri Jumantono 2018/2019

c. Acceptable, kurikulum harus dapat diterima oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
d. Accesstable, kurikulum harus dapat memberi ruang bagi berbagai masukan yang
bersifat membangun tanpa meninggalkan konsep induknya.
e. Accountable, kurikulum harus dapat dinilai oleh siapapun, kapanpun dan oleh
siapapun dengan hasil yang sama memuaskan.
f. Responsibility, kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan baik menyangkut
perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, perbaikan maupun tindak lanjutnya.
g. Effecient, kurikulum harus dapat meminimalkan segala pengaruh yang merusak
kesinambungan proses pendidikan yang diselenggarakan.
h. Effective, kurikulum harus dapat menjawab tantangan yang ada, baik dari pengguna
jasa pendidikan maupun pelaku proses pendidikan di dalamnya.
i. Useful, kurikulum harus dapat dimanfaatkan seluas mungkin oleh siapapun yang
terkait dengan proses pendidikan di SMK Negeri Jumantono.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2018 SMK Negeri Jumantono ini disusun dan
dikembangkan sebagai dasar dan pedoman kerja proses penyelenggaraan pendidikan di SMK
Negeri Jumantono saat ini dan selanjutnya.

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga 44

Anda mungkin juga menyukai