PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat hasil penelitian, batasan masalah, sistematika
penulisan.
Pada bab ini membahas garis besar dari isi jawaban pertanyaan yang
diajukan serta rekomendasi yang tepat dalam penulisan tugas akhir
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Organisasi proyek biasanya adalah bagian dari organisasi yang lebih besar
seperti pemerintah, institusi, badan atau lembaga atau dapat pula dengan skala yang
lebih kecil seperti perusahaan. Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam
pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasikan sumber daya, tenaga
kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan
sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda
berdasarkan kebutuhan sistem manajemen proyek. Oleh karena itu, organisasi
proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula.
Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas
proyek. Semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan organisasinya.
Beberapa macam susunan organisasi proyek dapat dijelaskan di bawah ini.
Dalam menentukan alokasi sumber daya untuk proyek, beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
Jumlah sumber daya yang tersedia sesuai dengan kebutuhan proyek
Kondisi keuangan membayar sumber daya yang akan digunakan
Produktivitas sumber daya
Kemampuan dan kapasitas sumber daya yang akan digunakan
Efektivitas dan efisiensi sumber daya yang akan digunakan.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada satu proyek dapat
dikategorikan sebagai tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Pembagian
kategori ini di maksudkan agar efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya
dapat maksimal dengan beban ekonomis yang memadai. Tenaga kerja/karyawan
yang berstatus tetap biasanya dikelola perusahaan dengan pembayaran gaji tetap
setiap bulannya dan diberi beberapa fasilitas lain dalam rangka memelihara
produktivitas kerja karyawan serta rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki
perusahaan. Hal ini dilakukan agar karyawan tetap sebagai aset perusahaan dapat
memberikan karya terbaiknya serta memberikan keuntungan bagi perusahaan
dengan keahlian yang dimilikinya. Adanya tenaga kerja tidak tetap dimaksudkan
dimaksudkan agar perusahaan tidak terbebani oleh pembayaran gaji tiap bulan bila
proyek tidak ada atau jumlah kebutuhan tenaga kerja dengan tingkat keahlian
sedang. Informasi tentang jenis serta deskripsi pekerjaan pada proyek perlu
identifikasi sedemikian hingga tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-
masing pihak dapat dijalankan sesuai rencana dan aturan-aturan perusahaan.
Tugas dikaitkan dengan kedudukan pekerjaan, berdasarkan tugas pokok, tugas tidak
pokok, serta ugas tambahan yang dibebankan pada sekelompok personel
sedemikian sehingga pekerjaan itu dapat dilaksanakan dengan pencapaian
maksimal.
Informasi jenis pekerjaan digunakan untuk mengenali input dan output dari jabatan
yang bersangkutan , serta metode pelaksanaan yang dilakukan, juga sebagai
informasi kondisi pekerjaan serta hubungan antarjabatan dan lain sebagainya.
1. Medan Kerja
Identifikasi ini untuk menentukan kondisi medan kerja dari tingkat mudah,
sedang, atau berat, kapasitas peralatan yang digunakan dapat disesuaikan
dengan kondisi-kondisi tersebut.
2. Cuaca
Identifikasi ini perlu dilakuakan khususnya pada proyek dengan keadaan
lahan terbuka. Cuaca basah/hujan cebderung menyulitkan pengendalian
peralatan, baik mobilisasinya maupun manuver-manuber yang akan
dilakuakan dilokasi setempat.
3. Mobilisasi
Mobilisasi peralatan ke lokasi proyek perlu direncanakan dengan detail,
khususnya untuk peralatan-peralatan berat. Akan ada kesulitan bila rute
perjalanan menuju proyek tidak didukung oleh keadaan jalan atau jembatan
kecil atau tidak memadai.
4. Komunikasi
Komunikasi yang memadai antar-operator peralatan dengan pengendali
pekerjaan harus terjalin baik, dengan peralatak komunikasi yang cukup dan
harus tersedia agar langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan sesuai
rencana.
5. Fungsi
Fungsi peralatan harus sesuai dnegan pekerjaan yang aka dilakuakn untuk
menghindari tingkat pemakaian yang tidak efektif dan efisien
6. Kondisi
Kodisi peralatan harus layak pakai agar pekerjaan tidak tertunda karena
peralatan rusak. Bila perlu tenaga mekanikal peralatan harus disiapkan guna
mengatasi kerusakan-kerusakan alat/
Keuangan proyek perlu dikelola dengan hati-hati agar pada akhir proyek,
proyeksi keuntungan yang telah direncanakan dapat dicapai sesuai dengan yang
diharapkan. Aliran khas masuk dan khas keluar harus terlapor dengan benar dan
teliti sehingga setiap laporan berkalanya dapat memberikan informasi yang akurat
dan dapat menjadi audit dengan tingkat kewajaran yang baik, serta menjadi bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan berikutnya.
Dalam mengelola suatu proyek, dibutuhkan perencanaan matang dalam hal aliran
kas masukd an kas keluar, yang disebut aliran kas (cahsflow). Aliran kas memuat
penggunaan dana selama proyek berlangsung , berupa :
1. Kas keluar, Seperti: penggunaan modal, pembayaran tenaga kerja dan staf
kantor, pembelian material, sewa/beli peralatan, pembayaran sibkontraktor
dan pemasok pembayaran pajak, pembayaran asuransi, retensi, pembayaran
pinjaman serta bunga bank overhead.
2. Kas masuk, seperti : modal awal, pinjaman dari bank, uang muka proyek,
penerimaan termin pembayaran.
Beberapa bentuk laporan keuangan proyek yang dapat menjadi informasi untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
Pelat adalah struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material
monolit yang tingginya kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Beban
yang umum bekerja pada pelat mempunyai sifat banyak arah dan tersebar. Pada
umumnya dapat dikatakan bahwa pelat yang terbuat dari material padat homgen
mempunyai sifat yang sama disegala arah.
2.7 Pekerja
Di Indonesia, penelitian serupa dilakukan oleh Kaming pada tahun 1997. Faktor
yang memengaruhi produktivitas proyek diklarifikasikan menjadi empat kategori
utama, yaitu :
1. Bentuk sederhana
2. Bentuk Majemuk
suatu unit kegiatan produktif terhadap jumlah keseluruhan sumber-sumber yang
digunakan oleh unit tersebut (input).
Salah satu pendekatan untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja adalah
dengan menggunakaan metode yang mengklasifikasikan aktivitas pekerja. Dalam
penelitian ini pengamatan dilakukan dengan metode produtivity rating, dimana
aktivitas pekerja diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu Essential contributory work,
Effective work (pekerjaan efektif), dan Not Useful (pekerjaan tidak efektif).
essential contributory work yaitu pekerja yang melakukan pekerjaan secara tidak
langsung tetapi masih menyangkut dengan penyelesaian pekerjaan seperti :
1
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 + 4 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑋100%
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
a. Penelitian Survei
penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-
fakta dari gejala-gejala yang ada dan mecari keterangan-keterangan secara faktual.
Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal-hal yang
telah dilakukan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan
hasilnya digunakan dalam pembuatan rencana dimasa mendatang. Penelitian
dilakukan terhadap individu atau unit, baik secara sensus maupun secara sampel.
b. Studi Kasus
Studi kasus adalah penelitian mengenai status subjek penelitian yang
berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek
penelitian ini berupa individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Pada
penelitian ini, peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang. Serta
interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan
penelitiannya adalah memberikan gambaran secara mendetail tentang latar
belakang, sifat, serta karakter yang khas dari kasus, ataupun status individu, yang
kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
2.10.2 Jenis-jenis data
Data perlu dikelompokan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam
analisis. Pengelompokan data disertai karakteristik yang menyertainya.
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan menjadi data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru
Contoh : Data kuesioner ( Data yang diperoleh melalui kuesioner), data
survei, data observasi, dan sebagainya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakuakan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini
diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu.
Contoh : Data yang sudah tersedia di tempat-tempat tertentu, seperti
perpuastakaan, BPS, kantor-kantor dan sebagainya.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu
instrument. Instrumen sahih atau valid, berarti memiliki validitas tinggi,
demikian pula sebaliknya. Sebuah instrument dikatakan sahih apabila
mampu mengukur apa yang di inginkan atau menggungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat.
Pengukuran validitas sebuah instrument dapat dilakukan dengan metode
antara lain analisis butir.
Analisis Butir
sebuah intrumen memiliki validitas tinggi, apabila butir-butir yang
membentuk instrument tersebut tidak menyimpang dari fungsi
instrument tersebut. Analisis butir dilakukan dengan didahului oleh
sebuah asusmsi bahwa sebuah instrument dikatakan valid apabila setiap
butir yang membentuk instrumen tersebut sudah vaild.
Dimana,
r = Koefisien Korelasi
X = Variabel bebas
Y = Produktivitas pekerja
n = jumlah data
e. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid
adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3.
b. Uji Reabilitas
Reabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan
sebuah instrumen. Jadi, reabilitas menunjukan apakah instrumen
tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang
sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan.
Untuk dapat mengukur reabilitas instrumen maka digunakan rumus
analisis Alpha Cronbach
𝐾 ∑𝑎𝑏2
rn( )(1 − )
𝐾−1 𝛼𝑡 2
Dimana,
rn = rebilitas instrumen
K = banyak butir pertanyaan
∑ab2 = mean kuadrat antar subjek
at2 = Varian Total
Y= a + bX
dimana,
Y : nilai dari variabel dependen
a : konstanta, yaitu nilai Y jika X=0
b : Koefisien regresi
X : nilai dari variabel independen
(Purbayu Budi Santosa dan Ashari dalam penelitian Nur Khasanah, 2008 : 21)
𝐵0
𝑡0 = 𝑏 −
𝑆𝑏
dimana,
𝑏 2 𝑥∑(𝑋 − 𝑋̅ )
𝐹=
𝑆𝑒2
e. Membuat kesimpulan
membuat kesimpulan ini merupakan penetapan keputusan dalam hal
penerimaan atau penolakan hipotesis nol sesuai dengan kriteria
pengujian.