Anda di halaman 1dari 35

Penuntun CSL

2018
Blok Endokrin & Metabolisme

Fakultas Kedokteran UMI


Manual CSL FK UMI..

Clinical Skill Lab

OBESITAS
 100 Menit

PENDAHULUAN

Obesitas dianggap sebagai sinyal pertama dari munculnya


kelompok penyakit-penyakit non infeksi ( Non communicable
diseases) yang sekarang ini banyak terjadi di negara-negara maju
maupun negara-negara sedang berkembang. Fenomena ini sering
diberi nama “New World Syndrome” atau sindrom dunia baru
(Gracey, 1995).

Obesitas sering didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau


kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa sedemikian
sehingga mengganggu kesehatan (Garrow,1998).
Obesitas meningkatkan risiko kematian untuk semua penyebab
kematian. Orang yang mempunyai berat badan 40 % dari berat
badan rata-rata populasi mempunyai risiko kematian 2 kali lebih
besar dibandingkan orang dengan berat badan rata-rata (Lew &
Garfinkel, 1979). Kenaikan mortalitas diantara penderita obes
merupakan akibat dari beberapa penyakit yang mengancam
kehidupan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit
kandung kemih, kanker gastrointestinal dan kanker yang sensitif
terhadap hormon. Orang obes juga mempunyai risiko lebih besar

2
Manual CSL FK UMI..

untuk menderita beberapa masalah kesehatan seperti back pain,


arthritis, infertilitas, dan fungsi psychososial yang menurun
(WHO,2000)

Pada anak-anak, obesitas dapat menyebabkan beberapa penyakit


kronis meliputi gangguan metabolisme glukosa, resistensi insulin
diabetes tipe 2 pada remaja, hipertensi, dyslipidemia, steatosis
hepatic, gangguan gastrointestinal, dan obstruksi pernapasan pada
waktu tidur. Lebih khusus lagi, obesitas pada remaja di kawasan
Asia-Pasifik berhubungan dengan diabetes tipe 2 pada umur yang
lebih muda (Mahoney et al,1996).
Di Indonesia, Prevalensi obesitas pada orang dewasa cukup
tinggi, yaitu 11,7 persen , sedangkan pada anak, jumlah anak yang
gemuk adalah 14 persen. ( data Riskesdas 2010 )
Sejalan masalah obesitas di atas, maka dalam Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI tahun 2006), obesitas
dimasukkan dalam daftar masalah individu yang sering ditemukan.
Dan pada sistem endokrin metabolik menjadi kompetensi 4 yang
berarti bahwa seorang lulusan dokter harus mampu melakukan
diagnosis dan melakukan penatalaksanaan obesitas hingga tuntas.
Dalam CSL obesitas ini terdapat beberapa komponen, yaitu : (1).
Keterampilan Anamnesis, (2). Pemeriksaan antropometrik,
(3). Konseling

LEARNING OUTCOME

1. Area Komunikasi efektif


- Mampu melakukan sambung rasa dengan pasien obesitas
- Mampu menggali informasi dari pasien

3
Manual CSL FK UMI..

- Memahami perspektif pasien dalam melakukan komunikasi


- Melakukan konseling kepada pasien terkait dengan masalah obesitas.
2. Area Keterampilan Klinis
- Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan
pasien dengan masalah obesitas
- Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah pasien
- Melakukan pemeriksaan antropometrik : pemeriksaan tinggi badan,
pemeriksaan berat badan, dan pemeriksaan lingkar perut
- Menafsirkan data hasil pemeriksaan untuk penegakan diagnosis masalah
obesitas

3. Area landasan ilmiah kedokteran


- Menerapkan konsep ilmu gizi pada masalah obesitas
- Merangkum dari interpretasi anamnesis dan pemeriksaan fisik yang sesuai
pada pasien obesitas
4. Area pengelolaan masalah kesehatan
- Mengelola masalah obesitas
- Memberikan konseling gizi terhadap masalah obesitas
5. Area etika moral medikolegal profesionalisme serta keselamatan pasien
- Menerapkan etika moral medikolegal profesionalisme dalam pengelolaan
masalah obesitas
- Mengutamakan keselematan pasien dalam penanganan masalah obesitas
6. Area kedokteran islami
- Menerapkan akhlak islami dalam melakukan komunikasi dengan pasien
- Menerapkan pola makandan pola hidup sesuai dengan tuntunan Rasulullah
Muhammad SAW untuk mencegah dan mengatasi obesitas.

ALAT DAN BAHAN

4
Manual CSL FK UMI..

1. Manual csl
2. pulpen
3. Lembar rekam medik
4. Microtoise
5. Timbangan
6. Pita pengukur
7. Kalkulator
8. Spidol
9. Lack ban
10. Food model

DESKRIPSI KEGIATAN INSTRUKTUR

Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu


Pengantar 1. Instruktur memperkenalkan diri 10 menit
2. Meminta mahasiswa untuk berdoa
sebelum belajar
3. Melakukan responsi
4. Menguraikan secara singkat
berbagai hal penting mengenai
obesitas (tercantum dalam
pendahuluan)
Persiapan 1. Instruktur menyebutkan nama alat
dan kegunaannya masing-masing
kepada mahasiswa
Demonstrasi 1. Instruktur menunjukkan cara
melakukan anamnesis kepada

5
Manual CSL FK UMI..

mahasiswa
2. Instruktur menunjukkan cara
mencatat dan membuat resume
hasil anamnesis pasien pada
lembar rekam medik
3. Instruktur menunjukkan cara
melakukan pemeriksaan
antropometrik : a. mengukur
tinggi badan, b. mengukur berat
badan, c. mengukur lingkar
pinggang
4. Instruktur mencatat hasil
pengukuran pada rekam medik
pasien
5. Instruktur menunjukkan cara
menghitung IMT dan
interpretasinya
6. Instruktur menjelaskan cara
menentukan status gizi pasien
berdasar pada IMT dan ukuran
lingkar pinggang pasien
7. Instruktur menunjukkan cara
melakukan konseling gizi kepada
pasien
8. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang berbagai hal
yang masih kurang jelas
Simulasi 1. Instruktur membagi mahasiswa
menjadi beberapa kelompok
2. Instruktur menginstruksikan

6
Manual CSL FK UMI..

mahasiswa pada setiap kelompok


untuk berbagi peran (dokter dan
pasien) secara bergantian
3. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk melakukan
simulasi langkah-langkah
keterampilan seperti yang telah
didemonstrasikan
4. Instruktur mengamati setiap
langkah yang dilakukan
mahasiswa
Diskusi 1. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk kembali ke
tempat semula
2. Instruktur menanyakan perasaan
mahasiswa dalam perspektif baik
sebagai dokter maupun pasien
3. Instruktur meminta tanggapan
mahasiswa terhadap rangkaian
kegiatan yang telah dilakukan
4. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang langkah
kegiatan yang belum jelas
Penutup 1. Instruktur mereview jalannya CSL
menyangkut :
Kedisiplinan mahasiswa, kerja
sama kelompok,,dll
2. Instruktur mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan kerja
sama mahasiswa

7
A. Anamnesis
No Uraian
1. - Berdiri menyambut pasien
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Mempersilahkan pasien duduk
2. - Mengucapkan Basmallah ( Bismillahirrahmanirrahim)
Manual CSL FK UMI..

3. - Memberitahu pasien bahwa dokter akan mengajukan


3. Instruktur
beberapa pertanyaan mempersilahkan
yang berkaitan dengan kondisi pasien
4. - Menanyakan data mahasiswa
pasien : untuk
nama, membaca doa lengkap,
umur, alamat
pekerjaan, dll sesudah belajar.
- Menuliskan data pasien di rekam medik pasien secara
lengkap
5. - Menanyakan keluhan utama pasien : hal yang menyebabkan
pasien datang ke dokter, hal yang paling mengganggu

IK
TIL
AR
FT
DA
Keluhan utama pasien dapat berupa keluhan langsung
tentang kegemukannya seperti berat badan yang terus
bertambah, perasaan minder dengan berat badan yang tidak
ideal, atau keluhan lainnya. Keluhan pasien juga dapat
berupa keluhan yang secara tidak secara langsung
berhubungan dengan kegemukannya seperti timbulnya nyeri
dada, kram-kram, cepat lelah, dan lain-lain

- Menanyakan sudah berapa lama keluhan dirasakan


- Menanyakan seberapa besar perubahan berat badan pasien
(penambahan berat badan signifikan jika bertambah ≥5 kg
dalam 6 bulan terakhir)
N
IA
LA
NI
PE
K
LI
TI
R
TA
AF
D
6. - Menanyakan keluhan yang menyertai keluhan utama A.
- Menanyakan riwayat kegemukan saat pasien berusia balita B.
- Menanyakan bagaimana pola makan pasien (jenis makanan, C.
jumlah makanan, frekuensi makan), kebiasaan ngemil (jenis,
jumlah, dan frekuensi makanan), kebiasaan makan/ngemil
sebelum tidur malam, jenis minuman yang biasa dikonsumsi
(minuman bersoda, minuman dalam kemasan)
- Menanyakan pola aktivitas fisik dan olahraga (jenis, durasi,
dan frekuensi aktivitas/olahraga)
7. - Menanyakan riwayat pengobatan/ terapi yang telah dijalani
8. - Menanyakan riwayat penyakit sebelumnya
9. - Menanyakan riwayat anggota keluarga yang mengalami
keluhan yang sama dengan yang dialami pasien saat ini
10. - Melakukan cross check (hal – hal yang belum terlalu jelas,
poin yang kemungkinan menimbulkan mispersepsi antara
pasien dan dokter)
11. - Mencatat keseluruhan hasil anamnesis pada lembar rekam 8
medik pasien
12. - Membuat resume hasil anamnesis
13. - Memberi informasi kepada pasien tentang resume hasil
Manual CSL FK UMI..

DAFTAR TILIK
ANAMNESIS DAN KONSELING OBESITAS

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada pada kolom yang sesuai dengan daftar tilik yang dinilai
Nilai 0 : Jika tidak dilakukan
Nilai 1 : jika dilakukan tapi belum sempurna
Nilai 2 : jika dilakukan dengan sempurna

No Aspek Yang Dinilai Nilai


0 1 2
Anamnesis
Melakukan Sambung Rasa
Menanyakan data pasien
Menanyakan keluhan utama Pasien
Menanyakan sudah berapa lama keluhan dirasakan
Menanyakan jumlah penambahan berat badan dalam waktu
6 bulan
Menanyakan keluhan lain (sistem yang terkait)
Menanyakan pola makan dan pola aktivitas
Menanyakan riwayat keluarga yang gemuk

Konseling
Memberikan informasi berat badan ideal pasien
Memberikan informasi jumlah kalori yang dibutuhkan
pasien
Berikan saran kepada pasien mengenai pola aktivitas yang
baik untuk dilakukan
(Pemilihan jenis exercise, lama dan waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai pengeluaran energi yang optimal)

9
Manual CSL FK UMI..

DAFTAR TILIK
Pemeriksaan Antropometrik

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada pada kolom yang sesuai dengan daftar tilik yang dinilai
Nilai 0 : Jika tidak dilakukan
Nilai 1 : jika dilakukan tapi belum sempurna
Nilai 2 : jika dilakukan dengan sempurna

No Aspek Yang Dinilai Nilai


0 1 2
Pengukuran Tinggi Badan
Informed Consent

Meminta pasien melepaskan alas kaki, melepaskan topi dan


sejenisnya

Mempersilahkan pasien berdiri tegak, tepat di bawah


microtoise

Pastikan pasien berada pada posisi yang tepat

Gerakan alat geser hingga menyentuh bagian atas kepala


responden.Pastikan alat geser berada tepat di tengan kepala
responden. Dalam keadaan ini. Bagian belakang alat geser
6. harus tetap menempel pada dinding.

Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka


yang lebih besar (ke bawah). Pembacaan dilakukan tepat
di depang angka (skala) pada garis merah sejajar dengan
mata pemeriksa.

Pengukuran Berat Badan


Pastikan timbangan dalam keadaan baik, angka skala
menunjukkan pada angka nol.

10
Manual CSL FK UMI..

Pasien diminta melepaskan pakaian luar dan alas kaki


Minta pasien naik ke atas timbangan dan berdiri tegak

Pemeriksa membaca angka yang tertera pada timbangan

Penentuan IMT
Tentukan IMT dan status gizi berdasarkan IMT

Pengukuran Lingkar Pinggang


Informed consent

Pasien diminta membuka/menyingkap pakaian bagian atas

Pemeriksa menentukan titik pengukuran bagian atas pada


tepi bawah arcus costa, dan titik pengukuran bagian bawah
pada crista iliaca

Minta responden untuk berdiri tegak dan bernapas dengan


normal (ekspirasi normal)

Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai dari titik tengan


kemudian sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut
kembali menuju titik tengah diawal pengukuran

Interpretasi

11
Manual CSL FK UMI..

DAFTAR PUSTAKA

1. Wolfram,Nicole,et al.2008.Nutrition and Physical Activity.Springer Science +


Business Media. Germany
2. Mela,J.David.2005. Food,Diet and Obesity. Woodhead Publishing Limited
3. Hadi,Hamam.2005. Beban Ganda Masalah Gizi. UGM Yogyakarta
4. Depkes,RI.2007. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Jakarta

12
Manual CSL FK UMI..

Clinical Skill Lab

Anamnesis dan Pemeriksaan


Kelenjar Tiroid

 100 Menit

PENDAHULUAN

Pembesaran kelenjar tiroid merupakan fenomena yang masih sering


terlihat di tengah masyarakat. Hal ini bisa disebabkan oleh karena
faktor defisiensi yodium maupun oleh karena penyakit autoimmun
seperti Graves’ disease yang menjadi penyebab utama terjadinya
tirotoksikosis. Tirotoksikosis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi
akibat meningkatnya kadar hormon tiroid (T3) yang beredar dalam
tubuh. Selain pembesaran kelenjar tiroid gejala utama yang lain adalah
seperti berat badan menurun walaupun nafsu makan baik, berdebar-
debar, kecemasan dan gelisah, cepat lelah, banyak berkeringat, tidak
tahan panas, sesak bila bergiat, tremor dan kelemahan otot.
Sejalan masalah di atas, maka dalam Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI tahun 2012), nodul tiroid dimasukkan dalam daftar
masalah individu yang sering ditemukan dan pada sistem endokrin
metabolik menjadi kompetensi 3B yang berarti bahwa seorang lulusan
dokter harus mampu melakukan diagnosis dan melakukan
penatalaksanaannya awal.

13
Manual CSL FK UMI..

Dalam CSL ini komponen yang dipelajari adalah : (1). Anamnesis


kelainan tiroid, (2) Keterampilan Palpasi Kelenjar Tiroid

LEARNING OUTCOME

1. Area Komunikasi efektif


- Mampu melakukan sambung rasa terhadap pasien dengan masalah kelenjar
tiroid
- Memahami perspektif pasien dalam melakukan komunikasi
- Melakukan konseling kepada pasien terkait dengan masalah kelenjar tiroid

2. Area Keterampilan Klinis


- Melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar tiroid
- Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah pasien

3. Area landasan ilmiah kedokteran


- Menerapkan konsep ilmu penyakit dalam pada masalah tiroid
- Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai pada pasien

4. Area pengelolaan masalah kesehatan


- Mengelola masalah pembesaran kelenjar tiroid
- Memberikan konseling terhadap pasien tiroid
5. Area etika moral medikolegal profesionalisme serta keselamatan pasien
- Menerapkan etika moral medikolegal profesionalisme dalam pengelolaan
masalah pembesaran kelenjar tiroid
- Mengutamakan keselamatan pasien dalam penanganan masalah pembesaran
kelenjar tiroid
6. Area kedokteran islami

14
Manual CSL FK UMI..

- Menerapkan akhlak islami dalam melakukan komunikasi dengan pasien

ALAT DAN BAHAN

1. Manual csl
2. Lembar rekam medik
3. Sumber cahaya yang cukup
4. Manekin

DESKRIPSI KEGIATAN INSTRUKTUR

Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu


Pengantar 1. Instruktur memperkenalkan diri 10 menit
2. Meminta mahasiswa untuk berdoa
sebelum belajar
3. Melakukan responsi
4. Menguraikan secara singkat
berbagai hal penting mengenai
kelenjar tiroid (tercantum dalam

15
Manual CSL FK UMI..

pendahuluan)
Persiapan 1. Instruktur mengecek persiapan
ruangan dan manekin
Demonstrasi 1. Instruktur menunjukkan cara
menyapa pasien, mempersilakan
pasien duduk kepada mahasiswa
2. Instruktur menunjukkan cara
melakukan anamnesis kelainan
tiroid
3. Instruktur menunjukkan cara
memberikan informasi umum
mengenai pemeriksaan kelenjar
tiroid yang akan dilakukan
4. Instruktur menunjukkan cara
melakukan pemeriksaan palpasi
kelenjar tiroid
5. Instruktur mencatat hasil
pemeriksaan pada rekam medik
pasien
6. Instruktur menjelaskan cara
menginterpretasikan hasil
pemeriksaan
7. Instruktur menunjukkan cara
melakukan konseling kepada
pasien
8. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang berbagai hal
yang masih kurang jelas
Simulasi 1. Instruktur membagi mahasiswa
menjadi beberapa kelompok

16
Manual CSL FK UMI..

2. Instruktur menginstruksikan
mahasiswa pada setiap kelompok
untuk berbagi peran (dokter dan
pasien) secara bergantian
3. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk melakukan
simulasi langkah-langkah
keterampilan seperti yang telah
didemonstrasikan
4. Instruktur mengamati setiap
langkah yang dilakukan
mahasiswa
Diskusi 1. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk kembali ke
tempat semula
2. Instruktur menanyakan perasaan
mahasiswa dalam perspektif baik
sebagai dokter maupun pasien
3. Instruktur meminta tanggapan
mahasiswa terhadap rangkaian
kegiatan yang telah dilakukan
4. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang langkah
kegiatan yang belum jelas
Penutup 1. Instruktur mereview jalannya CSL
menyangkut :
Kedisiplinan mahasiswa, kerja
sama kelompok,dll
2. Instruktur mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan kerja

17
Manual CSL FK UMI..

sama mahasiswa
3. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk membaca doa
sesudah belajar.

IK
TIL
AR
FT
DA

NO. LANGKAH / KEGIATAN


PERSIAPAN PENDERITA

18
Manual CSL FK UMI..

1. Mengucapkan salam dan menyapa dengan ramah, lalu


memperkenalkan diri pada pasien.
2. Mempersilahkan pasien duduk
3. Berikan informasi umum tentang anamnesis yang akan dilakukan
4. Berikan informasi tentang tujuan dan manfaat anamnesis untuk
pasien.
ANAMNESIS
1. Menanyakan informasi umum seperti nama, umur, pekerjaan,
alamat pasien
2. Menanyakan keluhan utama pasien (Bb menurun, benjolan pada
leher, keringat banyak, gemeteran)
3. Melakukan anamnesis terpimpin terkait keluhan utama pasien
seperti onset, durasi, untuk penurunan BB perlu ditanyakan tentang
jumlah penurunan BB, berapa lama, apakah asupan cukup atau
tidak.
4. Menanyakan keluhan lain yang dirasakan pasien
5. Melakukan pemeriksaan silang
6. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menambahkan
informasi yang kurang
7. Memberikan penjelasan hasil anamnesis kepada pasien
8. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang
hasil anamnesis

PERSIAPAN PEMERIKSAAN TIROID


1. Berikan informasi umum tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan, tujuan dan manfaat pemeriksaan untuk klien,
kemungkinan hasil yang akan diperoleh.
2. Memberikan informed consent pemeriksaan fisis tiroid
3. Persilahkanlah pasien duduk atau berdiri menghadap ke sumber
cahaya sehingga sumber cahaya cukup menerangi bagian leher

19
Manual CSL FK UMI..

yang diperiksa
4. Aturlah posisi pasien sedemikian rupa sehingga saat mengamati
kelenjar tiroid, posisi mata pemeriksa harus sejajar (horizontal)
dengan leher orang yang diperiksa.
MENCUCI TANGAN
5. Lakukan cuci tangan rutin
CARA PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
Inspeksi
6. Lakukanlah pengamatan pada bagian leher pasien, terutama pada
lokasi kelenjar tiroidnya
7. Amatilah ada pembesaran kelenjar tiroid yang tampak nyata
(tingkat II dan tingkat III).
8. Jika tidak nampak pembesaran, memintalah agar pasien
menengadah (bila tampak pembesaran artinya tingkat IB), lalu
mintalah pasien menelan ludah umtuk memastikan pembesaran
kelenjar tiroid.
Palpasi
9. Berdirilah di belakang pasien, lalu letakkanlah dua jari telunjuk
dan dua jari tengahnya pada masing-masing lobus kelenjar tiroid
yang letaknya beberapa sentimeter di bawah jakun.
10. Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di daerah kelenjar tiroid.
Perabaan (palpasi jangan dilakukan dengan tekanan terlalu keras
atau terlalu lemah. Tekanan terlalu keras akan mengakibatkan
kelenjar masuk atau pindah ke bagian belakang leher, sehingga
pembesaran tidak teraba. Perabaan terlalu lemah akan
mengurangi kepekaan perabaan. Mintalah pasien untuk menelan.
11. Pada perabaan dinilai nyeri tekan, permukaan dan konsistensi
kelenjar untuk membedakan keganasan tiroid
12. Manifestasi klinis dari hipertiroid yang dapat ditemukan pada
pemeriksaan fisik adalah takikardi, exopthalmus, tremor (dapat diuji

20
Manual CSL FK UMI..

dengan meletakkan kertas di atas kedua punggung tangan yang


diluruskan ke depan)
MELAKUKAN CUCI TANGAN
13. Melakukan cuci tangan rutin setelah menyelesaikan pemeriksaan
MENENTUKAN TINGKAT PEMBESARAN KELENJAR TIROID
14. Gunakanlah kriteria pada acuan untuk menentukan derajat
pembesaran tiroid.
ACUAN
 Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah ke arah distal (leher depan bagian
bawah). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan mana yang bukan bisa dilihat pada
gerakan menelan. Pada gerakan “menelan” kelenjar akan ikut terangkat ke atas.
 Berbentuk seperti kupu-kupu
 Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus.
 Isthmus menutupi cincin trachea 2 dan 3,
 Kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal sehingga pada
saat “menelan” kelenjar tiroid terangkat ke arah cranial

Tanda-tanda pembesaran kelenjar tiroid


Normal : kedua lobus kelenjar lebih kecil dari ruas ibu jari klien.

Tingkat pembesaran kelenjar:

TINGKAT TANDA-TANDA
“Normal” Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
“Tingkat Jika pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak
IA” walaupun leher pada posisi tengadah maksimum dan
pembesaran kelenjar tiroid teraba ketika dipalpasi.
“Tingkat Pembesaran kelenjar tiroid terlihat jika leher pada
IB” posisi tengadah maksimum dan pembesaran kelenjar
teraba ketika dipalpasi.
“Tingkat Pembesaran kelenjar tiroid terlihat pada posisi kepala
II” normal dari jarak 1 meter.

21
Manual CSL FK UMI..

“Tingkat Pembesaran kelenjar tiroid tampak nyata dari jarak


III” jauh (5-6 meter).

A.
B.
N
IA
LA
NI
PE
K
LI
TI
R
TA
AF
D
C.
DAFTAR TILIK
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada pada kolom yang sesuai dengan daftar tilik yang dinilai
Nilai 0 : Jika tidak dilakukan
Nilai 1 : jika dilakukan tapi belum sempurna
Nilai 2 : jika dilakukan dengan sempurna

No Aspek Yang Dinilai Nilai


0 1 2
Mengucapkan salam dan menyapa dengan
1.
ramah, lalu memperkenalkan diri pada pasien.
2. Mempersilahkan pasien duduk
Berikan informasi umum tentang anamnesis
3.
yang akan dilakukan
Berikan informasi tentang tujuan dan manfaat
4.
anamnesis
5. Menanyakan informasi umum seperti nama,

22
Manual CSL FK UMI..

umur, pekerjaan, alamat pasien


6. Menanyakan keluhan utama pasien
Melakukan anamnesis terpimpin terkait
7.
keluhan utama pasien seperti onset, durasi,
Menanyakan keluhan lain yang dirasakan
8.
pasien
9. Melakukan pemeriksaan silang
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
10. menambahkan
informasi yang kurang
Memberikan penjelasan hasil anamnesis
11.
kepada pasien
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
12.
bertanya tentang hasil anamnesis
Berikan informasi umum tentang pemeriksaan
13.
yang akan dilakukan
Berikan informasi tentang tujuan dan manfaat
14.
pemeriksaan untuk klien.
Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang akan
diperoleh.
Persilahkanlah pasien duduk atau berdiri
menghadap ke sumber cahaya sehingga
16.
sumber cahaya cukup menerangi bagian
leher yang diperiksa
Aturlah posisi pasien sedemikian rupa
sehingga saat mengamati kelenjar tiroid,
17. posisi mata pemeriksa harus sejajar
(horizontal) dengan leher orang yang
diperiksa.
18. Lakukan cuci tangan rutin
19. Lakukanlah pengamatan pada bagian leher

23
Manual CSL FK UMI..

klien, terutama pada lokasi kelenjar tiroidnya


Amatilah ada pembesaran kelenjar tiroid
20.
yang tampak nyata (tingkat II dan tingkat III).
Jika tidak nampak pembesaran, memintalah
agar klien menengadah (bila tampak
21. pembesaran artinya tingkat IB), lalu mintalah
klien menelan ludah umtuk memastikan
pembesaran kelenjar tiroid.
Berdirilah di belakang klien, lalu letakkanlah
dua jari telunjuk dan dua jari tengahnya pada
22.
masing-masing lobus kelenjar tiroid yang
letaknya beberapa sentimeter di bawah jakun.
Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di
daerah kelenjar tiroid.
Perabaan (palpasi jangan dilakukan dengan
tekanan terlalu keras atau terlalu lemah.
Tekanan terlalu keras akan mengakibatkan
23.
kelenjar masuk atau pindah ke bagian
belakang leher, sehingga pembesaran tidak
teraba. Perabaan terlalu lemah akan
mengurangi kepekaan perabaan. Mintalah
pasien untuk menelan.
Melakukan cuci tangan rutin setelah
24.
menyelesaikan pemeriksaan
Gunakanlah kriteria pada acuan untuk
25.
menentukan derajat pembesaran tiroid.

DAFTAR PUSTAKA

24
Manual CSL FK UMI..

1. Harrison’s : Principles of Internal medicine, 16th Ed. 2006.


2. Braverman EL, Utiger DR : Warner & Ingbar’s THE THYROID a fundamental and
clinical text, 8th Ed. 2000
3. Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002

Clinical Skill Lab

Teknik Penyuntikan Insulin


 100 Menit

PENDAHULUAN

25
Manual CSL FK UMI..

Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk menurunkan gula darah, terbagi
menjadi insulin endogen (hormone insulin yang diproduksi oleh sel Beta dari
pancreas) dan insulin eksogen (hormone insulin yang dari luar tubuh yang
digunakan saat pancreas mengalami gangguan sekresi insulin endogen).
Berdasarkan lama kerja, insulin terbagi menjadi:
1. Insulin kerja cepat (rapid-acting insulin)
2. Insulin kerja pendek (short-acting insulin)
3. Insulin kerja menengah (intermediate-acting insulin)
4. Insulin kerja panjang (long –acting insulin)
5. Insulin campuran tetap, kerja pendek dan menengah (premixed insulin)

Tujuan Umum :
Agar mahasiswa mampu dan mengetahui teknik penyuntikan insulin yang akan
digunakan dalam pengobatan diabetes melitus

Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa mampu melakukan teknik penyuntikan insulin dengan tepat
2. Mahasiswa mampu mengenali lokasi penyuntikan insulin dengan benar

Indikasi :
1. DM tipe 1
2. Penurunan BB yang cepat pada pasien DM tipe 2
3. Hiperglikemi berat yang disertai dengan ketosis
4. Ketoasidosis diabetic
5. Hiperglikemia hyperosmolar non ketotik
6. Hiperglikmia dengan asisdosis laktat
7. Gagal pada terapi kombinasi obat hipoglikemik oral (OHO)
8. Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut,strok)

26
Manual CSL FK UMI..

9. Kehamilan dengan DM/DM gestasional yang tidak terkendali dengan pencernaan


makanan
10. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
11. Kontraindikasi dan/atau alergi terhadap OHO

Kontraindikasi :
1. Luka atau infeksi local pada lokasi injeksi insulin
2. Alergi

ALAT DAN BAHAN

1. Manual csl
2. Insulin
3. Insulin pen/insulin pump
4. Kapas alcohol
5. Boneka peraga untuk insulin

DESKRIPSI KEGIATAN INSTRUKTUR

Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu


Pengantar 1. Instruktur memperkenalkan diri 10 menit
2. Meminta mahasiswa untuk berdoa
sebelum belajar

27
Manual CSL FK UMI..

3. Melakukan responsi
4. Menguraikan secara singkat
berbagai hal penting mengenai
penyuntikan insulin (tercantum
dalam pendahuluan)
Persiapan 1. Instruktur mengecek persiapan
ruangan dan manekin
Demonstrasi 1. Instruktur menunjukkan cara
menyapa pasien, mempersilakan
pasien duduk kepada mahasiswa
2. Instruktur menunjukkan cara
memberikan informasi umum
mengenai penyuntikan insulin
yang akan dilakukan
3. Instruktur menunjukkan cara
melakukan penyuntikan insulin
4. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang berbagai hal
yang masih kurang jelas
Simulasi 1. Instruktur membagi mahasiswa
menjadi beberapa kelompok
2. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk melakukan
simulasi langkah-langkah
keterampilan seperti yang telah
didemonstrasikan
3. Instruktur mengamati setiap
langkah yang dilakukan
mahasiswa
Diskusi 1. Instruktur mempersilahkan

28
Manual CSL FK UMI..

mahasiswa untuk kembali ke


tempat semula
2. Instruktur meminta tanggapan
mahasiswa terhadap rangkaian
kegiatan yang telah dilakukan
3. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang langkah
kegiatan yang belum jelas
Penutup 1. Instruktur mereview jalannya CSL
menyangkut :
Kedisiplinan mahasiswa, kerja
sama kelompok,dll
2. Instruktur mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan kerja
sama mahasiswa
3. Instruktur mempersilahkan
mahasiswa untuk membaca doa
sesudah belajar.

29
Manual CSL FK UMI..

DESKRIPSI KEGIATAN INSTRUKTUR

NO. LANGKAH / KEGIATAN


PERSIAPAN PENDERITA
1. Mengucapkan salam dan menyapa dengan ramah, lalu
memperkenalkan diri pada pasien.
2. Mempersilahkan pasien duduk
3. Berikan informasi umum tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Berikan informasi tentang cara melakukan, tujuan, manfaat
penyuntikan insulin untuk pasien
5. Aturlah posisi pasien senyaman mungkin
MENCUCI TANGAN
6. Lakukan cuci tangan rutin
PERSIAPAN INSULIN

Teknik Penyuntikan Insulin


TIPS :
Agar area penyuntikan tidak menyakitkan bagi pasien, maka:

30
Manual CSL FK UMI..

a. Gunakan Insulin pada suhu kamar


b. Jika menggunakan alkohol, suntik hanya ketika alkohol telah
sepenuhnya kering
c. Hindari penyuntikan pada akar rambut, gunakan jarum lebih
pendek dan diameter lebih kecil, gunakan jarum baru.
7. Tentukan area penyuntikan :

8. Usaplah area tersebut dengan menggunakan kapas alkohol, tunggu


hingga kering

9. Cubit area tersebut dengan 2 jari


10. Suntikan jarum insulin (ukuran jarum 5 mm dan 6 mm) perlahan
pada sudut 900 terhadap permukaan lipatan kulit ; setelah plunger
sepenuhnya tertekan (pada pen) biarkan jarum di kulit selama 10
detik
(dosis ditentukan berdasarkan kondisi pasien)

31
Manual CSL FK UMI..

11. Setelah 10 detik, barulah jarum ditarik dari kulit


12. Lepaskan lipatan kulit
13. Membuang jarum pada tempat sampah tajam

MELAKUKAN CUCI TANGAN


14. Melakukan cuci tangan rutin setelah menyelesaikan teknik
penyuntikan
NB : PENYUNTIKAN PADA WANITA HAMIL
1. Menyuntikan ke dalam perut harus memberikan suntikan dengan
mengangkat lipatan kulit
2. Hindari menggunakan lokasi perut sekitar umbilikus selama
trimester terakhir
3. Injeksi ke sisi-sisi perut masih dapat digunakan dengan mengangkat

32
Manual CSL FK UMI..

lipatan kulit

A.
N
IA
LA
NI
PE
K
LI
TI
R
TA
AF
D
B.
C.
DAFTAR TILIK
TEKNIK PENYUNTIKAN INSULIN

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada pada kolom yang sesuai dengan daftar tilik yang dinilai
Nilai 0 : Jika tidak dilakukan
Nilai 1 : jika dilakukan tapi belum sempurna
Nilai 2 : jika dilakukan dengan sempurna

No Aspek Yang Dinilai Nilai


0 1 2
Mengucapkan salam dan menyapa dengan
ramah, lalu memperkenalkan diri pada pasien.
Mempersilahkan pasien duduk
Berikan informasi umum tentang tindakan

33
Manual CSL FK UMI..

yang akan dilakukan


Berikan informasi tentang cara melakukan,
tujuan, manfaat penyuntikan insulin untuk
pasien
Aturlah posisi pasien senyaman mungkin
Lakukan cuci tangan rutin
Tentukan area penyuntikan :

(mahasiswa menyebutkan area-area tersebut)


Usaplah area tersebut dengan menggunakan
kapas alkohol, tunggu hingga kering
Cubit area tersebut dengan 2 jari
Suntikan jarum insulin (ukuran jarum 5 mm
dan 6 mm) perlahan pada sudut 90 0 terhadap
permukaan lipatan kulit ; setelah plunger
sepenuhnya tertekan (pada pen) biarkan jarum
di kulit selama 10 detik
(dosis ditentukan berdasarkan kondisi pasien)
11. Setelah 10 detik, barulah jarum ditarik dari
kulit
12. Lepaskan lipatan kulit
Membuang jarum pada tempat sampah tajam
Melakukan cuci tangan rutin setelah

34
Manual CSL FK UMI..

menyelesaikan teknik penyuntikan

DAFTAR PUSTAKA

1. Prosedur di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis, PDSPDI, 2015

35

Anda mungkin juga menyukai