PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tn. H adalah pasien yang mengalami gangguan jiwa dengan diagnosa medik
skizofrenia hebefrenik episode berulang dan diagnosa keperawatan halusinasi
pendengaran. Klien pernah sebelumnya di rawat di RSJ 5 bulan yang lalu selama
10 hari dengan gejala marah-marah, mendengar bisikan, setelah dirawat selama 10
pasien pulang dan dinyatakan sembuh secara klinis oleh rumah sakit. Setelah
pulang dari rumah sakit tidak pernah kontrol dan putus minum obat. Pasien
menyatakan dirinya merasa sembuh dan tidak perlu kontrol dan minum obat,
akhirnya 3 bulan terakhir gejala gangguan jiwanya muncul kembali.
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada Tn.H adalah SP 1-SP 4 k
pasien, pasien juga diikutkan dalam kegiatan TAK sosialisasi. Setelah dilakukan
asuhan keperawatan jiwa selama 10 hari yaitu mulai tanggal 22 November-02
Desember 2017 didapatkan hasil yaitu pasien mampu mengenal halusinasi, pasien
mampu mengetahui cara mengontrol halusinasi, pasien mampu mempraktekkan 4
cara mengontrol halusinasi, pasien mengetahui cara mengontrol halusinasi, dan
klien selalu kooperatif dalam mengikuti setiap kegiatan TAK sosialisasi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan cara lain dalam mengontrol
gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran.
5.2.2 Bagi Instansi Pendidikan
Mengembangkan pengaplikasian keilmuan keperawatan jiwa dalam
instansi pendidikan.
5.2.3 Bagi Profesi Keperawatan
Profesi keperawatan diharapkan dapat meningkatkan praktik asuhan
keperawatan terkait pemberian intervensi untuk klien dengan masalah gangguan
persepsi sensori: halusinasi.
5.2.4 Bagi Instansi Kesehatan atau RSJ Lawang
RSJ Lawang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemberian
pelayanan kesehatan terhadap klien dengan masalah utama gangguan persepsi
sensori: halusinasi.
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald. 2012. Teori dan Praktik :Konseling & Psikoterapi. Bandung. PT.
Refika Aditama.
Stuart &Sundeen. 2011. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC.
Yosep, Iyus. 2013. Keperwatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama.