Laporankasus Obsgyn Yurfi
Laporankasus Obsgyn Yurfi
I. IDENTITAS
Nama :Ny. T
Jeniskelamin :Perempuan
Alamat :jln.sidojaya
Agama :Islam
Pendidikan : S1
Namasuami :Tn. R
Pendidikan :S1
II. ANAMNESIS
2. Riwayat penyakit sekarang : nyeri perut saat bergerak, ada nya bau pada luka
bekas operasi dan disertai nanah, nyeri juga dirasakan ketika tersentuh,pasien mengatakan
3. Riwayat pernikahan
4. Riwayat Menstruasi
5. Riwayat Fertilitas
1. Status Generalis
c. Bera tbadan : 62 kg
2. Status Obstetri
Periksa I
Umur kehamilan ( minggu ) Tidak dilakukan
TFU Tidak dilakukan
Presentasi Tidak dilakukan
Letak anak dan turunnya bagian bawah Tidak dilakukan
Punggung Tidak dilakukan
DJJ Tidak dilakukan
Edema Pada regio abdominal
Tekanan darah (mm Hg) 110/73 mmHg
Berat badan (kg) 62 kg
1. Laboratorium
a. Darah
b. Urin
(ILO)
pasien.
Gizi baik
bergizi,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Anamnesis
Pada RPS tidak ditanyakan apakah ada penggunaan obat jangka panjang,dan juga
di tanyakan jenis obatnya.
Pada RPD juga tidak di tanyakan pasien apakah pernah mengalami infeksi pada
perut sebelumny untuk melihat faktor resiko dari infeksi luka operasi
Pda pasien juga tidak ditanyakan perawatan luka secara higien atau bersih
2. Pemeriksaan fisik
Tidak dilakukan pemeriksaan palpasi pada pasien untuk menentukan apakah ada
pembengkakan atau tidak dan nyeri tekan untuk menyingkirkan diagnosis
banding.
Tidak di lakukan pemeriksaan auskultasi bising usus untuk menyingkirkan
diagnosis banding
3. Pemeriksan penunjang
Tidak dilakukan radiologi untuk menentukan kedalaman infeksi serta luas
kerusakan organ karna infeksi.
Tidak di lakukan pemeriksaan kultur ntuk menentukan jenis bakteri yang
menginfeksi.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Surgical site infection (SSI)atau infeksi luka operasi adalah infeksi yang
20 hari setelah operasi, biasanya terjadi antara 5 sampai 10 hari setelah operasi.
A. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah pada operasi elektif, prosedur
tertutup, dan tidak ada peradangan akut. Kemungkinan terjadinya infeksi luka
sekitar 1% - 5%. Contohnya adalah hernia, tumor payudara, tumor kulit, tulang.
darurat atau urgen yang tidak bersih. Dapat terjadi pada operasi elektif.
Dapat terjadi pada luka terbuka akut, luka kronis yang dijahit, dan kontaminasi dari
saluran cerna. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%. Contohnya adalah operasi
kulit.
D. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), Ada purulen atau abses.
Infection (NNIS) terbagi menjadi dua jenis yaitu insisional dibagi menjadi superficial
incision SSI yang melibatkan kulit dan subkutan dan yang melibatkan jaringan yang lebih
Merupakan infeksi yang terjadi pada kurun waktu 30 hari paska operasi dan
infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada tempat insisi
Merupakan infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari paska operasi
jika tidak menggunakan implan atau dalam kurun waktu 1 tahun jika terdapat
implan dan infeksi tersebut memang tampak berhubungan dengan operasi dan
melibatkan jaringan yang lebih dalam (contoh, jaringan otot atau fasia ) pada
Dehidensi dari fasia atau dibebaskan oleh ahli bedah karena ada
tanda inflammasi.
operasi jika tidak menggunakan implan atau dalam kurun waktu 1 tahun
dengan operasi dan melibatkan suatu bagian anotomi tertentu (contoh, organ
atau ruang) pada tempat insisi yang dibuka atau dimanipulasi pada saat
Ditemukan abses.
keterampilan tim operasi termasuk sifat dan lamanya operasi, penyakit pasien
(contohnya diabetes, obesitas),, serta waktu pemberian antibiotik profilaksis yang
kurang tepat .
endogen yang paling sering menjadi penyebab infeksi luka operasi. Sumber
dari bakteri eksogen ialah tim operasi (ahli bedah, asisten, perawat,
anestesis) dan kamar operasi. Lama waktu rawat inap preoperatif juga dapat
Beberapa gejala yang dirasakan saat terjadi infeksi pada luka operasi :
Nyeri
Palpitasi
Keluar cairan dari luka operasi, bisa berupa darah ataupun nanah
5. Patogenesis
luka operasi, tapi hanya sedikit pasien yang secara klinis menimbulkan infeksi.
Infeksi tidak berkembang pada kebanyakan pasien karena pertahanan tubuhnya yang
penjagaan hygien pasca operasi juga penting .Infeksi potensial terjadi tergantung pada
Operating suite, yaitu tidak adanya batas yang jelas antara ruang untuk operasi
dan ruangan untuk mempersiapkan pasien atau untuk pemulihan dan juga
sterilitasnya.
Tim operasi, yaitu harus ada orang yang merawat pasien dari sebelum, saat
dan setelah operasi. Operator, asisten dan instrument harus menjaga sterilitas
yang tidak ikut sebagai tim operasi harus menjauhi daerah lapang operasi dan
menjauhi daerah alat karena mereka tidak steril dan pasien bias terinfeksi
nantinya.
Status nutrisi yang buruk dapat menjadi atau tidak dapat menjadi faktor yang
Merokok
Kegemukan
Perubahan respon imun ( pada penyakit imun dan HIV / AIDS) dan pengguna
Lamanya operasi
Drain
Teknik pembedahan
Trauma jaringan.
c) Faktor mikrobiologi
Sekresitoksin
Hambatan pembersihan
Kriteria diagnostik infeksi luka operasi adalah infeksi pada luka bedah yang
didapatkan selama pasien dirawat dirumah sakit sampai dengan 30 hari pasca
pembedahan.
operasi, yaitu :
Infeksi Superfisial, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah
operasi dan infeksi hanya mengenai pada kulit atau jaringan subkutan
luka operasi dan infeksi mengenai jaringan lunak yang dalam dari luka
bekas insisi.
Organ atau ruang, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah
dalam dan jika menggunakan alat yang ditanam maka infeksi terjadi
operasi dan infeksi mengenai salah satu dari bagian organ tubuh, selain
cairan atau sekret yang keluar. Harus diperhatikan juga apakah ada
Tes darah :darah dapat mengetahui bagaimana keadaan tubuh kita dan
apa yang terdapat pada luka, jenis infeksi dan pengobatan apa yang
badan .
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham F. G, Gant F. N, Leveno k. J, dkk. Obstetri Williams. Edisi 23. Jakarta: EGC,
2005
Sjamjuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetiono O H, dkk. De jong ilmu bedah. Edisi 3.
Jakarta: EGC, 2004
Townsend C M, Beauchamp R D, Evers B M, dkk. Sabiston textbook of surgery. The
biological basis of modern surgical practice 17th edition, 258-263. Elsevier Saunders,
Philadelphia,2004
Mangram A J, Horan T C, Pearson M L, dkk. Guidline for preventionof surgical site of
infection. Columbia University School of nursing, New York,1999
Laporan Kasus
Disusun oleh:
Yurfi Andria
12101-094
Pembimbing:
dr. Ratih Ayuningtias