Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DEPARTEMEN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU BEDAH


ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB STATUS PASIEN UNTUK UJIAN
Untuk Mahasiswa
Nama Mahasiswa Yurfi Andria Tanda
NIM 12101094 Tangan
Tanggal Ujian
Rumah sakit RS.Prof.DR.tanrani
Periode

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Ns
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Alamat : Marpoyan damai

II. ANAMNESIS

Jika alloanamnesis, tuliskan


Identitas sumber informasi
Nama : Tidak ada
Umur : Tidak ada
Alamat :
Hubungan dengan pasien : Tidak ada
Anamnesis dilakukan pada tanggal : ……22 April 2016…..

Resume anamnesis :
KU : Ada benjolan di punggung kanan
RPS : Benjolan di punggung kanan di sertai nyeri sejak lebih kurang 1 tahun ini, tangan
kanan kesemutan dan dan benjolan semakin membesar

RPD :dahulu tidak pernah mengalami keluhan yang sma


RPK :keluarga tidak ada mengeluhkan keluhan yang sama
RO :Tidak ada
III. PEMERIKSAAN TANDA VITAL (VITAL SIGN)

Dilakukan pada tanggal : 22 April 2016

Tekanan darah :120/80 mmHg

Suhu tubuh : 36 derajat celcius

Frekuensi denyut nadi: 82 kali/menit

Frekuensi nafas :20 kali/menit

IV. PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK :

IV. A. Keadaan Umum

Kesadaran : compos mentis E4 V5 M

Tinggi badan : 149 cm

Berat badan : 53 kg

Status gizi : Tidak ada resiko

Skema manusia

Gambarkan pada skema di atas jika ada kelainan lokal dan berikan keterangan secukupnya

Status Lokalis : Ditemukan benjolan pada punggung kanan

IV.B. Pemeriksaan Kepala : Tidak ada kelainan


IV.C. Pemeriksaan Leher

Inspeksi :Tidak ada kelainan

Palpasi : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan kelenjar tiroid :Tidak ada kelainan

Pemeriksaan tekanan vena sentral : Tidak ada kelainan

IV.D. Pemeriksaan Thoraks

Inspeksi : Tidak ada kelainan

Perkusi : Tidak ada kelainan

Palpasi : Tidak ada kelainan

Auskultasi :Tidak ada kelainan

IV.E. Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Tidak ada kelainan

Auskultasi : Tidak ada kelainan

Perkusi : Tidak ada kelainan

Palpasi : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan ginjal : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan nyeri ketok ginjal : Tidak ada kelainan

Pemeriksaaan hepar : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan lien : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan asites : Tidak ada kelainan

IV.F. Pemeriksaan ekstremitas :Tidak ada kelainan

V. RESUME PEMERIKSAAN FISIk


VI. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis awal : Tumor et deltoideus

Diagnosis akhir :Tumor et scapula

VII. RENCANA

VII.A. Tindakan Terapi :

Radikal Eksisi

VII.B. Tindakan Diagnostik /Pemeriksaan penunjang

HB :12, 6

Leukosit :9.200

Trombosit : 290.000

Hematokrit:35,5

Analisis dan pembahasan


1.anamnesis

RPS, Keluhan nyeri,tidak ditanyakan secara lengkap,nyerinya terus menerus,hilang


timbul,nyeri berapa banyak sehari,dan berapa lama sekali serangan serta factor
memperberat dan memperingan

RPS, pada pasien tidak ditanyakan perkembangan benjolan dari awal sampai
membesar,keluhan kelemahan,keterbatasan gerak tidak di tanyakan untuk menyingkirkan
diagnosis banding

RPD, tidak di tanyakan riwayat trauma sebelumny

2.Pemeriksaan fisik

a. Pada palpasi tidak dinilai bentuk,permukan, kosistensi,dan ukuran, mobilitas dan berbatas
tegas atau tidak untuk menyingkirkan diagnosis banding

b. Pada pasien tidak dilakukan tes trasluminasi untuk menentukan isi benjolan padat atau
cair
c.Pada pasien harus ny di lakukan pemeriksaan radiologi untuk menentukan benjolan

3.Penatalaksanaan
Pada pesien harus di berikan edukasi untuk penenganan bekas operasi.
Definisi
NEOPLASMA

A. Pengertian Neoplasma

Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh
berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen kehilangan
kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah neoplasma pada dasarnya memiliki makna
sama dengan tumor. Keganasan merujuk kepada segala penyakit yang ditandai hiperplasia
sel ganas, termasuk berbagai tumor ganas dan leukemia. Istilah kanker juga menunjukkan
semua tumor ganas.

Klasifikasi neoplasma berdasarkan sifat biologinya


1. Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif,
tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menyebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada
umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada
tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan
paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.

2. Tumor ganas ( maligna )


Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan sekitarnya.
Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering
menimbulkan kematian.

3. Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor yang
mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil.Tumor demikian disebut tumor
agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.

Tumor ganas Tumor jinak Tumor Ganas


derajat rendah (
agresif local
Sifat pertumbuhan Cepat Lambat Bervariasi

tumbuh infiltratif Infiltratif Tidak Local

kemampuan Tinggi Tidak ada Rendah / tidak


metastasis

pengobatan Eksisi luas, eksisi Aksisi luas


pengangkatan keb
rasional,pengobatan
system k (kemoterapi)
Buruk, cenderung
residef dan metastasis.

Angka kesembuhan tinggi Cenderung


Setelah operasi residef
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :

1.Neoplasma berasal sel totipoten

Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel tubuh.Sebagai contoh
ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering sel totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel
germinal. Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai sel tidak berdifensiasi, contohnya : Seminoma
atau diseger minoma.Yang berdiferensiasi minimal contohnya : karsinoma embrional, yang
berdiferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias misalnya chorio carcinoma. Dan yolk sac
carcinoma. Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.

2. Tumor sel embrional pluripoten

Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-sel dan sebagai
tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Tumor sel embrional pluripoten biasanya
disebut embiroma atau biastoma, misalnya retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal rhbdomyo
sarcoma

3. Tumor sel yang berdiferensiasi

Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-lat tubuh pada kehidupan pot
natal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi.
Tata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor yaitu perbedaan antara jinak dan ganas,
asal sel epnel dan mesenkim lokasi dan gambaran deskriptif lain.

a.Tumor epitel

Tumor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk dari epitel kelenjar misalnya adenoma
tiroid, adenoma kolon. Jika berasal dari epitel permukaan dan mempunyai arsitektur popiler disebut
papiloma. Papiloma dapat timbul dari eitel skuamosa (papiloma skuamosa), epitel permukaan
duktus kelenjar ( papiloma interaduktual pada payudara ) atau sel transisional ( papiloma sel
transisional ).

Tumor ganas epitel disebut karsinoma. Kata ini berasal dari kota yunani yang berarti kepiting.
Jika berasal dari sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. Bila berasal dari sel transisional
disebut karsinoma sel transisional. Tumor ganas epitel yang berasal dari epitel belenjar disebut
adenokarsinoma.

b. Tumor jaringan mesenkin

Tumor jinak mesenkin sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan tidak begitu penting.
Dan diberi nama asal jaringan (nama latin) dengan akhiran “oma”. Misalnya tumor jinak jaringan ikat
(latin fiber) disebut “Fibroma”. Tumor jinak jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma.

Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari 1 persendiberi nama asal
jaringan (dalam bahasa latin atau yunani ) dengan akhiran “sarcoma” sebagai contoh tumor ganas
jaringan ikat tersebut Fibrosarkoma dan berasal dari jaringan lemak diberi nama Liposarkoma.
Tumor campur (mixed Tumor)

Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel disebut tumor campur (mixed tumor).
Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomorfik kelenjar liur) yang terdiri atas epitel
kelenjar, jaringan tulang rawan dan matriks berdegenerasi musin. Contoh lain ialah fibroadenoma
mammae terdiri atas epitel yang membatasi lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging matriks.
Hamartoma dan koristoma

Hamartoma

ialah lesi yang menterupai tumor. Pertumbuhannya ada koordinasi dengan jaringan individu
yang bersangkutan. Tidak tumbuh otonom seperti neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya
terdiri atas 2 atau lebih tipe sel matur yang pada keadaan normal terdapat pada alat tubuh dimana
terdapat lesi hamartoma.
Kista

Kista
ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum tentu tumor / neoplasma tetapi
sering menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh tumor / neoplasma.

Beberapa yang sering kita jumpai ialah kista :

Congenital ( ialah kista bronchial dan kista ductus tiroglosusus)


Neoplastik ( chystadenoma , cystadenocarcinoma ovarium )
Parasitic ( kista hidatid oleh echinococcus granulosus )
Implantasi ( kista epidermoid pada kulit setelah operasi )

Gambaran Klinik Neoplasma

Pengaruh tumor pada penderita :

Akibat local

Masa jaringan tumor yang tumbuh menimbulkan tekanan pada alat – alat penting di
sekitarnya. Misalnya pembuluh darah, saraf,saluran visceral,duktus dan alat padat yang
menimbulkan berbagai komplikasi.

Akibat umum

Pada umumnya penderita kanker menjadi kurus diikuti oleh badan lemah,anemia, dan
anoreksia. Koheksi (kumpulan gejala- gejala) disebabkan oleh kelainan metabolisme ,bukan dari
kebutuhan makanan ,melainkan akibat dari kerja factor terlarut seperti sitoksin yang diproduksi
tumor.

Aktivitas Fungi

Aktifitas fungi lebih khas pada tumor jinak dari pada tumor ganas / kanker,karena tumor
ganas selnya sudah berdiferensiasi maka kemampuannya hilang.
Patogenesis Tumor

Neoplasma atau tumor adalah transformasi sejumlah gen yang menyebabkan gen tersebut
mengalami mutasi pada sel DNA. Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini menyebabkan
pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau neoplasma. Gen yang
mengalami mutasi disebut proto-onkogen dan gen supresor tumor, yang dapat menimbulkan
abnormalitas pada sel somatik. Usia sel normal ada batasnya, sementara sel tumor tidak
mengalami kematian sehingga multiplikasi dan pertumbuhan sel berlangsung tanpa kendali. Sel
neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan, yang akhirnya
menimbulkan disintegrasi dan hilangnya komunikasi antarsel. Tumor diklasifikasikan sebagai
benigna, yaitu kejadian neoplasma yang bersifat jinak dan tidak menyebar ke jaringan di
sekitarnya. Sebaliknya, maligna disinonimkan sebagai tumor yang melakukan metastasis, yaitu
menyebar dan menyerang jaringan lain sehingga dapat disebut sebagai kanker.
Diagnosis
Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi. Bahkan pada
kenyataannya, beberapa serial mutasi terhadap kelas gen tertentu diperlukan untuk mengubah
suatu sel normal menjadi sel-sel kanker. Hanya mutasi pada gen tertentu yang berperan penting
pada divisi sel, apoptosis sel dan DNA repairyang akan mengakibatkan suatu sel kehilangan
regulasi terhadap poliferasinya.
Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi karsinogenik.
Sel tersebut mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah resiko terjadinya mutasi
ekstra pada sel desendens mutan. Sel-sel yang hanya memerlukan sedikit mutasi untuk menjadi
ganas diperkirakan bersumber dari tumor jinak. Ketika mutasi berakumulasi , maka sel tumor
jinak itu akan menjadi tumor ganas.

Kecurigaan klinis

Kecurigaan diagnosa kanker ialah badan lemah, anoreksia, berat badan turun. Menegakkan
diagnosis dengan adanya riwayat penyakit.

Diagnosis Lab Kanker


Pemeriksaan Histopatologi dan Sitologi
Diagnosis hispatologi adalah cara yang pasti untuk menegakkan diagnosis neoplasma. Kedua
ujung sprektum jinak – ganas memang tidak ada masalah,

Diagnosis Dini Kanker


Untuk menemukan stadium dini kanker harus dilakukan pemeriksaan rutin pada pasien
yang tidak menunjukkan gejala.

Beberapa usaha penemuan kanker tingkat dini :

1. Pemeriksaan sitologi serviks ( PAPTES ) rutin tahunan pada wanita berusia > 35 tahun.
2. Usia 50 tahun atau lebih diadakan pemeriksaan sigmoideskopi tiap 3-5 tahun,untuk menemukan
lesi pada rectum.
3. SADARI ( memeriksa payudara sendiri ) bulanan,untuk menemukan benjolan kecil pada payudara
sendiri.
4. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara berkala.
5. Agar memperhatikan tanda WASPADA akan kanker.
Perawatan Tumor
Perawatan tumor dapat dilakukan dengan:

1. Pembedahan

Pembedahan dapat dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering dilakukan
pembedahan pada kanker, Pembedahan dilakukan untuk mengangkat keseluruhan lesi untuk
mencegah terjadinya penyebaran sel kanker pada nodul limfa, pembuluh darah, dan saraf. Setelah
pembedahan untuk mengangkat sel kanker, dilakukan pembedahan rekonstruktif yang bertujuan
untuk mempercepat proses penyembuhan, mengembalikan fungsi, serta meningkatkan kualitas
hidup pasien.

2. Radiasi

Radiasi merupakan pengobatan yang menggunakan sinar ion. Terapi radiasi ini dapat
menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker, dengan menghancurkan sel DNA
pada sel kanker tersebut sehingga sel kanker tersebut tidak dapat berkembang lagi. Radiasi jarang
digunakan sebagai pengobatan utama. Radiasi sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker
sebelum diilakukan pembedahan, dan untuk mencegah sel kanker timbul kembali atau untuk
menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang tidak terambil keseluruhannya ketika pembedahan.

3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu bentuk terapi yang digunakan apabila sel kanker timbul
kembali pada pasien atau terjadi metatase. Kemoterapi merupakan terapi yang menggunakan
bahan kimia yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker. Terdapat enam jenis bahan yang
digunakan untuk kemoterapi, diantaranya alkylating agen, nitrosoureas, anti metabolite, anti
tumor antibiotic, plant alkoloid, dan steroid hormone

4. Terapi Kombinasi
Bagi pasien yang pertumbuhan sel kanker telah menyebar luas atau telah terjadi regional
metatase dapat dilakukan terapi kombinasi yang terdiri dari pembedahan, radiasi, dan kemoterapi
agar mendapatkan hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Adam and Victors, Neoplasma and paraneoplasma Disorders in Manual of Neurologi Edisi
7,McGraw Hill, New York, 2002: 258-23.

Price, Wilson M. Lorraine, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Gangguan


Pertumbuhan,Proliferasi dan Diferensiasi Sel,Buku 1, Edisi 4, EGC, Jakarta, 1995, Hlm 111-
126.

Sjamsjulhidayat R., Jong W. D.,Buku Ajar Bedah, Jenis Tumor, Edisi Revisi, EGC, Jakarta,
1997, Hlm 1070-1073.

Surakardja, IDG. Onkologi Klinik 2000. Fakultas Kedeokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.
Soetomo Surabaya. Hal : 4-19.
LAPORAN KASUS

TUMOR SCAPULA

Disusun oleh:
Yurfi Andria
12101094

Pembimbing :
dr. Ratih Ayuningtias MM dan dr.Huda Marlina Wati

MODUL KEPANITERAAN KLINIK JUNIOR


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU - RIAU
2016

Anda mungkin juga menyukai