Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan bayi merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh

semua calon orang tua. Sejak bayi berada dalam kandungan, pada bulan-bulan

pertama setelah kelahiran, hingga menginjak usia tiga tahun merupakan masa

emas atau golden age yang harus disikapi secara istimewa dan penuh kehati-

hatian (Indiarti, 2007).

Kesungguhan orang tua dalam menjaga pertumbuhan golden age akan

mengembangkan potensi anak secara maksimal, sehingga anak sehat secara

fisik, memiliki talenta yang kuat, emosi yang terkendali, dan kecerdasan yang

berkembang secara multidimensi. Sebaliknya, kegagalan dalam menjaganya

seringkali melemahkan anak dalam hal kecerdasan, mental, emosi, dan

akhirnya merusak masa depan anak itu sendiri. Namun sayangnya, masih

banyak orang tua dan calon orang tua yang kurang memperhatikan hal tersebut

karena minimnya informasi dan pengetahuan (Indiarti, 2007).

Salah satu keputusan dan kesepakatan global yang dituangkan dalam

Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan adalah menurunkan

angka kematian anak (bayi dan balita). Di Indonesia hingga saat ini masih

cukup tinggi yaitu 32/1000 kelahiran hidup untuk bayi dan 46/1000 kelahiran

hidup untuk balita (Hupelita, 2008).

1
2

Tingginya angka kematian anak merupakan suatu kekhawatiran,

karena anak-anak merupakan tumpuan harapan masa depan kita. Ditangan

merekalah, harapan akan dunia yang lebih baik dapat diwujudkan. Sayangnya

kelangsungan hidup anak masih merupakan barang yang mahal (Depkes,

2008).

Sebagai orang tua yang dewasa artinya orang tua yang penuh kasih

sayang, sabar, tekun, mudah memaafkan, dan memiliki kemampuan yang

cukup sehingga bisa menjadi naungan yang penuh kasih bagi anak.

Ketrampilan merawat bayi merupakan pengetahuan yang penting bagi orang

tua. Mereka perlu memiliki pengetahuan secara pasti mengenai perawatan

yang benar dan yang keliru. Menurut Michel Foucault bahwa pengetahuan

adalah kekuatan. Disini kekuatan berguna untuk mengantisipasi berbagai

peristiwa yang tidak diinginkan serta untuk menyiapkan masa depan mereka.

Buahnya tentu adalah kebahagiaan putra-putri tercinta untuk berkembang

secara maksimal sesua potensi yang dimiliki (Indiarti, 2007).

Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang memiliki karakteristik-

karakteristik bagi seorang anak. Keluarga stabil, hubungan akrab, suportif dan

rasa aman bagi anak merupakan faktor-faktor protektif dalam kehidupan

seorang anak. Lingkungan rumah yang aman dan perhatian kepada anak,

perawatan anak dan program-program pengembangan yang berkualitas,

mudah dijangkau, dan diikuti, merupakan faktor-faktor yang akan

memberikan perbedaan besar. Hasil-hasil yang didapat dari stimulasi efektif

terhadap masa kanak-kanak sedari dini dan program-program dukungan


3

menunjukkan adanya dampak positif yang bertahan sepanjang hidup anak

(Aliza, 2007).

Dengan pemahaman tersebut orang tua memperoleh informasi praktis

mengenai cara-cara terbaik mendukung, mendorong, dan membantu tumbuh

kembang anak sehingga anak dapat mencapai nilai potensial seutuhnya (Aliza,

2007).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana gambaran pengetahuan dan

sikap orang tua dengan pertumbuhan anak usia 0-3 bulan ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap orang tua terhadap

pertumbuhan anak usia 0-3 bulan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan orang tua terhadap pertumbuhan anak

usia 0-3 bulan.

b. Mengetahui sikap orang tua terhadap pertumbuhan anak usia 0-3

bulan.
4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi orang tua

Sebagai bahan masukan pada orang tua untuk membimbing, mengarahkan

dan memperhatikan pertumbuhan anak usia 0-3 bulan.

2. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian

tentang gambaran pengetahuan dan sikap orang tua terhadap pertumbuhan

anak usia 0-3 bulan.

3. Bagi kebidanan

Menambah ilmu pengetahuan tentang gambaran pengetahuan dan sikap

orang tua terhadap pertumbuhan anak usia 0-3 bulan.


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan

1. Pengertian

Dalam ilmu kesehatan anak istilah pertumbuhan dan perkembangan

menyangkut semua aspek kemajuan yang dicapai oleh jazad manusia dari

konsepsi sampai dewasa.

Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisik akibat

multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler. Oleh karena itu

pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram

atau pound. Selain itu itu dapat pula diukur dalam keseimbangan

metabolik, yaitu retensi kalsium dan nitrogen oleh badan (FK UI, 2002).

2. Faktor yang Mempengaruhi

Menurut Prof Ranuh, faktor penting yang mempengaruhi tumbuh

kembang anak adalah genetik atau faktor turunan. Dalam perjalanannya,

didapati bahwa faktor lingkungan ternyata adalah faktor yang lebih

penting daripada genetik. Faktor lingkungan terjadi selama proses tumbuh

kembang sejak konsepsi sampai menginjak dewasa.

Menurut FK UI (2002), faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu:

5
6

a. Faktor heredokonstitusional

Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa

embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi

hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang

membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-

sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu

dari awarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Para ahli

psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak

mempengaruhi intoleransi dibandingkan dengan lingkungan,

sedangkan sifat-sifat emosional lebih banyak dipengaruhi oleh

lingkungan dibandingkan dengan hereditas.

b. Faktor lingkungan

1) Faktor prenatal

a) Gizi

Telah dibuktikan bahwa kurang makanan selama kehamilan

dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian

neonatal.

b) Mekanis

Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan

oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital.

c) Toksin kimia

Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan.


7

d) Endokrin

Diabetes melitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua

dan lain-lain.

e) Radiasi

Pemakaian radium dan sinar rontgen yang tidak mengikuti

aturan dapat mengakibatkan kelainan fetus.

f) Infeksi

TM I : rubela dan mungkin penyait lain, trimester II dan

berikutnya. Toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain.

g) Imunitas

Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan

darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi

terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta

masuk kedalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan

hemolisis.

h) Anoreksia embrio (gangguan fungsi plasenta)

Keadaan anoreksia pada embrio dapat mengakibatkan

pertumbuhannya terganggu.

2) Faktor pascanatal

a) Gizi

Termasuk dalam hal ini bahan pembangunan tubuh yaitu

protein, karbohidrat,lemak, mineral, vitamin.


8

b) Penyakit

Penyakit kronis dan kelainan kongenital.

c) Keadaan sosial ekonomi

Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak.

d) Musim

Di negeri yang mempunyai empat musim terdapat perbedaan

kecepatan pertumbuhan.

e) Lain-lain

Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangan anak.

B. Pengetahuan

Menurut Surajiyo (2007), pengetahuan adalah suatu istilah yang

dipergunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal sesuatu atau

pengetahuan adalah hasil tau manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan

manusia untuk memahami suatu objek tertentu.

Pengetahuan adalah kesan di dalam pilihan manusia sebagai hasil

penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan

(beliefs), takhayul (superstatitions), dan penerangan-penerangan yang keliru

(misinformatioan) (Soekanto, 2006). Menurut Notoatmodjo (2003),

Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Yakni : indra penglihatan,


9

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi protes

yang berurutan, yakni :

1. Awarennes (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (object).

2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau subyek tersebut.

Di sini sikap subjek sudah mulai timbul.

3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih

baik lagi.

4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adaptation, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan

bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut di atas.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti
10

ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka

perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila

perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak

berlangsung lama.

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan, yakni :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang tidak dipelajari

sebelumnya. Termasuk mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengidentifikasi materi

secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini

dapat diartikan apliaksi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.


11

4. Analisis (Analysis)

Analasis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan, dan menghubungkan

bagian-bagian di dalam suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditemukan sendiri, atau menggunakan

kriteria-kriteria yang ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut.

C. Sikap (Attitude)

Menurut Notoatmodjo (2003), sikap adalah merupakan reaksi atau

respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuian reaksi terhadap


12

stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang

bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb salah seorang ahli

psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau

kesadaran untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu..

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah

merupakan “pre-diposisi” tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan

reaksi tertutup bahkan merupakan reaksi terbuka tingkah laku terbuka. Lebih

dapat menjelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di

lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek Allport (1954)

yang disadur oleh Notoatmodjo (2003) menjelaskan bahwa sikap itu

mempunyai 3 komponen pokok, yakni :

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu

objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak (frend to behave).

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh (total attitude) dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Seperti halnya

dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni :

1. Menerima (receiving)

Yaitu diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus

yang diberikan (objek).

2. Merespon (responding)
13

Memberikan apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan adalah indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk

menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas

pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang

lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab (responsibel)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.


14

BAB III

KERANGKA KERJA PENELITIAN

A. Kerangka Teori

Genetik Tumbuh kembang Lingkungan

Lingkungan pranatal Lingkungan pascanatal

Gizi Gizi
Mekanis Penyakit
Toksin kimia Keadaan sosial
Endokrin Ekonomi
Radiasi Musim
Infeksi Tradisi
Imunitas Sikap
Anoksia Embrio Etika
Pengetahuan

Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian

Sumber : FKUI. 2001

B. Kerangka Konsep
15

Kerangka konsep penelitian adalah hubungan-hubungan antara konsep

yang satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang diteliti sesuai

dengan apa yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka (Notoatmodjo, 2002).

Adapun kerangka konsep dari penelitian ini adalah :

Pengetahuan Pertumbuhan anak


14
Sikap usia 0-3 bulan

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

hipotesis kerja, yaitu :

Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap orang tua dengan tumbuh

kembang anak usia 0-3 bulan.

D. Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk

menuturkan apabila seseorang mengenal sesuatu atau pengetahuan adalah

hasil tau manusia terhadap sesuatu objek tertentu (Surajiyo,2007).

2. Sikap adalah merupakan rekais atau respons seseorang yang masih

tertutup suatu stimulus ataui objek (Notoatmodjo, 2003).

3. Pertumbuhan adalah bertambah besar dalam aspek fisis akibat

multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler yang dapat


16

diukur dalam centimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound. Selain

itu dapat diukur dalam keseimbangan metabolik, yatu retensi kalsium dan

nitrogen oleh badan (FKUI, 2001).

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian

yang menggambarkan variabel yang ada tanpa membuat suatu perbandingan

ataupun menghubungkan, hanya mengganbarkan masalah apa yang ingin

dicapai dalam penelitian (Hidayat, 2007). Pengumpulan data dilakukan

dengan pendekatan cross sectional yaitu pengambilan data dilakukan sekali

dan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2002)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Dalam penelitian ini populasi yang

digunakan adalah semua ibu yang mempunyai anak usia 0-3 bulan yang

terdapat di Desa Kalibeber Mojotengah Wonosobo.


17

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah total sampling, karena dalam penelitian ini peneliti

mengambil seluruh jumlah populasi yang ada, yaitu ibu yang mempunyai

anak usia 0-3 bulan di Desa Kalibeber Mojotengah Wonosobo.


16

C. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah

kuesioner, kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data suatu masalah yang

umumya banyak menyangkut kepentingan umum atau orang banyak

(Notoatmodjo, 2002). Kuesioner yang sudah secara terstruktur dan dibuat

sendiri oleh peneliti berdasarkan konsep teoritisnya. Jumlah pertanyaan

keseluruhan adalah - item. Pertanyaan-pertanyaan dijawab yang sudah

disediakan dengan memberi tanda ( x ). Setiap jawaban diberi score bervariasi

apabila jawaban responden A akan diberi score 1 sedangkan jika B diberi

score 0.

Instrumen ini dibuat sendiri oleh peneliti dan belum pernah digunakan

untuk penelitian, sehingga sebelum instrumen digunakan diuji coba pada

responden.

D. Etika Penelitian
18

Masalah etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan

manusia, maka etika penelitian harus diperhatikan. Dalam melaksanakan

penelitian, peneliti mengajukan surat permohonan kepada Puskesmas

Mojotengah Wonosobo untuk mendapatkan ijin penelitian dan untuk proses

pengambilan data dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Informed Concent (Lembar Persetujuan)

Diberikan kepada responden yang akan diteliti. Tujuannya adalah

agar subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Jika subyek

bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

subyek menolak untuk diteliti maka tidak akan dipaksa dan tetap

menghormati haknya.

2. Anonumitas (Tanpa nama)

Dalam penelitian ini diperhatikan asas anonimitas yaitu tanpa

mencantumkan nama responden/sampel untuk menjaga privasi responden.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Dalam penelitian ini diperhatikan asas kerahasiaan yaitu menjaga

informasi dari catatan medis sampel atau responden dan tidak

menyebarluaskan.

E. Pengolahan Data

Pengolahan data penelitian dilakukan dengan tahap-tahap :

1. Pemeriksaan Data (Editing)


19

Pada tahapan ini dimaksudkan untuk meneliti kelengkapan,

kejelasan, konsistensi dan kesinambungan data. Pada langkah ini data

yang telah terkumpul akan dikoreksi kembali untuk mengetahui kesalahan

yang ada.

2. Memberi Kode (Coding)

Usaha mengklarifikasikan jawaban-jawaban yang ada menurut

macamnya. Klarifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-masing

jawaban dengan kode berupa lembaran tabel kerja guna mempermudah

membacanya.

3. Penyusunan Data (Tabulating)

Tabulasi data merupakan kelanjutan dari koding data, kemudian

dimasukkan ke dalam tabel-tabel dalam bentuk distribusi frekuensi

sehingga dapat dihitung.

F. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan pengujian hipotesis menggunakan

analisis univariat yaitu menganalisis tiap-tiap variabel secara deskriptif dengan

menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui

pengetahuan dan sikap orang tua dengan pertumbuhan anak usia 0-3 bulan.
20

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Reunik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineke Cipta

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineke Cipta.

Ranuh. 2007. Peran Ibu dan Permasalahan Tumbuh Kembang Anak. Diambil
tanggal 12 November 2007. http://www.warta-unair.ac.id

Ronald. 2006. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Kualitas hidup, Mendidik
dan Mengembangkan Moral Anak. Bandung : Grama Widya.

Soekanto, S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo


Persada.

Soekresno, Ery dan Irwan Rinaldi. 2006. Mimpi, Senyum dan Tangis Bayi Anda.
Bandung : Syaamil Cipta Media.

Surajiyo. 2007. Falsafah ilmu dan Perkembangan di Indonesia. Jakarta : Bumu


Aksara.

Suryadi. 2007. Cara Fiktif Memahami Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta : Dani
Jaya Abadi.
21

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP


ORANGTUADENGAN PERTMBUHAN ANAK USIA 0-3
BULAN
DI PUSKESMAS MOJOTENGAH KECAMATAN
MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO
22

Disusun oleh :
FARIDA NUR KHAYATI
005552

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN


2007
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A...................................................................................................Latar
Belakang ..................................................................................... 1
B...................................................................................................Rum
usan Masalah ............................................................................... 2
C...................................................................................................Tujua
n Penelitian .................................................................................. 3
D...................................................................................................Manf
aat Penelitian ............................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A...................................................................................................Tum
buh Kembang .............................................................................. 4
B...................................................................................................Peng
etahuan ........................................................................................ 7
C...................................................................................................Sikap
(Attitude) ..................................................................................... 10
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
23

A...................................................................................................Kera
ngaka Teori .................................................................................. 13
B...................................................................................................Kera
ngka Konsep ................................................................................ 13
C...................................................................................................Hipot
esis Penelitian .............................................................................. 14
D...................................................................................................Defin
isi Operasional ............................................................................ 14
BAB IV METODE PENELITIAN
A...................................................................................................Desai
n Penelitian .................................................................................. 15
B...................................................................................................Popu
lasi dan Sampel ........................................................................... 15
C...................................................................................................Temp
at Penelitian dan Waktu Penelitian .............................................. 16
D...................................................................................................Meto
de Pengumpulan Data ................................................................. 16
E...................................................................................................Alat
Pengumpulan Data ...................................................................... 17
F....................................................................................................Etika
Penelitian ..................................................................................... 18
G...................................................................................................Peng
olahan Data ................................................................................. 19
H...................................................................................................Anali
sis Data ........................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA

ii

Anda mungkin juga menyukai