BAB I-IV - Desca Tirta Ratna W. N
BAB I-IV - Desca Tirta Ratna W. N
Disusun oleh :
Desca Tirta Ratna W. N
006674
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesejahteraan ibu dan anak, serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
kematian bayi dan balita, serta menurunnya kematian ibu karena kehamilan dan
daya manusia terkecil yang mempunyai ikatan lahiriah dan batiniah. Dimana
Keluarga Berencana Nasional yang kini telah diubah visinya menjadi “Keluarga
sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke
depan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
(Sarwono, 2003).
Keluarga Berencana sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan
Gerakan Keluarga Nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan
Usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak pada
menimbulkan rasa kurang nyaman, disamping itu beberapa wanita yang tingkat
toleransi tubuhnya sangat rendah terhadap efek samping alat kontrasepsi yang
Dilihat dari uraian diatas masalah yang ada adalah tingginya penggunaan
alat kontrasepsi suntik dan tingginya efek samping dibanding penggunaan alat
kontrasepsi yang lainnya. Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi
idamkan berat badan yang ideal tetapi pada kenyataannya sangat sulit dicapai ada
wanita usia subur yang telah berkeluarga dan mempunyai keturunan. Penimbunan
lemak dalam tubuh yang berlebihan dapat menimbulkan rasa kurang percaya diri
secara fisik. Beberapa faktor yang menjadi penyebab adanya kenaikan berat
badan yaitu usia, aktivitas, pola makan salah, keturunan obesitas, terapi hormon
merupakan salah satu penyebab dari efek samping alat kontrasepsi suntik tersebut
(Huang, 2000).
Semarang pada tanggal 11 November – 4 Desember 2008 data yang didapat dari
badan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pedurungan Semarang.
berat badan.
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
3. Bagi Bidan
4. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tentang Akseptor KB
1. Pengertian
subur inilah yang lebih berpeluang besar untuk menghasilkan keturunan dan
2. Macam-macam Akseptor KB
B. Tentang Kontrasepsi
1. Pengertian
wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
2008).
2. Metode Kontrasepsi
a. Metode sederhana
b. Metode efektif
2) AKDR (IUD)
c. Metode mantap
C. Kelangsungan Pemakaian
dibuat oleh tubuh untuk reproduksi. Oleh sebab itu, untuk suntikan KB
tubuh untuk membuat hormon tersebut. Setiap hormon mempunyai efek samping
bila digunakan dalam jangka panjang, pada suntikan lebih sering menimbulkan
jerawat dan kegemukan, pada yang sensitif dapat menimbulkan varises dan
1. Pengertian
2. Mekanisme Kerja
a. Primer
b. Sekunder
3. Keuntungan
sehingga tidak mempengaruhi secara serius pada penderita jantung serta tidak
terjadi reaksi penggumpalan darah dibanding dengan kontrasepsi yang
mengandung estrogen.
KB suntik DMPA dapat digunakan oleh wanita yang tidak atau belum
menginginkan kehamilan. Selain itu dapat juga digunakan oleh ibu yang
sedang menyusui karena tidak mempengaruhi produksi Air Susu Ibu (ASI).
Dapat juga dipakai atau diberikan oleh ibu pasca persalinan, pasca keguguran
dengan angka keguguran kurang dari 0,1% per tahun (Saiffudin, 1996).
pada pemakaian awal dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik
penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis atau
paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat
DMPA :
a. Gangguan haid
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena
kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun ini juga
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berkaitan dengan air
kandungan air yang sedikit/kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina
sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan sexual, dan jika
4. Efektivitas
Dosis DMPA dengan daya kerja kontraseptif yang paling sering dipakai
150 mg setiap 3 bulan adalah dosis yang tinggi. Setelah suntikan 150 mg
2 minggu untuk akseptor DMPA yang disuntik ulang setiap 3 bulan. (Hanafi,
2004).
5. Indikasi
mempunyai cukup anak sesuai harapan, tetapi saat ini belum siap.
Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen dan klien yang sedang
menyusui. Klien yang mendekati rasa menopause atau sedang menunggu
6. Kontra Indikasi
jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan
jantung, varises, tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi
atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat,
sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari
7. Efek Samping
a. Gangguan haid
KB.
c. Depresi
d. Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama dan
terasa mengganggu.
e. Jerawat
Timbulnya jerawat di wajah atau badan. Dapat disertai infeksi atau tidak.
f. Perubahan libido
Rasa berputar/sakit pada kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua
1. Pengertian
Berat badan adalah peningkatan semua jaringan yang ada pada tubuh
Kenaikan berat badan pada setiap bulan rata-rata bervariasi yaitu antara
2,3 kg sampai dengan 2,9 kg. Sementara bila peningkatan berat badan
tersebut berlebihan dan progresif akan berdampak negatif baik dari sudut
melebihi 29% dari berat badan wanita dewasa (Haryadi dan Soejono, 1996).
badan. Berikut ini adalah sebagian dari faktor tersebut yang dianggap penting
yaitu :
a. Usia
kehidupn seseorang dan mulai turun hingga usia 20 tahun. Pada usia yang
semakin tua komposisi lemah tubuh akan semakin besar sehingga makin
berat badan.
b. Hormonal
sel. Seseorang yang tidak peka terhadap hormon insulin atau mengalami
meningkat. Selain itu, perubahan berat badan dapat juga dipengaruhi oleh
retensi cairan. Akibatnya seluruh berat jenis tubuh wanita dilihat dari daya
apung di air dianggap lebih kecil dibanding tubuh pria yang mengandung
lebih banyak protein dan sedikit lemak. Selain deposit lemak pada
lemak pada bokong dan paha yang merupakan karakteristik dari sosok
karbohidrat dan gula menjadi lemak, dan merangsang nafsu makan serta
lemak dalam tubuh karena potensi cairan tubuh hipotesa para ahli,
yang cukup tinggi hingga mencapai kegemukan dijumpai 30% pada kelas
sosial ekonomi rendah, 17% ekonomi menengah, dan 5% ekonomi kelas
tinggi.
Bila jarak antara 2 waktu makan terlalu panjang, maka akan ada
obesitas. Oleh karena itu disarankan agar makan teratur dan hanya
dilakukan pada jam-jam tertentu, yaitu tiga kali. Bila masih terasa lapar,
sejenisnya.
e. Aktivitas
kalori yang keluar. Oleh karena itu bagi orang yang jarang untuk
f. Pengaruh obat-obatan
hasil penelitian gizi, dilaporkan bahwa anak-anak dari orang tua normal
A. Kerangka Teori
Keterangan :
Gambar 3.1 : Kerangka teori faktor penyebab kenaikan berat badan pada
akseptor KB suntik DMPA (Notoatmodjo, 2003).
B. Kerangka Konsep
1. Definsi
Faktor-faktor penyebab 2. Tujuan
kenaikan berat badan 3. Sasaran
4. Kegiatan
Definisi
No Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1 Faktor-faktor Pemahaman ibu Kuesioner Yang terdiri dari Ordinal
penyebab tentang 10 pertanyaan
kenaikan pengertian, cara yaitu tentang
berat badan kerja, KB suntik
pada keuntungan, DMPA hanya
akseptor KB kerugian, 30% yang benar
suntik DMPA efektivitas, menjawab
indikasi, kontra pertanyaan
indikasi, efek
samping KB
suntik DMPA
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
akibat mengenai kelompok besar dan kelompok kecil melalui orang per orang,
sectional dimana data yang mencakup variabel bebas dan variabel terikat akan
B. Variabel Penelitian
pola makan teratur, karena efek dari hormon progesteron disini dapat
karena pada umur diatas 40 tahun rentan terjadi kenaikan berat badan.
Keturunan obesitas
Pola makan salah
Terapi hormon insulin
Usia
Pengaruh obat-obatan
Aktivitas
Variabel pengganggu
Keterangan :
: Arah hubungan
D. Definisi Operasional
kontrasepsi lain, lama penggunaan lebih dari 1 tahun dengan skala ordinal.
a. Tinggi : bila kenaikan berat badan dari pertama penggunaan lebih dari 5
kilogram
kilogram
c. Rendah : bila kenaikan berat badan dari pertama penggunaan antara 0,5
sampai 2 kilogram
1. Populasi
sebanyak 146 orang yang datang melakukan penyuntikan ulang di BPS Hj.
2. Sampel
kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Dari 146 responden
2005.
buku register KB, kartu peserta KB, dan timbangan berat badan untuk
menggunakan KB ini.
yaitu :
b. Pengkodean (coding)
ditentukan.
c. Transfering
d. Tabulasi (Tabulating)
Faktor-faktor Penyebab
No Frekuensi Presentasi
Kenaikan Berat Badan
1 Keturunan obesitas
2 Pola makan salah terapi hormon
insulin
3 Usia
4 Pengaruh obat-obatan
Jumlah
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Kenaikan Berat Badan Akseptor KB Suntik DMPA
Di BPS Hj. Ny. Indriani Pedurungan Semarang
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor Penyebab Kenaikan Berat Badan
Pada Ibu-ibu Akseptor KB Suntik DMPA di BPS Hj. Ny. Indriani
Pedurungan Semarang Tahun 2008
6 bi 2
P 1
n( n 2 1)
Keterangan :
n : jumlah sampel
hitung dengan P tabel. Jika P hitung lebih besar dari P tabel, maka
ditolak dan Ha diterima (Sugiono, 2005). Bila demikian hasilnya maka dapat
dengan taraf kesalahan 5%. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka
Tabel 4