Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas secara komponen memiliki


faktor pendukng dan faktor penghambat, komponen-komponen tersebut diantaranya:
I. PENGKAJIAN
A. Faktor Pendukung
1. Keingintahuan dan kesadaran keluarga untuk mengetahui pentingnya gizi
untuk balita
2. Minat keluarga khususnya suami untuk mengurangi kebiasaan merokok.
B. Faktor Penghambat
1. Ketidakahuan keluarga tentang gizi seimbang untuk balita
2. Ketidaktahuan keluarga tentang akibat yang bisa ditimbulkan dari akibat
kurangnya pemberian nutrisi bagi balita
3. Lingkungan rumah yang dekat dengan jalan akibatnya dalam pengkajian
suasana rumah terlalu bising
C. Kesenjangan antara teori dan kenyataan
1. Dalam kenyataannya di lapangan keluarga Tn I tidak menyadari masalah
yang akan timbul tentang ketidaktahuan keluarga tentang akibat yang bisa
ditimbulkan jika balita kurang asupan gizi
2. Dalam teori ketidaktahuan keluarga dan ibu tentang gizi seimbang untuk
balita akan dapat menimbulkan masalah bagi perkembangan anaknya.

II. INTERPRETASI DATA


A. Faktor Pendukung
Keluarga mengungkapkan masalah kesehatan yang ada di dalam
keluarganya
B. Faktor Penghambat
Keluarga tidak bisa mengidentifikasi masalah yang dihadapinya
sekarang
C. Kesenjangan antara teori dan kenyataan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan

III.DIAGNOSA POTENSIAL
Dalam masalah ini potensial terjadinya Balita Gizi Buruk

IV. ANTISIPASI MASALAH


Antisipasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
A. Anjurkan ibu selalu memberikan makanan yang seimbang buat anaknya
B. Anjurkan ibu untuk selalu rutin mengajak bayinya untuk melakukan
penimbangan di Posyandu

V. PERENCANAAN
A. Faktor Pendukung
Minat keluarga untuk mengetahui tentang gizi seimbang untuk balita
B. Faktor Penghambat
Tidak ada
C. Kesenjangan antara teori dan praktek
Tidak ada

VI.PELAKSANAAN
A. Faktor Pendukung
1. Ketidaktahuan dan kesadaran keluarga untuk mengetahui pentingnya gizi
seimbang untuk balitanya
2. Minat keluarga untuk memberikan gizi seimbang untuk balitanya
B. Faktor Penghambat
1. Ketidaktahuan keluarga tentang gizi seimbang untuk balitanya
2. Ketidaktahuan keluarga terhadap masalah yang akan timbul jika tidak
diberikan gizi atau nutrisi yang seimbang
C. Kesenjangan antara teori dan kenyataan
Dalam praktek keluarga tidak menyadari masalah yang diakibatkan
oleh ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang gizi atau nutrisi seimbang untuk
balitanya.

VII. EVALUASI
A. Faktor Pendukung
Keluarga mendengarkan dan mengikuti kegiatan penyuluhan
B. Faktor Penghambat
Tidak ada
C. Kesenjangan antara teori dan praktek
Tidak ada
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengkajian pada keluarga Tn.I yang dilakukan
pada tanggal 30 Januari 2008 di dapatkan suatu kesenjangan antara teori dan
praktek yaitu dalam praktek keluarga tidak menyadari masalah yang akan timbul
akibat ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang gizi atau nutrisi seimbang pada
balita umur 1 tahun dan ketidaktahuan keluarga terhadap akibat gizi atau nutrisi
yang tidak diberikan secara seimbang. Sedangkan berdasarkan teori,
ketidaktahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya gizi atau nutrisi yang
seimbang akan menyebabkan masalah atau gangguan-gangguan terhadap balita
tersebut.
Berdasarkan masalah diatas penulis melakukan strategi promosi
kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan kepada keluarga Tn.I, strategi
yang dilakukan akan berhasil jika ibu dan keluarga bisa dan mampu memberikan
makanan atau gizi yang seimbang untuk anaknya serta terjadi peningkatan nafsu
makan pada An.K.

B. Saran
1. Bagi Keluarga
Diharapkan keluarga dapat mengubah perilaku tentang pemberian
makanan yang seimbang untuk anaknya.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa bisa mengkaji lebih dalam lagi sehingga bisa mengetahui
masalah yang benar-benar terjadi dalam masyarakat.
E. Tinjauan Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
a. Manajemen kebidanan adalah pendekatan pemecahan masalah kesehatan
ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh kebidanan dalam memberikan
asuhan kebidanan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Manajeman kebidanan ini digunakan oleh bidan dalam menghadapi
masalah-masalah kesehatan dan masyarakat
c. Manajemen Kebidanan juga membantu proses berfikir bidan didalam
melaksanakan asuhan dan pelayanan kesehatan.
2. Sasaran Kebidanan
Sasaran kebidanan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat
dan kelompok khususnya baik yang sehat ataupun sakit atau mempunyai
masalah kesehatan dan kebidanan.
a. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan dan kebidanan karena sesuatu hal maka
akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental,
sosial. Sasaran individu dapat merupakan titik awal untuk membina
keluarga.
b. Keluarga
Keluarga yang menjadi sasaran adalah:
1) Keluarga rawan yaitu keluarga yang rentan terhadap kemungkinan
timbulnya masalah kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu
bermasalah.
2) Prioritas pelayana kebidana kesehatan masyarakat pada keluarga
rawan yang belum memanfaatkan pelayanan kesehatan.
c. Kelompok Khusus
Kelompok Khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang teroganisir
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan diantaranya adalah :
- Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhannya seperti ibu hamil, anak
balita, usia setelah dan lanjut usia.
- Kelompok dengan masalah kesehatan khususnya yang memerlukan
pengawsan dan bimbingan serta asuhan kebidanan diantaranya
adalah ANC, pertolongan persalinan, perawatan nifas dan bayi.
- Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit seperti WTS,
penyalahgunan NAPZA, kelompok pekerja tertentu.
- Kelompok lembaga sosial perawatan dan rehabilitasi diantaranya
adalah panti werda, panti asuhan, penitipan balita dan pusat
rehabilitasi.
d. Masyarakat
Masyarakat dalam wilayah tertentu yang mempunyai masalah kesehatan
atau yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan.
Prioritas pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah :
1) Masyarakat didaerah endemis suatu penyakit misalnya : DNF,
Campais, Chikungunya, Malaria.
2) Masyarakat didaerah dengan lingkungan kehidupan buruk misalnya
daerah sedang tertinggal dan daerah perkotaan kumuh.
3) Masyarakat didaerah yang mempunyai kesenjangan pelayanan
kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitarnya misalnya cakupan ANC
rendah, cakupan imunisasi rendah.
4) Masyarakat didaerah pemukiman baru yang diperkirakan akan
mengalami hambatan dalam pelaksanaan adaptasi kehidupannya
seperti masyarakat didaerah transmigrasi.
3. Penerapan manajemen kebidanan komunitas
d. Identifikasi Masalah
Bidan memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) serta
kehidupan dimasyrakat yang ada diwilayahnya.
Pengumpulan data dalam identifikasi masalah meliputi :
- Data Subyektif
Diperoleh dari informasi langsung dari masyarakat melalui
wawancara baik secara individu / kelompok yang mewakili
masyarakat
- Data Obyektif
Diperoleh dari hasil observasi pemeriksaan dan penelaahan catatan
keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
e. Analisa Data dan Perumusan Masalah
Seluruh data yang dikumpulkan yang relevan digunakan sebagai bahan
untuk dianalisis.
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari
kaitan satu dengan yang lain sehingga ditentukan jawaban tentang :
- Hubungan antara penyakit dengan status kesehatan dengan
lingkungan keadaan sosial agama, pelayanan kesehatan, yang ada
faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
- Faktor untuk pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan
kesehatan ibu dan anak.
- Resiko tinggi timbulnya masalah jesehatan pada usia lanjut, rumusan
masalah dapat ditentukan berdasar hasil analisis didalam rumusan
masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial.
4. Rencana Tindakan
Bila diketahui masalah ibu dan anak serta penyebabnya, maka akan disusun
rencana dan tindakan yang akan dilakukan. Rencana merupakan rancangan
upaya yang disusun untuk mengetahui suatu masalah, rencana untuk
pemecahan masalah ibu dan anak dikomunitas menjadi tujuan, rencana,
pelaksanaan dan evaluasi.
Tujuan yang ditetapkan dalam rencana mencakup keadaan yang diharapkan
dapat dicapai bila masalah telah dipecahkan untuk pencapaiannya perlu
ditetapkan sasarannya. Setelah tujuan dan sasaran ditentukan maka disusun
rencana pelaksanaan didalam rencana tindakan meliputi :
- Pemeliharaan kesehatan dan perbaikan gizi yang dilakukan
- Penyuluhan kepada kelompok ibu, khususnya menjaga kesehatan
individu dan bayi
- Penyuluhan kepada keluarga yang berkaitan dengan perbailkan
lingkungan.
5. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahi ketetapan / kesempurnaan antara
hasil yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dilakukan berdasarkan rencana
tindakan dan evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai sehingga tujuan yang tidak tercapai perlu dikaji kembali
penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai