79-Article Text-162-1-10-20120616 PDF
79-Article Text-162-1-10-20120616 PDF
Abstract
Muria mountain area, specifically Colo village, Dawe regency, Kudus has certain local wisdom in preserving their
environment. First, the local wisdom is their religious system, such as sedekah bumi (earth donation) and kupatan (rice
inside a cube). Local habit related to local wisdom is by using forest sources, such as belief in pakis haji (spora) tree. This
study aims to examine: (1) the roles of local wisdom in the neighborhood, (2) the relationship between local wisdom and
environmental ethics at Colo, Kudus. Findings show that Colo people preserve their environment. It also reveals that there
is an economic aspect within, such as the movement to preserve environment and the belief of supranatural power beyond
forest. The belief of Colo people with regard to flora at Muria area can be seen from the belief towards Pakis Haji, Pohon
Mranti, Pring Towo, and Parijoto. Traditional ceremony of sedekah bumi is a way to communicate with the nature.
Kupatan is donation to society. Colo people’s strategy in preserving environment is by preserving Muria forest, that is
forming local organization called PMPH (Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan) or Forest Preservation Group. It
is suggested that: (1) all related parties and stakeholders support and work together to preserve local wisdom in Colo, (2)
Government support, by not only commercially promoting the local culture, but also endorsing the laws of preserving lo-
cal wisdom, (3) Educational institution, by internalizing local values in empowering local wisdom, (4) Non government
organization, by socializing, campaigning, and following up to all parties about Colo local wisdom.
lisan dari obyek penelitian dan perilaku yang da- rumah penginapan. Rombongan peneliti naik
pat diamati (Moeleong, 2010: 11). Penelitian ini menggunakan sepeda motor menuju ke Gunung
dilakukan dan mengambil lokasi di Desa Colo, Argo Piloso. Dalam perjalanan kami menemu-
Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Penelitian kan pohon pakis. Pakis yang peneliti pertama te-
ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai dari per- mukan adalah Pakis Urang. Pakis yang biasa ma-
siapan, studi pendahuluan, penelitian lapangan, syarakat gunakan sebagai sayur dan pecel. Pecel
pengolahan dan analisis data, serta penyusunan pakis merupakan makan khas di kawasan muria.
laporan. Pakis urang banyak di jumpai hampir disetiap le-
Fokus penelitian ini pada dasarnya lebih reng Kawasan Hutan Lindung Muria.
diarahkan pada rumusan masalah, yaitu peranan Konsep kepercayaan pakis haji yang di-
kearifan lokal dalam menjaga lingkungan hidup terapkan dalam dimensi kearifan lokal menurut
pada masyarakat di Desa Colo dan kaitan kea- Jim Ife adalah sebagai berikut. Pertama, Dimensi
rifan lokal setempat, yaitu kepercayaan masya- Pengetahuan lokal, yaitu dimana masyarakat se-
rakat terhadap pakis haji, tradisi sedekah bumi tempat selalu memiliki pengetahuan lokal yang
dan tradisi kupatan yang bertajuk Parade Seribu terkait dengan lingkungannya. Masyarakat Desa
Kupat yang selanjutnya dikaitkan dengan dimen- Colo dapat membedakan mana pakis untuk say-
si kearifan lokal. Penelitian ini juga difokuskan uran dan mana pakis yang hanya untuk tanaman
pada prinsip etika lingkungan hidup yang ada di hias. Kedua, Dimensi ketrampilan lokal, ketrampi-
Desa Colo. lan lokal dalam masyarakat Desa Colo digunakan
Teknik pengumpulan data, yaitu observasi, sebagai kemampuan bertahan hidup (survival).
dokumentasi, dan wawancara. Data yang telah Ketrampilan tersebut terlihat ketika masyarakat
terkumpul selanjutnya dianalisis dengan meng- Desa Colo menemukan Pring Towo. Tanaman ini
gunakan analisis deskriptif kualitatif. Data kua- dipercaya masyarakat Desa Colo dan sekitarnya
litatif yang dikumpulkan akan diinterpretasikan sebagai obat untuk orang yang terkena santet, te-
dengan triangulasi teori, yaitu membandingkan luh dan hal-hal gaib lainnya.
dan memadukan berbagai teori dalam bidang Ketiga, dimensi sumber daya lokal pada ke-
ilmu dan atau lintas ilmu, terutama bidang ilmu percayaan Pakis Haji. Sumber daya lokal pada
kependidikan sosiologi dan geografi. Analisis umumnya adalah sumber daya alam yaitu sum-
juga dilakukan dengan rujukan teman sejawat, ber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan
baik sekampus maupun di luar kampus. dapat diperbarui. Pakis Haji termasuk Sumber
Daya Alam yang dapat diperbaharui. Keari-
Hasil dan Pembahasan fan masyarakat Desa Colo seperti pengambilan
Pohon Pakis dan tanaman-tanaman lain yang
Secara umum Desa Colo merupakan da- dianggap bertuah, tidak diambil semua, namun
erah yang terletak pada ketinggian 700 m di atas sesuai dengan kebutuhan mereka.
permukaan laut. Persebaran penduduk tersebar Tanaman Pakis Haji termasuk tanaman
menjadi 4 Dukuh dengan persebaran sangat va- liar dihutan dan belum dibudidayakan oleh ma-
riatif, hal ini dibuktikan dengan jumlah penduduk syarakat Desa Colo. Masyarakat Desa Colo tahu
yang berbeda antar dukuh. Persebaran ini sangat kebutuhan mereka dan mengambil tanaman ter-
penting artinya untuk mengambil kebijakan-ke- sebut secukupnya.
bijakan terkait dalam pengembangan kawasan Masyarakat setempat percaya kalau ta-
objek wisata selanjutnya. M��������������������
ata pencaharian pen- naman Pakis Haji dapat mengusir tikus. Biasa-
duduk Desa Colo didominasi oleh buruh pabrik nya petani di Desa Colo meletakkan kulit pakis
yaitu 58% dan penduduk yang mata pencaharian haji di sudut-sudut sawah. Selain dijadikan tolak
petani, baik itu petani sendiri maupun buruh tani tikus, pohon pakis Haji juga dijadikan cindrama-
prosentasenya kecil yaitu 4%. Penduduk Desa ta untuk oleh-oleh khas Kawasan Muria, seperti
Colo bermata pencaharian bercorak pada sektor tongkat dan tasbih.
industri atau ekonomi, dan sudah tidak menga- Sebagai bagian dari kebudayaan tradisio-
rah pada mata pencaharian sektor agraris. Na- nal, kearifan lokal merupakan aset warisan buda-
mun, menurut informan Wijanarko mayoritas ya turun temurun. Salah satu budaya yang dimi-
penduduk di Desa Colo adalah Tukang Ojek dan liki masyarakat Desa Colo adalah sedekah bumi.
pedagang disekitar obyek wisata. Sedekah Bumi tahun ini dilaksanakan pada tang-
Kepercayaan Pakis Haji dimulai saat perja- gal 8 Oktober 2011, bertepatan dengan Hari Sa-
lan ke Gunung Argo Piloso. Peneliti dengan Tim btu Wage, yang merupakan hari jadi Desa Colo.
MRC Indonesia serta pak Trimo sebagai guide Sedekah bumi merupakan salah satu kekayaan
memulai perjalanan mulai pukul 07.30 wib dari tradisi turun temurun yang dimiliki masyarakat
27
Hendro dkk. / Journal of Educational Social Studies 1 (1) (2012)
Desa Colo. Bagi masyarakat Desa Colo Sede- di “ketupat”. Yaitu sebutan untuk makanan dari
kah bumi merupakan salah satu ungkapan rasa beras yang dimasukkan ke dalam kotak anyaman
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. pelepah daun kelapa muda (janur).
Dimensi nilai lokal yang terkandung dalam Ketupat merupakan makanan khas leba-
ritual yang ada dalam proses Sedekah Bumi tidak ran yang seakan-akan wajib ada ketika hari raya
lain untuk mengatur kehidupan bersama antar Islam berlangsung, khususnya pada perayaan
warga masyarakat di Desa Colo. Saling mem- Hari Raya Idul Fitri. Pada masyarakat desa Colo
bantu satu sama lain, sehingga suasana timbul hari raya ketupat sering disebut dengan kupatan.
masyarakat yang dinamis. Susana tersebut da- Dimensi Nilai Lokal dalam kupatan, dimana nilai
pat terasa saat warga masyarakat mulai prosesi lokal untuk mengatur kehidupan bersama antar
Sedekah Bumi. Kegiatan sedekah bumi dimulai warga masyarakat. Maka setiap masyarakat me-
pada jum’at pagi bulan Apit (dalam penanggalan miliki aturan atau nilai-nilai lokal yang ditaati
Jawa), warga menyembelih kerbau dibalai desa. dan disepakati bersama.
Kerbau di sokong dari Yayasan Makam Sunan Dimensi solidaritas kelompok lokal dari ku-
Muria. Tiap-tiap dukuh diberi satu kerbau jum- patan adalah suatu masyarakat umumnya diper-
lah kerbau yang disembelih ada empat ekor. Da- satukan oleh ikatan komunal untuk membentuk
ging potongan kerbau tersebut kemudian dibagi- komunitas lokal. Setiap masyarakat mempunyai
bagikan kepada masyarakat Desa Colo. Sebagian media-media untuk mengikat warganya misal-
lagi dimasak untuk kegiatan sedekah bumi beri- nya dilakukan melalui ritual keagamaan atau
kutnya. acara dan upacara adat lainnya. Masing-masing
Dimensi solidaritas kelompok lokal, solidari- anggota masyarakat saling memberi dan meneri-
tas kelompok lokal di Desa Colo adalah PMPH ma sesuai dengan bidang dan fungsinya masing-
(Perhimpunan Masyarakat Pelindung Hutan). masing, seperti halnya di Desa Colo adalah ter-
PMPH merupakan lembaga berkepedulian un- dapat sedekah bumi dan Kupatan. Jika dikaitkan
tuk menjaga hutan, tugasnya berpatroli keliling dengan kearifan lokal lebih mengarah kepada
hutan. Peranan PMPH dalam menjaga lingkun- pelestarian budaya supaya masarakat Colo pu-
gan hidup di kawasan Muria adalah membantu nya interaksi dengan tetangga, bukan ke konsep
mengawasi dan menjaga kelestarian hutan yang lingkungan. Dana kupatan di desa Colo dari swa-
ada di Kawasan Muria. dana masyarakat, serta peran dari Pemerintah
Dalam Sedekah Bumi di Desa Colo page- daerah desa dan kabupaten, dan retrimusi biaya
laran wayang dianggap salah satu syarat dalam masuk kawasan wisata.
alurnya upacara. Wayang dalam sedekah bumi Peranan Pakis Haji terhadap lingkungan
mengetengahkan tema Among Tani yang mence- dapat dilihat dari fungsi dan manfaat pohon
ritakan tentang asal-usul padi. Lakon yang men- Pakis Haji. Antara lain Bijinya dapat dimakan,
gisahkan Dewi Sri yang menginginkan kemak- diolah menjadi tepung. Daun yang paling muda
muran tidak hanya menghuni jagat para dewa, dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat meng-
tetapi juga manusia. Dalam ritual sedekah bumi hasilkan semacam sagu. Serta tapal dari biji dan
di hari pertama terdapat penyembelihan hewan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-
kerbau yang kemudian dibagikan kepada masy- pegal dan gangguan kulit. Pohon Pakis Haji juga
arakat desa Colo. Malam harinya masyarakat dapat dijadikan sebagai tanaman hias. Getah
melakukan tirakatan. Di hari kedua melakukan Pohon pakis haji berkhasiat sebagai obat disent-
Wasillah (pembacaan doa) di makam Sunan Mu- ri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru
ria yang berada di pucuk lereng Gunung Muria. dan daunnya untuk pembersih darah sehabis me-
Siangnya diadakan pagelaran wayang kulit terse- lahirkan.
but sampai dini hari. Manfaat pakis haji bagi kesehatan sangat
Makna yang terkandung didalam cerita banyak. Dari buah, akar dan daun dapat digu-
tersebut pun diilhami dari kehidupan sehari-hari nakan untuk kesehatan. Antara lain, buah pa-
masyarakat desa Colo. Ketika orang melakukan kis dapat mengobati diabetes dan pendarahan
aktivitas berkaitan dengan alam pertanian, masy- menstruasi, daun pakis dapat mengobati bisul,
arakat Colo memikirkan bagaimana nanti airnya, radang kulit bernanh, atau luka bakar. Daun
konsep-konsep air, dan penataan air. Tumbuhan pakis mengandung vitamin C yang tinggi, yaitu
apa saja yang cocok didaerah yang melindungi sekitar 30mg per 100 g. hal ini bertujuan untuk
air. Mungkin masyarakat Colo memiliki kearifan pembentukan kolagen dan penyembuhan luka.
lokal yang seperti itu. Jadi ada keselarasan alam. Daun pakis juga dapat mengobati penyakit rema-
Kupatan adalah sebuah istilah yang berasal dari tik karena dalam komposisinya pakis memiliki
kata “kupat” atau setelah di Indonesiakan menja- kalsium dan fosfor yang sangat tinggi.
28
Hendro dkk. / Journal of Educational Social Studies 1 (1) (2012)
Selain bermanfaat bagi kesehatan daun mengambil seperlunya sesuai kebutuhan mereka.
pakis juga dapat digunakan sayuran. Gaun pakis Terkait dengan prinsip hormat terhadap
yang bagus memiliki rasa yang kenyal dan agak alam diatas adalah tanggung jawab moral terha-
kesat. Biasanya pada pohon pakis yang dapat dapa alam. Tanggung jawab ini bukan saja ber-
dibuat sayuran adalah terdapat pada daun mu- sifat individu melainkan juga kolektif. Di Desa
danya yang belum mekar. Oleh karena itu, masy- Colo terbentuk sebuah organisasi masyarakat
arakat Desa Colo biasanya mengambil tumbuhan penjaga lingkungan yang ada di Kawasan Muria.
pakis selagi muda. Akar Pakis haji juga sangat Organisasi tersebut adalah PMPH (Perhimpunan
berguna untuk penambatan nitrogen bebas dari Masyarakat Pelindung Hutan).
udara sehingga membantu menyuburkan tanah. Prinsip Solidaritas Kosmis merupakan
Peranan sedekah bumi terhadap lingkun- perasaan sepenanggungan dengan alam dan
gan hidup dapat dilihat dari makna dari ritual dengan sesama makhluk hidup lain. Manusia
sedekah bumi itu sendiri. Misalnya pada waktu bisa ikut merasa apa yang terjadi dengan alam,
pagelaran wayang kulit mengangkat tema Among karena manusia merasa satu dengan alam. Wu-
Tani. Sedanhkan, makna yang terkandung dalam jud solidaritas kosmis masyarakat Colo adalah
peranan sedekah bumi terhadap lingkungan hi- tidak meng-eksploitasi tanaman yang berada di
dup di Desa Colo adalah wujud rasa syukur ka- kawasan muria secara besar-besaran. Mereka
rena sudah di anugrahi tanah yang subur di Desa mengambil seperlunya sesuai dengan kebutuhan
Colo. mereka. Wujud lain solidaritas kosmis adalah tra-
Berdasarkan data dan fakta lapangan yang disi Sedekah bumi.
dikumpulkan oleh peneliti telah membuktikan Prinsip kasih sayang dan kepedulian ada-
bahwa wilayah adat yang pengelolaan sumber lah prinsip moral satu arah, menuju yang lain,
daya alamnya dikelola secara otonom oleh berba- tanpa mengharap balasan. PMPH Muria sebagai
gai komunitas adat ternyata mampu menjaga ke- dan MRC Indonesia merupakan salah satu dari
lestarian. Realitas demikian merupakan pertanda sekian lembaga swadaya masyarakat yang ada
bahwa masa depan lingkungan hidup berada di kabupaten Kudus, yang mempunyai peran kasih
tangan masyarakat yang berdaulat memelihara sayang dan kepedulian terhadap alam, khusus-
kearifan lokal dan praktek-praktek pengelolaan nya Kawasan Muria.
sumber daya alamnya. Sebagian dari masyarakat Berdasarkan keemat prinsip moral diatas,
adat terbukti mampu menyangga kehidupan dan prinsip moral lainnya yang relevan adalah prin-
keselamatan sebagai komunitas dan sekaligus sip no harm. Artinya, karena manusia memiliki
menyangga layanan sosio-ekologis alam untuk kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap
kebutuhan seluruh makhluk, termasuk manusia. alam, maka paling tidak manusia tidak akan mau
Sistem lokal berbeda dengan sistem satu sama merugikan alam secara tidak perlu. Dalam masy-
lainnya sesuai dengan kondisi sosial budaya dan arakat adat, biasanya dipertahankan dan dihayati
tipe ekosistem setempat. melalui tabu-tabu.
Peranan Kupatan di Desa Colo lebih ke Pakis Haji yang banyak ditemukan di da-
pesta desa yang cenderung melestarikan budaya erah Colo mempunyai keyakinan mengusir tikus.
mereka. Dari sisi sejarah, tradisi kupatan berang- Biasanya ditaruh di pojok-pojok rumah. Selain
kat dari upaya-upaya walisongo memasukkan ketiga pohon itu ada Parijoto. Masyarakat Colo
ajaran Islam. Dengan masyarakat desa Colo me- punya keyakinan kalau makan Parijoto anaknya
lestarikan tradisi kupatan mereka mampu men- kalau yang laki-laki terlihat cakap, kalau perem-
jaga dan mengembangkan hasil hutan dan hasil puan terlihat cantik. Artinya bukan secara fisik
bumi, sehingga tradisi menjaga lingkungan hidup anak tapi juga perilakunya yang baik.
di kawasan Muria dapat terwujud. Dalam prinsip ini, yang ditekankan adalah
Hubungan Kearifan Lokal Dengan Prinsip nilai, kualitas dan cara hidup yang baik, bukan
Etika Lingkungan Hidup. Alam mempunyai hak kekayaan, sarana, ataupun standar material. Se-
untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan benarnya masyarakat Colo sudah mengetahui
manusia bergantung dengan alam. Tetapi teruta- jika pohon pakis haji, Pohon Mranti, Pring Towo,
ma karena kenyataan ontologis bahwa manusia maupun Parijoto mempunyai harga ekonomi
adalah bagian integral dari alam. Seperti kehi- yang tinggi. Tapi masyarakat Colo tidak men-
dupan masyarakat Colo dalam menjaga kelesta- gambil secara besar-besaran tanaman tersebut,
rian hutan. Masyarakat Colo dalam mengambil Masyarakat Colo hanya menjual secukupnya dan
Pakis Haji, Pohon Mranti, dan Pring Towo tidak mengambil sebutuhnya. Hal tersebut dilakukan
langsung mengeksploitasi tanaman tersebut seca- semata-mata masyarakat Colo mempunyai sikap
ra besar-besaran, masyarakat Desa Colo hanya kepedulian terhadap alam.
29
Hendro dkk. / Journal of Educational Social Studies 1 (1) (2012)
Prinsip demokrasi terkait erat dengan ha- dapat dilihat melalui sedekah bumi, yang meru-
kikat alam. yaitu keanekaragaman dan plurali- pakan sarana komunikasi antara manusia dengan
tas. Kearifan lokal masyarakat Desa Colo sangat alam. Sedangkan tradisi Kupatan di Desa Colo
berkaitan dengan prinsip demokrasi. Terutama mengarah kepada sebuah peringatan ibadah yang
dalam kaitannya dengan pengambilan kebijakan berhubungan dengan masyarakat. Namun dalam
dibidang lingkungan yang menentukan baik-bu- hal ini, kupatan di Desa Colo sudah di kemas
ruk, rusak-terjaga, tercemar-tidaknya lingkungan sedemikian rupa menjadi Parade Sewu Kupat.
hidup. Kearifan adanya kepercayaan terhadap Saran yang diajukan perlunya dukungan
benda-benda tertentu, misalnya kepercayaan dan kerjasama dari semua pihak, baik instan-
masyarakat tentang Pakis Haji, Pohon Meranti, si pemerintahan maupun swasta di Kabupaten
Pring Towo, Dan Parijoto akan tetap menjaga Kudus, lembaga swadaya masyarakat, dan ma-
flora yang ada di kawasan mUria. Secara tidak syarakat Desa Colo untuk penguatan kapasitas
langsung nantinya Kearifan lokal masyarakat organisasi lokal yang ada di Desa Colo, khusus-
Desa Colo menjadi sebuah prinsip moral politik nya dalam menjaga kearifan lokal yang berada di
yang menjadi garansi bagi kebijakan pro-lingkun- Desa Colo.
gan hidup.
Kearifan lokal yang ada di Kawasan Muria Daftar Pustaka
khususnya Desa Colo dalam menjaganya, kepala
desa dan perangkat melindungi dan nguri-uri tra- Bruce, Mitchell. 2007. Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan. Penerjemah: Setiawan B, Dwita
disi kebudayaan yang ada di Desa Colo. Selain
Hadi Rami. Yogyakarta: Gadjah Mada Univer-
dapat dijadikan tradisi kebudayaan khas Colo, sity Press
secara tidak langsung kearifan lokal di Desa Colo Hadi, Saiful. Artikel. Tradisi Riyoyo Kupatan Pada Ma-
juga sebagai pesan moral agar masyarakat Colo syarakat Dusun Kanal 3 Desa Ringin Mulyo Ke-
lebih hormat dan menghargai alam. camatan Pesanggaran Banyuwangi dalam http://
kanal3.wordpress.com 5 Oktober 2010. Diunduh
Simpulan 16 Juli 2011
Keraf, Sonny A. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta: Buku
Masyarakat Desa Colo Kecamatan Dawe Kompas
Lexy, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Kabupaten Kudus memiliki peran penting untuk
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
melakukan tindakan pencegahan kerusakan ling- Lamech dan Prioyulianto Hutama. 1996. Kearifan Tradis-
kungan hidup di Kawasan Muria. Proses perta- ional Masyarakat Pedesaan Daerah Irian Jaya
hanan diri yang berupa kearifan lokal merupakan Di Kabupaten Jayapura dan Biak Numfor
bentuk perwujudan dan peran masyarakat dalam Nababan, Abdon. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Alam
upaya perlindungan daerah-daerah yang berpo- Berbasis Masyarakat Adat (Tantangan dan Pelu-
tensi sebagai tangkapan air yang berguna untuk ang). Makalah Pelatihan Pengelolaan Lingkun-
kehidupan masyarakat desa. Adanya peranan gan Hidup di Daerah. Pusat Penelitian lingkungan
perlindungan lingkungan yang dilakukan oleh Hidup, IPB.
PS, Hadi. 1999. Peranserta Masyarakat dan Keterbukaan
masyarakat Desa Colo dalam kearifan lokal eco-
Informasi dalam Proses Amdal Seminar Partisipa-
mistic, yaitu kegiatan yang menitik beratkan gera- si Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam
kan cinta lingkungan berkaitan dengan kearifan Proses Amdal di Jakarta. Skripsi. Semarang :
lokal berhubungan dengan kepercayaan masya- Unnes
rakat akan kekuatan diluar manusia yang turut Rika R. Artikel: Kearifan Lokal Terhadap Pemeliharaan
menjaga kelestarian lingkungan. Lingkungan Hidup Kampung Cimanggu, Desa
Kearifan lokal masyarakat Desa Colo Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabu-
mengenai flora di Kawasan Muria dapat dilihat paten Bogor. Dalam http:www. rikar08.student.
dari kepercayaan terhadap Pakis Haji, Pohon ipb.ac.id. Diunduh pada 12 April 2011
Undang-Undang no 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Mranti, Pring Towo, dan Parijoto yang memili-
Lingkungan Hidup
ki khasiat mujarab. Kearifan Lokal di Desa Colo Widjanarko, Mochamad. 2009. Seminar: Dukungan Sos-
yang terkait dengan upacara atau tradisi setempat ial Di Desa Pinggiran Hutan Muria.
30