Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
2. Tingkat Pengetahuan
pengetahuan yaitu:
7
8
a. Tahu (Know) yaitu dapat mengingat kembali suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
situasi nyata.
objek ke dalam bagian - bagian lebih kecil, tetapi masih didalam suatu
a. Cara tradisional
melalui cara coba salah satu atau dengan kata lain yang dikenal
2) Cara kekuasaan
berikutnya.
memperoleh kebenaran.
seperangkat alat test atau kuesioner tentang object pengetahuan yang ingin
(tertinggi) atau skor jawaban benar dibagi jumlah item kemudian dikalikan
100% dan hasilnya berupa prosentase berupa kategori baik, cukup dan
berikut :
a. Pendidikan
informasi dengan pendidikan tinggi maka, baik dari orang lain maupun
dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek
b. Mass media/informasi
tersebut.
d. Lingkungan
yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya
e. Pengalaman
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat
f. Usia
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta akan lebih
diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya
menambah pengetahuannya.
2007).
B. Pemasangan Kateter
1. Definisi
plastik melalui uretra hingga kedalam kandung kemih. Terdapat dua jenis
berdekatan dengan anus, sehingga resiko terhadap infeksi selalu besar dan
2. Tujuan
3. Indikasi
4. Kontra Indikasi
1. Pengertian
dari infeksi oral atau Candida fungemia; infeksi limfogenik sangat jarang
terjadi dari infeksi usus berat atau abses retroperitoneal, terutama jika
dan malam hari, urgensi, dan nyeri panggul. Beberapa faktor yang
mungkin berpengaruh pada ISK adalah peran patogenik sel mast mukosa
kandung kemih, infeksi virus dan bakteri, produksi toksin dalam urine dan
urinarius dengan atau tanpa disertai tanda dan gejala. Tempat yang sering
mengacu pada adanya bakteri dalam urine. Infeksi pada setiap bagian
traktus urinarius dapat terjadi selama beberapa bulan atau bahkan tahun
saluran perkemihan yang lebih banyak terjadi pada wanita dan biasanya
berupa sistitis akut karena infeksi mendadak akibat flora (E. Coli) pada
tubuh pasien.
per milimeter (Colony forming unit = CFU/ml) dari suatu spesies yang
satu jenis bakteri sebesar ≥ 103 CFU/ml atau pertumbuhan tiga spesies
bakteri atau lebih dalam jumlah berapa pun, tanpa adanya salah satu
tetapi jamur dan virus juga dapat menjadi penyebabnya. Infeksi bakteri
saluran kemih (ISK) yaitu suatu peradangan atau infeksi yang terjadi di
2. Etiologi
b. Proteus: suatu batang gram negatif yang menyebabkan urine basa dan
multipatologi yaitu pada satu penderita didapat lebih dari satu penyakit
d. Kehamilan
kehamilan.
e. Refluks vesikoureter
sudah tertutup dengan sangat baik, urine hanya steril selama 5-10 hari
.
20
3. Patofisiologi
asenden. Pada wanita, jalur yang bisa terjadi adalah mula-mula kuman
uretra yang pendek secara spontan atau mekanik akibat hubungan seksual.
Pada pria, setelah prostat terkoloni maka akan terjadi infeksi asenden.
Mungkin juga terjadi akibat pemasangan alat, seperti kateter terutama pada
nefropati analgesik, batu dan kehamilan. Pada pria biasanya akibat batu
kongenital.
saluran vagina, defek terhadap mukosa uretra, vagina, dan genital eksternal
mendadak akibat flora (E. Coli) pada tubuh pasien (Nursalam, 2006: 112).
ke atas adalah yang paling umum. Secara khas patogen berasal dari
reservoir bakteri usus, bisa berasal dari sumber flora vagina atau kulit.
Escherichia coli adalah patogen yang paling umum pada ISK domisilier,
21
Pielonefritis terjadi saat bakteri naik dari saluran kemih bagian bawah ke
atas melalui ureter. ISK melalui rute hematogen tidak biasa, kadang
terjadi pada septikemia akibat Stapylococcus aureus dari infeksi oral atau
perianal dan telah dihubungkan dengan infeksi saluran kemih pada anak.
dari sejumlah bakteri dalam dua hari sejak masuknya bakteri ke dalam
dan dari sana muncul diagnosa keperawatan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh. Infeksi tratus urinaria terutama berasal dari organisme pada feses
yang naik dari perinium ke uretra dan kandung kemih, serta menempel
kandung kemih dan urin. GAG dapat di rusak oleh agens tertentu
4. Manifestasi Klinik
Menurut Potter dan Perry (2006: 1688), klien yang mengalami ISK
mengalami nyeri atau rasa terbakar selama berkemih (disuria) ketika urine
mendesak dan sering. Iritasi pada kandung kemih dan mukosa uretra
pekat dan keruh karena adanya sel darah putih atau bakteri. Gejala yang
gejala klinis ISK tidak khas dan bahkan pada sebagian pasien tanpa gejala.
akibat kandung kemih tidak dapat menampung urine lebih dari 500 ml
pelvis. Stranguna yaitu kencing yang susah dan disertai kejang otot
pinggang yang sering ditemukan pada sistitis akut. Tenesmus yaitu rasa
kosong. Nokturia yaitu cenderung sering kencing pada malam hari akibat
25
kencing dan kurang deras arus kencing. Nyeri uretra, kolik ureter dan
ginjal.
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
tidur, atau dosis unutk setiap malam berikutnya atau tiga kali
seminggu.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
raga, rekreasional).
kambuhan.
berkemih
6. Komplikasi
ISK.
27
b. Dapat terjadi gagal ginjal setelah infeksi berulang jika kedua ginjal
kali atau lebih, baik sembuh ataupun sembuh sebagian (masih ada
diri, bila setelah buang air besar atau air kecil bersihkan dengan cara
antara rektum dan vagina setiap hari. Mencuci sebelum dan sesudah
buang air kecil juga bisa membantu mengurangi risiko infeksi kandung
kemih (ISK).
d. Buang air kecil sebelum dan setelah melakukan hubungan seks dapat
seksual.
dengan ketat
saat sebelum serta sesudah menangani setiap bagian dari kateter atau
perineum dengan sabun dan air dua kali sehari atau sesuai kebutuhan
29
klien dan setelah defekasi. Sabun dan air efektif mengurangi jumlah
uretra.
j. Kateter urin harus dicuci dengan sabun dan air paling sedikit dua kali
terjadi infeksi.
drainase.
kontaminasi silang.
Pengetahuan
Pemasangan kateter
Pencegahan
terhadap
ISK
Suharyanto (2009).
Keterangan:
saluran kemih.